Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI TEKANAN OSMOSIS PADA

HEMODIALISIS

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
JAKARTA II

MICRO TEACHING
SELEKSI DOSEN
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN
JAKARTA II

SUYANET SARI DEWI


21-3011-212-0024773

1
2
Perkuliahan :
SILABUS KIMIA DASAR
o Kuliah tatap muka : 2 x 6 minggu
1. Model dan Struktur Atom
o Kuis/Tugas : 2 x 1 minggu
2. Konfigurasi Elektron dan Ikatan Kimia
o UTS
3. Stoikiometri dan Reaksi Kimia
o UAS
4. Larutan, Konsentrasi, Sifat Koligatif (OSMOSIS)
5. Kesetimbangan Kimia
Bobot nilai : UTS
o Kuis/Tugas : 2 x 10% 6. Teori Asam Basa
o UTS : 40% 7. Kesetimbangan Ionik dalam Larutan (Asam Basa,
o UAS : 40% Kelarutan, Kompleks, Pengendapan)
8. Termodinamika Kimia
9. Elektrokimia
UAS

Mengerjakan latihan soal

3
OSMOSIS…

Terjadi ketika 2 larutan beda konsentrasi dipisahkan oleh membran, molekul pelarut melewati membran dari larutan konsentrasi
rendah ke larutan lebih pekat, perpindahan terus terjadi hingga tercapainya kesetimbangan

Diperlukannya tekanan untuk mempertahankan kesetimbangan, (Tekanan Osmosis)

Kesetimbangan terjadi laju aliran molekul dari pelarut murni = laju aliran molekul pelarut dari larutannya (diperoleh dari tekanan
osmosis)

∏V = nRT
𝑛
∏ =𝑉RT
∏∏==MMRRTTi Tekanan Osmosis
Kandungan darah:
91% Air
Protein 8%
Garam dan Mineral 1%

Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cl-, HCO3-, SO42+, PO42+


i = 1 + (n-1) α
n = jumlah ion dari elektrolit
i = Faktor Van’t Hoff α = derajat ionisasi eletrolit
4
Faktor Van’t Hoff (i)…
i = 1+(n-1) α α=1
0<α<1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑛𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
n= jumlah ion/jumlah total koefisien ruas kanan reaksi α = derajat ionisasi =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑘𝑎𝑛 (𝑚𝑢𝑙𝑎−𝑚𝑢𝑙𝑎)

Contoh soal menentukan nilai n pada larutan elektrolit kuat α = 1, larutan eletrolit kuat, seperti: garam, asam kuat, basa kuat
Ionisasi NaCl 0<α<1 = larutan eletrolit lemah (asam lemah, basa lemah)
1 mol NaCl 1 mol Na+ + 1 mol Cl- , maka n=2 α = 0 larutan non elektrolit (tidak menghantarkan arus listrik)
Ionisasi CaCl2
1 mol CaCl2 1 mol Ca2+ + 2mol Cl- , maka n=3
Ionisasi Al2(SO4)3
1 mol Al2(SO4)3 2 mol Al3+ + 3mol SO42- , maka n= 5

Latihan Soal…

1. Jika 6,84 gram sukrosa (Mr 324) dilarutkan dalam air dan membentuk larutan bervolume 100ml pada suhu 270C (R = 0,082 L.atm/mol.K),
hitunglah tekanan osmosis larutan tersebut !

2. Sebanyak 11,7 NaCl (Mr =58,5 g/mol) dilarutkan di dalam air sampai volume 400ml. Hitunglah tekanan osmosis larutan yang terbentuk jika
diukur pada suhu 270C dan R = 0,082 L.atm/mol.K !

3. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 1,08 gram protein, yaitu serum albumin manusia yang diperoleh dari plasma darah (dalam 50cm3 air).
Larutan menunjukkan tekanan osmosis 5,85 mmHg pada 298 K. Hitunglah Mr Albumin !

4. Suatu larutan nonelektrolit isotonik dengan larutan elektrolit. Jika larutan nonelektrolit tersebut mempunyai konsentrasi 0,5 M dan tekanan
osmosis 2 atm, hitung tekanan osmosis larutan elektrolit biner yang mempunyai konsentrasi 0,2 M !

5
Penyelesaian …
1. Diketahui:
m = 6,84 gram π = M.R.T
𝑛
mr = 324 gr/mol = 𝑉 . R. T
𝑚 0,0211 𝑚𝑜𝑙
n = 𝑚𝑟 = 0,0211 mol = x 0,082 L.atm/mol K x 300K
0,1 𝐿
V = 100ml = 0,1 L = 0,211 M x 0,082 L.atm/mol.K x 300K
T = 270C = 273+27 = 300K = 5,19 atm
R = 0,082 L.atm/mol.K
Ditanya : π ?

2. Diketahui:
m = 11,7gram π = M.R.T.i
𝑛
mr = 58,5 gr/mol π = 𝑉 .R.T. (1+(n-1)α)
𝑚 0,2𝑚𝑜𝑙
n = 𝑚𝑟 = 0,2 mol = x 0,082 L.atm/mol K x 300K x (1+(2-1)1)
0,4 𝐿
v = 400ml = 0,4 L = 0,5 M x 0,082 L.atm.mol K x 300 K x 2
NaCl larutan elektrolit kuat n=2 dan α=1 = 24,6 atm
T = 270C = 273+27 = 300K
R = 0,082 L.atm/mol.K
Ditanya : π ?

3. Diketahui:
m = 1,08 gram π = M.R.T
𝑚
π 𝑛 𝑚𝑟
V = 50cm3 = 0,05 L M = 𝑅.𝑇 = 𝑉 = 𝑉
5,85𝑚𝑚𝐻𝑔 0,0077 𝑎𝑡𝑚
π= 5.85mmHg = = 0,0077 atm = 0,082𝐿𝑎𝑡𝑚
760𝑚𝑚𝐻𝑔 𝑥 298𝐾
𝑚𝑜𝑙𝐾
1,08
𝑚𝑟
T = 298K 0,000315 = 0,05
R = 0,082 L.atm/mol.K Mr = 68,53gr/mol
Ditanya : Mr albumin?

4. Isotonik yaitu dua larutan yang memiliki tekanan osmosis yang sama
π1 = π2
maka tekanan osmosis larutan elektrolit adalah 2 atm
6
Hemodialisis…
Terapi medis bagi pasien gagal ginjal

Dikerjakan sementara waktu (gagal ginjal akut) atau seumur hidup (gagal ginjal kronik)
Membuang produk-produk sisa metabolisme (potassium dan urea) dari darah. Menggantikan fungsi ginjal penderita
Prinsipnya : menerapkan proses osmosis dan ultrafiltrasi sebagai ginjal buatan

 Darah dipompa keluar dari tubuh masuk ke


dialiser
 Pdialisat < Pdarah, cairan masuk dialisat dan
disaring
 Kecepatan alir darah diatur 200-400ml/menit
 Larutan dialisat direntang 34-390C
 Didalam dialiser terdapat membran dengan
berbagai macam luas permukaan (0,8-2,2 m2)

Ref: http://rofaeducationcentre.blogspot.com

7
Ginjal…
Sepasang organ retroperineal yang integral dengan homeostatis tubuh alam mempertahankan keseimbangan (Fisika dan Kimia)
Fungsi ginjal :
 Mengatur keseimbangan PH darah
 Meregulasi tekanan darah
 Memproses vit D sehigga dapat distimulasi tulang
 Membuang racun dari darah (Urea, asam urat)
 Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (air dan garam) dalam tubuh
 Memproduksi hormon erythropolethin untuk memproduksi sel darah merah di tulang
LFG adalah volume filtrat yang masuk ke kapsul bowman per satuan waktu. LFG ditentukan :
a. Keseimbangan tekanan-tekanan pada dinding kapiler
b.Kecepatan aliran plasma melalui glomerulus
c. Permeabilitas serta luas permukaan kapiler yang berfungsi
Luas perm glomerulus ↓ nilai LFG ↓

LFG normal pria dewasa 125ml/menit


Gagal Ginjal

8
Gagal ginjal…
Menurut WHO (2008) penyakit ginjal kronik diperkirakan >1,4juta pasien, bertambah 8% tiap tahun
12,5% populasi Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal
Gejala gagal ginjal:
 Sering bengkak di kaki, pergelangan, tangan, dan muka
 Pegal dipunggung
 Gatal-gatal terutama dikaki
 Volume urin lebih sedikit disbanding biasa
 Urin berubah warna, berbusa, sering bangun malam untuk buang air kecil
 Hasil pemeriksaan urin:
‒ Kreatinin dalam darah meningkat 8-20mg/dL (normal 0,1-1,5 mg/dL)
‒ Ureum dalam darah meningkat (normal 15-40mg/dL)
‒ Kadar Asam urat meningkat dan berubah setiap hari
Jenis gagal ginjal : Akut
• Penurunan fungsi ginjal dalam hitungan jam atau hari.
• Output urin <0,5ml/kg/hari selama 6 jam berturut-turut
• Nilai kreatinin meningkat ≥ 1,5 x nilai normal
Kronis
• Penurunan fungsi ginjal bersifat persisten dan irreversible

9
Daftar Pustaka
1. Brady, James. Kimia Universitas Asas & Struktur. 1999. Binarupa Aksara: Jakarta
2. http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/kimia-kesehatan/sifat-koligatif-dan-koloid/tekanan-osmotic/
3. www.mystupidtheory.com/2014/07/pengertian-dan-penerapan-sifat.html
4. https://hirayadesi.wordpress.com/2013/04/18/artikel-hemodialysis/
5. Erwinsyah. Hubungan antara Quich of Blood (QB) dengan Penurunan Kadar Ureum dan Kreatinin
Plasma pada Pasien CKD yang menjalani Hemodialisis di RSUD Raden Mattaher Jambi. Universts
Indonesia. 2009.
6. Rahardjo, P; Suhardjono; Endang, S. Hemodialisis. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I, Edisi IV,
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2006.
Hal : 590-591
7. Yuyun, R. Deteksi Dini dan Pencegahan penyakit Gagal Ginjal Kronik. [serial on the internet]. 2008
[dikutip 22 November 2021].Available as in PDF file.

10

Anda mungkin juga menyukai