Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. Anis Wahyu Ningsih (061640421613)

2. Djulius Aman Wijaya (061640421616)

3. Letri Yose Desmellani (061640421620)

4. M. Bagas Pratama (061640421621)

5. M. Hadiid Fadhlillah (061640421625)

6. Nabila Febiola (061640421627)

7. Rahmad Fajar (061640421630)

8. Sakinah Luthfiah (061640421632)

9. Winda Andea Utami (061640421635)

10. Muhammad Habib Yahya (061640421952)

11. Ulfa Meila Anggriani (061640421961)

KELAS : 2 KIA

INSTRUKTUR : Meilianti, S.T, M.T

PROGRAM STUDI DIV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

A. Tujuan Percobaan
1. Dapatmengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi
2. Dapat menghitung energi aktivasi (Ea) darihasilpengamatandengan
menggunakan persamaan Arrhenius

B. Dasar Teori
Pada tahun 1889 Arrhenius mengusulkan sebuah persamaan empirik yang
menggambarkan pengaruh suhu terhadap konstanta laju reaksi. Persamaan yang
diusulkan adalah :
Ea
K= A e RT
K = konstanta laju reaksi
A = faktor freakuensi
Ea = energi aktivasi
Persamaan tersebut dalam bentuk logaritma dapat ditulis :
Ea
ln K=ln A( )
RT
Ea 1
ln K= x +ln A
RT T
Persamaan tersebut analog dengan persamaaan garis lurus, yang sering
disimbolkan dengan y = mx +c, maka hubungan antara energi aktivasi suhu dan
laju reaksi dapat dianalisis dalam bentuk grafik ln k vs 1/T dengan gradien
(Ea/RT) dan intersep ln A.Jika suatu reaksi memiliki reaktan dengan konsentrasi
awal adalah a, dan pada konsentrasi pada waktu t adalah a-x, maka dapat ditulis
dalam persamaan :
a
kt=ln( )
ax
Setelah reaksi berlangsung 1/n bagian dari sempurna, x=a/n dan
1 1
k= ln( )
t 1 /n 11 /n
Beberapa faktor yang mempengaruhi energi aktivasi adalah sebagai berikut :
1. Suhu
Fraksi molekul-molekul mampu untuk bereaksi dua kali lipat dengan
peningkatan suhu sebesar 10oC . hal ini menyebabkan laju reaksi berlipat
ganda.
2. Faktor frekuensi
Dalam persamaan ini kurang lebih konstan untuk perubahan suhu yang kecil.
Perlu dilihat bagaimana perubahan energi dari fraksi molekul sama atau lebih
dari energi aktivasi
3. Katalis
Katalis akan menyediakan rute agar reaksi berlangsung dengan energi aktivasi
yang lebih rendah.
(Atkins PW. 1999)

Teori Tambahan :
Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan oleh suatu reaksi
kimia agar dapat berlangsung. Energi aktivasi memiliki symbol Ea dengan E
menotasikan energy dan a yang ditulis subscript menotasikan aktivasi. Kata
aktivasi memiliki makna bahwa suatu reaksi kimia membutuhkan tambahan
energy untuk dapat berlangsung. Dalam reaksi endoterm, energi yang
diperlukan untuk memutuskan ikatan dan sebagainya disuplai dari luar sistem.
Pada reaksi eksoterm, yang membebaskan energi, ternyata juga membutuhkan
suplai energy dari luar untuk mengaktifkan reaksi tersebut (Castellan GW.
1982).
Istilah energy aktivasi (Ea) pertama kali diperkenalkan oleh Svante Arrhenius
dan dinyatakan dalam satuan kilo jule per mol. Terkadang suatu reaksi kimia
membutuhkan energi aktivasi yang teramat sangat besar, maka dari itu
dibutuhkan suatu katalis agar reaksi dapat berlangsung dengan pasokan energi
yang lebih rendah. Jika terdapat suatu reaksi reaktan menjadi produk, maka jika
reaksi diatas berlangsung secara eksoterm. Persamaan Arrhenius mendefisinkan
secara kuantitatif hubungan antara energy aktivasi dengan konstanta laju reaksi,
dimana A adalah factor frekuensi darireaksi, R adalah konstanta universal gas,
T adalah temperature dalam Kelvin dan k adalah konstanta laju reaksi. Dari
persamaan diatas dapat diketahui bahwa Ea dipengaruhi oleh temperatur
(Atkins PW. 1999).
Dalam kinetika, suatu reaksi berlangsung melalui beberapa tahap.Diawali
dengan tumbukan antarpartikel reaktan. Setelah reaktan bertumbukan, maka
akan terjadi penyusunan ulang ikatan dalam senyawa reaktan menjadi susunan
ikatan yang berbeda( membentuk senyawa/produk ) (Castellan GW. 1982).

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Rak tabung reaksi 1 buah
b. Tabung reaksi
c. Gelas kimia 600 ml 1 buah
d. Pipet ukur 10 ml
e. Stopwatch
f. Spatula
g. Labu Ukur
h. Batang Pengaduk
i. Bola Karet
j. Termometer

2. Bahan
a. Na2S2O8 atau H2O2 0,04 M
b. KI 0,1 M
c. Na2S2O3 0,001 M
d. Larutan amilum 3%
e. Es batu
D. Cara Kerja
a. Menyiapkan sistem sesuai yang tertera di bawah ini :
- Tabung 1 berisi 5 ml H2O2 dan 5 ml air
- Tabung 2 berisi 10 ml KI, 1 ml Na2S2O3 dan 1 ml amilum
b. Kedua tabung reaksi diletakkan dalam gelas piala 600 ml yang berisi
air sesuai dengan suhu pengamatan, sampai masing-masing tabung 1
dan tabung 2 suhunya sama sesuai dengan suhu pengamatan, untuk
suhu pengamatan 0o-20oC dilakukan dengan bantuan es.

E. Data Pengamatan
No Suhu Awal Suhu akhir Suhu Waktu
. (K) (K) rata reaksi ( s ) I/T Ln K
1. 278 K 297 K 287,5 784,8 3,47 x 10-3 -8,9713
2. 283 K 298 K 290,5 610,8 3,44 x 10-3 -8,7217
3. 293 K 299 K 296 544,8 3,37 x 10-3 -8,6060
4. 303 K 303 K 303 318 3,3 x 10-3 -8,0661
5. 313 K 309 K 311 243 3,21 x 10-3 -7,7969
F. Perhitungan
- Pembuatan Larutan
a. Larutan Na2S2O3 0,1 M dalam 100 ml
gr = M. V . BM
= 0,1 M x 0.1 L x 248,21 gr/mol = 2,4821 gram

b. Larutan KI 0,1 M dalam 100 ml


gr = M . V . BM
= 0,1 M x 0.1 L x 166 gr/mol = 1,66 gram

c. Larutan K2S2O8 dalam 100 ml


gr = M. V . BM
= 0,1 M x 0.1 L x 270 gr/mol = 270 gram

d. Larutan Kanji 50 ml 3%
gr = 3 % x 50 ml
= 1,5 gram

- Menghitung slope dan intersept

N 1 / T (x) Ln K ( y ) xy X2
o
1. 3,47 x 10-3 -8,9713 -0,0311 12,0409 x 10-6
2. 3,44 x 10-3 -8,7217 -0,0300 11,8336 x 10-6
3. 3,37 x 10-3 -8,6060 -0,0290 11,3569 x 10-6
4. 3,3 x 10-3 -8,0661 -0,0266 10,89 x 10-6
5. 3,21 x 10-3 -7,7969 -0,0250 10,3041 x 10-6
i 16,79 x 10-3 -42,162 -0,1417 55,4255 x 10-6
xy
x
( )( y)

Slope =
x 2
n ( x 2 )
n

0,1417

16,79 x 103
= ()(42,162)

16,79 x 103 2
5

Slope= -2879,17

x2
y
()( xy ) ( x )
Intersept =
x 2
n ( x 2 )

16,79 x 103 2
5 ( 56,4225 x 106 )
=
( 56,4225 x 106 ) (42,162 )(0,1417 ) (16,79 x 103 )

Intersept= 1,2358

-Persamaan Garis = y = mx + c
= -2879,17 x + 1,2358

- Menghitung energi aktivasi

Ea
S lope=
R

Ea
- 2879,17 =
8,314
Ea = 23937,42 J / mol
Ea = 23,9374 kJ / mol

H. Grafik
Grafik lnK vs 1/T
-7.2
0 0 0 0 0 0 0 0
-7.4

-7.6

-7.8

-8
f(x) = - 2880.44x + 1.24 lnK
lnK

-8.2 R = 1 Linear (lnK)


-8.4

-8.6

-8.8

-9

-9.2

1/T
I . Analisa Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan tentang penentuan energiaktivasi
dengan persamaan Arhenius dapat dilakukan dengan mengolah data dari grafik ln
k I/T . Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan larutan K2S2O 8 yang
diencerkan dengan Aquadest pada tabung 1 dan campuran KI, Na2S2O3 dan larutan
kanji yang diletakkan pada tabung 2. Percobaan ini bertujuan untuk mepelajari
pengaruh suhu terhadap laju reaksi dan menghitung energi aktivasi menggunakan
persamaan Arhenius.
Penambahan K2S2O8 berfungsi sebagai oksidator yang fungsinya untuk
merubah I- menjadi I2 . I- lalu berikatan dengan Na2S2O3 dan berubah menjadi I2
lalu berubah kembali sehingga larutan tersebut dapat berikatan dengan larutan
Kanji. Amilum / kanji yang digunakan haruslah amilum yang baru dibuat karena
amilum yang telah lama dibuat memliki kemungkinan perubahan struktur karena
pengaruh dari luar. Dianalisa bahwa perubahan warna yang terjadi akan semakin
cepat apabila reaksi berlangsung pada temperatur yang tinggi ( panas ). Dan dapat
diketahui bhwa semakin kecil nilai I/T maka nilai Ln K akan semakin besar. Jadi
semakin besar suhu maka energi aktivasi akan semakin kecil pula. Dan hubungan
antara energi aktivasi dan laju reaksi adalah berbanding terbalik.
Dari grafik ln K terhadap I/T didapat nilai energi aktivasi yaitu 23,9374
kJ /mol . semakin besar energi aktivasi maka laju reaksi akan menjadi semakin
lambat. Faktor lain yang menyebabkan kesalahan dalam praktikum ini adalah
kurangnya kehati hatian dalam membuat larutan dan juga kurang sabarnya
menunggu waktu dalam perubahan warna itu sendiri.
J. Kesimpulan
Dari percboaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
- semakin tinggi suhu makalaju reaksi akan semakin cepat
- konstanta laju reaksi tergantung suhu reaksi
- Perubahan warna akan semakin cepat apabila reaksi berlangsung
pada temperatur yang lebih tinggi, karena ion pereaksi memliki
energi kinetik yang lebih besar.
- Nilai energi aktivasi adalah 26,4536 kJ / mol

K. Daftar Pustaka
-Jobsheet. Penuntun Praktikum kimia fisika. 2017. Persamaan Arhenius dan
energi aktivasi. Palembang. : Politeknik Negeri Sriwijaya.
-http://chemistryituindah.blogspot.co.id/2011/11/laporan-praktikum-
konstanta-kecepatan.html
Gambar Alat

Kaca Arloji Spatula


Pengaduk Gelas Kimia
Labu Ukur Botol Aquadest
Corong gelas Bola karet

Pipet Ukur Pipet Tetes

Rak Tabung reaksi dan tabung reaksi

Anda mungkin juga menyukai