Anda di halaman 1dari 23

Soal KSN-K 2022 – No.

11
Perhatikan gambar berikut.

Urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi (T1, T2, T3) yang tepat adalah ….
A. k(T1) < k(T3) < k(T2)
B. k(T1) < k(T2) < k(T3)
C. k(T2) < k(T3) < k(T1)
D. k(T2) < k(T1) < k(T3)
E. k(T3) < k(T2) < k(T1)
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 11
Untuk reaksi kimia pada suhu yang berbeda, nilai konstanta laju (k) biasanya akan berbeda. Secara
umum, kita dapat menentukan urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi jika
T1 < T2 < T3 dengan menggunakan Persamaan Arrhenius:
k = A . e (-Ea/RT)
Keterangan: k adalah konstanta laju reaksi, A adalah faktor frekuensi, Ea adalah energi aktivasi, R adalah
konstanta gas (8,314 J/(mol.K)), dan T adalah suhu absolut dalam kelvin.
Dari persamaan ini, kita dapat melihat bahwa nilai konstanta laju reaksi (k) akan berbanding terbalik
dengan nilai energi aktivasi (Ea). Semakin tinggi suhu, semakin banyak molekul yang memiliki energi
kinetik yang cukup untuk mengatasi energi aktivasi dan berpartisipasi dalam reaksi. Oleh karena itu, nilai
konstanta laju reaksi (k) akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu.
Dengan demikian, urutan besarnya nilai konstanta laju (k) untuk tiga temperatur reaksi jika T1 < T2 < T3
adalah: k(T1) < k(T2) < k(T3). Artinya, nilai k akan semakin besar seiring dengan peningkatan suhu
reaksi.
Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 12


Gambar di bawah ini merupakan spektrum emisi suatu ion yang memiliki satu elektron dalam fase gas.
Semua garis yang dihasilkan merupakan transisi elektronik dari keadaan tereksitasi ke keadaan dasar n =
3. Jika panjang gelombang garis B terukur pada 142,5 nm, maka panjang gelombang garis A terukur
pada…

A. 113,9 nm
B. 121,6 nm
C. 128,8 nm
D. 164,1 nm
E. 273,5 nm
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 12
Data yang Diberikan:
Keadaan akhir untuk semua transisi adalah n = 3
Panjang gelombang B = 142,5 nm
Karena perbedaan energi orbital berkurang dengan peningkatan panjang gelombang dan semua transisi
terjadi pada n = 3, garis pada panjang gelombang tertinggi sesuai dengan transisi dari n = 4 ke n = 3.
Oleh karena itu, garis B dalam spektrum sesuai dengan transisi dari n = 5 ke n = 3 (perbedaan energi
terendah kedua).
Persamaan Rydberg untuk panjang gelombang dalam sistem satu elektron adalah:
1/λ = R.Z2(1/nf2−1/1/ni2)
(R = konstanta Rydberg = 1,097×107m−1)
Oleh karena itu, dengan menggunakan panjang gelombang garis B, nilai z untuk ion satu elektron dapat
dihitung sebagai:
1/(142,5×10−9 m) = (1,097×107 m−1) Z2(1/32−1/52)
1/(142,5×10−9 m) = (Z2 × (7,801 × 105 m−1)
Z2 = 1/((142,5 × 10−9 m) × (7,801 × 105 m−1))
Z2 = 8,996
Nomor atom ion satu elektron adalah:
Z = √8.996
Z = 2.999 ≈ 3

Oleh karena itu, nilai Z untuk ion satu elektron adalah 3 , dan ion tersebut adalah litium.
Karena A adalah baris ketiga, ini akan sesuai dengan transisi dari n = 6 ke n = 3.
Oleh karena itu, panjang gelombang transisi dalam lithium-ion dapat dihitung sebagai berikut:
1/λ = (1,097×107m−1) × 32 × (1/32−1/62)
1/λ = (1,097×107m−1) × 9 × 0,0833
1/λ = 8,228×106m−1
λ = 1/(8,228 × 106m−1)λ = 1,21536 × 10−7m
λ = 121,53 nm
Jadi panjang gelombang yang sesuai dengan garis A adalah 121,53 nm
Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 13


Urutan yang benar berdasarkan kenaikan bilangan gelombang vibrasi regangan (stretching) berikut dalam
spektrum inframerah adalah …….
(1) C–H
(2) O–H
(3) C=O
(4) C≡C
A. (4) < (3) < (2) < (1)
B. (3) < (4) < (1) < (2)
C. (4) < (3) < (1) < (2)
D. (3) < (4) < (2) < (1)
E. (2) < (1) < (4) < (3)
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 13
Bilangan gelombang vibrasi regangan (stretching) berikut dalam spektrum inframerah untuk ikatan:
1. C-H pada kisaran 2850-2960 cm–1
2. O-H pada kisaran 3200-3600 cm–1
3. C=O sekitar 1700 cm–1
4. C≡C sekitar 2200 cm–1
Jadi urutan yang tepat bilangan gelombang dari terendah ke tertinggi: (3) < (4) < (1) < (2).
Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 14


Sebanyak 156 g sampel unsur X direaksikan dengan silikon, menghasilkan 268,3 g senyawa X3Si4 murni.
Jika massa atom relatif silikon 28,086, maka massa atom relatif X adalah ….
A. 58, 71
B. 52,02
C. 54,95
D. 47,95
E. 55,85
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 14
Dalam kasus ini, unsur X bereaksi dengan Si untuk membentuk senyawa X3Si4. Oleh karena itu,
perbandingan antara massa unsur X dan Si dalam senyawa tersebut adalah 3:4 atau dapat dimaknai dalam
senyawa X3Si4 terdapat 3 mol X dan 4 mol S.
mM di sini simbol dari massa molar.
(mM X × 3 mol) + (mM Si × 4 mol) = 268,3 g
(mM X × 3 mol) + (28,086 g/mol × 4 mol) = 268,3 g
(mM X × 3 mol) + 112,344 g = 268,3 g
mM X × 3 mol = 268,3 g – 112,344 g
mM X × 3 mol = 155.956 g
mM X = (155.956 g) / (3 mol)
mM X = 51.985 g/mol
Jari Ar S = 51,986 atau jawaban yang paling mendekati adalah 52,02
Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 15


Di antara molekul di bawah ini yang memiliki ikatan antara C–O yang paling panjang adalah ….
A. CO
B. CO2
C. CO32–
D. OCN–
E. CH3OH
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 15
Dalam soal ini yang dimaksud adalah ikatan antara C dan O, jadi bisa saja ikatan antara C dan O berupa
ikatan tunggal, ikatan dobel, atau ikatan tripel. Untuk itu perlu diketahui struktur Lewis setiap
molekul/ion.

Prinsip yang panjang ikatan antaratom dalam molekul atau ion:


Ikatan tripel < ikatan dobel < ikatan tunggal.
Dari ke-5 molekul/ion tersebut, yang memiliki ikatan antara C dan O paling panjang adalah CH 3OH
karena C–O di molekul ini berikatan tunggal. Sementara dalam CO32– terdapat struktur resonansi sehingga
panjang ikatan C–O relatif lebih pendek dibanding C–O dalam CH3OH.
Urutan dari panjang ikatan yang terpendek ke yang terpanjang dari molekul/ion:
CO < CO2 < OCN– < CO32– < CH3OH
Jawaban yang tepat E.

Soal KSN-K 2022 – No. 16


Sebanyak 25,0 mL larutan Fe2+ 0,0500 M dititrasi menggunakan larutan Ce4+ 0,0500 M. Potensial sistem
ketika titik ekivalen adalah ….
(E° (Fe3+|Fe2+) = 0,767 V; (E° (Ce4+|Ce3+) = 1,47 V;
A. 1,23 V
B. 0,70 V
C. 1,12 V
D. 2,24 V
E. 1,52 V
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 16
Potensial sistem ketika titik ekuivalen tercapai berlaku:
Etitik ekuivalen = [(n eFe × E°Fe) + (n eCe × E°Ce)]/(n eFe + n eCe)
Etitik ekuivalen = [(1 × 0,767 V)+(1 × 1,47 V)]/(1 + 1)
Etitik ekuivalen = [2,237 V]/(2)
Etitik ekuivalen = 1,1185 V
Keterangan: n e = jumlah transfer elektron yang terjadi pada pasangan spesi.
Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 17


Diketahui isotop 82Br memiliki waktu paruh 1000 menit. Jika anda memerlukan 82Br sebanyak 1,0 g
sedangkan waktu pengiriman sampel selama 2 hari, maka massa 23Na82Br minimum yang harus anda
pesan adalah ….
A. 2,0 g
B. 5,8 g
C. 7,4 g
D. 11,8 g
E. 9,4 g
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 17
Waktu paruh peluruhan radioaktif adalah waktu yang diperlukan oleh inti radioaktif untuk meluruh
hingga aktivitasnya menjadi setengah aktivitas mula-mula.
Rumus peluruhan radioaktif:
Nt = N0 × (1/2)t/t1/2
Keterangan :
Nt = jumlah zat radioaktif tersisa
N0 = jumlah zat radioaktif mula-mula
t=waktu peluruhan
t1/2= waktu paruh
Jika diperlukan 1 g 82Br, maka massa 82Br mula-mula maka
t = 2 hari × 24 jam/hari × 60 menit/jam = 2880 menit
Nt = N0 × (1/2)t/t1/2
1 g = N0 × (½)(2880/1000)
1 g = N0 × (½)(2,88)
1 g = N0 × 0,13584
N0 = 7,36 g
23
Na memiliki massa molar 23 g/mol
82
Br memiliki massa molar 82 g/mol
Massa molar (mM) 23Na82Br = 23 + 82 = 105 g/mol
(m 23Na82Br) / (mM 23Na82Br) = (m 82Br) / (mM 82Br)
m (23Na82Br) = [(mM (23Na82Br) / (mM 82Br)] × m 82Br
m (23Na82Br) = ((105 g/mol) /(82 g/mol)) × 7,36 g
m (23Na82Br) = 1,28 × 7,36 g
m (23Na82Br) = 9,4208 g
Jadi massa 23Na82Br yang perlu dipesan adalah 9,4208 g.
Jawaban yang tepat E

Soal KSN-K 2022 – No. 18


Suatu senyawa optis aktif, Y, dengan rumus molekul C7H12 memberikan hasil positif ketika direaksikan
dengan larutan KMnO4 encer dingin dan spektrum IR memberikan serapan lebar pada 3300 cm-1 . Ketika
Y mengalami reaksi hidrogenasi katalitik, dihasilkan Z (C 7H16) dan Z juga bersifat optis aktif. Struktur Y
adalah ….
A. CH3CH2CH(CH3)CH2C≡CH
B. CH3CH2CH2CH2CH2C≡CH
C. (CH3)2CHCH2CH2C≡CH
D. CH3CH2CH(CH3)C≡CCH3
E. CH2=CHCH(CH3)CH2C≡CH
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 18
Senyawa optis aktif Y yang memberikan hasil positif (warna ungu menjadi bening) ketika direaksikan
dengan KMnO4 encer dingin menunjukkan adanya ikatan rangkap atau ikatan triple. Senyawa optis aktif
Y dengan rumus molekul yang memberikan peregangan IR pada 3300 cm–1 menunjukkan bahwa senyawa
tersebut mengandung gugus alkuna. Senyawa ini pada hidrogenasi katalitik menghasilkan senyawa Z
dengan rumus molekul C7H16. Produk terhidrogenasi menambahkan empat hidrogen ke senyawa Y. Hal
ini menegaskan bahwa senyawa tersebut mengandung gugus alkuna yang pada hidrogenasi membutuhkan
dua mol molekul hidrogen dan menghasilkan alkana sebagai produk aktif optik. Reaksi ditunjukkan di
bawah ini.

Jadi struktur Y yang paling mungkin adalah CH3CH2CH(CH3)CH2C≡CH (4-metilheks-1-una)


Jawaban yang tepat A.

Soal KSN-K 2022 – No. 19


Sebanyak 4,500 gram sampel dilarutkan di dalam labu takar 100 mL. Larutan ini dibagi dua, masing-
masing sekitar 50 mL, ke dalam dua buah gelas kimia yang diberi label A dan B. Larutan dari gelas kimia
A diencerkan dengan aqua dm hingga volumenya menjadi 250 mL. Kemudian larutan ini dipipet 10,0 mL
dan diencerkan dalam labu takar 100,0 mL dan ditandabataskan.
Sebanyak 25,0 mL larutan terakhir ini dianalisis dan ditemukan bahwa larutan ini mengandung tembaga
dengan konsentrasi 1,8 ppm. Kadar tembaga (dalam %b/b) yang ada dalam sampel adalah ….
A. 8,00%
B. 0,20%
C. 0,50%
D. 0,05%
E. 1,80%
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 19
Ilustrasi pengenceran larutan sampel.
Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 20


Berikut merupakan inti atom yang dikategorikan sebagai NMR aktif, atau dapat dideteksi oleh
NMR, kecuali…
A. 13C
B. 1H
C. 15N
D. 12C
E. 19F
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 20
Inti atom yang dikategorigan sebagai NMR aktif biasanya memiliki jumlah proton/neutron genap.
Berikut ini beberapa aturan umum yang berlaku untuk kasus tertentu spin:
1) Genap/Genap.
Inti yang mengandung proton dan neutron yang berjumlah genap memiliki spin = 0 dan oleh karena itu ia
tidak memiliki momen magnetik sehingga tidak dapat dideteksi oleh NMR.
Contohnya termasuk 4He, 12C, 16O dan 32S.
2) Ganjil/Ganjil.
Inti yang mengandung jumlah proton maupun neutron ganjil memiliki spin yang bilangan bulat positif.
Contohnya termasuk 14N (spin = 1), 2H (deuterium, spin = 1), dan 10B (spin = 3).
3) Lainnya .
Inti yang mengandung jumlah proton/neutron ganjil/genap atau genap/ganjil semuanya memiliki putaran
x per dua (faktor per-dua).
Contohnya termasuk 1H (spin = 1/2), 17O (spin = 5/2), 19F (spin = 1/2), 23Na (spin = 3/2), dan 31P (spin =
1/2).
Karena inti atom 12C spin = 0, tidak memiliki momen magnetik sehingga tidak dapat dideteksi oleh NMR.
Namun, inti atom 13C, 1H, 15N, dan 19F memiliki momen magnetik sehingga dapat dideteksi oleh NMR.
Jadi inti atom yang tidak dapat dideteksi oleh NMR adalah 12C.
Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 21


50,0 mL C3H8O3 ditambahkan ke dalam 500,0 mL air pada suhu 50°C. Pada suhu ini tekanan uap dan
densitas air secara berturut-turut adalah 92,5 torr dan 988 g/L. Jika densitas C 3H8O3 1260 g/L. Perubahan
tekanan uap larutan adalah…
(1 torr = 1 mmHg, 1 atm = 760 torr, 1 atm = 101325 Pa)
A. ∆P = 0,003 atm; P = 12028 Pa
B. ∆P = 0,03 atm; P = 10305 Pa
C. ∆P = 0,003 atm; P = 12159 Pa
D. ∆P = 0,03 atm; P = 12032 Pa
E. ∆P = 300 Pa; P = 12159 Pa
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 21
Massa molar (mM) C3H8O3 = 92 g/mol
Massa molar (mM) H2O = 18 g/mol
massa C3H8O3 = 50 mL C3H8O3 × densitas C3H8O3
massa C3H8O3 = 50 mL/(1000 mL/L) × 1260 g/L
massa C3H8O3 = 63 g
n C3H8O3 = massa C3H8O3 / mM C3H8O3
n C3H8O3 = (63 g) / (92 g/mol)
n C3H8O3 = 0,685 mol
n H2O = massa H2O / mM H2O
n H2O = (500 mL × 988 g/1000 mL ) / (18 g/mol)
n H2O = 27,444 mol
Menghitung fraksi mol C3H8O3 dalam larutan
X C3H8O3 = (n C3H8O3) / (n C3H8O3 + n H2O)
X C3H8O3 = (0,685 mol) / (0,685 mol + 27,444 mol)
X C3H8O3 = (0,685 mol) / (28,463 mol)
X C3H8O3 = 0,024352
Menghitung ∆P
∆P = P0 pelarut × X C3H8O3
∆P = 92,5 torr × X 0,024352
∆P = 2,25257 torr
Konversi satuan torr ke atm
2,25 torr = 2,25 torr × 1/760 atm/torr
2,25 torr = 0,002961 atm → 0,003 atm
Menghitung P larutan
P larutan = P0 pelarut × X H2O
P larutan = 92,5 torr × (1 – 0,024352)
P larutan = 92,5 torr × 0,975647908
P larutan = 90,24743 torr
Konversi satuan torr ke Pa
90,24743 torr = 90,24743 torr × 1/760 atm/torr × 101325 Pa/atm
90,24743 torr = 12032,00111 Pa
Jawaban yang tepat D

Soal KSN-K 2022 – No. 22


Untuk menghasilkan larutan bufer dengan pH 4, massa NaF yang harus ditambahkan ke dalam 2,0 L
larutan HF 0,10 M adalah… (pKa HF = 3,1, mM Na = 23 g/mol dan F = 19 g/mol)
A. 1,79
B. 11,13
C. 33,35
D. 53,33
E. 66,69
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 22
Komponen dalam larutan terdiri NaF dan HF , ini merupakan larutan penyangga asam.
Berlaku:
pH = pKa + log ([NaF] / [HF])
4 = 3,1 + log ([NaF] / [HF])
4 – 3,1 = log ([NaF] / [HF])
0,9 = log ([NaF] / [HF])
[NaF] / [HF] = 100,9
[NaF] / [HF] = 7,94 (hasil pembulatan)
Diketahui [HF] = 0.1 M
[NaF] / [HF] = 7,94
[NaF] / 0,1 M = 7,94
[NaF] = 0,1 M × 7,94
[NaF] = 0,794 M
n NaF dalam 2 L larutan = [NaF] × 2 L
n NaF dalam 2 L larutan = 0,794 M × 2 L
n NaF dalam 2 L larutan = 1,588 mol
Massa Molar NaF = (23 + 19) g/mol = 42 g/mol
Massa NaF = n NaF × massa molar NaF
Massa NaF = 1,588 mol × 42 g/mol
Massa NaF = 66,696 g
Jawaban yang tepat E.

Soal KSN-K 2022 – No. 23


Suatu basa lemah dengan konsentrasi 0,120 M (pKb = 4,20) dititrasi dengan larutan asam klorida 0,300
M. Tepat saat titran, pH pada titik ekivalen adalah…
A. 8,4
B. 7,0
C. 6,3
D. 5,4
E. 3,7
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 23
Pada titik ekuivalen terbentuk garam terhidrolisis. Komponen garam yang dapat bereaksi dengan air
adalah kation dari basa lemah sehingga larutan akan bersifat asam.
Reaksi: BOH + HCl → BCl + H2O
Misal volume BOH = 100 mL dengan [BOH] 0,12 M
maka n BOH = 100 mL × 0,12 M = 12 mmol
Karena basa lemah habis bereaksi maka n HCl = n BOH = 12 mmol.
Menghitung V HCl
n HCl = V HCl × [HCl]
12 mmol = V HCl × 0,30 M
V HCl = 12 mmol / 0,30 M
V HCl = 40 mL
Secara stoikiometri maka n garam BCl = n HCl = n BOH = 12 mmol
[BCl] = (n BCl) / V campuran
[BCl] = (12 mmol) / (100 + 40)mL
[BCl] = (12 mmol) / 140 mL
[BCl] = 0,0857 M
Perhitungan pH campuran yang berupa garam terhidrolisis
pH = ½ (14 – pKb – log [G])
pH = ½ (14 – 4,2 – log 0,0857)
pH = ½ (9,8 – (–1,067))
pH = ½ (9,8 + 1,067)
pH = ½ (10,867)
pH = 5,4335
Jadi jawaban yang tepat D

Soal KSN-K 2022 – No. 24


Boron monoksida merupakan salah satu oksida boron yang berwujud gas.
Berikut adalah reaksi pembentukan gas BO:
B(s) + ½ O2(g) ⇌ BO(g) Kp = 5,025 pada 25 °C
Pada 25 °C sebanyak 10 g boron direaksikan dengan gas oksigen dengan tekanan 10 atm dalam wadah 2
L. Massa boron pada saat kesetimbangan tercapai adalah… (mM B = 11 g/mol, O = 16 g/mol)
A. 0,29 g
B. 5,23 g
C. 8,34 g
D. 1,66 g
E. 0,88 g
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 24
Skenario penyelesaian:
1. Menghitung n B awal
2. Menghitung tekanan parsial dari O2 saat bereaksi
3. Menghitung n O2 saat bereaksi
4. Menghitung n B saat bereaksi
5. Menghitung sisa n B saat kesetimbangan tercapai.
Menghitung nB awal reaksi
n B = (m B) / (mM B)
n B = (10 g) / (11 g/mol)
n B = 0,91 mol
Persamaan reaksi kimia yang diberikan:
B(s) + ½ O2(g) ⇌ BO(g)
2B(s) + O2(g) ⇌ 2BO(g)
Kp adalah konstanta kesetimbangan tekanan parsial, yang dapat dihitung sebagai berikut:
Kp = (P BO) / [(P O2) ½]
dengan P BO dan P O2 adalah tekanan parsial BOdan O2 pada saat kesetimbangan. B berwujud padat
tidak dipertimbangkan dalam kaitan dengan nilai Kp.

Kp = (P BO) / [(P O2) ½]


Kp2 = (P BO)2 / [(P O2)]
Kp2 = (P BO)2 / [(P O2)]
(5,025)2 = (2x)2 / (10 – x)
25,250625 = 4x2 /(10 – x)
25,250625 (10 – x) = 4x2
252,50625 – 25,250625 x = 4x2
4x2 + 25,250625 x – 252,50625 = 0
Dari hasil hitung menggunakan rumus ABC akar persamaan kuadrat diperoleh x = 5,39288 atm
Jadi saat kesetimbangan tercapai:
P O2 = (10 – 5,39288) atm
P O2 = 4,607120 atm
Menghitung n O2 saat bereaksi dengan tekanan 5,39288 atm
PV = nRT
n O2 = PV / RT
n O2 = (5,39288 atm x 2 L) / (0,08206 L atm K–1 mol–1 x 298 K)
n O2 = 0,44112 mol (hasil pembulatan)
Secara stoikiometri n B saat bereaksi:
n B = 2 × n O2
n B = 2 × 0,44112 mol
n B = 0,88224 mol
n B saat setimbang = n B awal – n B yang bereaksi
n B saat setimbang = 0,91 mol – 0,88224 mol
n B saat setimbang = 0,02776 mol

Massa boron pada saat kesetimbangan:


m B = nB setimbang × massa molar B
m B = 0,02776 mol × 11 g/mol
m B = 0,30536 g
Jadi, massa boron pada saat kesetimbangan adalah = 0,30536 g.
Jawaban yang paling mendekati A.

Soal KSN-K 2022 – No. 25


Produk utama dari serangkaian reaksi berikut adalah ….
A. 3-metilheksanal
B. 4-metil-1-heksanol
C. 4,10-dimetildodekan-6,7-dion
D. 4-metilheksanal
E. 4,10-dimetildodekan-6,7-diol
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 25
Reaksi i) merupakan reaksi adisi pada alkuna dengan menggunakan logam Li terlarut dalan
NH3 menghasilkan trans-alkena.

Reaksi ii) merupakan reaksi ozonolisis alkena yang diikuti oleh penataan ulang. Karenanya secara
keseluruhan dalam ozonolisis, ozon bereaksi dengan alkena (hasil reaksi pertama) membentuk ozonoida
primer.

Reaksi iii) Ozonida primer ditata ulang menjadi ozonida sekunder, yang membentuk senyawa karbonil
dengan Zn dalam asam asetat.

Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 26


Dinding eritrosit (sel darah merah) bersifat permeabel terhadap air. Dalam larutan garam, eritrosit akan
berkerut jika konsentrasi garamnya tinggi dan mengembang jika konsentrasi garamnya rendah. Percobaan
menggunakan larutan garam NaCl dengan titik beku –0,046 °C menunjukkan eritrosit tidak mengembang
maupun mengkerut. Jika densitas larutan garam pada suhu tersebut 997,77 kg/m3, tekanan osmosis larutan
di dalam eritrosit adalah… (Diketahui Kf air = 1,86 °C/m)
A. 114,2 torr
B. 228,5 torr
C. 456,8 torr
D. 512,5 torr
E. 371,6 torr
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 26
Tekanan osmotik adalah tekanan minimum yang perlu diterapkan pada larutan untuk mencegah aliran
masuk pelarut murni melintasi membran semipermeabel.
Skenario penyelesaian:
1. Hitung molalitas dari ∆Tf yang diketahui
2. Hitung volume
3. Hitung n/V atau konsentrasi
4. Hitung tekanan osmostik
5. Konversi satuan tekanan atm ke torr
Menghitung molalitas larutan:
∆Tf = T pelarut – T larutan
∆Tf = 0 – (–0,046 oC)
∆Tf = 0,046 oC
Reaksi disosiasi: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)
Dalam larutan NaCl terdapat 2 ion (i = 2)
∆Tf = i. Kf . m
0,046 oC = 2. 1,86 °C/molal . m
0,046 oC = 3,72 °C/molal . m
m = 0,046 / 3,72 molal
m = 0,012365591 molal (hasil pembulatan)
m = 0,012365591 mol/kg

Konversi densitas dengan satuan kg/L


densitas larutan garam 997,77 kg/m3
997,77 kg/m3 = 997,77 kg/m3 × 10–3 m3/L
997,77 kg/m3 = 0,99777 kg/L
Konversi satuan molal ke molar
0,012365591 mol/kg = 0,012365591 mol/kg × 0,99777 kg/L
0,012365591 mol/kg = 0,012338016 mol/L
π = i.(n/V).R.T
π = 2×( 0,012338016 mol/L)×0,08205 atm.L.mol–1.K–1×298 K
π = 0,603351197 atm × 760 torr/atm
π = 458,5469098 torr
Jawaban C yang paling mendekati.

Soal KSN-K 2022 – No. 27


Senyawa Z dengan rumus molekul C10H13Cl memberikan sinyal pada spektrum 1H NMR sebagai berikut:
singlet (d 1,6 ppm); singlet (d 3,1 ppm); multiplet (d 7,2 ppm (5H)); Berdasarkan data tersebut, di antara
struktur berikut yang paling tepat untuk senyawa Z adalah ….

A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 27
Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 28


Suatu campuran yang mengandung 1 g boron, sejumlah gas oksigen dan boron monoksida 1 L dan
tekanan total 1 atm kesetimbangan pada T = 25 °C menurut reaksi:
B(s) + ½ O2(g) ⇌ BO(g) Kp = 5,025 pada 25 °C
Jika volume wadah dikurangi setengahnya pada suhu tetap, pernyataan yang benar saat kesetimbangan
baru tercapai adalah…
A. tekanan parsial gas oksigen tidak berubah
B. tekanan total dalam wadah kurang dari 2 atm
C. mol gas BO bertambah
D. nilai tetapan kesetimbangan bertambah
E. massa campuran bertambah
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 28
Volume atau tekanan akan berpengaruh pada kesetimbangan untuk zat yang berwujud gas. Bila volume
dikurangi maka kesetimbangan akan menuju ke ruas yang total koefisien gasnya lebih kecil. Dalam soal
ini kesetimbangan bergeser ke kiri, namun karena nilai Kp relatif besar maka reaksi tetap lebih
mendukung pembentukan BO, jumlahnya akan meningkat ketika kesetimbangan terbentuk kembali dalam
wadah volume yang dikurangi. Oleh karena itu, pilihan C benar.
Bila suhu tetap maka nilai tetapan kesetimbangan juga tetap, tetapi derajat disosiasi zat-zatnya akan
berubah dan oleh karena itu tekanan parsial gas akan mengalami perubahan. Walau demikian tekanan
total dalam wadah tidak berubah.
Bila dalam sistem campuran tidak ada massa zat yang diubah maka massa campuran tidak berubah, tetap,
tidak bertambah.
Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 29


Jika diketahui:
∆Hco C2H5OH = –1366,8 kJ/mol;
∆Hco CH3COOH = –872,4 kJ/mol;
∆Hfo C2H5OH = –269,29 kJ/mol;
∆Hfo CH3COOH = –484,93 kJ/mol;
∆Hfo CH3CHO = –196,4 kJ/mol;
∆Hfo H2O = –285,82 kJ/mol;
∆Ho reaksi 2C2H5OH(l) + O2(g) → 2CH3CHO(l) + 2H2O(l) adalah ….
A. –988,80 kJ/mol
B. –205,87 kJ/mol
C. –247,20 kJ/mol
D. –418,74 kJ/mol
E. –494,40 kJ/mol
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 29
Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 30


Suatu campuran yang mengandung klorobenzena (1 mol) dan asetanilida (1 mol) direaksikan dengan
Br2 (0,5 mol dengan adanya sedikit FeBr3). Produk utama dari reaksi kompetitif ini adalah ….
A. 4-bromoasetanilida
B. 1-bromo-4-klorobenzena
C. 1-bromo-2-klorobenzena
D. 1-bromo-3-klorobenzena
E. 3-bromoasetanilida
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 30
Campuran yang mengandung klorobenzena (1 mol) dan asetanilida (1 mol) direaksikan dengan Br 2 (0,5
mol dengan adanya sedikit FeBr3) ini memang merupakan reaksi kompetitif. Reaksinya adalah reaksi
brominasi substitusi elektrofilik.
Karena ada reaktan klorobenzena dan asetanilida, maka perlu lebih dahulu dibandingkan reaktivitasnya.
Urutan umum reaktivitas terhadap reaksi substitusi elektrofilik:
anilin > fenol > anisol > asetanilida > toluena > klorobenzena > fluorobenzena > asam benzoat >
benzaldehida > nitrobenzena.
Oleh karena itu reaksi kompetitif ini yang paling mungkin bereaksi adalah asetinilida.
Gugus asetamida pada asetanilida merupakan gugus pengarah orto dan para. Posisi orto untuk Br kurang
stabil dibanding posisi para, pada posisi orto terdapat halangan sterik dari gugus asetamida, sementara
pada posisi para relatif stabil tanpa adanya halangan sterik. Oleh karena itu produk utama dari reaksi ini
adalah 4-bromoastenilida atau para-bromoastenilida.
Jawaban yang tepat A.

Soal KSN-K 2022 – No. 31


Karet alam terbentuk karena polimerisasi isoprena (2-metil-1,3-butadiena). Apabila dilakukan reaksi
hidrogenasi pada karet alam akan menghasilkan polimer…
A. Polietilena
B. Etilen-propilen kopolimer
C. Polivinil klorida
D. Poliester
E. Polipropilen
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 31

Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 32


Larutan asam lemah dengan konsentrasi 0,05 M memiliki pH yang sama dengan larutan asam nitrat 0,01
M, Ka asam lemah tersebut adalah….
A. 1,43 x 10–3
B. 1,67 x 10–3
C. 2,67 x 10–3
D. 2,50 x 10–3
E. 2,00 x 10–3
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 32
Menghitung [H+] dari HNO3 0,01 M
HNO3 merupakan asam kuat sehingga berlaku:
[H+] = [HNO3]
[H+] = 0,01 M
[H+] = 10–2 M
Menghitung Ka asam lemah
pH asam lemah = pH HNO3 0,01 M
[H+] asam lemah = [H+] HNO3 0,01 M
[H+] asam lemah = 10–2 M
([H+] asam lemah)2 = Ka. [asam lemah]
Ka = ([H+] asam lemah)2 / [asam lemah]
Ka = (10–2)2 / (5 × 10–2)
Ka = (1 × 10–4) / (5 × 10–2)
Ka = 0,2 × 10–2
Ka = 2 × 10–3
Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 33


Suatu sampel etanol diketahui telah teroksidasi sebagian menjadi asam asetat. Sebanyak 24,24 g sampel
tersebut dibakar secara sempurna dan menghasilkan kalor sebesar 595,37 kJ. Persen massa asam asetat
dalam sampel tersebut adalah ….
Diketahui:
∆Hc° C2H5OH = –1366,6 kJ/mol;
∆Hc° CH3COOH = –872,4 kJ/mol.
A. 33,95%
B. 86,71%
C. 57,88%
D. 15,62%
E. 29,73%
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 33
Untuk penyederhaan dalam persamaan digunakan simbol:
Et = etanol; asam asetat = Aa;
massa etanol = mEt;
massa asam asetat = mAa
jumlah etanol (mol) = nEt
jumlah asam asetat (mol) = nAa
mM = massa molar; q = kalor
Sesuai hukum kekekalan massa:
mEt + mAa = 24,24 g
mEt = 24,24 g – mAa
Menghitung jumlah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran etanol:
mMEt = 46 g/mol
nEt = mEt / mMEt
nEt = mEt / 46,07 g/mol
nEt = (24,24 - mAa) g / (46,07 g/mol)
∆HcEt = -1366,6 kJ/mol
q = nEt x ∆HcEt
q = [(24,24 - mAa) / 46,07] mol × (-1366,6 kJ/mol)
Menghitung jumlah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran asam asetat:
nAa = mAa / mMAa
nAa = mAa / 60,05 g/mol
∆HcAa = -872,4 kJ/mol
q = nAa × ∆HcAa
q = (mAa / 60,05 g/mol) × (-872,4 kJ/mol)
Karena pembakaran sempurna, maka jumlah kalor yang dihasilkan oleh etanol dan asam asetat adalah
sama dengan jumlah kalor yang dihasilkan oleh pembakaran total sampel (595,37 kJ):
595,37 = q dari etanol + q dari asam asetat
595,37 = [(24,24 – mAa) / 46,07] × (–1366,6) + (mAa / 60,05) × (–872,4)
595,37 x 46,07 x 60,05 = (-1366,6) x (24,24 - mAa) x 60,05 + (-872,4) x mAa x 46,07
1641575,27 = –98895,48 + 82576,4 mAa
1730470,75 = 82576,4 mAa
mAa = 1730470,75 / 82576,4
mAa = 20,96 g (hasil pembulatan)
Jadi massa asam asetat dalam sampel 20,96 g.
Menghitung persentase asam asetat dalam sampel:
% mAa = (mAa / total massa sampel) x 100%
% mAa = (20,96 g / 24,24 g) x 100%
% mAa = 86,71%
Jadi persentasi asam asetat dalam sampel sebesar 86,71%.
Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 34


Waktu yang diperlukan untuk memanaskan 100 g es dengan suhu awal –10 °C hingga mencapai suhu
kamar (25 °C) dalam microwave dengan daya 600 W adalah…
(∆Hfus = 6 kJ/mol, cp es = 37,62 J mol–1 K–1, cp air = 75,31 J mol–1 K–1)
A. 1,33 menit
B. 1,27 menit
C. 1,22 menit
D. 0,93 menit
E. 0,41 menit
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 34
Menghitung jumlah mol es (n).
n = massa es / mM es
n = (100 g) / (18 g/mol)
n = 5,56 mol
Pemanasan es dari –10 °C menjadi 0 °C tanpa meleleh:
Q1 = n . ces . ΔT
Q1 = 5,56 mol × 37,62 J mol–1 K–1 × (0 °C – (–10) °C)
Q1 = 2.091,67 J
Energi yang diperlukan untuk melelehkan es menjadi air:
Q2 = n . ΔHfus
Q2 = 5,56 mol × 6 kJ/mol
Q2 = 33,36 kJ = 33.360 J
Energi yang diperlukan untuk memanaskan air dari 0 °C hingga suhu kamar 25 °C:
Q3 = n . cair . ΔT
Q3 = 5,56 mol × 75,31 J mol–1 K–1 × (25 °C – 0 °C)
Q3 = 10.468,09 J
Jadi, total energi (Qtotal) yang diperlukan:
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
Qtotal = 2.091,67 J + 33.360 J + 10.468,09 J
Qtotal = 45.919,76 J
Waktu yang diperlukan untuk memanaskan benda dalam microwave
Qtotal = P . t → t = Qtotal / P
P = microwave dan t = waktu yang diperlukan.
t = Qtotal / P
t = 45.919,76 J / 600 W
t = 76,53 detik
t = 76,53 detik × 1 menit/60 detik
t = 1,2755 menit
Jawaban yang tepat B.

Soal KSN-K 2022 – No. 35


Berikut diberikan data perubahan konsentrasi reaktan A seiring berjalannya waktu akibat terjadinya reaksi
2A → 2B + C
Waktu (menit) [A] (mol/L)
0 1,00
10 0,59
20 0,37
30 0,22
40 0,13
Pernyataan yang tepat terkait laju reaksi di atas adalah ….
A. Laju rata-rata penguraian A selama 40 menit reaksi adalah 0,044 mol L –1 menit–1
B. laju sesaat bernilai konstan sepanjang waktu reaksi
C. laju reaksi rata-rata selama sepuluh menit pertama adalah empat kali lebih lambat dari laju reaksi
rata-rata selama sepuluh menit keempat
D. laju rata-rata pembentukan C selama 40 menit reaksi adalah 0,011 mol L –1 menit–1
E. laju reaksi mencapai maksimum saat [A] = [B]
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 35
Reaksi yang diberikan adalah 2A → 2B + C.
A. Perhitungan laju rata-rata penguraian A selama 40 menit
laju rata-rata = –Δ[A] / Δt
laju rata-rata = –([A] akhir – [A] awal) / Δt
laju rata-rata = –(0,13 mol/L – 1 mol/L) / 40 menit
laju rata-rata = –(–0,87 mol/L) / 40 menit
laju rata-rata = 0,022 mol.L–1.menit–1
Pernyataan A tidak tepat.

B. Dari tabel hasil hitung laju sesaat tampak bahwa laju reaksi sesaat berubah-ubah, tidak konstan.
Karena konsentrasi reaktan A terus berkurang seiring berjalannya waktu, dan konsentrasi produk B dan C
meningkat, maka laju reaksi tidak konstan selama waktu reaksi.
Pernyataan B tidak tepat.
C. Perbandingan laju reaksi 10 menit pertama dan 10 menit keempat:
Dari tabel:
10 menit pertama laju reaksi = 0,041 mol.L–1.menit–1,
10 menit keempat = 0,09 mol.L–1.menit–1,
hal ini dapat dimaknai bahwa laju reaksi 10 menit pertama hampir 4 kali lebih cepat dari 10 menit
keempat.
Pernyataan C tidak tepat.
D. Pernyataan laju reaksi = – ½ Δ[A]/Δt = + ½ Δ[B]/Δt = +Δ[C]/Δt
Laju pembentuk C selama 40 menit reaksi = ½ laju penguraian A selama 40 menit reaksi = ½ 0,022
mol.L–1.menit–1 = 0,011 mol.L–1.menit–1
Pernyataan D tepat.
E. Pernyataan yang menyatakan bahwa laju reaksi mencapai maksimum saat [A] = [B] tidak benar karena
laju reaksi bergantung pada konsentrasi reaktan, dan laju reaksi akan terus melambat seiring
berkurangnya konsentrasi reaktan.
Pernyataan E tidak tepat.
Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 36


Rasio kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M terhadap kelarutan SrF2 dalam air murni adalah ….
(Ksp SrF2 = 2,5 × 10–9 dan pKa HF = 3,18)
A. 28,4
B. 2,4
C. 12,03
D. 15,93
E. 21,1
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 36
Rasio kelarutan adalah rasio kelarutan suatu senyawa dalam dua pelarut yang berbeda. Dalam hal ini,
akan ditentukan rasio kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M terhadap kelarutan SrF2 dalam air murni.
Rasio kelarutan = kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M : kelarutan SrF2 dalam air murni
Menghitung Kelarutan SrF2 dalam air murni:
Reaksi disosiasi SrF2
SrF2 ⇌ Sr2+ + 2F–
S = (Ksp/4)1/3
S = (2,5 × 10–9 / 4)1/3
S = (6,25 × 10–10)1/3
S = 8,55 × 10–4M
Menghitung Kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M
Reaksi disosiasi SrF2
SrF2 ⇌ Sr2+ + 2F–
Ketika dalam larutan HNO3 maka F– akan bereaksi dengan H+ dari HNO3 membentuk HF yang
merupakan asam lemah,
H+ + F– ⇌ HF
Misal jumlah F– yang bereaksi sebanyak x mol/L, konsentrasi F– akan berkurang sebanyak x mol/L dan
[HF] terbentuk sebanyak x mol/L.

Ka HF = ([H+][F– ]) / [HF ]
10–3,18 = (10–1 . (2S – x)) / x
10–3,18 . x = 10–1 . (2S – x)
10–2,18 . x = 2S – x
0,0066 x = 2S – x
1,0066 x = 2S
x = 2S/1,0066
Dari data Ksp SrF2 dan x = 2S/1,0066 dapat dihitung kelarutan SrF2 dalam HNO3.
Ksp SrF2 = [Sr2+ ][F–]2
2,5 × 10–9 = S (2S – x)2
2,5 × 10–9 = S (2S – [2S/1,0066])2
2,5 × 10–9 = S (2S[1 – 1/1,0066[)2
2,5 × 10–9 = S (2S[1,0066/1,0066 – 1/1,0066])2
2,5 × 10–9 = S (2S[0,0066/1,0066])2
2,5 × 10–9 = S (0,0131 S)2
2,5 × 10–9 = 0,000172 S3
S3 = (2,5 × 10–9)/ 0,000172
S3 = 1,45 × 10–5
S = (1,45 × 10–5)1/3
S = 2,44 × 10–2 M
Jadi kelarutan SrF2 dalam HNO3 0,1 M = 2,44 × 10–2 M dan kelarutan SrF2 dalam air murni = 8,55 × 10–
4
M
Oleh karena itu rasio kelarutannya = 2,44 × 10–2 M : 8,55 × 10–4 M = 28,5
Jawaban yang tepat A.

Soal KSN-K 2022 – No. 37


Di antara rangkaian skema reaksi berikut yang dapat menghasilkan 2-aminopentana murni adalah ….

A. II dan III
B. II
C. I
D. III
E. I dan II
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 37
Reaksi pertama merupakan reaksi substitusi nukleofilik yang hanya menghasilkan pentana-2-aminium
karena perbandingan jumlah 2-bromopentana dengan NH3 adalah 1 : 1.
Reaksi akan menghasilkan 2-aminopentana murni bila perbandingan jumlah 2-bromopentana dengan
NH3 adalah 1 : 2.

Reaksi kedua dapat menghasilkan 2-aminopentana.


Anion azida (N3– ) merupakan nukleofil yang sangat baik.
Tahap pertama dengan perbandingan 1:1, 2-bromopentana dan natrium azida akan menghasilkan pentana-
2-azida.
Tahap kedua pentana-2-azida bereaksi LAH (Lithium aluminium hydride) dalam Et2O (dietileter).

Reaksi ketiga dapat menghasilkan 2-aminopentana.


Dalam reaksi ini, ftalimida direaksikan kalium hidroksida (KOH) untuk membentuk kalium ftalimida.
Kalium ftalimida kemudian direaksikan dengan 2-bromopentana, untuk membentuk N-pentil ftalimida.
N-pentil ftalimida kemudian dihidrolisis dengan hidrazin (NH2NH2) untuk menghasilkan 2-aminopetana.
Jawaban yang tepat A.

Soal KSN-K 2022 – No. 38


Suatu enzim memiliki tiga residu katalitik, yaitu asam aspartat (Asp), histidin (His), dan serin (Ser).
Mekanisme reaksi yang dikatilisis oleh enzim tersebut ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
Gambar di bawah ini menunjukkan struktur tripeptida yang dilarutkan dalam air.

Berdasarkan jenis reaksinya, enzim tersebut merupakan ….


A. oksidoreduktase
B. ligase
C. hidrolase
D. transferase
E. isomerase
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 38
Enzim merupakan katalis, yang mempercepat reaksi dengan menurunkan energi aktivasi dari reaksi
kimia. Berdasarkan gambar mekanisme reaksi, enzim dengan triade katalitik terlibat dalam reaksi
hidrolisis, di mana substrat dipecah menjadi dua bagian dengan bantuan molekul air.

Mekanisme reaksi yang dilakukan oleh enzim tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Substrat diikat pada situs aktif enzim melalui interaksi nonkovalen.
Ser dari triade katalitik menyerang substrat, membentuk intermediate akiral yang stabil.
His dari triade katalitik menarik proton dari Ser, memperkuat kemampuan Ser sebagai nukleofil.
Asp dari triade katalitik menarik proton dari molekul air, membentuk ion hidroksida (OH –).
Ion hidroksida menyerang intermediate akiral, membentuk produk yang diinginkan.
Produk dilepaskan dari situs aktif enzim.
Jadi, jenis reaksi yang dikatalisis oleh enzim dengan triade katalitik ini adalah reaksi hidrolisis dan
enzimnya dikategorikan enzim hidrolase.
Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 39


Es krim dapat membeku pada temperatur kurang dari –3°C. Es batu yang digunakan untuk mendinginkan
es krim memiliki suhu –12°C akan tetapi kontak dengan es krim membuat es batu meleleh pada suhu
0°C (tidak cukup dingin untuk membuat es krim membeku). Agar es batu tidak cepat meleleh, air untuk
membuat es batu ditambahkan NaCl. Jika titik beku es batu –6,50 °C. Perbandingan garam dan air yang
digunakan untuk membuat es batu dan biaya yang dibutuhkan untuk membeli garam jika digunakan 4,5
kg es batu adalah… (1 kg garam = Rp. 40.000; nilai Kf air = 1,86 °C/m)
16. 1/10, Rp 16.000;
17. 1/5, Rp 30.000;
18. 1/4, Rp 45.000;
19. 1/5, Rp 36.000;
20. 1/10, Rp 18.000;
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 39
Untuk mencari perbandingan garam dan air yang digunakan untuk membuat es batu, pertama-tama kita
harus menghitung molalitas larutan NaCl yang dibutuhkan menggunakan rumus:
ΔTb = Kf × m × i
ΔTb = perubahan titik beku ((0°C) – (–6,5°C) = 6,50°C)
Kf = tetapan krioscopik air (1,86°C/m)
m = molalitas larutan NaCl
i = 2 (faktor van't Hoff dari NaCl)
Maka,
m = ΔTb / (Kf × i)
m = 6,5 / (1,86 × 2)
m = 1,7 mol/kg
Jumlah mol NaCl yang dibutuhkan untuk membuat 4,5 kg larutan NaCl dengan molalitas 1,7 mol/kg
adalah:
mol NaCl = molalitas × massa pelarut (kg)
mol NaCl = 1,7 mol/kg × 4,5 kg
mol NaCl = 7,65 mol
Jumlah garam yang dibutuhkan adalah:
massa NaCl = jumlah mol x massa molar
massa NaCl = 7,65 mol × 58,45 g/mol
massa NaCl = 447,1425 g
massa NaCl = 447,1425 g × 1 kg/1000 g
massa NaCl = 0,4471425 kg
massa NaCl = 0,450 kg (hasil pembulatan)
Asumsi harga garam adalah Rp. 40.000/kg, maka biaya yang dibutuhkan untuk membeli garam adalah:
biaya = harga x massa = Rp. 40.000/kg × 0,450 kg = Rp. 18.000
Perbandingan garam dan air yang digunakan untuk membuat es batu
Massa NaCl : massa air = 0,45 kg : 4,5 kg
Massa NaCl : massa air = 1 : 10
Jadi, perbandingan garam dan air yang digunakan untuk membuat es batu 1: 10 dan harga garam yang
dibutuhkan Rp. 18.000.
Jawaban yang tepat D.

Soal KSN-K 2022 – No. 40


Tekanan uap jenuh air pada T = 25 oC adalah 3,1690 kPa dan entalpi penguapan molar air adalah 40,65
kJ/mol. Sebanyak 100 mL air dimasukkan ke dalam wadah vakum dengan volume 10 L pada suhu 60 oC.
Massa uap air saat kesetimbangan tercapai adalah …. (Asumsikan bahwa volume cairan dapat diabaikan)
A. 0,231 g
B. 0,274 g
C. 1,157 g
D. 0,207 g
E. 1,294 g
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 40
Penentuan tekanan uap air pada suhu 60 °C menggunakan persamaan Clausius-Clapeyron:
ln(P2/P1) = (∆Hvap/R) x ((1/T1) - (1/T2))
dengan:
P1 = tekanan uap jenuh pada suhu T1 = 3,169 kPa
T1 = 25 °C = 298 K
T2 = 60 °C = 333 K
∆Hvap = entalpi penguapan molar air = 40,65 kJ/mol = 40.650 J/mol
R = konstanta gas umum = 8,314 J/(mol·K)
Substitusi nilai:
ln(P2/3,169 kPa) = (40,65 kJ/mol / 8,314 J/(mol·K)) × ((1/298 K) – (1/333 K))
ln(P2/3,169 kPa) = 1,72448
P2/3,1690 kPa = e1,72448
P2/3,1690 kPa = 5,6096
P2 = 5,6096 × 3,1690 kPa
P2 = 17,777 kPa
Jadi, tekanan uap air pada suhu 60 °C adalah 17,777 kPa
Ketika air ditempatkan di dalam wadah vakum, tekanan total pada kesetimbangan akan sama dengan
tekanan uap air pada suhu 60 °C. Oleh karena itu, tekanan total dalam wadah adalah 17,777 kPa.
Penentuan n gas pada suhu 60 °C dengan menggunakan rumus:
PV = nRT
dengan:
P = tekanan total = 17,78 kPa
V = volume gas = 10 L
n = jumlah mol gas uap air
R = konstanta gas umum = 8,314 J/(mol·K)
T = suhu = 60 °C = 333 K
Substitusi nilai menjadi:
n = PV/(RT)
n = (17,777 kPa × 10 L) / (8,314 J/(mol·K) × 333 K)
n = 0,06421 mol
massa gas uap air = n air x mM air
massa gas uap air = 0,06421 mol × 18 g/mol
massa gas uap air = 1,156 g
Jadi, massa uap air yang terbentuk pada kesetimbangan adalah 1,156 g.
Jawaban yang tepat C.
Soal KSN-K 2022 – No. 41
Karbon monoksida (mM = 28,01 g/mL) dalam darah dapat ditentukan dengan menempatkan sampel
darah yang sudah encer dan diasamkan dalam kamar Conway. Dalam sistem ini CO berdifusi ke dalam
PdCl2. Reaksi yang terjadi adalah:
Pd2+ + 2H2O + CO ⇌ Pd + H3O+ + CO2
H3O+ yang dihasilkan dititrasi dengan larutan NaOH 0,0230 M. Sebagai blanko digunakan air dan
diperlukan dengan cara yang sama.
Hitunglah % volume (mL CO setiap 100 mL darah), jika 1,5 mL sampel memerlukan 0,74 mL titran
sementara itu blanko memerlukan 0,52 mL. Anggap CO merupakan gas ideal pada STP.
A. 4,52%
B. 0,12%
C. 2,15%
D. 1,58%
E. 3,78%
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 41
Dalam reaksi tersebut, H3O+ dihasilkan dari reaksi antara Pd2+, H2O, dan CO. Oleh karena itu, jumlah
H3O+ yang dihasilkan setara dengan jumlah CO yang bereaksi.
Dapat dihitung jumlah mol H3O+ dari larutan NaOH yang digunakan untuk menetralkan asam yang
dihasilkan dari reaksi tersebut.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Hitung jumlah mol NaOH yang digunakan untuk menetralkan H3O+ yang dihasilkan dari 1,5 mL sampel:
Jumlah mol NaOH = 0,0230 M x 0,74 mL = 0,0172 mmol
Hitung jumlah mol NaOH yang digunakan untuk menetralkan H3O+ dari blanko:
Jumlah mol NaOH = 0,0230 M x 0,52 mL = 0,01196 mmol
Hitung selisih jumlah mol NaOH antara sampel dan blanko:
Jumlah mol NaOH dari sampel - jumlah mol NaOH dari blanko = 0,0172 mmol - 0,01196 mmol =
0,00506 mmol
Hitung jumlah mol H3O+ yang dihasilkan dari reaksi tersebut juga setara dengan jumlah mol NaOH maka
jumlah mol H3O+ yang dihasilkan adalah 0,00506 mmol.
Hitung jumlah mol CO yang bereaksi:
Jumlah mol CO yang bereaksi juga sama dengan jumlah mol H3O+, yaitu 0,00506 mmol atau 0,00000506
mol.
Hitung volume CO dalam darah:
Satu mol gas pada kondisi standar (STP) memiliki volume 22,4 L.
Oleh karena itu, volume CO yang bereaksi adalah:
0,00000506 mol x 22,4 L/mol = 0,00011334 L atau 0,113344 mL
Persentase volume CO dalam darah adalah:
0,113344 mL CO / 100 mL darah x 100% = 0,113344 %
Jadi, persentase volume CO dalam darah adalah 0,113344 %, jawaban yang paling mendekati hasil hitung
adalah 0,12 %
Jawaban yang tepat B

Soal KSN-K 2022 – No. 42


Nilai ∆Hf° O3(g) = 142,2 kJ/mol, pernyataan berikut yang benar adalah…
A. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya spontan pada semua rentang temperatur
B. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya tidak spontan hanya pada temperatur tinggi
C. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya tidak spontan pada semua rentang temperatur
D. Reaksi pembentukan O3(g) dari unsur bebasnya spontan hanya pada temperatur tinggi
E. Reaksi pembentukan O3(g) berlangsung sangat lambat
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 42
Diketahui nilai ∆Hf° O3(g) = 142,2 kJ/mol. Reaksi pembentukan derajat ketidakteraturan (∆S) bernilai –
atau dengan kata lain derajat keteraturannya +.

Pada reaksi ini ∆H bernilai + dan ∆S bernilai – maka hasil hitung ∆G akan bernilai + sehingga pada
suhu/temperatur berapapun reaksinya bersifat tidak spontan.
Jawaban yang tepat C.

Soal KSN-K 2022 – No. 43


Konsentrasi ion Cu2+ di dalam larutan dapat ditentukan titrasi iodometri. Pada titrasi iodometri, larutan
tiosulfat dibakukan dengan larutan standar dikromat. Dari pembakuan Na 2S2O3, diperoleh konsentrasi
Na2S2O3 sebesar 0,1021 M.
Untuk penentuan kadar tembaga dalam sampel, sebanyak 0,6300 gram sampel tembaga dilarutkan ke
dalam labu takar 100,0 mL. Kemudian 25,00 mL larutan ini dipipet dan ditambahkan 10 mL KI 10% dan
5 mL H2SO4 2M.
Cu2+ akan mengalami reduksi menjadi CuI dan I– akan teroksidasi menjadi I2. Selanjutnya, campuran
tersebut dititrasi dengan larutan Na2S2O3 yang telah dibakukan, di dalam labu titrasi sampai warna coklat
I2 hampir hilang kemudian ditambahkan 2 mL amilum 0,2%.
Titrasi dilanjutkan sampai terlihat endapan putih susu dan titrasi dilakukan duplo. Dari titrasi ini,
diperoleh volume titrasi 1 dan 2 berturut-turut 22,4 dan 22,6 mL.
Ion tiosulfat akan bereaksi dengan I2 membentuk S4O62– dan I–.
Kadar Cu2+ (dalam %b/b) di dalam sampel adalah…
A. 91,34%
B. 90,55%
C. 92,62%
D. 94,69%
E. 89,22%
Pembahasan Soal KSN-K 2022 – No. 43
Reaksi utama yang terjadi pada titrasi iodometri dalam soal ini:
2Cu2+ + 4KI → 2CuI2 + 4K+
2CuI2 → 2CuI + I2
I2 + 2Na2S2O3 → Na2S4O6 + 2NaI
Reaksi net:
2Cu2+ + 4KI + 2Na2S2O3 → 4K+ + 2CuI + Na2S4O6 + 2NaI
Dari reaksi ini nampak bahwa jumlah ekuivalen Na2S2O3 = jumlah ekuivalen Cu2+. Artinya jumlah
Cu2+ yang bereaksi sama dengan jumlah mol Na2S2O3 yang digunakan.
Menentukan jumlah mol Na2S2O3 yang digunakan:
n Na2S2O3 = [Na2S2O3] × V Na2S2O3
n Na2S2O3 = 0,1021 M × 0,0225 L
n Na2S2O3 = 0,00229725 mol
Jumlah ekuivalen Cu2+ = jumlah ekuivalen Na2S2O3
n Cu2+ = n Na2S2O3
n Cu2+ = 0,00229725 mol
Menghitung massa Cu2+ dalam 25 mL sampel
massa Cu2+ dalam 25 sampel = n Cu2+ × massa molar Cu
massa Cu2+ dalam 25 sampel = 0,00229725 mol × 63,55 g/mol
massa Cu2+ dalam 25 sampel = 0,146 g
Menghitung massa Cu2+ dalam 100 mL sampel
Massa Cu2+ dalam 100 mL sampel = 0,146 g × 100 mL / 25 mL
Massa Cu2+ dalam 100 mL sampel = 0,58396095 g
Menghitung kadar Kadar Cu2+ dalam sampel
Kadar Cu2+ = (massa Cu2+ dalam sampel / massa Cu yang dilarutkan) × 100%
Kadar Cu2+ = (0,584 g / 0,630 g) × 100%
Kadar Cu2+ = 92,70 %
Jadi jawaban yang paling mendekati 92,62%
Jawaban yang tepat C.

Anda mungkin juga menyukai