Anda di halaman 1dari 9

1.

Untuk menentukan bilangan kuantum elektron terluar suatu atom, kita


harus menentukan konfigurasi elektron atom tersebut.

K : [Ar] 4s1
Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, elektron terluar terletak pada 4s1,
artinya terletak pada:
19

kulit ke-4 (n = 4)
subkulit s (l = 0)
[s = 0, p = 1, d = 2, f = 3]
Terdapat 1 elektron yang berada pada subkulit s. Sedangkan pada
subkulit s hanya terdapat satu kamar orbital, yaitu kamar nomor 0 (m = 0).
Kemungkinannya adalah:

Dengan demikian, bilangan kuantum elektron terluar dari atom 19K adalah:
n = 4, l = 0, m = 0, s = + atau
n = 4, l = 0, m = 0, s =
Dalam bentuk koordinat bilangan kuantum, bisa ditulis:
(4, 0, 0, +) atau (4, 0, 0, )
Jadi, keempat bilangan kuantum untuk atom 19K yang benar adalah opsi (C).
2.

Kita tentukan dulu perubahan entalpi standar pembakaran NO, yaitu


perubahan entalpi saat koefisien NO sama dengan 1. Persamaan reaksi
standarnya menjadi:

NO + O2 NO2
Selanjutnya, kita tentukan perubahan entalpi reaksinya.
Hreaksi = Hhasil Hpereaksi
= 34 90
= 56
Harga H ini merupakan perubahan entalpi pembakaran 1 mol NO, yang
disebut juga Hc.
Hc = 56 kJ/mol
Sedangkan perubahan entalpi pembakaran 45 g NO (Mr = 30) adalah:
H = mol NO Hc

= 84 kJ
Jadi, perubahan entalpi pembakaran gas 45 g gas NO adalah 84 kJ (B).
3.

Perhatikan rumus konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) untuk


reaksi tersebut.

Berdasarkan rumus di atas, harga Kc sebanding dengan [NH3]2, artinya jika


tetapan kesetimbangan meningkat maka produksi amonia juga meningkat.
Sedangkan menurut tabel, ketika suhu ditingkatkan maka harga Kc menurun,
berarti produksi amonia juga menurun. [opsi A salah]
Saat suhu dinaikkan, produksi amonia menurun, berarti reaksi bergeser ke
kiri. Menurut hukum pergeseran kesetimbangan, jika suhu dinaikkan maka
reaksi akan bergeser ke endoterm. Dengan demikian:

Reaksi ke kiri (peruraian amonia) adalah reaksi endoterm (H berharga


positif). [opsi C salah]
Reaksi ke kanan (pembentukan amonia) adalah reaksi eksoterm. [opsi
B benar]
Sedangkan katalis hanya berfungsi mempercepat reaksi, tidak memengaruhi
pergeseran maupun tetapan kesetimbangan. [opsi E salah]
Jadi, pernyataan yang benar adalah opsi (B).
4. Soal nomor 40 ini berhubungan dengan soal nomor 39. Data-data yang
kita perlukan :
Kp = 9,0 105
PH2 = 1 atm
PN2 = 10 atm
Konstanta kesetimbangan tekanan parsial untuk reaksi tersebut dirumuskan
sebagai:

(PNH3)2 = 9,0 106


[dikalikan silang]
3
PNH3 = 3,0 10
[kedua ruas ditarik akar]
= 3000
Dengan demikian, tekanan total sistem tersebut adalah:
Pt = PH2 + PN2 + PNH3
= 1 + 10 + 3000
= 3011
Jadi, tekanan total sistem pada kesetimbangan tersebut adalah 3011 atm
(C).
5. Pembahasan
Laju reaksi (r) untuk reaksi di atas adalah:
r = k [NO2]n
dengan k adalah tetapan laju reaksi dan n adalah orde reaksi.
Nilai n dapat ditentukan dengan membanding data pada percobaan 1 dan 2.
Untuk lebih mudahnya, data yang lebih besar kita letakkan sebagai
pembilang.

2n = 4
n=2
Dengan demikian, persamaan laju reaksinya adalah:
r = k [NO2]2
Nah, sekarang kita tinggal memanfaatkan salah satu data pada tabel untuk
mendapatkan nilai tetapan laju reaksi (k). Kita gunakan data yang paling
sederhana, yaitu data pada percobaan 1.
r = k [NO2]2
7,1 10 = k (0,01)2
7,1 105 = k 105
k = 7,1 101
= 0,71
Jadi, harga tetapan laju reaksi berdasarkan data tersebut adalah 0,71 L
mol1 s1 (D).
5

6. Reaksi yang terjadi adalah:


3H2 + N2 2NH3
Dalam wadah 1 L terdapat 20 g H2, 28 g N2 dalam kesetimbangan,
konsentrasi molarnya adalah:

Pada soal no. 39 disebutkan bahwa harga Kc pada suhu 300 C adalah 1
105. Perumusan Kcuntuk reaksi tersebut adalah:

[NH3]2 = 102
[NH3] = 101
Kemudian NH3 dipisahkan dan dilarutkan dalam air.
NH3 + H2O NH4OH
Pada reaksi tersebut terbentuk larutan NH4OH yang bersifat basa lemah. pH
basa lemah dirumuskan sebagai:

= 103
pOH = log 103
=3
pH = 14 pOH
= 14 3
= 11
Jadi, pH larutan NH4OH adalah 11 (D).
7.

8.

9.

10.

11.
H0 Oktana = - 5080 kJ/mol
Hf CO2 = - 394 kJ/mol
Hf H2O = - 242 kJ/mol
Hf Oktana = ..?
Reaksi pembakaran :
C8H18 + 25/2O2 8CO2 + 9H2O H0 = - 5080 kJ/mol
Supaya koefisien pecahannya hilang maka kita kali dua kedua ruas
termasuk H0 nya
2C8H18 + 25O2 16CO2 + 18H2O H0 = - 10.160 kJ/mol
H0
= entalpi pembentukan produk - entalpi pembentukan
reaktan
- 10.160
= (16 x Hf CO2 + 18 x Hf H2O) (2xHf C8H18 + 25
x Hf O2)
- 10.160 = (16 x - 394 kJ/mol + 18 x - 242 kJ/mol) (2xHf C8H18
+ 25 x 0 )
- 10.160 = (-6304 + (-4356)) -2 x Hf C8H18
- 10.160 = - 10660 - 2 x Hf C8H18
2 x Hf C8H18 = - 10660 + 10.160
Hf C8H18
= - 500 / 2
= - 250 kJ/mol
12.
Pembahasan
Langkah pertama adalah menentukan orde reaksi.
Orde reaksi NO (berdasarkan [Br2] yang tetap, yaitu percobaan 1 dan 3).

(berbanding terbalik)

2 =4
m=2
Orde Br2 (berdasarkan [NO] yang tetap, yaitu percobaan 1 dan 2).

2n = 2
n=1
Dengan demikian, persamaan laju reaksinya adalah:
r = k [NO]m [Br2]n
r = k [NO]2 [Br2]
Jadi, persamaan laju reaksi tersebut adalah opsi (E).
13.

Pembahasan

Kita tentukan dulu konstanta kesetimbangan awalnya.

=1
Kemudian ke dalam sistem ditambahkan gas H2 dan gas Br2 masing-masing
sebanyak 3 mol sehingga diperoleh:
mol HBr = 0,3 M 10 L = 3 mol
mol H2 = 3 mol + 3 mol = 6 mol
mol Br2 = 3 mol + 3 mol = 6 mol
Karena penambahan konsentrasi terjadi di ruas kanan maka reaksi akan
bergeser ke ruas kiri untuk mencapai kesetimbangan baru. Sehingga pada
keadaan setimbang, mol ruas kiri merupakan hasil jumlah keadaan awal dan
keadaan reaksi sedangkan mol ruas kanan merupakan pengurangan
keadaan awal dan keadaan reaksi.
Awal
Reaksi
setimbang

2HBr
3
2x
3+2x

H2
6
x
6x

Br2
6
X
6x

Nilai konstanta kesetimbangan baru akan selalu sama dengan nilai konstanta
kesetimbangan awal (konstanta kesetimbangan hanya berubah saat terjadi
pergeseran kesetimbangan).

(3 + 2x)2 = (6 x)2
3 + 2x = 6 x
3x = 3
x=1
Dengan demikian, konsentrasi HBr pada kesetimbangan baru adalah:
3 + 2x = (3 + 21) mol
= 5 mol
[HBr] = 5 mol / 10 L
= 0,5 M
Jadi, konsentrasi HBr pada kesetimbangan yang baru adalah 0,5 M (C).
14.

15.

16.

17.

18.

Jawaban: C

Pembahasan:
dasar tabung terasa panas menunjukkan bahwa reaksi yang terjadi
adalah reaksi endoterm, yaitu reaksi yang membutuhkan panas. Energi
panas berpindah dari sistem ke lingkungan.
19.

Pembahasan:

massa 100 ml = 100 gr, karena massa jenis air = 1 gr/ml


kalor yang diserap larutan : q = m . c . t
= 100 x 4,18 x (35 29)
= 2508 J
Banyaknya mol pereaksi = 0,05 x 1 mol = 0,05 mol
Perubahan entalpi : H = -q = -2508 J/0,05 mol
= - 50160 J/mol
= -50,16 Kj/mol
20. Jawaban: A
Pembahasan:

v k[ A] p [ B]q
untuk mencari orde A maka diambil [B] yang sama, yaitu percobaan
nomor 1 dan 2.

v2 [0, 02] p [0, 2]q

v1 [0, 01] p [0, 2]q


0, 08 [0, 02] p

22 2 p
0, 02 [0, 01] p
p2
untuk mencari orde B maka diambil [A] yang sama, yaitu percobaan
nomor 3 dan 4.
v4 [0, 03] p [0, 4]q

v3 [0, 03] p [0, 2]q


0,36 [0, 4]q

21 2q
q
0,18 [0, 2]
q 1
Jadi, V = k [A]2 [B].

Anda mungkin juga menyukai