Massa
endapan CaCO3 yang terjadi adalah ... (Ar Ca = 40, C = 12, O = 6, Ksp CaCO3 = 1 × 10−10).
A. 0,25 gram
B. 0,50 gram
C. 0,75 gram
D. 1,00 gram
E. 1,50 gram
Pembahasan
Karena koefisien CaCO3 sama dengan koefisien CaCl2 maka nilai mol keduanya juga sama.
Catatan:
Data Ksp yang dicantumkan pada soal sebenarnya untuk menentukan apakah CaCO3 mengendap
atau larut. Tetapi karena soal menanyakan endapan CaCO3 maka sudah pasti yang mengendap
adalah CaCO3. Sehingga data Ksp tersebut tidak berguna.
Jadi, massa endapan CaCO3 yang terjadi adalah 0,5 gram (B).
2. Diberikan beberapa persamaan termokimia.
adalah ….
A. −1368 kJ
B. −958 kJ
C. −402 kJ
D. +1368 kJ
E. +1922,20 kJ
Pembahasan
Tiga tahapan reaksi di atas kita sesuaikan koefisien dan letak ruasnya agar tercapai reaksi akhir.
Jadi, besar perubahan entalpi pembakaran standar C2H5OH adalah −1368 kJ (A).
3. Jika kita memasukkan bongkahan batu kapur ke dalam air, akan terjadi gelembung-
gelembung gas dan wadah akan terasa panas.
A. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem menyerap kalor dari
lingkungan.
B. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan menyerap kalor dari
sistem.
C. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem melepas kalor ke lingkungan.
D. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan menerima kalor dari
sistem.
E. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena lingkungan melepas kalor ke sistem.
Pembahasan
Berikut ini ciri reaksi eksoterm dan endoterm.
kalor mengalir dari sistem ke lingkungan kalor mengalir dari lingkungan ke sistem
perubahan entalpi negatif (∆H < 0) perubahan entalpi positif (∆H > 0)
entalpi produk lebih kecil daripada entail entalpi produk lebih besar daripada entail
reaktan reaktan
Saat batu kapur dimasukkan ke dalam air, wadah akan terasa panas, berarti suhu lingkungan
naik. Hal ini terjadi karena sistem melepas kalor ke lingkungan. Sehingga reaksi di atas termasuk
reaksi eksoterm.
Jadi, pernyataan yang benar dari data percobaan tersebut adalah opsi (C).
4. Seorang siswa melakukan percobaan faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi dengan
mereaksikan 25 cm3 larutan HCl dan 2 gram pualam (CaCO3) sebagai berikut:
Pembahasan
Langkah pertama adalah menentukan variabel tetap dulu. Karena variabel tetapnya luas
permukaan CaCO3 dan suhu maka kita cari dua pasangan gambar yang mempunyai luas
permukaan CaCO3 dan suhunya sama.
Ya, pasangan gambar (1) dan (3). Pada kedua gambar tersebut, CaCO3 berbentuk butiran dan
suhunya 27 ℃.
Selanjutnya kita amati variabel bebas (konsentrasi HCl). Gambar (1) konsentrasi HCl 0,5 M
sedangkan gambar (3) konsentrasi HCl 1,5 M. Berarti benar variabel bebasnya diubah.
Terakhir kita amati variabel terikat (waktu). Ternyata memang waktunya berubah.
(1) a b 288 s 16
(2) 2a b 72 s 64
(3) 3a 2b 16 s 72
Selanjutnya kita bandingkan antara nilai [A] terhadap waktu atau kecepatan. Bila kita
bandingkan dengan waktu maka berbanding terbalik. Sedangkan bila kita bandingkan dengan
kecepatan maka berbanding lurus.
v = k [A]2 [B]m
v ~ [A]2
Jadi, grafik yang menunjukkan orde reaksi dari A adalah opsi (C).
6. Gas amonia di dalam industri dibuat dari campuran gas nitrogen dan gas hidrogen melalui
reaksi kesetimbangan yang bersifat eksoterm berikut:
Untuk memperoleh amonia yang maksimal. Reaksi harus bergeser ke arah pembentukan
amonia. Upaya yang tepat agar diperoleh amonia secara maksimum adalah ….
Pembahasan
Gas amonia (NH3)berada di ruas kanan. Agar diperoleh gas amonia secara maksimum maka
reaksi harus bergeser ke kanan.
Jadi, agar diperoleh amonia secara maksimum maka konsentrasi gas N2 dan H2 diperbesar (B).
Mula-mula direaksikan 0,5 mol A2 dengan 0,5 mol B2 dalam ruang 1 liter pada suhu 27 ℃. Ternyata
setelah kesetimbangan tercapai terdapat 0,3 mol gas AB. Jika tekanan total gas pada reaksi itu
adalah 10 atmosfer, nilai Kp untuk reaksi tersebut adalah ….
A. 0,30
B. 0,35
C. 0,73
D. 2,3
E. 3,5
Pembahasan
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
A2 + B2 ⇌ 2AB
mula-mula : 0,50 0,50 -
reaksi : 0,15 0,15 0,3
setimbang : 0,35 0,35 0,3
Tekanan parsial tiap zat dapat ditentukan berdasarkan perbandingan konsentrasi masing-masing.
Pembahasan
Sifat dan penerapan koloid sebagaimana yang disebutkan dalam soal di atas adalah sebagai
berikut:
Rumus kimia dan bentuk molekul yang terbentuk jika kedua unsur tersebut berikatan adalah ….
A. ED, linear
B. ED5, bipiramida trigonal
C. E2D, linear
D. ED2, planar bentuk V
E. E4D, tetrahedron
Pembahasan
Elektron valensi (elektron terluar) dari unsur D dan E adalah:
Agar terpenuhi kaidah oktet (jumlah valensi 8) maka unsur D membutuhkan 1 elektron dari E
sedangkan unsur E membutuhkan 3 elektron dari D. Sehingga terbentuk ikatan ED3.
Ternyata senyawa ED3 tidak terdapat pada opsi jawaban. Berarti terbentuknya ikatan tidak
berdasarkan kaidah oktet, tetapi berdasarkan kesimetrisan bentuk molekul.
Agar terbentuk molekul yang simetris maka kelima elektron valensi E berikatan dengan elektron
D membentuk molekul ED5.
Karena semua elektron valensi dari unsur E berikatan maka tidak terdapat elektron bebas
sehingga mempunyai tipe molekul AX5 dengan bentuk molekul segitiga bipiramida atau trigonal
bipiramida.
Jadi, rumus kimia dari terbentuk dari kedua unsur tersebut adalah ED5 dengan bentuk molekul
bipiramida trigonal (B).
10. Perhatikan gambar ilustrasi tentang gaya intra dan antar-molekul berikut ini!
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
Pembahasan
Ikatan hidrogen adalah ikatan antarmolekul dari senyawa-senyawa yang sangat polar. Dari
pengertian ini sudah terlihat bahwa hanya nomor 2 yang menunjukkan ikatan antarmolekul.
Sedangkan yang lain menunjukkan ikatan intra-molekul atau ikatan antar-atom.