Natrium karbonat merupakan senyawa anorganik yang dapat membentuk berbagai hidrat, dan dikenal juga dengan nama soda abu, soda cuci atau
kristal soda. Ketika sebanyak 14,3 g sampel Na2CO3.xH2O diberikan kalor sebesar 23,77 kJ, terjadi pelepasan molekul air menyisakan 6,2 g
padatan Na2CO3.yH2O. Selanjutnya, ketika diberikan 2865 J panas pada padatan Na2CO3.yH2O, semua molekul air lepas menyisakan hanya
padatan Na2CO3 sebanyak 5,3 g. Tekanan standar adalah 1 bar.
c. Nilai perubahan energi dalam (∆𝐸) untuk reaksi berikut pada 250C adalah….
𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 . 𝑥𝐻2 𝑂(𝑠) → 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 (𝑠) + 𝑥𝐻2 𝑂(𝑔) ∆𝐸 = kJ/mol [2 poin]
d. Diketahui entropi molar standar pada 250C untuk ketiga senyawa karbonat di atas secara acak adalah: 135, 168, dan 564 J/mol.K. Nilai
entropi molar Na2CO3.xH2O, Na2CO3.yH2O, dan Na2CO3 secara berurutan adalah J/mol.K. [2 poin]
e. Perubahan energi bebas Gibbs standar (∆𝐺𝑟0 ) reaksi berikut pada 250C adalah …… (Diketahui S0 H2O(g) = 189 J/mol.K)
𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 . 𝑥𝐻2 𝑂(𝑠) → 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 (𝑠) + 𝑥𝐻2 𝑂(𝑔) ∆𝐺𝑟0 = kJ/mol [2 poin]
f. Untuk reaksi kesetimbangan berikut: 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 . 𝑦𝐻2 𝑂(𝑠) → 𝑁𝑎2 𝐶𝑂3 (𝑠) + 𝑦𝐻2 𝑂(𝑔), gunakan nilai ∆𝐺𝑟0 (298 K) = 10,8 kJ/mol untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
i. Konstanta kesetimbangan reaksi pada 250C adalah [2 poin]
ii. Tekanan uap air di atas padatan pada 250C adalah bar. [2 poin]
iii. Temperatur agar tekanan uap air di atas permukaan fasa padat bernilai 100 mmHg adalah K. [2 poin]
iv. Jika sampel padatan Na2CO3.yH2O ditempatkan dalam wadah dan dihubungkan dengan sistem pompa vakum yang mampu
menurunkan tekanan hingga menjadi 10-9 mmHg, maka nilai ∆𝐺 reaksi adalah kJ/mol [2 poin], reaksi berlangsung secara
[1 poin], dan uap air [1 poin] pada sistem vakum tersebut pada 250C.
Berikut adalah data kinetika reaksi dekomposisi gas AB4 pada temperatur 151,40C:
t (s) 0 2 6 10 18
Ptot (atm) 1,000 1,619 2,501 3,056 3,626
Jika temperatur diturunkan menjadi 101,20C, reaksi berlangsung sebanyak 0,2% dalam waktu 18 detik.
d. Tetapan laju reaksi tersebut pada T = 101,20C adalah [3 poin] dengan satuan yang sama dengan jawaban pada sub soal c.
e. Energi pengaktifan reaksi tersebut adalah kJ/mol. Jika Anda tidak dapat memperoleh nilai k pada subsoal c dan d, gunakan
nilai k(151,4)/k(101,2) = 10. [3 poin]
Berikut adalah kemungkinan hukum laju yang dapat diperoleh dengan menggunakan asumsi keadaan tunak (steady state)
𝑘1 𝑘2 [𝐴𝐵4 ]
1. 𝑟 = 𝑘−1 [𝐵]
𝑘 𝑘 [𝐴𝐵4 ]
2. 𝑟 = 𝑘 1+𝑘2
2 −1 [𝐵]
𝑘1 𝑘2 [𝐴𝐵4 ]2
3. 𝑟 = 𝑘−1 [𝐵]
𝑘1 𝑘2 [𝐴𝐵4 ]2
4. 𝑟 = 𝑘2 +𝑘−1 [𝐵]
𝑘1 𝑘2
5. 𝑟 = 𝑘
2 +𝑘−1 [𝐵]
f. Hukum laju yang sesuai berdasarkan mekanisme tersebut adalah hukum laju no……[4 poin]
o 1
o tidak tahu
o 4
o 3
o 5
o 2
g. Agar hukum laju berdasarkan mekanisme tersebut sesuai dengan hukum laju secara eksperimen, tetapan laju yang bernilai paling besar
adalah….. [2 poin]
o k1
o k-1
o k2
o tidak tahu
Soal 3 Sel Galvani (16 poin)
Suatu sel Galvani untuk penentuan pH mempunyai notasi sel sebagai berikut:
a. Di antara senyawa berikut yang dapat digunakan sebagai pengisi jembatan garam adalah….[2 poin]
o AgCl
o PbCl2
o CCl4
o CH3Cl
o KCl
o tidak tahu
b. Jika potensial reduksi standar, E0 Hg2Cl2/Hg = +0,27 V dan E0 H+/H2 = +0,00 V, maka potensial sel standar yang dihasilkan adalah….[3
poin]
o -0,27 V
o 0,00 V
o -0,67 V
o +0,27 V
o tidak tahu
o +0,67 V
c. Besarnya energi bebas Gibbs standar yang dihasilkan adalah kJ/mol [4 poin]
d. Tetapan kesetimbangan reaksi sel Galvani di atas adalah [3 poin]
e. Jika pada konsentrasi ion klorida 1 M dan suhu 250C sel Galvani diatas memberikan nilai potensial sel sebesar 0,47 V, maka pH larutan
di anoda adalah [4 poin]
Pada suatu laboratorium, sekelompok siswa melakukan eksperimen terkait sifat koligatif larutan. Analisis membuat campuran pada 3 wadah
berbeda. Wadah A terdiri dari larutan MgCl2 8,0% (w/w), wadah B terdiri larutan NaCl 24,2% (w/w) dan wadah C terdiri dari larutan toluena
(C6H5CH3) 40% (v/v) dalam pelarut benzena (C6H6). Pada temperatur yang sama, diketahui massa jenis larutan pada wadah C adalah 0,8727 g/mL,
massa jenis toluena adalah 0,8669 g/mL, massa jenis air adalah 1 g/mL. Semua garam terionisasi sempurna di dalam air. Massa molar benzena,
toluena, MgCl2, dan NaCl berturut-turut adalah 78 g/mol, 92 g/mol, 95 g/mol, dan 58,5 g/mol.
Nitrogen merupakan gas yang hadir di atmosfer bumi dengan kadar sekitar 78%. Untuk dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan, nitrogen harus
mengalami proses fiksasi terlebih dahulu. Secara alamiah, nitrogen dengan bantuan kilat/petir di atmosfer di fiksasi membentuk nitrogen
monoksida atau nitrogen dioksida. Sedangkan dalam tanah, nitrogen difiksasi dengan bantuan mikroorganisme menjadi ammonia. Fiksasi nitrogen
juga dapat dilakukan secara artifisial menggunakan katalis yang dapat mengubah nitrogen menjadi oksidanya maupun menjadi ammonia. Dua
proses industri yang terkenal dalam memfiksasi nitrogen adalah proses Haber untuk memproduksi ammonia dan proses Ostwald untuk
memproduksi asam nitrat.
Tahap pertama pada proses Ostwald adalah reaksi oksidasi amonia membentuk nitrogen monoksida dengan ∆𝐻 = -905,2 kJ/4 mol NH3.
a. Persamaan reaksi termokimia pada tahap pertama proses Ostwald tersebut adalah…..[2 poin]
o 2𝑁𝐻3 (𝑔) + 5/2𝑂2 (𝑔) → 2𝑁𝑂(𝑔) + 3𝐻2 𝑂(𝑔) ∆𝐻 = −905,2 kJ/mol
o 4𝑁𝐻3 (𝑔) + 5𝑂2 (𝑔) → 4𝑁𝑂(𝑔) + 6𝐻2 𝑂(𝑔) ∆𝐻 = −905,2 kJ/mol
o 4𝑁𝐻3 (𝑔) + 7𝑂2 (𝑔) → 4𝑁𝑂2 (𝑔) + 6𝐻2 𝑂(𝑔) ∆𝐻 = −905,2 kJ/mol
o 2𝑁𝐻3 (𝑔) + 7/2𝑂2 (𝑔) → 2𝑁𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 𝑂(𝑔) ∆𝐻 = −905,2 kJ/mol
o Tidak tahu
Pada suatu percobaan yang dilakukan pada wadah tertutup pada 700 K dan tekanan 1 atm, 100 kmol amonia di campur dengan udara dengan
volume 20% lebih tinggi daripada volume yang dibutuhkan untuk tepat mengoksidasi seluruh gas amonia (kandungan oksigen dalam udara adalah
20% berdasar volume). Ketika reaksi mencapai keadaan setimbang, nitrogen monoksida yang dihasilkan sebesar 80% yield.
Tahap kedua proses Ostwald adalah oksidasi lanjut nitrogen monoksida menjadi nitrogen dioksida. Dengan kehadiran air, nitrogen dioksida
diubah menjadi asam nitrat dan nitrogen monoksida. Persamaan reaksi termokimia kedua reaksi tersebut adalah
d. ∆𝐻 reaksi sintesis asam nitrat pada proses Ostwald adalah kJ/mol amonia. [3 poin]
Nitrogen dioksida juga dapat diperoleh dari dekomposisi N2O4 dalam fasa gas. Pada 298 K, diketahui ∆𝐺𝑓0 untuk N2O4(g) dan NO2(g) masing-
masing sebesar 98,28 kJ/mol dan 51,84 kJ/mol.
Guanosin trifosfat (GTP) merupakan molekul berenergi tinggi yang dibutuhkan dalam sintesis berbagai biomolekul, termasuk sintesis asam
nukleat (DNA dan RNA). Struktur GTP adalah sebagai berikut:
Pada struktur di atas,
Hibridisasi dari atom-atom yang ditandai dengan kotak merah adalah: [@ 1 poin]
Atom P = dan bentuk molekul dengan atom tersebut sebagai atom pusat adalah
Atom O = dan bentuk molekul dengan atom tersebut sebagai atom pusat adalah
Atom N = dan bentuk molekul dengan atom tersebut sebagai atom pusat adalah
Manakah pernyataan yang benar? [3 poin]
Dalam sistesis polimer RNA, dua molekul GTP (seperti pada gambar di atas) bereaksi dan membentuk ikatan fosfodiester. Nukleofil dalam reaksi
polimerisasi tersebut adalah [3 poin]
Basa nitrogen dalam struktur GTP tersebut merupakan senyawa guanin. Pada rantai DNA untai ganda (double helix), adenin dapat membentuk
tiga ikatan hidrogen dengan sitosin.
o Struktur I
o Struktur II
o Struktur III
o Struktur IV
o Tidak tahu
Soal 7 Polimer dan Spektroskopi (14 poin) [Masing-masing soal bernilai 2 poin]
Reaksi berikut merupakan reaksi sintesis polimer Kevlar antara para-fenilendiamina dengan tereftaloyl klorida. Kevlar merupakan polimer yang
dikenal sebagai bahan rompi anti peluru.
Jika tereftaloyl klorida diukur spektrum 1H-NMR, akan memberikan sinyal hidrogen.
o Tidak tahu
35
o Cl dan 35Cl
35
o Cl dan 37Cl
36
o Cl dan 35Cl
37
o Cl dan 37Cl
Puncak basis (base peak) spektrum tersebut berada pada m/z = . (Jawaban dalam bilangan bulat)
o C8H4ClO2
o C8H4Cl2O2
o C8H4O2
o C8H4ClO
o C8H4Cl2
o Tidak tahu
Ketika membandingkan spektrum infra merah monomer tereftaloyl klorida dan produk kevlarnya, didapat serapan yang diduga berasal dari gugus
karbonil (C=O) pada daerah bilangan gelombang 1664 cm-1 pada spektrum A dan 1769 cm-1 pada spektrum B.
Berdasarkan data tersebut, spektrum A adalah spektrum infra merah dari dan spektrum B adalah spektrum infra merah dari
a. Senyawa B memiliki …. atom C kiral, sehingga maksimum memiliki …. stereoisomer. Konfigurasi absolut pada C nomor 4 adalah ….. (@ 2
poin).
b. Ketika senyawa B direaksikan dengan formaldehid pada pH 5-6, maka akan terbentuk gugus asetal siklik yang terbentuk antara formaldehid
dengan gugus -OH pada C ….(3 poin)
a) Nomor 5 saja
b) Nomor 3 dan 4
c) Nomor 4 dan 5
d) Nomor 1 dan gugus -OH karboksilat
e) Tidak tahu
c. Ketika senyawa B direaksikan dengan benzil iodida berlebih dalam suasana basa, maka reaksi akan terjadi pada …… (3 poin).
a) Gugus -OH alkohol saja
b) Gugus -OH karboksilat saja
c) Semua gugus -OH dalam senyawa B balik gugus alkohol dan gugus karboksilat
d) Gugus -OH pada posisi C nomor 4 dan 5
e) Gugus -OH pada posisi C nomor 1 dan gugus -OH karboksilat
f) Tidak tahu
d. Ketika gugus karboksilat pada senyawa B sudah diubah menjadi gugus ester, maka gugus ester tersebut dapat ditransformasi lebih lanjut
menjadi gugus aldehid menggunakan reagen….. (3 poin).
a) 1. NaBH4 ; 2. H3O+
b) Zn(Hg), HCl, kalor
c) 1. LiAlH(i-Bu)2 ; 2. H3O+
d) 1. LiAlH(i-Bu)2 ; 2. PCC
e) Reagen Jones
f) K2CrO4 dalam suasana asam
g) Tidak tahu
e. Senyawa B dapat diperoleh melalui senyawa A melalui tahapan reaksi yang cukup panjang, salah satunya adalah ketika senyawa metil ester
A yang gugus hidroksinya pada atom C nomor 3, 4, dan 5 diubah jadi gugus metoksi (CH3O-). Reagen yang tepat untuk transformasi tersebut
adalah…..(3 poin)
a) H2, Pt (5 atm, 600C)
b) 1. NaBH4 ; 2. H3O+
c) Zn(Hg), HCl, kalor
d) Larutan H2SO4, kalor
e) OsO4
f) 1. O3 2. (CH3)2S
g) KMnO4 dalam suasana asam
h) Tidak tahu
f. Pasangan spektrum 13C-NMR (100 MHz, pelarut DMSO-d6) dan 1H-NMR (400 MHz, pelarut DMSO-d6) yang bersesuaian dengan senyawa
B adalah . [4 poin]