D. berat jenis
25. Senyawa berikut ini, manakah yang
di dalam air memberikan sifat basa
yang paling kuat?
A. CH3CH2CH2OH
B. CH3CH2CHO
C. CH3CH2CO2H
D. CH3CH2CH2NH2
E. CH3-C=CH
PEMBAHASAN
1. Pembahasan:
Dalam reaksi redoks selalu ada reaksi oksidasi dan reduksi. Dari reaksi tersebut yang
mengalami reduksi adalah Cr (dari K2Cr2O7 menjadi CrCl3) dan yang harus
mengalami oksidasi adalah Sn (dari Sn2+ menjadi Sn4+). Asam yang digunakan
(sebagai penyuasana) semestinya adalah HCl.
Adapun reaksi redoksnya:
Reaksi reduksi : Cr2O72- + 14 H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7 H2O | x 1|
Reaksi oksidasi : Sn2+ → Sn4+ + 2e- | x 3|
Reaksi total : Cr2O72- + 14 H+ + 3Sn2+ → 2Cr3+ + 7 H2O + 3Sn4+
2. Pembahasan :
Pada keadaan yang sama setiap 1 mol gas akan memiliki volume yang sama pula
(Hukum Gay Lussac). 1 g O = 1/32 mol ~ 0,764 liter artinya 1 mol gas O volumenya
= 32 x 0,764 = 24,448 L/mol. Jika masa oksida nitrogen memiliki volume 0,266 L =
0,266 L : 24,448 L/mol = 0,01088 mol. Artinya kita tinggal menentukan manakah
oksida nitrogen yang 1 gram sama dengan 0,01088 mol. Dalam hal ini Mr oksida
nitrogen = 1 : 0,01088 = 91,911 g/mol.
3. Jumlah % molekul selain etil alkohol adalah 100% . 99,99% = 0,01% Sehingga
jumlah molekulnya = 0,01% x 1,04 x 10 = 1,04 x 1021
4. Pembahasan:
Semakin besar perbedaan elektronegativitas maka akan semakin polar.
Elektronegativitas O > H > Mg > Ca > Sr. H punya elektronegativitas terbesar
dibandingkan dengan unsur logam alkali tanah. Unsur Mg, Ca, Sr berturut-turut
adalah anggota golongan unsur logam alkali, yang dari atas ke bawah memiliki
elektronegativitas yang semakin kecil. Oksigen punya elektronegativitas yang besar
dan semua berikatan dengan unsur yang akan diperbandingkan. Maka urutan
perbedaannya dengan oksigen dari yang terbesar Sr-O > Ca-O > Mg-O > H-O,
Jawabannya D.
5. Pembahasan:
Penentuan rumus empiris dari persen unsur yang diketahui dan persen O yang harus
dihitung hingga total 100 % (31,62% O) adalah dengan menganggap jumlah zat 100
g. Perbandingan mol masing-masing unsur adalah:
N : S : O : F
1 : 1 : 3 : 3
Jawabannya D. NSO3F3
6. Pembahasan:
Bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d yang n = 4; l = 2 (d)
Jawabannya: B
7. Pembahasan:
Pada soal ini aslinya ada yang keliru, pada persamaan reaksi pertama seharusnya
2H2O (l) tetapi hanya tertulis 2H2 (l) . Entalpi pembentukan adalah energi yang
digunakan untuk membentuk 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya.
2N2 (g) + 2H2O (l) + 2CO2 (g) → 2CH2N2 (s) + 3O2 (g) → ∆𝐻𝜃 = +354,40 kka1
2C (s) + 2O2 (g) → 2CO2 (g) ∆𝐻𝜃 = - 187, 94 kkal
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) ∆𝐻𝜃 = - 136,64 kkal –
2N2 (g) + 2C (s) + 2H2 (g) → 2CH2N2 (s) ∆𝐻𝜃 = 29, 82 kkal
Jadi,
N2 (g) + C (s) + H2 (g) → CH2N2 (s) ΔH = 14,91 kkal Jawabannya B
8.
Muatan formal S pada SO2 = 6 – 2 – 4 = 0
Muatan formal S pada SO3 = 6 – 0 – 6 = 0
Muatan formal S pada SO32- = 6 – 2 – 4 = 0
Muatan formal S pada SO42- = 6 – 0 – 6 = 0
Atom S itu berada diperiode tiga (3), sangat dimungkinkan untuk menggunakan
orbital 3d sehingga tidak lagi mengikuti kaidah oktet. Beda dengan unsur yang berada
di periode 2 yang tidak memiliki orbital 2d. Jadi tidak bisa dipaksa harus mengikuti
kaidah oktet, ini terkait juga dengan tingkat energi masing-masing molekul yang lebih
disukai pada energi yang relatif lebih rendah. Jawabannya A
9. Pembahasan:
Molekul III (trans-ClHC=CHCl) memiliki momen dipol sama dengan nol, sedangkan
pada molekul I dan II momen dipolenya tidak sama dengan nol. Jawabannya C
10. Pembahasan:
Reaksi 4A (s) + 2B (g) ⇌ 2C (g) ΔHreakasi = – 60 kJ adalah reaksi eksoterm, maka agar
bergeser ke reaktan maka dapat dilakukan dengan menaikkan temperaturnya.
Koefisien zat berwujud gas sama sehingga tekanan tidak.
11. Pembahasan:
Syarat untuk bisa membandingkan laju reaksi satu dengan yang lainnya adalah
diketahui data akuratnya. Perubahan konsentrasi setiap zat harus jelas. Tidak cukup
hanya dengan melihat visual seperti di atas dan hanya dari persamaan laju reaksinya
saja. Jawabannya E.
12. Pembahasan:
Berdasarkan rujukan soal yang ada di internet (ingat banyak soal yang diambil dari
referensi lain sebelumnya), jadi kalau di cari pasti ketemu saja ), soal ini terjadi
kekeliruan pada data Δt/min baris pertama, tertulis 2,5 seharusnya adalah 25. Lagi
pula kalau dipaksakan maka tidak ada alternatif jawaban yang benar. Oleh karena itu
di sini akan digunakan data yang benar itu.
Laju reaksi setiap bagian akan dihitung terlebih dahulu dengan rumus R = ([C]/Δt) x
(1 menit/60 detik) dan hasilnya terdapat pada kolom ke paling kanan tabel di bawah
ini.
13.
Pembahasan:
[H3O+ ] berbanding terbalik terhadap pH. [H3O+ ] turun maka pH akan meningkat,
[H3O+ ] meningkat maka pH akan turun. Jawabannya D.
14. Pembahasan:
mol NaOH = 0,06 mol mol
HCl = 0,05 M x 1 L = 0,05 mol
15. Pembahasan:
mol NiCO3 = massa NiCO3 : Mr NiCO = 0,09 g : 119 g/mol = 0,00076 mol Kelarutan
NiCO3 = 0,00076 mol : 2 L = 0,00038 M
NiCO ⇌ Ni 2+ + CO32-
0,00038 M 0,00038 M 0,00038 M
Ksp NiCO3 = [Ni2+ ][ CO32-] = (0,00038 M) = 0,000000144 = 1,44 x 10 Jawaban D.
16. Pembahasan:
Berdasarkan persamaan reaksi yang setara di atas maka dalam titrasi tersebut jumlah
mol S2O3-2 dapat dihitung berdasarkan perbandingan koefisien setara. Mol S2O3-2 =
2/1 x 4,0 x 10-3 mol = 8,0 x 10 mol. Karena volume larutan S2O3-2 adalah 40 mL ~
0,04 L, maka [S2O3-2] = (8,0 x 10-3 mol) /(0,04 L) = 2 x 10-1 M ~ 0,2 M ← [Na2S2O3].
Jawaban C.
17. Pembahasan:
Bilangan oksidasi C dalam C2H5OH adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CO
adalah + 4, perubahan biloks C dari -2 ke +4 adalah 6, berarti ia akan melepaskan
(kehilangan) 6 elektron. Jawaban D.
18. Pembahasan:
Elektrolis suatu lelehan garam pada pada elektroda akan menghasilkan deposit logam
(dari ion logamnya) yang biasanya akan menempel di elektroda dan gas klor (dari ion
klorida) di sekitar elektroda lainnya.
19. Pembahasan:
Mengalirnya elektron itu dari reaksi yang bisa menghasilkan elektron (reaksi oksidasi,
terjadi di anoda) ke reaksi yang memerlukan elektron (reaksi reduksi, terjadi di
katoda). Jadi elektron akan mengalir ke katoda Pb dan terjadi reaksi reduksi Pb2+
menjadi Pb. Jawaban C.
20. Pembahasan:
Tata nama berdasar IUPAC harus dimulai dari sisi di mana ikatan rangkap berada
pada nomor urut C yang terkecil. Jawaban D.
21. Pembahasan:
Dua senyawa tersebut punya Mr yang sama. Pada senyawa organik seperti pada soal
ini tanpa ada data yang lain maka bisa disimpulkan bahwa perbedaan titik didih itu
hanya disebabkan oleh adanya perbedaan ikatan antar molekulnya. Pada CH3-CH2OH
(alkohol) memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen antar molekulnya, sehingga
untuk mendidihkannya (dari cair menjadi gas) memerlukan energi lebih besar untuk
memutuskan ikatan hidrogen sehingga bisa berubah wujud menjadi gas. Sedangkan
pada CH3-O-CH3 (eter) tidak memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen sehingga
untuk mendidih tidak diperlukan eenergi yang lebih besar dibanding
22. Pembahasan:
Bahwa perbedaan titik didih itu hanya disebabkan oleh adanya perbedaan ikatan antar
molekulnya. Pada CH -CH OH (alkohol) memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen
antar molekulnya, sehingga untuk mendidihkannya (dari cair menjadi gas)
memerlukan energi lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen sehingga bisa
berubah wujud menjadi gas. Sedangkan pada CH -O-CH (eter) tidak memungkinkan
terjadinya ikatan hidrogen sehingga untuk mendidih tidak diperlukan eenergi yang
lebih besar dibanding Jawaban E.
23. Pembahasan:
Isomer => rumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda.
Jawaban: C
24. Pembahasan:
Isobutilena = isobutena
Jawaban: D
Reaksi halogenalkana dan KOH alkoholis (KOH yang dilarutkan dalam alkohol)
memberikan hasil berbeda dengan reaksi halogenalkana dan larutan KOH biasa (KOH
yang dilarutkan dalam air).
– Reaksi halogen alkana dan KOH alkoholis akan menghasilkan alkena.
– Reaks halogenalkana dan KOH biasa akan menghasilkan alkohol.
25. Pembahasan:
Sifat basa paling kuat di antara senyawa organik di atas dimiliki oleh senyawa yang
memiliki gugus amina (-NH ) Jawaban D.
ESAY
1. Bahan peledak nitrogliserin [15 poin]
Nitrogliserin (C3H5N3O9) adalah bahan peledak berkekuatan tinggi yang dalam
reaksinya terurai dalam reaksi yang belum setara berikut:
C3H5N3O9 → N2 + CO2 + H2O + O2
Reaksi ini menghasilkan panas tinggi dan berbagai produk gas inilah yang
menimbulkan ledakan.
a. Setarakan persamaan reaksi penguraian nitrogliserin tersebut! [2]
b. Hitung massa gas O2 maksimum (gram) yang dihasilkan dari 200 g
nitrogliserin. [3]
c. Hitung persen hasil (rendemen) reaksi penguraian nitrogliserin pada (b) jika
pada reaksi tersebut terbentuk 6,55 g gas O2.
d. Hitung massa C, H, N, dan O dalam 200 g nitrogliserin!
2. M
3. Tulang dan Senyawa fosfat [24 poin]
Tulang dan gigi dibentuk dari senyawa kalsium fosfat yang mengandung unsur
kalsium, fosfor dan oksigen. Kalsium fosfat dapat bereaksi dengan asam sulfat
menghasilkan campuran kalsium sulfat dihidrat dan kalsium dihidrogenfosfat
monohidrat yang dapat digunakan sebagai pupuk superfosfat. Kalsium fosfat juga
dapat bereaksi dengan asam fosfat membentuk kalsium dihidrogenfosfat yang
dikenal sebagai pupuk tripelfosfat. Jika ammonia direaksikan dengan asam fosfat
terbentuk ammonium dihidrogen fosfat yang menjadi pupuk yang sangat efisien.
a. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk pembentukan pupuk superfosfat.
[4]
b. Tuliskan pula persamaan reaksi yang setara untuk pembentukan pupuk tripel
fosfat dan ammonium dihidrogen fosfat. [6]
c. Hitung berapa persen massa kadar fosfor dalam 3 macam pupuk tersebut. [9]
Ar P = 31
d. Mengapa kalsium fosfat tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk?
e. Mengapa ammonium dihidrogen fosfat merupakan pupuk yang paling efisien?
= ¼ x 0,88 mol
= 0,22 mol
b. larutan pada wadah Y pH-nya juga sama dengan wadah X yaitu 3. Naik 0,2
[𝐻 + ] = √[𝐻𝐴]. 𝐾𝑎
[𝐻 + ] 2
= √[𝐻𝐴]. 𝐾𝑎 dengan demikian 10-1,4 M = 0,0398 M
c. HCl adalah asam kuat, agar pH = 1, dan HCl dianggap terurai seluruhnya
maka dengan konsentrasi sebesar 0,1 M maka berapapun volume HCl yang
d.Jika dua buah larutan NaA + HA ini seperti akan menjadi larutan penyangga.