Anda di halaman 1dari 20

SOAL OLIMPIADE TINGKAT

KABUPATEN TAHUN 2013

1. Dalam suatu reaksi redoks ternyata C. NO → Mr= 14 + 80 = 94


kalium dikromat (K2Cr2O7) bereaksi D. N O → Mr = 28 + 48= 76
dengan timah diklorida (SnCl2) E. N O → Mr = 28 + 80 = 108
dalam suasana asam menjadi CrCl3
dan kalium klorida (KCl). Setelah 3. Bila 1 liter etil alkohol pada
reaksi disetarakan, maka koefisien temperatur 20 ℃ mengandung 1,04
reaksi dari kalium dikromat dan x 10 molekul, maka jumlah molekul
timah diklorida adalah... selain etil alkohol dalam 1 liter
A. 3 dan 1 cuplikan etil alkohol yang
B. 1 dan 3 kemurniannya dinyatakan 99,99%
C. 2 dan 3 adalah sebanyak...
D. 3 dan 2 A. 2,72 x 1024
E. 1 dan 1 B. 1,04 x 1021
C. 3,15 x 1022
2. Pada suhu kamar dan tekanan D. 3,13 x 1023
atmosfer, 1 gram oksigen mengisi E. 2,14 x 1024
ruang 0,764 liter, sedang gram
oksida nitrogen dalam kondisi yang 4. Urutan kepolaran ikatan O - H, Ca -
sama mengisi ruang 0,266 liter. O, dan Sr - O adalah...
Berdasarkan hal tersebut maka A. Sr-O> Mg-O > O-H > Ca-O
rumus oksida nitrogen termaksud B. O-H > Mg-O > Ca-O > Sr-O
adalah: (Ar N =14, Ar O = 16) C. O-H > Sr-O > Ca-O > Mg-O
A. NO → Mr = 14 + 32 = 46 D. Sr-O > Ca-O > Mg -O > O- H
B. NO → Mr= 14 + 48 = 62 E. Mg-O > Ca-O > Sr-O > O-H

5. Dalam suatu percobaan, reaksi


antara N2F4 dengan S2O6F2
dilakukan pada suhu ruang. Gas
yang dihasilkan mempunyai titik E 4 3 -3 -1/2
didih -2,5℃. Analisis terhadap gas
ini memberikan hasil : 9,48 % N,
20,9 % S, dan 38,0 % F. Bila
7. Berikut ini diberikan data entalpi
diketahui Ar N = 14,0 ; Ar S = 32,1
reaksi:
dan Ar F = 19,0 ; Ar O = 16,0, maka
2CH2N2 (s) + 3O2 (g) → 2N2 (g) + 2H2
rumus empiris gas tersebut adalah...
O(l) + 2CO2 (g) ∆𝐻𝜃 : - 354,40 kka1
A. NSF3
C (s) + O2 (g) → CO2 (g)
B. NSF2
∆𝐻𝜃 = - 93,97 kkal
C. NSO4F4
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)
D. NSO3F3
∆𝐻𝜃 = - 136,64 kkal
E. NSO2F2

Nilai entalpi pembentukan bagi


6. Berikut ini, yang manakah urutan
CH2N2 (s) adalah...
dari bilangan kuantum suatu
A. 123,79 kkal/mol
elektron dalam orbital 4d?
B. 14,91 kkal/mol
N m mi ms
C. -14,91 kkal/mol
(Bil. (Bil. (Bil. (Bil.
D. -29,82 kkal/mol
Kuant Kuant Kuant Kuant
E. 29,82 kkal/mol
um um um um
utama Azim Magne Spin)
8. Dalam senyawa atau ion yang
) uth) tik)
mengandung sulfur berikut inr,
muatan formal atom S dalam SO2,
A 4 1 -1 1/2
SO3, SO3 2-, dan SO42- berturut-turut
B 4 2 -2 -1/2 adalah
A. 0, 0, 0, 0
C 4 3 3 ½
B. -2, 0, 0, +1
D 4 3 -1 -1/2 C. 0, +1, -2, 4
D. 0, 0, +1, -2
E. +1, 0, 0, -2
11. Perhatikan 3 reaksi yang
9. Diberikan molekul berikut ini: berlangsung dalam 3 wadah berikut
I. H2C=CHCI ini:
ll. cis-CIHC=CHCI
lll. trans-C|HC=CHCI
Manakah molekul tersebut yang
mempunyai momen dipol tidak sama
dengan NOL?
A. Hanya I
B. Hanya lll
C. Hanya I dan ll
D. Hanya ll dan lll
Persamaan hukum laju reaksi dalam
E. l, ll dan lll
ketiga wadah tersebut diberikan
oleh:
10. Berikut ini adalah reaksi
kesetimbangan: laju= r = k [⦁][O]
Berdasarkan persamaan reaksi yang
4A (s) + 2B (g) ↔ 2C (g) ∆𝐻reaksi = -
diberikan, berikut ini manakah
60 KJ
pernyataan yang benar?
Bila reaksi sudah mencapai A. Laju reaksi A = Laju reaksi B
kesetimbangan, berikut ini manakah B. Laju reaksi A = Laju reaksi C
keadaan yang akan menggeser C. Laju reaksi B = Laju reaksi C
kesetimbangan kearah kiri D. Laju reaksi A = Laju reaksi B =
(membentuk reaktan lebih banyak)... Laju reaksi C
A. Menurunkan temperatur E. Laju reaksi A, B dan C tidak
B. Menaikkan tekanan Parsial C dapat ditentukan
C. Menaikkan iekanan system
D. Menambah konsentrasi A 12. Berikut adalah reaksi yang
E. Menaikkan temperatur berlangsung dalam larutan benzena
yang mengandung piridin 0,1 M: 13. Grafik berikut ini, manakah yang
CH3OH (A) + (C6H5)3CCI (B) → menjelaskan hubungan antara
CH3OC(C6H5)3 (C) + HCl, dengan [H3O]+ dan pH dalam larutan?
hasil percobaan sebagai berikut:

Konsentrasi Awal Konsentrasi


(M ) ∆𝑡 Akhir [C] (M)
/𝑚𝑖𝑛
[A]0 [B]0 [C]0

0,10 0,05 0 2,5 0,0033

0,10 0,10 0 12, 0,0039


5
0,20 0,10 0 7,5 0,0077
14. Berapa pH larutan yang terbentuk
bila sebanyak 0,0600 mol NaOH
ditambahkan kedalam 1L larutan
Hukum laju dan nilai tetapan laju
HCI 0,0500 M.
untuk reaksi tersebut berturut-turut
A. 3,45
adalah...
B. 8,90
2 -3 2
A. r= k[A] [B] dan 4,6 x 10 L C. 12,00
-2 -1
mol s D. 12,78
-3 -
B. r = k [A][B] dan 3,8 x 10 Lmol E. 13,50
1 -1
s
C. r= k[A] [B]2 dan 5,2 x 10-3 15. Dalam larutan jenuh nikel karbonat,
L2mol-2s-1 NiCO3 , mengandung 0,090 g dalam
-3 -1
D. r = k[A] dan 2,6 x 10 s 2,0 L larutan. Berapakah nilai KSP
-3 -1
E. r =k[B] dan 7,4 x 10 s untuk NiCO3.
A. 7,58 x 10-4
B. 3,79 x10-4
C. 5,74 x 107
D. 1,44 x 107 18. Sejumlah garam klorida lelehan
E. 2,87 x 10-8 dielektrolisis dengan suatu arus
listrik 3,00 A. Jumlah deposit logam
16. Perhatikan reaksi redoks berikut ini: yang manakah akan memerlukan
waktu elektrolisis terlama?
I2 + 2S2O3-2 → S4O6-2 + 2I- A. 50 g Mg
B. 75 g Al
Dalam titrasi, sebanyak 40 mL C. 100 g Ca
larutan membutuhkan 4,0 x 10-3 mol D. 125 g Fe
I2, untuk bereaksi sempurna. Berapa E. Jawaban A, B, C dan D semuanya
konsentrasi larutan Na2S2O3 ? benar
A. 0,10
B. 0,16 19. Perhatikan Gambar sel elektrokimia
C. 0,20 beikut ini:
D. 0,32
E. 0,40

17. Perhatikan reaksi redoks berikut ini:

C2H5OH + 2Cr2O72- + 16H+ →


2CO2 + 4Cr3+ + 11H2O

Setiap atom karbon akan kehilangan:


Bila sel tersebut dioperasikan, maka
A. 1 elektron
elektron akan mengalir kearah:
B. 2 elektron
A Elektroda Pb, dimana Pb akan
C. 4 elektron
dioksidasi
D. 6 elektron
B. Elektroda Cd, dimana Cd akan
E. 0 elektron
dioksidasi
C. Elektroda Pb, dimana Pb2+ akan E. ikatan antar molekulnya
direduksi.
D. Elektroda Cd, dimana Cd2+ akan 22. Pasangan isomer dari senyawa
direduksi. dengan rumus molekul C3H6O
E. Elektroda Pb dimana Cd2+akan adalah:
dioksidasi A. Propanal dan propanol
B. Propanol dan metoksi etana
20. Nama IUPAC dari senyawa berikut C. Propanon dan propanal
adalah: D. Aseton dan propanon
E. Asetaldehid dan aseton

23. Bila senyawa isobutilena direaksikan


dengan HCI , maka akan dihasilkan
A. 2,3-dimetil-4-pentana
senyawa:
B. 1,1-dimetil-2-isopropiletena
A. 1-kloro propana
C. 2,3-dimetil-2-pentana
B. 3-kloro-2-metil propena
D. 2,4-dimetil-2-pentena
C. 2-kloro propana
E. 2,2-di metil-5-pentana
D. ter-butil klorida
E. Etanal
21. Kedua senyawa berikut ini, CH3-
CH2OH dan CH-O-CH3, mempunyai
24. Bilasenyawa(CH3)2CHCHBrCH2H3
massa relatif yanag sama, tetapi titik
direaksikaan dengan KOH alkoholis,
didihnya tidak sama, dan titik didih
maka produk utama yang dihasilkan
masing-masing adalah 78°C dan -
adalah:
24°C. Perbedaan titik didih ini
A. (CH3)2CHCH=CH3
disebabkan oleh adanya perbedaan:
B. (CFl3)2C=CHCH2CH3

A. rumus molekul C. (CH3)2CHCH2CHOHCH3

B. panas pembakaran D. (CH3)2CHCHOHCH2CH3

C. panas spesifik E. (CH3)2COCH2CH2CH3

D. berat jenis
25. Senyawa berikut ini, manakah yang
di dalam air memberikan sifat basa
yang paling kuat?
A. CH3CH2CH2OH
B. CH3CH2CHO
C. CH3CH2CO2H
D. CH3CH2CH2NH2
E. CH3-C=CH
PEMBAHASAN

1. Pembahasan:
Dalam reaksi redoks selalu ada reaksi oksidasi dan reduksi. Dari reaksi tersebut yang
mengalami reduksi adalah Cr (dari K2Cr2O7 menjadi CrCl3) dan yang harus
mengalami oksidasi adalah Sn (dari Sn2+ menjadi Sn4+). Asam yang digunakan
(sebagai penyuasana) semestinya adalah HCl.
Adapun reaksi redoksnya:
Reaksi reduksi : Cr2O72- + 14 H+ + 6e- → 2Cr3+ + 7 H2O | x 1|
Reaksi oksidasi : Sn2+ → Sn4+ + 2e- | x 3|
Reaksi total : Cr2O72- + 14 H+ + 3Sn2+ → 2Cr3+ + 7 H2O + 3Sn4+

Sehingga reaksi lengkapnya bisa dituliskan sebagai berikut:


K2Cr2O7 + 3 SnCl2 + 14 HCl → 2 CrCl3 + 7 H2O + 2 KCl + 3 SnCl4
Jadi jawaban yang tepat adalah B.

2. Pembahasan :
Pada keadaan yang sama setiap 1 mol gas akan memiliki volume yang sama pula
(Hukum Gay Lussac). 1 g O = 1/32 mol ~ 0,764 liter artinya 1 mol gas O volumenya
= 32 x 0,764 = 24,448 L/mol. Jika masa oksida nitrogen memiliki volume 0,266 L =
0,266 L : 24,448 L/mol = 0,01088 mol. Artinya kita tinggal menentukan manakah
oksida nitrogen yang 1 gram sama dengan 0,01088 mol. Dalam hal ini Mr oksida
nitrogen = 1 : 0,01088 = 91,911 g/mol.

3. Jumlah % molekul selain etil alkohol adalah 100% . 99,99% = 0,01% Sehingga
jumlah molekulnya = 0,01% x 1,04 x 10 = 1,04 x 1021

4. Pembahasan:
Semakin besar perbedaan elektronegativitas maka akan semakin polar.
Elektronegativitas O > H > Mg > Ca > Sr. H punya elektronegativitas terbesar
dibandingkan dengan unsur logam alkali tanah. Unsur Mg, Ca, Sr berturut-turut
adalah anggota golongan unsur logam alkali, yang dari atas ke bawah memiliki
elektronegativitas yang semakin kecil. Oksigen punya elektronegativitas yang besar
dan semua berikatan dengan unsur yang akan diperbandingkan. Maka urutan
perbedaannya dengan oksigen dari yang terbesar Sr-O > Ca-O > Mg-O > H-O,
Jawabannya D.

5. Pembahasan:
Penentuan rumus empiris dari persen unsur yang diketahui dan persen O yang harus
dihitung hingga total 100 % (31,62% O) adalah dengan menganggap jumlah zat 100
g. Perbandingan mol masing-masing unsur adalah:

N : S : O : F

9,48/14 : 20,9/32,1 : 31,62/16 : 38,0/19

0,677143 : 0,65109 : 2 : 1,97625

1,040014 : 1 : 3,07177 : 3,035293

1 : 1 : 3 : 3

Jawabannya D. NSO3F3

6. Pembahasan:
Bilangan kuantum suatu elektron dalam orbital 4d yang n = 4; l = 2 (d)
Jawabannya: B

7. Pembahasan:
Pada soal ini aslinya ada yang keliru, pada persamaan reaksi pertama seharusnya
2H2O (l) tetapi hanya tertulis 2H2 (l) . Entalpi pembentukan adalah energi yang
digunakan untuk membentuk 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya.
2N2 (g) + 2H2O (l) + 2CO2 (g) → 2CH2N2 (s) + 3O2 (g) → ∆𝐻𝜃 = +354,40 kka1
2C (s) + 2O2 (g) → 2CO2 (g) ∆𝐻𝜃 = - 187, 94 kkal
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) ∆𝐻𝜃 = - 136,64 kkal –
2N2 (g) + 2C (s) + 2H2 (g) → 2CH2N2 (s) ∆𝐻𝜃 = 29, 82 kkal
Jadi,
N2 (g) + C (s) + H2 (g) → CH2N2 (s) ΔH = 14,91 kkal Jawabannya B

8.
Muatan formal S pada SO2 = 6 – 2 – 4 = 0
Muatan formal S pada SO3 = 6 – 0 – 6 = 0
Muatan formal S pada SO32- = 6 – 2 – 4 = 0
Muatan formal S pada SO42- = 6 – 0 – 6 = 0
Atom S itu berada diperiode tiga (3), sangat dimungkinkan untuk menggunakan
orbital 3d sehingga tidak lagi mengikuti kaidah oktet. Beda dengan unsur yang berada
di periode 2 yang tidak memiliki orbital 2d. Jadi tidak bisa dipaksa harus mengikuti
kaidah oktet, ini terkait juga dengan tingkat energi masing-masing molekul yang lebih
disukai pada energi yang relatif lebih rendah. Jawabannya A

9. Pembahasan:
Molekul III (trans-ClHC=CHCl) memiliki momen dipol sama dengan nol, sedangkan
pada molekul I dan II momen dipolenya tidak sama dengan nol. Jawabannya C

10. Pembahasan:
Reaksi 4A (s) + 2B (g) ⇌ 2C (g) ΔHreakasi = – 60 kJ adalah reaksi eksoterm, maka agar
bergeser ke reaktan maka dapat dilakukan dengan menaikkan temperaturnya.
Koefisien zat berwujud gas sama sehingga tekanan tidak.

11. Pembahasan:
Syarat untuk bisa membandingkan laju reaksi satu dengan yang lainnya adalah
diketahui data akuratnya. Perubahan konsentrasi setiap zat harus jelas. Tidak cukup
hanya dengan melihat visual seperti di atas dan hanya dari persamaan laju reaksinya
saja. Jawabannya E.

12. Pembahasan:
Berdasarkan rujukan soal yang ada di internet (ingat banyak soal yang diambil dari
referensi lain sebelumnya), jadi kalau di cari pasti ketemu saja ), soal ini terjadi
kekeliruan pada data Δt/min baris pertama, tertulis 2,5 seharusnya adalah 25. Lagi
pula kalau dipaksakan maka tidak ada alternatif jawaban yang benar. Oleh karena itu
di sini akan digunakan data yang benar itu.
Laju reaksi setiap bagian akan dihitung terlebih dahulu dengan rumus R = ([C]/Δt) x
(1 menit/60 detik) dan hasilnya terdapat pada kolom ke paling kanan tabel di bawah
ini.

– orde terhadap B: (0,1/0,05)y = (4,3 × 10 : 2,2 × 10 ) → 2 = 2 → y = 1


Jadi r = r= k [A] [B]
Menghitung tetapan laju reaksi (k) Biasanya k bisa ditentukan dengan menggunakan
salah satu data hasil percobaan, dalam pembahasan ini digunakan data kedua. k = r /
[A] [B] → 4,3 × 10 / (0,1) × (0,1) = 4,3 × 10
Jawaban A.

13.
Pembahasan:
[H3O+ ] berbanding terbalik terhadap pH. [H3O+ ] turun maka pH akan meningkat,
[H3O+ ] meningkat maka pH akan turun. Jawabannya D.

14. Pembahasan:
mol NaOH = 0,06 mol mol
HCl = 0,05 M x 1 L = 0,05 mol

NaOH + HCl → NaCl + H2O

Awal : 0,06 mol 0,05 mol - -

Reaksi : -0,05 mol -0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol

Akhir : 0,01 mol - 0,05 mol 0,05 mol

Kosentrasi NaOH yang tersisa [NaOH] = 0,01 mol : 1 L = 0,01 M


[OH-] = 0,01 M ~ 10-2 M —> NaOH adalah basa kuat.
pOH = -log [OH-] = – log 10-2 = 2
pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 12 Jawaban C

15. Pembahasan:
mol NiCO3 = massa NiCO3 : Mr NiCO = 0,09 g : 119 g/mol = 0,00076 mol Kelarutan
NiCO3 = 0,00076 mol : 2 L = 0,00038 M

NiCO ⇌ Ni 2+ + CO32-
0,00038 M 0,00038 M 0,00038 M
Ksp NiCO3 = [Ni2+ ][ CO32-] = (0,00038 M) = 0,000000144 = 1,44 x 10 Jawaban D.

16. Pembahasan:
Berdasarkan persamaan reaksi yang setara di atas maka dalam titrasi tersebut jumlah
mol S2O3-2 dapat dihitung berdasarkan perbandingan koefisien setara. Mol S2O3-2 =
2/1 x 4,0 x 10-3 mol = 8,0 x 10 mol. Karena volume larutan S2O3-2 adalah 40 mL ~
0,04 L, maka [S2O3-2] = (8,0 x 10-3 mol) /(0,04 L) = 2 x 10-1 M ~ 0,2 M ← [Na2S2O3].
Jawaban C.
17. Pembahasan:
Bilangan oksidasi C dalam C2H5OH adalah -2 dan bilangan oksidasi C dalam CO
adalah + 4, perubahan biloks C dari -2 ke +4 adalah 6, berarti ia akan melepaskan
(kehilangan) 6 elektron. Jawaban D.

18. Pembahasan:
Elektrolis suatu lelehan garam pada pada elektroda akan menghasilkan deposit logam
(dari ion logamnya) yang biasanya akan menempel di elektroda dan gas klor (dari ion
klorida) di sekitar elektroda lainnya.

Untuk menghitung lama waktu bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

W = (e . i . t)/96500 → t = (W x 96500) : (e.i)


W = massa deposit logam (g); e = massa ekivalen (g); i = arus listrik (A); t = waktu
(detik).

Mg2+ → Mg + 2e- →Ar Mg = 24 → massa ekivalen Mg = 24/2 = 12


Al3+ → Al + 3e- →Ar Al = 27 → massa ekivalen Al = 27/3 = 9
Ca2+ → Ca + 2e- →Ar Ca = 40 → massa ekivalen Ca = 40/2 = 20
Fe3+ → Fe + 3e- → Ar Fe = 56 → massa ekivalen Fe = 56/3 = 18,67
Fe2+ → Fe + 2e- → Ar Fe = 56 → massa ekivalen Fe = 56/2 = 28

t Mg = (50 g × 96500 C) : (12 g × 3,00 A) = 134.027,78 detik


t Al = (75 g × 96500 C) : (9 g × 3,00 A) = 268.055,56 detik
t Ca = (100 g × 96500 C) : (20 g × 3,00 A) = 168.833,33 detik
t Fe = (125 g × 96500 C) : (18,67 g × 3,00 A) = 215.363,33 detik
t Fe = (1250 g 96500 C) : (28 g 3,00 A) = 143.601,19 detik
Jadi yang memerlukan waktu paling lama adalah logam Al 75 g.
Jawaban B.

19. Pembahasan:
Mengalirnya elektron itu dari reaksi yang bisa menghasilkan elektron (reaksi oksidasi,
terjadi di anoda) ke reaksi yang memerlukan elektron (reaksi reduksi, terjadi di
katoda). Jadi elektron akan mengalir ke katoda Pb dan terjadi reaksi reduksi Pb2+
menjadi Pb. Jawaban C.

20. Pembahasan:
Tata nama berdasar IUPAC harus dimulai dari sisi di mana ikatan rangkap berada
pada nomor urut C yang terkecil. Jawaban D.

21. Pembahasan:
Dua senyawa tersebut punya Mr yang sama. Pada senyawa organik seperti pada soal
ini tanpa ada data yang lain maka bisa disimpulkan bahwa perbedaan titik didih itu
hanya disebabkan oleh adanya perbedaan ikatan antar molekulnya. Pada CH3-CH2OH
(alkohol) memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen antar molekulnya, sehingga
untuk mendidihkannya (dari cair menjadi gas) memerlukan energi lebih besar untuk
memutuskan ikatan hidrogen sehingga bisa berubah wujud menjadi gas. Sedangkan
pada CH3-O-CH3 (eter) tidak memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen sehingga
untuk mendidih tidak diperlukan eenergi yang lebih besar dibanding

22. Pembahasan:
Bahwa perbedaan titik didih itu hanya disebabkan oleh adanya perbedaan ikatan antar
molekulnya. Pada CH -CH OH (alkohol) memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen
antar molekulnya, sehingga untuk mendidihkannya (dari cair menjadi gas)
memerlukan energi lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen sehingga bisa
berubah wujud menjadi gas. Sedangkan pada CH -O-CH (eter) tidak memungkinkan
terjadinya ikatan hidrogen sehingga untuk mendidih tidak diperlukan eenergi yang
lebih besar dibanding Jawaban E.

23. Pembahasan:
Isomer => rumus molekul sama tetapi rumus struktur berbeda.

Jawaban: C
24. Pembahasan:
Isobutilena = isobutena

Jawaban: D

Reaksi halogenalkana dan KOH alkoholis (KOH yang dilarutkan dalam alkohol)
memberikan hasil berbeda dengan reaksi halogenalkana dan larutan KOH biasa (KOH
yang dilarutkan dalam air).
– Reaksi halogen alkana dan KOH alkoholis akan menghasilkan alkena.
– Reaks halogenalkana dan KOH biasa akan menghasilkan alkohol.

25. Pembahasan:
Sifat basa paling kuat di antara senyawa organik di atas dimiliki oleh senyawa yang
memiliki gugus amina (-NH ) Jawaban D.

ESAY
1. Bahan peledak nitrogliserin [15 poin]
Nitrogliserin (C3H5N3O9) adalah bahan peledak berkekuatan tinggi yang dalam
reaksinya terurai dalam reaksi yang belum setara berikut:
C3H5N3O9 → N2 + CO2 + H2O + O2
Reaksi ini menghasilkan panas tinggi dan berbagai produk gas inilah yang
menimbulkan ledakan.
a. Setarakan persamaan reaksi penguraian nitrogliserin tersebut! [2]
b. Hitung massa gas O2 maksimum (gram) yang dihasilkan dari 200 g
nitrogliserin. [3]
c. Hitung persen hasil (rendemen) reaksi penguraian nitrogliserin pada (b) jika
pada reaksi tersebut terbentuk 6,55 g gas O2.
d. Hitung massa C, H, N, dan O dalam 200 g nitrogliserin!
2. M
3. Tulang dan Senyawa fosfat [24 poin]
Tulang dan gigi dibentuk dari senyawa kalsium fosfat yang mengandung unsur
kalsium, fosfor dan oksigen. Kalsium fosfat dapat bereaksi dengan asam sulfat
menghasilkan campuran kalsium sulfat dihidrat dan kalsium dihidrogenfosfat
monohidrat yang dapat digunakan sebagai pupuk superfosfat. Kalsium fosfat juga
dapat bereaksi dengan asam fosfat membentuk kalsium dihidrogenfosfat yang
dikenal sebagai pupuk tripelfosfat. Jika ammonia direaksikan dengan asam fosfat
terbentuk ammonium dihidrogen fosfat yang menjadi pupuk yang sangat efisien.
a. Tuliskan persamaan reaksi yang setara untuk pembentukan pupuk superfosfat.
[4]
b. Tuliskan pula persamaan reaksi yang setara untuk pembentukan pupuk tripel
fosfat dan ammonium dihidrogen fosfat. [6]
c. Hitung berapa persen massa kadar fosfor dalam 3 macam pupuk tersebut. [9]
Ar P = 31
d. Mengapa kalsium fosfat tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk?
e. Mengapa ammonium dihidrogen fosfat merupakan pupuk yang paling efisien?

4. Kesetimbangan Kimia [18 poin]


Reaksi kesetimbangan berikut ini terjadi pada temperatur 686oC.

CO2(g) + H2(g) CO(g) + H2O(g)


Dalam keadaan kesetimbangan, konsentrasi masing masing spesi yang berada
dalam reaksi tersebut adalah:
[CO] = 0,050 M, [H2] = 0,045 M, [CO2] = 0,086 M, and [H2O] = 0,040 M.
a. Tentukan nilai Kc dan Kp untuk reaksi tersebut pada 686°𝐶. [4]
b. Bagaimana kesetimbangan reaksi tersebut bila tekanan sistem dinaikkan?
c. Bila ditambahkan sejumlah gas CO2 sehingga konsentrasinya dalam
kesetimbangan menjadi 0,50 mol/L, berapa konsentrasi semua spesi gas
setelah dicapai kesetimbangan kembali?

5. Asam lemah tak dikenal [18 poin]


Dalam 3 wadah berlabel X, Y, dan Z, masing-masing berisi larutan asam lemah
HA 0,1 M sebanyak 250 mL dengan tetapan asam Ka = 1 x 10-5.
a. Berapa pH larutan pada wadah X? [3]
b. Hitung mL volume air yang harus ditambahkan ke dalam wadah Y agar pH
larutan meningkat sebesar 0,2 satuan. [5]
c. Berapa mL volume larutan HCl 0,1 M yang harus ditambahkan ke dalam
wadah Z agar pH larutan menjadi = 1.
d. Hitung Ml larutan NaA 1 M yang harus ditambahkan ke dalam larutan pada
wadah X agar menjadi = 4.
PEMBAHASAN ESAY
1. a. 4C3H5N3O9 → N2 + CO2 + H2O + O2
b. Massa molar nitrogliserin = ( 3x 12 + 5 x 1 + 3 x 14 + 9 x 16) = 227 g/mol

Massa 200 g nitrogliserin = 200 g : 227 g/mol = 0,88 mol

Mol gas O2 maksimum = (koefisien O2 / koefisien C3H5N3O9 ) x mol


C3H5N3O9

= ¼ x 0,88 mol
= 0,22 mol

Massa gas O2 maksimum = mol gas O2 maksimum x massa molar O2

= 0,22 mol x 32 g/mol


= 7, 04 g
c. Persen hasil berdasarkan gas O2 yang terbentuk = (6,55 g : 7, 07) x 100 %
d. Massa C dalam 200 g C3H5N3O9 = ( 3 x Ar C)/Mr C3H5N3O9 x massa
C3H5N3O9
= 36/227 x 200 g
= 31,72 g
Massa H dalam 200 g C3H5N3O9 = ( 5 x Ar H)/Mr C3H5N3O9 x massa
C3H5N3O9
= 5/227 x 200 g
= 4, 41 g
Massa N dalam 200 g C3H5N3O9 = ( 3 x Ar N)/Mr C3H5N3O9 x massa
C3H5N3O9
= 42/227 x 200 g
= 37, 00 g
Massa O dalam 200 g C3H5N3O9 = ( 9 x Ar O)/Mr C3H5N3O9 x massa
C3H5N3O9
= 144/227 x 200 g
= 126, 87 g
2.
3. a. Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 + 5H2O → 2CaSO4.2H2O + Ca(H2PO4)2.H2O
b. Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 → 3Ca(H2PO4)2 NH3 + H3PO4 → NH4H2O4
C. Ar P = 31
Pupuk superfosfat = 2 CaSO4.2H2O + Ca3(PO4)2 . H2O = Mr total = 596 % massa
P = 62/596 X 100 % = 10,40 %
Pupuk tripelfosfat = Ca3(H2PO4)2 = Mr Ca3(H2PO4)2 = % massa P = 62/234 x
100 % = 26,50 %
Pupuk amonium dihidrogen fosfat = NH4H2O4 = Mr NH4H2O4 = 155 % massa P
31/115 x 100 % = 26, 96 %
d. karena Ca3(PO4)2 tidak larut dalam air, sehingga tidak bisa diangkut oleh
jaringan tumbuhan.
e. Karena pada pupuk ammonium dhidrogen fosfat memiliki % massa lebih
tinggi dibandingkan pupuk superfosfat dan triplesuperfosfat.
4. a. Kc = ([CO][H2O]) : ([CO2][H2]
Kc = (0,050 M x 0,040 M) : (0,086 M x 0,045 M)
Kc = 0,002 : 0, 00387 = 0,52

Kp = Kc . (RT)∆n => koefisien ruas kanan – koefisien ruas kiri = 2-2 = 0


Kp = Kc . (RT)ᵒ
Kp = Kc. 1
Kp = Kc
Kp = 0,52
b. Jika jumlah koefisien gas pereaksi dan hasil reaksi sama maka perubahan
tekanan tidak mempengaruhi kesetimbangan.
c. CO2(g) + H2(g) ↔ CO(g) + H2O(g)
setimbang: 0,086 M 0,045 M 0,050 M 0,040 M
awal : 0,50 M 0,045 M 0,050 M 0,040 M
Reaksi : -x -x +x +x
Setimbang : (0,50-x) M (0,045-x) M (0,05 + x) (0,04 + x) M
Kc = ([CO][H2O]) : ([CO2][H2])
0,52 = (0,50-x) x (0,045+x) : (0,05 - x) x (0,045-x)
= 0, 0245 M
5. a. larutan pada wadah X adalah asam lemah HA,

[𝐻 + ] = √[𝐻𝐴]. 𝐾𝑎 = √0,1 𝑥 10−5 = √10−6 = 10-3 M


PH = - log [𝐻 + ] = - log 10-3 = 3

b. larutan pada wadah Y pH-nya juga sama dengan wadah X yaitu 3. Naik 0,2

satuan artinya pH dalam wadah Y ini akan menjadi 3,2.

pH = 3,2 maka [𝐻 + ] = 10-3,2 M

[𝐻 + ] = √[𝐻𝐴]. 𝐾𝑎

[𝐻 + ] 2
= √[𝐻𝐴]. 𝐾𝑎 dengan demikian 10-1,4 M = 0,0398 M

c. HCl adalah asam kuat, agar pH = 1, dan HCl dianggap terurai seluruhnya

maka dengan konsentrasi sebesar 0,1 M maka berapapun volume HCl yang

ditambahkan akan menjadikan campuran itu memiliki pH = 1 atau mendekati

d.Jika dua buah larutan NaA + HA ini seperti akan menjadi larutan penyangga.

Jika pH campuran sama dengan 4 maka [𝐻 + ] adalah 0,0001 M

Dalam wadah X terdapat larutan asam lemah HA 0,1 M sebanyak 250 mL

dengan tetapan asam Ka = 1 x 10-5 . mol HA = 25 mmol

Anda mungkin juga menyukai