Anda di halaman 1dari 23

SOAL TENTANG TERMOKIMIA UN 2015

Perhatikan proses-proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berikut ini!


1.
Pakaian basah menjadi kering setelah dijemur.
2.

Pembakaran gas elpiji.

3.

Logam/besi dilelehkan pada proses pengelasan.

4.

Perkaratan besi.

Pasangan yang merupakan proses endoterm adalah .


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

PEMBAHASAN
Reaksi endoterm adalah reaksi yang membutuhkan kalor atau energi. Sedangkan reaksi eksoterm
adalah reaksi yang menghasilkan kalor atau energi.
1.

Pakaian basah menjadi kering karena menyerap energi matahari (endoterm).

2.

Pembakaran gas elpiji akan menghasilkan panas di antaranya untuk memasak (eksoterm).

3.

Logam meleleh karena mendapat kalor dari alat pengelasan (endoterm).

4.
Perkaratan besi merupakan reaksi oksidasi yang melepas kalor (eksoterm).
Jadi, pasangan yang merupakan proses endoterm adalah pasangan nomor 1 dan 3 (B).

SOAL TENTANG TERMOKIMIA UN 2014


Beberapa proses/reaksi kimia yang terjadi di alam sebagai berikut:
1.
6CO2 (g) + 6H2O (l) C6H12O6 (s) + 6O2 (g)
2.

4Fe (s) + 3O2 (g) + xH2O (l) 2Fe2O3.xH2O (s)

3.

C6H12O6 (s) + 6O2 (g) 6CO2 (g) + 6H2O (l)

4.

H2O (l) H2O (g)

5.

C (s) + H2O (g) CO (g) + H2 (g)

Pasangan persamaan reaksi yang merupakan proses eksoterm adalah .


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)

C. (2) dan (3)


D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

PEMBAHASAN
Penjelasan tentang reaksi yang disajikan pada soal adalah sebagai berikut:
1.
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2. Reaksi ini adalah reaksi fotosintesis. Reaksi fotosintesis
membutuhkan energi matahari (endoterm).
2.
4Fe + 3O2 + xH2O 2Fe2O3.xH2O adalah reaksi perkaratan pada besi. Reaksi perkaratan
merupakan reaksi oksidasi yang melepas kalor (eksoterm).
3.
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O. Ini merupakan kebalikan reaksi fotosintesis atau reaksi
pembakaran karbohidrat. Semua reaksi pembakaran menghasilkan energi (eksoterm).
4.
H2O (l) H2O (g) adalah reaksi perubahan wujud dari air menjadi uap. Reaksi
penguapan membutuhkan energi, misal energi matahari (endoterm).
5.
C (s) + H2O (g) CO (g) + H2 (g) adalah reaksi yang digunakan dalam produksi 'gas air'
(water gas). Reaksi ini memerlukan kalor (endoterm)
Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan proses eksoterm adalah nomor 2 dan 3) (C).

SOAL TENTANG TERMOKIMIA UN 2012


Perhatikan persamaan reaksi termokimia di bawah ini!
1.
N2 (g) + O2 (g) NO (g)
H = +kJ/mol
2.

NO2 (g) N2 (g) + O2 (g)

H = kJ/mol

3.

CO2 (g) C (s) + O2 (g)

4.

C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O H = kJ/mol

5.

Na (s) + Cl2 (g) NaCl

H = +kJ/mol
H = kJ/mol

Pasangan persamaan reaksi yang merupakan Hfo, Hdo, dan Hco adalah .
A. 3, 4, dan 5
B. 2, 4, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 1, 2, dan 4
E. 1, 2, dan 3

PEMBAHASAN

Ada tiga jenis kalor reaksi (perubahan entalpi reaksi):

Kalor Pembentukan (Hfo), yaitu kalor yang diperlukan (endoterm) atau kalor yang
dibebaskan (eksoterm) pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya. Persamaan
reaksi yang merupakan Hfo adalah nomor 1 (pembentukan NO) dan nomor 5 (pembentukan
NaCl).

Kalor Penguraian (Hdo), yaitu kalor yang diperlukan atau kalor yang dibebaskan pada
penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya. Persamaan reaksi yang merupakan
Hdo adalah nomor 2 (penguraian NO2) dan nomor 3 (penguraian CO2).

Kalor Pembakaran (Hco), yaitu kalor yang dibebaskan (selalu eksoterm) pada
pembakaran 1 mol zat (unsur/senyawa) dengan oksigen. Persamaan reaksi yang merupakan
Hco adalah nomor 4 (pembakaran C2H5OH). Persamaan reaksi nomor 1 tidak bisa dikatakan
pembakaran N2 karena koefisien N2 tidak sama dengan 1.
Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan reaksi pembentukan, penguraian, dan
pembakaran sesuai dengan opsi yang ada adalah nomor 1, 2, dan 4 (D).

SOAL TENTANG TERMOKIMIA UN 2014


Perhatikan kalor reaksi pembentukan air berikut!

Pada penguapan 2 mol air dari tubuh diperlukan energi sebesar .


A. 570 kJ
B. 484 kJ
C. 242 kJ
D. 86 kJ
E. 43 kJ

PEMBAHASAN
Penguapan adalah perubahan wujud air dari fase cair ke fase gas.
H2O (l) H2O (g)

Berdasarkan grafik di atas, perubahan entalpinya adalah


H = Hhasil Hpereaksi
= 242 (285)
= 242 + 285
= 43
Nilai 43 adalah energi yang diperlukan pada penguapan 1 mol air. Untuk penguapan 2 mol air
diperlukan energi dua kalinya.
H = 2 43
= 86
Jadi, energi yang diperlukan dalam penguapan 2 mol air adalah 86 kJ (D).

SOAL TENTANG TERMOKIMIA UN 2013


Perhatikan persamaan reaksi termokimia berikut!
K(s) + 1/2 N2(g) + 3/2 O2(g) KNO3(s) Hfo = 495 kJ/mol
Grafik yang menunjukkan proses reaksi tersebut adalah .

PEMBAHASAN
Bila diperhatikan reaksi di atas:

KNO3 sebagai hasil reaksi maka arah panah menuju ke KNO3

Hfo bernilai negatif maka arah panahnya ke arah bawah


Jadi, grafik yang menunjukkan proses reaksi tersebut adalah opsi (A).

SOAL LAJU REAKSI UN 2014 (1)


Perhatikan gambar reaksi CaCO3 dalam larutan HCl encer!

Laju reaksi yang hanya dipengaruhi luas permukaan terdapat pada gambar nomor .
A. (1) terhadap (2)
B. (2) terhadap (3)
C. (2) terhadap (4)
D. (3) terhadap (5)
E. (4) terhadap (5)

PEMBAHASAN
Mari kit periksa setiap opsi jawaban.

Opsi A, (1) terhadap (2):


sama-sama diaduk dan konsentrasinya sama, yang membedakan adalah bentuk dan jumlah kristal
CaCO3 (luas permukaan), berarti yang memengaruhi laju reaksinya hanyalah luas permukaan.

Opsi B, (2) terhadap (3):


nomor (2) dilakukan pengadukan sedangkan nomor (3) tidak, konsentrasi dan luas permukaan
berbeda, sehingga yang memengaruhi adalah pengadukan, konsentrasi dan luas permukaan.

Opsi C, (2) terhadap (4):


nomor (2) dilakukan pengadukan dan nomor (4) tidak, konsentrasi berbeda, dan luas permukaan
sama sehingga yang memengaruhi laju reaksi adalah pengadukan dan konsentrasi.

Opsi (D), (3) terhadap (5):


Konsentrasi berbeda dan luas permukaan sama berarti yang memengaruhi laju reaksi hanyalah
konsentrasi.

Opsi (E), (4) terhadap (5):


Konsentrasi dan luas permukaan berbeda sehingga yang memengaruhi laju reaksi adalah
konsentrasi dan luas permukaan.
Jadi, laju reaksi yang hanya dipengaruhi luas permukaan terdapat pada gambar nomor 1 dan 2
(A).

SOAL LAJU REAKSI UN 2013


Perhatikan data laju reaksi pada suhu 25 C berikut!
Zn (s) + 2HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Waktu (detik)

10

20

30

Volume gas H2 (mL)

80

200

320

Laju pembentukan gas H2 rata-rata pada suhu tersebut adalah .


A. 8,0 mL/detik
B. 10,5 mL/detik
C. 11,0 mL/detik
D. 11,5 mL/detik
E. 12,0 mL/detik

PEMBAHASAN
Laju reaksi dalam satuan volume per waktu dirumuskan sebagai:
Untuk mengetahui laju rata-rata pembentukan gas hidrogen, kita tentukan laju reaksi dalam
selang waktu yang sama, misal dalam selang waktu 10 detik.
Laju reaksi dalam selang waktu 10 - 20 detik

= 120/10
= 12
Laju reaksi dalam selang waktu 20 - 30 detik

= 120/10
= 12
Jadi, laju pembentukan gas hidrogen rata-rata pada suhu tersebut adalah 12,0 mL/detik (E).

SOAL LAJU REAKSI UN 2014 (2)


Logam magnesium direaksikan dengan larutan asam klorida 3 M dengan persamaan reaksi:
Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
sehingga diperoleh data sebagai berikut:
No.

Suhu (C)

Waktu (detik)

Volume gas H2 yang terjadi (cm3)

1.
2.

27
27

0
10

0
14

3.

27

20

25

Jika reaksi dilakukan pada suhu 27 C maka besarnya laju reaksi pembentukan gas tersebut
selama 20 detik adalah .
A. 1,10 cm3/det
B. 1,25 cm3/det
C. 1,40 cm3/det
D. 1,80 cm3/det
E. 2,50 cm3/det

PEMBAHASAN
Laju reaksi pembentukan gas hidrogen selama 20 menit berarti laju reaksi dari detik ke-0 sampai
detik ke-20.

= 1,25
Jadi, besarnya laju reaksi pembentukan gas hidrogen selama 20 detik adalah 1,25 cm3/detik (B).

SOAL LAJU REAKSI UN 2012


Data percobaan laju reaksi
2 NO (g) + Br2 (g) 2 NOBr (g)
No.
1
2
3
4

Konsentrasi Awal
[NO] (M)

[Br2] (M)

0,10
0,10
0,20
0,30

0,15
0,30
0,30
0,45

Berdasarkan data di atas, orde reaksi total adalah .


A. 0
B. 1
C. 2

Laju Reaksi (M/s)


12 102
24 102
96 102
48 102

D. 3
E. 4

PEMBAHASAN
Untuk menentukan orde reaksi [NO], kita berpedoman pada konsentrasi [Br2] yang tetap, yaitu
nomor 2 dan 3. Kemudian kita bandingkan konsentrasi [NO] nomor 2 dan 3 terhadap laju
reaksinya.

2m = 4
m =2
Sedangkan orde reaksi [Br2] ditentukan dengan berpedoman pada konsentrasi [NO] yang tetap,
yaitu nomor 1 dan 2.

2n = 2
n=1
Orde reaksi total adalah jumlah orde reaksi [NO] dan orde reaksi [Br2].
m+n=2+1
=3
Jadi, orde reaksi totalnya adalah 3 (D).

SOAL LAJU REAKSI UN 2011


Berikut ini diberikan data percobaan laju reaksi Q (g) + 2T (g) T2Q (g) pada beberapa kondisi:
No.

[Q]

[T]

v (M/det)

1
2
3

0,1
0,2
0,1

0,1
0,1
0,2

1,25 102
5 102
101

Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M maka harga laju reaksi (v) saat itu adalah
M/det.
A. 5,0
B. 7,5
C. 10,5

D. 12,5
E. 39,0

PEMBAHASAN
Kita tentukan dulu orde reaksi dari [Q] dan [T]. Orde reaksi [Q] dapat ditentukan saat [T] tetap,
yaitu nomor 1 dan 2.

2m = 4
m=2
Orde reaksi [T] dapat ditentukan saat [Q] tetap, yaitu nomor 1 dan 3.

2n = 8
n=3
Dengan demikian persamaan laju reaksinya adalah
v = k[Q]2[T]3
Dengan berpedoman pada tabel nomor 1, jika [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M
berarti masing-masing dijadikan 5 kali semula.
v' = k[5Q]2[5T]3
= 55 k[Q]2[T]3
= 3125 v
= 3125 1,25 102
= 39
Jadi, harga laju reaksi saat [Q] dan [T] masing-masing diubah menjadi 0,5 M
adalah 39,0 M/det (E). SOAL TENTANG PERGESERAN KESETIMBANGAN UN 2015
Pada reaksi kesetimbangan
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O
H = 940 kJ
Jika pada suhu tetap ditambahkan amoniak, arah kesetimbangan akan bergeser ke .
A. kanan karena nilai K semakin besar
B. kiri karena nilai K semakin kecil
C. kanan karena nilai K semakin kecil
D. kiri karena nilai K tetap
E. kanan karena nilai K tetap

PEMBAHASAN
Menambah amoniak (NH3) berarti menambah konsentrasi ruas kiri. Jika konsentrasi ruas kiri
diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas kanan.
Ketika reaksi bergeser ke kanan, konsentrasi ruas kanan akan bertambah sedangkan konsentrasi
ruas kiri akan berkurang. Hal ini akan berpengaruh pada nilai konstanta kesetimbangan
konsentrasi K.

Karena nilai K sebanding dengan konsentrasi hasil reaksi (ruas kanan) maka ketika reaksi
bergeser ke kanan, nilai K akan semakin besar.
Jadi, jika konsentrasi amoniak ditambah maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke kanan
karena nilai K semakin besar (A).

SOAL TENTANG PERGESERAN KESETIMBANGAN UN


2014
Suatu sistem kesetimbangan gas memiliki persamaan reaksi:
2PQ2 (g) P2Q4 (g)
H = +x kJ/mol
Jika pada sistem kesetimbangan ditingkatkan tekanannya maka sistem tersebut akan bergeser .
A. kanan karena bergeser ke arah jumlah mol yang kecil
B. kiri karena bergeser ke arah eksoterm
C. kiri karena bergeser ke arah endoterm
D. kanan karena bergeser ke arah endoterm
E. kiri karena bergeser ke arah jumlah mol yang besar

PEMBAHASAN
Jika tekanan sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke ruas yang mempunyai jumlah
koefisien kecil. Sementara itu, jumlah koefisien setara dengan jumlah mol. Dengan demikian,
jumlah koefisien kecil berarti jumlah mol kecil.
Pada reaksi di atas, jumlah koefisien ruas kiri = 2 dan jumlah koefisien ruas kanan = 1 sehingga
jika tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke kanan karena jumlah koefisiennya kecil
atau jumlah molnya kecil.
Jadi, jika tekanan sistem diperbesar maka reaksi akan bergeser ke kanan karena jumlah molnya
lebih kecil (A).

SOAL TENTANG PERGESERAN KESETIMBANGAN UN


2013
Reaksi penting pada pembuatan H2SO4 dalam kesetimbangan:
2SO2 (g) + O2 (g) 2SO3
H = 188,2 kJ
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3, tindakan yang dilakukan adalah .
A. menggunakan katalis dan menurunkan suhu
B. menaikkan tekanan dan menurunkan suhu
C. memperbesar volume dan menambah suhu
D. menaikkan suhu dan tekanan reaksi
E. menurunkan tekanan dan menambah suhu

PEMBAHASAN
Agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3 (ke arah kanan):

Jumlah koefisien ruas kiri = 3 dan jumlah koefisien ruas kanan = 2


Agar reaksi bergeser ke kanan (koefisien kecil) maka volume sistem harus diperkecil atau
tekanan diperbesar.

Reaksi di atas adalah reaksi eksoterm (H = negatif)


Agar reaksi bergeser ke kanan (eksoterm) maka suhu sistem harus diturunkan.
Jadi, agar kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan SO3 maka tindakan yang dilakukan
adalah menaikkan tekanan dan menurunkan suhu (B).

SOAL TENTANG KONSTANTA KESETIMBANGAN UN


2015
Diketahui reaksi kesetimbangan
PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
beserta data konsentrasi zat sebagai berikut:

Mula-mula
Reaksi
Kesetimbangan

[PCl5](M)

[PCl3](M)

[Cl2](M)

0,01
0,005
0,005

0,005
0,005

0,005
0,005

Harga Kc dari reaksi tersebut adalah .

PEMBAHASAN
Konstanta kesetimbangan konsentrasi (Kc) merupakan perbandingan antara konsentrasi hasil
reaksi pangkat koefisien terhadap konsentrasi pereaksi pangkat koefisien.

Konsentrasi yang dimaksud rumus di atas adalah konsentrasi zat pada keadaan setimbang.
Diperoleh:

Jadi, harga konstanta kesetimbangan konsentrasi dari reaksi tersebut adalah opsi (C).

SOAL TENTANG KONSTANTA KESETIMBANGAN UN


2014
Pada reaksi kesetimbangan
PCl3 (g) + Cl2 (g) PCl5 (g)
diperoleh data sebagai berikut:
Keadaan Zat

[PCl3] (M)

[Cl2] (M)

[PCl5] (M)

setimbang

Jika tekanan total pada reaksi tersebut adalah 7 atm, harga Kp dari reaksi tersebut adalah .
A. 1/9
B. 1/6
C. 1/3

D. 1
E. 3

PEMBAHASAN
Konstanta kesetimbangan parsial (Kp) adalah perbandingan antara tekanan parsial zat-zat hasil
reaksi pangkat koefisien terhadap tekanan parsial zat-zat pereaksi pangkat koefisien.

Nilai tekanan parsial masing-masing zat dapat diperoleh dari perbandingan konsentrasinya.
[PCl3] : [Cl2]: [PCl5] = 3 : 3 : 1
PPCl3 = 3/7 tekanan total
= 3/7 7 atm = 3 atm
PCl2 = 3/7 7 atm = 3 atm
PPCl5 = 1/7 7 atm = 1 atm
Dengan demikian, harga Kp reaksi tersebut adalah:

= 1/9
Jadi, harga konstanta kesetimbangan tekanan parsial dari reaksi tersebut adalah 1/9 (A).

Pembahasan Kimia UN: Sistem Koloid


Pembahasan soal-soal Ujian Nasional SMA-IPA bidang studi Kimia dengan materi
pembahasan Sistem Koloid.

SOAL TENTANG SISTEM KOLOID UN 2012


Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah ....

A.
B.
C.
D.
E.

Fase Terdispersi

Medium Pendispersi

Jenis Koloid

cair
cair
padat
padat
gas

gas
cair
cair
gas
cair

sol
emulsi
aerosol
busa
emulsi

PEMBAHASAN
Untuk menjawab soal di atas, disarankan untuk memahami atau menghafal tabel
berikut ini. Pahami saja dulu, nanti menjelang ujian baru dihafal.
Fase

Medium

Jenis Koloid

Contoh

gas

gas

bukan koloid

gas

cair

busa

busa, buih

gas

padat

busa padat

batu apung

cair

gas

aerosol cair

awan, kabut

cair

cair

emulsi

susu, mentega

cair

padat

emulsi padat (gel)

keju, mutiara

padat

gas

aerosol padat

asap batu bara

padat

cair

sol

cat, kanji

padat

padat

sol padat

paduan logam

Jadi, pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah opsi (B).

SOAL TENTANG SISTEM KOLOID UN 2011


Perhatikan beberapa proses pembuatan koloid berikut!
1.
2.
3.

H2S ditambahkan ke dalam endapan NiS


sol logam dibuat dengan cara busur Bredig
larutan MgNO3 diteteskan ke dalam larutan HCl

4.
larutan FeCl3 diteteskan ke dalam air mendidih
5.
agar-agar dipeptisasi dalam air
Contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 3 dan 4
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5

PEMBAHASAN
Ada dua cara dalam pembuatan koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi.
Cara kondensasi adalah cara membuat koloid dari larutan sedangkan cara dispersi
adalah cara membuat koloid dari suspensi. Secara sederhana dapat digambarkan
sebagai berikut.

Berdasarkan gambaran di atas, kita dapat menjawab dengan cepat soal tersebut
hanya dengan menggunakan kata kunci 'larutan', yaitu nomor 3 dan 4.
Jadi, contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah nomor 3 dan 4 (C).

SOAL TENTANG KEGUNAAN KOLOID UN 2012


Data yang berhubungan dengan tepat adalah .
Sifat Koloid
A.
B.
C.
D.
E.

adsorpsi
koagulasi
dialisis
efek Tyndall
elektroforesis

Penerapan Sehari-hari
cuci darah
menghilangkan bau badan
penyaringan asap pabrik
sorot lampu di malam hari
gelatin pada es krim

PEMBAHASAN
Sifat dan penerapan koloid sesuai dengan tabel di atas yang tepat adalah:

adsorpsi, menghilangkan bau badan


koagulasi, gelatin pada es krim
dialisis, cuci darah
efek Tyndall, sorot lampu di malam hari
elektroforesis, penyaringan asap pabrik
Jadi, data yang berhubungan dengan tepat adalah opsi (D).
Pembahasan lengkap tentang sifat dan kegunaan koloid bisa disimak di:
Pembahasan Soal Kimia UN 2014 No. 15.

SOAL TENTANG SISTEM KOLOID UN 2014


Beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Sinar matahari kelihatan saat masuk ruang melalui celah.
2.
Pembentukan delta di muara sungai
3.
Penjernihan air
4.
Menggunakan alat Cottrell dalam industri.
5.
Proses cuci darah.
Penerapan sifat koloid dari elektroforesis dan dialisis secara berturut-turut adalah
.
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (3) dan (4)
D. (4) dan (5)
E. (5) dan (1)

PEMBAHASAN
Penerapan sifat elektroforesis pada koloid di antaranya untuk:

identifikasi DNA,
mendeteksi kelainan genetik, dan
penyaringan debu pabrik (Cottrell).
Sedangkan penerapan sifat dialisis pada koloid adalah:

proses cuci darah pada pasien gagal ginjal


pemisahan ion sianida dari tepung tapioka
Jadi, penerapan sifat koloid dari elektroforesis dan dialisis adalah nomor 4 dan 5 (D).

SOAL TENTANG SISTEM KOLOID UN 2013


Perhatikan penerapan sifat koloid berikut!
1.
Penyaringan asap pabrik dengan alat Cottrell.
2.
Pemutihan gula dengan karbon aktif.
3.
Penjernihan air dengan tawas.
4.
Sorot lampu di malam hari berkabut.
5.
Cuci darah pada penderita gagal ginjal.
Sifat adsorpsi ditunjukkan pada nomor .
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)

PEMBAHASAN
Penerapan sifat adsorpsi pada koloid di antaranya untuk:

pemutihan gula pasir,


penyembuhan diare dengan norit,
penjernihan air dengan tawas,
pewarnaan serat wol, dan
bahan aktif deodorant.
Jadi, penerapan sifat koloid yang berhubungan dengan sifat adsorpsi adalah nomor
2 dan 3 (B).

SOAL STOIKIOMETRI LARUTAN UNAS 2010


Gas amoniak dapat dihasilkan melalui persamaan reaksi berikut:
(NH4)2SO4 + 2KOH 2NH3 + 2H2O (l) + K2SO4
Reaksi berlangsung pada 0 C, 1 atm. Volume gas amoniak, NH3, yang dihasilkan setelah 33
gram (NH4)2SO4 (Mr = 132) bereaksi adalah .

A.
B.
C.
D.
E.

2,8 liter
5,6 liter
11,2 liter
12,0 liter
22,4 liter

PEMBAHASAN
Karena diketahui massa (NH4)2SO4, kita tentukan dulu nilai mol dari amonium sulfat tersebut.
mol (NH4)2SO4 = gr/Mr
= 33/132 mol
= 0,25 mol
Selanjutnya kita tentukan mol NH3 dengan memanfaatkan kesetaraan antara koefisien dan mol.
mol NH3 = 2/1 mol (NH4)2SO4
= 2 0,25 mol
= 0,5 mol
Reaksi berlangsung pada 0 C, 1 atm, berarti berlangsung pada keadaan STP (standard
temperature and pressure), volume yang digunakan adalah volume STP, yaitu 22,4 liter.
volume NH3 = mol volume STP
= 0,5 22,4 liter
= 11,2 liter
Jadi, volume gas amoniak yang dihasilkan adalah 11,2 liter (C).

SOAL STOIKIOMETRI LARUTAN UNAS 2009


Sebanyak 5,4 gram logam aluminium direaksikan dengan larutan HCl sehingga terjadi reaksi
sesuai persamaan:
2Al (s) + 6HCl (aq) 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g)
Volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut jika diukur pada keadaan standar
adalah . (Ar Al = 27; H = 1; Cl = 35,5)
A. 2,24 liter
B. 2,99 liter
C. 3,36 liter
D. 4,48 liter
E. 6,72 liter

PEMBAHASAN
Kita tentukan nilai mol dari logam aluminium.
mol Al = gr/Ar
= 5,4/27 mol
= 0,2 mol
Kemudian kita tentukan mol gas hidrogen berdasarkan koefisiennya.
mol H2 = 3/2 mol Al
= 3/2 0,2 mol
= 0,3 mol
Reaksi diukur pada keadaan standar, sehingga:
volume H2 = mol volume STP
= 0,3 22,4 liter
= 6,72 liter
Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut adalah 6,72 liter (E).

SOAL STOIKIOMETRI LARUTAN UNAS 2007


Direaksikan 10,4 gram krom dengan asam sulfat menurut reaksi:
2Cr (s) + 3 H2SO4 (aq) Cr2(SO4)3 (aq) + 3 H2 (g)
Volume gas yang dihasilkan pada STP adalah .
(Ar Cr = 52, H = 1, O = 16, S = 32)
A. 4,98 liter
B. 6,72 liter
C. 11,2 liter
D. 22,4 liter
E. 67,2 liter

PEMBAHASAN
Nilai mol dari logam krom adalah:
mol Cr = gr/Ar
= 10,4/52 mol
= 0,2 mol
Gas yang dihasilkan adalah gas hidrogen. Nilai mol gas tersebut adalah:

mol H2 = 3/2 mol Cr


= 3/2 0,2 mol
= 0,3 mol
Reaksi terjadi pada keadaan STP, sehingga
volume H2 = mol volume STP
= 0,3 22,4 liter
= 6,72 liter
Jadi, volume gas hidrogen yang dihasilkan adalah 6,72 liter (B).

SOAL STOIKIOMETRI LARUTAN UN 2012


Amonium klorida sebanyak 10,7 gram direaksikan dengan kalsium hidroksida sebanyak 14,8
gram, sesuai reaksi:
2NH4Cl (s) + Ca(OH)2 (aq) CaCl2 (aq) + 2H2O (l) + 2NH3 (g)
Apabila gas yang dihasilkan diukur dalam keadaan standar maka volume gas tersebut sebanyak
. (Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5, Ca = 40, O = 16)
A. 1,12 L
B. 2,24 L
C. 3,36 L
D. 4,48 L
E. 6,72 L

PEMBAHASAN
Ada dua massa yang diketahui, yaitu massa amonium klorida dan kalsium hidroksida. Berarti
ada yang tidak habis bereaksi. Kita tentukan dulu mol masing-masing sesuai dengan data yang
ada.
mol NH4Cl = gr/Mr
(Mr NH4Cl = 14+4+35,5 = 53,5)
= 10,7/53,5 mol
= 0,2 mol
mol Ca(OH)2 = gr/Mr
(Mr Ca(OH)2 = 40+(16+1)2 = 74)
= 14,8/74 mol
= 0,2 mol
Sekarang kita periksa, mana yang tepat bereaksi dan mana yang bersisa.

Jika mol NH4Cl = 0,2 mol


maka mol Ca(OH)2 = 1/2 0,2 mol = 0,1 mol
(berarti NH4Cl tepat bereaksi sedangkan Ca(OH)2 bersisa)
Jika Ca(OH)2 = 0,2 mol
maka mol NH4Cl = 2/1 0,2 mol = 0,4 mol
(tidak mungkin karena hanya tersedia 0,2 mol NH4Cl)
Sekarang kita gunakan mol NH4Cl untuk menentukan nilai mol gas yang dihasilkan. Gas yang
dimaksud adalah gas NH3 karena ada tanda fase (g).
mol NH3 = 2/2 mol NH4Cl
= 1 0,2 mol
= 0,2 mol
Reaksi diukur pada keadaan standar, sehingga:
volume NH3 = mol volume STP
= 0,2 22,4 liter
= 4,48 liter
Jadi, volume gas amoniak yang dihasilkan sebanyak 4,48 liter (D).

SOAL STOIKIOMETRI LARUTAN UN 2013


Untuk menentukan air kristal natrium fosfat, sebanyak 38 gram kristal Na3PO4.xH2O dipanaskan
hingga semua air kristalnya menguap menurut reaksi:
Na3PO4.xH2O (s) Na3PO4 (s) + xH2O (g)
Ternyata setelah penguapan massa kristal tinggal 16,4 gram. Jika Ar Na = 23, P = 31, O = 16, dan
H = 1, rumus senyawa kristal tersebut adalah .
A. Na3PO4.5H2O
B. Na3PO4.6H2O
C. Na3PO4.8H2O
D. Na3PO4.10H2O
E. Na3PO4.12H2O

PEMBAHASAN
Data-data yang dapat diperoleh dari soal:
massa Na3PO4.xH2O = 38 gram
Mr Na3PO4.xH2O = 323 + 31 + 4x16 + (2+16)x
= 164 + 18x

massa Na3PO4 = 16,4 gram


Mr Na3PO4 = 323 + 31 + 416
= 164
Berdasarkan koefisien reaksi di atas diperoleh:
mol Na3PO4.xH2O = mol Na3PO4
164 + 18x = 380
18x = 380 164
= 216
x = 12
Jadi, rumus senyawa kristal natrium fosfat adalah Na3PO4.12H2O (E).

Anda mungkin juga menyukai