Anda di halaman 1dari 11

1. Seorang pelajar diberikan empat labu berisi unsur-unsur golongan halogen.

Labu A
berisi cairan merah yang beruap; labu B berisi padatan berwarna gelap metalik; labu C
berisi gas kuning kehijauan; dan labu D berisi gas kuning yang merusak kaca. Sebutkan
nama-nama unsur dari tiap labu tersebut.
Jawab:
A = Br2
B = I2
C = Cl2
D = F2

2. Di antara pasangan ion-ion berikut, tentukan ion mana yang ukurannya lebih besar.
a. N3- dan F-
b. Mg2+ dan Ca2+
c. Fe2+ dan Fe3+

Jawab:

a. N3- dan F- merupakan anion isoeletrik yang keduanya mengandung 10 elektron.


Karena N3- hanya memiliki 7 proton sedangkan F- memiliki 9, ion N3- akan
berukuran lebih kecil karena gaya tarik inti terhadap elektron terluarnya lebih
lemah.
b. Kedua unsur tersebut termasuk ke dalam golongan 2A sehingga ion Ca2+ akan lebih
besar daripada ion Mg2+ karena elektron valensi ion Ca2+ berada di kulit yang lebih
besar (n = 4) daripada Mg2+ (n = 3).
c. Kedua ion tersebut memiliki muatan inti yang sama, namun Fe2+ memiliki satu
elektron lebih banyak dibandingkan Fe3+ (Fe2+ punya 24 elektron sedangkan Fe3+
hanya 23) sehingga tolakan antar elektronnya akan lebih besar. Akibatnya Fe2+
ukurannya lebih besar.

3. Berikut ini adalah diagram Lattimer untuk nitrogen pada pH = 0

Hitunglah harga ∆Go (298 K) untuk proses:


2[NH3OH]+(aq) + H+(aq) + 2e- →[N2H5]+(aq) + 2H2O(l)
(Diketahui nilai konstanta Faraday adalah 96.485 s A mol-1)
Jawab:
Berdasarkan diagram potensial tersebut, Eo dari setengah reaksi tersebut adalah +1,41
V.
∆Go = -zFEo
= - 2 × (96485) × 1,41
= - 272.087,7 J/mol = -272,0877 kJ/mol

4. Padatan emas (Au) memiliki struktur kristal berupa kubus berpusat muka (FCC) dan
kerapatannya sebesar 19,3 g/cm3. Hitunglah jari-jari atom Au! (Massa atom relatif Au
= 197 gram/mol).
Jawab:

Tiap unit sel berisikan 1/8 atom di 8 sudutnya dan ½ atom di 6 sisinya, sehingga total
atom emas dalam tiap unit sel adalah 4 buah.
Massa satu unit sel (dengan 4 atom emas):
4 𝑎𝑡𝑜𝑚
𝑚= × 197 = 1,31 × 10−21 g
6,02×1023 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑚𝑜𝑙−1
𝑚
Karena 𝑑 = 𝑉 ,
𝑚 1,31×10−21 𝑔
𝑉= = = 1,31 × 10−21
𝑑 19,3 𝑔 𝑐𝑚−3

3
𝑎 = √𝑉 = 3√1,31 × 10−21 = 4,08 × 10−8 𝑐𝑚

𝑎 = √8 × 𝑟
𝑎 4,08×10−8
𝑟= = = 1,44 × 10−8 𝑐𝑚 = 144 𝑝𝑚
√8 √8

5. Di antara spesi-spesi berikut: CH3OCH3; CH4; F-; HCOOH; Na+; manakah yang dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan air? Gambarkan ikatan hidrogen yang terjadi!
Jawab:
Suatu spesi dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air jika mengandung atom F, O,
N, atau mengandung atom H yang berikatan dengan salah satu dari atom-atom tersebut.
Tidak ada atom F, O, N pada Na+ dan CH4, sehingga spesi-spesi tersebut tidak dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan air.

6. Sebanyak 8,52 gram aluminium nitrat dilarutkan ke dalam 200 mL air. Ternyata larutan
ini isotonik dengan 500 ml larutan yang mengandung 20,4 gram urea pada suhu yang
sama. Jika diketahui Ar Al = 27, O = 16, N = 14, C = 12 dan H = 1, hitunglah derajat
disosiasi aluminium nitrat tersebut.
Jawab:
Isotonik = tekanan osmotiknya sama
1 = 2
M1 RT = M2 RT
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑙𝑁𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑟𝑒𝑎
×𝑖 =
𝑀𝑟 𝐴𝑙𝑁𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡 × 𝑉 𝐴𝑙𝑁𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑀𝑟 𝑢𝑟𝑒𝑎 × 𝑉 𝑢𝑟𝑒𝑎
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑟𝑒𝑎 × 𝑀𝑟 𝐴𝑙𝑁𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡 × 𝑉 𝐴𝑙𝑁𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡
𝑖=
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑙𝑁𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡 × 𝑀𝑟 𝑢𝑟𝑒𝑎 × 𝑉 𝑢𝑟𝑒𝑎
20,4 × 213 × 200
𝑖= = 3,4
8,52 × 60 × 500
𝑖 = 1 + (𝑛 − 1)𝛼 = 3,4
1 + 3𝛼 = 3,4
𝛼 = 0,8
7. Suatu reaksi X memiliki harga ∆H = - 126 kJ/mol dan ∆S = 84 J/K sedangkan reaksi Y
memiliki harga ∆H = - 11,7 kJ/mol dan ∆S = -105 J/K
a. Prediksi apakah reaksi tersebut dapat berlangsung spontan pada suhu 25oC.
b. Jika reaksinya tidak berjalan spontan pada 25oC, tentukan pada suhu berapa
reaksi tersebut akan berlangsung spontan.
Jawab:
a. ∆G = ∆H - T∆S
Untuk reaksi A:
∆G = - 126000 – 298 (84) = - 151.032 J/mol (berlangsung spontan karena harga
∆G < 0)
Untuk reaksi B:
∆G = -11700 – 298 (-105) = 19.590 J (tidak berlangsung spontan karena ∆G > 0)
b. Pada keadaan setimbang, proses maju = proses mundur. ∆G = 0
Suhu agar reaksi berlangsung setimbang:
∆G = 0 = ∆H - T∆S
∆H = T∆S
∆𝐻 −11700
𝑇= = = 1114,28 𝐾
∆𝑆 −105
Agar spontan, reaksi tersebut harus berlangsung pada suhu di atas 1114,28 K atau
841, 2857oC

8. Pada suhu 2000oC, reaksi penguraian CO2:


2CO2(g) ↔ 2CO(g) + O2(g)
Mempunyai Kc = 6,4 × 10-7. Jika 1,0 × 10-2 mol CO2 dipanaskan hingga 2000oC dalam
suatu wadah dengan volume 1,00 L, berapakah konsentrasi (M) CO pada saat
kesetimbangan?
Jawab:
Reaksi yang terjadi adalah:
2CO2(g) ↔ 2CO(g) + O2(g)
1,0 × 10-2 - -

-2x +2x +x
(1,0 × 10-2 – 2x) 2x x

[𝐶𝑂]2 [𝑂2 ]
Kc = [𝐶𝑂2 ]2

(2𝑥)2 (𝑥)
6,4 × 10-7 = (1,0 × 10−2 – 2𝑥)2
Karena nilai Kc sangat kecil, diasumsikan nilai x juga sangat kecil sehingga
pengurangan konsentrasi CO2 dapat diabaikan.

4𝑥 3
6,4 × 10-7 = (1,0 × 10−2 )2

4x3 = 6,4 × 10-11

x3 = 8 × 10-12

x = 2 × 10-4

[CO] = 2x = 4 × 10-4 M

9. Salah satu contoh sel Galvani adalah sel Daniel yang terdiri dari larutan Zn2+ dan Cu2+.
Sel Daniel juga memiliki suatu jembatan garam yang terbuat dari KCl atau KNO3.
Diketahui EoZn2+|Zn = -0,76 V; EoCu2+|Cu = +0,34 V. Konstanta Faraday = 96485 C/mol.
R = 8,314 J/mol K.
a. Tuliskan reaksi redoks yang terjadi beserta notasi sel voltanya pada 298 K.
b. Hitung nilai potensial sel yang dihasilkan sel Daniel tersebut.
c. Hitung nilai ∆Go dan K sistem tersebut. Apakah reaksinhya disukai secara
termodinamika?
d. Hitung perbandingan konsentrasi Cu2+ terhadap Zn2+.
e. Apakah fungsi jembatan garam pada sel tersebut?
f. Berapakah nilai potensial sel yang dihasilkan bila reaksi terjadi pada suhu 37oC?

Jawab:

a. Katoda (Reduksi) : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)


Anoda (Oksidasi) : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Reaksi Total : Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+(aq)
Notasi Sel : Zn(s)|Cu2+(aq)||Zn2+(aq)|Cu(s)
b. Potensial sel yang dihasilkan adalah:
Eosel = EoCu2+|Cu - EoZn2+|Zn = 0,34 – (-0,76) = 1,10 V
c. ∆Go = -n.F.Eosel
∆Go = -2 × 96485 × 1,10 = - 212267 J/mol
∆Go = - RT ln K
∆𝐺 𝑜
ln K = − 𝑅𝑇
−212267
ln K = − 8,314×298 = 85,68

K = 1,6 × 1037
Reaksi disukai secara termodinamika. ∆Go < 0 menandakan reaksi berlangsung
spontan. K > 1 menandakan reaksi menuju ke arah kanan (produk).
[𝑍𝑛2+ ]
d. K = [𝐶𝑢2+]

[𝐶𝑢2+ ] 1 1
= = = 6,25 × 10-38
[𝑍𝑛2+ ] 𝐾 1,6 × 1037

e. Untuk menyeimbangkan muatan sistem tersebut agar tidak terjadi kelebihan muatan
pada salah satu kutub.
𝑅𝑇 [𝑍𝑛2+ ] 8,314×310
f. Esel = Eosel − 𝑛𝐹 𝑙𝑛 [𝐶𝑢2+] = 1,10 × ln 1,6 × 1037 = −0,044 𝑉
2×96485

10. Butana merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai fasa gas tak berwarna pada
suhu ruang. Butana juga sangat mudah terbakar.
a. Tuliskan reaksi pembakaran n-butana.
b. Tentukan laju terbentuknya gas karbon dioksida jika reaksi pembakaran
berlangsung sempurna jika n-butana berkurang sebanyak 58 g dalam wadah 1 liter
selama 2 detik.
c. Tentukan energi aktivasi pembakaran butana jika diketahui data berikut:
T (K) k (10-3 s-1)
273 2,46
313 576
d. Tentukan nilai tetapan Arrhenius (A).

Jawab:

a. 2 C4H10(g) + 13 O2(g) → 8 CO2(g) + 10 H2O(l)


58
( )
∆[𝐶4 𝐻10 ] ( 58 )
1
b. 𝑉𝐶4 𝐻10 = = = 0,5 𝑀/𝑠
∆𝑡 2

𝑉𝐶𝑂2 = 4 × 𝑉𝐶4 𝐻10 = 4 × 0,5 = 2 𝑀/𝑠


c. Persamaan Clausius-Clapeyron
𝑘2 𝐸𝑎 1 1
ln = ( − )
𝑘1 𝑅 𝑇1 𝑇2
Dengan memasukkan data yang diketahui, energi aktivasi reaksi adalah:
0,576 𝐸𝑎 1 1
ln = ( − )
0,00246 8,314 273 313
Ea = 96,901 kJ.
d. Persamaan Arrhenius
−𝐸𝑎
𝑘 = 𝐴 𝑒 𝑅𝑇
𝐸𝑎
𝐴 = 𝑘 𝑒 𝑅𝑇
Dengan konstanta pada laju suhu 313 K;
96901
( )
𝐴 = 0,576 𝑒 8,314×313 = 8,555 × 1015
11. Sebanyak 50 gram perunggu direaksikan dengan 300 mL asam klorida 3 M. Berapakah
persentase massa tembaga dalam perunggu jika dihasilkan 103,4 gram garam timah(IV)
klorida? (Ar Cu = 63,5; Sn = 119; Cl = 35,5; O = 16)

Jawab:

Tembaga tidak bereaksi dengan asam.

Sn + 4HCl → SnCl4 + 2H2

mol HCl = 0,9 mol (berlebih)

103,4
mol Sn = mol SnCl4 = = 0,2 mol
5,7

Massa Sn = 0,2×119 = 23,8 gram

Massa Cu = 50 – 23,8 = 26,2 gram

26,2
% Cu =  100% = 52,4%
50

12. Diketahui suatu senyawa terdiri dari 46,15% massa karbon dan 53,85% massa nitrogen.
Jika 26 gram senyawa tersebut mempunyai volume 11,2 L pada suhu 0˚C dan tekanan
1 atm, maka tentukanlah rumus molekulnya!
Jawab:

Unsur C N
Persentase 46,15% 53,85%
Massa dalam 100 gr 46,15 gram 53,85 gram
Jumlah mol 46,15 gr = 3,845 mol 53,85gr = 3,846 mol
12 gr mol-1 14 gr mol-1
Perbandingan 1 1

Perbandingan mol C : mol N = 1:1


rumus empiris = CN
V STP = Massa x 22,4 L mol-1
Mr
11,2 L = 26 gr x 22,4 L mol-1
Mr
11,2 Mr = 582,4 gr mol-1
Mr = 52 gr mol-1

Rumus molekul:
(CN)n = 52
(12+14)n = 52
26n = 52
n =2
Jadi, rumus molekulnya adalah (CN)2 = C2N2

13. Kulit udang merupakan polimer dari kalsium kitina dengan massa molekul 108 gram
mol-1. Jika kadar kalsium pada kulit udang adalah 0,001%, maka berapakah jumlah
atom kalsium dalam satu molekul polimer tersebut? (Ar Ca = 40)
Jawab:
Massa 1 mol polimer kalsium kitina = 108 gram
0,001
Massa kalsium dalam 1 mol polimer kalsium kitina = × 108 = 103 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
1000
Jumlah mol kalsium dalam 1 mol polimer kalsium kitin = = 25 mol.
40

Artinya jumlah atom kalsium dalam satu buah molekul polimer adalah 25 atom.

14. Salah satu indikator asam-basa yang sering digunakan adalah bromkresol merah.
Perubahan warna indikator dipengaruhi oleh pH larutan. Indikator bromkresol merah
memiliki Ka = 5 × 10-9.
a. Tentukan trayek pH perubahan warna indikator bromkresol merah.
b. Hitung pH larutan asam asetat 6% m/v dalam air jika pKa asam asetat = 4,24.

Jawab:

a. Indikator asam basa umumnya adalah suatu asam atau basa lemah yang memiliki
warna bentuk asam yang berbeda dengan warna bentuk basanya. Perubahan warna
secara mencolok akan terlihat ketika terjadi perubahan spesi dominan dalam
larutan, yang dapat dilihat dari perbandingan konsentrasi bentuk asam terhadap
bentuk basa. Persamaan reaksi kesetimbangannya dapat dituliskan sebagai berikut,
dengan HA sebagai bentuk asam indikator dan A- sebagai bentuk basa indikator.

HA(aq) + H2O(l) ↔ A-(aq) + H3O+(aq)

[𝐻𝐴]
Perubahan warna akan mulai teramat saat perbandingan bernilai 1; jika lebih
[𝐴− ]

besar dari 1 maka spesi HA dominan dan warna HA akan tampak, sementara jika
lebih kecil dari 1 maha spesi A- menjadi dominan dan warna A- akan terlihat. Maka
untuk menentukan pada pH berapa terjadi perubahan warna, ditentukan pH pada
[𝐻𝐴]
saat perbandingan = 1. Dengan merujuk pada persamaan Henderson-
[𝐴− ]
[𝐻𝐴]
Hasselbach, saat perbandingan = 1, maka pH = pKa
[𝐴− ]

pH = pKa = - log 5 × 10-9 = 8,3

Perubahan warna indikator pH dinyatakan dalam sebuah trayek dengan batas


bawah adalah pH-1 dan batas atas pH+1, sehingga trayek perubahan warna
indikator bromkresol merah adalah 7,3-9,3.

b. Konsentrasi 6% m/v artinya 6 gram dalam 100 mL larutan sehingga:


Mol CH3COOH = 6/60 = 0,1 mol.
[CH3COOH] = 0,1 mol/100 mL = 1 M.
Ka = 10-pKa = 10-4,24 = 5,75 × 10-5.
Karena konsentrasi CH3COOH lebih besar dari 100 × Ka, maka pengaruh ionisasi
CH3COOH terhadap konsentrasinya dapat diabaikan, sehingga berlaku hubungan:
[H3O]+ = √(𝐾𝑎 × [𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻]) = √(5,75 × 10−5 × 1) = 7,56 × 10-3 M.
pH = - log [H3O]+ = - log 7,56 × 10-3 = 2,12

15. Larutan KOH 98% diencerkan dengan air hingga volume 2L. 5 mL dari larutan basa
tersebut dititrasi dengan HCl sebanyak 20mL maka berapakah pH larutan tersebut
setelah dititrasi ? diket: Mr KOH = 56 dan masa jenis KOH = 1,2 gr/ml

Jawab :

10 x x %
M=
Mr
10 x 1,2 x 0,98
=
56

= 0,21 M
Diencerkan maka M2 :
V1M1 = V2M2
1 L x 0,21 = 2 L x M2
M2 = 0,105 M
Dititrasi :
Mek titran = Mek titrat
5 mL x 0,105 = 20 mL x M2
M2 = 0,02625
[OH-] = b x Mb
= 1 x 0,02625
= 0,02625 = 2,625 x10-2
pOH = 2-log 2,625
pH = 12 + log 2,625
pH = 12,41912931 atau 12,4191
16. Suatu elektrolit HCN terionisasi sebagai berikut:
HCN → H+ + CN-
Mula-mula HCN sebanyak 1,71 mol dan terionisasi dengan derajat ionisasi 0,89. berapa
gramkah HCN yang tersisa setelah terionisasi?
Jawab:
jumlah mol zat terurai
α=
jumlah mol zat mula  mula
jumlah mol zat terurai = 0,89 x 1,71 = 1,52
HCN setelah terion = 1,71 – 1,52 = 0,19 mol
Massa = 0,19 × 27 = 5,13 gram
17. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut.
K2Cr2O7 + SnCl2 + HCl  CrCl3 + SnCl4 + KCl + H2O
Jawab: K2Cr2O7 + 3 SnCl2 + 14 HCl  2 CrCl3 + 3 SnCl4 + 2 KCl + 7 H2O

18. Pada elektrolisis larutan MSO4 dengan menggunakan elektroda grafit, dihasilkan 0,56
gram logam M. Larutan hasil elektrolisis dititrasi dengan larutan NaOH 0,4M, ternyata
diperlukan 50 ml untuk mencapai titik ekivalen. Jika di dalam inti logam M terdapat 30
neutron, maka berapakah harga ke 4 bilangan kuantum elektron terakhir logam M?
Jawab:
MSO4  M2+ + SO42-
Reaksi katoda: 2M2+ + 4e-  2M
Reaksi anoda: 2H2O  4H+ + O2 + 4e-+
Reaksi sel: 2M2+ + 2H2O  2M + 4H+ + O2

n OH- = (0,4) (0,05) = 0,02 mol


n OH- = n H+ = 0,02 mol
n M =1/2 n H+ = 0,01 mol
Ar = 0,56 = 56
0,01
Z = 56-30 = 26
M (Z=26) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
n=3; l= 2; m=-2 ; s= - 1/2

Anda mungkin juga menyukai