Anda di halaman 1dari 6

LARUTAN ELEKTROLIT : Interaksi coulombic dan disosiasi ionik

Suatu elektrolit adalah suatu substans (didalam pelarut air) terdisosiasi menjadi ion-
ion (positif dan negatif). Gaya interaksi antar dua partikel bermuatan tersebut (Q 1dan Q 2)
yang terpisah dengan jarak (r) dibunyika oleh Hukum Coulomb sebagai berikut:
Q1 Q2
F= ..... dimana ∈ : sifat medium (permittivitas)
4 π ∈r 2
∈0 : permittivitas dalam ruang vakum

∈r : permittivitas relatif (“konstanta dielektrik”)


∈ r= ..... ∈0=8,854 × 10−12 C 2 J −1 m−1
∈0

V =F ×r ..... dimana V : energi potensial interaksi


Q1 Q2 Z1 Z 2 e 2 Z 1 Z 2 e2
V= ..... V= .... V=
4π ∈r 4 π ∈r 4 π ∈0 ∈r r

..... (Z : valensi, dan e=1,602 ×10−19 C)

Harga konstanta dielektrik beberapa pelarut


Pelarut ∈r Pelarut ∈r
n- Hexane 1.89 Methanol 32.6
Cyclohexane 2.02 Nitrobenzene 35
1,4- Dioxane 2.21 Acetonitrile 36.2
Benzene 2.28 N,N- 36.7
Diethyl ether 4.34 Dimethylformamide 37.7
Ethyl acetate 6.02 Ethylene glycol 37.8
Acetic acid 6.19 N,N-Dimethylacetamide 42.5
n- Butyl alcohol 17.1 Glycerol 49
l- Propyl alcohol 17.7 Dimethyl sulfoxide 58
Acetone 20.7 Formic acid 78.5
Ethanol 24.3 Wwater 110
Formamide

*) Hitung energi interaksi coulombic (V) antara Na+ dan Cl- pada jarak kontaknya
(r = 2,76 x 10−10 m), (jari-jari ion Na+ dan Cl- masing-masing = 0,95 A˚ dan 1,81 A˚. (Hitung
V dalam vakum dan air)

−(1,602 x 10¿¿−19C )2
V (vakum)= −12 2 −1 −1 −10
=−8,36 x 10−19 J ¿
4 π (8,854 x 10 C J m )(1)(2,76 x 10 m)
−1
Atau V ( vakum)=−504 kJ mol

V ( air )=−0,106 x 10−19 J per pasangan ion ..... (( ϵ ¿¿ r=78,5)¿


−1
Atau V (air)=−6,42 kJ mol

Daya energi interaksi (dalam medium/pelarut) dipengaruhi oleh nilai konstanta


dielektrik medium/pelarut. Konstanta dielektrik menunjukkan kemampuan medium/pelarut
untuk memisahkan ion-ion yang berbeda muatan. Makin besar harga konstanta dielektrik
medium/pelarut tersebut untuk memisahkan ion-ion yang berbeda muatan.
Air memiliki nilai konstanta dielektrik tinggi (nilainya tertinggi diantara pelarut-
pelarut yang umum digunakan). Dengan demikian bila substans elektrolit (senyawa ionik,
misalnya MA) didalam pelarut air mengalami ioisasi dan secara bersamaan mengalami
disosiasi, seperti gambaran beriut.

MA ionisasi M +¿ A
−¿¿
¿ disosiasi M +¿¿ +
↔ ↔
−¿¿
A
Sehingga dengan demikian bentuk keseimbangan ionisasi dan disosiasi elektrolit
(senyawa ionik) dalam air dibuat dalam satu tahapan menjadi seperti berikut:

MA disosiasi M +¿¿ + A−¿¿


Larutan ini (MA ↔ M +¿ ¿ + A−¿¿ ) memiliki sifat dapat menghantar arus listrik

Syante Arrhenius, 1887: Sifat-sifat Larutan elektrolit


 Senyawa ionik dalam air : terdisosiasi menjadi ≥ 2 partikel ion, melalui ion-ion
bermuatan, arus listrik dapat mengalir dalam larutan elektrolit
 Elektrolit kuat ..... memiliki daya hantar aruslistrik baik/tinggi
 Elektrolit lemah .... memiliki daya hantar arus listrik buruk/rendah

Larutan Elektrolit berdasarkan daya hantar arus listrik


Definisi/istilah parameter konduktivitas pada larutan elektrolit:
 ρ(rho) : resistivitas atau resistensi spesifik dengan satuan: ohm meter (Ω m) ; ohm
centimeter (Ωcm)
 1 Ωm=100 Ωcm ;(1 Ω cm=0,01 Ω m)
 R :tahanan atau resistensi ( satuan; ohm atau S−1) , S=ohm−1 , S=mho,(S : siemen)
 Tahanan (R) berbanding lurus dengan panjang/jarak antara du elektroda (l) dan
berbanding terbalik dengan luas penampang elektroda (A)
l
R=ρ
A
 G: konduktansi, yaitu kebalikan dari resistensi. Satuan G adalah Siemens “S” atau
ohm−1 atau mho atau Ω −1
1
G=
R
 Λ m = konduktivitas molar (satuan: S m 2 mol−1)
K
Λ m=
C
 K : konduktivitas (atau konduktansi spesifik), yaitu kebalikan dari resistivitas.
Satuan: S m−1 dan sering dalam S cm−1
Konduktivitas suatu substans dalam S m−1 adalah konduktansi substans tersebut
sepanjang 1 meter dengan luas area 1 m 2
 C : konsentrasi larutan (satuan : mol dm−3)
 C* : konstanta sel (ie. Sel konduktivitas) dengan satuan m−1
C ¿=R K

1) Data tahanan (R) larutan KCl 0,1


M dengan suatu sel konduktivitas =
100 Ω
Diketahui konduktivitas KCl 0,1 M = 1,29 S m−1
Hasil pengukuran tahanan (R) larutan KCl 0,02 M dengan sel yang sama
menunjukkan nilai R = 520 Ω
Hitung :
- Konstanta sel konduktivitas (C*)
- Konduktivitas (K) dan konduktivitas molar ( Λ m ¿ untuk larutan KCl 0,02
M

Sel konduktivitas untuk penetapan derajat disosiasi (α) dan konstanta


keseimbangan disosiasi (K) larutan elektrolit lemah
Λm
α=
Λ ˚m

Λ ˚ m : konduktivitas molar larutan encer

Λ ˚ m = λ ˚+¿¿ + λ ˚−¿ ¿
˚+ ¿¿ ˚−¿¿
Λ ˚ m = v+¿ λ ¿
+ v−¿ λ ¿

λ ˚+¿¿ = konduktivitas molar kation (lar encer)

λ ˚−¿ ¿= konduktivitas molar anion ( lar encer)


v+¿ ¿ = jumlah partikel kation
v−¿¿ = jumlah partikel anion

Elektrokimia
 Pemanfaatan energi listrik untuk melakukan suatu reaksi kimia
 Pemanfatan suatu reaksi kimia untuk menghasilkan energi listrik
Sel Elektrolitik : Konvensu energi listrik  energi kimia (non spontan)
Sel Galvanik : Konversi energi kimia  energi listrik (spontan)
Elektrokimia : Mengenai produksi energi listrik dari energi yang dilepaskan oleh reaksi
(berlangsung) spontan dan penggunaan energi listrik untuk melangsungkan reaksi non
spontan

Sel Elektrolit
Hukum Faraday
 Banyaknya perubahan kimia yang terjadi pada elektroda berbanding lurus dengan
banyaknya listrik yang mengalir selama elektrolisis berlangsung
 Untuk sejumlah listrik yang dialirkan, banyaknya suatu unsur yang dibebaskan
(mengendap) pada suatu elektroda (katoda), berbanding lurus dengan bobot ekivalen
unsur tersebut
Persamaan Hukum Faraday :
i xt
m=
96485 coul/mol

Sel Galvanik
 Potensial sel : perbedaan potensial antara dua elektroda sel galvanik dan diukur
dalam suatu volt, yakni perbedaan potensila antara potensial reduksi (katoda) dan
potensial oksida (anoda)
Esel = Ekatoda - Eanoda ( berdasarkan E˚1/2 reaksi reduksi )
Esel = Eanoda - Ekatoda (berdasarkan E˚1/2 reaksi oksidasi )
Esel = Eoksidasi + Ereduksi
 Potensial setengah sel (“oksidasi” ataupun “reduksi” ) secara individul tidak dapat
diukur. Yang dapat diukur hanyalah perbedaan antara 2 potensial setengah sel
yang nilainya merupakan nilai emf dari suatu sel
 Nilai potensial elektroda standar untuk Hidrogen (Pt, H2 (g, 1 bar)/H+ (aq, 1M)
adalah nol
 H+ (aq) + e-  ½ H2 (g); E˚ sel = 0 volt
 Nilai potensial setengah sel dari semua setengah reaksi redoks diukur dengan
mengkaitkan/membandingkan kepada elektroda hidrogen standar

Anda mungkin juga menyukai