Anda di halaman 1dari 48

ELEKTROKIMIA

Dr. Netti Herawati


Pokok Pembahasan
1. Pengertian Elektrokimia
2. Jenis – jenis sel Elektrokimia
3. Elektroda
4. Potensial Elektroda
5. Reaksi Redoks
6. Termodinamika sel elektrokimia
7. Persamaan Nernst
1. Pengertian Elektrokimia
Elektrokimia:
merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan antara perubahan (reaksi)
kimia dengan kerja listrik, biasanya
melibatkan sel elektrokimia yang
menerapkan prinsip reaksi redoks
dalam aplikasinya.
2. Jenis Sel Elektrokimia

SEL GALVANIK (sel volta)


A. SEL GALVANIK (sel volta)
• Sel galvani (sel volta) merupakan sel
elektrokimia yang dapat menghasilkan energi
listrik yang disebabkan oleh terjadinya reaksi
redoks yang spontan
Contoh Sel Galvanik
• Sel Daniell Dalam gambar di samping:
Sel Daniell digunakan sebagai
sumber listrik. Jika kedua
elektrodanya dihubungkan
dengan sirkuit luar, dihasilkan
arus litrik yang dibuktikan
dengan meyimpangnya jarum
galvanometer yang dipasang
pada rangkaian luar dari sel
tersebut.
Contoh Sel Galvanik
• Sel Daniell
SEL DANIELL dan Jembatan Garam

Ketika sel Daniell digunakan sebagai


sumber listrik terjadi perubahan
dari Zn menjadi Zn2+ yang larut
• Zn(s) ® Zn2+(aq) + 2e- (reaksi
oksidasi)
• Cu2+(aq) + 2e- ® Cu(s) (reaksi
reduksi)
Dalam hal ini, massa Zn mengalami
pengurangan, sedangkan elektroda
Cu bertambah massanya, karena
terjadi pengendapan Cu dari Cu2+
Penentuan Kutub Positif dan Negatif ( Sel
Daniell )

• Ketika sel Daniell dihubungkan dengan golvanometer, terjadi arus


elektron dari tembaga ke seng.Oleh karena itu logam seng bertindak
sebagai kutub negatif dan logam tembaga sebagai kutub positif.
Bersamaan dengan itu pada larutan dalam sel tersebut terjadi arus
positif dari kiri ke kanan sebagai akibat dari mengalirnya sebagian
ion Zn2+ (karena dalam larutan sebelah kiri terjadi kelebihan ion
Zn2+ dibandingkan dengan ion SO42-yang ada).

• Reaksi total yang terjadi pada sel Daniell adalah :


Zn(s) + Cu2+(aq) ® Zn2+(aq) + Cu(s)

• Reaksi tersebut merupakan reaksi redoks spontan


ATURAN SEL GALVANIK

• Penulisan Notasi
Zn l Zn2+ ll Cu2+ l Cu
Zn l Zn2+ Cu2+ l Cu
– Garis tunggal menyatakan perbedaan fasa
– Garis ganda menyatakan perbedaan elektroda
– Garis putus – putus menyatakan adanya jembatan
garam pada sel elektrokimia. Jembatan garam
diperlukan bila larutan pada anoda & katoda dapat
saling bereaksi
Deret Volta

Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Ni Si Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au

• Makin ke kanan, mudah direduksi


sukar dioksidasi
• Makin ke kiri, mudah dioksidasi
sukar direduksi
Macam-macam Sel Volta
• Sel Kering atau Sel Leclance
 katoda: karbon ; anoda: Zn
Elektrolit : Campuran berupa pasta yaitu
MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
• Sel aki
Katoda: PbO2 ; anoda :Pb
Elektrolit : Larutan H2SO4
Macam-macam Sel Volta ( 2)
• Sel bahan bakar
Elektoda : Ni
Elektrolit :Larutan KOH
Bahan bakar : H2 dan O2

• Baterai Ni-Cd
Katoda : NiO2 dengan sedikit air
Anoda : Cd
B. Sel elektrokimia

• Sel elektrokimia yang menghasilkan redoks


dari energi listrik .
– Katode (-)
– Anode (+)
Reaksi - reaksi Sel Elektreolisis

• Reaksi Pada Katode


Ion positif akan mengalami reduksi, kecuali
kation (+) yang berasal dari logam IA,IIA, dan
Mn dalam larutan air tidak mengalami reduksi,
yang mengalami reduksi adalah H2O, Reaksinya:
2H20 + 2e  H2 + 2OH-
Ion logam IA,IIA.Al, dan Mn berbentuk lelehan
(leburan) akan mengalami reduksi
Reaksi Pada Anode
Ion negatif akan mengalami oksidasi jika
elektrodanya nonaktif (Pt dan C). Ion negatif
yang mengandung O (SO42-,MnO4-,NO3-,dll)
tidak mengalami oksidasi, yang mengalami
oksidasi adalah H2O
Reaksi : 2H2O  4H+ + O2 + 4e
Jika elektrode anode merupakan logam
aktif (selain Pt dan C) yang mengalami
Oksidasi adalah elektrode tersebut.
3. ELEKTRODA
Elektroda dalam sel elektrokimia dapat disebut sebagai anoda atau
katoda.
• Anoda merupakan elektroda di mana elektron datang dari sel
elektrokimia sehingga oksidasi terjadi
• Katoda merupakan elektroda di mana elektron memasuki sel
elektrokimia sehingga reduksi terjadi.
Setiap elektroda dapat menjadi sebuah anoda atau katoda
tergantung dari tegangan listrik yang diberikan ke sel elektrokimia
tersebut. Elektroda bipolar adalah elektroda yang berfungsi sebagai
anoda dari sebuah sel elektrokimia dan katoda bagi sel elektrokimia
lainnya.
ELEKTRODA INERT
ELEKTRODA
ELEKTRODA ACUAN
LABORATORIUM
Jenis –jenis Elektroda
A. Elektroda Inert
elektroda yang tidak ikut bereaksi dalam
reaksi kimia yang terjadi.
Contoh elektroda inert: platina

Sebuah sel dari sistem Fe3+ + e Fe2+


Pt I Fe3+ (x M) + Fe2+ (y M) II Ce4+ (a M) + Ce3+ (b M) I
Pt
Jenis-jenis Elektroda (2)
B. Elektroda-elektroda Acuan Laboratorium
1. Elektroda Kalomel
raksa (Hg) ada dalam keadaan kontak dengan raksa (I)
klorida, Hg2Cl2 (kalomel), dicelupkan ke dalam larutan
KCl 0,1 m atau KCl jenuh.
Jika diset dengan elektroda hidrogen standar.
• Pt, H2 (1 bar)| H+ || Cl‑ | Hg2Cl2(s)|Hg
• Reaksi elektroda :
reaksi di katoda : ½ H2 H+ + e -
reaksi di anoda : ½ Hg2 Cl2 + e Hg + Cl-
Reaksi keseluruhan : 
½ H2 + ½ Hg2Cl2 (s) H+ + Cl- + Hg
• Emf pada keadaan standar 0,337 Volt (Eo = 0,337 V)
• Jika digunakan KCl jenuh pada 250C memberikan E =
2. Elektroda Perak-Perak Klorida
Logam perak kontak dan padatan perak klorida merupakan garam yang
sangat sukar larut. Keseluruhannya dicelupkan ke dalam larutan kalium
klorida (KCl) yang mana konsentrasi ion Cl-  = 1 m.
Ag|AgCl (s)|Cl‑ (1m)

Jika di set elektroda ini dengan elektroda hidrogen pada 25o C memberikan
emf 0,22233 Volt:
Pt, H 2 (1 bar)| H+  (1 m)|| Cl‑  (1m) | AgCl (s)|Ag

Reaksi elektroda:

Anoda: H 2 H+ +e-
½

Katoda: AgCl (s) + e Ag +Cl-


Reaksi keseluruhan:

H2 + AgCl (s) H+ + Ag +Cl-


½

Jadi potensial elektroda standar Ag-AgCl


0,22233 Volt.
4. Potential Elektroda
Potensial Elektroda merupakan
ukuran terhadap besarnya
kecenderungan suatu unsur untuk
melepaskan atau mempertahankan
elektron.
• Potensial elektroda tergantung pada :
- Jenis Elektroda
- Suhu
- Konsentrasi ionnya
Menghitung Potensial Elektroda Sel
E° sel = E° red - E° oks

E sel = E° sel - RT/nF ln C

E sel = E° sel - 0.059/n log C

Pada T = 25° C

• Catatan :
E° = potensial reduksi standar (volt)
R = tetapan gas - [ volt.coulomb/mol.°K] = 8.314
T = suhu mutlak (°K)
n = jumlah elektron
F = 96.500 coulomb
C = [bentuk oksidasi]/[bentuk reduksi]
Potensial Elektroda Standar
• Potensial Elektroda Standar merupakan
potensial yang terkait dengan setengah
reaksi yang ada (wadah elektroda) dan
biasanya ditulis dalam setengah reaksi
reduksi.
 Bentuk teroksidasi + ne  bentuk tereduksi Eo1/2 sel

 Eosel = Eokatoda - Eoanoda


Elektroda Hidrogen Standar
(Eo H2)

E° H2 diukur pada 25° C, 1 atm dan {H+} = 1 molar yaitu


sebagai berikut:
 2H+(aq, 1 M) + 2e  H2(g, 1 atm) Eorujukan = 0 volt
 H2(g, 1 atm)  2H+(aq, 1 M) + 2e –Eorujukan = 0 volt

E° H2 biasa digunakan untuk menentukan potensial elektroda


standar zat lainnya.
• Logam sebelah kiri H : E° elektroda < 0
• Logam sebelah kanan H : E° elektroda > 0
5. REAKSI REDOKS
• Pengertian Reduksi
Reduksi adalah reaksi penerimaan elektron atau
penurunan bilangan oksidasi.

Contoh reaksi reduksi:

Reduksi

+2 0

Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s)


REAKSI REDOKS ( 2 )
• Pengertian Oksidasi
Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau peningkatan
bilangan oksidasi.

Contoh reaksi oksidasi:

Oksidasi

0 +2

Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e


REAKSI REDOKS ( 3 )
Reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya terjadi serah
terima elektron antarzat.

Contoh reaksi redoks:

Cu2+ (aq) + 2e- Cu (s)


Zn (s) Zn2+ (aq) + 2e-
Cu2+ (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn2+ (aq)
Reaksi Autoredoks

Reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi


adalah reaksi ketika suatu zat mengalami reaksi
reduksi dan reaksi oksidasi secara serentak.
Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Cara
Setengah Reaksi
Tahapan:
a. Tulis secara terpisah persamaan setengah reaksi
reduksi dan setengah reaksi oksidasi
b. Setarakan unsur yang mengalami redoks
c. Tambahkan molekul H2O pada
 Ruas yang kekurangan O (jika reaksi berlangsung
dalam suasana asam)
 Ruas yang kelebihan O (jika reaksi berlangsung dalam
suasana basa)
Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Cara
Setengah Reaksi ( 2)

d. Setarakan atom hidrogen dengan ion H+ pada suasana


asam atau dengan ion OH- pada suasana basa
e. Setarakan muatan pada kedua ruas dengan
menambahkan elektron
f. Jumlahkan kedua persamaan setengah reksi tersebut
dengan menyetarakan lebih dahulu jumlah
elektronnya
Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Cara
Perubahan Bilangan Oksidasi
a. Setarakan jumlah unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi
b. Tentukan bilangan oksidasi unsur-unsur tersebut dan perubahannya
c. Setarakan jumlah kedua perubahan bilangan oksidasi tersebut
d. Hitung jumlah muatan di ruas kiri dan ruas kanan
e. Jika muatan di ruas kiri lebih negatif, tambahkan ion H+ (berarti,
suasana asam). Jika muatan di sebelah kiri lebih positif, tambahkan
ion OH- (berarti, suasana basa).
f. Tambahkan H2O di ruas kanan untuk menyetarakan jumlah atom
hidrogen
Reduktor dan Oksidator

• Zat pengoksidasi (oksidator) adalah spesies yang


melakukan oksidasi, mengambil elektron dari zat
yang teroksidasi.
• Zat pereduksi (reduktor) adalah spesies yang
melakukan reduksi memberikan elektron kepada zat
yang tereduksi.
Kekuatan Relatif Oksidator dan Reduktor

• Semua nilai adalah relatif terhadap elektroda hidrogen standar


(referensi)
2H+ (aq, 1 M) + 2e  H2 (g, 1 atm)
• Menurut konvensi semua setengah reaksi ditulis sebagai reaksi
reduksi artinya semua reaktan pengoksidasi dan semua produk
pereduksi
• Nilai Eo yang diberikan adalah setengah reaksi tertulis, semakin
positif nilainya semakin besar kecenderungan reaksi tersebut
terjadi
• Nilai Eo memiliki nilai yang sama tetapi berbeda tanda jika
reaksinya kita balik
• Berdasarkan tabel semakin keatas semakin oksidator dan
semakin kebawah semakin reduktor
• Langkah-Langkah Penulisan Reaksi Elektrokimia:
1. Tulis setengah reaksi untuk sisi kanan elektroda dengan
elektron pada sisi kiri.
2. Tulis setengah reaksi dan potensial standar untuk sisi kiri
elektroda dengan cara yang sama.
3. Jika perlu, kalikan salah satu atau kedua persamaan dengan
bilangan-bilangan yang sesuai sehingga jumlah dari
elektron-elektron adalah sama dalam kedua persamaan.
Di sini kita akan mengalikan setengah reaksi. Di sini kita
akan mengalikan setengah reaksi perak dengan 2
4. Kurangkan sisi kiri setengah-reaksi dari kanan. Juga
kurangkan potensial-potensial standar
5. Tanda EoSel adalah sama seperti polaritas dari sisi kanan
elektroda. Disini kalium adalah negatif, dan perak positif
6. Tanda Esel juga memberitahukan arah reaksi spontan. Jika
positif, arah ke kanan. Jika negatif arah ke kiri.
6. Termodinamika Sel Elektrokimia
• Energi bebas Gibbs hanya dapat diukur jika sel bersifat
reversibel

Kenyataannya
sel yang biasa digunakan sehari-hari tidak
bersifat reversibel karena adanya sejumlah
besar arus listrik yang bergerak melalui sel

• sehingga
|∆ G | = W maksimal
Termodinamika Sel Elektrokimia (2)
Dimana “W” energi listrik

Ket:
W listrik = - n FE sel
n = jumlah ekuivalen reaktan yang di ubah menjadi produk
F = muatan yang sebanding dengan jumlah mol elektron
Esel = GGL sel
Sehingga dapat disubstitusikan

∆ G = - n F Esel
Termodinamika Sel Elektrokimia (3)

• Bila reaktan dan produk dalam keadaan standar, maka

∆ Gº = - n F Eºsel
• Perubahan energi bebas / kerja yang dilakukan dengan
memberikan bilangan elektron Avogadro melalui sebuah
voltase E adalah (Ne)E, dimana N= bil. Avogadro dan e =
muatan elektron. Produk Ne adalah 96.500=1 Faraday F
Entropi dan Entalpi
• Entalpi adalah kandungan • Entropi adalah fungsi
kalor  sistem dalam tekanan keadaan, dan merupakan
tetap, perubahan  ∆H kriteria yang menentukan
bernilai negatif untuk reaksi apakah suatu keadaan dapat
eksoterm, dan positif untuk dicapai dengan spontan dari 
reaksi endoterm. keadaan lain.
• Entrpoi sangat berhubungan
dengan hkm termodinamika
ke–2
∆S > 0 (sistem terisolas)
Hubungan Antara Entropi dan Perubahan
Energi GIBBS

• Proses yang secara termodinamika ireversibel  akan


menghasilkan entropi.  Entropi berkaitan dengan
ketidakteraturan sistem dalam termodinamika statistik,
menurut persamaan:
S = k ln W
Catatan :
“k” adalah tetapan Boltzmann
“W” adalah jumlah susunan atom
Hubungan Antara Entropi dan Perubahan
Energi GIBBS (2)

• Energi bebas Gibbs Kuantitas ini didefinisikan dengan:


∆G = ∆H – T∆S
• Reaksi spontan terjadi bila energi Gibbs reaksi pada suhu
dan tekanan tetap negatif. Perubahan energi bebas Gibbs
standar berhubungan dengan tetapan kesetimbangan
reaksi A = B melalui:
∆ G0 = -RT ln K
• K bernilai lebih besar dari 1 bila ∆G0 negatif, dan reaksi
berlangsung spontan ke kanan.
7. Persamaan Nernst
• Persamaan nernst merupakan persamaan
yang menyatakan hubungan antara potensial
dari sebuah elektron ion-ion metal dan
konsentrasi dari ion dalam sebuah larutan
7. Persamaan Nernst
Persamaan Nernst

Persamaan Nernst non standar


Pertanyaan 1

• Bahan yang digunakan untuk meyumbat ujung-ujung


pipa pada jembatan garam
Jawab
Jembatan garam merupakan pipa berbentuk U yang
di dalamnya diisi dengan larutan yang mengandung
garam, dan pada ujung-ujung pipa U ( penyumbatnya
berupa agar-agar ). Agar-agar digunakan agar larutan
yang terdapat di dalam pipa U tidak bercampu
dengan larutan di bagian anode dan katode.
Pertanyaan 2
• Mengapa pada gambar sel galvanik ( pada slide ke-4 ), Na+
tidak emgalir ke arah anode melainkan katode, begitu juga
sebaliknya pada zat SO4 ( 2-) tidak mengalir ke arah anode
melainkan ke katode
Jawab: Elektron yang dihasilkan akan bermigrasi ke logam
dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah melalui kawat.
Pada logam dengan kecenderungan ionisasi lebih rendah,
kation akan direduksi dengan menerima elektron yang
mengalir ke elektroda.

Anda mungkin juga menyukai