Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oktober 2019
Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik. Penemu
sel ini seorang ahli kimia berkebangsaan Italia adalah Alessandro
Giuseppe Volta (1745 – 1827 ) dan Lugini Galvani ( 1737 – 1798 )
Reaksi yg terjadi :
Katode : Reduksi : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anode : oksidasi : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
• Penulisan Notasi
Zn l Zn2+ ll Cu2+ l Cu
Zn l Zn2+ Cu2+ l Cu
– Garis tunggal menyatakan perbedaan fasa
– Garis ganda menyatakan perbedaan
elektroda
– Garis putus – putus menyatakan adanya
jembatan garam pada sel elektrokimia.
Jembatan garam diperlukan bila larutan
pada anoda & katoda dapat saling
bereaksi
Diagram Sel
Example :
Apakah reaksi : Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu dapat berlangsung
Jawab :
Oksidasi
Zn + Cu2+ Zn2+ + Cu
reduksi
Cara I :
Reaksi kita bagi atas 2 buah setengah reaksi, yaitu :
Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e ; Eo = +0,76 volt
Reduksi : Cu2+ + 2e Cu ; Eo = +0,34 volt
• Baterai Ni-Cd
Katoda : NiO2 dengan sedikit air
Anoda : Cd
Potensial Sel (Esel)
• Sel volta menjadikan perubahan energi bebas reaksi
spontan menjadi energi listrik
• Energi listrik ini berbanding lurus dengan beda
potensial antara kedua elektroda (voltase) atau
disebut juga potensial sel (Esel) atau gaya
electromotive (emf)
• Untuk proses spontan Esel > 0, semakin positif Esel
semakin banyak kerja yang bisa dilakukan oleh sel
• Satuan yang dgunakan 1 V = 1 J/C
• Potensial sel sangat dipengaruhi oleh suhu dan
konsentrasi, oleh karena itu potensial sel standar
diukur pada keadaan standar (298 K, 1 atm untuk
gas, 1 M untuk larutan dan padatan murni untuk
solid)
Potensial Elektroda Standar (Eosetengah-sel)
• Potensial elektroda standar adalah potensial yang
terkait dengan setengah reaksi yang ada (wadah
elektroda)
• Menurut kesepakatan potensial elektroda standar
selalu ditulis dalam setengah reaksi reduksi
• Bentuk teroksidasi + ne bentuk tereduksi Eo1/2 sel
• Potensial elektroda standar seperti halnya besaran
termodinamika dapat dibalik dengan mengubah
tandanya
• Eosel = Eokatoda - Eoanoda
Elektroda Hidrogen Standar
• Ilmuwan telah menyepakati untuk memilih setengah
reaksi rujukan dengan nilai 0 untuk reaksi:
2H+(aq, 1 M) + 2e H2(g, 1 atm) Eorujukan = 0
H2(g, 1 atm) 2H+(aq, 1 M) + 2e –Eorujukan = 0
• Dengan nilai rujukan ini kita bisa menyusun sel volta
yang menggunakan elektroda hidrogen standar
sebagai salah satu elektrodanya dan mengukur
potensial sel dengan alat ukur, kemudian kita dapat
menentukan potensial elektroda standar banyak zat
secara luas
Potensial Elektode Standar
Example :
Suatu sel Volta terdiri atas elektrode Cu dalam larutan CuSO4 dan elektrode
hidrogen standar. Voltmeter menunjuk angka 0,34 volt. Berapakah harga
potensial elektrode Cu ?
Jawab :
Cara menghitung potensial sel dapat dilihat pada persamaan dibawah ini :
Eosel = Eoyang mengalami reduksi – Eo yang mengalami oksidasi
Ket. : reaksi berlangsung apabila Eo sel mempunyai harga positif
Soal Latihan
• Suatu sel volta memiliki reaksi antara larutan bromine
dan logam Zn
Br2(aq) + Zn(s) Zn2+(aq) + 2Br-(aq) Eosel = 1,83 V
Hitung Eo untuk Reduksi Br-(aq) jika EoZn = -0,76 V
• Suatu sel volta memiliki Eosel = 1,39 V berdasarkan
reaksi:
Br2(aq) + 2V3+(aq) + 2H2O(l) 2VO2+(aq) + 4H+(aq)
+ 2Br-(aq)
Berapa potensial elektroda standar reduksi VO2+
menjadi V3+ ?
2 Sel Elektrolisis
Dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Biasanya
senyawa yang dielektrolisis berupa senyawa yang bersifat elektrolit. Sel elektrolisis
banyak digunakan dalam pelapisan logam
Untuk reaksi suasana basa setelah langkah ke4 tambahkan ion OH-
dengan jumlah sama dengan ion H+
Soal Latihan
• Permanganat bereaksi dalam larutan basa
dengan ion oksalat membentuk ion karbonat
dan mangan dioksida padat seimbangkan reaksi
redoks berikut:
MnO4-(aq) + C2O42-(aq) MnO2(s) + CO32-(aq)
• Seimbangkan persamaan reaksi berikut dengan
suasana larutan basa
MnO4-(aq) + I-(aq) MnO42-(aq) + IO3-(aq)
KOROSI
1. Perlindungan Mekanis
Perlindungan mekanis dilakukan supaya permukaan logam tidak berhubungan
dengan oksigen dan air di udara. Misalnya dicat, diolesi minyak atau dilapisi
dengan logam lain
a. Besi yang dilapisi Seng
Besi ( Eo = -0,44 V ) lebih baik dilapisi dengan seng ( Eo = -0,76 V ) daripada
dilapisi dengan timah ( Eo = -0,14 V ). Karena apabila terjadi goresan atau
lapisan mengelupas, kedua logam akan muncul di permukaan. Adanya uap air,
gas CO2 di udara dan partikel – partikel lain akan terjadi sel volta mini. Dimana
Zn menjadi anodenya dan Fe sebagai katodenya. Zn akan teroksidasi lebih
dahulu karena Eo-nya lebih kecil dari pada Fe sehingga korosi elektrolitik tidak
terjadi. Reaksinya adalah sebagai berikut :
Anode ( - ) : Zn Zn2+ + 2e
Katode ( + ) : 2H2O + 2e H2 + 2OH-
2. Perlindungan Elektrokimia
Perlindungan elektrokimia bertujuan mencegah terjadinya korosi elektrolitik
( reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam ). Perlindungan elektrokimia ini
disebut juga perlindungan katode ( proteksi katodik ) atau pengorbanan anode
( anodaising )
Dalam sel elektrolisis juga dapat ditentukan banyaknya logam yang akan direduksi
di katode. Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan hukum
Faraday. Faraday mengatakan “bahwa jumlah perubahan kimia yang
dihasilkan dalam suatu proses elektrolisis tergantung pada jumlah listrik
yang digunakan”.
Sehingga perumusan tersebut dapat ditulis sebagai berikut :
W F atau W = e . F
Hukum Faraday II
W1 e1
W2 e2
CONTOH SOAL
Example :
Larutan AgSO4 pekat dielektrolisis menggunakan elektrode Pt dengan kuat arus 15
ampere selama 25 menit. Tentukan berat perak yang mengendap, apabila
diketahui Ar Ag = 108
Jawab
Ar 108
e Ag 108
valensi 1
i = 15 A
t = 25 menit = 25 X 60 detik = 1.500 detik
e . i . t 108 X 15 X 1.500
W
96.500 96500
25,18 gram
Latihan Soal