2/12-
1/10/HJ
Sel Elektrokimia
dan
Elektrolisis
Kelas 12 IPA
Semester Ganjil
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Elektrokimia
• Dalam reaksi redoks terjadi transfer elektron
dari reduktor ke oksidator.
• Sel elektrokimia merupakan suatu sistem yang
terdiri atas dua elektrode, yaitu katode dan
anode, serta larutan elektrolit sebagai
penghantar elektron.
• Pada katode terjadi reaksi reduksi dan pada
anode terjadi reaksi oksidasi
• Ada dua macam sel elektrokimia, yaitu
1. Sel Volta (Sel Galvani) sel yang mengubah
energi kimia menjadi energi listrik
2. Sel Elektrolisis sel yang mengubah energi
listrik menjadi energi kimia
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Elektrokimia
• Persamaannya Sel Volta dan Sel Elektrolisis:
1. Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun
sel elektrolisis digunakan elektrode, yaitu
katode, anode, dan larutan elektrolit.
2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia
adalah reaksi redoks, pada katode terjadi
reduksi, sedangkan pada anode terjadi
oksidasi
• Perbedaan Sel Volta dan Sel Elektrolisis :
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Volta
• Sel Volta adalah penataan bahan kimia dan
penghantar listrik yang memberikan aliran
elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat
kimia yang teroksidasi ke zat kimia yang
direduksi
• Sel volta atau sel galvani dapat menghasilkan
arus listrik dan berlangsung secara spontan. Sel
volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan
arus listrik
• Dalam sel Volta , oksidasi berarti dilepaskannya
elektron oleh atom, molekul, atau ion. Sedangkan
reduksi berarti diperolehnya elektron oleh
partikel-partikel ini
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Volta
Sel Volta
• Pada percobaan tersebut, reaksi tidak akan terjadi
jika tidak ada hubungan baik secara rangkaian luar
maupun rangkaian dalam. Jika hanya rangkaian luar
yang dihubungkan, reaksi akan terjadi hanya sesaat
dan seketika itu juga reaksi berhenti. Reaksi akan
berjalan terus jika rangkaian dalam (jembatan
garam) dihubungkan
• Pada anode terjadi peristiwa oksidasi yaitu elektron
dilepaskan dari atom-atom Zn dan masuk ke dalam
larutan. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e–
• Pada katode terjadi peristiwa reduksi, yaitu elektron
dari Zn mengalir melewati kabel menuju ke elektrode
Cu. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut.
Cu2+(aq) + 2 e– → Cu(s)
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Volta
• Arah aliran elektron pada kawat penghantar adalah
dari kutub negatif ke kutub positif. Jadi, pada sel
elektrokimia (sel volta) anode sebagai kutub negatif
sedangkan katode sebagai kutub positif
• Persamaan reaksi ionnya:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
• Reaksi pada sel elektrokimia dapat juga ditulis
dengan notasi berikut.
Zn(s) / Zn2+(aq) || Cu2+(aq) / Cu(s)
• Berdasarkan notasi di atas, sebelah kiri menunjukkan
anode dan sebelah kanan menunjukkan katode,
sedang garis sejajar (||) menggambarkan jembatan
garam
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Volta
Contoh Soal
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Volta
Contoh Soal
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Potensial Sel
• Potensial sel (E °sel) merupakan beda potensial yang
terjadi pada kedua elektrode. Potensial dapat
ditentukan dengan cara mengukur potensial listrik yang
timbul dari pengga-bungan dua setengah sel
menggunakan voltmeter atau potensiometer.
2
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
4
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
6
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
9
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Elektrolisis
• Elektrolisis adalah reaksi redoks yang tidak bisa
berlangsung spontan
• Sel elektrolisis menggunakan listrik untuk
melangsungkan reaksinya. Hal ini kebalikan dari sel
Volta yangberlangsung spontan dan menghasilkan
energi listrik.
• Elektrode pada sel elektrolisis terdiri atas katode
yang bermuatan negatif dan anode yang bermuatan
positif.
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Elektrolisis
Reaksi di Katoda
• Ion H+ tereduksi menjadi gas H2 :
2H+(aq) + 2e- → H2(g)
• Ion-ion logam alkali dan alkali tanah (Na+, K+,
Ca2+, Mg2+ dan lain-lain) serta Al3+, Mn2+ tidak
mengalami reduksi, yang tereduksi adalah
airnya
2H2O (l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
• Ion-ion logam tereduksi menjadi logamnya.
Ln+(aq) + ne- → L(s)
Contoh: Ni2+(aq) + 2e- → Ni(s)
SK-02/KD-2.2/12-1/10/HJ
Sel Elektrolisis
Reaksi di Anoda (untuk elektroda C, Pt, Au)
• Ion OH-
4OH-(aq) → 2H2O(l) + O2(g) + 4e
• Ion sisa asam halida (Cl-, Br-, I-)
2X- (aq) → X2(l) + 2e
• Ion sisa asam oksi (SO42-, NO3-, CO32-) yang
teroksidasi adalah air nya
2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Keterangan:
m = massa zat hasil elektrolisis (gram)
e = Ar/n = massa ekuivalen zat hasil elektrolisis
n = mol elektron yang terlibat dalam reaksi
F = jumlah muatan listrik (Faraday)
i = arus yang mengalir (ampere)
t = lama elektrolisis (sekon)
Stoikiometri Elektrolisis
• Persamaan untuk Hukum II Faraday
Keterangan:
m1 = massa zat terendap 1
m2 = massa zat terendap 2
e1 = massa ekuivalen zat 1
e2 = massa ekuivalen zat 2
Contoh Soal Stoikiometri Elektrolisis
Arus listrik sebesar 0,2 ampere mengalir selama
2 jam melalui larutan Co(NO3)2. Berapakah massa
logam kobalt yang mengendap? (Ar Co = 59, N =
14, dan O = 16)
Dik : i = 0,2 A, t = 2 jam = 7200 detik,
Dit : massa Co yg mengendap di Katoda :
Jawab : Reaksi di katoda Co2+ + 2e → Co
Ar 59
e 29,5
n 2
e.i.t 29,5 0,2 7200
m 0,44 gram
96500 96500
Contoh Soal Stoikiometri Elektrolisis
Berapa faraday arus listrik yang diperlukan untuk
mendapatkan 21,6 gram logam perak (Ar Ag = 108) yang
dialirkan ke dalam larutan AgNO3?
Dik : m = 21,6 gram,
Dit : Faraday arus listrik
Jawab : Reaksi di katoda Ag+ + e → Ag
Ar 108
e 108
n 1
m e.F
21,6 108.F
21,6
F 0,2 F
108
Contoh Soal Stoikiometri Elektrolisis
Arus listrik sebesar 4825 coulomb dialirkan ke dalam
larutan NiSO4. Jika Ar Ni = 59, tentukan banyaknya
logam Ni yang mengendap!
Dik : q = 4825 C,
Dit : massa Ni yg mengendap di Katoda :
Jawab : Reaksi di katoda Ni2+ + 2e → Ni
Ar 59 4825
e 29,5 F 0,05 F
n 2 96500