Anda di halaman 1dari 18

Bahan ajar

Sel Elektrolisis

Indikator Indikator
3.6.1. Memprediksi
3.6.2 Menjelaskan prinsip
reaksi yang terjadi di
kerja sel elektrolisis yang
anoda dan katoda pada
digunakan pada beberapa
sel elektrolisis dengan
teknologi dalam kehidupan
menggunakan elektroda
sehari-hari
inert maupun tidak inert

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


SEL
ELEKTROLISIS
Pada topik sebelumnya telah dibahas mengenai salah satu sel elektrokimia
yaitu sel Volta. Pada topik kali ini, akan dibahas mengenai sel elektrokimia yang lain
dan tidak kalah penting dengan sel volta yaitu sel elektrolisis. Tidak seperti sel volta,
sel elektrolisis memerlukan energi listrik untuk melangsungkan reaksi kimia di dalam
sel.

Pada materi sel volta, reaksi redoks spontan menimbulkan arus listrik.
Terjadinya arus listrik ini dapat diamati dari voltmeter. Tidak demikian halnya dengan
sel elektrolisis, reaksi redoks yang tidak spontan dapat berlangsung bila kedalamnya
dialiri listrik. Perhatikan gambar susunan sel elektrolisis pada Gambar 1. Arus listrik
dari sumber arus searah mengalir ke dalam larutan melalui katoda atau elektroda
negatif.Pada katoda ini terjadi reaksi reduksi dari spesi tertentu yang ada dalam
larutan. Spesi tertentu yang lain mengalami oksidasi di anoda/elektroda positif. Dalam
hal tempat reaksi berlangsung sama seperti sel volta yaitu katoda tempat terjadi reaksi
reduksi sedangkan anoda tempat terjadi oksidasi, tetapi muatan elektroda dalam sel
elektrolisis berlawanan dengan muatan elektroda dalam sel volta.

Pada sel elektrolisis katoda merupakan elektroda negatif, sedangkan anoda


merupakan elektroda positif. Spesi yang mengalami reduksi di katoda dan spesi yang
mengalami oksidasi di anoda, tergantung pada potensialnya masing-masing. Spesi
yang mengalami reduksi adalah yang mempunyai potensial elektroda lebih positif.
Sedangkan spesi yang mengalami oksidasi adalah yang mempunyai potensial
elektroda lebih negatif. Dengan demikian, tidak selalu kation yang mengalami reduksi
dan tidak selalu anion yang mengalami oksidasi, mungkin saja pelarutnya (air) yang
mengalami reduksi dan atau oksidasi. Bila elektroda bukan elektroda inert (sukar
bereaksi) maka elektroda akan mengalami oksidasi

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


1 Susunan sel elektrolisis
Sel elektrolisis tersusun atas sebuah wadah, elektrode, elektrolit, dan sumber
arus searah. Pada sel elektrolisis tidak memerlukan jembatan garam. Muatan
elektrode berbeda dengan sel Volta. Coba kalian ingat kembali katode dan anode
dalam sel Volta. Pada sel elektrolisis katode bermuatan negatif dan anode bermuatan
positif. Reaksi yang terjadi sama seperti pada sel Volta, yaitu reaksi reduksi pada
katode dan reaksi oksidasi pada anode. Elektron mengalir memasuki larutan melalui
kutub negatif (katode). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katode
dan mengalami reduksi. Spesi yang lain melepaskan elektron di anode dan mengalami
oksidasi.

◄Gambar 1. Susunan sel elektrolisis


Sumber: http :// susunan-sel-elektrolisis/

2 Reaksi pada sel elektrolisis


Kita telah mengetahui bahwa elektrolit merupakan senyawa yang
menghantarkan listrik.Elektrolit dapat berada sebagai larutan elektrolit atau lelehan
senyawa ion. Apabila arus listrik dilewatkan melalui larutan elektrolit maka akan
timbul reaksi redoks tidak spontan.
Reaksi redoks yang terjadi pada larutan elektrolit bersifat kompleks karena
adanya persaingan antara reaksi redoks elektrolit dengan reaksi redoks pelarut air.
Sedangkan untuk lelehan senyawa ion, reaksi redoks yang terjadi bersifat sederhana
karena tidak melibatkan air

Jenis elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh


pada hasil elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
keaktifannya, yaitu elektrode tidak aktif (sukar bereaksi atau inert), seperti C, Pt, dan
Au sedangkan elektrode aktif (elektrode yang potensial reduksinya lebih negatif dari
air seperti logam dari gol IA,IIA, Al dan Mn ) pada proses elektrolisis. Pada proses
elektrolisis dengan elektrode aktif berlangsung reaksi elektrode dan reaksi elektrolit,

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


sedangkan proses elektrolisis dengan elektrode inert hanya berlangsung reaksi
elektrolitnya saja.

Sel elektrolisis menggunakan elektrolit berupa lelehan dan larutan.

 Sel elektrolisis dengan elektrolit lelehan

Jenis elektrolisis ini melibatkan reaksi redoks sederhana karena berlangsung tanpa
air .beberapa jenis logam diperoleh dari elektrolisis eletrolit lelehan senyawa
logamnya. Perhatikan contoh berikut!

Elektolisis lelehan NaCl dengan elektrode Pt

Katode : [Na+(l) + e →Na(s)]x2

Anode : 2Cl- (l) → Cl2 (g) + 2e +

Sel : 2Na+(l) + 2Cl-(l) → 2Na (s) + Cl2(g)

Didalam sel elektrolisis, ion Na+akan tereduksi di katoda membentuk logam Na.
Sementara ion Cl- akan teroksidasi menjadi Cl2.

 Sel elektrolisis dengan elektrolit larutan

Jika dalam elektrolisis digunakan elektrolit berupa larutan maka reaksi yang
terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion dalam larutan, tetapi juga air.Hal tersebut
menyebabkan terjadinya kompetesi antara ion dengan molekul pelarutnya atau ion-ion
lain dalam larutan pada saat mengalami reaksi di anode dan katode.Spesi yang
memiliki harga E0 lebih besar akan menang dalam kompetisi tersebut. Kompetisi
yang terjadi pada katode adalah Reaksi reduksi kation, reaksi reduksi air :

2H2O(l) + 2e →H2(g) + 2OH- (aq) , reaksi reduksi H+ (elektrolit asam) :


2H+ (aq)+ 2e→ H2(g). Kompetisi yang terjadi pada anode adalah reaksi oksidasi
anion dan reaksi oksidasi air : 2H2O (l) → O2 (g) + 4H+(aq) + 4e

Perhatikan contoh berikut ini!

1. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektrode Pt


Pada anode terjadi kompetisi antara ion sulfat dengan molekul air

2SO42-(aq) → S2O82-(aq) + 2e E0 = -2,01 volt

2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e E0 = -1,23 volt

Oksidasi air lebih mudah berlangsung karena potensial oksidasi air lebih besar
daripada SO42-.Pada katode terjadi kompetisi antara ion Na+ dengan molekul air sesuai
reaksi berikut.

Na+(aq) + e → Na(s) E0 = -2,71 volt

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


2H2O + 2e → 2OH-(aq) + H2(g) E0 = -0,83 volt

Potensial reduksi air lebih besar daripada Na+ sehingga reduksi akan lebih mudah
terjadi. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 secara lengkap dapat ditulis seperti di bawah
ini.

Na2SO4(aq)→ 2Na+(aq) + SO42-(aq)

Katode : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g) (x 2)

Anode : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e (x 1)

6H2O(l) → 4OH-(aq) + 2H2(g) + 4H+(aq) + O2(g)

Reaksi total: 2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)

2. Elektrolisis larutan KI dengan elektrode grafit (C)


Larutan KI pada proses elektrolisis akan menghasilkan gas hydrogen di katode
dan iodine di anode. Larutan sekitar katode akan bersifat basa. Pada katode akan terjadi
kompetesi antara ion K+ dengan molekul air, sesuai persamaan berikut ini:

K+(aq) + e → K(s) E0 = -2,92 volt


2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g) E0 = -0,83 volt
Potensial reduksi air lebih besar daripada K+ sehingga reduksi air lebih mudah
berlangsung.Pada anode terjadi kompetesi antara ion I- dan molekul air. Reaksi oksidasi
di anode sebagai berikut:
2I-(aq) → I2(s) + 2e E0 = -0,54 volt
2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e E0 = -1,23 volt
Reaksi oksidasi ion I- lebih mudah berlangsung karena potensial oksidasi ion I-
lebih besar dari H2O. Elektrolisis larutan KI akan menghasilkan H2, OH-, dan I2 sebagai
berikut.
KI(aq) → K+(aq) + I-(aq)
Katode : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g)
Anode : 2I-(aq) → I2(s) + 2e
Reaksi : 2H2O(l) + 2KI(aq) → 2KOH(aq) + H2(g) + I2(s)

3. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode Cu


Pada larutan CuSO4 terdapat ion Cu2+, ion SO42-, molekul air, dan logam Cu
(anode). Pada katode akan terjadi kompetesi antara ion Cu dan moleku air.

Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) E0 = -0,54 volt


2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g) E0 = -0,83 volt
Potensial reduksi Cu lebih besar daripada H2O berdasarkan reaksi tersebut
sehingga ion Cu2+ lebih mudah mengalami reduksi. Pada anode akan terjadi kompetisi
antara ion SO42-, molekul air, dan anode (Cu).
2SO42-(aq) → S2O82-(aq) + 2e E0 = -2,01 volt
2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e E0 = -1,23 volt

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e E0 = -0,34 volt
Potensial oksidasi Cu paling besar sehingga oksidasi logam tembaga lebih mudah
terjadi.Reaksi elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode Cu secara keseluruhan dapat
ditulis sebagai berikut.
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Anode : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
Reaksi total :Cu(s) → Cu(s)
(anode) (katode)

4. Elektrolisis lelehan garam dapur

Elektrolisis bentuk ini hanya berlaku pada senyawa ionic.dengan tidak ada zat
pelarut (seperti H2O). Jika lelehan garam ini dielektrolisis dengan elektroda inert
dalam suatu wadah, maka dalam wadah tersebut hanya ada kation dan anion, tidak
ada spesi lain yang terkadung didalamnya. Kation dari lelehan itu akan mengalami
reduksi, sedangkan anion akan mengalami oksidasi.

Perhatikan contoh elektrolisis lelehan NaCl berikut!

Gambar 2 . Elektrolisis lelehan NaCl


Sumber: http :// elektrolisis-lelehan-garam-dapur/

Dari gambar 10, elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif Power
Supply – DC akan menjadi kutub negatif sel dan elektroda yang dihubungkan dengan
kutub positif power supply akan menjadi kutub positif dari sel. Pada elektrolisis
lelehan NaCl akan dihasilkan ion-ion Na+ dan Cl-. Ion-ion Na+ akan bergerak menuju
kutub negatif dan pada elektroda tersebut terjadi reaksi :

Na+(l) + e-Na(l) (reduksi)

Sedangkan, ion-ion Cl-bergerak menuju elektroda positif dan pada elektroda tersebut
terjadi reaksi:

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


2Cl-(l)Cl2(g) + 2e- (oksidasi)

Karena pada elektroda negatif terjadi reaksi reduksi maka elektroda tersebut
merupakan katoda. Pada elektroda positif terjadi reaksi oksidasi.Oleh karena itu
elektroda tersebut merupakan anoda.

5. Elektrolisis Larutan Elektrolit.

Jika suatu senyawa dalam bentuk larutan dilektrolisis dengan menggunakan


elektrode inert, maka akan ada beberapa spesi yang terdapat dalam larutan tersebut
seperti kation, anion atau H2O (jika pelarutnya H2O). Hal ini akan menyebabkan
kompetisi antara ion-ion dan molekul H2O. pemenang kompetisi ini bergantung pada
harga potensial standar sel (Eo), jenis elektrode dan jenis anion.

Misalnya elektrolisis larutan NaCl seperti pada gambar 16 berikut:

Selama proses elektrolisis berlangsung,


pada katoda terjadi persaingan antara air
dengan ion Na+. Berdasarkan Tabel
Potensial Standar Reduksi, air memiliki
E°red yang lebih besar dibandingkan ion
Na+. Ini berarti, air lebih mudah tereduksi
dibandingkan ion Na+.Oleh sebab itu, spesi
yang bereaksi di katoda adalah air.
Sementara, berdasarkan Tabel Potensial

Gambar 3 . Elektrolisis larutan NaCl


Standar Reduksi, nilai E°red ion Cl- dan
Sumber: http :// susunan-sel-elektrolisis/ air hampir sama. Oleh karena oksidasi
air memerlukan potensial tambahan
(overvoltage), maka oksidasi ion Cl- lebih mudah dibandingkan oksidasi air. Oleh
sebab itu, spesi yang bereaksi di anoda adalah ion Cl-. Dengan demikian, reaksi yang
terjadi pada elektrolisis larutan garam NaCl adalah sebagai berikut :

Katoda (-)            :   2 H2O(l) +  2 e- ——>  H2(g) +  2 OH-(aq)

Anoda (+)            :   2 Cl-(aq) ——>  Cl2(g) +  2 e-

Reaksi sel            :   2 H2O(l) +  2 Cl-(aq) ——>  H2(g) +  Cl2(g) +  2 OH-(aq)

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Reaksi elektrolisis larutan garam NaCl menghasilkan gelembung gas H2 dan
ion OH-(basa) di katoda serta gelembung gas Cl 2 di anoda.Terbentuknya ion OH-
pada katoda dapat dibuktikan dengan perubahan warna larutan dari bening menjadi
merah muda setelah diberi sejumlah indikator fenolftalein (pp).Dengan demikian,
terlihat bahwa produk elektrolisis lelehan umumnya berbeda dengan produk
elektrolisis larutan.

Reaksi – reaksi yang terjadi di elektrolisis


Reaksi
Reaksi pada
pada Anoda
Anoda (Oksidasi)
(Oksidasi)
Bila
Bila elektrodenya
elektrodenya inert
inert (Pt,
(Pt, Au,
Au, atau
atau C),
C), maka
maka anoda
anoda tidak
tidak ikut
ikut teroksidasi,
teroksidasi,
-
Ion
Ion OH
OH- teroksidasi
teroksidasi menjadi
menjadi H H22OO dan
dan gas
gas O
O22
-
4OH
4OH- (aq)
(aq) →
→ 2H
2H2O O (l)
(l) ++ O
O2 (g)
(g) ++ 4e
4e
2 2
- - -
Ion
Ion sisa
sisa asam
asam halida
halida (Cl
(Cl-,, BrBr-,, II-)) teroksidasi
teroksidasi menjadi
menjadi molekulnya.
molekulnya.
--
Contoh
Contoh :: 2Br
2Br (aq)
(aq) →→ Br Br22 (l)
(l) ++ 2e
2e
2- - 2-
Ion
Ion sisa
sisa asam
asam oksi
oksi (SO
(SO4 2-,, NO
NO3 -,, CO CO3 2-)) tidak
tidak teroksidasi,
teroksidasi, yang
yang teroksidasi
teroksidasi
4 3 3
adalah
adalah air
air (pelarut).
(pelarut).
+
2H
2H22OO (l)
(l) →→ 4H
4H+ (aq)
(aq) ++ O O22 (g)
(g) ++ 4e
4e
Bila
Bila elektrode
elektrode selain
selain dari
dari Pt,
Pt, Au,
Au, atau
atau C,C, maka
maka anoda
anoda ikut
ikut teroksidasi.
teroksidasi.
+
Contoh
Contoh :: anoda
anoda dari
dari logam
logam Ag Ag maka
maka :: Ag
Ag (s)
(s) →
→ AgAg+(aq)
(aq) ++ ee
2+
anoda
anoda dari
dari logam
logam CuCu maka
maka :: Cu Cu (s)
(s) →→ Cu
Cu2+ (aq)
(aq) ++ 2e
2e
Reaksi
Reaksi pada
pada Katoda
Katoda (Reduksi)
(Reduksi)
+
Ion
Ion HH+ tereduksi
tereduksi menjadi
menjadi gas gas HH22 ::
++
2H
2H (aq)
(aq) ++ 2e
2e →
→H H2(g)
(g)
2
Ion-ion
Ion-ion logam
logam
+ + 2+ 2+
Ion-ion
Ion-ion logam
logam alkali
alkali dan
dan alkali
alkali tanah
tanah (Na
(Na+,, K
K+,, Ca
Ca2+,, Mg
Mg2+ dan
dan lain-lain)
lain-lain) serta
serta
Latihan3+ 2+
Latihan
Al 3+, Mn 2+tidak mengalami reduksi, yang tereduksi adalah air (pelarut).
Al , Mn tidak mengalami reduksi, yang tereduksi adalah air (pelarut).
-
2H
2H22O O (l)
(l) ++ 2e
2e →
→H H22 (g)
(g) ++ 2OH
2OH- (aq)
(aq)
3+ 2+
Ion-ion
Ion-ion logam lain (selain alkali dan alkali tanah
logam lain (selain alkali dan alkali tanah serta
serta Al
Al 3+,, Mn
Mn2+)) tereduksi
tereduksi
menjadi
menjadi logamnya.
logamnya.
2+
Contoh:
Contoh: Ni Ni2+ (aq)
(aq) ++ 2e
2e →
→ Ni
Ni (s)
(s)

Contoh :

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


a. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode grafit (C)
Anoda : 2Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e
Katoda : 2H2O (l) + 2e → H2 (g) + 2OH- (aq)
2Cl- (aq) + 2H2O (l) → Cl2 (g) + H2 (g) + 2OH- (aq)

b. Elektrolisis CuSO4 dengan elektrode Pt


Anode : 2H2O (l) → 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e
Katode : 2 Cu2+(aq) + 4e → 2 Cu(s)
2 H2O(l) + 2 Cu2+(aq) → 4 H+(aq) + O2(g) + Cu(s)
c. Elektrolisis CuSO4 dengan elektrode Cu
Anode : Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e
Katode : Cu2+ (aq) + 2e → Cu(s)
Cu(s) anode → Cu(s) katode

3 Prinsip Kerja dan Aplikasi Sel Elektrolisis

Kita telah mengetahui bahwa elektrolit merupakan senyawa yang menghantarkan


listrik. Elektrolit dapat berada sebagai larutan elektrolit atau lelehan senyawa ion. Apabila
arus listrik dilewatkan melalui larutan elektrolit maka akan timbul reaksi redoks tidak
spontan.
Reaksi redoks yang terjadi pada larutan elektrolit bersifat kompleks karena adanya
persaingan antara reaksi redoks elektrolit dengan reaksi redoks pelarut air. Sedangkan untuk
lelehan senyawa ion, reaksi redoks yang terjadi bersifat sederhana karena tidak melibatkan air
Untuk mengetahui rangkaian sel elektrolisis simak rangkaian berikut.
Dua elektroda inert dicelupkan ke dalam lelehan CuCl2, kemudian dihubungkan ke baterai
yang akan memasok arus listrik pada sel.

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Gambar 6 Perubahan kertas
lakmus menjadi putih
karena terbentuknya gas Cl2,
sedangkan pada elektroda
lainnya terbentuk endapan
Cu. Dikatakan bahwa CuCl2
telah terurai menjadi
padatan Cu dan gas Cl2.

Gambar 5 sel elektrolisis untuk peruraian CuCl2


http ://sel-elektrolisis-peruraian-logam-tembaga/

Katoda : Cu2+(l) + 2e-(l) Cu(s)


Anoda : 2Cl- (aq)Cl2(g) + 2e-
Reaksi` : Cu2+(l) + 2Cl- (aq) Cu(s) + Cl2(g)

Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkannya arus listrik dari baterai.


Elektron dari kutub negatif baterai akan mengalir menuju elektroda dari sel
elektrolisis. Akibatnya, elektroda tersebut menjadi bermuatan negatif atau disebut
katode. Sedangkan elektroda lainnya akan bermuatan positif atau disebut anoda.
Ion positif Cu2+ dalam lelehan akan tertarik ke katoda dan menyerap elektron untuk
tereduksi menjadi Cu netral.

Katode: Cu2+ (l) + 2e- Cu(s)

Sementara itu, ion Cl- dalam lelehan akan tertarik ke anoda. Ion Cl- akan
teroksidasi menjadi Cl yang netral dengan melepas elektron .elektron inilah yang
akan diambil oleh anoda untuk diteruskan kembali ke kutub posistif baterai.

Anoda: 2 Cl-(l) Cl2(g) + 2e-

Jenis elektrode yang digunakan dalam proses elektrolisis sangat berpengaruh


pada hasil elektrolisis. Elektrode dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan
keaktifannya, yaitu elektrode tidak aktif (sukar bereaksi atau inert), seperti C, Pt, dan
Au sedangkan elektrode aktif (elektrode yang potensial reduksinya lebih negatif dari
air seperti logam dari gol IA,IIA, Al dan Mn ) pada proses elektrolisis. Pada proses
elektrolisis dengan elektrode aktif berlangsung reaksi elektrode dan reaksi elektrolit,
sedangkan proses elektrolisis dengan elektrode inert hanya berlangsung reaksi
elektrolitnya saja.

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Ada beberapa aplikasi penggunaan elektrolisis terutama dalam dunia industri.
Beberapa diantaranya adalah untuk memproduksi zat-zat kimia dan untuk pemurnian
logam.
a. Pemurnian Cu
Pada pengolahan tembaga dari bijih kalkopirit diperoleh tembaga yang masih
tercampur dengan sedikit perak, emas, dan platina. Untuk beberapa keperluan
dibutuhkan tembaga murni, misalnya untuk membuat kabel. Tembaga yang tidak murni
dipisahkan dari zat pengotornya dengan elektrolisis.
Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang
sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di anoda akan teroksidasi
menjadi Cu2+ selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.

Gambar 4. Pemurnian Cu dengan cara elektrolisis


Sumber: http :// pemurnian-logam-tembaga/

Dengan demikian tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode semakin


habis dan katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina terdapat
pada lumpur anoda sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.

b. Pembuatan Na
Logam natrium secara komersial diproduksi dengan elektrolisis lelehan NaCl.
Proses ini dikenal dengan nama proses Down. Pada proses ini tidak digunakan NaCl saja
tetapi dicampur dengan CaCl2 untuk menurunkan titik leleh NaCl dari 801 oC menjadi
580oC. Bagan sel Down dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Gambar 5. skema sel Down
Sumber: http :// skema-sel-down/

Berdasarkan gambar di atas, logam natrium terbentuk pada katode. Logam


natrium yang terbentuk berwujud cair dan terapung karena massa jenis natrium lebih
kecil dibandingkan lelehan NaCl-CaCl2. Pada anode terbentuk gas Cl2. Ruang antara
katode dan anode dipisahkan supaya logam natrium yang terbentuk tidak bereaksi
dengan gas Cl2.

c. Pembuatan NaOH dan Cl2


Elektrolisis larutan NaCl merupakan proses penting dalam industri untu
memproduksi NaOH dan klorin. Pada katode, natrium tidak terbentuk karena natrium
memiliki potensial reduksi lebih kecil dibanding H2O, sehingga H2O tereduksi
membentuk ion OH- dan gas H2.
Na+ + e → Na Eo = - 2,71 V
2 H2O + 2 e → 2 OH- + H2 Eo = - 0,83 V
Pada anode, ion Cl- akan teroksidasi menjadi gas Cl 2. Skema elektrolisis larutan
NaCl dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Gambar 6 . elektrolisis larutan NaCl
Sumber: http :// elektrolisis-larutan-garam-dapur/

Reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan NaCl adalah


Katode : 2 H2O + 2 e → 2 OH- + H2
Anode : 2 Cl- → Cl2 + 2e
2 Cl- + 2 H2O → 2 OH- + Cl2
Antara anode dan katode dipisahkan dengan membran. Tujuannya adalah supaya gas Cl 2 yang
terbentuk tidak bereaksi dengan ion hidroksida yang terbentuk di katode. Untuk memperoleh
NaOH, zat yang ada diruang katode disedot keluar dan diupakan sehingga diproleh NaOH
dengan kadar yang lebih tinggi di banding di ruang katode.
d. Pembuatan Al
Aluminium merupakan unsur terbanyak nomor tiga dalam kerak bumi. Pembuatan
aluminium dengan cara elektrolisis menggunakan proses Hall-Heroult. Bahan dasar
pengolahan aluminium adalah bauksit. Indonesia mempunyai lokasi penambangan bauksit
yaitu di Pulau Bintan. Proses pertama adalah dengan memurnikan bauksit (Al 2O3). Bauksit
direaksikan dengan NaOH
Al2O3 + OH- → AlO2- + H2O
Oksida logam lain tidak akan bereaksi. Selanjutkan larutan disaring dan filtrat
diasamkan dengan mengalirkan gas CO2.
2 CO2 + 2 H2O + (n+1) H2O → Al2O3.nH2O + HCO3-

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Selanjutnya alumina yang terbentuk dimurnikan dan dicampur dengan kriolit untuk
dilelehkan. Lelehan dielektrolisis dengan menggunakan elektrode grafit.
Katode : 4 Al3+ + 12e → 4Al
Anode : 6 O2- → 3O2 + 12e

Gambar 7 . Skema proses Hall-Heroult


Sumber: http :// proses-hall-heroult

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gas oksigen yang terbentuk bereaksi dengan
grafik membentuk gas CO2 sehingga secara periodik grafit diganti.

e. Penyepuhan
Dalam penyepuhan tersebut terjadi reaksi elektrolisis. Reaksi elektrolisis hanya dapat
terjadi dalam sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang melibatkan
reaksi redoks tidak spontan dan memerlukan arus listrik dari luar.

Selain untuk penyepuhan elektrolisis sering digunakan untuk menguraikan kembali


suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya.Sel elektrolisis digunakan dalam produksi industri
dari unsur-unsur penting termasuk klorin, alumunium, dan tembaga.Sebagai contoh
produksi baja, campuran logam, dan pembuatan kaleng untuk makanan.
Suatu produk dari logam agar terlindungi dari korosi (perkaratan) dan terlihat lebih
menarik seringkali dilapisi dengan lapisan tipis logam lain yang lebih tahan korosi dan
mengkilat. Salah satu cara melapisi atau menyepuh adalah dengan elektrolisis. Benda yang
akan dilapisi dipasang sebagai katoda dan potongan logam penyepuh dipasang sebagai anoda
yang dibenamkan dalam larutan garam dari logam penyepuh dan dihubungkan dengan
sumber arus searah.
Contoh: untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari bajadengan perak, maka garpu
dipasang sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda, dengan elektrolit larutan

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


AgNO3. Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag + kemudian direduksi menjadi Ag
pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam perak.

◄Gambar 8 . Penyepuhan sendok dengan Ag


Sumber: http :// penyepuhan-sendaok/

Katode (sendok) : Ag+ + e → Ag


Anode : Ag → Ag+ + e
Ag (anode) → Ag (katode/sendok

Contoh soal reaksi-reaksi pada elektrolisis.

Contoh 1
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode grafit.
Jawab.
Reaksi: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Kation Na+ merupakan kation logam golongan IA sehingga air akan tereduksi di
aktode, sedangkan anion Cl- merupakan ion sisa asam non oksi sehingga ion Cl-
teroksidasi di anode.
Katode : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g)
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)

Contoh 2
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode grafit.
Jawab.
Reaksi: CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Kation Cu2+ tidak termasuk logam aktif sehingga kation tereduksi di katode.Ion sulfat
tergolong sisa asam oksi sehingga air teroksidasi di anode.
Katode : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) (x 2)
+
Anode : 2H2O(l) → 4H (aq) + O2(g) + 4e
Reaksi : 2Cu (aq) + 2H2O(l) → Cu(s) + 4H+(aq) + O2(g)
2+

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


Logam Cu mengendap pada katode, sedangkan pada anode dihasilkan gas oksigen.Larutan di
sekitar anode bersifat asam sebab dihasilkan ion H+.

Contoh 3
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan katode Cu dan
anode Ag.
Jawab.
Reaksi: AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3-(aq)
Katode : Ag+(aq) + e → Ag(s)
Anode : Ag(s) → Ag+(aq) + e
Ag(s) → Ag(s)
(anode) (katode)
Logam perak di anode larut kemudian mengendap di katode sehingga logam Cu di
katode terlapisi oleh logam perak.

Contoh 4
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan HNO3 dengan elektrode grafit.
Jawab
Reaksi: HNO3(aq) → H+(aq) + NO3-(aq)
Katode : 2H+(aq) + 2e → H2(g)
Anode : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Reaksi :2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
Pada elektrolisis larutan asam nitrat terjadi elektrolisis air menghasilkan gas hidrogen
di katode dan gas oksigen di anode

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


KESIMPULAN

Cirri-ciri reaksi elektrolisis adalah sebagai berikut :


Reaksi redoks tidak spontan
Energi listrik diubah menjadi energi kimia
Katoda kutub negatif (-) dan terjadi proses reduksi
Anoda, kutub positif (+) dan terjadi proses oksidasi

Reaksi-reaksi pada sel elektrolisis


Reaksi pada Anoda (Oksidasi)
Bila elektrodenya inert (Pt, Au, atau C), maka anoda tidak ikut
teroksidasi,
Bila elektrode selain dari Pt, Au, atau C, maka anoda ikut
teroksidasi.
Reaksi pada Katoda (Reduksi)
Ion H++ tereduksi menjadi gas H2 :
2
Ion-ion logam
Ion-ion logam alkali dan alkali tanah (Na++, K++, Ca2+
2+, Mg2+
2+ dan lain-

lain)
Ion-ion logam lain (selain alkali dan alkali tanah serta Al3+
3+, Mn2+
2+)

Aplikasi sel elektrolisis


Pemurnian logam
Pembuatan Na, NaOH dan Aluminium
penyepuhan

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII


DAFTAR PUSTAKA

Pratana, Crys & Wiyarsi, Antuni. 2009. Mari Belajar Kimia Untuk SMA Kls XII IPA
BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Pangajuanto,Teguh & Rahmadi, Tri. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/MA kelas XII BSE.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Utami, Budi. Nugroho, Agung.Mahardiani, Lina, Yamtina, Sri. Mulyana, Bakti. 2009.
Kimia 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam BSE. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Watoni, A. Haris. 2015. Buku siswa KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya

Bahan ajar sel elektrolisis SMA Kls XII

Anda mungkin juga menyukai