Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sel Elektrolisis
Indikator Indikator
3.6.1. Memprediksi
3.6.2 Menjelaskan prinsip
reaksi yang terjadi di
kerja sel elektrolisis yang
anoda dan katoda pada
digunakan pada beberapa
sel elektrolisis dengan
teknologi dalam kehidupan
menggunakan elektroda
sehari-hari
inert maupun tidak inert
Pada materi sel volta, reaksi redoks spontan menimbulkan arus listrik.
Terjadinya arus listrik ini dapat diamati dari voltmeter. Tidak demikian halnya dengan
sel elektrolisis, reaksi redoks yang tidak spontan dapat berlangsung bila kedalamnya
dialiri listrik. Perhatikan gambar susunan sel elektrolisis pada Gambar 1. Arus listrik
dari sumber arus searah mengalir ke dalam larutan melalui katoda atau elektroda
negatif.Pada katoda ini terjadi reaksi reduksi dari spesi tertentu yang ada dalam
larutan. Spesi tertentu yang lain mengalami oksidasi di anoda/elektroda positif. Dalam
hal tempat reaksi berlangsung sama seperti sel volta yaitu katoda tempat terjadi reaksi
reduksi sedangkan anoda tempat terjadi oksidasi, tetapi muatan elektroda dalam sel
elektrolisis berlawanan dengan muatan elektroda dalam sel volta.
Jenis elektrolisis ini melibatkan reaksi redoks sederhana karena berlangsung tanpa
air .beberapa jenis logam diperoleh dari elektrolisis eletrolit lelehan senyawa
logamnya. Perhatikan contoh berikut!
Didalam sel elektrolisis, ion Na+akan tereduksi di katoda membentuk logam Na.
Sementara ion Cl- akan teroksidasi menjadi Cl2.
Jika dalam elektrolisis digunakan elektrolit berupa larutan maka reaksi yang
terjadi tidak hanya melibatkan ion-ion dalam larutan, tetapi juga air.Hal tersebut
menyebabkan terjadinya kompetesi antara ion dengan molekul pelarutnya atau ion-ion
lain dalam larutan pada saat mengalami reaksi di anode dan katode.Spesi yang
memiliki harga E0 lebih besar akan menang dalam kompetisi tersebut. Kompetisi
yang terjadi pada katode adalah Reaksi reduksi kation, reaksi reduksi air :
Oksidasi air lebih mudah berlangsung karena potensial oksidasi air lebih besar
daripada SO42-.Pada katode terjadi kompetisi antara ion Na+ dengan molekul air sesuai
reaksi berikut.
Potensial reduksi air lebih besar daripada Na+ sehingga reduksi akan lebih mudah
terjadi. Reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 secara lengkap dapat ditulis seperti di bawah
ini.
Elektrolisis bentuk ini hanya berlaku pada senyawa ionic.dengan tidak ada zat
pelarut (seperti H2O). Jika lelehan garam ini dielektrolisis dengan elektroda inert
dalam suatu wadah, maka dalam wadah tersebut hanya ada kation dan anion, tidak
ada spesi lain yang terkadung didalamnya. Kation dari lelehan itu akan mengalami
reduksi, sedangkan anion akan mengalami oksidasi.
Dari gambar 10, elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif Power
Supply – DC akan menjadi kutub negatif sel dan elektroda yang dihubungkan dengan
kutub positif power supply akan menjadi kutub positif dari sel. Pada elektrolisis
lelehan NaCl akan dihasilkan ion-ion Na+ dan Cl-. Ion-ion Na+ akan bergerak menuju
kutub negatif dan pada elektroda tersebut terjadi reaksi :
Sedangkan, ion-ion Cl-bergerak menuju elektroda positif dan pada elektroda tersebut
terjadi reaksi:
Karena pada elektroda negatif terjadi reaksi reduksi maka elektroda tersebut
merupakan katoda. Pada elektroda positif terjadi reaksi oksidasi.Oleh karena itu
elektroda tersebut merupakan anoda.
Contoh :
Sementara itu, ion Cl- dalam lelehan akan tertarik ke anoda. Ion Cl- akan
teroksidasi menjadi Cl yang netral dengan melepas elektron .elektron inilah yang
akan diambil oleh anoda untuk diteruskan kembali ke kutub posistif baterai.
b. Pembuatan Na
Logam natrium secara komersial diproduksi dengan elektrolisis lelehan NaCl.
Proses ini dikenal dengan nama proses Down. Pada proses ini tidak digunakan NaCl saja
tetapi dicampur dengan CaCl2 untuk menurunkan titik leleh NaCl dari 801 oC menjadi
580oC. Bagan sel Down dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gas oksigen yang terbentuk bereaksi dengan
grafik membentuk gas CO2 sehingga secara periodik grafit diganti.
e. Penyepuhan
Dalam penyepuhan tersebut terjadi reaksi elektrolisis. Reaksi elektrolisis hanya dapat
terjadi dalam sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang melibatkan
reaksi redoks tidak spontan dan memerlukan arus listrik dari luar.
Contoh 1
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode grafit.
Jawab.
Reaksi: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
Kation Na+ merupakan kation logam golongan IA sehingga air akan tereduksi di
aktode, sedangkan anion Cl- merupakan ion sisa asam non oksi sehingga ion Cl-
teroksidasi di anode.
Katode : 2H2O(l) + 2e → 2OH-(aq) + H2(g)
Anode : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e
2H2O(l) + 2Cl-(aq) → 2OH-(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Contoh 2
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode grafit.
Jawab.
Reaksi: CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Kation Cu2+ tidak termasuk logam aktif sehingga kation tereduksi di katode.Ion sulfat
tergolong sisa asam oksi sehingga air teroksidasi di anode.
Katode : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) (x 2)
+
Anode : 2H2O(l) → 4H (aq) + O2(g) + 4e
Reaksi : 2Cu (aq) + 2H2O(l) → Cu(s) + 4H+(aq) + O2(g)
2+
Contoh 3
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan AgNO3 dengan katode Cu dan
anode Ag.
Jawab.
Reaksi: AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO3-(aq)
Katode : Ag+(aq) + e → Ag(s)
Anode : Ag(s) → Ag+(aq) + e
Ag(s) → Ag(s)
(anode) (katode)
Logam perak di anode larut kemudian mengendap di katode sehingga logam Cu di
katode terlapisi oleh logam perak.
Contoh 4
Tuliskan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan HNO3 dengan elektrode grafit.
Jawab
Reaksi: HNO3(aq) → H+(aq) + NO3-(aq)
Katode : 2H+(aq) + 2e → H2(g)
Anode : 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
Reaksi :2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)
Pada elektrolisis larutan asam nitrat terjadi elektrolisis air menghasilkan gas hidrogen
di katode dan gas oksigen di anode
lain)
Ion-ion logam lain (selain alkali dan alkali tanah serta Al3+
3+, Mn2+
2+)
Pratana, Crys & Wiyarsi, Antuni. 2009. Mari Belajar Kimia Untuk SMA Kls XII IPA
BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Pangajuanto,Teguh & Rahmadi, Tri. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/MA kelas XII BSE.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Utami, Budi. Nugroho, Agung.Mahardiani, Lina, Yamtina, Sri. Mulyana, Bakti. 2009.
Kimia 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII Program Ilmu Alam BSE. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Watoni, A. Haris. 2015. Buku siswa KIMIA Untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung : Yrama Widya