Reaksi redoks :
Zn (s) Zn2+ + 2e- reaksi oksidasi
Cu2+ + 2e- Cu (s) reaksi reduksi
ANODA
K : 2H2O + 2e H2 + 2OH-
A : Cl- Cl2 + 2e
OH-
Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Cr Fe Ni Si Pb (H) Cu Hg Ag Pt Au
K (reduksi) :
Zn2+ + 2e Zn
A (oksidasi) :
Cu Cu2+ + 2e-
Reaksi - reaksi sel elektrolisis
• REAKSI PADA KATODE
Ion positif mengalami reduksi, kecuali kation (+) yang berasal dari logam IA, IIA,
dan Mn dalam larutan air tidak mengalami reduksi, yang mengalami reduksi adalah
H2O.
Reaksi katoda; 2H2O + 2e H2 + 2OH-
Ion logam IA, IIA, Al, dan Mn berbentuk lelehan (leburan) akan mengalami reduksi
1. Elektroda kalomel
Raksa (Hg) ada dalam keadaan kontak dengan raksa (I) Klorida,
Hg2Cl2 (kalomel), dicelupkan ke dalam larutan KCl 0,1 M atau KCl jenuh.
• Reaksi elektroda :
Reaksi di katoda : ½ H2 H+ + e-
Reaksi di anoda : ½ Hg2Cl2 + e Hg + Cl-
Reaksi keseluruhan :
½ H2 + ½ Hg2Cl2 (s) H+ + Cl- + Hg
• Emf pada keadaan standar 0,337 volt (eo = 0,337 V)
• Jika digunakan KCl jenuh pada 250C memberikan E = 0,2412 V.
2. Elektroda perak-perak klorida
Ag dan padatan AgCl : Garam yang sangat sukar larut.
Dicelupkan ke dalam KCl , konsentrasi ion Cl- = 1-3.5 M.
Reaksi keseluruhan:
½ H2 + AgCl (s) H+ + Ag + Cl-
.
Elektrokimia Berdasarakan Alat Trandusernya
Transduser atau pengesan adalah alat yang berfungsi untuk mengubah sinyal
daripada hasil reaksi antara komponen biologi dengan analit kepada bentuk kepada
arus listrik.
Teridiri dari;
1. Potensiometri; berdasarkan pada perbedaan potensial kedua elektroda yang
dinyatakan dengan milivolt (mV)
2. Kondukrometri; berdasarkan daya hantar listrik.
3. Koloumetri; Berdasarkan pada kuantitas cas listrik yang melalui sel antara
elektroda dan analit
4. Voltametri Siklik; keupayaan menggunakan 3 elektrode sperti elektrode
kerja, acuan, dan elektrode pembantu yang menghasilkan arus listrik
5. Voltametri pulsa diferensial ialah pengukuran berasaskan kepada perbedaan
denyutan (pulsa) potensial yang menghasilkan arus elektri.
6. Dll.
Voltametri Siklik
Voltametri Siklik
Oksidasi
reduksi
Voltametri Siklik
Sistem reaksi redoks berbalik dengan pemindaian
bermula dari potensial V1 hingga potensial V2
(V1<V2) dan berbalik ke V1. Ipa
Oksidasi bermula dari potensial V1 dengan arus
puncak anoda (ipa) semakin meningkat apabila
potensial elektroda semakin mendekati potensial Oksidasi
oksidasi (Epa) bahan redoks dan sebaliknya.
0.00E+00
A. Elektroda karbon (EK) -1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-1.00E-04
Perbedaan potensial reaksi oksidasi dan reduksi (∆Ep)
semakin besar mengikut jenis elektrod SPE-AuNPs <
Elektroda ∆Ep (V) Ipa/ipc
Ek-AuNPs-SiNp < EK .
Kadar perpindahan elektron EK-AuNPs > EK-AuNPs- A. EK 1.04 0.23
SiNp > EK. B. EK-AuNSp- 0.60 0.86
Kadar perpindahan elektron semakin lambat memberi SiNp
kesan terhadap VS yang semakin lebar dan ∆Ep yang
semakin besar C. EK-AuNSp 0.54 0.92
Mekanisme reaksi redoks berbalik pada antara
muka larutan redoks dan permukaan elektrod
O+ + e- R
e- e- e- e- e- e- e- e-
Fe(CN)63- + e Fe(CN)64-
e- e- e- e- e- e- e-
Elektroda
Berbagai bentuk voltametri siklik
Voltametri Pulsa Diferensial
Voltametri Pulsa Diferensial
Differential pulse voltametry (DPV)
Arus puncak yang optimum akan dihasilkan pada potensial bahan redoks
4.00
3.00
Current (µA)
2.00
1.00
0.00
-1 -0.9 -0.8 -0.7 -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1
V
Differential Pulse Voltammetry
a) Pengukuran dua arus pada setiap siklus
- S1 sebelum pulse & S2 pada akhir pulsa
- Plot Di vs. E (Di = ES2 – ES1)
- Tinggi puncak ~ bergantung pada konsentrasi analit
- Reaksi reversibel, puncak potensial standar potentsal untuk ½ reaksi
b) Keuntungan:
- can detect peak maxima differing by as little as 0.04 – 0.05 V
< 0.2V peak separation for normal voltammetry
- decrease limits of detection by 100-1000x compared to normal voltammetry
< 10-7 to 10-8 M
the current increases from a background
residual current to a limiting current
[Fe(Htin)]3+ + 3e Fe
Reduksi
Aplikasi DPV
Dalam Penentuan
Hormon Estradiol
dalam Serum Ikan
TERIMA KASIH