I. TUJUAN
Menentukan konsenterasi larutan ZnSO4secara potensiometri
(Hendayana, 1994)
2.2 Sel Elektrokimia
Elektrokimia adalah bidang yang luas dalam aspek terluarnya mencakup sel
bahan bakar, pengubahan energi listrik, korosi. Dalam suatu sel elektrokimia
suatu sumber luar dari energi listrik digunakan untuk memaksa reaksi kimia agar
berlangsung dengan arah berlawanan arah sementara.
Katoda Anoda
Sel galvani + -
Sel elektrolisis - +
(Underwood, 2002)
2.3 Sel galvani
Suatu sel galvani adalah suatu sel dimana reaksi kimia muncul secara
spontan, melepaskan energi listrik yang dapat digunakan untuk berbagai
keperluan.
Elektroda dimana oksidasi muncul disebut anoda. Elektroda reduksi muncul
disebut katoda. Pada sel galvani anoda adalah negatif dan katoda adalah positif.
(Underwood, 2002)
2.4 Elektroda
Suatu pusat pengoperasian dari beberapa sel pada suatu ionik yang
menghasilkan atau menggunakan elektron saat fasa di dalam sel disebut
elektroda. Elektroda bersifat konduktor listrik yang baik. Pada saat
pengoperasian, suatu sel harus terhubung dengan muatan eksternal atau sumber
voltase eksternal. Sumber voltase eksternal dan muatan listrik dipindahkan
melalui elektron diantara elektroda menembus sirkuit eksternal. Sumber voltase
eksternya misalnya batre.
Suatu elektroda dimana pada suatu reaksi ionik menghasilkan elektron
disebut anoda, sedangkan elektroda ketika pada reaksi ionik mendapatkan
elektron disebut katoda.
Efek perubahan biloks pada reaksi reduksi oksidasi adalah akan terjadi
transfer elektron, oksidasi melepas elektron sedangkan reduksi menangkap
elektron.
(Perry, 1984)
2.5 Elektroda Hidrogen Standar
Potensial yang diberikan sebesar nol volt pada semua suhu ketika tekanan
dari gas hidrogen adalah 1 atm dan aktivitas ion hidrogen adalah satu. Secara
fisika elektroda tersebut terdiri dari sebuah permukaan platina cukup kasar
sehingga mempunyai daerah yang luas, memberikan sebuah hubungan listrik ke
rangkaian luar dan bertindak sebagai katalis untuk terkombinasi atom-atom H
yang terbentuk dalam tahapan transfer elektron.Pasangan redoks yang digunakan
sebagai referensi adalah H+/H2
2H+ + 2e H
(Underwood, 2002)
2.6 Persamaan Nerst
Potensial arus dihubungkan dengan aktivitas zat yang ikut serta dalam
reaksi sel. Fungsi Gibbs :
G = G0 + RT ln Q
Sehingga :
G0 RT
E=- - Ln Q
VF VF
Sebuah persamaan Nerst untuk potensial sel arus nol pada segala komposisi
adalah :
RT
E = E0- = Ln Q
VF
Keterangan:
G: Energi bebas gibss
R :Tetapan gas universal (0.082 L.atm/mol Kelvin)
T :Suhu (K)
Q :Hasil bagi reaksi
E :Potensial reduksi (Volt)
E0 :Potensial standar reduksi (volt)
F : konstanta faraday (96485,3 s A/ mol)
V :Tegangan
(Atkins, 1990)
2.7 Penurunan persamaan Nerst
Dalam reaksi kimia seperti :
aA + bB cC + dD
Perubahan dari energi bebas didapat dari persamaan :
ac C X ad D
G = G0 + 2,3 RT log
aa A x bb B
G0adalah energi bebas ketika semua reaktan dan produk berorde dalam
kondisi standar (aktivitas 1), R adalah konstanta gas8,314 J/kg mol dan T adalah
suhu absolut.
G = - nFE0
n adalah banyaknya mol reaktan yang terlibat dalam reaksi. Jika semua reaktan
dan produk berada dalam kondisi standar, menghasilkan :
[C]c X [D]d
-nFE = - nFE0 + 2,3 RT log
[A]a x [B]b
Keterangan:
G: Energi bebas gibss
R :Tetapan gas universal (0.082 L.atm/mol Kelvin)
T :Suhu (K)
E :Potensial reduksi (Volt)
E0 :Potensial standar reduksi (volt)
F : konstanta faraday (96485,3 s A/ mol)
n :Jumlah elektron yang ditransfer
[ ] : Konsentrasi
(Underwood, 2002)
2.8 Potensial Elektroda
(Keenan,1991)
2.9 Agar-Agar Sebagai Jembatan Garam
Jembatan garam biasanya berupa tabung berbentuk U yang diisi dengan
agar-agar yang dijenuhkan dengan KCl. Jembatan garam berfungsi untuk
menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan. Karena konsentrasi larutan
elektrolit pada jembatan garam lebih tinggi dari pada konsentrasi elektrolit di
kedua bagian elektroda, maka ion negative dari jembatan garam masuk ke salah
satu setengah sel yang kelebihan muatan positif dan ion positif dari jembatan
garam berdifusi kebagian lain yang kelebihan muatan negatif.
Dengan adanya jembatan garam terjadi aliran electron yang kontinu melalui
kawat pada rangkaian luar dan aliran ion-ion melalui larutan sebagai akibat dari
reaksi redoks yang spontan yang terjadi pada kedua elektroda.
Penggunaan agar-agar mempunyai keuntungan, diantaranya menjaga agar
larutan elektrolit di satu bagian elektroda tidak mengalir kebagian elektroda
lainnya saat permukaan kedua larutan elektrolit di kedua elektrolit berbeda.
(Underwood, 2002)
2.11 Multimeter
Multimeter adalah alat yang tersusun untuk mengukur hambatan listrik,
tegangan listrik dan arus listrik. Dalam pengukuran voltase sel akan digunakan
energi pada sel galvani misalnya yang digunakan untuk menggerakkan
kumparan galvanometer. Namun pada multimeter digunakan baterai sehingga
dengan energi listrik yang tidak terlalu besar maka dapat menggerakkan
kumparan galvanometer sehingga akan terukur nilai tang presisi.
(Underwood,2002)
2. 14.7 Akuades
Sifat Fisik : Cairan tak berwarna, berbau, maupun berasa, mempunyai
titik didih 100oC dan titik leleh 0oC, berdensitas 1 g/cm3.
Sifat Kimia : Mempunyai ikatan hidrogen, bersifat polar, dan
digunakan sebagai pelarut universal.
(Daintith, 1994)
3.2.Gambar Alat
3.3.Skema Kerja
3.2.1 Pembuatan Jembatan Garam
2 g agar- agar
-
Gelas beker
- Penambahan 1 g KCl
- Penambahan aquades
- Pengadukan
- Pemanasan dan pengadukan hingga
mendidih
- Pendinginan hingga hangat
- Pemasukan campuran agar dan KCl dalam
pipa U
- Pendiaman
Hasil
3.2.2 Reaksi Sel Galvani
50 ml CuSO4 1M 50 ml ZnSO4
Gelas bekker Gelas bekker
Hasil
IV. DATA PENGAMATAN
KCl dapat digantikan dengan dengan senyawa yang memiliki sifat sejenis yaitu
bersifat elektrolit, misalnya KNO3. Agar-agar ditambahkan KCl karena agar-agar ini
berfungsi untuk memadatkan larutan KCl. Namun agar- agar ini tidak dapat
digantikan oleh jeli, karena sifat jeli ketika memadat ia akan lebih licin dalam suatu
tabung U yang dipergunakan tempat jembatan garam. Penggunaan jeli juga tidak
menutup kemungkinan terbentuknya rongga udara pada tabung U jembatan garam
yang nantinya akan mempengaruhi sel galvani.
(Keenan, 1991)
Efek keberadaan rongga udara dalam jembatan garam adalah nantinya sebagai
media pendifusian anion dan kation dari jembatan garam kurang sempurna karena
KCl kurang termampatkan dengan baik dalam pipa jembatan garam sehingga peran
jembatan garam kurang maksimal dalam pelewatan ion garam ke dalam larutan.
(Oxtoby, 1999)
Pada sel elektrokimia logam Zn akan mengalami oksidasi menjadi Zn2+, pada
proses oksidasi terjadi pelepasan elektron sehingga pada larutan ZnSO4 akan terjadi
kelebihan elektron. Kelebihan elektron pada larutan ZnSO4 akan distabilkan dengan
adanya jembatan garam. Elektron akan bergerak menuju katoda yang mereduksi Cu2+
menjadi Cu. Dengan adanya jembatan garam maka aliran elektronakan lebih cepat
sampai ke katoda karena ion Cl- akan terdifusi ke elektroda Zn dan ion K+ akan
terdifusi ke elektroda Cu. Elektron mengalir dari anoda ke katoda.
Reaksi yang terjadi :
Reaksi Redoks :
Cu2+ + Zn Cu + Zn2+
(Underwood, 2002)
Hasil percobaan diperoleh potensial larutan ZnSO4 yaitu 1,06 V; 1,05 V dan
1,04 V. Konsentrasi larutan ZnSO4 dengan berat 0,8 g, 2 g, dan 4 g masing-masing
sebesar 22,57 M; 50 M; dan 107,18 M.
Hasil tersebut menunjukan bahwa semakin besar harga Esell maka konsentrasi
ZnSO4 semakin kecil.
Ammar, R.A. 2010. The Determination of The Stability Contants of Mixed Ligand
Complexes of Adenine And Amino Acids With Ni(II) By Potentiometric Titration
Method. Saudi Arabia: King Saud University.
Atkins. 1994. Kimia Fisik. Jakarta: Erlangga.
Chang, R. 1987. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Chmilenko, F.A. 2009. Potentiometric Membrane Sensors for Polyvinylpyrrolidone
Determination. Ukraine: Dnepropetrovsk National University.
Daintith. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga.
Ganjali, M. R. 2008. Samarium Microsensor: An Asymetric Potentiometric
Membrane Sensor. Iran: University of Tehran.
Hendayana. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Jakarta: IKIP Press.
Kahlert, H. 2008. A Potential High- Throughput Method for The Determination of
Lipase Activity by Potentiometric Flow Injection Titrations. Germany: Institute
of Biochemistry.
Keenan. 1984. Ilmu Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.
Khaled, E. 2008. Disposal Screen-Printed Carbon Paste Electrodes for The
Potentiometric Titration of Surfactants. Kairo: Cairo University.
Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Oxtoby, D. 1999. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Perry. 1984. Chemical Engineering Handbook. New York: McGraw Hill Book Inc.
Saleh, T.A. 2011. Application of DC and Mark-Space Bias Differential Electrolytic
Potentiometry for Determination of Cyanide Using a Programmable Syringe
Pump. Saudi Arabia: King Fahd University.
Underwood. 2002. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Zakharova, E.A. 2011. Potentiometric Determination of The Total Acidity and
Concentration of Citric Acid in Wines. Russia: Faculty of Chemistry and
Chemical Technology, Tomsk Polytechnic University.
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Asisten
Rizqiyana Putri I
J2C009073
LAMPIRAN
Perhitungan
1. M CuSO4 = 1M
BM CuSO4.5H2O = 249,61 g/mol
V akuades = 50 ml = 0,05 L
g 1000
M= x
BM v
g 1000
1= x
249,61 g/mol 50 ml
g = 12,48 mg
= 0, 01248 g
2. M ZnSO4 0,8 g
V akuades = 50 ml = 0,05 L
g 0,8 g
n= =
BM 161,4376 g/mol
= 0,099 M
3. M ZnSO4 = 2 g
V akuades = 50 ml = 0,05 L
g 2g
n= =
BM 161,4376 g/mol
= 0,0124 mol
n 0,012 mol
M= =
V 0,05 L
= 0,25 M
4. M ZnSO4 = 4 g
V akuades = 50 ml = 0,05 L
g 4g
n= =
BM 161,4376 g/mol
= 0,0247 mol
n 0,02247 mol
M= =
V 0,05 L
= 0,49 M
= - 1,35
1
= 0,0443 M
[Zn2+ ]
[Zn2+ ]
1,06 = 1,1 0,02955 log
1
2+
-0,04 = - 0,02955 log [Zn ]
0,04 V
Log [Zn2+] =
0,02955 L
Log [Zn2+] = 1, 35
[Zn2+] = 22,57 M
2. Larutan ZnSO4 2 g
0,0591 1
[
E sel = E0 Cu2+/Cu
n
log
Cu2+
]- [E0 Zn2+/Zn 0,0591
n
1
log 2+]
Zn
0,0591 1 0,0591 1
1,05 V = 0,34 [ 2
log
1
]- [-0,763
2
log 2+]
Zn
1
1,05 V = 1,1 + 0,02955 log
[Zn2+ ]
1
-0,05 = 0,02955 log
[Zn2+ ]
1 0,05 V
Log =
[Zn2+ ] 0,02955
= -1,69
1
= 0,02 M
[Zn2+ ]
[Zn2+] = 50 M
Atau :
0,0591 [Zn2+ ]
E = 1,1 log
2 [Cu2+ ]
[Zn2+ ]
1,05 = 1,1 0,02955 log
1
2+
-0,05 = - 0,02955 log [Zn ]
0,05 V
Log [Zn2+] =
0,02955 L
3. Larutan ZnSO4 4 g
0,0591 1
[
E sel = E0 Cu2+/Cu
n
log
Cu2+
]- [E0 Zn2+/Zn 0,0591
n
1
log 2+]
Zn
0,0591 1 0,0591 1
1,04 V = 0,34 [ 2
log
1
]- [-0,763
2
log 2+]
Zn
1
1,04 V = 1,1 + 0,02955 log
[Zn2+ ]
1
-0,06 = 0,02955 log
[Zn2+ ]
1 0,06 V
Log = = -2,03
[Zn2+ ] 0,02955
1
= 9,33 x 10-3 M
[Zn2+ ]
[Zn2+] = 107,18 M
Atau :
0,0591 [Zn2+ ]
E = 1,1 log
2 [Cu2+ ]
[Zn2+ ]
1,04 = 1,1 0,02955 log
1
2+
-0,06 = - 0,02955 log [Zn ]
0,06 V
Log [Zn2+]=
0,02955 L