1. Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi di mana satu atau lebih ligan dalam suatu kompleks
digantikan oleh ligan lain. Karena ligan memiliki pasangan elektron bebas sehingga bersifat
nukleofilik (menyukai inti atom), maka reaksi tersebut juga dikenal sebagai reaksi substitusi
nukeofilik (SN).
Berdasarkan mekanismenya reaksi substitusi dapat dibedakan menjadi :
1. SN1 (dissosiative)
2. SN2 (assosiative)
3. Interchange
a. Reaksi SN1 (Dissosiative)
Jika terjadi pelepasan ligan, dan terbentuk intermediet dengan bilangan koordinasi
yang lebih rendah, kemudian terbentuk ikatan dengan ligan baru. Mekanisme reaksi
diawali dengan pemutusan salah satu ligan, ini berlangsung lambat sehingga merupakan
tahap penentu reaksi (rate determining step). Dengan demikian konstanta laju reaksi (k)
hanya dipengaruhi oleh jenis kompleks dan sama sekali tidak dipengaruhi oleh jenis ligan
pengganti.
Mekanisme reaksi substitusi disosiasi
Ligan baru akan menempati sisi kosong sehingga terbentuk ikatan baru
Laju reaksi tidak tergantung pada ligan yang datang (entering group)
Contoh :
[Co(CN-)5(H2O)]2- + Y-
[Co(CN-)5(Y-)]2- +
H2O
Diperoleh
untuk
pengganti
berikut :
k (detik-1)
Br-
1,6 . 10-3
1,6 . 10-3
1,6 . 10-3
1,6 . 10-3
1,6 . 10-3
ISCNN3H2O-
data harga k
berbagai ligan
(Y-) sebagai
Mekanisme reaksi :
[Co(CN-)5(H2O)]2- [Co(CN-)5]2- +
H2O
2- 2[Co(CN )5] + Y [Co(CN )5(Y )]
(lambat)
(cepat)
k-1[X] << k2[Y], karena k-1 < k2 dan biasanya [X] << [Y], sehingga d[ML5Y]/dt =
k1[ML5X]
Reaksi adalah orde kesatu untuk substrat (reaktan) , sehingga laju reaksi tidak
tergantung pada Y
b. Asosiasi (A)
Jika ligan yang datang ditambahkan ke dalam kompleks dan terbentuk intermediet dengan
bilangan koordinasi yang lebih tinggi, kemudian terjadi pelepasan satu ligan.
Mekanisme reaksi substitusi asosiasi
Ligan baru membentuk ikatan dengan logam sehingga terbentuk senyawa intermediet
dengan bilangan koordinasi meningkat 1 (tahap penentu laju reaksi)
Pemutusan ikatan logam dengan ligan (reaksi berlangsung cepat)
Merupakan reaksi orde 2
Penentu laju reaksi (RDS) adlah terikatnya ligan baru (entering group)
Contoh :
c. Interchange (I)
Jika ligan yang datang hanya membantu reaksi tetapi tidak terdeteksi sebagai
intermediet. Pada tahap penentu laju reaksi terjadi pemutusan maupun pembentukan ikatan.
Pada saat ikatan antara ion pusat dengan ligan terganti baru mulai melemah sudah terjadi
pembentukan ikatan yang sudah hampir sempurna antara ion pusat dengan ligan pengganti.
Dengan demikian tahap penentu utama laju reaksi adalah pembentukan ikatan antara ion
pusat dengan ligan pengganti dan hanya sedikit dipengaruhi oleh pemutusan ikatan antara ion
pusat dengan ligan terganti.
Mekanisme reaksi substitusi interchange
Reaksi antara logam dengan ligan membentuk pasangan ion atau kompleks dengan
ikatan yang kurang kuat
Reaksi kedua berlangsung lambat (RDS)
Reaksi dengan mekansime ini terjadi jika [Y] >> [ML5X]
ML5X + Y D ML5X.Y
k1, k1
.
ML5X Y " ML5Y + X
k2
(penentu laju reaksi)
Persamaan laju reaksi:
d[ML5 Y]
k2 K1 [M]0 [Y]0
=
dt
1 + K1 [Y]0 + (k2 /k1 )
k2 K1[M]0 [Y]0
1 + K1[Y]0
2. Reaksi Redoks
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) adalah reaksi dimana terjadi
perubahan
bilangan
oksidasi
pada
ion-ion
pusatya.
Berdasarkan
Mekanisme
bola
dalam
juga
disebut mekanisme
perpindahan
ligan karena perpindahan elektron dalam reaksi ini juga disertai dengan
perpindahan ligan. Selain itu juga dikenal sebagai mekanisme jembatan
ligan karena kompleks teraktivasinya merupakan kompleks dimana ligan
yang akan berpindah menjembatani dua ion pusat reaktan. Mekanisme ini
terjadi antara dua kompleks di mana kompleks yang 1 innert dan yang
lain labil.
Contoh :
[Co(NH3)5Cl]2+ + [Cr(H2O)6]2+ + 5H3O+ [Co(H2O)6]2+ + [CrCl(H2O)5]2+ +
5NH4+
Dalam reaksi tersebut tejadi perpindahan elektron dari Cr(II) ke Co(III)
disertai dengan perpindahan ligan Cl- dari Co(III)
tenyata
yang
dihasilkan
adalah
[Cr*Cl(H2O)5]2+ dan
bukan
[CrCl(H2O)5]2+ , artinya Cl- yang terikat pada Cr adalah Cl- yang semula
terikat oleh Co. Untuk menjelaskan hal itu, H.Taube mengusulkan bahwa
kompleks teraktivasi merupakan kompleks dimana ligan yang akan
berpindah menjembatani dua ion pusat reaktan, yaitu
[(NH3)5Co-Cl-
[(NH3)5Co-Cl-Cr(H2O)5]4+ +
[(NH3)5Co-Cl- Cr(H2O)5]4+
[(NH3)5Co]2+ +
[(NH3)5Co]2+ +
H2O
5H3O+ +
H2O
[Cl-Cr(H2O)5]2+
[Co(H2O)6]2+ +
5NH4+
Fakta lain yang mendukung usulan Taube tersebut adalah bahwa jika
digunakan ligan yang lebih konduktif (lebih polar atau memiliki ikatan
rangkap, ternyata reaksi berlangsung lebih cepat :
VI- > VBr- > VClV-CH=CH-CH-COO- > V-CH2-CH2-CH2-COOb. Mekanisme bola luar (outer sphere mechanism)
Dalam mekanisme ini hanya terjadi perpindahan electron dan tidak
disertai dengan perpindahan ligan, sehingga juga dikenal sebagai
mekanisme perpindahan electron. Mekanisme ini terjadi dalam reaksi
antara 2 kompleks yang inert.
Contoh :
[*Fe(CN)6]4- +
[Fe(CN)6]3-
[*Fe(CN)6]3- +
[Fe(CN)6]4-
ompleks
yangh
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh jenis ligan yang datang dan ligan
yang pergi (digantikan)