Anda di halaman 1dari 17

Konduktivitas Elektrolit,

Bilangan Transport,
Korelasi antara Mobilitas Ion
dan Koefisien Difusi
Konduktivitas Elektrolit
Sebagaimana dalam penghantar elektronik (logam,
semikonduktor), aliran arus melalui penghantar ionik
(larutan elektrolit) mengikuti Hukum Ohm:
V (1)
I
R

Jika penghantar mempunyai luas penampang (yang


seragam) = a, dan panjang = l, tahanan R
berbanding lurus dengan tahanan jenis penghantar
(ohm.cm atau ohm.m) sesuai dengan persamaan
berikut: l
R
a (2)
Tahanan elektrolit dalam sel elektrolisis berbanding
lurus dengan jarak antar elektroda.
Konduktivitas Elektrolit
Hukum Ohm untuk penghantar ionik (larutan
elektrolit) seringkali dirumuskan sebagai berikut:
I CV (3)
1
dimana C (4)
R
C didefiniskan sebagai KONDUKTANSI dengan
satuan ohm-1 atau Siemens (S)

Konduktivitas jenis (ohm-1cm-1) didefinisikan


sebagai kebalikan tahanan jenis
1
(5)

Konduktivitas Elektrolit
Dari persamaan (2),

l Ra
R
a l

l
jadi: (6)
Ra
Sebelumnya telah didefinisikan:
1
C
R
l
jadi: C (7)
a
Konduktivitas Elektrolit
Perumusan lain hukum Ohm untuk larutan elektrolit
adalah sebagai berikut:
I V

a l (8)

Cek Persamaan (8):


V
I
R Va I V
I
l l a l
R
a
1
Karena maka

I V
Pers (8)
a l

I/a = rapat arus dan sesuai dengan Persamaan (8)


rapat arus berbanding lurus dengan tegangan dan
konduktivitas jenis persatuan panjang konduktor
Konduktivitas jenis,
-logam: 105 ohm-1cm-1
-Air: 10-7 ohm-1cm-1
-Larutan aqueous: 10-1- 10-2 ohm-1cm-1
Konduktivitas Ekivalen ()
Konduktivitas jenis elektrolit seringkali ditentukan dan
dinyatakan per satuan konsentrasi ion
Untuk membandingkan konduktivitas elektrolit yang
berbeda tanpa terpengaruh oleh konsentrasinya
digunakan besaran KONDUKTIVITAS EKIVALEN
didefinisikan sebagai konduktivitas elektrolit yang
mempunyai volume tertentu yang mengandung 1
gram-ekivalen spesi konduktif
Untuk larutan yang mempunyai konsentrasi c gram-
ekivalen/liter dan konduktivitas dalam ohm-1cm-1
in ohm-1cm2ek-1 dapat dirumuskan sbb:


1000 (9)
c
Migrasi Ion dan Bilangan Transport
Konduktivitas ekivalen sebuah garam = jumlah
konduktivitas ion-ionnya ( o dan o ) pada
pengenceran tak terhingga ( = o = konduktivitas
ekivalen limit)
o o o (10)
Persamaan 10 diperkenalkan oleh Kohlrausch = Persamaan
Kohlrausch

Kombinasi dan modifikasi Persamaan (1), Persamaan


(9), dan Persamaan (10) menghasilkan hubungan:
c V c V
I a a (11)
1000 l 1000 l

Aliran arus dapat melalui kontribusi (dibawa oleh)
kation dan/atau anion, oleh karenanya:

c V (12)
I a
1000 l

c V
I a (13)
1000 l

Bilangan transport (transport number) didefinisikan


sebagai fraksi arus yang dibawa oleh ion tertentu
I
t (14)
I

I
t (15)
I
Untuk sistem yang lebih kompleks:

c V
I i z i i a (16)
1000 l

Ii z i i ci
t i i n (17)
zi i ci
I
i 1

t
i 1
i 1
(18)

Dimana n adalah jumlah spesi ionik, zi = muatan ion,


dan ci = konsentrasi ion dalam ekivalen/liter.
Korelasi antara Mobilitas Ion dan Koefisien Difusi
(Persamaan Nernst-Einstein)

Konduktivitas ionik ekivalen merupakan hasil kali


mobilitas ion (ui) dengan muatan yang dibawa oleh 1
gram-ekivalen atau 1 Faraday = 96487 Coulomb,
i Fui (19)
Persamaan Nernst-Einstein memformulasikan
korelasi antara mobilitas ion (ui) dengan koefisien
difusi ion (Di):
zi F (20)
ui Di
RT

Dimana zi = muatan ion, R = konstanta gas ideal (Joule/deg


mol) and T = temperatur absolut (K).
Untuk ion dengan jari-jari ri yang bergerak dalam
media yang incompressible dengan viskositas ,
berlaku Persamaan Stokes-Einstein sbb:
zi F
ui (21)
6ri

Kombinasi Persamaan (19), (20) dan (21)


menghasilkan hubungan:
zi F 2 (22)
i
ri 6

Untuk elektrolit tertentu pada temperatur dan/atau


pelarut yang berbeda hasil kali adalah konstan
(HUKUM WALDEN) kons tan (23)
Dengan adanya relasi antara konduktivitas dan difusi,
berlaku pula persamaan yang identik dengan Persamaan
Arrhenius untuk konduktivitas ekivalen:
E
A exp (24)
RT
dimana A adalah konstanta dan E adalah energi
aktivasi proses.

Variasi konduktivitas ekivalen dengan temperatur sering


didekati dengan persamaan parabolik:
(t) = (25) [1 + (t 25) + ( t 25)2] (25)

dimana dan adalah konstanta untuk ion dan


pelarut tertentu dan t = temperatur ( oC).
Teori Klasik Dissosiasi
Menurut Arrhenius, spesi terlarut tidak terdisosiasi sempurna
menjadi ion-ionnya dan dia mengintroduksi besaran derajat
dissosiasi yang merepresentasikan fraksi molekul yang
terdissosiasi menjadi ion-ion.
Menurut Arrhenius derajat dissosiasi dapat ditentukan
secara eksperimental sebagai rasio antara konduktivitas
ekivalen elektrolit dengan konduktivitas ekivalen pada
pengenceran tak terhingga o,
(26)

o
Tinjau kesetimbangan berikut:
MX(aq) = M+ + X- dan konstanta kesetimbangannya, K,

K'
M X

MX ( aq ) (27)
Jika konsentrasi solute dalam gram-equivalents per liter
= c, dan konsentrasi ion = c
[M+] = [X-] = c (28)
[MX(aq)] = (1 - )c (29)

Kombinasi Persamaan (27), (28) and (29) menghasilkan:


2c (30)
K'
( 1 )

Substitusi dari Pers. (26) ke Pers. (30):


2c
K' o o (31)
( )
Persamaan 31 dikenal sebagai Hukum pengenceran
Oswald (OSWALDs DILUTION LAW)
Contoh Soal: (Elektrodeposisi Cu dari larutan Cu-sulfat)
a) Hitung bilangan transport ion Cu++ dalam larutan
aqueous CuSO4 pada pengenceran tak terhingga
dan temperatur 25 oC. Diketahui: o (Cu2+) pada 25
oC = 53.6 x 104 ohm-1 eq-1 m2, o (SO 2-) pada 25 oC
4
= 80.02 x 104 ohm-1 eq-1 m2
b) Hitung koefisien difusi ion Cu++ Cu++ dalam 0.050
mol/liter larutan aqueous CuSO4 jika diketahui
konduktivitas ekivalen Cu++ dalam larutan ini = 99.5 x
10-4 ohm-1 cm2 ek-1.
c) Hitung rapat arus limit pengendapan Cu dari larutan
(b) jika diketahui ketebalan lapisan difusi () = 0.05
cm dan bilangan transport Cu++ = 0.28
d) Jika proses elektrodeposisi Cu dari larutan Cu(II) sulfat
dilakukan pada rapat arus yang cukup tinggi yaitu
diatas rapat arus limitnya, sejumlah tertentu gas
hidrogen akan terbentuk dari permukaan katoda
bersamaan dengan proses deposisi Cu. Hitung
efisiensi arus untuk pengendapan Cu dari larutan (b)
jika proses dilakukan pada total rapat arus katodik
sebesar 16 A/m2. Asumsikan ketebalan lapis difusi ()
masih 0.05 cm.

Anda mungkin juga menyukai