Anda di halaman 1dari 21

Hantaran Elektrolit

Dr(C).Hernandi Sujono,S.Si,M.Si
Hantaran elektrolit
• Elektrolit :
Zat-zat yang dapat menghasilkan ion-ion dalam larutan sehingga
dapat menghantarkan listrik

• Elektrolisis:
Peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan
menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah
katoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub negatif) dan
anoda (elektroda yang dihubungkan dengan kutub positif).
MEKANISME HANTARAN ELEKTROLIT
• Ion bergerak dengan arah tertentu (migrasi)
• Ion (+) bergerak menuju katoda, sedangkan ion (-) bergerak
menuju anoda
• Arus listrik menyebabkan perubahan kimia pada elektroda-
elekrodanya
• Reaksi:
Katoda : Cu2+ + 2e  Cu(s)
Anoda : H2O  2H+ + ½ O2 + 2e
HUKUM FARADAY
Michael Faraday :
“Massa zat yang terlibat dalam reaksi pada elektroda berbanding lurus
dengan jumlah listrik yang mengalir pada larutan elektrolit”.

W = BE. I. t W = massa zat yang dihasilkan


F BE = berat ekivalen
Q = I. t I = arus listrik (A)
t = waktu (s)
F = tetapan Faraday = 96500 C
Q = muatan listrik (coulomb)
HUKUM FARADAY
Q (1 elekron) = 1,602 x 10-19 C
1 mol elektron = 6,02 x 1023 elektron
maka:
Q (1 mol elektron) = 1,602 x 10-19 C/e (6,02 x 1023 e/mol)
= 96500 C/mol
= 1 F/mol
BILANGAN ANGKUT
Dalam larutan elektrolit:
• migrasi ion +  (I+)
• migrasi ion -  (I-)

I = I+ + I- I = arus total
BILANGAN ANGKUT
• Ion-ion membawa arus listrik dengan jumlah tertentu
• Fraksi dari arus total yang dibawa oleh masing-masing
ion dalam larutan disebut sebagai bilangan angkut (ti)
t+ = I+ / I
t- = I- / I

dimana t+ + t- = 1
BILANGAN ANGKUT
TUGAS :
1. Bagaimana Cara Menentukan Bilangan Angkut ??
2. Apa itu Daya Hantar ?
3. Elektrolit Kuat ? beserta contoh
4. Elektrolit Lemah ? beserta contoh
5. Aplikasi dari Daya Hantar ?
BILANGAN ANGKUT
• Menentukan Bilangan Angkut
• Menggunakan cara Hittorf
 Didasarkan pada perubahan konsentrasi elektrolit d
sekitar elektroda-elektrodayamg disebabkan oleh
aliran listrik melalui elektrolit
 Prinsip, membagi sel ke dalam 3 bagian, yakni daerah
anoda, Tengah, dan katoda
BILANGAN ANGKUT
• Dasar dari metode ini adalah perubahan jumlah
elektrolit, baik didaerah anoda maupun katoda
bergantung pada reaksi elektrolisis dan jumlah ion
yang masuk atau keluar selama proses penghantaran
listrik.
BILANGAN ANGKUT
Dengan mengetahui salah satu ion yang pindah, baik di
katoda maupun di anoda, dapat ditentukan bilangan
angkutnya karena ion tersebut membawa jumlah listrik.
BILANGAN ANGKUT
Secara bersamaan, dua ion negatif dari katoda pindah ke tengah
dan dua ion negatif dari tengah pindah ke bagian anoda. Hasil
akhir dari perubahan ini digambarkan dengan keadaan III. Dari
gambar tersebut nampak bahwa konsentrasi dibagian tengah
tidak dipengaruhi oleh aliran listrik. Sebaliknya konsentrasi di
bagian anoda dan katoda keduanya berkurang dalam hal ini
kebetulan pengurangnya sama, yakni dua muatan listrik,
diakibatkan karena kecepatan anion dan kation sama.

Situasi akan berbeda jika kecepatan ion-ion tidak sama. Ketika


empat elektron dialirkan kedalam sel, sama seperti sebelumnya,
empat ion-ion (ion (+) dan ion (-)) akan dinetralkan.
BILANGAN ANGKUT
• Jika kecepatan kation tiga kali lebih cepat dari anion, maka kation akan membawa arus tiga
kali lebih banyak daripada anion. Tiga ion positif harus pindah dari anoda ke tengah dan
dari tengah ke daerah katoda. Pada saat yang bersamaan, hanya satu anion yang
meninggalkan daerah katoda ke daerah tengah, dan hanya satu yang meninggalkan daerah
tengah ke anoda. Dari gambar III’ terlihat kembali bahwa daerah tengah tidak mengalami
perubahan konsentrasi, dengan hasil akhir yang berbeda (pada III dan III’) karena
perbedaan kecepatan anion dan kation.

• Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa jika kecepatan anion dan kation sama,
maka hilangnya konsentrasi kation karena perpindahanya dari daerah anoda sama dengan
hilangnya konsentrasi anion karena perpindahannya dari katoda. Akan tetapi jika v+:v- =
3:1, hilangnya konsentrasi kation karena perpindahannya dari anoda adalah tiga kali
hilangnya konsentrasi anion yang pindah dari daerah katoda.
DAYA HANTAR
• Daya hantar listrik adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat
menghantarkan listrik. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari
hambatan listrik (R), dimana:

R = ρ L/A

• Suatu hambatan dinyatakan dalam ohm disingkat Ω, oleh karena itu daya
hantar listrik dinyatakan : DHL = 1/R

c = 1/R (Siemens)
DAYA HANTAR
• Konduktivitas molar adalah konduktivitas suatu larutan apabila konsentrasi larutan sebesar
satu molar, yang dirumuskan sebagai:

∆m = k/C

Dimana:
k : Konduktivitas spesifik (SCm-1)
C : Konsentrasi larutan (mol/L)
∆m: Hantaran molar (SCm2mol-1)

• Jika satuan volume yang digunakan adalah cm kubik maka persamaan yang digunakan adalah
∆m = 1000k/C
DAYA HANTAR
• Daya hantar listrik suatu larutan tergantung dari:
 Jumlah ion yang ada
Jumlah ion yang ada tergantung dari elektrolit (kuat/lemah)
dan konsentrasi. Pengenceran larutan baik untuk elektroda
memperbesar daya hantar dan mencapai harga maksimal
pada pengancaran tak tarhingga.
 Kecepatan dari ion pada beda potensial antara kedua
elektroda.
DAYA HANTAR
• Daya hantar listrik paling kuat di tentukan oleh seberapa
banyak senyawa tersebut menyumbang jumlah ion
kedalam larutan.
• untuk contoh misalnya penguraian atau pengionan 1
molekul HCl:
HCl ---> H+ + Cl-
artinya 1 molekul HCl menyumbang 2 ion, yaitu 1 ion H+
dan 1 ion Cl-.
ELEKTROLIT
• Elektrolit
 Larutan elektrolit kuat merupakan elektrolit yang punya kekuatan
daya hantar listrik besar, yang disebabkan oleh seluruh molekulnya
dapat terionisasi dengan sempurna. Larutan ini memiliki nilai α = 1
atau mendekati 1.
 Ciri ; lampu menyala dengan terang, terdapat banyak gelembung gas,
dan persamaan reaksi ditandai dengan satu arah panah ke kanan.
 Contoh elektrolit kuat adalah asam sulfat/air aki (H2SO4) dan natrium
klorida/ garam dapur(NaCl).
ELEKTROLIT
• Larutan elektrolit lemah, merupakan elektrolit yang punya
kekuatan daya hantar listrik lemah, hal ini disebabkan karena
hanya sebagian kecil molekulnya saja yang terurai menjadi ion-
ion. Nilai α pada larutan ini berada diantara 0 dan 1 (0 < α < 1)
• Ciri ;lampu menyala redup atau tidak menyala, gelembung gas
relatif sedikit, dan persamaan reaksi ditandai dengan dua arah
panah ke kanan dan ke kiri.
• Contoh : cuka dapur (CH3COOH), semua jenis air (H2O),
amonium hidroksida (NH4OH).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai