Anda di halaman 1dari 26

Klasifikasi Sel

Elektrokima

Klasifikasi Sel Elektrokima

Sel elektrokimia terdiri atas gabungan dua buah


elektroda yang saling dihubungkan satu dengan yang
lainnya. Sel elektrokimia dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu:
Sel Kimia (tanpa dan dengan transference)
Sel Konsentrasi (tanpa dan dengan transference)

Sel Kimia (tanpa dan dengan


transference)
Sel ini terdiri atas dua elektroda dan sebuah elektrolit.

Sel Kimia (dengan transference/jembatan garam)


Sel ini terdiri dari dua elektroda dengan dua elektrolit
yang berbeda. Kedua elektrolit dihubungkan oleh
jembatan garam/liquid junction.
Contoh:
Zn | Zn2+(aq) || Cu+ (aq) | Cu
Hg | Hg2Cl2(s) | KCl(aq) | Cu2-(aq) | Cu
Ti | Ti-(aq) ||Sn2-(aq) | Zn

Dalam hal ini, Esel merupakan jumlah potensial kedua


elektroda adalah pernyataa yang kurang tepat karena
adanya liquid junction (cairan penghubung)
menyebabkan terjadinya potensial junction (potensial
sambungan) akibat difusi ion-ion melalui batas kedua
larutan. Dengan demikian
sel total adalah:
Esel = E1 potensial
+ E2
+ Ej
Dimana E1 dan E2 masing-masing adalah potensial
elektrida ke-1 dan elektroda ke -2, sedangkan Ej adalah
potensial sambungan.

Sebagai liquid junction biasanya digunakan larutan KCl


1 M atau KCl jenuh. Liquid junction ini dikenal dengan
nama jembatan garam. KCl meruoakan jembatan garam
yang baik karena kecepatan distribusi ion K+ dan Clhampir sama (akibat ukuran dan bilangan angkut
hampir sama). Dengan demikian potensialsambungan
dapat dibuat sekecil mungking.
Apabila potensial sambungan diabaikan, pada diagram
sel digunakan garis dua untuk memisahkan kedua
larutan elektrolit bersangkutan

Sebagi contoh:

Sel Konsentrasi tanpa Transference


Sel konsentrasi terdiri atas dua elektroda dengan bahan yang sama, tetapi
konsentrasi larutan berbeda pada kedua elektroda tersebut. Potensial sel
konsentrasi tergantung dari perpindahan materi/zat dari satu elektroda
menuju elektroda yang lain, akibat adanya perbedaan konsentrasi kedua
larutan.

Sel Konsentrasi dengan transference


Suatu sel yang reversible terhadap kation dengan diagram sel sebagai berikut,
Pt H2(1 atm) HCl(a1) HCl(a2 H2(1 atm) Pt. Sel ini dapat diperlihatkan pada gambar
V

HC
l(a2)

HC
l(a1)

Bagaimana potensialnya bila potensial sambungan diperhitungkan?


Untuk menjawab pertanyaan di atas perhatikan uraian berikut. Pada
gambar sel diatas, electron mengalir dari kiri ke kanan melalui sirkuit luar.
Sedangkan pada sirkuit dalam ion Cl- bergerak dari kanan ke kiri melalui
liquid junction sebaliknya H+ bergerak dari kiri ke kanan juga melaui liquid
junction. Untuk tiap Faraday, jumlah perpindahan ion Cl- dan ion H+ adalah

sebai berikut.
+
+
t- Cl(a2) t- Cl(a1) dan (1-t-) H

(a1)

(1-t-) H

(a2)

t- + t- = 1 t- dan t+ masing-masing adalah bilangan angkut ion Cl- dan ion Hyang dirumuskan sebagai berikut:

Reaksi total:

H+(a2) + t- Cl-(a2) + (1-t-) H+(a1) H+(a1) + t- Cl-(a1) + (1-t-) H+(a2)


H+(a2) + t- Cl-(a2) + H+(a1) t- H+(a1) H+(a1) + t- Cl-(a1) + H+(a2) t- H+(a2)
t- H+(a2) + t- Cl-(a2) t- H+(a2) + t- Cl-(a1)x`
t-HCl(a2) t-HCl(a1)

Dengan demikian Esel keseluruhan dapat dinyatakan:


Untuk sel yang reversible terhadap anion, diagram selnya
dapat dinnyatakan seperti contoh berikut:

Dengan demikian Esel keseluruhan dapat dinyatakan:

Reaksi sel total dan potensial selnya adalah sebagai


berikut.
Ag

AgCl(s) HCl(a1) HCl(a2) AgCl(s) Ag

t+ HCl(a1) t- HCl(a2)
Esel=2t-RTFln(c11)(c22t)

Potensial Sambugan
Untuk sel dengan diagram : Pt H2(1 atm) HCl(a1) HCl(a2)
H2(1 atm) Pt telah diperoleh reaksi sel tanpa transference :
H+(a2) H+(a1) dan
sedangkan Etotal = E1 + E2 + Ej
2t-

Berdasarkan
persamaan di atas, potensial sel sambungan

tergantung pada aktivitas (konsentrasi) dan bilangan


angkut ion positif dan ion negatif. Bila bilangan angkut ion
positif hampir sama dengan bilangan angkut ion negatif
maka nilai potensial sambungan mendekati nol. Hal inilah
yang menjadi alasan mengapa KCl dipilih sebagai liquid
junction (bilangan angkut Cl- dan K+ hampir sama besar).
Untuk sel yang elektrodanya reversibel terhadap
anionnya, maka potensial sambungannya dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:

Penerapan Pengukuran Potensial Sel


(EMF)
potensial sel (EMF) dapat digunakan untuk
Pengukuran

menentukan tetapan kesetimbangan, hasil kali kelarutan, pH,


dan koefisien aktivitas.
aA + bB

cC + dD

Persamaan Nerst untuk reaksi diatas dapat dinyatakan sebagai


berikut.
Pada saat setimbang, harga E = 0, oleh karena itu persamaan
di atas dapat disederhanakan sebagai berikut:
atau :

Contoh soal :
Potensial standar dari elektroda Ag+ Ag dan Fe3+ Fe2+ Pt
masing-masing sebesar 0,7991 volt dan 0,771 volt.
Tentukan konstanta kesetimbangan reaksi berikut pada
25oC.
Ag + Fe3+

Ag+ + Fe2+

Hasil kali kelarutan (Ksp)

Salah satu cara sederhana yang dapat digunakan


untuk menentukan nilai Ksp garam yang bersifat sedikit
larut dalam air adalah menggunakan sel konsentrasi.
Sebagai contoh perhatikan sel berikut.
Pb(s) Pb2+ (PbCl2 jenuh) Pb2+ (0.05M) Pb(s) Esel = 0.015
Reaksi yang terjadi pada sel diatas adalah :
Anoda : Pb(s)
Pb2+(jenuh) + 2eKatoda: Pb2+(0.05 M) + 2e Pb(s)
Sel : Pb2+(0.05 M)
Pb2+(jenuh)

Terlihat bahwa sel di atas terdiri atas anoda yang


terbuat dari logam timbal yang dicelupkan dalam
larutan PbCl2 jenuh dan katoda yang juga terbuat dari
logam timbal tetapi logam timbal dicelupkan dalam
larutan yang mengandung Pb2+ sebanyak 0.05 M. Bila
dimisalkan konsentrasi Pb2+ pada larutan PbCl2 jenuh
adalah a maka dengan persamaan Nerts akan diperoleh
:

a = [Pb2+] = 1.6 x 10-2 M


[Cl-] = 2[Pb2+] = 3.2 x 10-2 M

Derajat Keasaman
V

HC
l(a2)

HC
l(a1)

Dua elektroda yang sama yang dihubungkan satu sama


lain dengan cara yang serupa dengan sel elektrokimia
lain. Perbedaan antara kedua elektroda ini hanya
terletak pada konsentrasi ion H+ sehingga sel ini
merupakan sel konsenstrasi. Konsentrasi ion H+ pada
katoda sama dengan 1 M sehingga berfungsi sebagai
elektroda hidrogen standar yang potensialnya sebesar
nol volt. Sedangkan konsentrasi ion H+ [ada anoda
dapat dihitung dengan menggunakan persamaan Nerst.
Reaksi selnya dapat ditulis sebagai berikut.

a adalah konsentrasi (aktivitas) larutan ion H+ pada


wadah di anoda. Dengan menggunakan persamaan Nerst
akan diperoleh:

pH didefinisikan sebagai log [H+]. Karena a adalah [H+]


pada anoda. Maka persamaan diatas menjadi:
Jadi. Sebagai contoh, suatu larutan yang mempunyai pH
2. Potensial selnya adalah 2x 0.592 volt = 0.1184 volt.

Dalam praktek. Untuk pengukuran pH tidak digunakan elektroda hidrogen


standar. Karena elektroda ini sulit dikontrol dan tidak dapat digunakan bila
larutan mengandung pengoksidasi atau pereduksi kuat. Untuk mengukur
pH biasanya digunakan elektroda gelas.
Elektroda gelas terdiri dari elektroda Ag-AgCl yang berada dalam larutan
dengan pH tertentu yang keseluruhannya berada di dalam membran
gelas khusus. Gelas ini tipis dan sangat mudah pecah. Karena itu dalam
penggunaannya harus hati-hati. Elektroda gelas bersama-sama elektroda
kalomel pembanding direndam dalam larutan yang akan ditentukan
pHnya. Sel yang terbentuk adalah sebagai berikut.
Ag(s) | H+(aq) Cl-(aq) | membran gelas |H+

(a M)

| KCl(jenuh) | Hg2Cl2(s) | Hg(l).

Reaksi
yang terjadi :

Elektroda gelas termasuk elektroda ion selektif. Karena


elektroda ini bersifat khusus. Digunakan hanya untuk ion H +.
Elektroda-elektroda lain yang bersifat spesifik untuk ion-ion
lain seperti K+, Ca2+, Na+. dan sebagainya telah pula berhasil
dikembangkan. Dengan adanya elektroda ion selektif ini maka
konsentrasi ion-ion tadi dapat ditentukan secara langsung.

penentuan koefisien aktivitas


Suatu
sel elektrokimia dapat pula digunakan untuk menentukan

koefisien aktivitas. Untuk memahami bagaimana cara penentuan


koefisien aktivitas dengan menggunakan sel elektrokimia,
perhatikan sel berikut.
Pt | H2(1 atm) | HCl (aq m) | AgCl(s) | Ag m = molalitas larutah HCl.
Reaksi yang terjadi pada sel adalah:

Menurut persamaan Nerst, Esel untuk sel diatas adalah :

Karena
AgCl dan Ag berbentuk padatan. Maka aktivitasnya dalam

keadaan standar adalah satu. Selain itu, karena tekanan H 2 1 atm.


Maka aktivitasnya juga mendekati satu. Sehingga persamaan diatas
dapat disederhanakan sebagai berikut.

y = koefisien aktivitas rata-rata


m = molalitas ionik rata-rata (untuk HCl, m = m).

dengan demikian persamaan diatas akan menjadi :


Karena Eosel dapat ditentukan dari data potensial masing-masing
elektroda, maka dengan jalan mengukur Esel pada konsentrasi tertentu
(m) koefisien aktivitas rata-rata dapat ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai