kelompok 1:
Nama Anggota :
Pebriyani Sinta Dewi
Lewi Petrik
Devi Yulianingsih
Nafisa Fauziyyah
Shofia Dwi Rahmatya
Mikael sea
Analisis elektrokimia
1. Potensiometri
2. Polarometri
3. Konduktometri
4. Kolometri
Bagian-bagian dalam sel
Elektrokimia
a. Jembatan garam koneksi antara dua larutan yang
memperbolehkan pergerakan arus dalam bentuk
muatan ionik (mengandung elektrolit inert, misal:
KCl)
b. Anoda elektroda ddimana terjadi oksidasi
Dimana:
C = elektroda counter
W = elektroda kerja
SW = resistor
T = kunci tap
i = galvanometer
Elemen Yang Digunakan
Elekroda acuan
Elektroda indikator
Jembatan garam
Larutan yang dianalisis
Notasi Umum
elektroda acuan|jembatan garam|larutan
yang dianalisis|elektroda indikator
Elektroda Acuan
Adalah elektroda yang potensial standarnya diketahui,
konstan, mengikuti persamaan Nernst.
GGL hanya mencerminkan respons elektroda
indikator terhadap analit.
Persamaan Nerst
Keterangan:
Ecell : Potensial sel
Eind : Potensial elektroda indikator
Eref : Potensial elektroda acuan
Ej : Potensial sambungan cair (liquid junction potential)
Jenis Elektroda Acuan
1. Elektroda Calomel
Notasi : Hg│Hg2Cl2 (jenuh), KCl (x M)║
x = konsenrasi KCl.
Konsentrasi KCl jenuh lebih mudah dibuat dan lebih
sering digunakan, tetapi mudah terpengaruh oleh
suhu.
Reaksi yang terjadi pada elektroda Calomel:
Hg2Cl2(s) +2e ↔ 2 Hg(l) + 2Cl-(aq)
Kelebihannya:
Adanya konsentrasi Cl- sehingga potensial elektroda tetap konstan
bahkan jika KCl sebagian menguap
kerugiannya:
- kelarutan KCl sensitif terhadap perubahan suhu. Pada suhu yang
lebih tinggi konsentrasi Cl meningkat, dan menurunkan potensial
elektroda
- Tidak dapat digunakan pada temperatur di atas 80oC
Jenis Elektroda Acuan
2.Elektroda Ag/AgCl
Notasi :
Ag│AgCl (jenuh), KCl(jenuh)║
Reaksi Redoks: Ag+ + e ↔ Ag
AgCl + e ↔ Ag + Cl-
kerugiannya:
Lebih cenderung bereaksi dengan larutan untuk
membentuk kompleks perak tidak mudah larut yang
dapat mengganggu jembatan garam antara elektroda
dan larutan
3. Elektroda hidrogen standar (SHE)
elektroda referensi berdasarkan pada reduksi H+(aq)
menjadi H2(g) pada elektroda Pt.
H+(aq) + e- === ½ H2(g)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangefektifan suatu elektroda
1. Temperatur
2. Terkontaminasinya larutan dalam
3. Terkontaminasinya larutan yang diukur
4. Pembuatan yang mudah
5. Harga
6. Ukuran
7. Kestabilan
ELEKTRODA INDIKATOR
Elektroda logam
Elektroda jenis pertama
Elektroda jenis kedua
Elektrodda jenis ketiga
Elektroda inert
Elektroda membran
Elektroda kaca
ELEKTRODA JENIS PERTAMA
Pada reaksi sebelumnya, potensial sel berubah-ubah
menurut besarnya aktivitas ion perak (Ag+). Sesuai
dengan persamaan Nernst: