Anda di halaman 1dari 31

ANALISIS

POTENSIOMETRI
OLEH : HERAWATI, S.Pd.
 Potensiometri adalah suatu teknik analisis
pengukuran konsentrasi sebagai fungsi
potensial dalam suatu sel elektrokimia

 Metode ini sangat berguna untuk mengukur


potensial, pH suatu larutan, menentukan
titik ekuivalen suatu titrasi dan menentukan
konsentrasi ion-ion tertentu dengan
menggunakan elektroda selektif ion

 Alat : elektroda pembanding, elektroda


indikator dan alat pengukur potensial
SEL POTENSIOMETRI
elektroda pembanding│jembatan garam│larutan
yang dianalisis│elektroda indikator
ELEKTRODA
INDIKATOR PEMBANDING

1. Elektroda Indikator Logam 1. Elektroda Pembanding


 Elektroda Jenis Pertama Primer ~ Hidrogen Standar

 Elektroda Jenis Kedua 2. Elektroda Pembanding


Sekunder
 Elektroda Jenis Ketiga
 Elektroda kalomel
2. Elektroda Inert/Redoks
 Elektroda perak
3. Elektroda Indikator
Membran
 Elektroda selektif ion
 Elektroda selektif molekul
 Elektroda indikator adalah elektroda yang
potensialnya bergantung pada konsentrasi zat
yang sedang diselidiki

 Elektroda pembanding adalah suatu elektroda


yang mempunyai harga potensial tetap (harga
potensial setengah selnya diketahui, konstan
dan tidak peka terhadap komposisi larutan yang
sedang diselidiki)
ELEKTRODA INDIKATOR LOGAM
 Elektroda Jenis Pertama

adalah elektroda yang langsung berkeseimbangan


dengan kation yang berasal dari logam tersebut.
Contoh, elektroda tembaga.
Cu2+ + 2e == Cu (s)
sehingga,
E = E0Cu - (0,059/2) log [1/Cu2+]
E = E0Cu - (0,059/2) pCu
dengan pCu adalah - log [Cu2+], jadi elektroda
tembaga mengukur langsung pCu.
 Elektroda Jenis Kedua

elektroda yang secara tidak langsung


memberikan respon terhadap anion yang
membentuk endapan yang sukar larut atau
kompleks yang stabil dengan kationnya.
Contoh, elektroda perak untuk halida,
reaksinya dapat ditulis,
AgCl (s) + e == Ag (s) + Cl -
sehingga,
E = E0 - (0,059/1) log [Cl- ]
E = E0 - 0,059 pCl
 Elektroda Jenis Ketiga

elektroda logam yang harga potensialnya


bergantung pada konsentrasi ion logam lain.
Contoh, elektroda Hg dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi Ca2+, Zn2+, atau Cd2+
yang terdapat dalam larutan
ELEKTRODA INERT/REDOKS
 Elektroda inert merupakan elektroda yang
tidak masuk ke dalam reaksi. Salah satu
contohnya adalah platina.
 Elektroda ini bekerja baik sebagai elektroda
indikator untuk pasangan redoks seperti
Fe3+ + e ↔ Fe2+
 Fungsi logam Pt adalah untuk
membangkitkan kecenderungan sistem
tersebut dalam mengambil atau melepaskan
elektron, sedangkan logam itu tidak ikut
secara nyata dalam reaksi redoks.
ELEKTRODA INDIKATOR MEMBRAN

 Pada elektroda membran, tidak ada elektron yang


diberikan oleh atau kepada membran tersebut.
 Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-
ion jenis tertentu menembusnya, namun melarang
ion-ion lain sehingga elektroda ini sering disebut
sebagai elektroda ion selektif (ISE).
 Setiap ISE terdiri dari elektroda referensi yang
dicelupkan dalam larutan referensi yang terdapat
materi tidak reaktif seperti kaca atau plastik.
 Membran dalam suatu ISE membran dapat berupa
cairan ataupun kristal. Elektroda membran cair
dalam bidang biologi terapan, biasanya elektroda
ion selektif (ISE) etidium (Eth+).
 Elektroda Selektif Ion

a. Membran kristal
 Kristal tunggal, contoh LiF3 untuk F-
 Polikristalin atau kristal campuran contoh Ag2S untuk
S2- dan Ag+

b. Nonkristalin membran
 Gelas, contoh gelas silikat untuk Na+ dan H+
 Cairan, contoh cairan penukar ion untuk Ca2+ dan
pembawa netral untuk K+
 Cairan polimer contoh polivinil klorida untuk Ca2+ dan
NO-
 Elektroda Selektif Molekul

a. Pendeteksi gas, contoh membran hidrofob


untuk CO2 dan NH3
b. Elektroda bersubstrat enzim, contoh
membran urease untuk urea darah
ELEKTRODA KALOMEL
 Potensial Sel Pembanding :

• Sel Kalomel :
- Bergantung pada konsentrasi Cl- KCl
- Setengah sel : Hg | Hg2Cl2 (jenuh), KCl (x M)|| (std)

- Reaksi Reduksi :
Hg2Cl2(s) + 2e- 2Hg(ℓ) + 2 Cl-
Fiber
- Potensial (25°C) :
(basah)
 KCl 0,1M : ERed : 0,3356 Volt (SHE)
 KCl 3,5 M : ERed : 0,2500 Volt (SHE)
 KCl Jenuh : ERed : 0,2444 Volt (SHE)

Sering digunakan : Sel Kalomel Jenuh


ELEKTRODA PERAK-PERAK KLORIDA

 Elektroda ini terbuat dari kawat perak (Ag) atau platina yang
dilapisi dengan perak kemudian dilapisi dengan lapisan tipis AgCl.

 Bila elektrodanya bekerja akan terjadi reaksi:


AgCl + e Ag + Cl-

 Notasi setengah sel:


Ag | AgCl (jenuh), KCl (x M)||

 Seperti pada elektroda kalomel, besarnya potensial elektroda perak


dipengaruhi oleh konsentrasi KCl. Berdasarkan konsentrasi KCl
terdapat dua jenis elektroda perak (25°C) :
KCl 3,5 M : ERed : 0,205 Volt (SHE)
KCl Jenuh: ERed : 0,199 Volt (SHE)
METODE ANALISIS POTENSIOMETRI
1. Potensiometri langsung
 Teknik ini hanya memerlukan pengukuran potensial
sebuah indikator elektroda ketika dicelupkan
dalam larutan yang mengandung konsentrasi yang
tidak diketahui dari sebuah analit.
 Elektroda indikator selalu dianggap sebagai katoda
dan elektroda pembanding sebagai anoda.

2. Titrasi Potensiometri
Titrasi potensiometri dapat diaplikasikan pada
titrasi-titrasi redoks, kompleksometri, asam basa
dan pengendapan.
Contoh Peralatan Potensiometer : pH - meter
• Sel Galvani dengan :
- Elektroda gelas : Indikator
- Elektroda kalomel : Pembanding

• Elektroda gelas :
- Membran gelas, gel
- Kontak luar dan dalam
- Difusi  beda potensial ~ pH
Elektroda Kombinasi
PENGGUNAAN pH METER
1. Pengukuran langsung
• Larutan
2. Monitoring : pH sesaat
3. Titrasi pH-metri (potensiometri)
• perubahan pH ~ potensial
METODE POTENSIOMETRI
ALAT : PH METER

Tahapan pengukuran :
1. Kalibrasi alat, dengan menggunakan larutan
buffer. (biasanya pH 4, 7, 10)
2. Celupkan elektoda kedalam larutan yang akan
diukur  elektroda harus terendam
KALIBRASI PH METER
 Siapkan larutan buffer pH = 4, pH = 7 dan pH = 10
 Celupkan elektroda ke dalam larutan buffer pH = 7 pada
temperatur 25 C, putar slope ke 100 atur standardize
hingga display menunjukkan angka 7
 Angkat elektroda dan bilas dengan air demin dan masukkan
ke dalam buffer pH = 4 pada temperatur 25 C, atur slope
sampai didapat pH = 4, catat pH dan slope yang didapat
 Angkat elektroda dan bilas dengan air demin dan masukkan
ke dalam buffer pH = 10 pada temperatur 25 C, atur slope
sampai didapat pH = 10, catat pH dan slope yang didapat
 Ulangi pengukuran pH terhadap larutan buffer pH = 7
sebanyak 10 x. Apabila pada display menunjukkan angka
7,00 atau mendekati, maka kalibrasi berhasil dilakukan
TITRASI POTENSIOMETRI
 Titrasi potensiometri dapat diaplikasikan pada
titrasi-titrasi redoks, kompleksometri, asam
basa dan pengendapan.
 Reaksinya harus meliputi penambahan atau
pengurangan beberapa ion yang sesuai dengan
jenis elektrodenya.
 Potensial diukur setelah penambahan sejumlah
kecil volume titran secara kontinu dengan
perangkat automatik.
 Presisi dapat dipertinggi dengan sel konsentrasi.
TITRASI POTENSIOMETRI
TITRASI POTENSIOMETRI
 Set alat potensimeter (pH meter) dan perangkatnya
 Cucilah buret sebelum digunakan, dan bilas dengan larutan NaOH
yang akan diisikan minimal 2 x. Masukkan larutan NaOH kedalamnya.
Nolkan pembacaan volume NaOH pada buret
 Pipet 10 mL larutan asam oksalat. Masukkan kedalam gelas kimia100
mL. Encerkan dengan akuades 20 mL
 Masukkan batang magnet ke dalam gelas kimia, lalu masukkan
elektroda yang telah bersih dan kering ke dalamnya. Putar tombol
pengaduk untuk menghomogenkan larutan
 Setelah beberapa saat hentikan pengadukan, bacalah nilai pH pada
pH meter (utk V = 0 mL)
 Mulailah titrasi dengan cara menambahkan larutan NaOH dari buret.
Lakukan Pembacaan setiap penambahan 0,5 mL larutan NaOH. Jika
telah mendekati titik akhir pembacaan dilakukan setiap penambahan
0,2 mL
 Pembacaan sampai volume titran mencapai 15 mL
 Lakukan duplo
 Buat kurva titrasi pH
vs mL titran atau
kurva turunan satu
dan turunan keduanya
pada grafik
 Tentukan titik
ekuivalen berdasarkan
kurva titrasi yang
telah dibuat
 Hitung konsentrasi
larutan NaOH dalam
satuan mol
ekuivalen/L (N)
 Titrasi Potensiometri :
 Titrasi Fe2+ dengan Ce4+
Fe2+ + Ce4+  Ce3+ + Fe3+
+ e-
- e-
Fe2  Ce4  Ce3  Fe3
0,059 [Ce3 ] [Fe3 ]
E  E - log 2
1 [Fe ] [Ce4 ]

 50 mL 0,0500 M Fe2+ dengan 0,1000 M Ce4+


Titrasi Visual : titik eqivalen
V1N1 = V2N2
Fe2+ : 1M = 1N
Ce4+ : 1M = 1N  Titik Eqivalen = Titik Akhir
 Titrasi Potensiometri :
mL 0,1000 M Ce4 Potensial I (V)
5,00 0,64
15,00 0,69
20,00 0,72
24,00 0,76 E
24,90 0,82
25,00 1,06 (t.e) te
25,10 1,30
26,00 1,36
10 20 30
30,00 1,40
mL pentitrasi
Penting : Larutan Keruh atau Berwarna
PEMELIHARAAN
Ada Pertanyaan?
..
.Zz .
.. zz.
..
.

Anda mungkin juga menyukai