Anda di halaman 1dari 23

BILANGAN TRANSPORT DAN

HANTARAN LISTRIK

Oleh :
Maghfirotul Imma
14030234017
KB 2014

TRANSPORTASI ELEKTRON DALAM


BENDA PADAT
Pada logam, elektronlah yang bergerak. Pada bahan ionik,
muatan dapat dibawah oleh ion yang berdifusi. Akan tetapi
muatannya merupakan kelipatan jumlah muatan elektron ( - atau
+, untuk anion dan kation). Jadi suhu ion SO 42- membawa muatan
sebesar 0,32 x 10-18 Coul dalam aki, dan Pb 2+ kekurangan dua
muatan elektron bila bergerak dalam arah yang berlawanan.
Elektron dan anion adalah pembawa muatan negatif. Sebaliknya,
suatu kation seperti Pb2+ merupakan pembawa muatan positif
karena ia kehilangan elektron.
Konduktivitas dan tahanan dari suatu bahan tergantung pada
bilangan n, pembawa muatan, besar muatan q dan mobilitas
sesuai persamaan :

Bila logam ditempatkan dalam rangkaian listrik, elektron yang


bergerak menuju elektroda positif akan memperoleh lebih
banyak energi dan meningkat kecepatannya. Sebaliknya,
elektron yang bergerak menuju elektroda negatif, berkurang
energi dan kecepatannya.

Mobilitas Muatan
Elektron yang melompat kepita konduksi disebut pembawa
muatan jenis negatif. Konduktivitas yang dihasilkan
tergantung pada mobilitas n dalam pita kondukasi
semikonduktor.
Lubang elektron yang terjadi dalam pita valensi merupakan
pembawa muatan jenis positif. Konduktivitas yang
dihasilkan tergantung pada mobilitas dalam pita valensi
semikonduktor. Konduktivitas seluruhnya merupakan
gabungan dari keduanya :
Dengan sendirinya, baik lubang maupun elektron
membawa muatan dasar yang sama yaitu 0,16 x 10-18 Coul.

Dalam semikonduktor intrinsik, dimana terdapat


perbandingan pembentukan elektron konduksi
dan lubang, satu banding satu ; nn = np,
persamaan diatas dapat disederhanakan. Untuk
semikonduktor intrinsik nn tidak sama dengan np
sehingga bentuk persamaan tadi tetap
digunakan. Pada tabel mengenai sifat-sifat
semikonduktor, terdapat sifat-sifat dari beberapa
semikonduktor, sehingga kita dapat membuat
dua pernyataan umum yaitu :
"Besar sela energi biasanya berkerang bila
bergerak dari C Si Ge Sn"

Pada suhu 0oK, tidak ada elektron yang


mempunyai cukup energi untuk melompat, akan
tetapi dengan naiknya suhu, energi elektron
bertambah, pada 20oC, sejumlah elektron valensi
dalam silikon, germanium dan timah memiliki
energi Eg, yaitu sela energi.
Distribusi elektron yang mendapat energi termal
adalah :

TRANSPORTASI ELEKTRON DALAM


BENDA CAIR

Konduktivitas Elektrolit
Sebagaimana dalam penghantar elektronik (logam,
semikonduktor), aliran arus melalui penghantar ionik
(larutan elektrolit) mengikuti Hukum Ohm:
I

V
R

(1)

Jika penghantar mempunyai luas penampang (yang seragam) = a, dan


panjang = l, tahanan R berbanding lurus dengan tahanan jenis
penghantar (ohm.cm atau ohm.m) sesuai dengan persamaan
berikut:

l
a

Tahanan elektrolit dalam sel elektrolisis berbanding lurus dengan


jarak antar elektroda.

(2)

Konduktivitas Elektrolit

Hukum Ohm untuk penghantar ionik (larutan elektrolit) seringkali


dirumuskan sebagai berikut:

I CV
dimana

(3)

1
R

(4)

C didefiniskan sebagai KONDUKTANSI dengan satuan ohm-1


atau Siemens (S)

Konduktivitas jenis (ohm-1cm-1) didefinisikan sebagai kebalikan


tahanan jenis

(5)

Konduktivitas Elektrolit
Dari persamaan (2),

l
a

jadi:

Ra
l

l
Ra

(6)

Sebelumnya telah didefinisikan:


1
C
R
jadi:

l
a

(7)

Konduktivitas Elektrolit
Perumusan lain hukum Ohm untuk larutan elektrolit adalah sebagai
berikut:

I
V

a
l

(8)

Cek Persamaan (8):


I

V
R

l
a

Va
I
l

I V

a l

Karena

maka

I
V

a
l

Pers (8)

I/a = rapat arus dan sesuai dengan Persamaan (8) rapat arus berbanding
lurus dengan tegangan dan konduktivitas jenis persatuan panjang
konduktor

Konduktivitas jenis,
-logam: 105 ohm-1cm-1
-Air: 10-7 ohm-1cm-1
-Larutan aqueous: 10-1- 10-2 ohm-1cm-1

Konduktivitas jenis elektrolit seringkali ditentukan dan dinyatakan per


satuan konsentrasi ion

Konduktivitas Ekivalen ()

Untuk membandingkan konduktivitas elektrolit yang berbeda tanpa


terpengaruh
oleh
konsentrasinya
digunakan
besaran
KONDUKTIVITAS EKIVALEN
didefinisikan sebagai konduktivitas elektrolit yang mempunyai
volume tertentu yang mengandung 1 gram-ekivalen spesi konduktif

Untuk larutan yang mempunyai konsentrasi c


gram-ekivalen/liter dan
konduktivitas dalam ohm-1cm-1 in ohm-1cm2ek-1 dapat dirumuskan sbb:

1000
c

(9)

Migrasi Ion dan Bilangan Transport


Konduktivitas ekivalen sebuah garam = jumlah
konduktivitas ion-ionnya ( o dan o ) pada
pengenceran tak terhingga ( = o = konduktivitas
ekivalen limit)

o o o

(10)

Persamaan 10 diperkenalkan oleh Kohlrausch = Persamaan


Kohlrausch

Kombinasi dan modifikasi Persamaan (1), Persamaan (9), dan Persamaan


(10) menghasilkan hubungan:

V
c
V
c
I
a
a
l
1000 l
1000

(11)

Aliran arus dapat melalui kontribusi (dibawa oleh) kation dan/atau anion,
oleh karenanya:

c
V
a
1000
l

c
V
a
1000
l

(12)

(13)

Bilangan transport (transport number) didefinisikan sebagai fraksi arus


yang dibawa oleh ion tertentu

(14)

(15)

Untuk sistem yang lebih kompleks:

c V
I i z i i
a
1000 l
Ii
z i i c i
t i i n
I
z i i c i

(16)

(17)

i 1

t
i 1

(18)

Dimana n adalah jumlah spesi ionik, zi = muatan ion, dan ci = konsentrasi


ion dalam ekivalen/liter.

Korelasi antara Mobilitas Ion dan Koefisien Difusi


(Persamaan Nernst-Einstein)
Konduktivitas ionik ekivalen merupakan hasil kali
mobilitas ion (ui) dengan muatan yang dibawa oleh 1
gram-ekivalen atau 1 Faraday = 96487 Coulomb,

i Fu i

(19)

Persamaan Nernst-Einstein memformulasikan korelasi antara mobilitas


ion (ui) dengan koefisien difusi ion (Di):

ui

zi F
Di
RT

(20)

Dimana zi = muatan ion, R = konstanta gas ideal (Joule/deg


mol) and T = temperatur absolut (K).

Untuk ion dengan jari-jari ri yang bergerak dalam media yang


incompressible dengan viskositas , berlaku Persamaan StokesEinstein sbb:

ui

zi F
6ri

(21)

Kombinasi Persamaan (19), (20) dan (21) menghasilkan hubungan:

zi F 2
i
ri 6

(22)

Untuk elektrolit tertentu pada temperatur dan/atau pelarut yang


berbeda hasil kali adalah konstan (HUKUM WALDEN)

kons tan

(23)

Dengan adanya relasi antara konduktivitas dan difusi, berlaku pula


persamaan yang identik dengan Persamaan Arrhenius untuk konduktivitas
ekivalen:

E
A exp

RT

(24)

dimana A adalah konstanta dan E adalah energi aktivasi proses.

Variasi konduktivitas ekivalen dengan temperatur sering didekati dengan


persamaan parabolik:
(t) = (25) [1 + (t 25) + ( t 25)2]

(25)

dimana dan adalah konstanta untuk ion dan pelarut tertentu dan t =
temperatur ( oC).

Teori Klasik Dissosiasi


Menurut Arrhenius, spesi terlarut tidak terdisosiasi sempurna
menjadi ion-ionnya dan dia mengintroduksi besaran derajat
dissosiasi yang merepresentasikan fraksi molekul yang
terdissosiasi menjadi ion-ion.
Menurut Arrhenius derajat dissosiasi dapat ditentukan
secara eksperimental sebagai rasio antara konduktivitas
ekivalen elektrolit dengan konduktivitas ekivalen pada
pengenceran tak terhingga o,

(26)

Tinjau kesetimbangan berikut:


MX(aq) = M+ + X- dan konstanta kesetimbangannya, K,

M X
K'

MX ( aq )

(27)

Jika konsentrasi solute dalam gram-equivalents per liter = c, dan


konsentrasi ion = c
[M+] = [X-] = c
[MX(aq)] = (1 - )c

(28)
(29)

Kombinasi Persamaan (27), (28) and (29) menghasilkan:

2c
K'
(1 )

(30)

Substitusi dari Pers. (26) ke Pers. (30):

2c
K' o o
( )

(31)

Persamaan 31 dikenal sebagai Hukum pengenceran Oswald (OSWALDs


DILUTION LAW)

Contoh Soal: (Elektrodeposisi Cu dari larutan Cu-sulfat)


a)

Hitung bilangan transport ion Cu++ dalam larutan aqueous CuSO4 pada
pengenceran tak terhingga dan temperatur 25 oC. Diketahui: o (Cu2+)
pada 25 oC = 53.6 x 104 ohm-1 eq-1 m2, o (SO42-) pada 25 oC = 80.02 x
104 ohm-1 eq-1 m2

b)

Hitung koefisien difusi ion Cu++ Cu++ dalam 0.050 mol/liter larutan
aqueous CuSO4 jika diketahui konduktivitas ekivalen Cu++ dalam larutan
ini = 99.5 x 10-4 ohm-1 cm2 ek-1.

c)

Hitung rapat arus limit pengendapan Cu dari larutan (b) jika diketahui
ketebalan lapisan difusi () = 0.05 cm dan bilangan transport Cu++ =
0.28

d)

Jika proses elektrodeposisi Cu dari larutan Cu(II) sulfat dilakukan pada


rapat arus yang cukup tinggi yaitu diatas rapat arus limitnya, sejumlah
tertentu gas hidrogen akan terbentuk dari permukaan katoda bersamaan
dengan proses deposisi Cu. Hitung efisiensi arus untuk pengendapan Cu
dari larutan (b) jika proses dilakukan pada total rapat arus katodik sebesar
16 A/m2. Asumsikan ketebalan lapis difusi () masih 0.05 cm.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai