Anda di halaman 1dari 13

PEMBUATAN BRIKET KULIT DURIAN DENGAN VARIASI

CAMPURAN BIOMASSA (ARANG CANGKANG SAWIT) DAN VARIASI


PEREKAT
Pramudia Dharma Bhakti1,Mulia Andikha1, Ellyta Sari,ST.MT1,Dra.Elly Desni
Rahman,M.Si1
1
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta

Abstrak

Salah satu energi terbarukan adalah biomassa yang merupakan potensi yang cukup besar untuk
menjadi biobriket. Bahan penyusun organik dari biomassa adalah Selulosa, hemiselulosa dan
lignin yang bisa didapatkan di bagian-bagian tumbuhan. Biobriket dapat dibuat dari berbagai
bahan limbah yang tidak terpakai seperti limbah rumah tangga,cangkang dari sawit, limbah
dari pertanian dan lain-lain. Durian merupakan salah satu dari sekian banyak bahan baku dari
biomassa yang berasal dari hasil pertanian. Berat durian terdiri dari tiga bagian yaitu : daging
buah sekitar 20-35 %, biji 5-15% dan kulit yang mencapai 60-75% dari total berat buah durian
Kulit durian merupakan volume terbesar dari buah durian yang selama ini hanya dibuang,dan
sampai saat ini belum banyak teknologi untuk memanfaatkan sampah kulit durian. Penelitian
sebelumnya belum tercapainya temperatur yang diinginkan dan cepatnya waktu pembakaran
biobriket durian. Tujuan penelitian ini adalah agar tercapainya temperatur yang diinginkan.
Maka dilakukan penelitian dengan variasi campuran biomassa kulit durian dan cangkang sawit.
Disamping itu juga memvariasikan jenis perekat yaitu biji durian dan biji nangka. Pembuatan
biobriket menggunakan arang ukuran lolos 30 mesh dan tertampung di 60 mesh .Variable yang
digunakan durian murni, durian 2: cangkang 1 dan durian 3 : cangkang 1. Biobriket yang
dilakukan analisa nilai kalor,kadar abu,kuat tekan,dan temperatur air pada pemanasan. Perekat
yang terbaik adalah perekat durian dengan kuat 0.208 kg/cm. Nilai kalor tertinggi pada
perbandingan 3:1 yaitu 5495 cal/gr. Temperatur air yang terbaik pada variasi 3:1. Dan kadar
abu yang terbaik pada variasi 2:1 yaitu 11,9 %,

Kata kunci : kulit durian;cangkang sawit;biji durian;biji nangka;biobriket; nilai kalor


Abstract

One of the renewable energy is biomass which is a considerablepotential to be biobriket.


Organic building blocks of biomass is cellulose, hemicellulose and lignin that can be found in
parts of the palnt. Biobriket can be made from various materials such as unused waste household
waste from palm bimass derived from agricultural product and others. Durian is one of the many
raw material from biomass derived from agricultural products. Weight durian consists of three
parts : approximately 20-35% fruit pulp, seeds and skin 5-15% reaches 60-75% of the total
weight of the fruit durian skin is the largest volume of fruit durian that had just discarded, and
until now there is a lot of technology to utilize waste durian skin. Previous research has not
achieved the desired temperature and speed of combustion biobriket durian. The purpose of this
research is to achieve the desired temperature. Then conducted research with a variety of
biomass mixture of durian peel and palm shells. Besides, it also varying types of adhesives that
durian and jackfruit seeds. Making use charcoal biobriket passes 30 mesh size and accmmodated
in 60 mesh. Varible used pure durian, durian 2 : 1 and durian shell 3 : shell 1. Analysis
conducted biobriket calorific value, ash content, compressive strength and water temperature on
heating. Adhesive is best durian with a strong adhesive 0,208 kg/cm
The highest calorific value in the ratio of 3:1 is 5495 cal/g. The best water temperature on the
variation of 3:1, and best of ash content on a 2:1 variation is 11,9%

Kata kunci : durian skin,palms shells;durian seed;jackfruit seeds;biobriket;calorific value


BAB 1PENDAHULUAN cangkang sawit dapat mempertahankan
Persediaan minyak bumi didunia mulai waktu pembakaran, selain itu cangkang
menipis dan sekarang berlangsung rencana sawit banyak tersedia, mudah didapat dialam
penghapusan subsidi minyak tanah, dan harganya cukup murah. Maka dari itu
sehingga perlu dicari sumber energi penelitian ini akan menggunakan campuran
alternatif. Energi alternatif yang diteliti dan dari arang cangkang sawit sebagai
terus dikembangkan di Indonesia dari penambahan untuk biobriket kulit durian.
berbagai sumber dan produk yang dihasilkan Dari variasi tersebut diharapkan akan
antara lain : energi air, angin, panas bumi, mengambil keunggulan dari tiap-tiap
biodiesel serta biomassa. variasi. Selain menggunakan variasi dari
bahan tambahan tersebut, penelitian ini akan
Salah satu energi terbarukan adalah menggunakan variasi dua bahan perekat
biomassa yang merupakan potensi yang yaitu dari tepung biji nangka dan tepung
cukup besar untuk menjadi biobriket. Bahan yang terbuat dari biji durian.
penyusun organik dari biomassa adalah
Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin yang bisa Batasan masalah dalam pembuatan biobriket
didapatkan di bagian-bagian tumbuhan dari kulit durian yang dilakukan dalam
Durian merupakan salah satu dari sekian penelitian adalah sumber bahan baku
banyak bahan baku dari biomassa yang diperoleh dari pedagang durian di kota
berasal dari hasil pertanian. Berat durian Padang, Penelitian ini dilakukan dalam skala
terdiri dari tiga bagian yaitu : daging buah laboratorium, dengan variabel komposisi
sekitar 20-35 %, biji 5-15% dan kulit yang campuran kulit durian dan arang cangkang
mencapai 60-75% dari total berat buah sawit Dan analisa kualitatif yang diamati
durian (Untung, 2007). yaitu lama titik nyala briket , nilai kalor.
Sedangkan analisa fisik yang terdiri dari
Pada penelitian ini bahan yang akan analisa kuat tekan dan analisa kadar abu.
digunakan sebagai campuran yaitu cangkang
sawit. Biobriket kulit durian dicampurkan
dengan cangkang sawit yang bertujuan
untuk mempertahankan lamanya
pembakaran, dengan alasan ketika dibakar
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA produksinya sangat murah karena bahan
2.1. Biomassa bakunya berasal dari sampah atau bahan-
Biomassa didefinisikan sebagai material bahan lain yang tidak berguna. Penggunaan
tanaman, tumbuh-tumbuhan atau sisa hasil bahan bakar ini cukup fleksibel karena dapat
pertanian yang digunakan sebagai bahan dicetak dalam berbagai bentuk dan ukuran
bakar atau sumber bahan bakar. Secara sesuai dengan kebutuhan. Bahan bakar ini
umum sumber-sumber biomassa antara lain dapat dimanfaatkan dengan teknologi
tongkol jagung, jerami, material kayu seperti sederhana, tetapi panas yang diperoleh
kayu atau kulit kayu, potongan kayu dan cukup besar sehingga nyala cukup lama dan
sampah kota misalkan sampah kertas dan aman.
tanaman sumber energi seperti minyak
kedelai, dan lain sebagainya Biobriket merupakan suatu proses
pencetakan partikel-partikel padatan pada
Disamping itu sumber energi biomassa tekanan tertentu dengan atau tanpa bahan
memiliki keuntungan pemanfaatan diantara tambahan yaitu bahan pengikat, bahan
lain: pengimbuh dan bahan penyulut. Biobriket
1. Sumber energi ini dapat dimanfaatkan dapat digunakan sebagai bahan bakar
secara lestari karena sifatnya yang alternatif pengganti minyak tanah (kerosene)
renewable reseources yang dapat digunakan pada sektor industri
2. Sumber energi ini relatif tidak
Tabel 2.2 Nilai kalor bahan bakar di Indonesia
mengandung unsur sulfur sehingga NO BAHAN NILAI KALOR
tidak menyebabkan polusi udara BAKAR (kal/gr)
sebagaimana yang terjadi pada bahan 1 Minyak bumi 10.081,22
bakar fosil mentah
Pemanfaatan energi biomassa juga 2 Bahan bakar 10.224,56

meningkatkan effisiensi pemanfaatan limbah minyak

pertanian 3 Gas alam 9.755, 89


4 Biobriket 7.047,30
2.2. Biobriket
5 Batubara 6.999,52
Biobriket merupakan bahan bakar alternatif
6 Batubara muda 1.877,24
yang cukup berkualitas. Bahan bakar ini
7 Kayu kering 4.491,16
adalah sejenis arang kertas yang biaya
(Media Indonesia, 2010)
2.2.1. Keunggulan dan Kekurangan pembuatan arang biasa. Namun hal
Biobriket ini dapat diatasi dengan pembuatan
Biobriket mempunyai keunggulan biobriket dalam skala besar sehingga
dibandingan arang biasa antara lain: biaya per unit dapat ditekan
1. Menghasilakn panas pembakaran 2. Cara memulai pembakaran biobriket
yang cukup tinggi lebih sulit dibandingkan arang biasa.
2. Mudah dipakai sebagai bahan bakar Namun kesulitan ini dapat diatasi
3. Dari bentuk dan ukurannya yang dengan penetesan minyak tanah atau
seragam sehingga memudahkan spritus
dalam transportasi dan 2.2.2. Standar Mutu dan
penggunaannya Karakteristik Briket
4. Dapat tampil lebih menarik karena Standar mutu dan karakteristik pembuatan
bentuk dapat disesuaikan dengan briket batu bara dapat dilihat dari Tabel 2.3.
keinginan Tabel 2.3 Spesifikasi Bahan Bakar Padat
Untuk Rumah Tangga Di Indonesia
5. Menggunakan bahan baku yang tidak
No Parameter Nilai
menimbulkan masalah lingkunagn 1 Moisture Max 8 %
bahkan dapat mengurangi 2 Kadar abu Max 8 %
pencemaran lingkungan 3 Volatile matter Max 15 %
6. Memiliki porositas yang lebih besar 4 Nilai kalor Min 5000
sehingga memilki karakteristik kal/gram
pembakaran yang lebih baik 5 Carbon Min 69

7. Porositas dapat diatur untuk Sumber : SNI (01-6235-2000)

memudahkan pembakaran 2.3. Binder (Perekat Briket)

8. Memiliki komposisi yang seragam Binder berfungsi sebagai perekat dalam

sehingga laju pembakaran bisa pembuatan briket arang. Perekat yang biasa

konstan digunakan adalah perekat dari kanji. Perekat

9. Biobriket lebih mudah disimpan kanji yang erupakan ektraksi dari ubi kayu

Namun selain memiliki keunggulan, yang dapat digunakan sebagai perekat dalam

biobriket juga mempunyai kekurangan yaitu: pembuatan briket dengan bertujuan agar

1. Biaya pembuatan biobriket lebih briket yang dihasilakn tidak mudah pecah

mahal dibandingkan dengan dan mempunyai kekuatan setelah


pembakaran dan juga mudah diangkat keluar Tabel 2.6. komposisi kimia kulit durian
dari tungku masak. Komponen % basis
kering

Adapun karaekteristik bahan baku yang Kandungan air 14,5

digunakan sebagai bahan pengikat adalah: Abu 0,4


Volatile matter (zat 64,4
- Memilki gaya kohesi yang baik bila
terbang)
dicampur dengan bahan baku briket
Fixed carbon 20,7
- Mudah dibakar dan tidak berasap
Higher heating value 13,8
- Mudah didapat dalam jumlah yang
(Mj/kg)
banyak dan harganya murah
Sumber : Suryadi Ismadji
- Tidak mengeluarkan bau, tidak
beracun dan tidak berbahaya BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT
3.1.Tujuan Penelitian
2.4. Durian Tujuan penelitian ini adalah:
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang a. Menciptakan bahan bakar alternatif
berasal dari wilayah Asia Tenggara, dari bahan baku yang tidak
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. digunakan lagi atau bahan baku dari
Nama ini diambil dari ciri khas kulit limbah durian,
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk b. Mengetahui campuran terbaik untuk
tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan biobriket dari kulit durian serta
populernya adalah raja dari segala buah kemapuan perekat pada biobriket,
(King of Fruit). Durian adalah buah yang c. Mengetahui nilai kalor biobriket
kontroversial, meskipun banyak orang yang kulit durian
menyukainya, namun sebagian yang lain
1.1. Manfaat Penelitian
malah muak dengan aromanya. Manfaat dari penelitian ini adalah:
Mengurangi beban lingkungan oleh sampah
khususnya sampah kulit durian dengan
membuat biobriket, Jika diproduksi dapat
mengurangi ketergantungan masyarakat
terhadap bahan bakar minyak tanah, dan
dapat memberikan pengetahuan tentang
energi terbarukan dari bahan yang dianggap 2. Membuat Arang Cangkang Sawit
limbah. Selain itu penggunaan limbah biji a. Cangkang sawit dibakar sampai
nangka serta biji durian sebagai bahan menjadi arang
perekat. b. Arang tersebut digiling sampai
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN menjadi serbuk
4.1. Prosedur Kerja 3. Membuat Perekat Dari Biji Nangka
4.1.1. Tahap Persiapan Bahan Baku a. Biji nangka dibersihkan terlebih
1. Membuat Arang Kulit Durian dahulu
a. Kulit durian sebelumnya dipotong-potong b. Giling biji nangka tersebut sampai
atau dicacah-cacah hingga agak kecil menjadi tepung
kurannya dengan tujuan agar pada proses 4. Membuat Perekat Biji Durian
pengeringan lebih cepat. a. Biji durian dibersihkan terlebih
b. Apabila sudah dicacah atau dicincang dahulu
lalu dijemur dipanas matahari dengan b. Giling biji durian tersebut sampai
alas seng agar proses pengeringan lebih menjadi tepung
cepat 4.1.2. Pembuatan Briket Dengan Perekat
c. Selanjutnya siapkan drum dan cari Tepung Biji Durian
tempat yang sedikit lapang, masukkan 1. Pembuatan Briket Durian
ranting atau jerami terlebih dahulu Menggunakan Tepung Biji Durian
disusul dengan kulit durian yang telah a. Masukkan serbuk arang durian
dijemur tadi lalu disusul lagi dengan kedalam baskom, ambil sedikit
jerami atau ranting. Tetapi tumpukannya tepung biji durian, tepung ini
jangan terlalu tebal. Bakar tumpukkan difungsikan sebagai perekat, lau
jerami dan durian tersebut, tutup dengan diaduk-aduk hingga merata, setelah
penutup dengan sedikit lubang itu massukan air sedikit demi sedikit
diujungnya agar pembakaran merata dan sambil tetap diaduk sampai benar-
ketika sudah tidak ada asap yang keluar benar merata
dari lubang tutup tersebut buka lalu b. Ambil cetakan untuk mencetaknya,
diaduk dan pastikan telah menjadi arang. caranya untuk yang cetakan tinggal
masuukan saja adonan tadi agak
sedikit dipadatkan dalam tepung biji nangka, tepung ini
cetakkannya difungsikan sebagai perekat, lau
c. Adonan yang sudah dicetak dijemur diaduk-aduk hingga merata, setelah
diterik matahari hingga benar-benar itu massukan air sedikit demi sedikit
kering sambil tetap diaduk sampai benar-
2. Pembuatan Briket Durian Dengan benar merata
Campuran Arang Cangkang Sawit b. Ambil cetakan untuk mencetaknya,
a. Masukkan serbuk arang durian dan caranya untuk yang cetakan tinggal
tambhkan serbuk arang cangkang masuukan saja adonan tadi agak
sawit kedalam baskom, ambil sedikit sedikit dipadatkan dalam
tepung biji durian, tepung ini cetakkannya
difungsikan sebagai perekat, lau c. Adonan yang sudah dicetak dijemur
diaduk-aduk hingga merata, setelah diterik matahari hingga benar-benar
itu massukan air sedikit demi sedikit kering
sambil tetap diaduk sampai benar- 2. Pembuatan Briket Durian Dengan
benar merata Campuran Arang Cangkang Sawit
b. Ambil cetakan untuk mencetaknya, a. Masukkan serbuk arang durian dan
caranya untuk yang cetakan tinggal tambahkan serbuk arang cangkang
masuukan saja adonan tadi agak sawit kedalam baskom, ambil
sedikit dipadatkan dalam sedikit tepung biji nangka, tepung ini
cetakkannya difungsikan sebagai perekat, lau
c. Adonan yang sudah dicetak diaduk-aduk hingga merata, setelah
dijemur diterik matahari hingga itu massukan air sedikit demi sedikit
benar-benar kering sambil tetap diaduk sampai benar-
4.1.3. Pembuatan Briket Kulit Durian benar merata
Dengan Perekat Dari Biji b. Ambil cetakan untuk mencetaknya,
Nangka caranya untuk yang cetakan tinggal
1. Pembuatan Briket Durian masuukan saja adonan tadi agak
Menggunakan Biji Nangka sedikit dipadatkan dalam
a. Masukkan serbuk arang durian cetakkannya
kedalam baskom, ambil sedikit
c. Adonan yang sudah dicetak dijemur sehingga dapat memberikan tambahan nilai
diterik matahari hingga benar-benar
benar kalor daripada kulit durian.
kering
Nilai Kalor
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
1. Pengaruh Perbandingan Bahan Baku 5600 5486 5485 5495

niali kalor (cal/gr)


5427
Terhadap Nilai Kalor 5400 5212
5152
5200
Pengaruh perbandingan bahan baku terhadap B1
5000
nilai kalor dapat dilihat pada Gambar 5.1. B2
4800
Dari Gambar 5.1 dapat dijelaskan secara A1 A2 A3
umum kenaikan nilai kalor pada masing- rasio bahan baku
masing variable tergantung banyak
Gambar 5.1. Pengaruh perbandingan bahan baku
campuran yang terkandung didalam terhadap nilai kalor
biobriket. Hal ini dapat dilihat pada
Penggunaan macam perekat
p yaitu perekat
biobriket durian dengan komposisi kulit
biji nangka dan biji durian juga
durian murni (3:0) nilai
lai kalor yang didapat
mempengaruhi nilai kalor biobriket yang
hanya 5212 dan 5152 cal/gr, sedangkan
diperoleh. Dari Gambar
ambar 5.1 dapat dilihat
yang menggunakan campuran
puran variasi
perekat biji nangka dapat menghasilkan nilai
cangkang sawit mengalami peningkatan
kalor yang lebih tinggi dibandingkan biji
nilai kalor. Pada perbandingan 2:1 nilai
durian. Nilai kalor yang dihasilkan yaitu
kalor yang didapat 5427 dan 5486 cal /gr.
5495 cal/gr.. Perbedaan ini tidak terlalu
Sedangkan pada perbandingan 3:1 nilai
signifikan dan tidak terlalu mempengaruhi
kalor yang didapat juga mengalami
terhadap biobriket yang dihasilkan.
peningkatan nilai kalor yaitu 5495 dan 5485
cal/gr.. Dari hasil pengamatan ini dapat
Dari
ri hasil tersebut maka dapat
dap disimpulkan
dijelaskan bahwa dengan memvariasikan
bahwa penggunaan variasi kulit durian (3) :
perbandingan campuran kulit durian dan
dan cangkang (1) lebih baik dari yang lain.
cangkang sawit dapat menaikkan nilai kalor
Dan dilihat dari jenis perekat yang
dibandingkan hanya kulit durian saja. Hal
digunakan perekat biji nangka yang lebih
ini disebabkan dengan cangkang sawit
baik dari perekat biji durian.
durian
memiliki senyawa carbon
n yang cukup tinggi
5.2. Pengaruh Perbandingan bahan baku perekat sebagian besar perekat biji durian
, Proses Pengeringan Terhadap Kuat juga memberikan kuat tekan yang lebih
Tekan besar.
Pengaruh dari perbandingan bahan terhadap 5.3. Pengaruh Perbandingan Bahan
kuat tekan serta proses pengeringan Baku Terhadap Kadar abu
biobriket terhadap kuat tekan dapat dilihat Pengaruh perbandingan bahan baku
pada Gambar 5.2. terhadap adar abu dapat dilihat pada Gambar
5.3.
kuat tekan (kg/cm2)
Kadar Abu (%)
kuat tekan (kg/cm2)

0,25 0,208
0,2 0,149
0,121 25 20,53
0,15 0,1 0,11 18,01
0,074 Kadar Abu (%) 20 14,27
0,1 B1
15 11,912,3212,14
0,05 B2
0 10 B1

A1 A2 A3 5 B2
0
rasio bahan baku
A1 A2 A3

Rasio Bahan Baku


Gambar 5.2. Pengaruh Proses Pengeringan
Terhadap Kuat Tekan
Gambar 5.3.
3. Pengaruh perbandingan bahan baku
terhadap kadar abu
Dari Gambar
ambar 5.2 dapat dilihat pada proses
pengeringan yang menggunakan oven jauh Dari Gambar 5.3 dapat dilihat komposisi
lebih baik dibanding dari pengeringan biasa. pada biobriket kulit durian murni
Hal ini bisa disebabkan oleh kadar air
a pada menghasilkan kadar abu yang paling tinggi
oven lebih kecil dibanding pengeringan yaitu 20,53 dan 18,01%. Sedangkan yang
biasa. Dilihat kuat tekan pada peneringan terbaik didapatkan pada komposisi kulit
oven lebih kuat dibanding pengeringan durian (2) : cangkang (1) dengan kadar abu
biasa. Sedangkan dari komposisi yang 12,49 dan 11,90 %. Dari kulit durian (3) :
terbaik didapatkan perbandingan durian (2) : cangkang (1) mendapat nilai 14,27 dan
cangkang (1). Dapat dilihat nilai tertinggi 12,14 %. Hal ini diseba
disebabkan komposisi kulit
darii kuat tekan yaitu 0,208 kg/cm2. Hal itu durian makin banyak akan menyebabkan
disebabkan komposisi dari cangkang lebih kadar abu makin meningkat. Sedangkan dari
banyak. Sedangkan dari perbedaan jenis perekat yang menghasilkan kadar abu paling
banyak pada perekat biji nangka yaitu 20.53, kalor pada 3:1 lebih tinggi dibandingkan
12.49 dan 14,27 sedangkan perekat biji yang lain.
durian menghasilkan kadar abu 18.01, 11.90 BAB 6.
dan 12.14 %. KESIMPULAN DAN SARAN
5.4.. Pengaruh Perbandingan Bahan 6.1 Kesimpulan
Baku Terhadap Temperatur Pemanasan Hasil dari penelitian tentang pembuatan
Air biobriket dari kulit durian memberikan
Perbandingan bahan baku terhadap beberapa kesimpulan berikut:
temperatur pemanasan air dapat dilihat pada a. Limbah kulit durian dapat
Gambar 5.4 dikonversikan menjadi produk yang
mempunyai nilai ekonomis yaitu
Temperatur air (°C)
( biobriket kulit durian. Perekat yang
9292 9594
100 81
digunakan adalah biji nangka dan
Temperatur Air (°C)

80 70
biji durian
60
b. Brikett yang dihasilkan dapat
40 B1
20 memenuhi standar nilai kalor (5000
B2
0 cal/gr) yaitu 5495 cal/gr
A1 A2 A3 c. Perekat tepung, biji durian dan biji
Rasio Bahan Baku
nangka juga dapat dimanfaatkan
sebagai perekat biobriket
Gambar 5.4 pengaruh perbandingan bahan baku
terhadap temperatur pada pemanasan air d. Pemakaian campuran terhadap

Dari Gambar 5.4 dapat dibaca temperatur air Komposisi biobriket kulit durian dan

yang dihasilkan bervariasi, pada biobriket cangkang sawit


saw memberikan nilai

durian murni temperatur yang dihasilkan 70 kalor , kuat tekan dan temperatur

dan 84°C, sedangkan pada perbandingan pemanasan yang tinggi.

durian 2 : cangkang 1 mengalami 6.2. Saran

peningkatan temperatur yaitu 92°C dan


da pada a. Pencetakan biobriket sebaiknya

perbandingan durian 3 : cangkang 1 menggunakan alat penekanan

mengalami peningkatan temperatur air yaitu sehingga didapat kuat tekan yang

94 dan 95°C.. Hal ini disebabkan oleh nilai lebih maksimal.


b. Sebaiknya analisa yang dilakukan
secara menyeluruh.
c. Diharapkan untuk penelitian
berikutnya dilakukan variasi
komposisi perekat yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Adan, I.U (1998). Membuat Briket Bioarang.
Kanisius.
Hariono, 2010. briket arang, (online),
(http://www.scribd.com) diakses 10-04-2013.
Hariyadi Deno,2010 “Briket Kulit Durian
Sebagai Alternatif Gantikan
Minyak”Universitas Tanjungpura,
Pontianak
http://timpakul.web.id/manfaat-kulit-durian.html
Kurniawan, O., dan Marsono (2008).
Superkarbon; Bahan Bakar Alternatif Pengganti
Minyak Tanah dan Gas. Penebar Swadaya.
Melda ayunda dan Saputra Yonda (2010)”Briket
dari kulit Kakao” Universitas Bung Hatta,
Padang
Nasirotunnisa (2010) “ Analisa kalor bahan
bakar biomassa yang dapat dimanfaatkan
menggunakan kompor biomassa”.UIN
Maulana Malik Ibrahim. Malang
Santoso Joko,2011. “Kemampuan Biji Durian
Sebagai Perekat Briket” Semarang
Syaiful Achmad, 2010. “Pemanfaatan Sampah
Kulit Durian dan Batu Bara Sebagai
Sumber Energi Alternatif Biocoal”,
Thesis UGM

Anda mungkin juga menyukai