Abstrak
Salah satu energi terbarukan adalah biomassa yang merupakan potensi yang cukup besar untuk
menjadi biobriket. Bahan penyusun organik dari biomassa adalah Selulosa, hemiselulosa dan
lignin yang bisa didapatkan di bagian-bagian tumbuhan. Biobriket dapat dibuat dari berbagai
bahan limbah yang tidak terpakai seperti limbah rumah tangga,cangkang dari sawit, limbah
dari pertanian dan lain-lain. Durian merupakan salah satu dari sekian banyak bahan baku dari
biomassa yang berasal dari hasil pertanian. Berat durian terdiri dari tiga bagian yaitu : daging
buah sekitar 20-35 %, biji 5-15% dan kulit yang mencapai 60-75% dari total berat buah durian
Kulit durian merupakan volume terbesar dari buah durian yang selama ini hanya dibuang,dan
sampai saat ini belum banyak teknologi untuk memanfaatkan sampah kulit durian. Penelitian
sebelumnya belum tercapainya temperatur yang diinginkan dan cepatnya waktu pembakaran
biobriket durian. Tujuan penelitian ini adalah agar tercapainya temperatur yang diinginkan.
Maka dilakukan penelitian dengan variasi campuran biomassa kulit durian dan cangkang sawit.
Disamping itu juga memvariasikan jenis perekat yaitu biji durian dan biji nangka. Pembuatan
biobriket menggunakan arang ukuran lolos 30 mesh dan tertampung di 60 mesh .Variable yang
digunakan durian murni, durian 2: cangkang 1 dan durian 3 : cangkang 1. Biobriket yang
dilakukan analisa nilai kalor,kadar abu,kuat tekan,dan temperatur air pada pemanasan. Perekat
yang terbaik adalah perekat durian dengan kuat 0.208 kg/cm. Nilai kalor tertinggi pada
perbandingan 3:1 yaitu 5495 cal/gr. Temperatur air yang terbaik pada variasi 3:1. Dan kadar
abu yang terbaik pada variasi 2:1 yaitu 11,9 %,
sehingga laju pembakaran bisa pembuatan briket arang. Perekat yang biasa
9. Biobriket lebih mudah disimpan kanji yang erupakan ektraksi dari ubi kayu
Namun selain memiliki keunggulan, yang dapat digunakan sebagai perekat dalam
biobriket juga mempunyai kekurangan yaitu: pembuatan briket dengan bertujuan agar
1. Biaya pembuatan biobriket lebih briket yang dihasilakn tidak mudah pecah
0,25 0,208
0,2 0,149
0,121 25 20,53
0,15 0,1 0,11 18,01
0,074 Kadar Abu (%) 20 14,27
0,1 B1
15 11,912,3212,14
0,05 B2
0 10 B1
A1 A2 A3 5 B2
0
rasio bahan baku
A1 A2 A3
80 70
biji durian
60
b. Brikett yang dihasilkan dapat
40 B1
20 memenuhi standar nilai kalor (5000
B2
0 cal/gr) yaitu 5495 cal/gr
A1 A2 A3 c. Perekat tepung, biji durian dan biji
Rasio Bahan Baku
nangka juga dapat dimanfaatkan
sebagai perekat biobriket
Gambar 5.4 pengaruh perbandingan bahan baku
terhadap temperatur pada pemanasan air d. Pemakaian campuran terhadap
Dari Gambar 5.4 dapat dibaca temperatur air Komposisi biobriket kulit durian dan
durian murni temperatur yang dihasilkan 70 kalor , kuat tekan dan temperatur
mengalami peningkatan temperatur air yaitu sehingga didapat kuat tekan yang
DAFTAR PUSTAKA
Adan, I.U (1998). Membuat Briket Bioarang.
Kanisius.
Hariono, 2010. briket arang, (online),
(http://www.scribd.com) diakses 10-04-2013.
Hariyadi Deno,2010 “Briket Kulit Durian
Sebagai Alternatif Gantikan
Minyak”Universitas Tanjungpura,
Pontianak
http://timpakul.web.id/manfaat-kulit-durian.html
Kurniawan, O., dan Marsono (2008).
Superkarbon; Bahan Bakar Alternatif Pengganti
Minyak Tanah dan Gas. Penebar Swadaya.
Melda ayunda dan Saputra Yonda (2010)”Briket
dari kulit Kakao” Universitas Bung Hatta,
Padang
Nasirotunnisa (2010) “ Analisa kalor bahan
bakar biomassa yang dapat dimanfaatkan
menggunakan kompor biomassa”.UIN
Maulana Malik Ibrahim. Malang
Santoso Joko,2011. “Kemampuan Biji Durian
Sebagai Perekat Briket” Semarang
Syaiful Achmad, 2010. “Pemanfaatan Sampah
Kulit Durian dan Batu Bara Sebagai
Sumber Energi Alternatif Biocoal”,
Thesis UGM