Pemanfaatan Limbah Biji Tempurung Kenari (Canarium Indicium) Sebagai Bahan Briket
Sebagai Obat Anti Nyamuk
Dosen pengampuh :
Di susun oleh :
NPM : 03101711016
Kelas : A/IV
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Untuk pemanfaatan tempurung kenari untuk saat ini masi dalam jumlah sedikit
hanya sebagai kebutuhan masak oleh ibu-ibu rumah tangga sehingga di perlukanyaa
peruses pengolahan tempurung kenari menjadi produk yang lebih bermanfaat. Oleh
karena itu masalh yang di maksud yakni sebagai berikut :
1. Bagaimana cara dapat membuat briket bioarang dari tempurung kenari
2. Bagaimana dapat menghasilkan briket bioarang yang sesuai dengan
kualitas standar nasional Indonesia ( SNI)
3. Bagaimana dapat menjadikan produk briket sebagai obat anti nyamuk
dengan kandungan repellent dari gagang cengkih dan kulit buah langsat.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti mungkin akan membatasi masalah penelitian
yang telah muncul guna mengoptimalkan waktu serta tujuan dari penelitian ini dan
peneliti membatasi untuk bagaimana mengatahui tinggkat hamparan kalor yang di
hasilkan dari briket kenari ini.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah kulit kenari dapat di jadikan sebagai briket ( bioarang)
2. Apakah kulaitas yang di hsilkan dari briket bioarang sesuai dengan standar
nasional Indonesia (SNI)
3. Apakah dengan megkombenasikan gagang cengki dan kulit buah langsat di briket
kenari dapat mengahalau nyamuk
E. Tujuan Penelitian
1. Dapat membuat brket bioranng ari kulit biji kenari
2. Dapat menghasilkan briket biorang yang sesaui dengan standar nasional Indonesia
(SNI)
3. Dapat menghasilkan paduan dari briket dan gagang cengkih dan kulit buah langsat
sebgai obat pengusir nyamuk
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutam
bagi masyarakat halmahera selatan. Yang masi mengunakan kompor minyak tanah,
serta kayu bakar agar dapat menggunakan briket tempurung kenari sebagai bahan
bakar alternatif yang terbahrukan derta ramah bagi lingkungan.
1. Manfaat teoritis
a. Dapat menyumbangkan ilmu praktik di bidang biotekhologi sebagai
bentuk sumbangan ilmu pengatahuan di bidang praktikum.
b. Membentuk suatu konsep belajar yang memanfaatkan limbah bungan
untuk di perbahrui
c. Menjadika hasil penelitian sebagai bahan reverensi untuk bagaimana
mengembangkan lagi penelitian yang telah di lakukan.
2. Manfaat prkatis
a. Bagi guru maupun dosen dapat di jadikan sebagai media bimbingan
belajar model prktik
b. Untuk siswa maupun mahasiswa
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
Salah satu yang berpeluang sebagai sumber energy alternatif, khususnya bagi
energy yang dapat diperbaruhi (renewable energy) adalah biomasa. Biomasa adalah
bahan alami yang biasanya di anggap sebagai sampah dan sering di musnakan dengan
cara di bakar.(Erna rusliana, 2010).
Biomassa merupakan salah saju jenis bahan organik yang di hasilkan melalui
proses fotosintesis, baik merupa produk maupun sisah buangan (Grogry,1977) dalam
DS.Wijayanti,2009).yang termasuk dalam jenis biomassa di antaranya berupa,
tanaman, pepohonan, rumput, umbi-umbian,limbah pertanian, limbah hutan, tinja,dan
kotoran ternak. Selain di gunakan untuk tujuan primer seperti bahan pangan, pakan
terna, minyak nabati,bahan bagunan dan sebagainya.
Biomassa merupakan sumber energy perimer yang sangat potensial di
Indonesia. Umumnya biomassa yang di gunakan sebagai bahan bakar adalah biomasa
yang nilai ekonomisnya rendah atau limbahn bomasa yang di ambil produk primernya
yang sanggat besar jumlahnya pada saat ini. Berikut ini merupakan tabel yang
menunjukan jumlah potensi energy dari beberapa jenis biomassa yang ada di
Indonesia.
C. Kerangka Teoritik
1. Briket bioarang dari limbah kulit buah kenari (Canarium Indicium)
2. Bkrike berbahan kulit kenari yang sesuai dengan SNI
3. Campuran bahan gagang cengkih dan kulit lagsat dalam briket sebagai anti
nyamuk
D. Hipotesis Penelitian
1. Briket bioarng dair limbah tempurng kenari berkualitas baik.
2. Briket berbahan kulit biji buah kenari sesui dengan standar nasional Indonesia
(SNI).
3. Terdapat pengaruh pemberian gagang cengkih dan kulit langsat pada briket dalam
menghalau nyamuk.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Metode penelitian
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dengan mengunaka parlakukan
pada jumlah bahan campuran gagang cengkih dan kulit buah langsat bertujuan untuk
mengamati pengaruh bahan zat bioaktif yang terkandung di dalamnya dalam
membasmi nyamuk. Data yang akan di peroleh di susu dalam bentuk tabel dan
kemudian di buat grafis dan di bahas. Adapun di lakukan dengan 2 perlakukan dan 4
pengulangan.
C. Prosedur kegiatan
1. Pengambilan sampel tempurung kenari di desa sangapati kecamatan bacan selatan
kabupaten Halmahera selatan.
2. Tempurung kenari di bawah ke kediaman dosen Dr. sundari S.Pd.,M.Pd. untuk di
lakukan pembersihan dan penjemuran di bawah sinar matahari untuk mengurangi
kadar air.
3. Pengarangan tempurung kendari di lakukan dengan mengunakan tempurung
kelapa yang sudah disiram dengan minyak tanah 10 ml. kemudian tempurung
kenari di masukan kedalam wadah kaleng pembakaran.
4. Tempurung kenari yang suda terbakar menjadi barah di siram dengan air sampai
apinya padam.
5. Arang tempurung kenari kemudian di jemur kembali di bawah sinar matahari
sampai benar-benar kering di bawah 10% kadar air.
6. Arang tempurung kenari yang sudah kering di giling mengunakan hammer mill
7. Arang hasil pengilingan diayak menggunakan ayakan 40 mesh.
8. Lakukan juga penjemuran gagang cengkih dan kulit buah langsat di bawah sinar
matahari selama 2-4 hari
9. Kemudian lakukan pengilingan mengunakan mesin blender sampai halus.
Bahan baku
Arang
Penghancuran
Tempurung
Pengayakan
pengempresan
pengeringan
briket
Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan briket arang
𝑤𝑚
Kadar air (%) = 𝑤𝑚+𝑤𝑑 x 100%
Ket :
Berat awal (Wm) = berat contoh sebelum di keringkan (gr)
Berat akhir (Wd) = berat contoh yang sudah di keringkan (gr)
𝐶
Kadar abu (%) = 𝐴 x 100 %
Keterangan.
A : berat bahan sebe,um pengabungan (gr)
C : berat abu/residu (gr)
c. Daya bakar briket
Penentuan daya bakar briket di gunakan untuk mengatahui lama waktu
terbakarnya bahan. Yaitu dengan mendidihkan wadah air dalam aluminium
sebanyak 2 liter dan briket di bakar.perhitungan waktu di mulai pada saat briket
mulai di bakar sampai air mendidih pengujian daya bakar briket ini mengunakan
kompor yang sudah di modifikasih dengan tinggi tabung 25 cm, diameter 8 cm.
sisi tabung di lubangi dari bagian tenggah sampai mulut silinder dengan jumlah
lubang sebanyak 12 lubang yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara ke
dalam selinder untuk mempercepat daya pembakaran dari briket. Bagian tengah
selinder di tepatkan sebuah plat aluminium berlubang yang di gunakan untuk
menaruh briket, pada plat aluminum di buat lubang sebanyak 5 lubang yang di
manfaatkan sebagai temapt jatunya abu briket. Pengujian kemampuan bakar briket
yang di butuhkan untuk mendidihakn air sebnyak 2 liter, waktu waktu yang di
butuhkan untuk mendidihkan air sebanyak 2 liter, dan akan mengukur suhu yang
di habiskan oleh bara briket dalam pembakaran.
Adapun di gunakan untuk mendidihkan air terdapat briket yang di
kombinasikan dengna bahan pengusir nyamuk dari kandungan zat bioaktif dari
gagang cengkih dan kulit buah langsat yang mana masing masing dari kedua
bahan tadi di uji dengan di lakukan pembakarna dengan mengunakan alat yang di
buat dari kaelng bekas yang di beri lubang sebanyak 12 lubang serta di buat plat
besi sebagai penyangah dari briket yang di buat, masing briket akan di uji pada
ruangan yang telah di modifikasi dengan jumlah nyamuk menyesuaikan dengan
lebar dari ruangan serta berapa banyak bruket yang di gunakan.
Daftar pustaka
Arif budiyarto et all 2012, pemanfaatan limbah kulit biji nyamplung untuk bahan bakar briket
bioarang sebagai sumber energy alternative. Jurnal teknologi kimia dan industry ,
Vol,. 1, no 1. Tahun 2012 halaman 165-174
Ahmad Z A, pramno dan sunyoto. 2017. Pengaruh variasi jumlah perekat tepung tapioca
terhadap krakteritik briket arang tempurung kealapa. Jurnal sain dan teknologi vol. 15
no. 2,
Djarkasi G S., Raharjo ., Noo dan sudarmaji., 2008. Stabilitas oksidatif minyak biji kenari (
canarium indicium dan canarium vulgare) selama penympanan pada suhu 30 dan
40⁰C. jurnal teknologi dan industry pangan., Vol XIX. No. 2 th. 2008.
Hendra djeni, 2007. Pembuatan briket arang dari campuran kayu,bamboo,sabut kelapa dan
tempurung kelapa ssebagai sumber energy alatenatif
Juwita. 2014. Kapasitas adsorpi karbon aktif tempurung kenari terhadap zat warna merah
reaktif-1. Program studi agroindustri, politeknik pertanian negri pangkep. Urasan
kimia, universitas hasannuddin makasar
Mailoa. 2015 kajian senyawa bioaktif buah kenari segar ( canarium vulgare leenh). Program
studi teknologi hasil pertanian fakultas pertanian universitas pattimura, ambon.
Rahmawati. S. 2013. Pemanfaatan kulit rambutan (nephelium sp.) untuk bahan pembuatan
briket arang sebagai bahan bakar alternative. Prosiding simposiung nasional inovasi
dan pembelajaran sains 2013. ISBN 976-602-4-2.
Rinayu H. 2013 pengaruh komposisis dan ukuran serbuk ukuran briket dan yang terbuat dari
batu bara dan jerami padi terhadap krakteristik pembakaran. Jurnal AUTINDO
politeknik indonusa Surakarta ISSN : 2442-7918 Vol. 1 no 1. Tahun 2013
Ringkuangan. Johni dan pajow. 1993 pengembangan pembuatan bahan briket dari arang
tempurung balai penelitian dan pengembangan industry
Sudibyo. K., 1980. Konservasi energy : mecari kemungkinan untuk konservasi pada energy
industry pedesaan. Hasil-hasil lokakarya konservasi energy 24-25 30 agustus 1997,
departemen pertambagan dan energy republic Indonesia, Jakarta.