Anda di halaman 1dari 20

i

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA





JUDUL PROPGRAM
ANALISIS PROKSIMAT BRIKET HYBRID (PADUAN BRIKET BATU BARA
MUDA DAN LIMBAH KULIT JAMBU METE) SEBAGAI
SUMBER ENERGI ALTERNATIF




BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN



Disusun Oleh :
Sapriadil F1B1 09 026 (Ketua Kelompok)
Epita Hesti Rosihan F1B1 10 055 (Anggota 1)
Nurfitri F1B1 10 063 (Anggota 2)



UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013




ii

PENGESAHAN USULAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Analisis Proksimat Briket Hybrid (Paduan
Batubara Muda dan Limbah Kulit Jambu
Mete) Sebagai Sumber Energi Alternatif
2. Bidang Kegiatan : PKM-PNELITIAN
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No.Telp./HP
f. Alamat email

: Sapriadil
: F1B1 09 026
: Fisika
: Universitas Haluoleo
: Jl. MT. Hariyono, HP 085394585332
: sapriadilrocket@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan gelar
b. NIDN
c. Alamt Rumah dan No. Telp./HP

: Ersam S. Hasan, S.Si., M.Si
: 001157005
: Jl. Manunggal I No. 7 Kendari
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain

: Rp. 12,500,000.00
: Rp. -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Kendari, 28 Oktober 2013
Menyetujui
Ketua Jurusan Fisika Ketua Pelaksana Kegiatan


Dr. Ida Usman, M.Si Sapriadil
NIP. 19720418 199903 1 002 NIM. F1B1 09 026

Pembantu Rektor Dosen Pendamping
Bidang Kemahasiswaan UHO


Dr. Bahtiar, M.Si Ersam S. Hasan, S.Si., M.Si
NIP. 19640919 199103 1 001 NIP. 19700311 199802 1 00
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
RINGKASAN 1
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3. METODE PENELITIAN
BAB 4. BIAYA DAN ANGGARAN KEGIATAN
2
4
6
9
DAFTAR PUSTAKA 10























iv

RINGKASAN

Penelitian ini dilatar belakangi atas krisis bahan bakar minyak yang terjadi saat ini,
sehingga diperlukan suatu solusi untuk mengatasi hal tersebut dan salah satu solusi diantara
berbaga solusi yang ada yaitu dengan dilakukannya penelitian terkait dengan analisis
proksimat pada briket hybrid (paduan batubara muda dengan kulit jambu mete). Penelitian ini
bertujuan untuk pembuatan briket hybrid dan melakukan pengujian proksimat. Sehingga dari
tujuan ini kemudian dapat diperoleh suatu target yaitu untuk menemukan suatu briket hybrid
(paduan batubara muda dan kulit jambu mete) yang memiliki nilai kalor tinggi sebagai
pengganti bahan bakar minyak. Kemudian untuk mencapai tujuan pada penelitian ini
dilakukan 2 tahap penelitian yaitu : (1) membuat karbon aktif (karboniasi) dan
mengkarakterisasi bahan kulit jambu mete yang akan digunakan sebagai bahan baku
pembuatan briket hybrid. (2) membuat dan mengkarakterisasi karbon aktif betubara muda
untuk mendapatkan kualitas yang optimal sebagai bahan baku pembuatan briket hybrid.
Pada tahap pembuatan karbon aktif (karbonisasi) kulit jambu mete yaitu diawali
dengan penjemuran sampel dibawa terik matahari hingga kering. Setelah dilakukan
pengeringan kulit jambu mete kemudian dilakukan pengkarbonisasian yaitu dengan
menggunakan alat karbonasi yang dilakukan selama 2 jam pada suhu 300
0
C. Setelah itu
dilakukan penggerusan kemudian dihaluskan menggunakan ayakan 60 mesh dan diaktivasi
dengan menggunakan tanur pada suhu 400-700
0
C. Arang kulit jambu mete siap untuk dibuat
briket.
Sedangkan pada Proses pembuatan briket batubara muda diawali dengan penggerusan
batubara kemudian diayak dengan ukuran ayakan 60 mesh. Bubuk batubara muda tidak perlu
dikarbonasi karena batubara muda sudah memiliki fixed karbon yang tinggi. Batubara muda
kemudian diaktivasi pada temperatur 400-700
0
C. Arang batubara siap untuk dibuat briket.
Dari kedua bahan diatas (arang batubara muda dan arang kulit jambu mete) kemudian
dibuat menjadi briket hybrid (paduan batubara muda dan kulit jambu mete) dengan campuran
bahan perekat (kanji, pati jarak, dan pati sagu).















1
v

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningkatnya ketergantungan gaya hidup masyarakat terhadap penggunaan
bahan bakar minyak tanah dan gas bumi mengakibatkan kebutuhan dan permintaan akan
bahan bakar minyak (BBM) tersebut terus meningkat. Di lain sisi, ketersediaan bahan
bakar minyak tanah dan gas bumi sebagai bahan bakar tak terbarukan justru semakin
menipis. Sehingga bedampak pada meningkatnya harga jual bahan bakar minyak tanah
dan gas bumi di Indonesia. Saat ini, pemerintah Indonesia mensubsidi bahan bakar
minyak tanah sekitar 49 triliun rupiah per tahun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitar 10 juta kilo liter per tahun. Pemerintah mengurangi beban subsidi tersebut dengan
cara mengalihkan subsidi yang ada menjadi subsidi langsung kepada masyarakat miskin.
Untuk megantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak diperlukan bahan bakar
alternatif yang murah dan mudah diperoleh. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber energi
lain yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat Indonesia.
Berbagai solusi telah ditawarkan oleh para ilmuwan di dunia untuk mengatasi
ketergantungan terhadap sumber energi tak terbarukan. Diantara berbagai solusi itu
adalah pemanfaatan energi biomassa dan batubara muda sebagai energi alternatif.
Biomassa merupakan jenis energy yang dihasilkan dari proses produksi hasil maupun
limbah hutan, perkebunan, peternakan dan pertanian, contohnya misalnya kulit jambu
mete yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dimanfaatkan dengan baik.
Selain sekam padi potensi batubara di Sulawesi Tenggara juga sangat besar yaitu
9.000.000 juta ton yang tersebar di daerah pulau Wawonii, Kabupaten Konawe dan
Kabupaten Kolaka Utara (M. Jahidding dkk, 2011).
Sehingga untuk mengoptimalkan bahan bakar energi alternatif sebagai pengganti
bakan bakar minyak tanah dan gas bumi maka perlu adanya optimalisasi dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari bahan bakar aternatif tersebut. Maka dari itu,
dilakukanlah penelitian yang kemudian bagaimana memadukan kulit jambu mete dengan
batubara muda yang dapat menghasilkan suatu bahan bakar yang mempunyai nilai jual
dengan mengubahnya menjadi energi alternatif, perpaduan kedua bahan inilah yang
kemdian disebut sebagai briket hybrid.
Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan di atas kami mengadakan penelitian
sebagai tugas akhir dengan judul : Analisis Proksimat Briket Hybrid (Paduan
Batubara Muda dan Limbah Kulit Jambu Mete) Sebagai Sumber Energi
Alternatif.
2
vi

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dikaji pada
penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana proses pembuatan dan bentuk briket Hybrid (paduan dari kulit jambu
mete dan batubara muda).
2. Bagaimana pengujian proksimat briket Hybrid (paduan dari kulit jambu mete dan batu
bara muda).
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Membuat briket Hybrid (paduan dari kulit jambu mete dan batubara muda).
2. Melakukan pengujian proksimat briket Hybrid (paduan dari kulit jambu mete dan
batubara muda)
1.4. Temuan yang ditargetkan
Penelitian ini dilakukan untuk menemukan suatu briket hybrid (paduan batubara
muda dan kuiat jambu mete) yang memiliki nilai kalor yang tinggi.
1.5. Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan
Dengan penelitian ini dapat menghasilkan bahan bakar alternatif dalam bentuk
briket hybrid untuk pengembangan energi terbatukan dalam bidang fisika material dan
energi.
1.6. Luaran yang diharapkan
Penelitian ini nantinya akan menghasilkan artikel ilmiah yang akan diterbitkan
dalam bentuk Jurnal Studi Fisika Material.
1.7. Manfaat Penelitian
1. Dapat menghasilkan briket yang dapat didukan sebegai bahan bakar alternatif
pengganti minyak tanah.
2. Dapat dijadikan acuan dalam mancari bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar
minyak.







3
vii

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Energi Terbarukan
Sumber daya energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang output-nya
akan konstan dalam rentang waktu jutaan tahun. Sumber-sumber energi yang termasuk
dalam kategori terbarukan adalah sinar matahari, aliran air sungai, angin, gelombang laut,
arus pasang surut, panas bumi, dan biomassa.
Sejak ditemukan sumber energi yang lebih modern, yaitu bahan bakar fosil dan
tenaga nuklir peranan energi terbarukan di seluruh belahan dunia, terutama di banyak
negara maju mengalami penurunan. Namun sejak terjadinya krisis minyak pada era 1970-
an yang dilanjutkan dengan meningkatnya kesadaran terhadap kelestarian lingkungan
global, potensi energi tebarukan sebagai sumber energi alternatif kembali mendapat
perhatian (Andi Nur Alam Syah 2006).
Tabel 2.1. Potensi Energi Terbarukan di Indonesia
Sumber Potensi (MW Kapasitas Terpasang Pemanfaatan (%)
Large Hydro 75.000 4.200 5,600
Biomassa 50.000 302 0,604
Geothermal 2.000 812 4,060
Mini/mikro hydro 459 54 11,764
Energi Cahaya (Solar 15.6487 5 3,19 X 10 -3
Energi angin 9.286 0,50 5,38 X 10 -3
Total 311.232 5.373,5 22,03
Sumber : Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, (2001)
2.2. Kulit Jambu Mete
Kulit biji jambu mete merupakan limbah pada pengolahan biji jambu mete yang
terdapat disekitar 67 % dari mete glondong. Limbah padat ini mengandung 32-37 %
minyak yang dikenal sebagai minyak laka atau CNSL (Cashew Nut Shell Liquid). CNSL
mengandung senyawa fenol alam terdiri dari : asam anakardat, kardol, 2- metil kardol
dan kardanol (Tyman, 1979).






Gambar 2.1. Struktur Buah Dan Penampang Gelondong Mete
4
viii

Kulit biji mete dapat digunakan sebagai bahan untuk menghasilkan arang aktif
yang berkualitas baik, karena tediri dari tiga lapisan kulit yaitu endocarp, mesocarp dan
epicarp yang memiliki kandungan lemak dan protein yang tinggi. (Ari Dwi Putranto dan
M. Razif, 2005).
Tabel 2.2. Komposisi kimia kulit buah mete
No Unsur Kandungan (%)
1 Kadar Air 13,17
2 Kadar Abu 6,74
3 Sellulosa dan Lignin 17,35
4 Azotic substansi 4,06
5 Zat yang dapat disakarifikasi 20,85
6 Zat ang larut dalam ether 35,1
Sumber : Muchji mulihardjo, (1990)
2.3. Batubara
Batubara adalah bahan bakar yang terbentuk dari fosil yang sudah dikenal
dimana-mana, yaitu dari tanaman yang telah membusuk dan kemudian tertekan ke bawah
oleh pertumbuhan lapisan-lapisan baru dan tanah yang terbentuk diatasnya. Batubara
terbentuk dengan cara yang sangat komplek dan memerluka waktu yang lama mencapai
puluhan sampai ratusan juta tahun dibawah pengaruh fisika, kimia ataupun keadaan
geologi. Batubara merupkan salah satu batuan sedimen organik yang dapat terbakar
karena berasal dari sisa-sisa kehidupa dan menjadi padat setelah tertimbun oleh lapisan
diatasnya .
Tabel. 2.3. Hasil Analsis Briket Batubara Muda









(M. Jahidding dkk, 2011).
5
ix

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu danTempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2013 - Februari 2014
bertempat di Laboratorium Fisika Material Basah FMIPA Universitas Halu Oleo Kendari.
3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang material yang berjudul
Analisis Proksimat Briket Hybrid (Paduan Batubara Muda dan Limbah Kulit
Jambu Mete) Sebagai Sumber Energi Alternatif menggunakan metode
eksperimen.
3.3. Alat dan Bahan Penelitian yang Digunakan
1. Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Alat penelitian
No. Nama Alat Kegunaan
1. Palu Untuk menghancurkan batu bara
2. Mortar Untuk menggerus dan menghaluskan batu bara
3. Blender Untuk menghaluskan batu bara
4. Ayakan 60 mesh Untuk mengayak serbuk batu bara agar didapatkan
ukuran butiran yang homogen
5. Tanur Untuk proses aktivasi sampel dan Untuk pengabuan,
penentuan volatile metter dan fixed karbon.
6. Tibangan digital Untuk menimbang massa sampel
7. Hot plate sebagai alat pemanas
8. Pencetak biobriket berbentuk
silinder berongga
Untuk mencetak briket
9. Alat kompaksi biobriket Untuk mengompaksi arang briket
10. Oven Untuk mengeringkan sampel briket
11. Cawan porselin Segai wadah briket yang akan dianalisis
12. Desikator Sebagai tempat untuk mendinginkan sampel yang
telah dipanaskan
13. Kalorimeter bomb Untuk menguji nilai kalor briket batu bara
14. Gegep Untuk mengangkat cawan dari dalam tanur
15. Gelas kimia Sebagai tempat pembuatan perekat
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Bahan Penelitian
No. Nama Bahan Kegunaan
1. Batu bara muda dan Kulit jambu mete Bahan dasar penyusun briket
2. Kulit jambu mete Bahan dasar penyusun briket
3. Pati Jarak, kanji dan sagu Sebagai bahan perekat pembuatan briket
4. Gas Nitrogen Sebagai zat pengaktif pada aktivasi
5. Aquades Sebagai bahan pencuci
6
x

3.4. Prosedur Penelitian
1. Pembuatan Biobriket
Proses pembuatan arang briket dari kulit jambu mete diawali dengan
pengeringan kulit jambu mete kemudian dikarbonasi dengan menggunakan alat
pengkarbonasi dan selanjutnya diaktivasi pada temperatur 400
0
C, 500
0
C, 600
0
C dan
700
0
C kemudian dicampur dengan bahan perekat (pati jarak, pati sagu, dan kanji)
menggunakan homegenyzer. Arang sekam padi siap untuk dibuat briket.
2. Pembuatan Briket Batubara muda
Proses pembuatan briket batubara diawali dengan penggerusan batubara
kemudian diayak dengan ukuran ayakan 60 mesh. Bubuk batubara muda tidak perlu
dikarbonasi karena batubara sudah memiliki fixed karbon yang tinggi. Fowder
batubara diaktivasi pada temperatur 400
0
C, 500
0
C, 600
0
C dan 700
0
C kemudian
dicampur dengan bahan perekat (pati jarak, pati sagu, dan kanji) menggunakan
homegenyzer. Arang batubara siap untuk dibuat briket.
Prosedur penelitian secara keselurahan dapat dilihat pada bagan alir berikut
ini:


















Pembuatan sampel briket hybrid
(komposisi : 1:9; 3:7; 1:1; 7:3 dan 9:1
Analisis kualitas briket hybrid
(kadar abu, Volatile Matter, fixed
karbon dan nilai kalor)
Prototype Briket Hybrid
(siap diproduksi massal)
Karbonasi dan pengayakan
kulit jambu mete
Penggerusan dan
pengayakan batubara
Aktisivasi Termal (400-
700
0
C)
Persiapan sampel biobriket
kulit jambu mete
Aktisivasi Termal (400-
700
0
C)
(temperatur 400, 500,
Persiapan sampel briket
batubara

Persiapan Bahan dan Alat
7
xi

Analisis Kualitas Biobriket dan Briket Batubara
1. Kadar Air
Sampel briket Hybrid (paduan kulit biji mete dengan batubara muda), dapat
ditentukan kadar airnya dengan pamanasan 105
0
C kedalam tanur selama 30 menit
dan didinginkan kedalam desikator selama 15 menit selanjutnya ditimbang
massanya. Kemudian diulangi dengan sampel yang sama secara berulang dengan
variasi perekat dan perbandingan yang berbeda. Untuk analisis penentuan presentase
kadar air dari sempel tersebut dapat dilihat pada persamaan berikut :
[ ]
MS
x MCK C SP MC MS
KadarAir
% 100 )) 105 ( (
(%)
0
+
=
Keterangan :
MCK : Massa cawan kosong (gram)
MS : Massa sampel (gram)
MC+SP (105
o
C ) : Massa cawan + sampel setelah pemanasan pada suhu
105
o
C (gram)
2. Volitile Matter
Untuk menentukan volatile matter dari sampel briket hybrid, sampel yang
telah ditentukan kadar airnya kemudian dimasukan kedalam cawan porselin yang dan
ditutup dengan penutup cawan porselin. Setelah itu sampel dimasukan kedalam tanur
dengan suhu 750
0
C selama 30 menit dan didinginkan dengan menggunaka desikator
selama 15. Setelah didinginakan penutup sampel dibuka kemudian timbang
massanya.
Untuk menghitung kandungan volatile matter pada sampel dapat dihitung
dengan persamaan :
[ ]
MS
x MCK C SP MC MS
KZH
KadarAir C langKZH KadarZatHi tter VolatileMa
% 100 )) 750 ( (
(%)
) 750 ( %
0
0
+
=
=

Keterangan :
KZH : Kadar Zat Hilang
MCK : Massa cawan kosong (gram)
MS : Massa sampel (gram)
MC+SP (750
o
C ) : Massa cawan + sampel setelah pemanasan pada suhu
750
o
C (gram)
8
xii

3. Kadar Abu
Untuk menentukan kadar abu pertama sampel dimasukkan kedalam cawan
porselin yang tanpa penutup kemudian dipanaskan dengan meggunakan tanur pada
suhu 400
0
C selama 30 menit. Kemudian sampel yang sudah dipanaskan didinginkan
dengan menggunakan desikator selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan
penimbangan massa dari sampel tersebut.
Perhitungan kadar abu dapat dihitung dengan persamaan :
[ ]
MS
x MCK C SP MC MS
KadarAbu
% 100 )) 400 ( (
(%)
0
+
=
Keterangan :
MCK : Massa cawan kosong (gram)
MS : Massa sampel (gram)
MC+SP (105
o
C ) : Massa cawan + sampel setelah pemanasan pada suhu
400
o
C (gram)
4. Fixed Carbon
Kadar karbon terikat (Fixed Karbon) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
Fixed Karbon = [(100)-(Kadar Air+Volatile Matter+Kadar Abu)

5. Nilai Kalor
Nilai kalor briket hybrid dianalisis menggunakan alat Kalorimeter Bomb.
Kalirasi pembakaran alat dilakukan dengan menggunakan asam benzoat sebagai
standar untuk memperoleh Tara Energi (W). Untuk memperoleh nilai kalor briket
digunakan rumusan sebagai berikut :
gram kkal
M
T Wx
E
T
xM
W
T T T
/
6320
1 2

=
=

dimana M berat massa benzoat, T suhu asam benzoat, W tara energi, E nilai kalor
pembakaran dan 6320 nilai kalor/1 gram asam benzoat.
(M. Jahidding dkk, 2011)



9
xiii

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya yang diperlukan pada PKM-P ini dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 4,380,000
2 Bahan Habis Pakai 1,220,000
3 Perjalanan 5,000,000
4 Lain-Lain 1,900,000
Total Keseluruhan Anggaran 12,500,000


DAFTAR PUSTAKA

Jahidding M., dkk, 2011. Pengembangan Briket Hybrid Berbasis Sekam Padi dan
Batubara Muda (Brown Coal) sebagai Energi Alternatif.
Laboratorium Fisika Material dan Energi Jurusan Fisika FMIPA,
Universitas Haluoleo

Muliharjo, Muchji; 1990. Jambu Mete dan Teknologi Pengolahannya (Anacardium
Occidentale L). Liberty, Yogyakarta

Nur Alam Syah, Andi, 2006. Biodiesel Jarak Pagar. Agro Media Pustaka, Bandung.
Nair, M. K., B. E. V. V. Rao, K. N. N. Nambiar, M. C. Nambiar. 1979. Monograph on
Plantation Crops I. Cashew (Anacardium occidentale). Kerala:
Central Plantation Crops Research Institute.

Putranto Dwi Ari dan M. Razif, 2005. Pemanfaatan Kulit Biji Mete Untuk Arang Aktif
Sebagai Adsorben Terhadap Penurunan Parameter Phenol.
Jurusan Teknik Lingkungan FTSP.ITS

Tyman, J.H.P. and France, A.P. 1979. Compositional Studies on Natural Indian Cashew
Nut Shell Liquid. Brunel University, Great Britain.

10
xiv

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5
Persiapan
Penelitian

Persiapan
Bahan dan
Alat

Persiapan
Administrasi

Pengambilan
sampel

Pelaksanaan
Penelitian

Pembuatan
biobriket
Pembuatan
briket
batubara
muda
Pembuatan
sampel briket
hybrid

Karakterisasi
briket hybrid

Analisis Data

Penyusunan
Laporan

Penulisan
hasil
penelitian
Hasil Akhir
penelitian










11
xv

Lampiran 2. Biodata Ketua dan Anggota

Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sapriadil
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Fisika
4 NIM F1B1 09 026
5 Tempat Tanggal Lahir Alangga, 04 Juni 1992
6 E-mail sapriadilrocket@gmail.com
7 Nomor Telpom/HP 085394585332

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Negeri1 Andoolo Negeri 3 Andoolo Negeri 1 Andoolo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1997-2003 2003-2006 2006-2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P).


Kendari, 28 Oktober 2013
Pengusul,



Sapriadil














12
xvi

Anggota 1

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Epita Hesti Rosihan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Fisika
4 NIM F1B1 10 055
5 Tempat Tanggal Lahir Sawapudo, 13 Desember 1992
6 E-mail hestirosihanepita@yahoo.co.id
7 Nomor Telpom/HP 087843554761

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Negeri Sawapudo Negeri 2 Soropia Negeri 1 Soropia
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P).

Kendari, 28 Oktober 2013
Pengusul,



Epita Hesti Rosihan
















13
xvii

Anggota 2

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurfitri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Fisika
4 NIM F1B1 10 063
5 Tempat Tanggal Lahir Kolaka, 09 September 1992
6 E-mail -
7 Nomor Telpom/HP 085398497292

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi 1 Andomowu Negeri 1 Lasolo Negeri 1 Lasolo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P).

Kendari, 28 Oktober 2013
Pengusul,



Nurfitri

















14
xviii

Lampiran 3. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang
No Urain Jumlah Satuan
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Kalorimeter Bomb 60 sampel 50,000 3,000,000
2 Sewa Ayakan 60 Mesh 5 bulan 30,000 150,000
3 Sewa Oven 5 bulan 75,000 365,000
4 Sewa Tanur 5 bulan 75,000 365,000
5 Blender 2 Buah 250,000 500,000
6 Sub Total 4,380,000

2. Bahan Habis Pakai
No Urain Jumlah Satuan
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Gas Nitrogen 3 Tabung 250,000 750,000
2 Aquades 5 liter 5,000 25,000
3 Toples plastik 8 buah 15,000 120,000
4 Plastik sampel 5 dos 25,000 125,000
5 Sarung tangan 10 buah 15,000 150,000
6 Masker 1 Dos 50,000 50,000
Sub Total 1,220,000

3. Perjalanan
No Kota Tujuan Volume
Biaya Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Yogyakarta (karakterisasi
sampel)
1 orang 3,000,000 3,000,000
2 Transportasi ke lokasi
Batubra muda
2 orang 300,000 600,000
3 Transpor ke Lokasi
pengolahan jambu mete
2 orang 400,000 800,000
4 Transport lokal 3 orang 200,000 600,000
Sub Total 5,000,000

4. Lain-Lain
No Jenis Volume
Biaya Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
1 Dokumentasi 100,000
2 ATK 150,000
3 Pembuatan Laporan 10 eksp. 30,000 300,000
4 Seminar 1 kali 500,000 500,000
5 Publikasi 1 kali 850,000 850,000
Sub Total 1,900,000


15
xix

Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program
Studi
Bidang Ilmu Alokasi
Waktu
(Minggu)
Uraian Tugas
1 Sapriadil/
F1B1 09 026
Fisika Fisika
Material dan
Energi
2 Pengumpulan data-data
Pendukung
2 Epita Hesti
Rosihan/
F1B1 10 055
Fisika Fisika
Kebumia
1 Studi Pustaka
3 Nurfitri/
F1B1 10 063
Fisika Fisika
Kebumian
1 Penyusunan Proposal





















16
xx

Lampiran 5 . Surat Pernyataan Ketua Peneliti

UNIVERSITAS HALU OLEO (UHO)
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sapriadil
NIM : F1B1 09 026
Program Studi : Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan bahwa usulan (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya dengan
judul:
Analisis Proksimat Briket Hybrid (Paduan Batubara Muda dan Limbah Kulit
Jambu Mete) Sebagai Sumber Energi Alternatif
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Kendari, 28 Oktober 2013


Mengetahui,
Pembatu Rektor
Bidang Kemahasiswaan UHO

Yang Menyatakan,





Dr. Bahtiar, M.Si
NIP. 19640919 199103 1 001




Sapriadil
NIM. F1B1 09 026

17

Anda mungkin juga menyukai