Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

"SUMBER ENERGI DAN DAN KETERBATASAN BAGI MANUSIA"


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Fortofolio Mata Pelajaran
Fisika

Disusun oleh :

NAMA : HADIAH WATI


KELAS : XII IPS

SMAN 16 MUARA BUNGO


TAHUN 2021/2022

1
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I
A. Sumber energi tak terbarukan................................................................. 3
B. Sumber energi terbarukan....................................................................... 6
C. Penggunaan sumber energi...................................................................... 9
D. Dampak penggunaan sumber energi....................................................... 11
BAB II
A. Penyebab keterbatasan energi................................................................. 13
B. Solusi terhadap keterbatasan energi........................................................ 16
C..Contoh penemuan yang dapat mengatasi keterbatasan energi................ 18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 28
B..Saran........................................................................................................ 28

2
BAB I

SUMBER ENERGI TAK TERBARUKAN DAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN

A. SUMBER ENERGI TAK TERBARUKAN

Sumber energi tak terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang

jumlahnya terbatas, waktu pembentukannya membutuhkan jutaan tahun, dan prosesnya tidak

berkelanjutan sehingga pada saatnya bisa habis karena terus menerus digunakan sementara

butuh waktu yang lama untuk menggantikannya.

1. Sumber Energi Tak Terbarukan: Fosil

Energi fosil adalah sumber daya alam yang tersusun dari senyawa hidrokarbon yang

mengalami proses pembentukan sangat lama.

a. Batu Bara

Batu bara adalah sumber daya alam yang paling banyak di Indonesia. Menurut data

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2021, cadangan batu bara

Indonesia mencapai 38,84 miliar ton dengan rata-rata produksi sebesar 600 juta ton per

tahun.

Batu bara sendiri dibagi ke dalam empat jenis yaitu lignit, sub-bitominous, bitominous, dan

antrasit.

 Lignit, merupakan batu bara muda yang mempunyai energi 2250-4650 kkal/kg,

dengan kandungan 25%-30% senyawa hidrokarbon.

3
 Sub-bitominous, memiliki energi sebesar 4650-7250 kkal/kg dengan senyawa

hidrokarbon sekitar 25%-45%.

 Bitominous yaitu batu bara dengan sumber energi yang cukup tinggi yaitu 5850-8650

kkal/kg dan mengandung 45%-86% senyawa hidrokarbon.

 Antrasit, merupakan jenis batu bara kelas tertinggi dengan lebih dari 8359 kkal/kg

dan kandungan senyawa hidrokarbon sekitar 86%-89%.

b. Minyak Bumi

Kendaraan yang sehari-hari Bapak dan Ibu guru pakai seperti motor, mobil, atau bus

pastinya menggunakan bahan bakar minyak bumi. Minyak bumi adalah bahan bakar fosil

yang terdiri dari campuran berbagai hidrokarbon. Sumber energi ini umumnya diolah

menjadi aspal, solar, bensin, kerosin, avtur, gas, dsb.

c. Gas Alam

Gas alam adalah sumber energi yang berasal dari fosil tanaman, hewan, dan mikroorganisme

lainnya yang sudah tersimpan selama ribuan atau jutaan tahun.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Energi-energi fosil yang ada biasanya dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap

(PLTU). Tahukah Bapak dan Ibu guru kalau sumber energi fosil yang paling banyak

digunakan adalah batu bara atau BBM (Bahan Bakar Minyak)? Menurut data BPPT di tahun

2016, kebutuhan PLTU di Indonesia mencapai angka yang sangat besar yaitu 427 juta SBM.

Dari angka tersebut, energi yang paling besar digunakan adalah batu bara karena energi ini

tidak perlu diimpor, berbeda dengan BBM. Meskipun Indonesia juga memproduksi BBM

4
sendiri, tetapi jumlahnya belum mencukupi kebutuhan sehingga tetap harus melakukan

impor. .

3. Sumber Energi Tak Terbarukan: Nuklir

Energi nuklir dimanfaatkan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Di Indonesia

sendiri, energi ini belum terlalu dieksplor dan digunakan sebagai pembangkit listrik. Sejauh

ini hanya ada tiga reaktor nuklir di Indonesia yang ditujukan bukan sebagai PLTN melainkan

sebagai reaktor penelitian oleh BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional). Ketiga reaktor

nuklir tersebut antara lain:

a. Reaktor Triga Mark II, Bandung

b. Reaktor Kartini, Jogja

c. Reaktor Siwabessy, Serpong

Kenapa sumber energi tak terbarukan nuklir belum terlalu dimanfaatkan padahal Indonesia

memiliki potensi sumber daya nuklir sebesar 3000 MW? Hal ini dikarenakan nuklir sangat

berbahaya, karena radiasinya bisa mengancam lingkungan jika keluar dari wilayah PLTN.

Dibutuhkan waktu dan biaya yang besar untuk mengembangkan PLTN serta

mempertimbangkan risikonya.

Masalah dalam Sumber Daya Energi Tak Terbarukan

Dalam menggunakan sumber energi, terutama energi tak terbarukan, pastinya kita

menemukan beberapa masalah. Masalah-masalah yang muncul antara lain:

1. Ketersediaannya terbatas, menurut perkiraan energi minyak bumi kurang lebih dalam 40

tahun akan habis, batu bara sekitar 135 tahun, dan gas alam sekitar 70 tahun lagi. Tantangan

5
inilah yang membuat kita harus mulai beralih ke energi baru terbarukan supaya tidak

bergantung pada yang tidak terbarukan.

2. Sumber energi tak terbarukan membawa dampak buruk pada lingkungan. Pembangkit

listrik mengubah sumber energi melalui proses pembakaran. Hasil pembakaran itu

menghasilkan gas-gas yang cukup berbahaya contohnya Co2 yang terus meningkat dan

menyebabkan efek rumah kaca, Nox dan Sox yang jika bereaksi dengan air akan

menghasilkan asam yang berakibat mencemari air dan tanah, serta gas-gas lain yang

berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.

3. Kebocoran reaksi nuklir, seperti yang terjadi di beberapa negara dengan PLTN.

Contohnya kebocoran radiasi nuklir yang terjadi di Jepang pada 11 Maret 2011 akibat gempa

dan tsunami, serta di Rusia pada 26 April 1986. Karena itulah, penggunaan tenaga nuklir di

Indonesia sendiri masih dibatasi.

B. SUMBER ENERGI TERBARUKAN

Energi terbarukan merupakan sebuah sumber energi yang berasal alam yang mampu

digunakan dengan bebas, mampu diperbarui terus-menerus serta tak terbatas. Berikut ini

pengertian energi terbarukan, lengkap dengan jenis, sumber dan manfaatnya. Tak dapat

dipungkiri, setiap manusia membutuhkan sumber daya energi. Setiap aktivitas yang

dilakukan pastinya membutuhkan sumber daya, baik itu terbarukan ataupun tidak. Namun,

penggunaan sumber energi terlalu masif sukses membuat lingkungan alam menjadi kacau

dan rusak. Akhirnya, hasil dari pembuangan sumber energi tersebut polusi yang

membahayakan kesehatan.

6
Sadar bahwa sumber energi tak terbarukan menipis, para ilmuan dari berbagai negara pun

mulai mengembangkan sumber energi terbarukan.

a. Pengertian Energi Terbarukan

Energi terbarukan ini merupakan sumber energi yang berasal dari alam yang mampu dibuat

kembali secara bebas, serta mampu diperbarui terus-menerus dan tak terbatas. Energi

terbarukan mampu diciptakan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin

canggih, sehingga mampu menjadi sumber energi alternatif.

b. Jenis-jenis energi terbarukan

Penggunaan sumber energi yang semakin meningkat membuat manusia untuk menemukan

opsi lainnya dari sumber energi yang ada sekarang ini. Adapun jenis-jenis energi terbarukan

yaitu sebagai berikut.

1. Tenaga surya

Jenis energi yang satu ini berasal dari proses penangkapan energi radiasi tenaga surya atau

sinar matahari, kemudian mengubahnya menjadi listrik, panas, atau air panas. Untuk

mendapatkan aliran listrik, panas matahari akan diserap menggunakan solar panel (panel

surya) kemudian mengubahnya menjadi tenaga listrik.

2. Energi angin

Angin merupakan udara bergerak. Sudah sejak lama angin digunakan sebagai sumber

energi. Contohnya di Belanda, angin dimanfaatkan untuk menggerakan kincir. Kincie ini

yang berfungsi sebagai sumber alat pengolah

7
biji-bijian. Sekarang ini, listrik juga mampu menghasilkan tenaga listrik dengan

memanfaatkan turbin. Turbin ini yang berguna untuk menggerakan generator yang

membangkitkan listrik.

3. Energi pasang surut

Energi ini diperoleh dari hasil pasang surut air laut. Diketahui, energi jenis ini juga

dimanfaatkan di pantai timur Amerika dan Eropa. Turbin yang dipasang tepi laut

membantu mengubah energi dari pasang surut air laut menjadi energi mekanik untuk

menggiling gandum.

3. Energi Ombak

Energi jenis ini digunakan untuk membangkitkan listrik. Hanya saja, untuk

mengembangkan energi ombak ini membutuhkan infrastruktur dengan jumlah biaya yang

relatif mahal.

4. Energi panas laut

Air laut memiliki perbedaan temperatur yang mana bagian dalam air laut terasa dingin dan

bagian permukaan air laut terasa panas karena terkena sinar matahari. Perbedaan

temperatur ini yang dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan

teknologi canggih.

c. Sumber Energi Terbarukan

Perlu diketahui, sumber energi saat ini berasal dari energi fosil dan energi terbarukan. Di

Indonesia, masih banyak area potensial untuk mengembangkan energi terbarukan. Adapun

8
beberapa sumber energi terbarukan yaitu: tenaga air, panas bumi, biomassa, tenaga surya,

tenaga angin, panas laut, ombak, dan pasang surut air laut.

d. Manfaat Energi Terbarukan

Penggunaan energi terbarukan mampu menyerap sumber daya serta investasi yang mana

manfaatnya bisa dirasakan hingga di masa mendatang. Berikut ini beberapa manfaat energi

terbarukan yang perlu kamu tahu.

 Meminimalisir efek pemanasan global

 Sumber energi tak terbatas

 Meningkatkan kesehatan masyarakat

 Hemat sumber daya serta uang

 Menciptakan lapangan kerja dan peluang

C. PENGGUNAAN ENERGI

Energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan

minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam

kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia.

Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada

penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti

CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global.

Pada dasarnya masalah energi di Universitas Indonesia adalah pemakaian energi listrik yang

berlebihan. Setiap tahun dapat diprediksi adanya kenaikan pemakaian listrik sekitar 10 – 15

%. Hal tersebut dikarenakan perilaku pengguna yang konsumtif dan belum sadar tentang

9
pemakaian dan penggunaan listrik. Akibat dari pemakaian listrik yang berlebihan bias

berdampak pada krisis listrik. Pemakaian listrik yang tidak terkontrol dapat berdampak pada

naiknya biaya anggaran untuk pembayaran penggunaan listrik. Disamping itu pengadaan

peralatan kantor yang bertambah akan berdampak juga kenaikan konsumsi listrik.

Untuk itu, perlu upaya-upaya efisiensi dalam penggunaannya dan terus mengembangkan

energi alternatif lain yang ramah lingkungan seperti energi Matahari (solar cell) yang terus

menerus mengalir dan tidak akan habis selama matahari masih bersinar, Energi Air, Energi

Angin, Bio-fuel, Panas Bumi (geothermal), dll. Universitas Indonesia telah memiliki

kebijakan tentang konservasi energi di kampus yaitu dengan adanya Keputusan Rektor

Universitas Indonesia Nomor: 1310/SK/R/UI/2011 Tentang Program Konservasi Energi di

kampus Universitas Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 20 Juni 2011.

 Terwujudnya program penghematan energi di lingkungan Universitas Indonesia

 Mengembangkan Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat yang terkait dengan konservasi energi di lingkungan

Universitas Indonesia

 Melaksanakan penghematan dengan tindakan nyata seperti pemilihan dan

penggunaan listrik, lampu, pendingin ruangan (AC) yang hemat energi dan tindakan-

tindakan lainnya serta meningkatkan penggunaan energi terbarukan (energi matahari

untuk pencahayaan).

 Memastikan bahwa semua peralatan yang menggunakan listrik tidak menyala saat

tidak ada aktifitas.

 Ketentuan lebih lanjut mengenai konservasi energi akan diatur kemudian

10
 Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian

hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana

mestinya

D. DAMPAK PENGGUNAAN ENERGI

Bumi menyediakan sumber daya yang begitu melimpah, salah satunya sumber energi.

Sumber energi adalah segala sesuatu yang mampu menghasilkan energi, guna memenuhi

kebutuhan dasar makhluk hidup. Kendati demikian, pemanfaatan sumber energi tidak boleh

berlebihan karena sumber energi akan habis. Belum lagi, dampak pemanfaatan sumber

energi yang berlebihan juga dapat merusak lingkungan.

Pemanasan global dan polusi udara yang dialami saat ini merupakan dampak sumber energi

yang pemanfaataannya berlebihan, seperti penggunaan kendaraan, mesin, dan listrik. Benda-

benda yang menunjang kehidupan kita itu, membakar energi yang bersumber dari minyak

gas maupun batu bara. Untuk menggantikan energi yang habis dan kurang baik bagi

lingkungan maka perlu dikembangkan energi terbarukan/energi alami seperti panas matahari,

angin, panas bumi, maupun air.

Untuk bisa mengurangi dampak sumber energi yang tidak baik bagi lingkungan dan

kesehatan manusia, maka penting bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang perlu

diperhatikan untuk memilih sumber energi. Pada dasarnya, dalam pemilihan sumber energi

harus bergantung pada beberapa hal, antara lain :

 Kemudahan mengekstraksi energi tersebut

 Memperhitungkan biaya dalam pengolahan energi

11
 Efisiensi teknologi yang tersedia

 Perlu memikirkan kerusakan yang ditimbulkan terhadap lingkungan.

Ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat sumber dan pemanfaatan energi terhadap

lingkungan, diantaranya penggunaan berbagai sumber dapat mengganggu dan mencemari

lingkungan, serta dalam pembangunan bendungan untuk pembangkit listrik tenaga air dapat

merusak dan mengganggu ekosistem kehidupan dalam air.

Selain itu, teknologi pembangkit listrik tenaga angin yang berasal dari kincir angin juga

dapat menyebabkan banyak polusi suara, seta terganggunya ekosistem laut akibat dari

pemanfaatan energi laut. Akibat dari pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan

pencemaran udara, sementara radiasi nuklir dapat menyebabkan efek berbahaya bagi

kelangsungan makhluk hidup.

Demi kelangsungan hidup yang sehat, aman dan bersih maka harus berhati-hati dalam

pemakaian dan pemanfaatan sumber energi. Pasalnya pemanfaatan sumber energi apa pun

akan memberikan dampak bagi kehidupan makhluk hidup.

BAB II

KETERBATASAN ENERGI

12
A. PENYEBAB KETERBATASAN ENERGI

Krisis energi merupakan masalah yang cukup kompleks dan terdiri dari berbagai

penyebab. Melansir enovaenergy.com.au, berikut 10 penyebab krisis energi:

1. Konsumsi Berlebihan

Krisis energi adalah akibat dari berbagai tekanan pada berbagai sumber daya alam. Ada

tekanan pada bahan bakar fosil seperti minyak, gas, dan batu bara karena konsumsi

berlebihan, yang kemudian dapat membebani sumber daya air dan oksigen kita dengan

menyebabkan polusi.

Model konsumsi saat ini sebagian besar bergantung pada sumber daya yang dapat

dikonsumsi dan terbatas seperti batu bara, minyak, dan gas alam, dan ini semakin dekat

untuk habis. Menurut proyeksi saat ini, cadangan minyak cukup untuk 40-60 tahun,

minyak konvensional sekitar 60 tahun, dan cadangan batu bara sekitar 2 abad.

2. Over Populasi

Penyebab lain dari krisis adalah peningkatan yang stabil dalam populasi dunia dan

permintaannya akan energi.

Permintaan energi akan diperkuat oleh ledakan demografis dan ekonomi di daerah-

daerah yang sedang berkembang. Diperkirakan bahwa populasi dunia akan mencapai

hampir 10 miliar orang pada tahun 2050. Menurut Badan Energi Internasional (IEA),

permintaan energi global dapat meningkat lebih dari 50% pada tahun 2030 tanpa adanya

kebijakan publik di bidang ini.

13
3. Pemborosan Energi

Pentingnya menghemat energi cukup sering diremehkan. Pemborosan energi

menggambarkan pemborosan sumber energi, khususnya bahan bakar dan listrik.

Akibatnya, pengurangan limbah menjadi sumber penghematan energi yang sangat besar,

yang membutuhkan tindakan baik pada tingkat individu maupun kolektif.

4. Pilihan Energi Terbarukan yang Belum Dijelajahi atau Kurang Dimanfaatkan

Energi terbarukan masih tetap tidak digunakan atau kurang dimanfaatkan di sebagian

besar negara. Sebagian besar energi berasal dari sumber yang tidak terbarukan seperti

batu bara. Ini berarti ada cukup banyak ruang untuk perbaikan di area ini.

Jika kita tidak fokus serius pada energi terbarukan, masalah krisis energi dunia tidak

dapat diselesaikan. Sumber energi terbarukan dapat mengurangi ketergantungan pada

bahan bakar fosil dan juga membantu mengurangi emisi gas rumah kaca

5. Infrastruktur yang Buruk

Penuaan infrastruktur peralatan pembangkit listrik dapat menjadi alasan lain akan krisis

energi global. Beberapa negara menggunakan peralatan usang yang membatasi produksi

energi yang efisien dan efektif.

Meskipun pembaruan infrastruktur membutuhkan banyak biaya dan menggunakan

sejumlah besar sumber daya tambahan, namun hal tersebut dapat menciptakan standar

kinerja tinggi dan membantu mencegah krisis energi.

6. Keterlambatan dalam Commissioning Pembangkit Listrik

14
Penundaan yang signifikan dalam commissioning (uji coba) pembangkit listrik baru

dapat mengisi kesenjangan antara permintaan dan pasokan energi. Hasilnya, sistem

berada di bawah tekanan besar untuk memenuhi permintaan listrik sehari-hari. Ketika

pasokan tidak sesuai dengan permintaan, hal tersebut dapat mengakibatkan pelepasan

beban, bahkan pemadaman sistem.

7. Sistem Distribusi yang Buruk

Pemadaman listrik atau gangguan saluran dan gangguan pasokan adalah akibat dari

sistem distribusi yang buruk. Gangguan ini juga menyebabkan pasokan menjadi lebih

mahal.

8. Kecelakaan Besar dan Bencana Alam

Kecelakaan-kecelakaan besar seperti patahan atau putusnya jalur utama, dan bencana

alam seperti kekeringan, banjir, angin topan, letusan gunung berapi, dan gempa bumi

menyebabkan terhentinya pasokan energi.

9. Perang

Perang antar negara juga dapat menghambat pasokan energi, terutama jika terjadi di

negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait, UEA, atau Qatar

sebagai pemasok energi utama atau minyak. Hal ini menyebabkan kenaikan harga

minyak dan kelangkaan global yang pada gilirannya memiliki efek riak yang

menyebabkan masalah bagi konsumen energi.

10. Faktor Lain-lain

15
Kenaikan pajak, pemogokan, peristiwa politik, musim panas yang parah atau musim

dingin yang dingin dapat menyebabkan peningkatan permintaan energi secara tiba-tiba

dan dapat menghambat pasokan

B. SOLUSI TERHDAP KETERBATASAN ENERGI

Meskipun krisis energi telah terjadi saat ini, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan

untuk mencegah semakin memburuknya krisis tersebut. Berikut cara mengatasi krisis

energi:

1. Berpindah ke Sumber Daya Terbarukan

Solusi terbaik yang memungkinkan adalah mengurangi ketergantungan dunia pada

sumber daya tak terbarukan dan meningkatkan upaya konservasi secara keseluruhan.

Sebagian besar zaman industri diciptakan dengan menggunakan bahan bakar fosil, tetapi

ada juga teknologi yang dikenal dan teruji dengan baik yang menggunakan energi

terbarukan seperti energi air, energi matahari, dan energi angin.

Salah satu kekhawatiran dunia adalah akan kehabisan gas atau minyak. Namun,

kekhawatiran yang lebih besar sebenarnya adalah penggunaan batubara akan terus

mencemari atmosfer dan menghancurkan sumber daya alam lainnya dalam proses

penambangan batubara. Jadi, penting untuk berpindah pada energi terbarukan sebagai

sumber energi pengganti batu bara.

2. Tingkatkan Fokus pada Teknologi Penyimpanan

16
Bekerja secara paralel dalam gerakan menuju penggunaan sumber terbarukan yang lebih

luas perlu adanya upaya kolektif dalam meningkatkan dan meningkatkan teknologi

penyimpanan. Seperti baterai atau penyimpanan energi hidro yang dipompa dan lebih

mudah diakses serta hemat biaya.

Meningkatkan ketersediaan, keefektifan, dan biayanya akan mendukung langkah menuju

sumber terbarukan dan membuatnya lebih mudah diakses, lebih andal, dan pada

akhirnya lebih efektif.

3. Meningkatkan Inisiatif Efisiensi Energi

Kesadaran untuk menggunakan energi secara efisien perlu ditingkatkan. Beberapa hal

sederhana yang dapat membantu untuk menghemat energi antara lain mematikan kipas

dan lampu saat tidak digunakan, berhati-hati saat menggunakan peralatan, membatasi

penggunaan pemanas dan pendingin, berjalan kaki, dan kegiatan kecil tapi berdampak

besar lainnya.

4. Lakukan Audit Energi

Audit energi adalah proses yang membantu untuk mengidentifikasi area di mana rumah

atau kantor kehilangan energi dan langkah apa yang dapat diambil untuk meningkatkan

efisiensi energi.

Audit energi dan secara umum lebih memperhatikan penggunaan energi dapat

membantu mengurangi jejak karbon, menghemat energi dan uang, dan membantu

mencegah dampak lebih lanjut pada krisis energi.

5. Bersama Peduli terhadap Perubahan Iklim

17
Baik negara maju maupun negara berkembang harus memiliki kepedulian yang sama

tentang perubahan iklim. Mereka harus fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca

melalui mekanisme lintas batas yang efektif.

Dengan pertumbuhan populasi saat ini dan konsumsi sumber daya yang berlebihan,

konsekuensi dari pemanasan global dan perubahan iklim tidak dapat dikesampingkan.

Baik negara maju maupun berkembang harus fokus pada pengurangan emisi untuk

mengurangi separuh emisi mereka dari tingkat saat ini pada tahun 2050.

C. CONTOH PENEMUAN YANG DAPAT MENGATASI KETERBATASAN ENERGI

Di sekolah mungkin kamu pernah mempelajari jenis-jenis energi berdasarkan sifat

sumbernya, salah satunya adalah sumber energi yang tidak bisa terbarukan seperti minyak,

batu bara, dan gas alam. Sumber energi tersebut tidak dapat diperbarui karena begitu

jumlahnya di bumi terbatas dan jika sudah habis, tidak akan ada lagi penggantinya.

Selain itu, sumber energi tak terbarukan ternyata memberikan efek samping yang tidak baik

untuk bumi karena mencemari alam. Hal tersebut dikarenakan dalam proses perubahannya

menjadi energi yang kita gunakan sekarang, berupa listrik atau bahan bakar kendaraan,

sumber energi tersebut melepas radikal bebas maupun zat penyebab hujan asam. Ditambah

lagi, sisa limbahnya seringkali mencemari air dan tanah.

Terlepas dari biaya pengolahan yang relatif lebih murah dan hasil keluaran dalam jumlah

banyak, beberapa pihak mulai mencari sumber energi lain yang tidak akan pernah habis.

Sumber energi ini disebut sebagai sumber energi terbarukan karena ketersediaannya yang

tidak terbatas di alam. Seringkali, sumber energi ini juga disebut sebagai sumber energi

18
alternatif karena mau tidak mau, sumber energi dari bahan bakar fosil yang telah dijelaskan

di atas suatu saat akan habis dan kita harus segera menemukan sumber energi lain.

Beruntungnya, beberapa negara telah mengembangkan alat untuk bisa menyerap energi dari

alam, seperti sinar matahari, air, angin, dan panas bumi, untuk diubah menjadi listrik

maupun bahan bakar kendaraan. Mau tahu apa saja penemuan mereka? Simak pembahasan

berikut :

1. Buoyant Airborne Turbine (BAT) – Angin

Kita mungkin sudah sering mendengar tentang turbin tradisional seperti pada gambar di

atas, ya, Quipperian. Negara-negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jerman, Denmark,

Spanyol, dan India memang telah berhasil memproduksi lebih dari 175.000 megawatt daya

dari turbin tersebut. Akan tetapi jumlah itu masih bisa dilipatgandakan, lho, melalui alat

yang bernama Buoyant Airborne Turbine (BAT)!

Ide teknologi ini sederhana. Pada dasarnya, sebuah balon raksasa dengan turbin angin di

tengahnya dibawa ke lahan lapang dan diangkat ke ketinggian hampir 2.000 kaki. Pada

posisi tersebut, angin bisa bertiup dengan kecepatan yang jauh lebih besar ketimbang pada

posisi di mana turbin angin tradisional diletakkan. Dengan demikian, BAT bisa

menghasilkan kekuatan dua kali lipat dari pada turbin angin tradisional!

Alat baru ini bahkan mampu menahan kecepatan angin hingga 43 mil per jam, Selain itu,

ketinggian posisi BAT juga bisa diatur pada posisi yang dirasa aman. Keuntungan lainnya,

dampak yang dikeluarkan oleh mesin ini kepada lingkungan pun sangat minim. Tidak

seperti turbin tradisional yang hanya diam di tempat, BAT juga dapat dengan mudah

dibongkar dan dipindahtugaskan ke tempat lain jika dibutuhkan.

19
2. Oyster – Gelombang Laut

Penciptaan alat pengolah energi alam yang satu ini memang terinspirasi dari kerang,

Seperti kita ketahui, 70% komponen bumi adalah air.

Akan tetapi, sungguh menyedihkan bahwa kenyataan ini belum sepenuhnya menjadi

keuntungan bagi manusia karena pemanfaatan gelombang laut masih menjadi bidang yang

tertinggal dalam hal pengembangan energi alternatif. Untuk itulah Oyster lahir. Alat ini

membawa misi mengedepankan pemanfaatan gelombang laut dalam penemuan sumber

energi terbarukan.

Bentuk Oyster memang didesain bisa bergerak seperti cangkang kerang yang membuka

dan menutup. Kepakannya berasal dari gelombang laut yang mendorong atau menarik alat

tersebut. Oyster biasanya diletakkan sedalam 50 kaki di bawah permukaan air dengan

jarak 1.600 kaki dari tepi pantai. Laut yang terus bergelombang membuat alat ini memiliki

siklus tanpa akhir sehingga Oyster mampu memompa energi terus-menerus ke pusat

pembangkit listrik tenaga air yang berada di daratan.

Sejauh ini, dua mesin Oyster telah berhasil diuji di lepas pantai Skotlandia. Satu mesin

telah mampu menghasilkan daya sebesar 315 kilowatt sementara Oyster lainnya mengelola

800 kilowatt, yang mampu memenuhi kebutuhan 80 rumah. Kelebihan lainnya, alat ini

bahkan tetap mampu beroperasi meski dalam kondisi badai, lho!

Perkebunan Oyster yang pertama, di pantai barat laut Skotlandia, telah mampu

menghasilkan daya 40 megawatt dan terus dikembangkan dengan target 200 megawatt.

Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan ratusan lepas pantai.

20
3. Ganggang – Biofuel

Demi menemukan pengganti bahan bakar fosil, para peneliti mulai beralih ke bahan bakar

nabati yang menghasilkan etanol atau biodiesel. Bahan bakar ini biasanya berasal dari

tanaman seperti jagung, gandum, tebu, bit, kedelai, atau tanaman lainnya.

Akan tetapi, semua tanaman tersebut membutuhkan lahan untuk ditumbuhkan, yang bisa

jadi diperoleh dengan menebangi hutan. Hmm, menebang hutan untuk mendapatkan

sumber energi? Tentu bukan solusi yang baik. Tidak kehabisan akal, beberapa ahli lebih

memilih untuk memanfaatkan alga.

Alga menjadi pilihan lain karena memang beberapa ganggang memiliki kandungan

minyak alami sekitar 75% di dalam tubuhnya yang dapat dengan mudah diproses menjadi

biofuel. Sisa pengolahan ganggang pun masih dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk

menumbuhkan lebih banyak lagi alga!

Tanaman ini menjadi alternatif yang bagus karena bisa tumbuh sangat cepat di air tanpa

harus menebang hutan. Selain itu, rata-rata ganggang dapat menghasilkan sekitar 5.000

galon etanol per 100 m2 dalam satu tahun. Jumlah ini pun jelas lebih banyak jika

dibandingkan tebu yang hanya mampu memproduksi 800 galon.

Para ilmuwan di Institut Teknologi Rochester, New York, telah menemukan keuntungan

lain dari sumber biofuel ini, yaitu kemampuannya dalam membersihkan air limbah. Hal

tersebut dikarenakan alga mengonsumsi limbah nitrat dan fosfat yang sekaligus

mengurangi racun dan bakteri. Negara bagian Alabama telah menjadi rumah bagi sistem

biofuel ganggang pertama.

21
4. Jendela Surya – Matahari

Setiap detik, matahari membombardir bumi dengan sekitar 174 kuadriliun (1015) watt

energi. Betapa sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik, ya, Quipperian. Sejauh ini,

pemanfaatan paling populer dari energi matahari adalah berupa panel surya. Akan tetapi

teknologi ini masih memiliki kekurangan, yaitu ia hanya mampu mengubah maksimum

20% dari energi matahari menjadi listrik dan biaya produksinya sangat mahal.

Namun baru-baru ini, para ilmuwan dari University of California telah menemukan

terobosan baru dari panel surya. Bahan bakunya berasal dari zat plastik yang transparan

terhadap spektrum cahaya normal, tetapi mampu mengambil cahaya inframerah. Karena

terbuat dari plastik, harganya pun relatif lebih murah jika dibandingkan dengan panel

surya tradisional.

Yang paling menarik, penemuan ini tidak seperti panel pada umumnya karena bentuknya

berupa jendela yang bisa dipasang di rumah! Ya, selama jendela ini terpapar matahari, ia

dapat mengubah energi matahari menjadi listrik.

5. Listrik Vulkanik – Geotermal

Suatu pembangkit energi yang bersumber dari geotermal atau energi panas bumi

diibaratkan seperti pembangkit batubara tanpa batubara. Keduanya menggunakan prinsip

kerja yang sama, yaitu memanaskan air sampai menjadi uap hingga mampu menjalankan

turbin yang menghasilkan listrik.

Perbedaan mendasarnya adalah bahwa alih-alih membakar batu bara, pembangkit energi

dengan panas bumi akan menggunakan energi panas dari bumi itu sendiri. Dengan

22
mengebor lubang ke tanah sekitar dua hingga enam mil, suhu yang diperoleh bisa

mencapai 160 hingga 600 derajat Fahrenheit.

Lokasi dengan aktivitas gunung berapi yang tinggi sangat ideal untuk jenis energi

terbarukan ini karena magma yang berada di bawah tanah lebih dekat ke permukaan tanah

dan tidak perlu menggali lubang terlalu dalam.

Baru-baru ini, para peneliti Islandia mengebor tanah dan tanpa sengaja terkena kantung

magma. Mereka pun memutuskan untuk menuangkan air ke lubang tersebut untuk

mengetes apa yang terjadi. Yang terjadi selanjutnya justru memecahkan rekor!

Uap menyembur keluar pada suhu di atas 842oF. Sebagai perbandingan, biasanya uap

yang dihasilkan oleh pembangkit geotermal hanya sekitar 158oF. Jika pembangkit

geotermal tradisional saja mampu menghasilkan sekitar 40 megawatt energi yang bisa

memenuhi kebutuhan sekitar 11.500 rumah, jika penelitian ini berhasil, kekuatan baru

yang dihasilkan bisa melipatgandakan jumlah listrik hingga sepuluh kali lipat

6. Gelas Kaca BetaRay – Matahari

Sebelumnya, kita sudah membahas tentang ketidakefisienan panel surya. Ternyata ada lagi

penemu yang memberikan solusi lain dari masalah ini, Ia adalah Andre Broessel, seorang

arsitek dari Jerman, yang muncul dengan ide sederhana namun brilian untuk meningkatkan

efisiensi dalam pemanfaatan energi matahari!

Alatnya dinamakan bola kaca BetaRay. Ia mulai dengan memasukkan bola kaca tersebut –

yang telah diisi cairan – ke dalam desain panel surya. Ide sederhana ini ternyata mampu

meningkatkan keluaran energi sebesar 34%! Alat ini juga dilengkapi dengan pelacak yang

mampu mengikuti pergerakan sinar matahari pada siklus rotasi harian bumi. Selain itu,

23
BetaRay juga dapat memanfaatkan sinar matahari pada hari-hari mendung dan

menghasilkan energi sebanyak empat kali lipat daripada panel surya normal.

Perangkat tersebut bahkan dapat menarik energi dari bulan pada malam yang cerah juga,

Alat ini bahkan dirancang khusus untuk bisa diletakkan di atas rumah atau gedung dengan

luas lahan yang terbatas, tidak seperti panel surya yang membutuhkan tempat luas. Proyek

ini memang masih dalam tahap pengembangan. Akan tetapi jika telah selesai, mungkin ia

akan mengubah tampilan dari atap bangunan di seluruh dunia ?

7. Virus – Piezoelektrik

Suatu terobosan telah terjadi di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley, California, di

mana para ilmuwan berhasil membuat virus yang dapat menghasilkan muatan listrik.

Bahan ini terbuat dari virus jenis M13, yang biasanya menginfeksi bakteri, yang telah

direkayasa.

Singkat cerita, dengan bantuan virus, perangkat ini akan mampu mengubah gerakan

sederhana seperti menekan tombol atau menggeser jari kamu di layar menjadi listrik.

Aplikasi praktisnya tidak terbatas dan mungkin akan banyak digunakan pada teknologi

nirkabel seperti ponsel dan laptop. Perkembangan ini nantinya membuat perangkat lain

tidak bergantung lagi pada listrik dan bahkan dipastikan menjadi portabel.

Yang lebih hebat lagi adalah virus ini bisa disemprotkan ke permukaan apapun, seperti

lantai atau kursi, kemudian menghasilkan listrik ketika distimulasi oleh gerakan atau

tekanan. Akan tetapi mungkin kenyataan itu masih jauh untuk terwujud karena saat ini

keluaran maksimal yang dapat diberikan oleh virus tersebut hanya ¼ dari baterai jam

dinding di rumah kita.

24
8. Torium – Radioaktif

Torium merupakan salah satu jenis radioaktif yang sifatnya mirip dengan uranium, namun

dapat menghasilkan 90 kali lebih banyak energi dan hanya mengeluarkan sedikit limbah.

Jumlahnya juga ada tiga hingga empat kali lebih banyak di alam dan satu gramnya bahkan

setara dengan 7.400 galon gas dalam hal menghasilkan energi! Oleh karena itu, salah satu

perusahaan sistem tenaga laser di Connecticut telah mengaplikasikan zat ini ke dalam

mesin mobil.

Hanya dengan menggunakan laser bertenaga delapan gram torium untuk memanaskan air

dan menghasilkan uap, mobil tersebut dapat berjalan selama lebih dari 100 tahun atau

sejauh satu juta mil tanpa perlu direformasi. Mesin mobil itu pun diklaim hanya berbobot

sekitar 500 pon, jauh lebih ringan dari standar mesin mobil pada umumnya.

Tantangan terbesar adalah kenyataan bahwa thorium belum terbukti potensinya pada skala

komersil. Para ilmuwan masih menempatkan uranium sebagai bahan bakar nuklir utama

selama 60 tahun terakhir sehingga reaktor berbasis torium jauh lebih mahal untuk

diproduksi. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan, mobil kita akan

memiliki mesin bertenaga .

9. Mesin Pendorong Gelombang Mikro

Isu bahwa bumi beserta segala kehidupan di atasnya akan hancur membuat manusia

berlomba-lomba ke luar angkasa demi menemukan planet baru untuk ditinggali.

Kebutuhan perjalanan ke ruang angkasa pun diprediksi akan terus meningkat dalam

25
beberapa dekade mendatang. Untuk itulah teknologi mesin yang didorong oleh gelombang

mikro datang.

Jika telah dinyatakan layak, teknologi ini secara radikal dapat mengubah desain pesawat

ruang angkasa di masa depan, yaitu dengan menghilangkan kebutuhan untuk membawa

bahan bakar. Selama ini memang setengah dari massa pesawat ruang angkasa diisi oleh

bahan bakar dan ini merupakan masalah besar.

Akan tetapi, teknologi ini pun diberi label “tidak mungkin” oleh para ilmuwan karena

bertentangan dengan hukum ketiga Newton, yaitu hukum konservasi momentum. Hukum

tersebut menyatakan bahwa untuk bergerak maju, suatu objek harus selalu meninggalkan

sesuatu di belakang. Dalam hal ini, bahan bakar roket dikeluarkan untuk mendorong

pesawat menembus ruang angkasa. Tapi dengan membuat gelombang mikro memantul ke

reflektor di dalam ruang tertutup, para ilmuwan mungkin bisa tetap menghasilkan energi

dorongan tanpa menggunakan propelan yang selama ini ada pada roket.

Ide ini pertama kali dipamerkan pada tahun 2006 oleh seorang ilmuwan bernama Roger

Shawyer yang kemudian dibuktikan oleh tim peneliti dari Tiongkok pada tahun 2012.

Akan tetapi, karena diangggap bertentangan dengan teori fundamental dalam fisika, teori

itu pun tidak dianggap serius.

Baru pada bulan Juli 2014, gagasan tersebut mulai diterima berkat Guido Fetta dari

NASA. Bahkan sekarang, meski para ilmuwan belum begitu yakin bagaimana cara

kerjanya, mereka setuju bahwa hal itu mungkin berhasil. Jalan realisasinya pun masih

sangat panjang karena progres saat ini, dorongan yang dihasilkan bahkan belum cukup

untuk mengangkat koin satu sen dari atas meja.

26
10. International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) – Energi Nuklir

Tenaga nuklir telah menjadi sumber energi alam yang paling dapat diandalkan saat ini.

Terlepas dari bayangan risiko kebocoran nuklir atau limbah radioaktif, faktanya bentuk

energi ini tidak mencemari lingkungan atau menyebabkan bahaya apa pun, tentu jika kita

berhati-hati.

Bahkan perkembangan teknologi ini telah menghasilkan beberapa hasil luar biasa, salah

satunya adalah mesin ITER. Proyek ini sangat penting sehingga Tiongkok, India, Uni

Eropa, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Rusia telah bersatu untuk

mewujudkannya.

Dibangun di wilayah selatan Prancis, proyek ini dianggap setara dengan membangun

matahari di halaman belakang rumah kita sendiri karena mesin ini akan dapat mereplikasi

proses yang terjadi pada bintang seperti matahari. Tidak seperti proses fisi, di mana atom-

atom terpisah untuk menciptakan energi, prinsip fusi justru mengikat dua elemen untuk

menghasilkan lebih banyak kekuatan.

Jenis energi ini pun tidak berbahaya, tidak menghasilkan limbah, dan sejauh ini, hal itu

yang paling mungkin direalisasikan berdasarkan perkembangan sains saat ini. Untuk

beroperasi, mesin ITER memerlukan energi 50 megawatt dan ia akan memberi 500

megawatt sebagai imbalan, cukup untuk memenuhi kebutuhan daya 130.000 rumah.

Pengetahuan teoritis untuk membangun reaktor nuklir satu ini telah ada selama beberapa

dekade. Akan tetapi kendalanya ada pada bagaimana cara membangun sebuah reaktor

yang mampu menahan suhu di atas 150 juta derajat. Untuk mencapainya, diperlukan

elektromagnet untuk menjaga cairan panas tersebut menjauh dari reaktor dinding.

27
Sebenarnya proyek ini telah dimulai sejak 1985, tetapi baru pada tahun 2010 teknologi itu

tersedia dan konstruksi dimulai. .

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sumber energi tak terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber daya alam yang

jumlahnya terbatas, waktu pembentukannya membutuhkan jutaan tahun, dan prosesnya tidak

berkelanjutan sehingga pada saatnya bisa habis karena terus menerus digunakan sementara

butuh waktu yang lama untuk menggantikannya.

Energi terbarukan merupakan sebuah sumber energi yang berasal alam yang mampu

digunakan dengan bebas, mampu diperbarui terus-menerus serta tak terbatas.

Pemanasan global dan polusi udara yang dialami saat ini merupakan dampak sumber energi

yang pemanfaataannya berlebihan, seperti penggunaan kendaraan, mesin, dan listrik. Benda-

benda yang menunjang kehidupan kita itu, membakar energi yang bersumber dari minyak gas

maupun batu bara. Untuk menggantikan energi yang habis dan kurang baik bagi lingkungan

maka perlu dikembangkan energi terbarukan/energi alami seperti panas matahari, angin, panas

bumi, maupun air.

B. SARAN

28
Pemakalah menyadari, bahwa dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekhilafan, baik dari

aspek penulisan maupun penggunaan bahasanya. Maka dari itu, pemakalah sangat mengharapakan

kritikan dan saran yang mendukung makalah ini. Agar menjadi bahan pertimbangan dan pelajaran

bagi pemakalah untuk selanjutnya.

29

Anda mungkin juga menyukai