PORTOFOLIO FISIKA
AFRA
12 IPA 3
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas portofolio fisika yang berjudul “Energi Panas Bumi sebagai Sumber
Energi Listrik Alternatif” ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Energi Panas Bumi
atau Energi Geotermal bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada [bapak/ibu] [nama guru], selaku [guru] Mata Pelajaran Fisika
yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 17
B. Saran ...................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Dan di era modern saat ini, salah satu
energi yang paling dibutuhkan manusia adalah energi listrik karena hampir seluruh kehidupan manusia
tidak bisa dilepaskan dari penggunaan alat-alat elektronik. Dari sejak bangun tidur hingga tidur
kembali bahkan pada saat tidur, kita menggunakan alat-alat elektronik yang membutuhkan energi
listrik. Di Indonesia, penggunaan energi listrik pun terus meningkat seiring dengan bertambahnya
jumlah penduduk Indonesia dan kehidupan yang semakin terotomatisasi.
Selama ini Indonesia masih mengandalkan bahan bakar fosil (minyak bumi, gas, dan batubara)
sebagai penyangga utama kebutuhan energi listrik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) mencatat per Mei 2020 sumbangan energi fosil dari seluruh pembangkit listrik Indonesia
mencapai 60.485 MW setara 85,31 persen dari total kapasitas terpasang nasional. Namun pada
kenyataannya ketersediaan bahan bakar fosil semakin langka dan mahal harganya karena cadangan
yang semakin menipis. Di sisi lain penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan emisi karbondioksida
yang berpengaruh pada terjadinya pemanasan global dan juga kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
dari proses penambangan sumber energi fosil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif dalam Webinar Potret Energi
Indonesia di acara Tempo Energy Day 2020, Jakarta, Rabu (21/10/2020) mengatakan cadangan minyak
bumi Indonesia tinggal 3,77 miliar barel dan jika tidak ditemukan cadangan baru, maka energi ini akan
habis dalam waktu 9 tahun. Jumlah cadangan gas bumi saat ini masih ada 77,3 trilliun cubic feet
diperkirakan cukup untuk 22 tahun mendatang. Sedangkan cadangan batubara yang ada saat ini
sebanyak 37,6 miliar ton, dengan volume penggunaan seperti saat ini hanya bisa digunakan sampai 65
tahun yang akan datang.
Dengan memperhatikan data ketersediaan cadangan energi fosil di atas maka apabila Indonesia
terus menerus bergantung pada energi fosil merupakan hal yang berbahaya karena suatu saat nanti kita
akan menghadapi krisis energi. Oleh karena itu pencarian energi alternatif guna memenuhi kebutuhan
energi listrik tersebut terus dikembangkan. Energi alternatif adalah solusi untuk meningkatkan peran
energi terbarukan dalam rangka menjamin keamanan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan
energi nasional yang semakin meningkat secara berkelanjutan.
Terdapat beberapa jenis energi terbarukan (renewable energy) yang dapat digunakan sebagai
pembangkit listrik di antaranya adalah :
1. Bahan bakar hayati atau biofuel adalah bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman atau
secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk
pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah
industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk
menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung
untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang
cepat tumbuh sebagai bahan bakar)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) semakin populer sebagai alternatif sumber
energi, terutama di wilayah yang terpencil. Sistem pembangkit tenaga mikrohidro dapat dipasang di
sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga dampaknya terhadap lingkungan
sangat kecil. Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin
atau digunakan untuk menggerakan generator listrik. Daya yang dibangkitkan antara 5 kW sampai
dengan 100 kW.
3. Tenaga angin merupakan energi alternatif yang digunakan dalam ladang angin skala besar untuk
penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi
yang terisolir. Tenaga angin mengubah rotasi dari pisau turbin menjadi arus listrik dengan
menggunakan generator listrik. Pada kincir angin energi angin digunakan untuk memutar peralatan
mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling "grain" atau memompa air.
4. Energi surya adalah sumber energi yang berasal dari panas sinar matahari. Sel surya merupakan
piranti yang dapat mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat menghasilkan
daya hingga 156.486 MW, jumlah yang lebih besar jika dibandingkan dengan sumber energi
terbarukan yang lainnya.
5. Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam bumi. Energi
panas Bumi digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Energi Panas Bumi cukup
ekonomis dan ramah lingkungan.
Indonesia dikenal sebagai wilayah yang berada di ring of fire (Cincin Api) yaitu wilayah
dengan lempeng tektoknik yang memiliki banyak gunung api dan sumber energi panas bumi. Menurut
catatan terbaru Badan Geologi hingga Desember 2019, potensi enerdi panas bumi di Indonesia sebesar
23,9 Giga Watt (GW). Sebuah potensi energi yang sangat besar yang sudah seharusnya dimanfaatkan
dengan seoptimal mungkin untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas
dalam portofolio ini adalah
a. Apakah pengertian dari energi panas bumi?
b. Bagaimana sejarah pemanfaatan panas bumi oleh manusia dalam kehidupan?
c. Bagaimana cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)?
d. Apa saja manfaat dan dampak dari penggunaan energi panas bumi sebagai sumber energi listrik
alternatif?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan portofolio ini adalah:
a. Memahami pengertian dari energi panas bumi sebagai sumber energi alternatif yang bisa
dimanfaatkan oleh manusia.
b. Mengetahui sejarah pemanfaatan panas bumi sebagai energi alternatif oleh manusia dari dulu
hingga sekarang.
c. Memahami cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
d. Mengetahui manfaat dan dampak dari penggunaan energi panas bumi sebagai sumber nergi listrik
alternatif.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan pada penulisan portofolio ini adalah untuk mengetahui dan
menambah wawasan pengetahuan baru bagi penulis tentang energi panas bumi (geothermal) beserta
pemanfaatannya sebagai sumber energi listrik alternatif di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
(Kiri) Ilustrasi sederhana geothermal sebagai reservoir uap. (Kanan) Sistem geothermal di bumi.
Kita bisa mengenali keberadaan sistem geotermal dengan tanda-tanda yang tampak di
permukaan bumi, seperti mata air panas, semburan uap, lumpur panas, sublimasi belerang, batuan
ubahan/alterasi akibat pemanasan yang dilakukan fluida hidrotermal, dan fumarol (lubang pada kerak
bumi yang mengeluarkan uap dan gas seperti karbon dioksida, belerang dioksida, asam klorida, dan
hidrogen sulfida).
Sistem geothermal dapat dikategorikan berdasarkan temperatur reservoirnya dan fasa (jumlah
zat homogen) fluida di reservoir. Sistem geothermal berdasarkan kisaran temperatur reservoirnya dapat
dibedakan menjadi 3 macam: sistem geothermal temperatur tinggi (>225°C), temperatur sedang (125-
225°C), dan temperatur rendah (<125°C). Sedangkan dilihat dari fasa fluidanya, ada sistem geothermal
dominasi uap, dominasi air, dan campuran kedua fasa. Indonesia memiliki semua variasi jenis sistem
geothermal tersebut.
b. Sistem Pemanas
Seiriing dengan perkembangan teknologi, pemanfaatan energi panas bumi pun makin
berkembang tidak hanya pemanfaatan air panasnya untuk mandi dan pengobatan. Energi panas
bumi mulai digunakan sebagai sistem pemanas bagi rumah-rumah penduduk dan pertanian di
beberapa wilayah, di antaranya:
- Tahun 1892, di Idaho energi panas bumi mulai pertama kali digunakan sebagai sistem pemanas
kota. Dan pada tahun 1900 sistem pemanas kota dengan energi panas bumi ini juga digunakan di
Oregon.
- Tahun 1926, teknologi sumur geothermal dalam mulai digunakan di Boise untuk sistem pemanas
greenhouse.
- Tahun 1926, di Islandia dan Tuscany juga menggunakan energi panas bumi sebagai sistem
pemanas greenhouse.
- Tahun 1930, teknologi Downhole Heat Exchanger mulai dikembangkan.
- Tahun 1943, Islandia juga mulai membangun sistem pemanas rumah dengan memanfaatkan uap
dan air panas dari geyser. Hingga saat ini Islandia tercatat sebaga negara yang paling maju dalam
pemanfaatan energi panas bumi.
Pada tahun 1958, Selandia Baru menjadi penghasil listrik tenaga panas bumi terbesar kedua
setelah Pembangkit Wairakei dioperasikan. Wairakei merupakan pembangkit pertama yang
menggunakan teknologi flash steam. Lalu pada tahun 1960, Pacific Gas and Electric mulai
mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Amerika Serikat di The Geysers,
Kalifornia. Turbin aslinya bertahan hingga 30 tahun dan menghasilkan daya bersih 11 megawatt.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan sistem siklus biner pertama kali diuji coba di
Rusia dan kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1981, akibat krisis energi tahun
1970-an dan perubahan-perubahan penting dalam kebijakan regulasi. Teknologi ini memungkinkan
penggunaan sumber panas yang bersuhu lebih rendah dari sebelumnya. Pada tahun 2006, sebuah
pembangkit dengan sistem siklus biner di mata air panas Chena, Alaska, Amerika Serikat mulai
beroperasi, menghasilkan listrik dari sumber dengan rekor suhu terendah 57 °C.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang energi panas bumi dan pemanfaatannya sebagai sumber energi
alternatif dapat disimpulkam beberapa hal sebagai berikut:
1. Energi panas bumi sudah dimanfaatkan oleh umat manusia sejak lama terutama untuk
pemanfaatan langsung seperti pemandian dan terapi pengobatan.
2. Pemanfaatan energi panas bumi secara tidak langsung yaitu sebagai pembangkit tenaga listrik
baru dikembangkan pada awal abad ke-20 dan hingga kini teknologinya terus berkembang.
3. Energi panas bumi memang termasuk energi bersih dan aman, tetapi dalam pemanfaatannya tetap
memiliki potensi terjadinya kerusakan lingkungan bila tidak dilakukan secara hati-hati.
B. Saran
Setelah membaca berbagai tulisan tentang energi panas bumi, ada beberapa saran yang ingin
disampaikan:
1. Indonesia yang berada di ring of fire memiliki potensi sumber energi panas bumi yang cukup
besar, untuk itu perlu terus dikembangkan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia baik
untuk pemanfaatan di bidang pertanian dan perikanan maupun sebagai pembangkit tenaga
listrik.
2. Penelitian dan pengembangan teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi harus terus
dilakukan agar menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan aman sehingga kerusakan
lingkungan ataupun bencana akibat PLTP tidak terulang kembali.