Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

SUMBER DAYA ENERGI TERBARUKAN


(Renewable Energy Resources)

ZELVI LAGA
P032171307

MANAJEMEN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi

keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 07 Desember 2017

ii
ZELVI LAGA

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 2
1.3 Manfaat................................................................................................... 3

BAB II SUMBERDAYA ENERGI TERBARUKAN........................................... 4


2.1 Defenisi Sumberdaya Energi Terbarukan............................................... 4
2.2 Indikator Sumberdaya Energi Terbarukan.............................................. 4
2.2.1 Energi Matahari Langsung.......................................................... 5
A. Pemanasan Matahari Aktif..................................................... 5
B. Pemanasan Matahari Pasif.................................................... 7
C. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Termal.............................. 8
D. Sel Surya Fotovoltaik (PV)..................................................... 9
2.2.2 Energi Matahari Tidak Langsung................................................. 10
A. Energi Biomassa................................................................... 11
B. Energi Angin.......................................................................... 15
C. Energi Air............................................................................... 21
2.2.3 Sumber Energi Terbarukan Lainnya............................................ 23
A. Energi Panas Bumi................................................................ 24
B. Energi Pasang Surut.............................................................. 27
2.2.4 Solusi Energi............................................................................... 29

BAB III PENUTUP......................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 33

iii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Komposisi Biogas .............................................................................. 13


2. Klasifikasi Angin................................................................................. 16

iv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Sistem Pemanasan Matahari Aktif..................................................... 6


2. Sistem Pemanasan Matahari Pasif.................................................... 7
3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Termal.......................................... 9
4. Sel Surya Fotovoltaik (PV)................................................................. 10
5. Pemanfaatan Biogas Kabupaten Pasuruan, Jatim............................. 14
6. Proses Untuk Menghasilkan Energi Biogas........................................ 15
7. Peta Potensi Angin di Indonesia........................................................ 17
8. Fondasi Kincir Angin PLTB Sidrap..................................................... 18
9. Kincir Angin........................................................................................ 19
10. PLTA.................................................................................................. 23
11. Peta Potensi Sumber Panas Bumi di Indonesia................................. 25
12. PLTPB................................................................................................ 25
13. Energi Pasang Surut.......................................................................... 29

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu unsur yang sangat penting bagi mahluk hidup adalah sumber
energi. Semua kegiatan yang dilakukan oleh mahluk hidup termasuk manusia dalam
kehidupan sehari-hari pasti memerlukan energi, baik besar maupun kecil sehingga
energi dianggap sebagai salah satu unsur penting dalam menunjang kehidupan di
alam semesta. Tanpa adanya energi maka semua aktivitas manusia akan
terhambat. Secara sederhana, energi adalah hal yang membuat segala sesuatu
disekitar kita terjadi. Kita menggunakan energi untuk semua hal yang kita lakukan.
Misalnya untuk penerangan, proses industri atau untuk menggerakkan peralatan
rumah tangga diperlukan energi listrik, untuk menggerakkan kendaraan baik roda
dua maupun roda empat diperlukan bensin, serta masih banyak peralatan disekitar
kehidupan manusia yang memerlukan energi.
Sektor energi adalah salah satu sektor terpenting di Indonesia karena
merupakan dasar bagi semua pembangunan lainnya. Ada banyak tantangan yang
terkait dengan energi. Salah satu hal yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia
adalah bagaimana memperluas jaringan listrik, terutama dengan membangun
infrastruktur pasokan listrik ke daerah perdesaan. Masih ada banyak daerah
perdesaan yang sering mengalami pemadaman listrik oleh karena infrastruktur yang
tidak memadai. Banyak tempat yang tidak memiliki akses terhadap infrastruktur
listrik, sehingga masyarakat menggunakan sumber-sumber energi yang mahal dan
tidak efisiean seperti lampu minyak tanah, genset, atau kayu untuk memasak.
Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi fosil
yang berbentuk minyak bumi, gas bumi, dan batu bara yang merupakan sumber
daya energi tidak terbarukan. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil setidaknya
memiliki ancaman serius yaitu menipisnya cadangan migas bumi dan batu bara,
ketidakstabilan harga akibat laju permintaan yang lebih besar dari produksi, polusi
gas rumah kaca (terutama CO2) akibat pembakaran bahan bakar fosil.
Sekarang ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sedang gencar
dalam mensosialisasikan mengenai pentingnya hemat energi kepada seluruh

1
masyarakat dengan memotong 10% penggunaan energi untuk energi yang
berkeadilan. Gerakan itu dilatarbelakangi oleh pesatnya pertumbuhan konsumsi
energi di tengah penurunan cadangan energi fosil yang saat ini masih menjadi
sumber utama listrik di Indonesia. Gerakan ini merupakan aksi bersama yang
melibatkan pemerintah, pelaku bisnis/industrri, organisasi masyarakat sipil atau
individu untuk melakukan penghematan energi sebesar 10%.
Dengan menghemat 10% juga dapat melistriki sekitar 2,5 juta kepala keluarga
di 6 provinsi yang tersebar di seluruh desa bagian Indonesia Timur atau setara
dengan 10 juta jiwa akan mendapatkan akses listrik. Ilustrasinya, dengan mematikan
lampu dan peralatan elektronik di rumah Anda selama satu jam per hari akan
menghemat konsumsi listrik setara dengan 600 watt. Penghematan tersebut setara
dengan pemberian akses listrik kepada satu rumah tangga di daerah terpencil.
Sejak tahun 2008, tingkat rata-rata ketersediaan jaringan listrik di Indonesia
adalah 65%. Pemerintah memiliki rencana untuk meningkatkan akses publik
terhadap listrik yang akan bisa mempercepat peningkatan pembangunan di lokasi-
lokasi yang terisolasi. Dulu, tujuan utama pengadaan jaringan listrik adalah untuk
menghubungkan desa-desa dengan jaringan listrik PLN yang bukan merupakan
solusi praktis untuk dapat menjangkau semua tempat di Nusantara. Oleh karena ada
kekuatiran mengenai keamanan energi dan perubahan iklim, maka Indonesia
berencana untuk meningkatkan porsi pemanfaatan energi terbarukan yang sangat
sesuai untuk dikembangkan di daerah.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka makalah ini bertujuan untuk
mengupas mengenai sumberdaya energi. Secara khusus, akan dibahas mengenai
sumberdaya energi terbarukan, jenis-jenis sumberdaya energi terbarukan, proses
kerja dalam menghasilkan energi dari sumberdaya energi terbarukan yang semua
bersumber dari alam. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai
sumberdaya energi terbarukan, maka akan timbul kesadaran dari kita semua. Yang
pada akhirnya sumberdaya energi terbarukan dapat dikembangkan karena
sumberdaya energi tidak terbarukan yang tidak ramah lingkungan yang
menimbulkan polusi udara, air, dan tanah yang berdampak kepada penurunan
tingkat dan standar hidup.

2
1.3 Manfaat
Makalah ini kiranya dapat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai
sumberdaya energi terbarukan, terutama bagi kita semua yang sangat
membutuhkan sumberdaya energi terbarukan yang ramah lingkungan dan sifatnya
berkelanjutan.

3
BAB II
SUMBERDAYA ENERGI TERBARUKAN

Pada tahun 2010, banyak negara telah menyadari pentingnya pemanfaatan


sumber-sumber energi terbarukan sebagai pengganti energi tidak terbarukan seperti
minyak bumi, gas bumi, batubara yang telah menimbulkan dampak yang sangat
merusak terhadap bumi. Dengan semakin menipisnya cadangan sumber energi
tidak terbarukan, maka biaya untuk penambangannya akan meningkat. Hal tersebut
berdampak pada meningkatnya harga jual ke masyarakat. Pada saat yang
bersamaan, energi tidak terbarukan akan melepaskan emisi karbon ke atmosfir yang
menjadi penumbang besar terhadap pemanasan global.
Ada banyak alasan mengapa energi terbarukan menjadi pilihan. Diantaranya
adalah relatif bersifat netral karbon, kebanyakan tidak menimbulkan polusi, dan
semakin mendapatkan dukungan dari berbagai LSM untuk menggantikan solusi
energi tidak terbarukan berbasis bahan bakar fosil. Lebih lanjut,
mengimplementasikan teknologi ini dalam masyarakat perdesaan bisa memberikan
peluang kemandirian untuk mengelola dan mengupayakan kebutuhan energi
mereka sendiri beserta solusinya.
2. 1 Defenisi Sumberdaya Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara
alamiah. Energi terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi
dalam jumlah besar, seperti matahari, angin, air, tumbuhan, dsb. Energi terbarukan
merupakan sumber energi paling bersih yang tersedia di planet ini.
2. 2 Indikator Sumberdaya Energi Terbarukan
Sumberdaya energi terbarukan mempunyai tiga indikator yang akan
memperjelas bagian-bagian dari sumber energi terbarukan. Indikator tersebut
adalah sebagai berikut :
 Direct Solar Energy (Energi Matahari Langsung).

4
 Indirect Solar Energy (Energi Matahari Tidak Langsung).
 Other Renewable Energy Sources (Sumber Energi Terbarukan Lainnya).
 Energy Solutions (Solusi Energi)

2.2.1. Direct Solar Energy (Energi Matahari Langsung)


Direct solar energy (energi matahari langsung) merupakan sumber energi
matahari (surya) yang dihasilkan secara langsung. Matahari menghasilkan
energi yang sangat besar.Pemanfaatan energi matahari yang paling sederhana
adalah dengan cara langsung, yaitu panasnya digunakan untuk mengeringkan
sesuatu seperti menjemur pakaian, bahan makanan (ikan dan kerupuk), dan
mengeringkan air laut dalam proses pembuatan garam.
Matahari dapat digunakan secara langsung untuk memproduksi listrik
dan untuk memanaskan.Energi matahari langsung mengubah sinar matahari
secara langsung menjadi panas atau energi listrik yang berguna bagi kehidupan
kita. Pada energi matahari langsung, ada tiga pokok pembahasan utama yaitu :
a. Membedakan antara pemanasan tenaga surya aktif dan pasif serta
bagaimana kegunaannya masing-masing.
b. Membandingkan kelebihan dan kekurangan sel surya fotofoltaik dan
panas matahari pembangkit listrik dalam mengubah energi matahari
menjadi listrik.
c. Mengetahui sel-sel bahan bakar bekerja.
Ketiga pokok pembahasan pada energi matahari langsung akan
dijelaskan berdasarkan proses untuk memanfaatkan sumber energi
matahari (surya) lebih rinci lagi sebagai berikut :
A. Pemanasan Matahari Aktif
Untuk mamanfaatkan energi matahari pada pemanasan matahari
aktif, ada beberapa tahapan yang dilalui dan membutuhkan beberapa
peralatan pendukung. Pemanasan matahari aktif digunakan terutama
untuk memanaskan air, baik untuk keperluan rumah tangga maupun
kegiatan industri yang dikatakan sebagai pemanfaatan sumber energi
terbarukan.

5
Untuk menghasilkan air panas dalam kehidupan sehari-hari kita harus
memasak air. Memasak air dengan menggunakan kompor gas yang
biasanya kita lakukan tidak efisien. Hal ini disebabkan karena air yang
kita masak jumlahnya akan berkurang karena sebagian menjadi uap
ketika mencapai titik didih maksimum. Dengan memanfaatkan sumber
energi dari matahari, kita dapat memperoleh air panas tanpa memasak
air. Berikut ini adalah gambar bangunan yang memanfaatan energi
matahari dalam pemanasan matahari aktif untuk memanaskan air :

Gambar 1. Sistem Pemanasan Matahari Aktif

Ada beberapa komponen pendukung yang digunakan untuk


menghasilkan air panas dalam sebuah bangunan yang memanfaatkan
sistem pemanasan matahari aktif yaitu sebagai berikut :
a. Panel surya, fungsinya sebagai kolektor yang akan menyerap panas
matahari.
b. Metal lempegan, fungsinya sebagai tempat sirkulasi panas yang
berasal dari sinar matahari.
c. Pipa, fungsinya untuk mengalirkan panas ke metal lempengan dan ke
tangki pemanasan air.

6
d. Tangki air panas, fungsinya sebagai wadah yang akan menampung
air panas sebelum didistribusikan untuk keperluan dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun tahapan yang dilalui untuk menghasilkan air panas dari
sistem pemanasan matahari aktif seperti yang terlihat pada gambar 1
yaitu : panel surya dipasang diatap rumah. Sinar matahari memasuki
panel surya dan menghangatkan cairan yang mengalir melalui pipa ke
alat penukar panas (metal lempengan). Pada penukar panas (metal
lempengan), cairan memanaskan air yang kemudian bergerak ke tangki
penyimpanan panas. Di tangki air panas, kemudian dapat didistribusikan
untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dengan menggunakan air
hangat.
B. Pemanasan Matahari Pasif
Untuk memanfaatkan energi matahari pada pemanasan matahari
pasif, yaitu secara langsung tanpa membutuhkan peralatan pendukung.
Dalam pemanasan matahari pasif dapat dimanfaatkan untuk
menghangatkan ruangan sehingga tidak perlu lagi menggunakan alat
penghangat ruangan yang menggunakan energi listrik untuk
menghangatkan ruangan. Biasanya digunakan di negara yang memiliki
empat musim.
Pada saat musim dingin tiba, kita membutuhkan ruangan yang
hangat. Memanfaatkan pemenasan matahari pasif untuk menghangatkan
ruangan saat musim dingin sangat lebih efektif. Berikut ini adalah gambar
bangunan yang memanfaatan energi matahari dalam pemanasan
matahari pasif untuk menghangatkan ruangan pada saat musim dingin :

7
Gambar 2. Sistem Pemanasan Matahari Pasif
Pada gambar 2, terlihat sebuah bangunan yang didesain untuk
memanfaatkan sistem pemanasan matahari pasif yang akan
menghangatkan ruangan terutama pada saat musim dingin tiba. Secara
khusus, rumah atau bangunan didesain menghadap ke selatan. Bagian
depan rumah dominan menggunakan dinding kaca. Pada saat musim
dingin tiba, matahari lebih condong menghadap ke arah timur tenggara.
Oleh karena itu, sinar matahari tepat jatuh didepan rumah.
Dinding kaca depan yang menghadap ke selatan memungkinkan
cahaya matahari pada musim dingin karena dipantulkan. Di musim
dingin, panas tersimpan di lantai yang terbuat dari beton. Adapun
pemasangan tirai jendela yang mencegah kehilangan panas di malam
hari pada musim dingin. Pada saat musim panas, panas yang dihasilkan
oleh sinar matahari yang akan menembus ke ruangan tidak akan
terperangkap karena adanya ventilasi yang meloloskan udara panas
kembali keluar dari dalam rumah melalui ventilasi.
C. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Termal
Pemanfaatan energi surya yang amat melimpah akan semakin efektif
ketika pancaran energi itu tidak hanya digunakan secara langsung,
namun juga disimpan untuk digunakan sebagai sumber energi pada
peralatan-peralatan yang bertujuan mempermudah hidup manusia. Untuk
dapat melakukan hal ini, diperlukan suatu materi atau bahan yang
mampu menyerap panas dan cahaya matahari (photofoltaic effect), yang
selanjutnya terhubung dengan peralatan penyimpan. Prinsip inilah yang
mendasari terciptanya selsurya sederhana oleh ilmuwan Prancis Edmond
Becquerel. Selanjutnya temuan ini disempurnakan menjadi sel surya
yang sangat efisien oleh Darly Chapin, Calvin Souther Fuller, dan Gerald
Pearson pada tahun 1954 (id.wikipedia.org).
Sel-sel surya ini kemudian disusun dalam modul-modul menurut
ukuran tertentu yang berbentuk lembaran atau panel sehingga dikenal
pula dengan nama panel surya atau solar panel. Adapun prinsip kerja
pada penggunaan panel surya adalah sebagai berikut :

8
Gambar 3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya Termal

Panel menyerap panas matahari yang datang bersama cahaya,


mengubahnya menjadi energi dan mengalirkan energi listrik tersebut
pada alat penyimpanan (aki atau baterai). Selanjutnya,energi yang
tersimpan dalam aki dapat digunakan untuk menyalakan peralatan listrik
yang berarus searah (direct current/DC). Bila hendak digunakan untuk
menyalakan peralatan berarus bolak-balik (alternating
current/AC),diantara aki dan peralatan perlu dipasang alat pengubah arus
(inverter).
D. Sel Surya Fotovoltaik (PV)
Sel surya fotovoltaik adalah sel surya yang mengkonversi cahaya
matahari menjadi listrik secara langsung. Semakin terang sinar matahari,
semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan. Adapun prinsip kerja pada
penggunaan panel surya adalah sebagai berikut :

9
Pada sel surya fotovoltaik akan terjadi proses konversi dari energi
foton ke energi listrik. Satu sel fotovoltaik menggunakan silikon. Ada
proses donor atom pada silikon yaitu Tipe P (Phosphorus enriched
sillicon) dan Tipe N (Boron enriched sillicon). Tipe P bermuatan positif (+)
dan Tipe N bermuatan negatif (+). Terjadinya perbedaan muatan listrik ini
maka listrik akan mengalir dari Tipe P ke Tipe N atau listrik mengalir dari
kutub positif ke kutuk negatif. Salah satu pemanfaatan sel surya
fotovoltaik pada pembangkit listrik tenaga surya adalah yang biasanya
digunakan pada lampu jalan.
2.2.2. Inderect Solar Energy (Energi Matahari Tidak Langsung)
Indirect solar energy (energi matahari tidak langsung) merupakan sumber
energi matahari (surya) yang dihasilkan secara tidak langsung. Beberapa
sumber energi terbarukan secara tidak langsung menggunakan energi
matahari. Pembakaran biomassa (bahan organik) adalah contoh energi
matahari tidak langsung karena tanaman menggunakan energi matahari untuk
fototsintesis dan menyimpan energi dalam biomassa. Pada energi matahari
tidak langsung, ada dua pokok pembahasan utama yaitu :
a. Mendefenisikan biomassa dari garis besar penggunaannya.
b. Membandingkan potensi energi angin dan tenaga air.

10
Kedua pokok pembahasan pada energi matahari tidak langsung akan
dijelaskan berdasarkan proses dancara memanfaatkan sumber energi matahari
(surya) tidak langsung lebih rinci lagi sebagai berikut :
A. Energi Biomassa (Biomass Energy)
Beberapa sumber energi terbarukan secara tidak langsung
menggunakan energi matahari. Pembakaran biomassa adalah contoh
dari energi matahari secara tidak langsung karena tanaman
menggunakan energi matahari untuk proses fotosintesis dan menyimpan
energi dalam bioamssa. Energi biomassa adalah sumber energi dari
bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Bahan organik
ini dapat diperoleh secara langsung melalui pemanfaatan tanaman dan
hewan, atau dari sampah. Ketersediaan sampah organik akan terus
berlanjut selama kegiatan manusia juga terus menghasilkan sampah,
terutama sampah yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
Tumbuh-tumbuhan menyerap energi dari matahari untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Hewan herbivor
memanfaatkan energi matahari yang terdapat pada tumbuhan secara
langsung untuk kelangsungan hidupnya, sedangkan hewan karnivor
memanfaatkan energi matahari secara tidak langsung yaitu melalui
energi yang telah berubah bentuk menjadi daging pada hewan lain.
Saat biomassa menghasilkan energi, CO2 akan dilepaskan ke
atmosfer. Siklus CO2 ini lebih pendek dibandingkan dengan yang
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi atau gas alam sehingga tidak
memiliki efek terhadap kesetimbangan CO2 di atmosfer. Oleh
karenanya, meskipun menghasilkan limbah CO2, pemanfaatan
biomassa merupakan pemanfaatan energi yang berkelanjutan.
Biomassa dapat diambil dari limbah pertanian, limbah industri
berbahan dasar organik (misalnya pohon jarak atau Ricinus communis.
Selain limbah pertanian dan industri, limbah peternakan dan dan limbah
rumah tangga juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
biomassa. Bahan penyusun biomassa dapat dibedakan menjadi dua
jenis yaitu biomassa kering (limbah kayu, jerami, atau sekam) dan
biomassa basah (kotoran ternak dan sampah rumah tangga).

11
Pemanfaatan energi biomassa yang telah dikembangkan secara luas
adalah pembakaran langsung (direct combustion) dalam bentuk
pemanfaatan panas, konversi menjadi bahan bakar cair, dan
pemanfaatan gas biomassa. Adapun jenis-jenis biomassa adalah
sebagai berikut :
a. Biofuel
Biofuel adalah bahan bakar dari sumber hayati yang merupakan
energi biomassa berbentuk cair, contohnya biodisel, bioetanol, dan bio-
oil. Biofuel berasal dari setiap bahan padatan, cairan, atau gas yang
dihasilkan dari bahan-bahan organik yang dihasilkan secara langsung
dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, domestik,
atau pertanian/peternakan.
Ada tiga cara pembuatan biofuel yaitu (www.chem-is-try.org) :
- Pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga,
limbah industri, dan pertanian)
- Fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen
untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60% metana)
- Fermentasi tebu atau jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester.
Apabila bahan bakar fosil mengembalikan karbon yang tersimpan
dibawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara, biofuel lebih
bersifat karbon netral dan hanya sedikit meningkatkan konsentrasi gas-
gas rumah kaca di atmosfer.
b. Biodisel
Biodisel adalah bahan bakar yang terdiri atas campuran ester
monoalkil dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai alternatif
bagi bahan bakar mesin disel. Dampak positif penggunaan biodisel
adalah mengurangi pencemaran udara yang dihasilkan oleh solar.
Biodisel merupakan cairan kekuningan pada bagian atas dan dengan
mudah dipisahkan dari cairan bagian bawah dengan penuangan secara
hati-hati. Untuk skala besar, produk bagian bawah dapat dimurnikan
untuk memperoleh gliserin yang berharga mahal.

12
c. Biogas
Biogas adalah gas produk akhir degradasi anaerobik bahan-bahan
organik oleh bakteri anaerobik dalam lingkungan bebas oksigen atau
udara. Komponen utama biogas adalah metana (CH4, sebanyak 55%-
75%) dan karbon dioksida (CO2, sebanyak 25%-45%). Proses produksi
biogas terjadi dalam dua tahap, yaitu penyiapan bahan baku dan proses
penguraian anaerobik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan gas
metana.
Biogas berasal dari hasil fermentasi bahan-bahan organik,
diantaranya adalah :
- Limban tanaman yaitu tebu, rumput-rumputan, jagung, gandum, dan
lain-lain.
- Limbah dari hasil produksi minyak, penggilingan padi, limbah sagu.
- Hasil samping industri tembakau, tekstil, tapioka, limbah pengolahan
buah-buahan dan sayuran, dedak, ampas tebu dari industri gula, dan
limbah cair industri tahu.
- Limbah peternakan dari kotoran sapi, kotoran kerbau, kotoran
kambing, dan kotoran unggas.
Beberapa reaktor biogas yang dikembangkan adalah reaktor jenis
kubah tetap (fixed dome), drum mengambang (floating drum), balon,
horizontal, lubang tanah, dan ferrocement. Dari beberapa jenis tersebut,
jenis kubah tetap dan drum mengambang merupakan jenis yang paling
banyak digunakan. Adapun komposisi dari biogas adalah seperti pada
tabel berikut :
Tabel 1. Komposis biogas (Widarta, 1997)
Komposisi %
Metana (CH4) 55-75
Karbon dioksida (CO2) 25-45
Nitrogen (N2) 0-0,3

Hidrogen (H2) 1-5


Hidrogen Sulfida (H2S) 0-3

Oksigen (O2) 0,1-0,5

13
Sekalipun pengubahan biomassa menjadi energi juga menghasilkan
limbah udara, pemanfaatan energi tak terbarukan. Kendala yang
dihadapi pada penggunaan energi biomassa adalah kurangnya
sumberdaya manusia yang mau menyediakan dan mengembangkan
penggunaan energi biomassa dan besarnya biaya untuk rangkaian
peralatannya. Hal ini ironis karena sesungguhnya sebagai negara
agraris dengan berbagai limbah pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan
biomassa.
Salah satu contoh pemanfaatan energi biomassa di Indonesia dapat
dijumpai di Kabupaten Pasuruan, Jawa Tmur seperti pada gambar
berikut ini :

Gambar 5. Pemanfaatan Biogas di Kabupaten Pasuruan, Jatim

Adapun proses yang dilalui untuk menghasilkan energi biogas


seperti pada gambar berikut ini :

14
Gambar 6. Proses Untuk Menghasilkan Energi Biogas

Limbah hewan (kotoran sapi, kotoran kerbau, kotoran kambing, dan


kotoran unggas) dikumpulkan dan dimasukkan kedalam sebuah wadah
kedap udara yang disebut dengan biodigester. Kotoran yang telah
dikumpulkan terlebih dahulu dicampurkan dengan air dan dengan
takaran tertentu. Didalam biodigester, limbah/kotoran hewan
difermentasi dalam kondisi tanpa O2 melalui proses yang disebut
anaerob untuk menghasilkan gas yang mengandung banyak metana.
Di dalam biodigester terdapat bakteri yang akan menguraikan
bahan-bahan bahan-bahan tersebut menjadi gas metana. Gas metana
akan ditampung pada tabung penyimpanan gas yang siap menjadi
bahan bakar.Sisa bahan dari proses tersebut dapat dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos pada sektor pertanian. Hal inilah yang
menyebabkan energi biomassa dikatakan sebagai energi terbarukan.
B. Energi Angin (Wind Energy)
Energi angin merupakan bentuk tidak langsung dari energi matahari.
Energi dari sinar matahari ditransformasikan menjadi energi mekanik
melalui pergerakan molekul udara yang bersifat sporadis dan banyak
terdapat dipermuakaan bumi. Angin merupakan adalah udara yang

15
bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan atau suhu udara. Energi angin adalah bentuk energi
yang sangat besar yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik
(gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan. Contohnya yaitu
perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya
bergerak di air. (Buku panduan energi yang terbarukan guidebook
renewable energy small 2).
Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan kincir angin
yang selanjutnya membangkitkan energi listrik. Ada beberapa wilayah di
Indonesia yang memiliki potensi untuk pengembangan pembangkit listrik
tenaga bayu. Pada kecepatan tertentu, pergerakan udara ini mampu
memutar kincir atau baling-baling udara yang dapat dikonversi menjadi
energi listrik. Berikut ini adalah tabel klasifikasi angin :
Table 2. Klasifikasi angin (en.wikipedia.org)
Skala Kecepatan Keterangan
Beaufort (m/det)
0 <0,3 Calm
1 0,3-1,5 Light air
2 1,6-3,4 Light brezee
3 3,5-5,4 Gentle brezee
4 5,5-7,9 Moderate brezee
5 8,0-10,7 Fresh brezee
6 10,8-13,8 Strong brezee
7 13,9-17,1 High wind, moderate
gale, near gale
8 17,2-20,7 Gale, fresh gale
9 20,8-24,4 Strong gale
10 24,5-28,4 Storm, whole gale
11 28,5-32,6 Violent gale
12 ≥32,7 Hurricane

16
Keterangan : Kecepatan yang memungkinkan untuk pemasangan
turbin angin adalah pada baris yang dicetak merah yaitu 3,5-20,7 m/det.
Adapun peta potensi angin di Indonesia dapat dilihat pada peta yang
ada dibawah ini :

Gambar 7. Peta Potensi angin di Indonesia


Dari peta potensi angin yang ada diatas, potensi terbesar dipetakan
dengan warna oranye sampai merah tua. Sudah ada pembangkit listrik
tenaga bayu (PLTB) di Indonesia yang telah beroperasi yaitu PLTB
Samas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kapasitas
energi listrik yang mampu dihasilkan yaitu sebesar 50 MW. Jumlah turbin
yang terpasang sebanyak 33 turbin. Setiap kincir angin/turbin, mampu
menghasilkan 1,5 MW.
Provinsi Sulawesi Selatan juga akan menghadirkan kebun angin
terbesar yang ada di Indonesia tepatnya di Kabupaten Sidenreng
Rappang (Sidrap). Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga
bayu di Kabupaten Sidrap sudah dalam proses. Lokasinya berada di
Desa Pabberesseng, Kecamatan Watang Pulu. Luas lahan pada PLTB
Sidrap yaitu ±100 hektar. Pembangunan pembangkit ini menjadi bagian

17
kerjasama Pemda bersama dengan investor yang ingin melakukan
investasi di wilayah Kabupaten Sidrap.
Jumlah kincir angin/turbin yang akan dipasang di PLTB Sidrap yaitu
sebanyak 30 turbin. Setiap turbin mampu menghasilkan energi listrik
sebesar 2,5 MW, sehingga total dari keseluruhan turbin mampu
menghasilkan 75 MW. Pembangunan PLTB Sidrap diperkirakan selesai
pada tahun 2018. Berikut ini adalah gambaran pembangunan PLTB
Sidrap :

Gambar 8. Fondasi Kincir Angin PLTB Sidrap


Adapun proses yang dilalui untuk menghasilkan energi angin pada
pembangkit listrik tenaga bayu dapat dilihat pada gambar berikut ini :

18
Gambar 9. Kincir Angin
Pada gambar diatas, ada beberapa komponen pendukung yang
terdapat pada sebuah kincir angin/turbin. Ada tiang (tower) yang
berfungsi sebagai penyangga dari sirip kincir angin. Sirip kincir angin
biasa disebut dengan bilah turbin (propeller) yang fungsinya sebagai
penerima tiuapan angin sehingga bilah turbin akan bergerak memutar
akibat adanya gaya dorongan dari angin.
Komponen pendukung lainnya adalah pada bagian belakang bilah
turbin terdapat tabung yang berisi gearbox, drive shaft, dan generator.
Gear box berfungsi sebagai alat untuk mengatur dan menstabilkan
kecepatan angin. Selanjutnya ada generator yang berfungsi mengubah
energi mekanik dari angin menjadi energi listrik. Diantara gear box dan
generator, terdapat penghubung yang disebut dengan drive shaft.
Energi yang dihasilkan angin untuk membangkitkan listrik tidak
menghasilkan limbah dan merupakan sumber energi bersih. Tidak
menghasilkan emisi sulfur dioksida, karbon dioksida, nitrogen dioksida.
Sekalipun sistem kerja turbin angin tidaklah rumit, setidaknya ada lima
kendala dalam penerapan energi listrik tenaga angin di Indonesia yaitu :
a. Ketersediaan suku cadangan masih terbatas, padahal turbin angin
memerlukan pemeliharaan secara teratur/rutin
b. Pemeliharaannya terkendala masalah lokasi yang terpencil sehingga
minim ketersediaan tenaga teknis yang kompeten.
c. Secara ekonomis belum dapat bersaing dengan pemakaian energi
fosil.
d. Pemetaan spasial potensi sumber energi angin setiap daerah belum
banyak dilakukan.
e. Akibat berbagai kendala tersebut, investasi pembangkit listrik tenaga
angin belum menarik di Indonesia.
Secara umum di Indonesia dikenal dua macam cara pemakaian
kincir angin, yaitu kincir angin yang energinya dimanfaatkan secara
langsung untuk mengambil/mengangkat air dari dalam tanah dan kincir
angin dengan rangkaian penyimpan energi untuk kemudian

19
dimanfaatkan untuk menyalakan listrik. Kincir angin yang digunakan
langsung untuk mengambil air tanah dikenal dengan nama kincir energi
gratis (egra).
Kincir angin egra dikembangkan oleh Hasan Hambali dari Yayasan
Heritage, Bogor, Jawa Barat. Idenya muncul ketika alumnus ITB ini
merasakan betapa besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menyiram
2.000 pohon mangga di kebun miliknya. Keprihatinan ini kemudian
berujung pada dikembangkannya kincir angin yang mampu berputar
pada kecepatan angin yang rendah (www.bumienergi.com). Dalam
bahasa Inggris kincir ini disebut Low Wind Speed (LWS).
Egra adalah kincir yang dipasang setinggi 10 m diatas permukaan
tanah dan digerakkan oleh angin. Desainnya pun dirancang
sesedarhana mungkin agar setiap orang bisa membuatnya. Tidak ada
syarat geografis untuk memasang pompa kincir angin inisepanjang
angin bertiup minimal 15 km/jam dan terdapat sumber air (sumur,
sungai,danau, dan sebagainya). Tenaga yang ditimbulkan oleh putaran
kincir disalurkan ke engkol atau lengan penggerak pompa air
(http://www.agriculturesnetwork.org/magazines/indonesia/11-energi-dari-
lahan/egra-energi-dari-angin).
Selain untuk memompa air, egra sesungguhnya juga bisa digunakan
untuk menyimpan energi sepanjang dihubungkan dengan perangkat
penyimpan energi (aki dan baterai) seperti yang dipaparkan sebelumnya
mengenai penggunaan energi angin untuk pembangkit listrik tenaga
bayu.
Selain dari lima kendala dalam penerapan energi listrik tenaga angin
di Indonesia, masih ada delapan poin yang kurang menguntungkan dan
diperlukan kajian yang lebih mendalam lagi sebelum memutuskan untuk
menggunakannya yaitu sebagai berikut
(penghematanenergi.blogdetik.com) :
a. Keberadaannya membutuhkan lahan yang luas, apalagi untuk ladang
angin yang besar.

20
b. Gangguan visual, yaitu menghambat pancaran sinar matahari dan
juga menyebabkan cahaya matahari berkedip-kedip bila melalui bilah
turbin yang berputar.
c. Burung dan kelelawar bisa terluka, bahkan mati karena menabrak
bilah turbin yang berputar sehingga populasinya bisa menurun.
d. Kebisingan frekuensi rendah akibat putaran bilah turbin akan
terdengar lebih mengganggu dari pada suara angin pada ranting pohon.
e. Dalam keadaan tertentu, turbin angin juga dapat menyebabkan
interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi
atau transmisi gelombang mikro untuk peralatan komunikasi.
f. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan skala besar dari
pembangkit listrik tenaga angin dapat mengubah iklim lokal maupun
global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah
turbulensi udara pada daerah atmosfer.
g. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang
bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
h. Ladang angin yang terletak di daerah lepas pantai dapat
mengganggu kehidupan bawah laut, terutama karena kebisingan
frekuensi rendah yang dihasilkan yang akan mengganggu komunikasi
ikan-ikan laut.
C. Energi Air (Hydropower)
Energi matahari merupakan energi yang diperoleh dari hasil energi
matahari secara tidak langsung. Energi matahari menggerakkan siklus
hidrologi yang meliputi curah hujan, penguapan, transpirasi, drainase,
dan limpasan. Air mengalir dari ketinggian yang lebih tinggi lalu kembali
ke permukaan laut melalui sungai.
Selain matahari, para ilmuan juga menemukan bahwa air adalah zat
yang juga tersedia melimpah di permukaan bumi karena 2/3 permukaan
bumi diliputi oleh air. Air dapat menjadi sumber energi. Sumber air alami
seperti sungai, danau, dan laut yang dapat dimanfaatkan dengan
beberapa cara untuk menjadi sumber energi.
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau
air terjun. Air yang mengalir ke puncak baling-baling atau baling-baling

21
yang ditempatkan di sungai akan menyebabkan baling-baling bergerak
dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik. Tenaga air sudah cukup
dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia. (Buku panduan energi
yang terbarukan guidebook renewable energy small 2)
Potensi tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya berlainan
bila dibandingkan dengan penggunaan energi yang berasal dari bahan
bakar fosil. Pertama, sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan
kembali karena pemanasan lautan oleh penyinaran matahari sehingga
merupakan suatu sumber yang secara siklus diperbaharui. Kedua,
potensi secara keseluruhan dari pada tenaga air relatif kecil bila
dibandingkan dengan jumlah sumber bahan bakar fosil sekalipun
misalnya seluruh potensi tenaga air ini dapat dikembangkan
sepenuhnya.
Ketiga, penggunaan tenaga air pada umumnya merupakan
pemanfaatan multiguna karena biasanya dikaitkan dengan irigasi,
pengendalian banjir, perikanan, rekreasi, dan navigasi. Bahkan sering
terjadi bahwa [embangkitan tenaga listrik hanya merupakan manfaat
sampingan dengan misalnya irigasi atau pengendalian banjir sebagai
penggunaan utama. Keempat, pembangkit listrik tenaga air dilakukan
tanpa ada perubahan suhu. (Energi/Abdul Kadir)
Prinsip utama yang diterapkan dalam pembangkit listrik tenaga air
adalah memanfaatkan aliran/pergerakan air untuk menghasilkan energi.
Pemanfaatan aliran air sungai untuk membangkitkan tenaga listrik perlu
dibantu alat pemutar yang disebut turbin, kincir, atau di Indonesia
dikenal sebagai kincir air. Ada banyak pembangkit listrik tenaga air di
Indonesia yang sudah beroperasi.

22
Salah satu pembangkit listrik tenaga air yang ada di provinsi
Sulawesi Selatan adalah PLTA Bakaru yang memanfaatkan aliran
sungai Mamasa hingga sungai Saddang yang dibendung dan kemudian
dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Berikut ini adalah gambar
mengenai mekanisme pembangkit listrik tenaga air (PLTA) :

Gambar 10. PLTA


Air yang dibendung dari aliran sungai lalu ditampung dalam sebuah
wadah penampungan air yang disebut reservoir. Dari reservoir, air lalu
dialirkan menggunakan pipa besar yang kemudian dari aliran air
tersebut akan memutar bilah turbin yang terhubung dengan generator
untuk menghasilkan energi listrik. Aliran air yang telah menggerakkan
turbin kemudian dialirkan keluar kembali ke sungai.
2.2.3. Other Renewable Energy (Sumber Energi Terbarukan Lainnya)
Other renewable energy atau sumber energi terbarukan lainnya
mempunyai dua pokok pembahasan yaitu mengenai sumber energi panas bumi
dan sumber energi pasang surut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah
masing-masing penjelasan mengenai sumber energi panas bumi dan sumber
energi pasang surut :

A. Energi Panas Bumi (Geothermal Energy)

23
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam
bumi. Pusat bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan atau magma
yang mencair akibat panas yang ada dibawah permukaan bumi. Suhu
bumi meningkat 1ºC setiap penurunan 30-50 m dibawah permukaan
tanah. Suhu bumi 3.000 m dibawah permukaan cukup panas untuk
merebus air. Kadang-kadang air bawah tanah merayap mendekati
bebatuan panas dan menjadi sangat panas atau berubah menjadi uap.
Energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan
listrik. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hampir tidak menimbulkan
polusi atau emisi. Tenaga ini juga tidak menimbulkan kebisingan.
Pembangkit listrik geotermal menghasilkan listrik sekitar 90% dari bahan
bakunya, dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang
hanya menghasilkan 65-75% dari bahan bakunya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah seperti
pembangkit listrik tenaga batubara biasanya, hanya tidak memerlukan
bahan bakar. Uap atau air panas langsung berasal dari bawah tanah
dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang
akan menghasilkan listrik. Indonesia memiliki potensi yang cukup besar
untuk menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Berikut ini
adalah peta potensi panas bumi yang tersebar di Indonesia :

24
Gambar 11. Peta Potensi Sumber Panas Bumi Indonesia
Pembangkit listrik panas bumi dapat diperoleh dari suatu daerah
atau kawasan yang memiliki aktivitas vulkanik. Di Indonesia ada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah beroperasi
yang tersebar di pulau Jawa dan pulau Sumatera. Ada beberapa yang
pembangkit listrik tenaga panas bumi masih dalam tahap perencanaan
dan pembangunan. Berikut ini adalah gambar dari proses mekanisme
pembangkit listrik tenaga panas bumi :

Gambar 12. PLTPB

Untuk menghasilkan energi panas bumi yang akan membangkitkan


listrik, membutuhkan beberapa komponen pendukung diantaranya
adalah pipa yang digunakan untuk mengalirkan air panas dan uap
panas, separator yang digunakan sebagai wadah untuk memisahkan air
dan uap panas, turbin digunakan untuk menggerakkan uap, dan
generator untuk menghasilkan listrik dari uap yang digerakkan dari
turbin.
Untuk mendapatkan zat cair dan gas fluida yang bertemperatur dan
bertekanan tinggi, sumur di bor di kedalaman 3.000-10.000 kaki dr
permukaan bumi. sumur-sumur produksi tersebut membawa zat cair
panas bumi ke permukaan dan dapat digunakan untuk membangkitkan

25
tenaga listrik. Karena tekanan yang tinggi dalam reservoir panas bumi,
zat cair tersebut akan mengalir keatas dan melalui fasilitas pengolahan
di permukaan.
Zat cair panas bumi mengalir melalui kepala sumur dan jaringan
pipa sebelum dialihkan ke separator, dimana uap panas dipisahkan dari
air panas. Air panas yang dipisahkan disebut brine yang kemudian
diinjeksikan kembali ke reservoir lalu dipanaskan kembali oleh magma
dan akhirnya dimanfaatkan lagi. Inilah yang menjadikan panas bumi
sebagai sumber energi terbarukan.
Dari separator, uap panas dialirkan ke pembangkit listrik melalui
sistem jaringan pipa besar diatas permukaan tanah. Diameter dari
jaringan pipa uap panas ini bisa mencapai 4 kaki. Jaringan pipa uap
panas diinsulasi untuk mencegah lepasnya panas karena jaringan pipa
melintasi daerah sepanjang 3 km atau lebih. Jaringan pipa ini panas
sekali dan akan memuai jika diisi uap panas. Oleh karena itu, pada
setiap beberapa ratus kaki di desain pipa lingkar pemuaian.
Uap panas melalui proses pemurnian terakhir untuk menghilangkan
semua kotoran didalam fasilitas scrubber. Uap panas yang sudah
diproses kemudian dialirkan ke pembangkit listrik. Tenaga dan energi
uap panas digunakan untuk memutar bilah-bilah turbin. Turbin kemudian
memutar poros yang dihubungkan ke pembangkit listrik. Muatan listrik
dihasilkan dari putaran magnet didalam generator yang akan
menghasilkan muatan listrik.
B. Energi Pasang Surut (Tidal Energy)
Pasang surut adalah perubahan atau perbedaan permukaan air laut
yang diakibatkan oleh gaya gravitasi (gaya tarik) bulan dan matahari
serta karena gerakan revolusi bumi. Bulan dan matahari memberikan
gaya gravitasi terhadap bumi yang besarnya bergantung pada besarnya
massa benda yang tarik-menarik tersebut. Bulan memberikan gaya tarik
(gravitasi) yang lebih besar dibandingkan matahari. Hal ini dikarenakan
walaupun massa bulan lebih kecil dari matahari, namun posisinya lebih
dekat dengan bumi.

26
Gaya-gaya ini mengakibatkan air laut yang menyusun 2/3
permukaan bumi menggelembung pada sumbu yang menghadap ke
bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi bumi yang berada dibawah
muka air yang menggelembung ini yang mengakibatkan kenaikan dan
penurunan permukaan laut di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik
gravitasi matahari juga memiliki efek yang sama, namun dengan derajat
yang lebih kecil.
Daerah-daerah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut
selama periode 24 jam. Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah
besar setiap harinya dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi
dalam jumlah yang cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga dua
kali siklus pasang surut. Karena waktu siklus dapat diperkirakan kurang
lebih setiap 12,5 jam sekali.
Kelebihan energi pasang surut adalah sebagai berikut :
a. Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis.
b. Produksi listrik stabil.
c. Pasang surut air laut dapat diprediksi.
Sementara itu, kekurangan dari energi pasang surut adalah sebagai
berikut :
a. Biaya instalasi dan pemeliharaannya cukup besar.
b. Tantangan teknis tersendiri bagi para ahli untuk merancang sistem
turbin, roda gigi, sistem generator yang dapat bekerja secara terus-
menerus dalam jangka waktu lama.
c. Hasil dari pembangkit listrik tenaga pasang surut mengikuti grafik
sinusoidal sesuai dengan respons pasang surut akibat gerakan interaksi
bumi-bulan-matahari.
Pada pemanfaatan pasang surut air laut untuk pembangkit tenaga
listrik umumnya diperlukan juga bendungan pasang surut. Cara ini
serupa dengan pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang terdapat
di dam atau wadukpenampungan air sungai. Hanya saja, dam yang
dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar
daripada dam air sungai pada umumnya.

27
Dam ini biasanya dibangun di muara sungai tempat terjadinya
pertemuan antara air sungai dan air laut. Pembangkit listrik tenaga
pasang surut (PLTPs) terbesar di dunia terdapat di muara sungai Rance
di sebelah utara Prancis yang dibangun pada tahun 1.966 dan
berkapasitas 240 MW. Di indonesia juga akan menghadirkan
pembangkit listrik tenaga pasang surut yaitu di Nusa Tenggara Timur
(NTT). Pembangkit listrik tenaga pasang surut yang ada di NTT masih
dalam tahap pembangunan dan proses konstruksi diprediksis akan
selesai pada tahun 2018. Pemerintah Indonesia dan Belanda akan akan
menjalin kerja sama membangun jembatan Pancasila-Palmerah di NTT.
Jembatan tersebut membentang 800 m yang menghubungkan
Flores dan Pulau Adonara. Jembatan tersebut akan dilengkapi dengan
turbin. Teknisnya, turbin akan dipasang dibawah jembatan dan bisa
menghasilkan alira listrik dengan memanfaatkan arus laut. Potensi listrik
arus laut di wilayah tersebut adalah sebesar 300 MW. Proyek ini menjadi
proyek pembangkit listrik perdana yang memanfaatkan arus laut di
Indonesia.
Berikut ini adalah gambar dari mekanisme energi pasang surut :

28
Gambar 13. Enegi Pasang Surut
Sistem kerja dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah turbin
dipasang diatas struktur pondasi di dasar laut (sekitar 30 m). Tidak
diperlukan pengeboran karena bobotnya yang lebih dari 1.000 ton
membuatnya tetap stabil diposisi tersebut. Arus laut membuat baling-
baling/bilah turbin berputar, menggerakkan generator yang
memproduksi listrik. Output bervariasi sesuai kekuatan arus dan dapat
diprediksi. Selanjutnya kabel bawah laut mengalirkan listrik ke stasiun di
darat, lalu stasiun di darat terhubung dengan jaringan nasional yang
mendistribusikan listrik.
2.2.4. Energy Solutions (Solusi Energi)
Kebutuhan manusia untuk energi akan terus meningkat. Konsumsi energi
terus meningkat seiring meningkatnya standar hidup manusia. Oleh karena itu
kita harus memberikan prioritastinggi tidak hanya pada pengembangan
alternatif sumber energi tapi juga pada konservasi energi dan efisiensi energi.
Dari kedua solusi energi yaitu konservasi dan efisiensi diharapkan akan tetap
menjaga stabilitas penggunaan energi.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi
Energi, definisi konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan
terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri. Sebagai contoh
dalam konservasi energi adalah dengan mengurangi penggunaan energi yang
menghasilkan limbah pencemar lingkungan. Pelaksanaan konservasi energi
mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu:
a. Penyediaan energi
b. Pengusahaan energi
c. Pemanfaatan energi
d. Konservasi sumberdaya energi
Sedangkan untuk efisiensi energi adalah istilah umum yang mengacu
pada penggunaan energi lebih sedikit untuk menghasilkan jumlah layanan atau
output berguna yang sama. Sebagai contoh dalam efisiensi energi adalah
menciptakan teknologi baru yang dalam pemanfaatannya menggunakan sedikit
energi. Menggunakan energi secara efisien berdampak langsung pada 
pengurangan biaya yang dikeluarkan oleh pengguna energi. Industri barang dan

29
jasa menjadi lebih produktif dan kompetitif jika biaya  pemakaian energi dapat
ditekan. Pada sektor rumah tangga, penghematan energi juga mengurangi
biaya pemakaian listrik suatu rumah tangga.
Efisiensi energi merupakan solusi untuk mengurangi emisi gas rumah
kaca dan kerusakan lingkungan hidup. Saat ini, sebagian besar energi yang
digunakan di Indonesia berasal dari pembakaran energi fosil yang
menyebabkan polusi gas rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global,
perubahan iklim dan kerusakan lingkungan hidup. Efisiensi merupakan salah
satu langkah dalam pelaksanaan konservasi energi.

BAB III
PENUTUP

Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang dihasilkan atau dimiliki oleh suatu
benda. Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup manusia karena
hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung pada ketersediaan
energi yang cukup. Untuk menghindari krisis energi tak terbarukan (unrenewable
resources) yang dikarenakan keterbatasan energi di alam, diperlukan sumber energi
terbarukan
Energi terbarukan (renewable resources) adalah energi yang berasal dari
proses alam yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, energi angin, energi air,
energi biomassa, energi laut/samudera, dan energi panas bumi. sumber energi
terbarukan tersedia di alam yang sifatnya berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan adanya sumber energi terbarukan, diharapkan kebutuhan manusia akan
sumber energi tidak berkurang.

30
Adapun kelebihan dan kekurangan dari sumber energi terbarukan yaitu
pertama dilihat dari kelebihannnya antara lain adalah tersedia secara melimpah,
ramah lingkungan, sumber energi bisa dimanfaatkan secara cuma-cuma dengan
investasi teknologi yang sesuai, mambantu mendorong perekonomian dan
menciptakan peluang kerja, beberapa teknologi mudah digunakan di tempat-tempat
terpencil, dan mandiri energi (tidak perlu mengimpor bahan bakar fosil dari negara
lain)
Kedua dilihat dari sisi kekurangan yang ada pada sumber energi terbarukan
antara lain adalah biaya awal besar, kehandalan pasokan (sebagian besar energi
terbarukan tergantung pada kondisi cuaca), saat ini energi konvensional/energi tak
terbarukan menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan dibandingkan
dengan sumber energi terbarukan, energi tambahan yang dihasilkan energi
terbarukan harus disimpan karena infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan
segera menggunakan energi yang belum terpakai.
Selain itu, kurangnya tradisi/pengalaman (energi terbarukan merupakan
teknologi yang masih berkembang), masing-masing energi terbarukan memiliki
kekurangan teknis dan sosialnya sendiri.Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
sumber energi, maka energi terbarukan harus lebih dikembangkan. Namun dalam
pengembangannya harus ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan, salah satunya
adalah lingkungan. Pengembangan terhadap energi terbarukan harus
mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu,
penggunaan terhadap energi pun harus diperhatikan. Hemat energi atau tepat guna
energi dalam kehidupan sehari-hari berarti mencegah terjadinya krisis energi.

31
32
DAFTAR PUSTAKA

Berg, Linda R. David, M. Hassenzahl. Mary, Catherine Hager. 2011. Visualizing


Environmental Science.

Kadir, Abdul. 1995. Energi (Sumberdaya, inovasi, tenaga listrik, dan potensi
ekonomi). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Mediastika, Christina Eviutami. 2013. Hemat Energi & Lestari Lingkungan Melalui
Bangunan. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

https://dafiqur.wordpress.com/2013/06/29/konservasi-dan-efisiensi-energi/.

http://www.academia.edu/7039786/Buku_Panduan_Energi_yang_Terbarukan_guide
book_renewable_energy_small_2.

33

Anda mungkin juga menyukai