Anda di halaman 1dari 20

COVER

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik
dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi
Tugas Mata Pelajaran Fisika, ini dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan
semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amiin...
Makalah ini berjudul Pemanasan Global Dalam penyusunan makalah ini
tentunya hambatan selalu mengiringi namun atas bantuan, dorongan dan bimbingan
dari orang tua, guru mata pelajaran dan teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan
satu per satu akhirnya semua hambatan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih
pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila
dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi
dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kebaikan kami untuk kedepannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banjar,

Mei 2016

Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pemanasan Global .................................................................................. 3
B. Dampak Pemanasan Global .................................................................... 5
C. Cara Penanggulangan Pemanasan Global ............................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
B. Saran ........................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan cabang dari sains(ilmu alam). Sains atau ilmu alam
merupakan kumpulan pengetahuan hasil dari penterjemahan berbagai fenomena
alam.Sains sudah menyusun pengetahuan ini secara runtut. Karenanya sains
merupakan kumpulan pengetahuan tentang alam yang runtut dan sistematis.
Bagian dari kumpulan pengetahuan yang runtut ini lalu dikelompokkan ke dalam
cabang ilmu fisika. Karena fisika merupakan bagian dari ilmu alam atau sains dan
fenomena alam merupakan kejadian yang akan tampak dalam kehidupan seharihari, maka fisika dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam kehidupan seharihari.
Sains merupakan aktivitas manusia yang dicirikan oleh adanya proses
berpikir yang terjadi di dalam pikiran siapapun yang terlibat di dalamnya.
Pekerjaan para ilmuwan yang berkaitan dengan akal, menggambarkan
keingintahuan manusia dan keinginan mereka untuk memahami gejala alam.
Masing-masing ilmuwan memiliki sikap, keyakinan, dan nilai-nilai yang
memotivasi mereka untuk memecahkan persoalan-persoalan yang mereka temui
di alam. Ilmuwan digerakkan oleh rasa keingintahuan yang sangat besar,
imajinasi, dan pemikiran dalam penyelidikan mereka untuk memahami dan
menjelaskan fenomena-fenomena alam. Pekerjaan mereka termanifestasi dalam
aktivitas kreatif dimana gagasan-gagasan dan penjelasan-penjelasan tentang
fenomena alam dikonstruksi di dalam pikiran.
Siapa saja yang berkeinginan memahami alam dan menyelidiki hukumhukumnya harus mempelajari gejala alam/peristiwa alam dan segala hal yang
terlibat di dalamnya. Petunjuk-petunjuk yang ada pada gejala alam pada
kenyataannya telah tertanam di alam itu sendiri.

Sains terbentuk dari proses penyelidikan yang terus menerus. Hal yang
menentukan sesuatu dinamakan sebagai sains adalah adanya pengamatan empiris.
Jika ketajaman perhatian kita pada fenomena alam ditandai dengan adanya
penggunaan proses ilmiah seperti pengamatan, pengukuran, eksperimen, dan
prosedur-prosedur ilmiah lainnya, maka itulah pengetahuan ilmiah.
Sekarang-sekarang ini banyak muncul berbagai pemberitaan melalui
media massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering
terjadi. Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, baik
yang disebabkan oleh ulah manusia ataupun yang bukan disebabkan oleh ulah
manusia. Peristiwa alam tersebut misalnya badai topan, air laut pasang yang
menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang
tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan
rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang
menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah
menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana
internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan
juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai
dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim
dunia..
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
2. Apa saja dampak dari pemanasan global?
3. Bagaimana solusi mengatasi pemanasan global?
C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi lebih dalam
mengenai pemanasan global serta penyimpangan pola cuaca yang terjadi saat ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemanasan Global
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu ratarata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi
telah meningkat 0.74 0.18C (1.33 0.32F) selama seratus tahun
terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)menyimpulkan
bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan
abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gasgas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu
sebuah kelompok peneliti yang konsen meneliti dan mengamati tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan perubahan iklim, setiap beberapa tahun sekali
melakukan pertemuan dan diskusi untuk membahas berbagai hal yang
berhubungan dengan penemuan-penemuan terbaru terkait dengan perubahan iklim
khususnya pemanasan global. Dari berbagai diskusi ilmiah tersebut, para peneliti
yang tergabung dalam IPCC menyimpulkan bahwa peningkatan rata-rata suhu
global bumi disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca yang
kemudian dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Pemanasan global terjadi sebenarnya mengikuti prinsip efek rumah kaca.
Rumah kaca memiliki prinsip, menyerap energi panas yang dipancarkan oleh
matahari dan menahannya, sehingga suhu udara di dalam rumah kaca menjadi
hangat dan bisa menunjang pertumbuhan tanaman di dalamnya.
Bumi menerima energi panas dari matahari yang menyinari bumi. Energi
panas yang sampai ke Bumi, menciptakan nuansa panas yang menghangatkan
bumi. Sebagian dari panas tersebut di serap oleh bumi dan sisanya akan
dipantulkan kembali. Namun, sebagian besar panas tersebut tetap terperangkap di
atmosfer bumi akibat menumpuknya gas rumah kaca. Panas yang dipantullkan
oleh bumi akan diserap oleh gas-gas rumah kaca dan dipantulkan kembali ke

permukaan bumi. Akibatnya, energi panas tersebut terperangkap di dalam


atmosfer bumi, sehingga suhu di permukaan bumi pun meningkat.
Pada konsentrasi terstentu, sebenarnya kehadiran gas-gas rumah kaca ini
sangat diperlukan untuk menghangatkan suhu di atmosfer bumi. Namun,
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca juga akan berdampak pada semakin
meningkatnya energi panas di atmosfer bumi. Sebagian besar pemerintahan
negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto,
yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.Protokol Kyoto
adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang
Perubahan Iklim (UNFCCC atau FCCC), yg ditujukan untuk melawan pemanasan
global. UNFCCC adalah perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan
mencapai stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yg
akan mencegah gangguan antropogenik yg berbahaya dengan sistem iklim.
Protokol Kyoto awalnya diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997 di Kyoto,
Jepang, dan mulai berlaku pada tanggal 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191
negara telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.
Berikut ini beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain:
1. Polusi Karbondioksida Dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit
listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas
karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi
karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat.
Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha
penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi,
masih banyak dari kita yang enggan untuk melakukan ini.
2. Polusi Karbondioksida Dari Pembakaran Bensin Untuk Transportasi.
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor.
Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan
kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi
manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini
tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
3. Gas Metana Dari Peternakan & Pertanian.

Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi


penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan
organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen,
misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak,
dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan
peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
4. Aktivitas Penebangan Pohon
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah
pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita
tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan
seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru
dunia dan dapat digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.
5. Penggunaan Pupuk Kimia Yang Berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia
untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan
nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai
perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah
pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumbersumber air minum kita.
B. Dampak Pemanasan Global
Para ilmuwan telah memprediksikan bahwa pemanasan global yang terus
meningkat ini, akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi alam khususnya
kehidupan di muka bumi. Pemanasan global diperkirakan akan mempengaruhi
kestabilan cuaca, populasi satwa, produktivitas hasil pertanian, air laut, bahkan
hingga kondisi sosial politik nantinya.
Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:
1. Kenaikan Permukaan Air Laut Seluruh Dunia

Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena
mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara
di seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini.
Inilah mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta
beberapa tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.
2. Peningkatan Intensitas Terjadinya Badai

Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti
yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara
signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan
lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang
dapat memicu terjadinya badai kuat.
3. Menurunnya Produksi Pertanian Akibat Gagal Panen

Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami


bencana kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian
6

akibat kegagalan panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu
terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.
4. Makhluk Hidup Terancam Kepunahan

Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050


mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan
spesies. Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh
berkurang. Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia.
5. Terumbu Karang Menghilang

World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan bahwa pada kondisi
terburuk, pemanasan global bisa mengakibatkan populasi terumbu karang
menghilang. Diperkirakan hal itu bisa saja terjadi pada tahun 2100 terkait
dengan meningkatnya temperature dan tingkat keasaman lautan. Sekarang
saja, dampaknya pada terumbu karang sudah terlihat. Banyak terumbu karang
yang mengalami pemutihan atau bleaching. Jika terumbu karang kolaps
(menghilang), maka ekosistem laut akan terganggu. Banyak flora maupun
fauna laut yang akan terancam punah.
6. Krisis Air Bersih

Hal ini tentunya akan mengancam manusia secara langsung. Karena air bersih
merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan. Hal ini tejadi karena adanya
penggundulan hutan. Jika hutan terus menerus digunduli maka akan
mengganggu siklus hidrologi air yang menyebabkan krisis air bersih.
7. Wabah Penyakit
Penyakit tropis menyebar seperti malaria, demam dengue, demam kuning
menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan
hanya itu, penyakit ini diketahui menjadi semakin ganas. Belum lagi
meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit seperti kanker kulit,
kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan mencakup
daerah yang semakin luas.
8. Terjadinya Penyimpangan Pola Cuaca El Nino dan La Nina

El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang
mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu
bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan
kenaikan suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur.
Sebagai indikator untuk memantau kejadian El Nino, biasanya digunakan data
pengukuran suhu permukaan laut pada bujur 170BB 120BB dan lintang
5LS 5LU, dimana anomali positif mengindikasikan terjadinya El Nino.
Dan fenomena La Nina ditandai dengan menurunnya suhu permukaan laut
pada bujur 170BB 120BB dan pada lintang 5LS 5LU dimana anomali
negatif, sehingga sering juga disebut sebagai fase dingin. Kedua fenomena di
perairan pasifik ini memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan
manusia
8

El-Nino menurut sejarah adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para
penduduk atau nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar
Samudera Pasifik bagian Timur menjelang hari natal (Desember). El Nino
adalah fenomena alam dan bukan badai, secara ilmiah diartikan dengan
meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang
ekuator dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat.
Fenomena EL-Nino mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya
akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa
banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Kejadian ini seringkali terjadi
pada bulan Desember. Nama El Nino diambil dari bahasa Spanyol yang
berarti anak laki-laki, yang merujuk pada bayi Yesus Kristus dan digunakan
karena arus ini biasanya muncul selama hari Natal. Di kemudian hari para ahli
juga menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan
laut, terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan
laut akibat menguatnyaupwelling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya
diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti anak perempuan.
Fenomena ini umumnya terjadi dalam jangka waktu 2-7 tahun.
El-Nino akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan
timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di
atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan
meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra
Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di
beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari
normal.
Suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari
biasa pada waktu-waktu tertentu. Keadaan inilah yang menyebabkan
terjadinya fenomena La-Nina. Tekanan udara di kawasan equator Pasifik barat
menurun, lebih ke barat dari keadaan normal, menyebabkan pembentukkan
awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya. Kejadian El-Nino tidak
terjadi secara tunggal tetapi berlangsung secara berurutan pasca atau pra La-

Nina. Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 menunjukan bahwa ElNino telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina hanya
15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La-Nina, sekitar 12 kali
(80%) terjadi berurutan dengan tahun El-Nino. La-Nina mengikuti El-Nino
hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului El-Nino
8 kali dari 15 kali kejadian. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa
peluang terjadinya La-Nina setelah El-Nino tidak begitu besar. Kejadian ElNino 1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian El-Nino yang kuat
tidak diikuti oleh La-Nina.
Peristiwa El Nino biasanya disertai oleh perubahan perbedaan tekanan antara
Tahiti dan Darwin yang selanjutnya digunakan sebagai dasar perhitungan
suatu indeks yang dikenal dengan istilah indeks Osilasi Selatan (IOS). Nilai
anomaly suhu muka laut dikawasan pasifik timur dan IOS oleh para ahli
meteorologi dijadikan indikator untuk mengenali aktifnya El Nino dan La
Nina. Indeks Osilasi Selatan membuka IOS yaitu Indeks yang diperoleh dari
normalisasi pada tekanan udara antara Tahiti dan Darwin. Jika bernilai tinggi
(positif) menandai kuatnya angin pasat, keadaan ini umumnya bertepatan
dengan periode La Nina aktif, sebaliknya jika IOS rendah (Negatif)
bersesuaian dengan melemahnya angin pasat, keadaan ini umumnya
bertepatan dengan aktifnya El Nino.
Dalam bahasa latin La Nina berarti "gadis cilik". La Nina merupakan suatu
kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan Timur equator
di Lautan Pasifik, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun
tidak tetap. La Nina terjadi setiap tiga hingga tujuh tahun sekali dan dapat
berlangsung 12 hingga 36 bulan, ia tidak mempunyai periode tetap sehingga
sulit diprakirakan kejadiannya pada enam hingga sembilan bulan sebelumnya.
La Nina adalah sesuatu yang alami dan telah mempengaruhi wilayah Samudra
Pasifik selama ratusan tahun.
Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang
Samudra Pasifik menguat ( Sirkulasi Walker bergeser ke arah Barat ).
Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik

10

Barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas dan
menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut, hal ini biasa disebut
upwelling. Dengan pergantian massa air itulah suhu permukaan laut
mengalami penurunan dari nilai normalnya. La Nina umumnya terjadi pada
musim dingin di Belahan Bumi Utara Khatulistiwa.
Peristiwa La Nina diawali dengan menguatnya angin pasat tenggara, suhu
muka laut yang ada di tropis pasifik barat akan sangat hangat dan sebaliknya
di pasifik timur akan lebih dingin. Ini mengakibatkan atmosfer di Pasifik barat
akan lebih mendapatkan uap air yang tinggi. Hal ini menyebabkan terjadi
hujan lebat dan banjir terjadi di indonesia dan asia tenggara, akan tetapi di
pasifik timur mengalami kemarau dan kekeringan.
Secara sederhana La Nina adalah mendinginnya suhu permukaan laut. El Nino
dan La Nina dikenal juga dengan El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang
berarti fenomena yang ditimbulkan karena adanya interaksi antara laut dengan
atmosfer.
La-Nina terbagi kedalam 3 (tiga) jenis intensitas dilihat dari anomali suhu
muka laut atau SST (Surface of Sea Temperature) yaitu intensitas lemah,
intensitas sedang, dan intensitas kuat.
a. Intensitas Lemah
Ditetapkan jika SST bernilai < -0.5 dan berlangsung minimal selama 3
bulan berturut-turut.
b. Intensitas Sedang
Ditetapkan jika SST bernilai antara - 0.5 s/d -1 dan berlangsung minimal
selama 3 bulan berturut-turut.
c. Intensitas Kuat
Ditetapkan jika SST bernilai > -1 dan berlangsung minimal selama 3 bulan
berturut-turut.
Beberapa faktor penyebab El Nino La Nina adalah sebagai berikut :
a. Anomali suhu yang mencolok di perairan samudera pasifik.
b. Melemahnya angin passat (trade winds) di selatan pasifik yang
menyebabkan pergerakan angin jauh dari normal.

11

c. Kenaikan daya tampung lapisan atmosfer yang disebabkan oleh


pemanasan dari perairan panas dibawahnya. Hal ini terjadi di perairan
peru pada saat musim panas.
d. Adanya perbedaan arus laut di perairan samudera pasifik.
C. Cara Penanggulangan Pemanasan Global
Melihat luasnya dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh isu
pemanasan global ini, maka ada baiknya manusia mulai memikirkan upaya-upaya
yang dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global. Baik secara individu,
kelompok maupun masyarakat.Ada beberapa cara ampuh mengurangi dan
mengatasi pemanasan global yaitu :
1. Program Menanam Pohon
Kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah,
perusahaan besar pun sudah mengalokasikan dana Corporate Social
Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam pohon.
Tidak sampai di situ saja, banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar
menggalakan menaman pohon, bahkan ada yang dengan suka rela membagi
pohon gratis untuk di tanam setiap rumah. Kini banyak pihak yang sepakat
bahwa menanam pohon adalah satu cara untuk mencegah pemanasan global.
Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
2. Kurangi Bangunan Rumah Kaca
Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat
beberapaderajat celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan
pemerintah yang tegas tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba
mencakar langit (walau tida bisa).
Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan
denda kepada pengembang properti (developer) yang membangun rumah
tanpa menganalisa tentang dampak lingkungan dalam proyek mereka.
3. Cerdas Dalam Berkendara
Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara
dengan cerdas sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir

12

khusus sepeda yang di tata dengan rapi. Ya, banyak negara maju
menggunakan sepeda untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke sekolah.
Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum
mendapat respon yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah membuat
jalan khusus penaik sepeda, tapi tidak. Dengan kendaraan ini. Disamping
sehat. kita juga bisa mengurangi dari dampak Polusi yang telah tercemar.
Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini
bisa mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor
yang kita naiki. Dengan menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa
menghemat polusi dan juga bisa meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan
berjalan kaki, maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah
menaiki mobil. Sama sama kita ketahui bahwa sebab pemanasan global
karena CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar kendaraan bermotor.
4. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian
alangkah bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika
siang hari mematikan alat listrik yang tidak digunakan lagi.
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja. Sangat
disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di siang
hari. Dalam hal ini pemerintah belum menjadi contoh bagi masyarakat.
Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan
seterusnya. Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat
dalam penggunaaan listrik.
5. Saluran Ventilasi Rumah Yang Cukup
Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang Anda
lakukan selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di
rumah. Supaya angin bisa masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan.
Dan supaya angin tetap banyak masuk kerumah Anda, maka jangan lupa Anda
menanam pohon di pekarangan rumah Anda.

13

6. Jangan Tebang Pohon Sembarangan (ilegal loging)


Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat
setiap tahun berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan
yang tandus. Tidak terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di
bakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh
berapa lama untuk menunggu pohon untuk tinggi? Ya, butuh bertahun tahun,
bahkan puluhan tahun.
Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh oknum
aparat negara. Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak
bermoral itu.Bagi pohon yang di jalanan banyak hidup segan mati tak mau,
karena tidak di rawat dengan baik, apatahlagi di musim pemilu, banyak
pohon yang di paku dengan sembarangan.
Kampanye tentang menolak dan menentang ilegal loging atau menolak
penebangan pohon sembaranga harus terus di galakkan. Ini demi
kemaslahatan bersama, jangan hanya karena kepentingan seelompok orang,
membuat masalah bagi bangsa dan negara.
7. Membersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
8. Kurangi penggunaan AC. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela
selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C) &
alihkan panas limbah mesin ACtadi untuk mengoperasikan water-heater.
9. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang
memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Kurangilah penggunaan sampah plastik. Hampir semua sampah plastic
menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu
mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali. Lebih baik bawa tas yang
bisa dipakai ulang untuk mengurangi penggunaan plastik.
12. Kurangilah konsumsi daging.Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1
kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum.
Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan
jika kita bervegetarian.
13. Hindari makan makanan fast food. Fast food merupakan penghasil sampah
terbesar di dunia.

14

14. Jangan membeli bunga potong.Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias,
maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan
menghasilkan jejak karbon yang besar.

15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu ratarata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi
telah meningkat 0.74 0.18C (1.33 0.32F) selama seratus tahun
terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)menyimpulkan
bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan
abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gasgas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Berikut ini
beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain gas metana
pada peternakan & pertanian,polusi karbondioksida ,aktivitas penebangan
pohon & penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Akibat-akibat pemanasan
global diantaranya adalah wabah penyakit, penurunan hasil pertanian, naiknya
permukaan air laut, dan punahnya berbagai jenis hewan. Beberapa cara untuk
mengurangi pemanasan global adalah menghemat listrik, mengurangi bangunan
kaca, mengurangi penggunaan plastik, & menanam pohon.
B. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi
pemanasan global. Dengan cara yang sederhana pun sebenarnya kita telah
membantu mengurangi pemanasan global. Contohnya lebih memilih naik sepeda
untuk ke warung yang jaraknya dekat dengan rumah, mematikan listrik yang tidak
digunakan & menanam pohon. Hal hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan maka akan membuat
pemanasan global semakin parah.

16

DAFTAR PUSTAKA

http://informasitips.com/pemanasan-global-penyebab-proses-terjadinya-dampak-danpenanggulangannya
http://informasitips.com/dampak-dari-pemanasan-global
https://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/24/penyebab-pemanasan-global-danakibatnya-bagi-bumi/
Setyaningsih Puput, Indah Purnamaasri & Tri Haryanto. 2014. Geografi Peminatan
Ilmu Ilmu Sosial SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: PT Intan Pariwara
http://www.hijauku.com/2012/09/21/luas-wilayah-es-di-antartika-terus-menciut/
http://www.belantaraindonesia.org/2012/02/10-dampak-pemanasan-global.html
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pemanasan-global-global.html
https://serdaducemara.wordpress.com/2013/02/07/el-nino-dan-la-nina/
http://abdulrohim030994.blogspot.com/2014/05/peristiwa-el-nino-dan-la-ninamakalah.html
http://silontong.com/2014/05/28/6-cara-ampuh-mengatasi-bahaya-pemanasan-globaldunia/
http://informasitips.com/8-bahaya-dari-pemanasan-global-yang-mengancamkehidupan
http://sanundy.blogspot.com/2014/03/makalah-efek-rumah-kaca.html

17

Anda mungkin juga menyukai