Anda di halaman 1dari 48

Tugas Fisika

“ Makalah Tentang Efek Rumah Kaca dan


Pemanasan Global ”
Guru Pembimbing : Nurkholis,S.pd

Di Susun Oleh :

Nama : Riyan Dwi Julianto

Kelas : XI-3 MIPA

No.Absen : 33
SMAN 2 CIREBON

Jl.Cipto Mangunkusumo No. 01

Kata Pengantar

Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam

penyusunan makalah ini. Berkat dorongan serta bantuan mereka

saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh

kekurangan. Maka dari itu, saya mengharapkan kritik maupun saran

yang sifatnya membangun dari teman-teman khususnya kelas XI IPA

3 dan dari guru mata pelajaran fisika (Bapak Nurkholis,S.pd) sangat

diperlukan demi menyempurnakan makalah ini.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada

Bapak Nurkholis selaku guru mata pelajaran fisika yang memberikan

bimbingan dan arahannya kepada penulis dalam menyelesaikan

makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya dan

semua yang membaca makalah ini dan dapat dipergunakan dengan

semestinya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Cirebon, 30 April 2017

Riyan Dwi Julianto

Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dari tahun ke tahun jika kita mengamati kejadian di bumi ini, maka kita

akan merasakan suatu perbedaan, yaitu suhu di permukaan bumi ini semakin

panas dan cuaca menjadi tidak menentu. Para ahli menyebutnya dengan istilah

pemanasan global atau global warming, dimana terjadi peningkatan suhu di

permukaan bumi akibat efek rumah kaca.

Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan

kembali dari permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali

berubah menjadi gelombang panjang yang berupa energi panas. Namun


sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali atau lolos

keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah terganggu

komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa

(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau

adanya energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang

cukup lama, sehingga lebih dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca

berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu,

akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah

pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan

begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli selama beberapa dekade terakhir

ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumu ini terkait

langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

Tidak dapat dipungkiri lagi, semakin maju perkembangan zaman maka

teknologi pun semakin maju, mau tidak mau manusia juga akan mangikuti

perkembangan tersebut.

Salah satunya adalah pemakaian bahan bakar fosil yang menghasilkan

kontributor pemanasan global yaitu carbondioksida (CO2), metana (CH4) yang

dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-

hewan ternak), nitrogen oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan

untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Dimana gas-gas tersebut sangat

sulit untuk diuraikan di atmosfer bumi. Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya

berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini


karenapohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di

dalam jaringannya ke atmosfer.

Fokus dari paper kami adalah membahas tentang efek rumah kaca itu

sendiri ditinjau dari segi pengertian, hal-hal yang menyebabkan efek rumah

kaca, akibat yang ditimbulkannya, serta solusi dalam mengatasi efek rumah

kaca agar dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering

dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini

akan membahas gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan

peranannya dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu

sendiri. Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia untuk

mengendalikan pemanasan global.

Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan

suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski

suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir

suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam

sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu

pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu

saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,

sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan

perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat

yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting


beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan

membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan

Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan

Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh

adanya Pemanasan Global

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di

Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk

radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini

mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang

menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan

memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang

ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer

bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap

gelombang radiasi ini.

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang

dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan

Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata

bumi terus meningkat.Bumi adalah satu-satunya tempat untuk hidup bagi

manusia dan makhluk hidup lainnya. Di tempat ini semua tersedia untuk

memenuhi kebutuhan makhluk hidup di dalamnya. Sumber yang tersedia di

bumi tersebut merupakan sumber daya alam yang sejauh ini dimanfaatkan

manusia.Seiring perkembangan jaman, semakin berkembang pula teknologi

yang dimiliki manusia. Kehidupan manusia pun berubah dari masa agrikultur ke
era revolusi industri seperti sekarang ini. Dengan orientasi tersebut dunia

agrikultur mengalami kemunduran secara perlahan. Nilai-nilai kehidupan

manusia turut mengalami perubahan terutama mengenai masalah

lingkungan.Para ahli lingkungan telah menemukan adanya indikasi pemanasan

secara global atau yang biasa disebut dengan Global Warming. Hal ini salah

satunya akibat berubahnya pola hidup manusia yang berorientasi ke dunia

industri.Dampak yang ditimbulkan berperan besar dalam masalah lingkungan

serta permukaan bumi “Pada saat ini iklim di permukaan bumi mengalami

penghangatan yang disebabkan oleh pemanasan global. Aktivitas manusia yang

menggunakan bahan bakar fosil, secara tidak langsung akan menaikkan suhu

permukaan bumi. Efek yang ditimbulkan memang tidak bisa langsung

dirasakan oleh manusia, namun akan berpengaruh dalam masa yang akan

datang”(Baskoro, wordpress.com).Karena alasan tersebut penulis mencoba

untuk menjelaskan melalui kajian ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak-

dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global.

B. Rumusan Masalah

 Apakah pemanasan global itu?


 Apakah penyebab pemanasan gobal ?
 Apa dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global?
 Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengaatasi pemanasan global?
 Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
 Bagaimana Penanggulangan Pemanasan Global ?
 Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?
 Apakah yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca?
 Dampak apa yang terjadi jika terjadi efek rumah kaca?
 Apa pengertian efek rumah kaca?
 Apa proses efek rumah kaca?
 Apa yang dapat menyebabkan timbulnya efek rumah kaca?
 Apa akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca?
 Bagaimana solusi untuk mengatasi efek rumah kaca?
 Apa yang dimaksud dengan Lapisan Ozon?
 Apa yang dimaksud dengan Lubang Ozon?
 Apa penyebab menipisnya lapisan Ozon?
 Bagaimana dampak penipisan lapisan Ozon?
 Apa perjanjian Internasional yang berkaitan dengan ancaman penipisan
lapisan ozon?

C. Tujuan Makalah

 Memahami tentang pemanasan global.


 Memahami penyebab pemanasan global.
 Memahami dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global.
 Memahami upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan
global
 Untuk mengetahui bagaimana terjadinya efek rumah kaca.
 Untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca.
 Untuk mengetahui dampak dari efek rumah kaca.
 Untuk mengetahui pengertian efek rumah kaca.
 Untuk mengetahui proses terjadinya efek rumah kaca
 Untuk mengetahui penyebab timbulnya efek rumah kaca.
 Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca.
 Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi efek rumah kaca.

D. Manfaat
Dari segenap pembahasan yang telah dipaparkan, harapan yang ingin

diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoritis dan secara praktis yang

meliputi :

1. Secara teoritis
Paper ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha

peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.

2. Secara praktis

Tujuan praktis dari paper ini adalah: Mendorong mahasiswa maupun para

pembacauntuk dapat memahami penyebab efek rumah kaca dan akibat yang

ditimbulkannya, sehingga dapat dicarikan solusi untuk mengatasinya.

E.Metode Penulisan

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan paper ini adalah studi

elektromedia dengan memanfaatkan fasilitas internet dan situs-situs

pendukung gunamemperoleh referensi sekunder, serta observasi lapangan di

BMKG .

F. Identifikasi Masalah

Secara alamiah sinar matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan

dipantulkan kembali oleh permukaan bumi ke angkasa. Sebagian sinar matahari

yang dipantulkan itu akan diserap oleh gas-gas di atmosfer yang menyelimuti

bumi –disebut gas rumah kaca, sehingga sinar tersebut terperangkap dalam

bumi. Peristiwa ini dikenal dengan efek rumah kaca (ERK) karena peristiwanya

sama dengan rumah kaca, dimana panas yang masuk akan terperangkap di

dalamnya, tidak dapat menembus ke luar kaca, sehingga dapat menghangatkan

seisi rumah kaca tersebut.

G. Batasan Masalah

Makalah ini menjelaskan tentang efek rumah kaca terhadap lingkungan antara

lain pengertian dari efek rumah kaca, bagaimana proses terjadinya efek rumah kaca,
apa yang menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca, apa akibat dari efek rumah

kaca terhadap lingkungan dan apakah usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi

efek rumah kaca.

BAB II
PEMBAHASAN

 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global (global warming) adalah kenaikan suhu rata-rata di

bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang

menyelimuti bumi, yang akibatnya bumi terasa lebih panas.

Pemanasan global (Global Warming) dapat juga diartikan sebagai proses

peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata

global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F)

selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change

(IPCC)menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata

global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh

meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui

efek rumah kaca.Gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia sebagai

contoh pembakaran bahan bakar fosil.

Mekanisme efek rumah kaca yang sebenarnya menguntungkan bagi kehidupan

di bumi yaitu peristiwa ini menjaga bumi tetap hangat sehingga kehidupan

tetap berlangsung. Jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi bisa mencapai -

18ºC. Dapat kita bayangkan bagaimana kondisi bumi pada suhu serendah

ini.Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasannya yang berbeda-beda


misalnya molekul metana memiliki efek pemanasan 23 kali dari molekul

karbondioksida dan molekul nitrogen oksida memiliki efek pemanasan 300 kali

dari molekul karbondioksida. Jadi jelaslah gas rumah kaca dapat menyebabkan

pencemaran udara.

Efek rumah kaca akan semakin memburuk jika terdapat banyak gas

rumah kaca di atmosfer. Beberapa jenis gas rumah kaca yaitu CO2

(Karbondioksida), CH4 (Metana), NO (Nitrogen oksida),CFC (kloro fluoro

karbon), HFC (hidro fluoro karbon), PFC (Perfluorokarbon), dan SF6 (Sulfur

heksafluoro).

 PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia,

terutama yang berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-guna

lahan. Kegiatan tersebut dapat menghasilkan gas-gas rumah kaca yang makin

lama makin banyak jumlahnya di atmosfer.

Beberapa penyebab terjadinya pemanasan global, yaitu :

1. Gas Rumah Kaca

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan

efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di

lingkungan. Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai

atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida

adalah gas terbanyak kedua.


Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke

atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu

untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan

listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap

karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil

kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Hasilnya, pemanasan global

yang mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di bumi tidak dapat

dihindari.

2. Efek Umpan Balik

Penyebab pemanasan global lainnya adalah adanya efek umpan balik. Sebagai

contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat

bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan

menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air

sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan

menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan

konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila

dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.

(Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,

kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena

udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara

perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.


Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan

cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di

dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan

melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan

maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila

dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi

Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak

lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2 dan

CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang

berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan

melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia

menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona

mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton

yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Faktor Pertumbuhan Penduduk

Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil

berkaitan dengan kerusakan hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara

perusakan dan perbaikan tercermin pada kedua faktor tersebut. Hal lain yang

perlu diperhatikan adalah perubahan tata lahan. Pembabatan lahan penyerap

karbon harus segera dihentikan untuk menekan pemanasan global.


4. Polusi Karbondioksida Dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil

Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari

pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya

pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari

polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat.

Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha

penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi,

masih banyak dari kita yang enggan untuk melakukan ini.

5. Polusi Karbondioksida Dari Pembakaran Bensin Untuk Transportasi.

Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan

bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa

permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring

dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua

peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.

6. Gas Metana Dari Peternakan & Pertanian.

Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang

menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari

bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen,

misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak,
dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan

produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.

7. Aktivitas Penebangan Pohon

Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat

jumlah pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita

tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti

kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia

dan dapat digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di

atmosfer bumi

8. Penggunaan Pupuk Kimia Yang Berlebihan

Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia

dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan

nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap

panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia

yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air

minum kita.

 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Para ilmuwan telah memprediksikan bahwa pemanasan global yang terus

meningkat ini, akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi alam

khususnya kehidupan di muka bumi. Pemanasan global diperkirakan akan


mempengaruhi kestabilan cuaca, populasi satwa, produktivitas hasil pertanian,

air laut, bahkan hingga kondisi sosial politik nantinya.

Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:

1. Kenaikan Permukaan Air Laut Seluruh Dunia

Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena

mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara

di seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini.

Inilah mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa

tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.

Di waktu atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut serta bakal

menghangat, maka volumenya bakal membesar & menambahkan permukaan

laut. Tinggi permukaan laut diseluruh dunia sudah meningkat 10-25cm (9-10

inchi) tatkala abad ke 20 dan ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih

lanjut 9-88cm (4-35inchi) terhadap abad ke 21. Perubahan tinggi laut dapat

mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan sanggup menenggelamkan

sekian banyak negeri.

2. Peningkatan Intensitas Terjadinya Badai

Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh

bukti yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara

signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan.


Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat

memicu terjadinya badai kuat.

3. Menurunnya Produksi Pertanian Akibat Gagal Panen

Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami

bencana kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian

akibat kegagalan panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu

terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.

4. Makhluk Hidup Terancam Kepunahan

Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050

mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan

spesies. Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh

berkurang.Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia

5. Terumbu Karang Menghilang

World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan bahwa pada kondisi

terburuk, pemanasan global bisa mengakibatkan populasi terumbu karang

menghilang. Diperkirakan hal itu bisa saja terjadi pada tahun 2100 terkait

dengan meningkatnya temperature dan tingkat keasaman lautan. Sekarang

saja, dampaknya pada terumbu karang sudah terlihat. Banyak terumbu karang

yang mengalami pemutihan atau bleaching. Jika terumbu karang kolaps


(menghilang), maka ekosistem laut akan terganggu. Banyak flora maupun fauna

laut yang akan terancam punah.

6. Krisis Air Bersih

Hal ini tentunya akan mengancam manusia secara langsung. Karena air

bersih merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan. Hal ini tejadi karena

adanya penggundulan hutan. Jika hutan terus menerus digunduli maka akan

mengganggu siklus hidrologi air yang menyebabkan krisis air bersih.

7. Wabah Penyakit

Penyakit tropis menyebar seperti malaria, demam dengue, demam kuning

menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya

itu, penyakit ini diketahui menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya

jumlah manusia yang terserang penyakit seperti kanker kulit, kolera dan

sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan mencakup daerah yang

semakin luas.

8. Terjadinya Penyimpangan Pola Cuaca El Nino dan La Nina

El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika atmosfer dan laut yang

mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino merupakan salah satu

bentuk penyimpangan iklim di Samudera Pasifik yang ditandai dengan kenaikan

suhu permukaan laut di daerah katulistiwa bagian tengah dan timur.

9.Kekeringan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris

menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar


dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup

setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity

Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah

meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja

akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.

10. Wabah

Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit.

Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun,

dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya

mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah lain.

Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam

kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen

dalam penyebaran penyakit.

11. Banjir

Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan

dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan

pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat

fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan dunia.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa

frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.


12. Pencairan es di kutub

Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan

daerah Antartika (Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar

dua sampai tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga

keseimbangan lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah

permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara

kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko

tertinggi dalam skenario seperti itu.

Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan

menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan

tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di

kutub, terutama sekitar Greenland.

Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada

kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari

tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan

permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya

akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.

13. Kabut asap (smog)

Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi

kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada

akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian. Kabut asap juga


mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk

bagi kehidupan.

14. Kebakaran hutan

Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk

memastikan apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi

dan intensitas kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan

ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon

dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada

akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).

15. Iklim Mulai Tidak Stabil

Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan

Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini

berakibat akan mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil.

Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. . Daerah-daerah yang

sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.

Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin

sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di

beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung

untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang

menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan,

secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.

Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari
tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.

Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.

Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air,

akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi,

beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi

tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

16. Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek

pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam

pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke

atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari

daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,

pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies

yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau

lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak

mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

 Cara Penanggulangan Pemanasan Global

Melihat luasnya dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh isu pemanasan

global ini, maka ada baiknya manusia mulai memikirkan upaya-upaya yang

dapat dilakukan untuk mengurangi pemanasan global. Baik secara individu,


kelompok maupun masyarakat.Ada beberapa cara ampuh mengurangi dan

mengatasi pemanasan global yaitu :

1. Program Menanam PohonKampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah

pusat dan daerah, perusahaan besar pun sudah mengalokasikan dana

Corporate Social Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam pohon.

Tidak sampai di situ saja, banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar

menggalakan menaman pohon, bahkan ada yang dengan suka rela membagi

pohon gratis untuk di tanam setiap rumah. Kini banyak pihak yang sepakat

bahwa menanam pohon adalah satu cara untuk mencegah pemanasan global.

Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

2. Kurangi Bangunan Rumah Kaca

Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat

beberapa derajat celcius.

Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang tegas

tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau

tida bisa).

Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan

denda kepada pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa

menganalisa tentang dampak lingkungan dalam proyek mereka.

3. Cerdas Dalam Berkendara

Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan

cerdas sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus
sepeda yang di tata dengan rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda

untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke sekolah.

Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi

belum mendapat respon yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah

membuat jalan khusus penaik sepeda, tapi tidak. Dengan kendaraan ini.

Disamping sehat. kita juga bisa mengurangi dari dampak Polusi yang telah

tercemar.

Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini

bisa mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor

yang kita naiki. Dengan menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa

menghemat polusi dan juga bisa meminimalisir kemacetan.

Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan

berjalan kaki, maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah

menaiki mobil. Sama – sama kita ketahui bahwa sebab pemanasan global

karena CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar kendaraan bermotor.

4. Hemat Listrik

Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah

bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari

mematikan alat listrik yang tidak digunakan lagi.

Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja.

Sangat disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di

siang hari. Dalam hal ini pemerintah belum menjadi contoh bagi masyarakat.
Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga

dan seterusnya. Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat

dalam penggunaaan listrik.

5. Saluran Ventilasi Rumah Yang Cukup

Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang

Anda lakukan selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di

rumah. Supaya angin bisa masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan.

Dan supaya angin tetap banyak masuk kerumah Anda, maka jangan lupa

Anda menanam pohon di pekarangan rumah Anda.

6. Jangan Tebang Pohon Sembarangan (ilegal loging)

Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat

setiap tahun berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan

yang tandus. Tidak terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di

bakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh

berapa lama untuk menunggu pohon untuk tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun,

bahkan puluhan tahun.

Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh

oknum aparat negara. Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan

tidak bermoral itu.Bagi pohon yang di jalanan banyak hidup segan mati tak

mau, karena tidak di rawat dengan baik, apatah lagi di musim pemilu, banyak

pohon yang di paku dengan sembarangan.


Kampanye tentang menolak dan menentang ilegal loging atau menolak

penebangan pohon sembaranga harus terus di galakkan. Ini demi kemaslahatan

bersama, jangan hanya karena kepentingan seelompok orang, membuat

masalah bagi bangsa dan negara.

7. Membersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga

5%).

8. Kurangi penggunaan AC. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela

selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C) & alihkan

panas limbah mesin AC tadi untuk mengoperasikan water-heater.

9. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang

memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.

10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).

11. Kurangilah penggunaan sampah plastik. Hampir semua sampah plastic

menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu

mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali. Lebih baik bawa tas yang bisa

dipakai ulang untuk mengurangi penggunaan plastik.

12. Kurangilah konsumsi daging.Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1

kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum.

Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan

jika kita bervegetarian.

13. Hindari makan makanan fast food. Fast food merupakan penghasil sampah

terbesar di dunia.
14. Jangan membeli bunga potong.Jika daerah Anda bukan penghasil bunga

hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan

menghasilkan “jejak karbon” yang besar.

Cara lain yang digunakan adalah

 Pisahkan sampah kertas, plastik, kalenga agar dapat didaur ulang

 Daur ulang sampah organic

 Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari

 Gunakan kipas angin

 Beli makanan yang mengandung unsur organic

 Kurangi belanja

 . PENGERTIAN EFEK RUMAH KACA

Istilah efek rumah kaca dalam bahasa inggris disebut green house efect,

pada awalnya berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah

beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam dan

menyimpan sayur mayur dan bunga-bungaan di musim dingin. Para petani

tersebut menggunakan rumah kaca karena sifat kaca yang mudah menyerap

panas dan sulit melepas panas, di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi dari

pada di luar rumah kaca, karena cahaya matahari yang menembus kaca akan

dipantulkan kembali oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai


gelombang panas berupa gelombang sinar infra merah, tetapi gelombang

panas tersebut terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak

bercampur dengan udara dingin di luar ruangan.

Dari situlah istilah efek rumah kaca muncul, bumi diibaratkan sebagai

tanaman, dan kaca sebagai atmosfer bumi, dimana atmosfer ini befungsi untuk

menjaga suhu bumi agar tetap hangat walaupun di musim dingin.

Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas

dalam atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari

menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup.

Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di

bumi rata-rata hanya akan -180 C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian

besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah

kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu ini

sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.

Jadi, Efek Rumah Kaca adalah terjadinya suatu proses pemanasan pada

permukaan dari suatu benda yang berada di langit yang terjadi dan disebabkan

oleh adanya komposisi serta keadaan lingkar atmosfernya tersebut, contohnya

adalah planet-planet, satelit buatan indonesia yang berterbangan diangkasa

dan sebagainya yang menghimpun di angkasa raya. bisa kita rasakan saat ini

betapa bumi sudah menjadi terasa amat panas sekali dan juga mengakibatkan

terjadinya tenaga eksogen dan endogen di bumi.

Gas Rumah Kaca


1. Uap air

Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan

bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca.Konsentrasi

uap air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara

langsung mempengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.

2. Karbondioksida

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke

atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosill imbah padat, dan kayu

untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan

listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap

karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil

kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.

3. Metana

Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas

rumah kaca.Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20

kali lebih banyak bila dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama

produksi dan transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga

dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan sampah

(landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi,

sebagai produk samping dari pencernaan.Sejak permulaan revolusi industri

pada pertengahan 1700-an, jumlah metana di atmosfer telah meningkat satu

setengah kali lipat.

4. Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida adalah gas insulator panas yang sangat kuat.Ia

dihasilkan terutama dari pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan

pertanian. Nitrogen oksida dapat menangkap panas 300 kali lebih besar dari

karbondioksida.Konsentrasi gas ini telah meningkat 16 persen bila

dibandingkan masa pre-industri.

5. Gas lainnya

Gas rumah kaca lainnya dihasilkan dari berbagai proses manufaktur.

Campuran berflourinasi dihasilkan dari peleburan

alumunium.Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama manufaktur

berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan (furniture), dan

temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang

masih menggunakan klorofluorokarbon (CFC) sebagai media pendingin yang

selain mampu menahan panas atmosfer juga mengurangi lapisan ozon (lapisan

yang melindungi bumi dari radiasi ultraviolet).

 PROSES TERJADINYA EFEK RUMAH KACA

yaitu ketika sinar radiasi matahari menembus kaca sebagai gelombang pendek

sehingga panasnya diserapa oleh bumi dan tanaman yang ada di dalam rumah

kaca tersebut. Untuk selanjutnya, panas tersebut di radiasikan kembali namun

dengan panjang gelombang yang panjang(panjang geklombang berbanding

dengan energi) sehingga sinar radiasi tersebut tidak dapat menembus kaca.

Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi dibandingkan dengan suhu

yang di luar rumah kaca.

 PENYEBAB EFEK RUMAH KACA


Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas

karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya (CH4(Metan) dan N2O (Nitrous

Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur

hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Kenaikan konsentrasi

gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM),

batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan

tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.

Gas rumah kaca dapat dihasilkan baik secara alamiah maupun dari hasil

kegiatan manusia. Namun sebagian besar yang menyebabkan terjadi perubahan

komposisi gas rumah kaca di atmosfer adalah gas-gas buang yang teremisikan

keangkasa sebagai hasil dari aktifitas manusia untuk membangun dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini. Aktifitas-aktifitas yang

menghasilkan gas rumah kaca diantarnya dari kegiatan perindustrian,

penyediaan energi listrik, transportasi dan hal lain yang bersifat membakar

suatu bahan. Sedangkan dari peristiwa secara alam juga menghasilkan/

mengeluarkan gas rumah kaca seperti dari letusan gunung berapi, rawa-rawa,

kebakaran hutan, peternakan hingga kita bernafaspun mengeluarkan gas

rumah kaca. Selain itu aktifitas manusia dalam alih guna lahan juga

mengemisikan gas rumah kaca.

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan efek rumah kaca.

1. Penggundulan hutan

Salah satu penyebab efek rumah kaca adalah penggundulan hutan yang

memicu peningkatan jumlah karbondioksida di atmosfer. Penggundulan hutan


menyebabkan tidak terdapat tumbuhan yang menyerap karbondioksida yang

digunakan dalam proses fotosintesis.Penggundulan hutan terjadi akibat

kebutuhanlahan untuk perumahan, pertanian, pertanian, dan berbagai macam

infrastruktur yang terus meningkat.

2. Bahan bakar fosil

Gas rumah kaca juga bisa dilepas ke atmosfer karena pembakaran bahan

bakar fosilseperti minyak bumi , batu bara, dan gas.Dan hasil pembakaran

bahan bakar fosil berperan terhadap penambahan gas rumah kaca yang

memicu pemanasan global.

Sebagai contoh, pembakaran pada kendaraan bermotor yang mengonsusmi

bahan bakar sebanyak 7.8 liter per 1000 km dan menemuh jarak 16.000 km,

maka setiap tahunnyaakan mengemisikan 3 ton karbonsioklsida ke udara.

Sumber-sumber emisi karbondioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan

bakar fosil, sebagai berikut :

a) 36 % dari industri energi (pembangkit lisstrik atau kilang minyak)

b) 27% dari sector transportasi

c) 21% dari sekitar industry

d) 15% dari sector rumah tangga dan jasa

e) 1% dari factor lain-lain

3. Pembangkit Listrik tenaga batu bara

Pembangkit listrik ini membuang energy dua kali lipat dari energy yang

dihasilkan. Semisal, enegi yang di gunakan 100 unit sementara energy yang

dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65 unit. Setiap 1000
megawatt yang dihasilkan sari pembangkit listrik bertenaga bat bara akan

mengemisikan 5.6 juta ton karbondioksida pertahun. Disamping itu, peralatan

listrik juga memicu peningkatan efek rumah kaca karena mengandung gas CFC.

Gas CFC yang menumpuk di atmosfer menyebabkan panas bumi yang

seharusnya dipantulkan kembali ke atmosfer terhalang dan memantul kembali

ke bumi sehingga terjadi peningkatan suhu bumi.

Contoh peralatan listrik pengahsil gas rumah kaca adalah lemari es, AC, aerosol

yang terdapat pada penyemprot seperti yang biasa kita gunakan sehari-hari

dalam bentuk parfum, dll.

4. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk merupakan pemicu tidak langsung dan salah satu

penyebab utama efek rumah kaca.

 AKIBAT EFEK RUMAH KACA

Efek rumah kaca tentu saja memiliki dampak yang ditimbulkannya,


dampak tersebutdapatberupadampaknegatifdanpositif.
1. Dampak negatif antara lain :
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan
iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya
hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk
menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah

kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.


Efek rumah kaca menjadi penyebab global warming dan perubahan iklim. Iklim

di bumi menjadi tak menentu dan susah diprediksikan, sehingga mengganggu

sistem penerbangan dan petani dalam menentukan masa panen.

2. Dampak positif adanya efek rumah kaca antara lain :

Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas

dalam atmosfer dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari

menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup.

Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di

bumi rata-rata hanya akan -180 C, suhu yang terlalu rendah bagi sebagian

besar makhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah

kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 330C lebih tinggi , yaitu 150C, suhu ini

sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.

Dengan adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati dan

berhemat terhadap penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan listrik.

Dengan adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon dan

hutan memiliki arti penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah

satunya dapat menyerap gas polutan dan menghasilkan oksigen. Maka

reboisasi kembali digalakkan dan penanaman pohon di kota-kota besar mulai

dilakukan.

 SOLUSI UNTUK MENGATASI EFEK RUMAH KACA


Contoh nyata upaya penanggulangan efek rumah kaca dalam kehidupan

sehari-hari antara lain :

Mengubah perilaku setiap orang

Untuk mencegah terjadinya dampak-dampak dari bahaya efek rumah kaca,

tentunya harus dimulai dari diri sendiri pada setiap orang. Kepedulian setiap

individu untuk melakukan perubahan perilaku pada dirinya akan berdampak

bagi generasi penerus di kemudian hari.

a. Penggunaan alat listrik

Pembangkit listrik merupakan penyumbang emisi yang besar karena masih

menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya. Sekitar 27% pembangkit

listrik di Jawa-bali menggunakan batubara, batubara sendiri adalah bahan

bakar yang paling kotor karena mengeluarkan emisi paling besar. Perlu

diketahui juga, listrik menyumbang 26 % total emisi yang dihasilkan di

Indonesia.

Menghemat penggunaan Listrik antara pukul 17.00 sampai 22.00.

Memadamkan listrik jika sedang tidak digunakan. Karena pada kondisi

standby, alat elektronik masih mengalirkan listrik sebesar 5 watt. Kabel dari

barang elektronik akan lebih baik jika dilepas dari stop kontak bila sudah

tidak digunakan

Menggunakan lampu hemat energi (CFL) dan lampu sensor cahaya untuk lampu

taman, sehingga lampu akan hidup dan mati secara otomatis tergantung

cahaya matahari. Memanfaatkan cahaya matahari untuk penerangan di dalam


ruangan di pagi dan siang hari. Selain menghemat listrik juga dapat

menurunkan emisi penyebab pemanasan global

b. Penggunaan kendaraan bermotor

Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Mendukung petani local. Dengan membeli produk-produk lokal, maka sama

halnya dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi polusi yang

digunakan dan dihasilkan dari kendaraan yang digunakan untuk mengangkut

produk dari luar kota dan luar negeri. Selain itu juga, produk lokal tidak kalah

kualitas dan desainnya dibandingkan produk impor. Semakin banyak membeli

makanan impor, maka semakin besar kontribusi emisi CO2.

Memperbaiki kualitas kendaraan, melakukan uji emisi dan merawat kendaraan


bermotor dengan baik.
c. Go green
Untuk mengatasi pengurangan polusi udara pada di atmosfer, maka dapat

dilakukan juga penanaman tanaman. Penanaman tanaman dapat berupa pohon

dapat dilakukan di halaman dan tempat-tempat yang banyak menghasilkan

polusi udara, seperti di pinggir-pinggir jalan. Selain itu juga, melakukan

reboisasi pada gunung-gunung yang gundul dan membuat taman-taman di

perkotaan atau biasa disebut dengan taman kota. Penting dilakukan upaya

pengendalian keakaran hutan-hutan dan lahan, pengelolaan system jaringan

dan tata air, rehabilitasi hutan dan lahan, pemberantasan pempembalakan liar,

pencegahan deforestasi, dan pemberdayaaan masyarakat.

d. Pengelolaan sampah
Untuk mengatasi masalah sampah, yang dapat dilakukan adalah :
o Mengurangi penggunaan sampah

o Memisahkan antara sampah organik dengan sampah non organik.

o Menghemat penggunaan kertas. Mengurangi penggunaan tisu

o Membuat kompos

e. Beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca

Dengan cuaca yang tidak menentu merupakan salah satu dampak efek

rumah kaca.Mulai saat ini selalu siap sedia jas hujan, payung dan sepatu bot

untuk bepergian.

Bahaya efek rumah kaca mungkin sudah tidak dapat dihindari lagi.Namun, jika

upaya-upaya sederhana di atas dilakukan oleh semua masyarakat secara

bersama-sama dan terus-menerus, maka dampak dari efek rumah kaca dapat

dikurangi.

f. Tidak diperbolehkan menggunakan CFC

Cara lain untuk mengurangi pengaruh negatif dampak rumah kaca dan

pemanasan global adalah dilarangnya penyemprotan menggunakan CFC.

Cara ini dapat diganti dengan penyemprot biasa yang tidak membahayakan

kelangsungan makhluk hidup, dan hal yang paling penting tidak merusak

lingkungan. Pelarangan penggunaan CFC berfungsi melindungi lapisan ozon

yang berpengaruh pada dampak rumah kaca.


 KETERKAITAN DENGAN 4 PILAR PELAKSANAAN PLH

Empat pilar utama dalam mendukung pelaksanaan pendidikan lingkungan

hidup

1. Departemen Pendidikan Nasional harus mempunyai keberanian untuk

segera memasukkan pendidikan lingkungan hidup ini dalam kurikulum sekolah

dasar hingga pendidikan tinggi, dengan kata lain Diknas menangani peserta

didik .

Menambahkan kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang sekolah

mulai dari SD hingga Perguruan Tinggi.

Yang realisasinya, Depdikbud sudah menambahkan kurikulum pengenalan PLH

ke dalam pendidikan formal dengan dibentuknya pelajaran Pendidikan

Kependudukan dan Linkungan Hidup (PKLH), namun pada kenyataannya mata

pelajaran PKLH belum menyeluruh di berbagai daerah.

Membuat peraturan-peraturan tentang lingkungan hidup agar tetap lestari.

Yang realisasinya, Depdikbud telah mengembangkan dan memantapkan PLH di

sekolah-sekolah antara lain melalui penataran guru, penggalakan bulan bakti

lingkungan, penyiapan buku pelaksanaan PKLH untuk guru SD, SLTP, SMU dan

SMK, program sekolah asri, dll.

2. Instansi pemerintah yang terkait misalnya Badan Lingkungan Hidup (BLH),

Dinas Perindustrian dalam membina masyarakat industri.

Mengendalikan eksplorasi, eksploitasi dan dampak lingkungan akibat

pembangunan agar terpelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup.


Mencegah kerusakan lingkungan hidup akibat pembangunan yang tidak ramah

lingkungan.

3. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang membina pendidikan

lingkungan hidup bagi masyarakat luas.

Mengembangkan PLH melalui kegiatan seminar, sarasehan, lokakarya,

pengembangan sarana Pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi

terkait dengan masalah lingkungan.

Mengajak masyarakat dalam kegiatan reboisasi seperti penanaman pohon

kembali di daerah hutan yang kebakaran.

4. Lembaga hukum yang membuat dan menerapkan sangsi secara hukum

pelanggaran terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Membuat UUD tentang efek rumah kaca.

Menegakkan hukum yang melanggar maupun yang bisa menimbulkan efek

rumah kaca. Tidak harus hukuman dalam arti diadili pada tindakan tapi harus

dimulai dari cara berperilaku dalam keseharian kita.

 Lapisan Ozon

Ozon adalah suatu lapisan oksigen yang tiap molekulnya terdiri atas tiga
atom O (rumus kimia 03), Oksigen biasa tiap molekulnya hanya terdiri atas dua
atom O (rumus kimia O2). Pada suhu dan tekanan normal ozon berbentuk gas
biru. Ozon ditemukan pertama kali oleh Christian Friedrich Schonbein pada
tahun 1840. Ozon merupakan gas beracun sehingga apabila berada dekat
permukaan tanah akan berbahaya karena dapat merusak paru-paru jika
terhisap. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi
dari bahaya radiasi ultraviolet. Dalam industri, ozon digunakan untuk
membunuh kuman, meniadakan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen
sulfida, nitrit, dan bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
mencuci, dan memutihkan pakaian.

Ozon dapat ditemukan terutama di dua lapisan atmosfer. Kira-kira 10 %


ditemukan di troposfer. Sisanya kira-kira 90 % menetap di stratosfer. Sebagian
ozon yang menetap di lapisan stratosfer inilah yang disebut lapisan ozon.
Dengan demikian, lapisan ozon berada pada stratosfer pada ketinggian 19 – 48
km.

Radiasi UV menyebabkan mutasi pada hampir semua organisme. Terhadap


manusia, radiasi UV berlebih dapat menyebabkan kanker kulit. Ozon terbentuk
atas bantuan sinar UV yang memiliki energi lebih besar daripada cahaya
tampak. Pertama radiasi UV gelombang pendek (energi tinggi) diserap oleh
oksigen diatomik (O2) yang berlimpah di atmosfer. Energi ini mampu memecah
ikatan kimia pada O2 sehingga menjadi atom O bebas yang bersifat reaktif.
O2 + UV O + O

Reaksi tersebut penting karena:


1. Radiasi UV berenergi tinggi dari sinar matahari telah disaring.
2. Atom O bebas yang rekaktif tersebut akan bergabung dengan oksigen
diatomik untuk membentuk oksigen triatomik (ozon), yang akan menyerap
radiasi UV berlebih.
02 + O O3

Ketika O3 terpapar oleh radiasi UV, ozon akan menyerap radiasi UV dan ozon
terurai menjadi dua bentuk oksigen dalam rekasi :
O3 + UV O2 + O

Oksigen monoatomik yang dihasilkan bergabung lagi dengan satu molekul


ozon untuk menghasilkan dua molekul oksigen diatomik melalui reaksi :
O + O3 2O2
Begitu seterusnya, proses pembentukan dan penghacuran ozon berulang
kembali.
 Lubang Ozon

Pada tahun 1950, ilmuwan memperkenalkan suatu senyawa baru bernama


Chlorofluorocarbon (CFC) dengan rumus kimia CF2Cl2 (dikenal dengan nama
dagang Freon). Senyawa ini memiliki sifat fisis maupun kimia yang
menguntungkan dari aspek teknologi karena sangat stabil, tidak berbau, tidak
mudah terbakar, tidak beracun terhadap manusia, serta tidak korosif terhadap
logam-logam disekitarnya.

Tidak seperti senyawa-senyawa kimia lain yang umumnya dapat terurai di


atmosfer dalam waktu beberapa jam, hari, minggu, atau bulan, gas CFC yang
sangat stabil dan secara kimia tidak rekatif, tidak bisa diuraikan pada
ketinggian rendah dari permukaan bumi.

Pada pertengahan 1970, sebelum lubang ozon ditemukan, sekelompok peneliti


menyadari bahwa CFC yang stabil ini dapat menyebabkan kerusakan ozon
dalam atmosfer. Kurusakan lapisan ozon yang teramati saat ini kemungkinan
besar disebabkan oleh CFC yang sebenarnya sudah terlepas ke atmosfer sejak
20-30 tahun sebelumnya.

Dugaan peneliti tersebut akhirnya terbukti ketika pada awal tahun 1980-an,
para peneliti yang bekerja di Antartika (Kutub Selatan) mendeteksi hilangnya
ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan ini dinamakan lubang
ozon (ozon hole), suatu area ozon tipis pada lapisan ozon, yang terbentuk saat
musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum
menebal kembali.Dugaan penipisan lapisan ozon oleh CFC semakin diperkuat
ketika pada tahun 1986, ilmuwan menemukan daerah-daerah dalam stratosfer
dengan jumlah ozon yang sangat rendah. Sebuah lubang ozon besar ditemukan
di atas Antrartika.
 Penyebab Menipisnya Lapisan Ozon

Telah kita ketahui bahwa penyebab utama penipisan lapisan ozon adalah
pelepasan gas CFC ke atmosfer. Beberapa penyebab lainnya sebagai berikut:
1.) Karbon Monoksida (CO) sebagai gas buang hasil pembakaran bahan bakar
fosil dari kendaraan bermotor juga dapat merusak lapisan ozon.
2.) Gas Karbon dioksida yang dilepas ke atmosfer juga merusak lapisan ozon.
3.) Asap yang dihasilkan pabrik semakin memperparah kerusakan lapisan ozon.

 Dampak Penipisan Lapisan Ozon

Bagi manusia, lapisan ozon yang menipis berarti kulit dan mata akan terpapar
radiasi UV lebih banyak. Hal itu dapat memicu meningkatnya kanker kulit dan
mata katarak. Peningkatan paparan radiasi UV juga dapat menekan system
kekebalan tubuh. Hal itu dapat meningkatkan kerentanan tubuh dan
mempercepat timbulnya beberpa jenis penyakit yang berkaitan dengan
kekebalan tubuh. Akibatnya, masa hidup manusia bertambah pendek.

Bagi tumbuh-tumbuhan akan merusak klorofil tumbuh-tumbuhan sehingga


menyebabkan berkurangnya produksi pangan. Plankton yang di dalam laut juga
terancam mati akibat terpapar radiasi UV berlebih. Oleh karena plankton
termasuk dalam rantai makanan binatang laut seperti ikan, maka jumlah ikan
akan berkurang. Jika fitoplankton yang menyumbang sekitar 70% kebutuhan
oksigen di dunia mati karena terpapar radiasi UV berlebih, jelas akan menjadi
kerusakan-kerusakan lainnya di muka bumi.

 Perjanjian Internasional berkaitan Ancaman Penipisan Lapisan


Ozon

Kekhawatiran tentang dampak penipisan lapisan ozon yang akhirnya akan


membahayakan kelangsungan hidup manusia, maka pada tahun 1986 dalam
pertemuan internasional di Montreal dihasilkan suatu perjanjian di mana
seluruh Negara industri dunia setuju untuk membatasi produksi CFC sambil
mencari bahan pengganti yang tidak berbahaya, dan pada akhirnya CFC
dilarang untuk diproduksi.

Kebijaksanaan penghapusan produksi gas CFC membuat perusahaan-


perusahaan kimia segera melakukan penelitian untuk mencari bahan pengganti
CFC yang tidak merusak lapisan ozon. Pada tahun 1992, penggunaan CFC
berhasil dikurangi secara cepat sehingga kemudian dijadwalkan untuk
menghilangkan produksi CFC pada tahun 1996. Pemerintah kita melalui
Kementerian Lingkungan Hidup telah menerbitkan berbagai peraturan terkait
larangan memproduksi dan memperdagangkan bahan perusak lapisan ozon
seperti Freon. Pelarangan ini mulai berjalan pada akhir tahun 2013.

BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu


rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada
permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus
tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)menyimpulkan
bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah
kaca. Berikut ini beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara
lain gas metana pada peternakan & pertanian,polusi karbondioksida ,aktivitas
penebangan pohon & penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Akibat-akibat
pemanasan global diantaranya adalah wabah penyakit, penurunan hasil
pertanian, naiknya permukaan air laut, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa cara untuk mengurangi pemanasan global adalah menghemat listrik,
mengurangi bangunan kaca, mengurangi penggunaan plastik, & menanam
pohon.

Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah


gas-gas rumah kaca (GRK) di atmosfir yang menyebabkan energi panas yang
seharusnya dilepas ke luar atmosfir bumi dipantulkan kembali ke permukaan
dan menyebabkan temperatur permukaan bumi menjadi lebih panas. Gas-gas
rumah kaca itu antara lain : Uap air, Karbondioksida, Metana, Nitrogen Oksida,
Gas lainnya berupa Hidrofluorokarbon (HCFC-22), klorofluorokarbon (CFC) ,
PFCs (Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur hexafluoride).Akibat yang
ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif, tetapi
kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif karena
merugikan kesejahteran makhluk hidup.
Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan
dari pihak pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan.Dari pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan
untuk mengajak masyarakat dalam menanggulangi efek rumah kaca. Sementara
masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
misalnya: penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan penggunaan
kendaraan bermotor dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi
atau penanaman pohon, pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dapak efek
rumah kaca.
1.) Lapisan ozon di atmosfer sekarang sudah mulai menipis akibat efek dari
rumah kaca yang dibangun.
2.) Dampak dari menipisnya lapisan ozon bagi manusia adalah banyak manusia
yang terkena penyakit kanker kulit dan mata katarak.
3.) Salah satu gas kimia yang menyebabkan menipisnya lapisan ozon adalah
CFC (Freon).
4.) Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi.
5.) Penyebab dari pemanasan global yaitu : konsumsi energi bahan bakar fosil,
sampah organik, dan kerusakan hutan.
6.) Dampak dari pemanasan global yaitu : iklim mulai tidak stabil, peningkatan
permukaan air laut, kerugian di bidang pertanian, dikhawatirkan banyak
spesies hewan dan tumbuhan yang akan musnah.
7. Cara pengendalian pemanasan global adalah dengan cara menanam kembali
hutan yang gundul (reboisasi).

 Saran

Melalui pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para


pembaca mampu dan mau mengetahui dan memahami efek rumah kaca, proses
terjadinya efek rumah kaca, penyebab timbulnya efek rumah kaca, akibat yang
ditimbulkan, dan solusi dalam menanggulangi dampaknya. Kita harus menjaga
kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi pemanasan global. Dengan cara
yang sederhana pun sebenarnya kita telah membantu mengurangi pemanasan
global. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke warung yang jaraknya
dekat dengan rumah, mematikan listrik yang tidak digunakan & menanam
pohon. Hal hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh sebagian orang.
Jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan maka akan membuat pemanasan
global semakin parah.

1.) Sebaiknya manusia tidak membangun rumah kaca karena mengakibatkan


menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
2.) Sebaiknya kita jangan membakar sampah organik yang dampaknya bisa
menyebabkan pemanasan global.
3.) Kita harus menanam pohon di halaman belakang rumah kita untuk
mengurangi pemanasan global.
4.) Sebaiknya kita melakukan penanam kembali hutan yang gundul (reboisasi)
untuk mengurangi pemanasan global dan untuk mengurangi gas karbon
dioksida.
5.) Tidak menggunakan kendaraan bermotor yang asap pembuangannya
mengandung gas karbon monoksida.
DAFTAR PUSTAKA
http://ikabuh.files.wordpress.com/2013/10/tugas-2-efek-rumah-kaca.pdf

diakses pada tanggal 30 Maret 2014

Pengertian Lapisan Ozon : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen Kanginan


Pengertian Lubang Ozon : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen Kanginan
Penyebab menipisnya lapisan ozon : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen
Kanginan
Dampak dari menipisnya lapisan ozon : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen
Kanginan
Perjanjian Internasional yang berkaitan dengan ancaman penipisan lapisan ozon
: Buku Fisika kelas XI karangan Marthen Kanginan
Pengertian Rumah Kaca : http://m.portal-
paseban.com/?mod=content&act=read&id=127791
Efek dari rumah kaca : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
Pengertian pemanasan global : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pemanasa_global
Penyebab pemanasan global : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen Kanginan
Dampak dari pemanasan global : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen
Kanginan
Pengendalian pemanasan global : Buku Fisika kelas XI karangan Marthen
Kanginan
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yushistira.

Ford, Harry. 2005. Topik Paling Seru: CUACA. Jakarta: Erlangga

Penataan Ruang. - . Abstrak Makalah: Antisipasi Dampak Pemanasan Global

Dari Aspek Teknis Penataan Ruang. Jakarta: Departemen Pemukiman dan

Prasarana Wilayah.
Pujianto, Adip Ma’rifu Sururi, Risdiyani Chasanah, Rinawan Abadi. 2015 FISIKA

Kelas XI. Jakarta : Intan Pariwara.

http://lasonearth.wordpress.com/makalah/efek-rumah-kaca-green-house-

effect/

http://nagasundani.blogsome.com/2005/05/09/efek-rumah-kaca-buruk-

jika/trackback/

http://putraprabu.files.wordpress.com/2008/10/efek-r

http://risars.file.wordpress.com/2008/11/greenhouseeffect.jpg

Anda mungkin juga menyukai