Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH

ESTI NOOR WIBAWA SAKTI


XI MIA 4

SMA NEGERI 2 TENGGARONG


2016/2017

Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini sesuai dengan kemampuan yang
saya miliki.
Makalah ini memuat tentang Pemanasan Global dan Lubang Ozon. Dengan adanya
makalah ini, saya berharap kita semua bisa mengetahui apa Pemanasan Global dan Lubang
Ozon itu, serta dampak dan langkah antisipatif untuk mengurangi Pemanasan Global dan
Lubang Ozon. Dengan adanya makalah ini, selain untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
guru mata pelajaran, saya berharap agar makalah ini mendatangkan wawasan yang lebih luas
kepada pembacanya.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang sekiranya membangun saya terima dengan terbuka. Saya berharap,
penyusunan makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
Daftar Isi
Halaman
Judul ........................................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................... ii
Daftar isi ..................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................... 2
Bab II Pembahasan.............................................................................. 3
2.1 Sekilas Tentang Pemanasan Global dan Lubang Ozon ..... 3
2.2 Terjadinya Pemanasan Global dan Lubang Ozon ............ 3
2.3 Pelaku Pemanasan Global dan Timbulnya Lubang Ozon 5
2.4 Dampak Pemanasan Global dan Lubang Ozon ................. 6
2.5 Langkah Antisipasi Pemanasan Global dan Lubang Ozon 8
Bab III Penutup.................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................ 9
3.2 Saran ...................................................................................... 10
Daftar Pustaka..................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Perubahan Iklim atau lebih tepatnya perubahan variabel iklim adalah perubahan suhu,
tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembapan, sebagai akibat dari pemanasan global.
Pemanasan global (Global Warming) adalah kejadaian meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan bumi. Pada saat ini, bumi menghadapi pemanasan yang relatif cepat.
Menurut para ahli meteorologi, selama seratus terakhir, temperatur rata-rata bumi meningkat
dari 15oC menjadi 15,6oC. Akibat dari panasnya bumi, mengakibatkan penguapan tinggi dan
curah hujan turun secara tidak menentu. Secara kuantitatif, nilai perubahan temperatur rata-
rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa terhadap lingkungan. Dampak
pemanasan global dan timbulnya lubang ozon akan dirasakan manusia beberapa tahun
kemudian dalam jangka panjang.
Pemanasan global dan timbulnya lubang ozon merupakan isu global yang selama ini
digembor-gemborkan oleh berbagai pihak. Beberapa dekade belakangan, fenomena tersebut
masih merupakan mitos, karena manusia saat itu belum merasakan pengaruh yang signifikan
terhadap dampak yang ditimbulkan. Namun, setelah terjadi beragam peristiwa yang
menguatkan mitos tersebut, seperti panasnya suhu udara, tenggelamnya pulau atau kota,
timbulnya berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, dan lain sebagainya, masyarakat
dunia mulai menyikapi dengan serius terhadap apa yang terjadi.
Makalah ini akan membahas mengenai gambaran umum pemanasan global dan lubang
ozon, penyebabnya yang berkaitan dengan aktivitas manusia, dampak, dan usaha yang bisa
dilakukan manusia untuk mengendalikan pemansan global.

1.2  Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penulisan makalah ini, sebagai berikut :
1.      Apa itu pemanasan global dan lubang ozon?
2.      Mengapa pemanasan global dan lubang ozon dapat terjadi?
3.      Siapa yang terlibat dalam pemanasan global dan lubang ozon?
4.      Apa saja langkah antisipatif dalam menghadapi pemanasan global dan lubang ozon?
1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetahui arti pemanasan global dan lubang ozon
2.      Untuk mengetahui penyebab terjadinya pemanasan global dan lubang ozon
3.      Untuk mengetahui pelaku yang terlibat dalam pemanasan global dan lubang ozon
4.      Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global dan lubang ozon
5.      Untuk mengetahui langkah antisipatif dalam menghadapi pemanasan global dan lubang ozon.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sekilas Tentang Pemanasan Global dan Lubang Ozon


Menurut Wikipedia tahun 2011, secara garis besar, pemanasan global adalah suatu
proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Gejala naiknya suhu
permukaan bumi karena adanya kenaikan intensitas efek rumah kaca. Isu pemansan global
muncul karena mempunyai dampak yang sangat besar bagi dunia dan makhluk hidup, yaitu
perubahan iklim duni dan kenaikan permukaan laut.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)menyimpulkan bahwa, “sebagian
besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (wikipedia : 2011). Sehingga
dengan adanya peningkatan intensitas efek rumah kaca disebabkan oleh adanya peningkatan
kadar gas rumah kaca (GRK) seperti uap air, karbondioksida, ozon, metana, CFC, dan lain
sebagainya yang ada di udara.
Lapisan ozon adalah lapisan yang berada di atmosfer pada ketinggian 19-48km (12-30
m) di atas permukaan bumi, yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di
lapisan ini mencapai 10 ppm yang terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet matahari
terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak bejuta-juta tahun yang
lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga ozon
relatif stabil (wikipedia : 2011). Ozon adalah gas beracun, sehingga bila berada di dekat
permukaan tanah akan berbahaya jika terhirup dan merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan
ozon yang berada di atmosfer melindungi kehidupan di bumi dari radiasi sinar ultraviolet
yang dapat menyebabkan kanker.

2.2 Terjadinya Pemanasan Global dan Lubang Ozon


1. Pemanasan Global
Seperti yang telah kita ketahui, segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal
dari matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia berubah dari
cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi akan menyerap sebagian
panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-
gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Oleh karena itu suhu di
permukaan bumi akan meningkat, dan terjadilah efek rumah kaca. Peningkatan kadar gas
rumah kaca menyebabkan meningkatnya intensitas efek rumah kaca, sehingga menyebabkan
pemanasan global.
Banyak ahli berpendapat bahwa penyebab utama pemanasan global adalah aktivitas
manusia walau ada penyebab lain yang bersifat alami. Penyebab pemanasan global yang
diakibatkan leh aktivitas manusia antara lain :
a)      Pembakaran bahan bakar batu bara, misalnya untuk pembangkit listrik
b)      Pembakaran minyak bumi, misalnya untuk kendaraan bermotor
c)      Pembakaran gas alam, misalnya untuk keperluan memasak
Akibat dari proses pembakaran itu, karbodioksida dan gas – gas lainnya terlepas ke atmosfer.
Gas – gas tersebut disebut gas rumah kaca. Sebenarnya efek rumah kaca ini sangat
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan
menjadi sangat dingin sehingga es akan menutupi seluruh permukaan bumi. Akan tetapi,
akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi
akibatnya.

2. Lubang Ozon
Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich
Schonbein pada tahun 1839. Ia berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen
(O3). Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan
awan yang terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi. Istilah 'ozon' atau
lebih tepatnya 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para
ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut
merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi
itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana
setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon .Dengan
terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa
yang mengandung khlor dan brom, perusakan lapisan ozon semakin parah.
Ada tiga penyebab terbentuknya lubang ozon. Sinar matahari, halogen dan temperatur
rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di stratosfer.
Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah menjadi senyawa kimia yang
bereaksi dengan cepat di ozon. ( Professor Ross Salawitch ahli kimia dan biokimia dari
University of Maryland : 2011, dikutip : http://www.suarapasuruan.com/penurunan
temperatur picu tipisnya lapisan ozon/) Berdasar hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan
ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut
juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan
oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih
dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Sehingga kegiatan manusia
merupakan faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Manusia kurang memperhatikan
dampak yang ditimbulkan akibat lubang ozon. Menurut Rowlan dan molina (1973) yang
dikutip Sunu (2001) menyebutkan bahwa lubang zon diakibatkan oleh aktivitas manusia di
industri dan rumah tangga, nitrogen oksida (Nox) dari semburan jet pesawat terbang
supersonik, dan sulur oksida dari gunung berapi. Zat – zat kimia perusak lapisan ozon lainnya
seperti halon, CFC(untuk ulkas, AC, bahan penyemprot pestisida dan insektisida, penyemprot
cat, penyemprot rambut ) methyl bromide. Senyawa CFC dikenal sehari – hari sebagai freon.

2.3 Pelaku Pemanasan Global dan Timbulnya Lubang Ozon


Manusia merupakan pelaku utama timbulnya pemanasan global dan lubang ozon.
Aktivitas manusia yang tidak memikirkan dampak – dampak yang ditimbulkan adanya
pemanasan global dan lubang ozon bisa menambah parahnya dampak yang ditimbulkan
akibat fenomena – fenomena tersebut. Tentu saja yang akan rugi adalah manusia itu sendiri
karena ulah mereka. Selain itu penggunaan barang – barang rumah tangga yang tidak ramah
lingkungan, seperti semprotan minyak wangi, semprotan rambut, AC, kulkas, dan lain
sebagainya memicu bertambah rusaknya lapisan ozon di muka bumi ini. Pembakaran yang
dilakukan oleh manusia, seperti pembakaran hutan, pembakaran minyak bumi misalnya untuk
kendaraan bermotor yang menghasilkan gas karbon merupakanaktivitas – aktivitas yang
dapat menimbulnya gejala pemanasan global dan timbulnya lubang ozon. Oleh karena itu
faktor manusialah yang menjadi andil besar timbulnya pemanasan global dan ubang ozon,
meskipun faktor alam juga ikut berperan. Sehingga manusialah pelaku sekaligus yang
menerima dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon atas konsekuensi aktivitas
yang mereka lakukan sehari-hari.
2.4 Dampak Pemanasan Global dan Lubang Ozon
1. Pengaruh cuaca
Apabila daerah di bagan tara bumi ( kutub utara ) akan memanas lebih dari daerah – daerah
lain di bumi, dengan kondisi demikian maka akan berakibat antara lain ;
a. gunung – gunung es aan mencair
b. daratan akan mengecil
c. daerah – daerah yang sebelumya mengalami salju ringan mungkin tidak akan
mengalaminya lagi
d. di daerah subtropis again pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju
akan lebih cepat mencair
e. musim tanam akan menjadi lebih panjang di beberapa area, temperatur pada musim dingin
dan malam hari akan cenderung meningkat, serta
f. daerah tropis akan menjadi lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan

2. Pengaruh kenaikan permukan laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat


sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pengingkatan
tinggi muka air aut 30% berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air
akibat peningkatan temperatur. Apabila separuh es di Greenland dan antartika meleleh maka
terjadi kenaikan permukaan air lait di dunia rata – rata setinggi 6-7 meter ( Susanta, 2007 ).
Perubahan tinggi permukaan air laut sangat mempengaruhi kehidupan, antara lain :

a. Apabila kenaikan air laut mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang pun akan
meningkat di daratan.
b. Apabila kenaikan air laut sedikit saja, pengaruhnya akan cepat terlihat pada di ekosistem
pantai. Rawa – rawa pantai yang telah ada akan tenggelam dan akan terbentuk rawa – rawa
baru.
c. Banyak pulau – pulau yang hilang akibat tenggelam, serta akan terjadinya erosi dari tebing,
pantai, dan bukit pasir akan meningkat.

3. Pengaruh terhadap pertanian

Pengaruh pemanasan global tidaklah sama di beberapa tempat, misalnya ada negara
yang mendapatkan keuntungan lebih dari tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa
tanam, seperti di kanada. Namun, masyarakat di daerah pertanian gurun akan menggunakan
air irigasi dari gunung – gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju akan mencair
sebelum bulan masa tanam. Dengan kondisi ini, anaman tidak akan tumbuh, misalnya di
daerah Afrika.
Adapun dampak pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim terhadap
ketahanan pangan di daerah asia, seperti di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a. menurunnya produktivitas pertanian, khususnya pada wilayah pantai akibat naiknya
temperatur bumi
b. terjadinya iklim ekstrim yang meningkat, sehingga sektor pertanan akan kehilangan
produksi akibat bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti
c. kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir
d. tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama

4.      Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan

Selain manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang tidak bisa
menghindar dari kejadian ini. Hewan dan tumuhan tentuakan mengalai kesulitan juga untuk
berpindah atau beradaptasi karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam
menghadapi pemanasan global, hewan akan berpindah mencari tempat sesuai habitatnya.
Adapun tumbuhan yang tidak bisa bergerak sendiri akan menyesuaikan dengan iklim dalam
hal pertumbuhannya. Tumbuhan yang bsa menyesuaikan tentu terus berkembang, tetapi
tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan tentuakan punah.
Kepunahan hewan dan tumbuhan terjadi apabila hewan dan tumbuhan tersebut tidak
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

5.      Pengaruh terhadap kesehatan manusia

Adapun pengaruh pemanasan global dan timbulnya ubang ozon bagi kesehatan manusia,
antara lain :

a.       Mempengaruhi kesehatan tubuh manusia terhadap penakit – penyakit tular vektor, seperti
demam berdarah dan malaria.
b.      Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
c.      Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat akan
memperbanyak polutan
d.     Meningkatnya penyakit – penyakit tropis laina, seperti demam kuning dan encepalitis
e.      Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, melemahnya sistem kekebalan
tubuh, dan lain sebagainya

2.5 Langkah antisipasi terhadap pemanasan global dan lubang ozon

Tindakan yang lebih baik dalam menghadapi dampak pemanasan global dan lubang ozon
adalah sebagai berikut :
1. Mengubah perilaku perorangan
a. Menghemat penggunaan air, listrik
b. Mematikan ac bila tidak diperlukan
c. Menggunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon

2. Melakukan langkah secara kolektif


a. Mencari energi aternatif
Sebagian besar pembangit listrik menggunakan bahan bakar fosil : minyak bumi, batu
bara, gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi semakin kita boros menggunakan listrik,
semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus boros listrik dan emerintah harus
membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil baru untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas manusia, lebih baik melakukan hemat listrik. Adapun solusi alternatif dalam
mencari energi alternatif antara lain membangun pembangkit listrik dengan energi bersih,
seperti energi matahari, air , angin, panas bumi, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi dampak terjadinya pemanasan global dan lubang ozon akibat penggunaan gas –
gas yang mengeluarkan CO2.

b. Melestarikan hutan
Melestarikan hutan dapatdilakukan dengan menanam pohon sebanyak mungkin untuk
mencegah terjadinya pemanasan global. Selain iyu jangan menebang hutang secara liar, agar
keberadaan ekosistem hutan tetap lestari.

c. Mengurangi emisi gas karbon dari industri dan eksplorasi sumber daya alam.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

1.      Pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya temperatur rata – rata pada lapisan
atmosfer, meningkatnya temperatur air laut dan meningkatnya temperatur pada daratan.
Sedangkan lubang ozon adalah lubang yang berasal dari hasil tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra tinggi, kemudian radiasi tersebut pecah menjadi oksigen sekaligus
melepaskan atom bebas dimana setengahnya diikat oleh molekul oksigen lain untuk
membentuk ozon. Area ozon yang tipis pada lapisan ozon disebut lubang ozon.
2.     Pemanasan global disebabkan adanya kadar gas rumah kaca yang menyebabkan
meningkatnya intensitas efek rumah kaca. Sedangkan lubang ozon disebabkan karena sinar
matahari, halogen, dan temperatur. Selain itu pengaruh / aktivitas manusia dapat
menimbulkan pemanasan global, seperti pembakaran hutan, penggunaan motor yang
menimbulkan asap. Selain itu dalam menggunakan berbagai alat rumah tangga yang
mengandung gas flor dapat menyebabkan lubang ozon.
3.     Negara yang terkena dampak adanya pemanasan lobal hampir terjadi di seluruh belahan
bumi, termasuk kutub utara maupun kutup selaan. Sedangkan wilayah yang terkena dampak
adanya lubang ozon dapat terlihat di kutub utara dan kutup selatan yang tampak berwarna
biru dengan menggunakan citra satelit.
4.     Pelaku utama dalam pemanasan global dan lubang ozon adalah ulah & tingkah laku manusia.
5.      Dampak adanya pemanasan global dan lubang ozon antara lain berpengaruh terhadap cuaca,
kenaikan permukaan air laut, pengaruh terhadap pertanian, pengaruh terhadap hewan dan
tumbuhan, dan pengaruh terhadap kesehatan manusia
6.     Langkah antisipasi terhadap pemanasan global dan lubang ozon adalah dengan cara
mengubah perilaku perorangan dan melakukan langkah secara kolektif
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan, antara lain :
1.      Kepada masyarakat
Hendaknya masyarakat menjaga dan merawat lingkungan di sekitarnya. Selain tu
masyarakat hendaknya memiliki kesadaran dalam mengantisipasi adanya dampak pemanasan
global dan lubang ozon.

2.      Kepada pemerintah


Hendaknya emerintah bersama masyarakat maupun bersama instansi – instansi yang
terkait mampu memberikan kontribusi dalam mencegah dan menghadapi dampak pemanasan
global. Pemerintah juga harus memberikan solusi yang terbaik dalam masalah ini, seperti
mencari solusi agar penggunaan bahan bakar fosil bisa dicarikan alternatif dengan bahan
bakar lainnya yang ramah lingkungan misalnya dengan menggunakan minyak kelapa, dengan
menggunakan sinar matahari, dan lain sebagainya.
KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan salam kita
hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas fisika kelas XI pada tahun ajaran
2015/2016 yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya
makalah ini, dampak pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang
dapat kita lakukan. sebagai bagian hidup yang integratif, kritik dan saran perbaikan sangat
kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang Masalah 4

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1 Pengertian Pemanasan Global 6

2.2 Penyebab Pemanasan Global 7

2.3 Dampak Pemanasan Global 10

2.4 Pengendalian Pemanasan Global 12

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 12

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi
oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami,
dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat
dibandingkan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah
tahun 1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya
tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang terjadi di
negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.
Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan
longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa
manusia. Makalah ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari
Pemanasan Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya
Pemanasan Global.

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa
luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi
dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi
berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Apakah pengertian Pemanasan global?


2. Apakah penyebab pemanasan global?
3. Apakah dampak dari pemanasan global?
4. Apakah solusi untuk pengendalian pemanasan global?
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Pemanasan global


2. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global
3. Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global
4. Untuk mengetahui solusi untuk pengendalian pemanasan global
5. Untuk memenuhi tugas Fisika semester 2 kelas XI MIA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemanasan Global


Pemanasan global atau dalam bahasa
inggrisnya disebut global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer. Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya
curah hujan dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di
belahan Bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepenjangan yang disebabkan
oleh kenaikan suhu.  

      Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas
manusia, terutama yang berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi
dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan peternakan.
Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung menyebabkan
perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara
global.

2.2 Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca


Segala sumber energi yang terdapat di
Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah
gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer
bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan
metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas
tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini
di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

2. Efek Umpan Balik

Proses umpan balik yang terjadi


mempengaruhi penyebab pemanasan global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan
air. Pada kasus pemansan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada
awalnya pemanasan akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer.
Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap
air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2
sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,
kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi
menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki
usia yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo)
oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air
di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan
cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak
radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es
yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.

Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku
(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu,
es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini
diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Penggundulan Hutan

Maraknya kasus penggundulan hutan


merupakan salah satu penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar
20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi secara
maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada. Jumlah pohon yang ada
tidak dapat menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang ada di Bumi.

4. Boros Listrik

Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua orang
menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat
dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang.
Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye
hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros
dalam pemakaian listrik.
5. Halaman Rumah tanpa pepohonan

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan suhu
udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas yang
tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di
pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi
rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan
hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang
namanya pemanasan global itu terjadi.

6. Bahan Bakan Kendaraan

Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa
memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan. Kita
ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor
dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil
tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap
di biarkan beredar.

7. Polusi asap dari industri Pabrik

Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik
industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan
rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.

Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan rasa
panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu
sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.

8. Usia Bumi Yang sudah tua

Planet bumi yang sudah  mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya
sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah
menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global
dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.

9. Bocornya lapisan ozon

Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena ada laipsan
ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih
normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang
sudah bocor.

Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen Total


Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini
telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub.
10. Minimnya ruang terbuka hijau

Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau. Hal
ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota
seperti Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan
contoh bagi kota-kota lain.

11. Jumlah kendaraan terus bertambah

Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah dengan
mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya kendaraan
terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang
penting jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.

Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan
infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan
global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.

2.3 Dampak Pemanasan Global

1. Iklim Mulai Tidak Stabil

Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara akan
memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya
gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di
perairan tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak
akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju
akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen
untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering
dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi
lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2. Peningkatan Permukaan Laut

Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal ini
menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai.
Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.
Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai,
contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.

3. Gangguan Ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-
spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan
pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

4. Kekeringan

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa
pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala
kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini.
Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering
telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja akan
memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.

5. Wabah

Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah penyakit. Berbagai virus
umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat
perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian
menyebar ke daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan
bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6
persen dalam penyebaran penyakit.

6. Banjir

Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan logika. Namun
kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam
beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar yang menimpa berbagai
belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa
frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.

7. Kabut asap (smog)

Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer
mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan penyakit
dan kematian. Kabut asap juga mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kehidupan.

8. Kebakaran hutan

Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah
pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan.
Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran
hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan
meningkat yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).

2.4 Pengendalian Pemanasan Global

Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-
langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang telah
terjadi dapat diatasi dengan beberapa cara. Daerah pantai dilindungi dengan didnding dan
penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Adapun cara lain, pemerintah membantu
populasi yang ada di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Ada dua cara untuk
memperlambat bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas
ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut di tempat lain. Cara ini disebut carbon
sequestration (menghilangkan karbon). Cara yang kedua adalah mengurangi produksi gas
rumah kaca.

Cara-cara lain yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

- Menanam banyak pohon

- Bepergian dengan kendaraan yang ramah lingkungan, contoh: sepeda

- Gunakan alat elektronik yang hemat energy

- Kurangi penggunaan AC

- Daur ulang sampah organic

- Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai
manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar
akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk
mengatasinya, telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila
semua pihak turut serta untuk melakukannya.

3.2 Saran

Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita
harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai