Anda di halaman 1dari 23

TUGAS FISIKA

MATERI PEMANASAN GLOBAL

Nama:Muh.Kahar

Kelas:XI mipa 5

DINAS PENDIDIKAN SMA N 1 WAMENA

JL.Jenderal sudirman No.33 wamena


DAFTAR ISI

Bab I
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
 BAB I
PENDAHULUAN
Pemanasan Global 

A.    Latar Belakang

Akhir-akhir muncul berbagai pemberitaan melalui media massa, baik cetak


maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi. Peristiwa alam itu
terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, air laut
pasang yang menyebabkan banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai,
curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang
merobohkan rumah-rumah warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam
lainnya yang menyebabkan sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu,
pemerintah menyebutnya sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana
internasional, karena peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan
juga terjadi di mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai
dampak dari adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim
dunia.

B.    Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah, antara
lain:
1.    Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan
bumi ini?
2.    Apakah dampak akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
3.    Bagaimana cara mengurangi pemanasan global di muka bumi ini?
C.    Tujuan  

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut : Makalah Pemanasan Global

1.    Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.


2.    Mengungkap dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
3.    Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di
muka bumi.
A.Pengertian Pemanasan Global Adalah

Apa yang dimaksud dengan pemanasan Global (global warming)?


Pengertian pemanasan global adalah suatu proses peningkatan suhu rata-rata di
bumi, baik itu pada lapisan atmosfer, daratan, dan lautan.

Pemanasan global sangat erat kaitannya dengan pencemaran udara di seluruh


dunia. Meningkatnya jumlah karbon dioksida, efek rumah kaca, gas akibat
pembakaran bahan bakar fosil, dan aktivitas manusia lainnya, merupakan sumber
utama terjadinya pemanasan global selama bertahun-tahun.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli menyebutkan bahwa suhu bumi mengalami
peningkatan drastis selama satu abad terakhir, yaitu mencapai 0,6°C. Mungkin
terlihat kecil, namun dampak pemanasan global tersebut sangat besar bagi
kehidupan di bumi.

Pengertian Pemanasan Global Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu global warming, maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli berikut ini:

1. Agen Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat


Menurut agen perlindungan lingkungan Amerika Serikat pengertian pemanasan
global adalah peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi, baik yang telah
berlalu maupun yang sedang terjadi saat ini. Efek rumah kaca merupakan
penyebab pemanasan global yang paling besar sehingga menyebabkan perubahaan
iklim.
2. Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat
Menurut Asosiasi Energi Matahari New Mexico, Amerika Serikat pengertian
pemanasan global adalah peningkatan suhu atau temperatur rata-rata di permukaan
bumi sebagai dampak dari efek rumah kaca.

Efek rumah kaca tersebut merupakan peristiwa terperangkapnya panas di bumi


karena terhalang oleh gas emisi seperti karbondioksida (asap kendaraan bermotor,
asap pabrik-pabrik atau industri, kebakaran hutan) di atmosfir.

3. Natural Resources Defense Council (NRDC)


Menurut NRDC global warming adalah proses peningkatan suhu udara karena
terperangkapnya panas di atmosfir oleh gas karbondioksida yang bisa mengancam
perubahan iklim dan dapat menimbulkan bencana di permukaan bumi. NRDC
mengatakan global warming merupakan krisis lingkungan dan kemanusiaan
terbesar yang terjadi pada saat ini.

4. National Wildlife Federation


Menurut National Wildlife Federation, global warming adalah peningkatan suhu
udara di bumi yang mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam, misalnya
badai, kekeringan, banjir, dan lain-lain. Global warming juga mengakibatkan
perubahan landscape kehidupan di bumi dan membunuh banyak species.

B.Faktor Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan Global terjadi karena gaya hidup manusia, pola konsumsi, dan
teknologi yang ada di berbagai negara maju. Beberapa negara maju penyumbang
terbesar global warming ini misalnya Amerika Serikat, China, Rusia, Inggris, dan
beberapa negara lainnya.

Seperti yang disebutkan pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini
adalah beberapa faktor penyebab global warming:
1. Polusi Karbon Dioksida
Karbon dioksida ini berasal dari berbagai proses aktivitas manusia, mulai dari
proses pembakaran pada mesin kendaraan, mesin pabrik dan industri, pembangkit
listrik berbahan bakar fosil, dan lain-lain.

Polusi karbon dioksida ini merupakan penyumbang terbesar penyebab global


warming yang terjadi saat ini. Hal ini semakin memburuk karena semakin
tingginya pengguna kendaraan bermotor di berbagai belahan dunia.

2. Penggunaan Bahan Kimia


Ada banyak produk dan kebutuhan manusia yang menggunakan bahan kimia, salah
satunya adalah pupuk tanaman. Walaupun dianggap berbahaya, namun
penggunaan pupuk kimia tetap dilakukan hingga saat ini.

Pupuk kimia mengandung gas nitrogen oksida yang kapasitasnya 300 kali lebih
panas dibandingkan dengan karbon dioksida. Nah, bisa dibayangkan bagaimana
dampaknya terhadap pemanasan global jika pupuk kimia digunakan secara
berlebihan.

3. Penebangan dan Pembakaran Hutan


Aktivitas penebangan dan pembakaran hutan secara liar dan tak terkendali juga
menjadi penyebab terbesar terjadinya global warming. Seperti kita tahu, pohon-
pohon di hutan dibutuhkan untuk menyumbang oksigen bagi mahluk hidup di
bumi.

Penebangan dan pembakaran pohon-pohon tersebut selain menyebabkan polusi


udara, juga mengakibatkan hilangnya sebagian ‘paru-paru’ dunia untuk mendaur
ulang karbon dioksida.
4. Efek Rumah Kaca
Gedung bertingkat tinggi dan rumah dengan konsep bangunan kaca tidak dapat
menyerap panas matahari dan akan memantulkan cahaya matahari ke atmosfir.
Sayangnya, panas tersebut tertahan atau terperangkap di atmosfir oleh polusi udara
dari karbon dioksida, metana, sulfur dioksida, dan uap air.

Sehingga panas yang tak terserap tersebut kembali ke permukaan bumi dan
tersimpan di sana. Proses ini terjadi dalam jangka waktu yang lama dan
mengakibatkan suhu rata-rata di permukaan bumi terus meningkat.Dampak
Pemanasan Global

Dampak global warming secara umum adalah terjadinya peningkatan suhu rata-
rata di bumi. Namun, ada banyak sekali dampak yang terjadi akibat pemanasan
global tersebut, baik itu iklim dan cuaca, peningkatan air laut, ekosistem, dan lain-
lain.

1. Perubahan Iklim dan Cuaca


Pemanasan Global mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan cuaca di
berbagai penjuru dunia. Hal ini dikarenakan kondisi atmosfir yang berubah di
berbagai lokasi akibat pemanasan global tersebut.

2. Hujan Asam
Asap hasil pembakaran batubara dan minyak akan menghasilkan emisi SO dan
nitrogen oksida. Ketika kedua gas tersebut bereaksi di udara maka akan
menghasilkan asam nitrat, asam sulfat. Inilah yang kemudian mengakibatkan
terjadinya hujan asam.

Hujan asam ini dapat mengakibatkan kerusakan pada benda-benda logam, merusak
tanaman, mengakibatkan kesulitan bernafas, dan lain sebagainya.
3. Es Kutub Utara dan Selatan Mencair
Sebagian besar area kutub utara dan selatan tertutup oleh es yang dapat
memantulkan cahaya matahari. Global warming akan membuat es di kutub utara
dan selatan mencair.

Jika es di kutub utara dan selatan terus mencair maka panas matahari akan semakin
banyak terserap dan menimbulkan panas. Selain itu, percepatan mencairnya es
akan membuat berbagai binatang di kutub utara dan selatan kehilangan habitatnya.

4. Permukaan Laut Naik


Es yang mencari dari kutub utara dan selatan akan mengalir menuju laut. Pada
akhirnya permukaan air laut akan semakin tinggi secara perlahan-lahan.

Menurut beberapa ilmuwan, sepanjang abad 20 permukaan air laut telah naik
hingga 25 cm. Dan diperkirakan permukaan air laut akan terus naik hingga
mencapai 88 cm. Hal ini tentu saja akan membuat area daratan di permukaan bumi
semakin berkurang.

5. Ekologis Terganggu
Global warming berdampak besar bagi semua mahluk hidup, termasuk hewan dan
tumbuhan. Aktivitas manusia yang mengakibatkan global warming akan membuat
banyak hewan melakukan migrasi ke tempat lain.

Tumbuhan-tumbuhan di suatu daerah bisa hilang atau mati karena iklimnya sudah
tidak sesuai dengan habitat aslinya.
6. Lapisan Ozon Menipis
Lapisan ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi sehingga tidak terkena
radiasi langsung dari sinar matahari. Global warming mengakibatkan lapisan ozon
ini semakin menipis bahkan rusak.

Dampak dari kerusakan lapisan ozon ini adalah sinar matahari yang langsung
mengenai kulit manusia. Sinar ultraviolet yang langsung mengenai kulit dapat
mengakibatkan penyakit kulit hingga kanker kulit.

7. Pergantian Musim Berubah


Siklus musim di berbagai wilayah bumi akan mengalami perubahan atau menjadi
tidak teratur karena adanya pemanasan global. Hal ini menyebabkan banyak
masalah bagi manusia, misalnya perubahan musim hujan dan musim kemarau.

Dampak pergantian musim ini juga terjadi pada industri pertanian dan peternakan.
Musim tanam dan musim panen yang tidak jelas akan mengakibatkan hasil
pertanian dan peternakan menjadi menurun.

8.Industri

Pembakaran bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan energi telah

meningkatkan gas-gas rumah kaca. Pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar

minyak bumi dan batu bara, serta mesin-mesin kendaraan bermotor banyak

melepaskan sejumlah gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), sulfur

dioksida (SO2), dan nitrogen oksida (NOx) ke atmosfer. Penggunaan

Klorofluorokarbon/KFK (Chlorofluorocarbon(CFC) pada penyejuk udara (air


conditioner) dan lemari es (refrigerator) menjadikan gas KFK ikut dilepaskan ke

atmosfer. Gas KFK juga dilepaskan ke udara pada saat lemari es dan air

conditioner rusak dan ditumpuk sebagai sampah. Lebih jauh, pemanasan global ini

mengakibatkan penipisan lapisan ozon.

C.HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI


PEMANASAN GLOBAL DI MUKA BUMI

Perubahan iklim akibat pemanasan global (global warming), pemicu utamanya


adalah meningkanya emisi karbon akibat  penggunaan energi fosil (bahan baker
minyak, batu bara, dan sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui). Penghasil
terbesarnya adalah negara-negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia,
Kanada, Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup
masyarakat negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk
negara selatan. Sedangkan untuk negara berkembang meski tidak besar, juga ikut
berkontribusi dalam menyumbangkan emisi gas tersebut. Industri pengasil karbon
terbesar seperti Indonesia adalah perusahaan tambang, sehingga Indonesia tercatat
dalam “Guinnes Book of Record” sebagai negara tercepat dalam kerusakan
hutannya. Makalah Pemanasan Global

Dengan dampak yang ditimbulkan karena perubahan iklim akibat pemanasan


global, maka kita sebagai penduduk dunia harus segera bertindak untuk
mengurangi pemanasan global seperti yang sedang terjadi pada saat ini, dan
diprediksikan akan terus berlangsung. Hal yang dibutuhkan adalah dengan
mengadakan REVOLUSI GAYA HIDUP, yakni dengan mengurangi penggunaan
energi baik listri, bahan baker, air yang memang menjadi sumber utama makin
berkurangnya sumber kehidupan.

Selain itu perlunya melahirkan konsensus yang membawa komitmen dari semua
negara untuk menegakkan keadilan iklim. Seperti yang telah dilakukan oleh
ustralia yang mempunyai instrument keadilan iklim dengan membentuk pengadilan
iklim. Dimana sebuah instrument yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang
menekankan kewajiban pada negara-negara Utara untuk membayar dari hasil
pembuangan emisi karbon untuk perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-
negara Selatan.

Hal lain yang harus dilakukan adalah dengan memulai untuk menggunakan energi
bahan baker alternatif yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya untuk
kebutuhan memasak. Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti
yang dilakukan komunitas merah putih di Kota batu. Desenralisasi energi dan
melepas ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya dapat
menaikkan harganya.

Sedangakan untuk para pengambil kebijakan harus mengeluarkan policy yang jelas
orientasinya untuk mengurangi pemanasan global. Misalnya dengan menetapkan
jeda tebang hutan di seluruh Indonesia agar tidak mengalami kepunahan dan
wilayah kita makin panas. Menghentikan pertambangan mineral dan batubara
seperti di Papua, Kalimantan, Sulawesi. Selanjunya kebijakan peogressive dengan
mempraktekkan secara nyata jeda tebang dan kedauatan energi harus dilakukan
jika kita tidak mau menjadi kontributor utama pemanasan global.

Melakukan penanaman pohon kembali sebagai salah satu cara yang bisa
memperbaiki paru-paru dunia. Selain itu meminimalkan dalam penggunaan kertas,
karena semakin banyak kertas yang dgunakan maka semakin banyak pula pohon
yang ditebang.

Hal-hal tersebut dilakukan demi keberlanjutan kehidupan sosial yang tanpa kita
sadari telah dirusak oleh adanya pemanasan global akibat ulak manusia sendiri.
Oleh karena itu, sebagai manusia hal yang terpenting adalah kita mulai dari diri
sendiri untuk mencintai lingkungan hidup dengan melakukan hal-hal yang positif.

Pemanasan global dapat diatasi dengan tindakan nyata oleh semua umat manusia di
berbagai penjuru dunia. Eksploitasi alam yang selama ini dilakukan harus
dikendalikan dengan baik.

Mengacu pada pengertian pemanasan global di atas, berikut ini adalah beberapa
upaya sederhana untuk mengatasinya:

1. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan manusia saat ini sebagai alat
transportasi. Namun, kita sering lupa bahwa asap kendaraan bermotor
menyumbang CO2 yang mengakibatkan pemanasan global

Untuk mencegah global warming, kita bisa mengurangi penggunaan kendaraan


pribadi dan menggunakan angkutan massal. Dengan begitu, polusi udara akan
berkurang dan dapat membantu mengatasi global warming.

2. Menjaga Kelestarian Alam


Eksploitasi hasil alam yang berlebihan lebih banyak merugikan ketimbang
menguntungkan untuk jangka panjang. Penebangan dan pembakaran hutan untuk
membuka lahan sudah seharusnya dikendalikan atau dihentikan.

Menanam kembali pohon di lahan yang dibakar/ ditebang merupakan langkah


konkrit yang bisa dilakukan untuk mengatasi pemanasan global.

3. Mengontrol Pemakaian Listrik


Penggunaan listrik yang berlebihan juga dapat menimbulkan pemanasan
global. Hal ini terkesan sangat sepele namun dampaknya sangat besar.

Lampu-lampu dan peralatan listrik dapat mengeluarkan panas. Bayangkan berapa


besar panas yang dikeluarkan bila seluruh manusia di bumi menggunakan listrik
secara berlebihan. Selain membantu mengatasi pemanasan global, dengan
mengontrol pemakaian listrik maka kita akan lebih hemat energi dan hemat biaya.

4. Mengendalikan Limbah

Limbah dapat mengeluarkan gas berbahaya ke udara. Gas berbahaya ini selain
menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan efek rumah kaca yang
menyebabkan panas matahari terperangkap di permukaan bumi.

Dengan mengendalikan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah


industri, maka hal ini dapat membantu mengatasi global warming.

D. Perubahan Iklim Dunia

Perubahan Iklim merupakan suatu keniscayaan yang sedang kita hadapi

bersama saat ini. Semakin hari perubahan iklim semakin kita rasakan bahkan

semakin mengkhawatirkan. Untuk itu kita harus berusaha menanggulanginya


dengan

mulai mencintai dan menjaga lingkungan seperti menanam pohon, bersepeda, dan

cara-cara lainnya. Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam


distribusi

pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan

tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau
perubahan

distribusi peristiwa cuaca rata-rata, contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem


yang
semakin banyak atau sedikit. Perubahan iklim terbatas hingga regional tertentu
atau

dapat terjadi di seluruh wilayah Bumi. Dalam penggunaannya saat ini, khususnya

pada kebijakan lingkungan, perubahan iklim merujuk pada perubahan iklim


modern.

Perubahan ini dapat dikelompokkan sebagai perubahan iklim antropogenik atau


lebih

umumnya dikenal sebagai global warming atau global warming antropogenik22.

21“Penebangan Hutan” dalam


www.kompasiana.com di akses pada 6 maret 22Edwards, Paul Geoffrey; Miller,
Clark A. (2001). Changing the atmosphere: expert knowledge and environmental
governance. Cambridge, Mass: MIT Press. ISBN 0-262-63219-5.

28

Perlu diingat bahwa perubahan iklim tidak terjadi tiba-tiba, peristiwa ini

terjadi oleh berbagai sebab, Global Warming adalah penyebab terjadinya


perubahan

iklim, yang juga di pengaruhi oleh Aktivitas manusia, terlebih aktivitas manusia

yang mengarah kepada pengrusakan lingkungan seperti penabangan hutan,

pembangunan pemukiman di darerah resapan air, membuang limbah pabrik

sembarangan, dan lain sebagainya. Aktivitas-aktivitas manusia yang tidak

memperdulikan lingkungan membuat bumi semakin tidak ramah kepada manusia

dan menjadikan bumi semakin tidak nyaman ditempati lagi23.

Perubahan iklim dan pemanasan global (global warmig), pemicu utamanya

adalah meningkatnya emisi karbon, akibat penggunaan energi fosil (bahan bakar
minyak, batubara dan sejenisnya, yang tidak dapat diperbarui)24. Penghasil

terbesarnya adalah negeri-negeri industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia,

Kanada, Jepang, China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup

masyarakat negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk
negara

selatan. Untuk negara-negara berkembang meski tidak besar, ikut juga


berkontribusi

dengan skenario pembangunan yang mengacu pada pertumbuhan25. Memacu

industrilisme dan meningkatnnya pola konsumsi tentunya, meski tidak setinggi

negara utara. Industri penghasil karbon terbesar di negeri berkembang seperti

Indonesia adalah perusahaan tambang (migas, batubara dan yang terutama


berbahan

baku fosil). Selain kerusakan hutan Indonesia yang tahun ini tercatat pada rekor

dunia “Guinnes Record Of Book” sebagai negara tercepat yang rusak hutannya26.

Menurut temuan Intergovermental Panel and Climate Change (IPCC). Sebuah

lembaga panel internasional yang beranggotakan lebih dari 100 negara di seluruh

dunia. Sebuah lembaga dibawah PBB menyatakan pada tahun 2005 terjadi

peningkatan suhu di dunia 0,6-0,70 sedangkan di asia lebih tinggi, yaitu 10.

Selanjutnya adalah ketersedian air di negeri-negeri tropis berkurang 10-30 persen

dan melelehnya Gleser (gunung es) di Himalaya dan Kutub Selatan27. Secara
general

yang juga dirasakan oleh seluruh dunia saat ini adalah makin panjangnya musim
panas dan makin pendeknya musim hujan, selain itu makin maraknya badai dan

banjir di kota-kota besar (el Nino) di seluruh dunia. Serta meningkatnya cuaca

ekstrem, yang tentunya sangat dirasakan di negara-negara tropis. Jika ini kita
kaitkan

dengan wilayah Indonesia tentu sangat terasa, begitu juga dengan kota-kota yang

dulunya dikenal sejuk dan dingin makin hari makin panas saja. Contohnya di Jawa

Timur bisa kita rasakan adalah Kota Malang, Kota Batu, Kawasan Prigen Pasuruan

di Lereng Gunung Welireng dan sekitarnya, juga kawasan kaki Gunung Semeru

1. Dampak Perubahan Iklim bagi kehidupan

Perubahan Iklim diartikan sebagai perubahan dalam jangka panjang dalam

hal cuaca dalam periode waktu tertentu, umumnya antara puluhan hingga ratusan

tahun. Perubahan iklim merupakan sebuah bencana besar dan malapetaka bagi

umat manusia, hal ini dikarenakan dampak perubahan iklim bagi kehidupan

manusia sangat merugikan sekali33. Dan inilah pembahasan singkat mengenai

berbagai macam dampak perubahan iklim bagi kehidupan dimuka bumi:

1. Sarana Prasana Menjadi Rusak

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim yang

menyebabkan terjadinya bencana. Jika sudah terjadi bencana seperti tanah


longsor, badai angin topan dan banjir misalnya, maka sudah bisa

dipastikan akan ada banyak sarana prasarana dan infrastruktur yang rusak.

Ini merupakan sebuah kerugian yang besar akibat dari terjadinya

perubahan iklim dibumi ini.

33“Dampak Perubahan Iklim Bagi


Kehidupan” dalam http://nationalgeographic.co.id/berita/2013/01/diakses pada 29
maret 2017

28

2. Merebaknya Wabah Penyakit

Salah satu dampak perubahan iklim bagi kehidupan dimuka bumi adalah

merebaknya wabah-wabah penyakit khususnya untuk penyakit-penyakit

pernapasan. Hal ini dikarenakan perubahan iklim menyebabkan polusi dan

pencemaran udara yang akhirnya menurunkan fungsi dari paru-paru.

Tentunya ini sangat merugikan bagi kehidupan kita didunia ini.

3. Kekeringan dan Kekurangan Sumber Air

Perubahan iklim serta global warming berdampak kepada terjadinya

kekeringan dihampir seluruh wilayah Indonesia. Bencana kekeringan

diperparah dengan penyedotan secara besar-besaran sumber air yang ada

karena kebutuhan manusia yang tinggi akan air. Jika hal ini tidak segera

diatasi maka fenomena kekeringan dan kekurangan air akan semakin

parah.
4. Bencana Alam

Dampak perubahan iklim yang mungkin sering kita lihat adalah bencana

alam seperti meningkatnya kejadian atau intensitas terjadinya badai, hal ini

bukan hanya merusaka infrastruktur yang ada tetapi juga memakan korban

jika. Perubahan iklim juga mengakibatkan cuaca ekstrim dan turun hujan

deras sehingga seringkali terjadi banjir misalnya di Jakarta.

5. Udara Semakin Tidak Sehat

Dampak perubahan iklim lainnya adalah tingkat pencemaran udara yang

tinggi sehingga membuat kualitas udara semakin tidak sehat. Perubahan

iklim, global warming, pertumbuhan penduduk semakin meningkatkan

permintaan akan energi. Sedangkan kita tahu bahwa energi dihasilkan dari

bahan bakar fosil yang notabene mengelurkan emisi gas berupa kabon

dioksi

2. Perubahan Iklim di Indonesia

Perubahan iklim yang terjadi di Indonesia umumnya ditandai adanya

perubahan temperatur rata-rata harian, pola curah hujan, tinggi muka laut, dan

variabilitas iklim (misalnya El Niño dan La Niña, Indian Dipole, dan

sebagainya). Perubahan ini memberi dampak serius terhadap berbagai sektor


di Indonesia, misalnya kesehatan, pertanian, perekonomian, dan lain-lain35.

Beberapa studi institusi, baik dari dalam maupun luar negeri menunjukkan

bahwa iklim di Indonesia mengalami perubahan sejak tahun 1960, meskipun

analisis ilmiah maupun data-datanya masih terbatas.

Perubahan temperatur rata-rata harian merupakan indikator paling

umum perubahan iklim. Ke depan, UK Met Office memproyeksikan

peningkatan temperatur secara umum di Indonesia berada pada kisaran 20 C –

2,50 C pada tahun 2100 berdasarkan skenario emisi A1B–nya IPCC, yaitu

penggunaan energi secara seimbang antara energi non-fosil dan fosil (UK Met

Office, 2011). Data historis mengonfirmasi skenario tersebut, misalnya

kenaikan temperatur linier berkisar 2,60 C per seratus tahun untuk wilayah

35Perubahan Iklim di Indonesia dalam


http://sains.kompas.com/read/2013/04/01/11290330/diakses pada 29 maret 2017

27

Malang (Jawa Timur) berdasarkan analisis data 25 tahun terakhir (KLH,

2012).

Peningkatan temperatur rata-rata harian tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap pola curah hujan yang umumnya ditentukan sirkulasi

monsun Asia dan Australia. Dengan sirkulasi monsun, Indonesia memiliki dua

musim utama yang berubah setiap setengah tahun sekali (musim penghujan

dan kemarau). Perubahan temperatur rerata harian juga dapat mempengaruhi


terjadinya perubahan pola curah hujan secara ekstrem.

UK Met Office lebih lanjut mencatat kekeringan maupun banjir parah

sepanjang 1997 hingga 2009. Analisis data satelit (Tropical Rainfall

Measuring Mission) TRMM dalam (Indonesian Climate Change Sectoral

Roadmap; Bappenas, 2010) ICCSR untuk periode 2003-2008

memperlihatkan peningkatan peluang kejadian curah hujan dengan intensitas

ekstrem, terutama di wilayah Indonesia bagian barat (Jawa, Sumatera, dan

Kalimantan) serta Papua. Salah satu fenomena yang mengonfirmasi terjadinya

peningkatan temperatur di Indonesia adalah melelehnya es di Puncak

Jayawijaya, Papua.

Di samping mengakibatkan kekeringan atau banjir ekstrem,

peningkatan temperatur permukaan atmosfer juga menyebabkan terjadinya

peningkatan temperatur air laut yang berujung pada ekspansi volum air laut

dan mencairnya glestser serta es pada kutub. Pada tahap selanjutnya, tinggi

muka air laut mengalami kenaikan yang berisiko terhadap penurunan kualitas

kehidupan di pesisir pantai36

DAFTAR PUSTAKA
Silahkan download makalah pemanasan global selengkapnya di bawah ini,
mudaha mudahan dapat membantu anda dalam menyelesaikan tugas anda

Anda mungkin juga menyukai