Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIKA

“PEMANASAN GLOBAL”

Disusun Oleh:
 AGUS SANTOSO
 AMALIA ANJANI
 NUR RAMDANIA
 MUHAMMAD PRATOMO AHMAD

XI MIPA 2
SMA NEGERI 1 BEKASI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan salam kita
hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa umatnya ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas fisika kelas XI pada tahun ajaran
2021/2022 yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya
makalah ini, dampak pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang
dapat kita lakukan. sebagai bagian hidup yang integratif, kritik dan saran perbaikan sangat
kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Belakangan ini, muncul berbagai pemberitahuan tentang peristiwa alam yang sering
terjadi. Baik di Indonesia, maupun luar negeri. Peristiwa alam itu terjadi hampir di
seluruh wilayah tanah air kita, mulai dari badai topan, curah hujan yang tinggi serta
pasang surut air laut yang dapat menyebabkan banjir, angin puting beliung yang
menyebabkan banyak kerusakan, dan masih banyak peristiwa-peristiwa alam lainnya.
Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari adanya pemanasan
global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia. Salah satu penyebab pemanasan
global ialah efek rumah kaca.

Atas dasar inilah yang membuat saya yang ingin meneliti lebih lanjut tentang
dampak efek rumah kaca terhadap pemanasan global, penyebabnya, serta proses
terjadinya pemanasan global dari efek rumah kaca.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu pemanasan global ?
2. Apa itu efek rumah kaca ?
3. Bagaimana cara mencegah dan mengurangi dampak pemanasan global ?
4. Bagaimana cara menyikapi kerusakan alam dan pemanasan global dari sudut
pandang siswa ?

1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa tujuan penulis makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu pemanasan global.
2. Untuk mengetahui efek rumah kaca.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengurangi dampak
pemanasan global.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi kerusakan alam dan pemanasan
global dari sudut pandang siswa.
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMANASAN GLOBAL

2.1. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global (global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Selama seratus tahun terakhir, suhu rata-rata
global pada permukaan Bumi telah meningkat (0,74 ± 0,18)°C. Menurut
Intergovenmental Panel on Climate Change (IPCC), bahwa sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia.
Pemanasan global terkait dengan aktivitas manusia di seluruh dunia. Hal ini juga
berkaitan dengan pertambahan populasi penduduk dan pertumbuhan teknologi
dalam sektor industri.
Adapun aktivitas manusia yang dapat menyebabkan terjadi dan mendorong
pemanasan global yaitu sebagai berikut.
1. Konsumsi energi bahan bakar fosil sebagai penyumbang emisi karbon.
2. Sampah organik yang banyak menyumbang gas rumah kaca yaitu metana
(CH4).
3. Kerusakan hutan akibat pembakaran dan illegal logging, di mana fungsi
tumbuhan yaitu menyerap karbon dioksida (CO2 ) mengubahnya menjadi
oksigen (O2 ) telah hilang. Gas karbon dioksida ini disinyalir sumber
pemanasan global utama.
4. Pertanian dan peternakan yang berkontribusi terhadap peningkatan gas
metana (CH4 ) melalui proses pembakaran dan pembusukan sisa-sisa zat.
5. Model rumah modern yang didominasi kaca sehingga kebanyakan cahaya
matahari memantul langsung tanpa adanya penyerapan oleh permukaan
bumi.

5
2.2. Gejala Pemanasan Global
 Kebakaran hutan besar-besaran di beberapa negara karena suhu meningkat.
 Adnya banjir karena suhu ekstrem dan iklim yang tak terkendali.
 Ketinggian gunung berkurang karena melelehnya es di puncak gunung.
 Satelit bergerak lebih cepat karena emisi karbon dioksida membuat planet
lebih cepat panas dan mendorong satelit.
 Banyak spesies makhluk hidup yang punah karena tidak tahan pada suhu
yang makin panas.
 Mekarnya tumbuhan di kutub sebagai petanda bahwa daerah kutub menera
pencahayaan sinar matahari.

2.3. Penyebab Pemanasan Global


Berikut ini terdapat beberapa penyebab pemanasan global, antara lain:
1. Efek Rumah Kaca

2. Efek Umpan Balik

3. Penggundulan Hutan
Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu
penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi
karbon bertambah sebesar 20.

4. Gas Buang dari Industri


Gas buang dari industri merupakan penyebab efek rumah kaca yang
berdampak juga dengan kehidupan makhluk hidup karena bisa
mengakibatkan pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap pabrik
yang berlebihan, karena asap pabrik yang mengeluarkan gas
berbentuk karbondioksida, karbon monoksida dan gas metana.

5. Pengrusakan Hutan
Pengruskan hutan akan mengakibatkan pemanasan global. Ka6butan
mempunyai fungsi yang akan menyerap gas karbondioksida dan
akan menghasilkan oksigen.

6. Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol


CFC merupakan suatu bahan kimia yang digabungkan menjadi suatu
bahan guna memproduksi peralatan yang pada umumnya terdapat
pada AC dan kulkas.
6
2.4. Dampak Pemanasan Global
Ada beberapa perkiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca,
tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar,dan kesehatan
manusia diantaranya sebagai berikut.
1. Iklim mulai tidak stabil
Selama pemanasan global, daerah bagian utara dari belahan bumi utara
akan meningkatnya temperaturnya. Akibatnya, gunung-gunung es akan
mencair dan daratan akan mengecil. Daerah-daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Selain itu, ketidakstabilan iklim
menyebabkan musim tanam yang lebih panjang di beberapa area. Suhu pada
musim dingin dan malam hari cenderung akan meningkat. Daerah yang
hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap
dari lautan. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode
yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrem.

2. Peningkatan permukaan laut


Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm selama
abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate
Change) memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah
pantai. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang
akan meningkat di daratan. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan
sangat mempengaruhi ekosistem pantai.

3. Suhu global cenderung meningkat


Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin
sering terjadi dan semakin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan
kekeringan parah dan kegagalan panen merata.

4. Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub
atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan mengalami perpindahan ini. Spesies-
spesies yang bermigrasi ke utara atau Selatan yang terhalangi oleh kota-kota
atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan
musnah.
7
5. Dampak sosial dan politik
Krisis mata air dapat memicu konflik di beberapa daerah sehingga
stabilitas keamanan terancam.

6. Perubahan dan lautan


Perubahan cuaca yang ekstrem serta peningkatan permukaan air laut
dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga
dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan
malnutrisi, dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan bencana alam (banjir, badai, dan kebakaran), dan kematian akibat
trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan
penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit,
seperti diare, malnutrisi, penyakit kulit, dan lain-lain.

B. PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL


Beberapa cara dalam mengurangi, mencegah, menanggulangi, dan mengatasi
dampak dari pemanasan global di antaranya sebagai berikut:

1. Mengubah Perilaku Pribadi


Tindakan untuk mencegah pemanasan global adalah dengan
mengubah perilaku manusia karena pemahaman tentang pemanasan
global pada hari ini akan bermanfaat pada generasi mendatang.

2. Langkah Mencegah Pemanasan Global secara Kolektif


 Menggunakan energi alternatif yaitu dengan pembangkit
listrik, biodiesel, biomassa, dan biogas.
 Melestarikan hutan.
 Menghapus penggunaan CFC
dengan memberikan penyuluhan dan bantuan kepada
bengkel bengkel service peralatan pendingin agar dapat
mengelola penggunaan CFC.

3. Mengurangi karbon
Untuk mengurangi CO2 yang ada di udara dengan cara berikut.
 Menanam dan memelihara tumbuhan.
 Mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan
bakar alternatif.
8

C. EFEK RUMAH KACA

3.1. Pengertian Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824.
Efek rumah kaca merupakan proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit
atau benda angkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan atmosfernya.
Benda-benda langit yang dimaksud dengan terutama adalah planet maupun satelit.
Sebenarnya efek rumah kaca hampir ada di berbagai planet di tata surya seperti
Mars, Venus, dan benda-benda langit lainnya.
Efek rumah kaca tentu saja mempunyai kaitan yang sangat erat dengan gas
rumah kaca. Hal ini lantaran gas rumah kaca itu merupakan sekumpulan gas-gas
pada atmosfer yang menjadi sebuah adanya efek rumah kaca. Gas-gas yang disebut
gas rumah kaca bisa muncul secara alami di lingkungan Bumi, namun bisa juga
timbul akibat aktivitas manusia.
3.2. Penyebab Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas
karbondioksida (CO2) dan has gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas
CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM),
batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-
tumbuhan dan laut untuk mengabsorpsinya. Energi yang masuk ke bumi
mengalami :
 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
 25% diserap awan.
 45% diadsorpsi permukaan Bumi.
 5% dipantulkan kembali oleh permukaan Bumi.
Selain itu, efek rumah kaca yang lainnya adalah :
1. Penggunaan CFC pada lemari pendingin yang dapat mengurangi lapisan ozon.
2. Uap air yang dapat mencapai atmosfer akibat dari penguapan air laut, sungai
ataupun danau.
3. Adanya gas CO2 dapat menyebabkan efek rumah kaca.
4. Pembakaran bahan-bahan limbah padat.
5. Pembakaran fosil.
6. Campuran berflourinasi yang dapat dihasilkan dari proses proses manufaktur.
7. Hidroflouorokarbon yang dihasilkan pada saat manufaktur dari berbagai macam
produk.

Pada dasarnya efek rumah kaca ini memang sangat diperlukan bagi makhluk
hidup. Karena bila tidak ada efek rumah kaca, nantinya bumi akan membeku
dan dipenuhi oleh es. Namun karena sekarang banyak gas yang membuat efek
rumah kaca berlebihan, dan berkumpul di atmosfer membuat terjadinya
pemanasan global. Bukan tidak mungkin, bukannya hal baik yang terjadi
namun hal buruk. Namun pasti tetaplah ada cara untuk menanggulangi efek
rumah kaca yang sudah berlebihan ini, yaitu dengan menanami kembali
pepohonan yang lebih banyak.
3.3. Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca

Energi matahari berupa radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik,


yakni sinar ultraviolet, dan cahaya akan diteruskan ke permukaan Bumi,
sebagian dari sinar itu akan diserap, dan sebagian lagi akan dipantulkan ke
angkasa. Radiasi yang sampai di permukaan bumi akan diserap, dan
berubah menjadi kalor. Kalor ini kemudian diradiasikan kembali ke angkasa
oleh Bumi dalam bentuk inframerah dan ketika mengenai gas rumah kaca di
atmosfer maka sinar tersebut akan dipantulkan kembali ke Bimi akibatnya
panas tersebut terperangkap di permukaan bumi, dan menjadikan bumi
panas.
3.4. Akibat Efek Rumah Kaca
1. Meningkatnya suhu di permukaan bumi.
2. Terganggunya hutan.
3. Mencairnya es di kutub, hal ini menyebabkan meningkatnya volume air
laut.
4. Meningkatnya suhu air laut, yang dapat menyebabkan air laut.
mengembang. Pada akhirnya terjadilah kenaikan di permukaan air laut.
5. Perubahan iklim yang ekstrim dan sulit diperkirakan.

10

6. Jika perubahan iklim menjadi ekstrem, beberapa makhluk hidup pun


akan punah. Karena akan mengalami gangguan.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatka
suhu rata-rata Bumi sampai dengan 1-5 °C. Bila kecenderungan
peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan
peningkatan pemanasan global antara 1.5 – 4.5 °C sekitar tahun 2030.
Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan
semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi
di atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi semakin
meningkat.
Efek rumah kaca juga dapat mengakibatkan meningkatnya suhu air
laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut
yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapat pengaruh yang
sangat besar. Perubahan cuaca dan lautan juga dapat mengakibatkan
munculnya dampak sosial dan politik yaitu munculnya penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan panas, penyebaran penyakit melalui air.
Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul
kelaparan dan malnutrisi.

3.5. Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca


1) Menciptakan dan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan
Bahan bakar ramah lingkungan yaitu biodiesel. Biodiesel merupakan
bahan bakar yang dibuat dari berbagai lemak tanaman ataupun
hewan yang ramah lingkungan. Ada banyak tanaman yang bisa
dijadikan sebagai sumber lemak untuk pembuatan bahan bakar,
diantaranya adalah biji jarak, zaitun, bunga matahari dan
sebagainya. Sementara dari jenis lemak hewani, lemak ayam
merupakan bahan murah yang mudah didapat dan bisa dibuat
sebagai bahan bakar ramah lingkungan.

2) Penghijauan di muka bumi


Tanaman hijau merupakan salah satu solusi utama untuk
mengurangi timbunan gas karbondioksida di udara. Di mana pada
proses fotosintesis tanaman, gas tersebut dibutuhkan sebagai
komponen utama. Oleh karena itu, dengan melakukan penghijauan
melalui penanaman pohon hijau, atau pemeliharaan hutan hutan
lindung di muka bumi, secara langsung akan membantu menyerap
timbunan gas rumah kaca di udara, sehingga kondisi udara pun
dapat disaring Dan akhirnya akan bersih kembali. Gerakan
menanam pohon merupakan langkah mudah untuk mencegah efek
rumah kaca.
11

D. CARA MENANGGULANGI KERUSAKAN ALAM DAN PEMANASAN


GLOBAL.

Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan sebagai siswa untuk menyikapi dan
menanggulangi kerusakan alam dan pemanasan global:

1. Penggantian AC dengan kipas angioz


Dengan mengganti AC dengan kipas angin kita telah mengurangi jumlah
CFC yang dapat merusak lapisan ozon.

2. Mengganti semprotan nyamuk dengan memakai obat nyamuk oles.

3. Mengeringkan baju dengan menjemur


Mengeringkan baju dengan dijemur dan tidak menggunakan pengering baju
akan banyak mengurangi kadar pemakaian energi listrik yang kebanyakan
berbahan bakar fosil.

4. Mengganti penggunaan lampu pijar dengan menggunakan lampu neon


atau lampu LED
Dengan mengganti lampu pijar dengan lampu neon atau lampu LED akan
mengurangi kadar pemakaian energi listrik yang kebanyakan berbahan
bakar fosil.

5. Menanam tanaman hijau


Dengan banyak menanam khususnya tanaman hijau akan mengurangi kadar
jumlah CO2 sehingga dapat meminimalisir dampak pemanasan global.
12

BAB III
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Adanya efek rumah kaca adalah disebabkan oleh bertambahnya jumlah gas gas
rumah kaca (GRK) di atmosfer yang menyebabkan energi panas yang seharusnya dilepas
ke luar atmosfer bumi dipantulkan kembali ke permukaan dan menyebabkan temperatur
permukaan bumi menjadi lebih panas. Gas-gas rumah kaca itu antara lain : Uap air,
Karbondioksida, Metana, Nitrogen Oksida, Gas lainnya berupa Hidrofluorokarbon (HCFC-
22), Klorofluorokarbonb(CFC), PFCs (Perfluorokarbons) dan SF6 (Sulphurhexafluoride).
Akibat yang ditimbulkan dari efek rumah kaca memiliki dampak negatif dan positif,
tetapi kebanyakan dampak yang ditimbulkan adalah dampak negatif karena merugikan
kesejahteraan makhluk hidup.
Beberapa solusi untuk mengatasi adanya efek rumah kaca dapat dilakukan dari pihak
pemerintah dan masyarakat untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Dari
pemerintah dapat dilakukan dengan membuat kebijakan untuk mengajak masyarakat dalam
menanggulangi efek rumah kaca.
Sementara masyarakat dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-
hari misalnya: Penghematan penggunaan alat listrik, keefisienan pengguna kendaraan
bermotor dengan cara menghemat BBM, Go green dengan reboisasi atau penanaman
pohon, pengelolaan sampah, beradaptasi dengan dampak efek rumah kaca.

4.2. SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada.
Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai suatu sisi dana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga
serta melestarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelamatkan bumi yang
telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://dedysupardi04.blogspot.co.id/2012/09/makalah-pemanasanglobal_9567.html
http://www.acedemia.edu/6194383/MAKALAH_PEMANASAN_GLOBAL
http://www.makalahskripsi.com/2015/03/makalah-pemanasan-global-penyebabutama.html
14

Anda mungkin juga menyukai