Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN, DAMPAK, dan UPAYA MENANGGULANGI GLOBAL


WARMING SERTA ANALISIS BERDASARKAN IPA TEPADU

Disusun oleh:
Itsna Rona Wahyu Astuti (15030184058)
Mustika Putri Wardani (15030184066)
Shobrina Nurul Mufida (15030184067)
Ulfa Ainnur Rohmah (16030184075)

Pendidikan Fisika B 2015

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
JURUSAN FISIKA
PRODI PENDIDIKAN FISIKA
TAHUN 2018
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aktivitas kehidupan manusia melibatkan banyak kegiatan, dari kegiatan


kecil, merokok, merebus air untuk kopi, pergi bekerja naik kendaraan,
penggunaan AC di kantor sampai dengan proses yang lebih besar yaitu indstri
ternyata memberi dampak pada lingkungan. Pengaruh aktivitas manusia tersebut
terhadap fenomena alam yang terjadi belum banyak yang dikenal karena masih
begitu asing dan masih ada silang pendapat dari banyak ahli. Pengetahuan ini
begitu “ maya “ karena tidak terlihat secara kasat mata dan dampaknya tidak
langsung dirasakan oleh manusia pada saat ini. Dampak pemanasan global dan
timbulnya lubang ozon akan dirasakan manusia beberapa tahun kemudian dalam
jangka panjang. Pemanasan global dan timbulnya lubang ozon merupakan isu
global yang selama ini didengung-dengungkan oleh berbagai pihak, baik lembaga
peduli lingkungan, pemerintah, instansi pendidikan, maupun para pelaku industri.
Fenomena tersebut hanya merupakan mitos selama beberapa dekade belakangan,
karena manusia pada saat itu belum merasakan pengaruh yang signifikan terhadap
dampak yang ditimbulkan. Namun setelah terjadi berbagai peristiwa yang
menguatkan mitos tersebut, seperti panasnya suhu udara, tenggelamnya pulau atau
kota, timbulnya berbagai bencana alam : banjir, longsor, dan lain sebagainya,
masyarakat dunia mulai menyikapinya secara serius.
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan tentang pemanasan
global atau global warming yang sedang terjadi saat ini. Banyak faktor atau
penyebab yang membuat pemanasan global itu sendiri terjadi. Masalah dunia ini
belum bisa teratasi, belum ada solusi yang efektif untuk menyelesaikannya.
Mungkin sudah banyak penanggulangan yang sudah dilakukan , akan tetapi belum
terlalu terlihat hasilnya yang dapat kita rasakan.

B. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud
dengan pemanasan global, untuk dapat mengetahui apa penyebab pemanasan
global, untuk dapat mengetahui apa saja dampak-dampak dari pemanasan global,
untuk dapat mengetahui apa saja solusi untuk menaggulangi pemanasan global.
Selain itu pembuatan makalah ini untuk menyadarkan tentang keadaan yang ada
pada saat ini. Harapan penulis adalah agar makalah ini dapat berguna bagi orang
yang telah membacanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh
beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya
curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

B. Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca


Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas
tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca
antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan
di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi
gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
2. Efek Umpan Balik
Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan
global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya pemanasan
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap
air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir
konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang
panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di
dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan
melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi
es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku
(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan.
Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan
umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia
menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang
merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Penggundulan Hutan

Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab


pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan
karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah sebesar 20%, dan
mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi
kesuburan tanah. Hutan yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi
secara maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada.
Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi banyaknya jumlah CO2 yang
ada di Bumi.

C. Dampak Pemanasan Global

Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang


merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Iklim Mulai Tidak Stabil
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan
Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini
berakibat akan mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil.
Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. . Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah
hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit
pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat
menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering
dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola
yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari
penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

2. Peningkatan Permukaan Laut


Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan
tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di
kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan
di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai,
dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut
akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan
menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai. Peningkatan muka air laut, air
pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya
frekuensi dan intensitas banjir.

3. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.
Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub
atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan
tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-
spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota
atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan
musnah.

4. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan.


Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal
ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan
masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk
dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan
fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya
dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.

5. Punahnya berbagai jenis fauna


Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar
air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya
siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan
sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan
pengaruh habitat dan kehidupan fauna.

6. Mengancam kerusakan terumbu karang


Di kawasan segitiga terumbu karang yang ada di enam negara, yaitu
Indonesia, Malaysia, Kepulauan Salomon, Papua Nugini, Timor Leste, dan
Philipina. Dikhawatirkan merusak kehidupan masyarakat lokal yang berada di
sekitarnya. Masyarakat lokal yang pertama kali menjadi korban akibat
kerusakan terumbu karang ini. Untuk menyelamatkan kerusakan terumbu
karang akibat pemanasan global ini, maka para aktivis lingkungan dari enam
negara tersebut telah merancang protokol adaptasi penyelamatan terumbu
karang. Lebih dari 50 persen spesies terumbu karang dunia hidup berada di
kawasan segitiga ini. Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC), sebanyak 30 persen terumbu karang dunia telah mati akibat
badai el nino pada 1998 lalu. Diprediksi, pada 10 tahun ke depan akan
kembali terjadi kerusakan sebanyak 30 persen.

7. Pengaruh terhadap kesehatan manusia


Adapun pengaruh pemanasan global dan timbulnya ubang ozon bagi
kesehatan manusia, antara lain :
a. Mempengaruhi kesehatan tubuh manusia terhadap penakit – penyakit tular
vektor, seperti demam berdarah dan malaria.
b. Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress
panas.

c. Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang


hangat akan memperbanak polutan.

d. Meningkatnya penyakit – penyakit tropis laina, seperti demam kuning dan


encepalitis

e. Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, melemahnya


sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya
D. Upaya Mengatasi Pemanasan Global

1. Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil secara drastis


Bahan bakar fosil dianggap sebgai biang keladi global warming karena
pembakarannya yang menghasilkan gas . Salah satu yang dianggap beramasalah
adalah mobil. Oleh karena itu, banyak organisasi berbasis kelingkungan yang
melarang penggunaan mobil.

2. Mengusahakan Penggunaan Energi Alternatif


Beberapa macam metode pemkaian energi alternatif telah diupayakan. Seperti
pemakaian pemanasan bertenaga matahari, minimalisir pemakaian listrik dan dan
gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dalam industry otomotif, telah di perjual
belikan mobil-mobil dengan system fuel cell dan hybrid, seperti Toyota Prius,
Honda FC-x dan Honda civic hybrid. Sekarang ini tengah dicoba pengablikasian
BBM campuran E-85 atau etanol 85, yang artinya 85% etanol dan 15% bensin
biasa.
Melakukan langkah secara kolektif dengan mencari energi aternatif. Sebagian
besar pembangit listrik menggunakan bahan bakar fosil : minyak bumi, batu bara,
gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi semakin kita boros menggunakan
listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus boros listrik dan
emerintah harus membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil baru untuk
memenuhi kebutuhan aktivitas manusia, lebih baik melakukan hemat listrik.
Adapun solusi alternatif dalam mencari energi alternatif antara lain membangun
pembangkit listrik dengan energi bersih, seperti energi matahari, air , angin, panas
bumi, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak
terjadinya pemanasan global dan lubang ozon akibat penggunaan gas – gas yang
mengeluarkan CO2. Mengurangi emisi gas karbon dari industri dan eksplorasi
sumber daya alam.
Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil
melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa
depan. Kerusakan yang telah terjadi dapat diatasi dengan beberapa cara. Daerah
pantai dilindungi dengan didnding dan penghalang untuk mencegah masuknya air
laut. Adapun cara lain, pemerintah membantu populasi yang ada di pantai untuk
pindah ke daerah yang lebih tinggi. Ada dua cara untuk memperlambat
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfer dengan menyimpan gas tersebut di tempat lain. Cara ini disebut carbon
sequestration (menghilangkan karbon). Cara yang kedua adalah mengurangi
produksi gas rumah kaca.
Cara-cara lain yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Menanam banyak pohon
- Bepergian dengan kendaraan yang ramah lingkungan, contoh: sepeda
- Gunakan alat elektronik yang hemat energy
- Kurangi penggunaan AC
- Daur ulang sampah organik
- Pisahkan Sampah Kertas, Plastik, dan Kaleng agar Dapat Didaur Ulang

3. Melakukan 3R yaitu Reuse ( Menggunakan Kembali), Reduse


(Mengurangi/Menghemat) & Recycle ( Mendaur Ulang) Sampah.

Sampai sekarang cara ini adalh hal terbaik dalam mengelola dan
menangani sampah dengan berbagai macam permasalahan. Berikut adalah
kegiatan 3R ( Reuse, Reduse, & Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah,
kantor, ataupun ditempat umum lainnya.
Reuse
Misalnya, menggunakan kembali kantong plastik untuk membawa belanjaan,
membawa tas kertas sendiri dari rumah saat berbelanja, belilah produk-produk
yang bisa di daur ulang, gunakan koran atau kertas bekas untuk membungkus
barang, dll.
Reduse
Misalnya, belilah barang-barang mebel atau peralatan dapur yang benar-benar
dibutuhkan, kurangi makanan cepat saji, kurangi penggunaan pestisida, hindari
membeli produk dari hewan/ tumbuhan langka, kurangi produksi limbah rumah
tangga, dll.
Recycle
Mulailah menggunakan pakaian yang cukup ramah lingkungan, gunakan botol-
botol bekas untuk keperluan lain, missal jadi vas bunga, kreasikan barang bekas
menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi, pisahkan sampah organik dan
anorganik, buatlah pupuk kompos dari limbah dapur dan daun/ ranting pohon
yang bertebaran disekitar rumah, dll.
4. Usahakan Melakukan Reboisasi ( Penghijauan)
Menanam pohon pelindung di sekitar rumah atau membuat taman di sekitar
rumah agar rumah tampak kelihatan hijau, selain itu memperbanyak pertumbuhan
tanaman menghasilkan banyak oksigen sehingga kita menghirup udara segar tanpa
adanya polusi.

E. Analisis Materi Global Warming Berdasarkan Keterpaduan IPA


Berdasarkan materi diatas dapat dikelompokkan dalam bidang fisika,
kimia, biologi, dan IPBA.
1. Bidang Fisika
Dalam materi global warming ditinjau dari bidang fisika, gelombang
elektromagnetik berupa infra merah dan ultra violet dari pancaran matahari
yang terperangkap di atsmosfer dapat menyebabkan efek rumah kaca. Akibat
dari rumh kaca mengalami kenaikan suhu di bumi (segi fisika), akibat kenaikan
suhu es yang ada di kutub mencair. Maka volume air alat bertambah
menyebabkan kenaikan permukaan.
2. Bidang Kimia
Dalam materi global warming ditinjau dari bidang kimia, proses pembakaran
dan emisi carbon, penggunaan gas- gas kimia yang berlebihan, serta reaksi-
reaksi yang menyebabkan hujan asam. Konsep- konsep atom ion dan molekul
3. Bidang Biologi
Dalam materi global warming ditinjau dari bidang biologi, akibat dari kenaikan
suhu sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi seperti manusia,
hewan, tumbuhan. Serta dampak kerusakan lingkungan, pencemaran
lingkungan, dan pengelolaan lingkungan.
4. Bidang IPBA
Dalam materi global warming ditinjau dari bidang IPBA, lapisan –lapisan bumi
(lithosfer dan atsmosfer).

Berdasarkan analisis diatas, menurut kami materi global warming lebih cocok
menggukan model keterpaduan IPA tipe webbed dan connected karena materi
global warming mencangkup beberapa bidang IPA yang saling berhubungan
antara konsep bidang yang satu dengan lainnya, focus pembelajaran diarahakan
pada pembahasan yang dekat berkaitan dengan kehidupan siswa, berpusat pada
siswa yang sebagai subjek belajar, dan guru sebagai fasilitator. Hal tersebut sangat
sesuai dengan kompetensi dasar (KD) 3.10. Kompetensi ini mendeskripsikan
tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem.
Begitu pula pada KD 4.10 dengan menyajikan data dan informasi tentang
pemanasan global dan memberikan usulan penanggulangan masalah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita
sendiri. Sebagai manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita
hidup. Jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di
Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya, telah dilakukan beberapa
penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut serta
untuk melakukannya.

Saran
Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta
kepada Bumi ini. Kita harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi
kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Model Silabus Mata Pelajaran


Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah (SMP/ Mts).
Jakarta
Meri, Yesi Nova dan Ana Ratna Wulan. 2016. Penerapan Model Pembelajaran
Brain Based Learning Menggunakan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe
Webbed Dan Connected Pada Materi Pemanasan Global Untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan KPS. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://geoenviron.blogspot.com/2011/12/3r-reuse-reduse-recycle-sampah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan-global/
http://www.google.co.id/Global-warming/
http://www.scribd.com/doc/22182806/Makalah-Global-Warming/
http://www.uniqpost.com/23678/10-dampak-dari-global-warming/

Anda mungkin juga menyukai