Anda di halaman 1dari 14

STANDAR PENILAIAN DAN STANDAR KOMPETENSI

LULUSAN KURIKULUM MERDEKA

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

Semester/Kelas : 3/3B

Dosen Pengampu : 1. Alif Luthvi Azizah, M.Pd

2. Drs. Maman Surahman, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Dimas Prasetyo (2213053138)

Febrianti Azzahra (2213053208)

Khairani Ulya (2213053115)

Miftaudin Mahfudz (2253053017)

Ramadya Vintika Laras (2213053264)

Rani selvia (2213053209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayatnya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Standar Penilaian dan Standar
Kompetensi Lulusan Kurikulum Merdeka” ini.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenui tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan dan ada pun tujuan lain untuk memberi wawasan atau pandangan
kepada pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd. dan Ibu
Alif Lutfi Azizah, M.Pd. selaku dosen mata kuliah kuliah perminatan Telaah Kurikulum yang
telah memberikan amanah tugas kepada kami. Kami menyadari dalam penyusunan makalah
Ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif. Demikian yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini
bermanfaat dan dapat memberi wawasan terhadap kita semua

Metro 13 Oktober 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

A. Latar belakang ..........................................................................................................1


B. Rumusan masalah ....................................................................................................1
C. Tujuan ......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3

A. Standar Penilaian Kurikulum Merdeka ....................................................................3


B. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum Merdeka ................................................ 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................14

KESIMPULAN ................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum Merdeka adalah sebuah inovasi dalam dunia pendidikan yang diperkenalkan
sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Dalam pengembangan kurikulum ini, penting untuk memiliki standar penilaian yang
jelas dan standar kompetensi lulusan yang diharapkan agar pendidikan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan.

Standar penilaian dan kompetensi lulusan memiliki peran kunci dalam mengukur
pencapaian siswa, menilai efektivitas kurikulum, dan memastikan bahwa lulusan
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
dunia kerja.

Dalam konteks ini, makalah ini bertujuan untuk mendalami dan mengkaji standar
penilaian dan standar kompetensi lulusan dalam Kurikulum Merdeka serta bagaimana
hal tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang latar belakang ini, pembaca akan lebih
siap untuk memahami urgensi, relevansi, dan tujuan dari penelitian atau analisis yang
terkandung dalam makalah ini.

iv
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana standar penilaian dalam Kurikulum Merdeka diatur, dan bagaimana


perbandingannya dengan penilaian pada kurikulum sebelumnya, seperti Kurikulum
2013?

2. Apa yang dimaksud dengan penilaian formatif dalam konteks Kurikulum Merdeka,
dan bagaimana penilaian ini digunakan untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran serta evaluasi pencapaian tujuan pembelajaran?

3. Bagaimana penilaian sumatif dalam Kurikulum Merdeka berbeda dari penilaian


formatif, dan bagaimana penilaian ini digunakan dalam menentukan kenaikan kelas
dan kelulusan siswa.

4. Bagaimana Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Sekolah Dasar dalam


Kurikulum Merdeka?

1.3 Tujuan

1. Memberikan pemahaman mendalam tentang jenis-jenis penilaian pada Kurikulum


Merdeka, memberi gambaran komprehensif kepada para pembaca mengenai
prosedur penilaian yang berlaku.

2. Menginformasikan tujuan dari penilaian Kurikulum Merdeka, sehingga pembaca


dapat memahami pentingnya penilaian sebagai alat untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.

3. Menjelaskan secara rinci Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum Merdeka,


memberikan gambaran terperinci tentang harapan dan capaian yang diinginkan pada
setiap jenjang pendidikan.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Standar Penilaian Kurikulum Merdeka

Pada setiap kurikulum tentunya kita mengenal mengenai persyaratan penilaian atau
standar penilaian seperti pada kurikulum 2013 yang biasa dikenal dengan penilaian harian
(PH), Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS).
Hal tersebut juga berlaku pada kurikulum merdeka. Standar penilaian kurikulum
merdeka ada pada peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
nomor 21 tahun 2022 tentang standar penilaian pendidikan pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah.

Penilaian Kurikulum Merdeka dilakukan sesuai dengan tujuan penilaian, yaitu:

1. Berkeadilan, penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan
khusus peserta didik.

2. Objektif, penilaian yang dilakukan berdasarkan informasi faktual atas pencapaian


perkembangan atau hasil belajar peserta didik.

3. Edukatif, penilaian yang hasilnya digunakan untuk umpan balil bagi guru, siswa, dan
orang tua siswa untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada kurikulum merdeka ini sesuai dengan tujuan penilai
secara berkeadilan, objektif, dan edukatif. Hal ini bertujuan agar mampu menciptakan
generasi yang berkualitas. Pada standar penilaian kurikulum merdeka terdapat prosedur
penilaian hasil peserta didik yang meliputi :

1. Perumusan tujuan Penilaian


Perumusan tujuan penilaian dilakukan dengan memperhatikan keselarasan dengan tujuan
pembelajaran yang merujuk pada kurikulum yang digunakan oleh satuan pendidikan,
yang dimuat dalam perencanaan pembelajaran.

2. Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian

Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen penilaian Kurikulum


Merdeka dilaksanakan oleh guru, dengan cara mempertimbangkan karakteristik

vi
kebutuhan siswa dan berdasarkan rencana penilaian yang termuat dalam perencanaan
pembelajaran.

3. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian bisa dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah proses
pembelajaran.

4. Pengolahan hasil pembelajaran

Pengolahan hasil penilaian dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan


kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan penilaian berupa angka dan deskripsi.
5. Pelaporan hasil Penilaian
Pelaporan hasil penilaian dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, berupa
laporan haisl belajar yang telah disusun berdasarkan pengolahan hasil penilaian dan
paling sedikit memuat informasi tentang pencapaian hasil belajar peserta didik. Laporan
hasil belajar untuk pendidian anak usia dini juga memuat informasi tentang pertumbuhan
dan perkembangan anak. Laporan hasil belajar tersebut tertuang dalam rapor atau bentuk
laporan hasil penilaian lainnya.

Bentuk penilaian kurikulum merdeka dari hasil pembelajaran peserta didik yaitu berupa
penilaian formatif dan penilaian sumatif.

1) Penilaian formatif

Penilaian formatif dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan
dasar, dan jenjang pendidikan menengah. Tujuan dari penilaian formatif yaitu untuk
memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta melakukan evaluasi atas
pencapaian tujuan pembelajaran. Penilaian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi tentang peserta didik yang mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar
dan perkembangan belajar peserta didik.

Penilaian formatif merupakan umpan balik bagi siswa untuk mengembangkan


kemampuan dalam memonitor proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari
keterampilan belajar sepanjang hayat. Bagi guru, penilaian formatif digunakan untuk
merefleksikan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Penilaian formatif melibatkan proses pengumpulan dan interpretasi bukti yang


digunakan guru dan siswa untuk menilai kemajuan siswa, menentukan langkah
selanjutnya dalam pembelajaran, dan merencanakan cara terbaik untuk mencapai tujuan

vii
pembelajaran. Untuk menjadikan penilaian formatif efektif, guru harus menguasai
berbagai strategi penilaian, termasuk observasi, diskusi dengan siswa, memberikan
umpan balik, serta melibatkan siswa dalam penilaian diri sendiri dan penilaian sesama
siswa. Siswa perlu melakukan penilaian diri (self-assessment) untuk menyadari
kelemahan dan kekuatan mereka dalam pembelajaran, sementara guru harus
komunikasikan tujuan pembelajaran dan dorong siswa untuk melakukan self-assessment.
Umpan balik yang diberikan oleh guru dan siswa dalam kelas sangat penting karena dapat
memotivasi siswa, meningkatkan hasil belajar, dan mengembangkan kemampuan
metakognisi siswa. Keberhasilan penilaian formatif juga tergantung pada kemampuan
guru untuk mengorganisasi siswa dalam proses pembelajaran. Terdapat lima faktor kunci
yang dapat meningkatkan pembelajaran melalui penilaian formatif, termasuk
memberikan umpan balik yang efektif, melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung penilaian yang baik,
memahami dampak besar penilaian terhadap motivasi siswa, dan memperhatikan
kebutuhan siswa untuk menilai diri sendiri dan memahami cara meningkatkan hasil
belajarnya.

Umpan balik dalam konteks penilaian formatif adalah informasi yang


mengidentifikasi perbedaan antara pencapaian aktual siswa dan harapan atau standar
pembelajaran. Siswa juga memberikan umpan balik internal dalam proses pembelajaran
dan penilaian. Selain itu, umpan balik formatif juga dapat berfungsi sebagai penghubung
antara penilaian formatif dan penilaian sumatif serta pengembangan pembelajaran.

Umpan balik merupakan elemen yang penting dalam penilaian formatif. Kriteria
umpan balik yang baik sebagai berikut.
1. Membantu menjelaskan kinerja yang baik

2. Memfasilitasi pengembangan self-assessment (refleksi) dalam belajar;

3. Memberikan informasi yang berkualitas tinggi kepada siswa tentang hasil belajar
mereka;

4. Mendorong guru untuk berdialog dengan siswa selama pembelajaran;

5. Memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran;

6. Menyediakan kesempatan untuk menutup kesenjangan antara kinerja saat ini dan
yang diinginkan;

viii
7. Memberikan informasi kepada guru yang dapat digunakan untuk membantu
membentuk pengajaran.

Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:

• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang, kemudian


ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta
perbaikan proses pembelajaran.

• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja,


produk, proyek, portofolio), maupun tes.

• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan
balik atau melakukan intervensi.

• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan


anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung.

2) Penilaian Sumatif
Dalam penilaian Kurikulum Merdeka Penilaian sumatif dilakukan pada jenjang
pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah. Penilaian ini bertujuan untuk
menilai pencapaian hasil belajar siswa sebagai dasar dalam menentukan kenaikan kelas
dan kelulusan dari satuan pendidikan.Penilaian pencapaian hasil belajar siswa dilakukan
dengan membandingkan pencapaian hasil belajar siswa dengan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran.

Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:

• Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang
dikehendaki dalam tujuan pembelajaran dan pada akhir semester

• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa (kinerja,


produk, proyek, portofolio), maupun tes.

• Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah
dilakukan.

ix
B. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum Merdeka

1) Pengertian Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik
dari hasil pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan. Perumusan Standar
Kompetensi Lulusan berdasarkan antara lain: (1) tujuan pendidikan nasional, (2) tingkat
perkembangan Peserta Didik, (3) kerangka kualifikasi nasional Indonesia, dan (4) jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan bagi peserta didik terdiri atas :

a) Standar Kompetensi Lulusan pada pendidikan anak usia dini;

b) Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan dasar; dan

c) Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan menengah (SMA dan SMK)

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan standar


isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar
sarana prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Selain itu Standar
Kompetensi Lulusan juga digunakan sebagai pedoman dalam penentuan kelulusan
Peserta Didik dari satuan pendidikan.

Penggunaan Standar Kompetensi Lulusan untuk penentuan kelulusan peserta didik


dikecualikan bagi Peserta Didik pada pendidikan anak usia dini. Sedangkan untuk
Peserta Didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual harus
mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan Peserta Didik. Adapun kondisi dan
kebutuhan peserta didik ini ditentukan melalui asesmen yang dilakukan oleh ahli sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2) Fungsi/Tujuan Standar kompetensi Lulusan


Dalam Peraturan pemerintah No. 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
di jelaskan tujuan Standar Kompetensi Lulusan sebagai berikut: 1) Pasal 4 ayat (4): SKL
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan Standar Isi, Standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. 1) Pasal 6: Ayat (1): SKL pada satuan

x
pendidikan jenjang pendidikan dasar difokuskan pada penanaman karakter dengan nilai-
nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan numerasi peserta didik. Ayat (2): SKL pada
satuan pendidikan jenjang pendidikan menengah umum difokuskan pada pengetahuan
untuk meningkatkan kompetensi peserta didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut. Ayat (3): SKL pada satuan pendidikan jenjang pendidikan
menengah kejuruan difokuskan pada keterampilan untuk meningkatkan kompetensi
peserta didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti pendidiksn lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya. Ayat (4): SKL pada satuan pendidikan jenjang pendidikan tinggi
difokuskan pada persiapan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak
mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
bermanfaat bagi kemanusiaan. Demikianlah fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
berdasarkan jenjang-jenjang pendidikannya.

3) Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan Dasar

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) jenjang Sekolah Dasar (SD) pada Kurikulum
Merdeka difokuskan pada: 1) Persiapan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
beriman dan bertakwa kepada Allah swt., Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia; 2)
Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; dan 3) Penumbuhan
kompetensi literasi dan numerasi Peserta Didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Terkait Peserta Didik Berkebutuhan Khusus, penggunaan standar kompetensi lulusan


mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta
didik berdasarkan hasil asesmen yang kewenangannya dilakukan oleh satuan pendidikan,
dengan mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan
layanan peserta didik berkebutuhan khusus.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Dasar (SD) Kurikulum


Merdeka dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri atas:

1. Mengenal Tuhan yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya, memahami ajaran pokok
Agama Islam, melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur, menunjukkan
perilaku hidup sehat dan bersih, menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam
sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa, serta taat pada aturan agama.

xi
2. Mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan budayanya, mengenal dan
menghargai keragaman budaya di lingkungannya, melakukan interaksi antar budaya,
dan mengklarifikasi prasangka dan stereotip serta berpartisipasi untuk menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia;

3. Menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta berkolaborasi antar sesama tanpa
diskriminasi dengan bimbingan di lingkungan sekitar;

4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab sederhana, kemampuan mengelola pikiran dan


perasaan, serta tak bergantung pada orang lain dalam pembelajaran dan pengembangan
diri;

5. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan, membuat tindakan atau karya


kreatif sederhana, dan mencari alternatif tindakan untuk menghadapi tantangan,
termasuk melalui kearifan lokal;
6. Menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan menyampaikan kembali
informasi yang didapat atau masalah yang dihadapi;

7. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi berupa mencari dan menemukan


teks, menyampaikan tanggapan atas bacaannya, dan mampu menulis pengalaman dan
perasaan sendiri;
8. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan konsep, prosedur,
fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri
dan lingkungan terdekat.

xii
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa Standar Penilaian Kurikulum Merdeka
menetapkan persyaratan penilaian yang berkeadilan, objektif, dan edukatif. Penilaian
dilakukan dengan mengikuti prosedur yang mencakup perumusan tujuan, pemilihan
instrumen, pelaksanaan, pengolahan hasil, dan pelaporan. Sistem penilaian mencakup
penilaian formatif dan sumatif, dengan penekanan pada umpan balik yang efektif.

Selain itu, Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum Merdeka memuat kriteria minimal
yang mencakup sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Fungsinya mencakup
pedoman dalam pengembangan berbagai aspek pendidikan dan menentukan kelulusan
peserta didik. Adanya fleksibilitas dalam penggunaan standar untuk peserta didik
berkebutuhan khusus juga diperhatikan. Artikel ini memberikan gambaran komprehensif
tentang peran Standar Penilaian dan Standar Kompetensi Lulusan dalam konteks
Kurikulum Merdeka.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Alfath, Fara Nur Azizah, Dede Indra Setiabudi

Jurnal Riset Sosial Humaniora Dan Pendidikan 1 (2), 42-50, 2022

Rahman, Aulia. "Upaya peningkatan standar kompetensi lulusan." Adiba:


Journal Of Education 2.1 (2022): 122-132.

Abidin, Rahmat Zainal. "Penilaian Formatif dan Penilaian Sumatif." (2016).

https://www.mediaeducations.com/2022/07/standar-isi-kurikulum-merdeka-
jenjang.html?m=1 diakses pada 6 November 2023

https://wartaguru.id/standar-penilaian-kurikulum-merdeka-guru-wajib-tahu/2/
diakses pada 6 November 2023

14

Anda mungkin juga menyukai