Anda di halaman 1dari 12

TOKSIKOLIGI LINGKUNGAN

(IDENTIFIKASI PENCEMARAN LINGKUNGAN)

OLEH:
NAMA: ADI RAHMAN
NIM. 1413031022
SEMESTER/KELAS IV/A

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016

IDENTIFIKASI PENCEMARAN LINGKUNGAN


Indikator Pokok Materi:
1.1 Pengertian pencemaran, termasuk pencemaran tanah, udara, dan air.
1.2 Sumber pencemaran tanah, udara, dan air.
1.3 Proses pencemaran tanah, udara, dan air.
1.4 Dampak pencemaran tanah, udara, dan air.
1.5 Pencegahan pencemaran tanah, udara, dan air.
PEMBAHASAN:
1.1 Pengertian pencemaran, termasuk pencemaran tanah, udara, dan air.
Pencemaran adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan
sehingga menurunkan mutu lingkungan. Sedangkan lingkungan adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa faktor abiotik (benda mati) maupun
faktor biotik (makhluk hidup). Polutan atau bahan pencemar sendiri dapat berupa
debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat hadil dari
makhluk hidup, dan lain sebagainya. Apabila polutan berlebihan, ekosistem tidak
dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi. Suatu zat disebut polutan
bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup, hal ini
dapat terjadi jika terdapat pada kondisi yang jumlahnya melebihi jumlah normal,
berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak tepat. Jenis
pencemaran berdasarkan objeknya yaitu pencemaran air, udara dan tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan suatu bahan kimia buatan manusia yang
masuk dan merubah lingkungan alami tanah. Pencemaran tanah biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri, penggunaan pestisida,
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, dan pembuangan limbah industri
secara langsung ke tanah yang tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran Air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku
Mutu Lingkugan adalah masuk atau dimasukkannnya makhluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ke

tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi
lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1).
Pencemaran

Udara

adalah

masuk

atau

dimasukkannya mahluk

hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam lapisan yang mengelilingi
bumi.
1.2 Sumber pencemaran tanah, udara, dan air
Sumber penyebab dari terjadinya pencemaran lingkungan (tanah, air, dan
udara), yaitu: Aktifitas atau Proses Alam dan Kegiatan Manusia,
Aktivitas atau Proses Alam
Lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mengalami perubahan sebagian atau
menyeluruh. Biasanya perubahan total terjadi akibat bencana alam, seperti banjir,
lahar panas atau lahar dingin, letusan gunung berapi yang mengeluarkan partikelpartikel debu yang dapat mencemari udara, gempa, gelombang tsunami, angin
topan dan lain-lain.
Terjadinya kerusakan atau perubahan yang diakibatkan oleh faktor alam dapat
merusak habis semua komunitas yang ada di lingkungan tersebut. Komunitas itu
akan muncul kembali (suksesi) yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan
sampai ratusan tahun, contohnya suksesi pada Gunung Krakatau akibat letusan
dahsyat yang terjadi lebih dari 150 tahun yang lalu. Meskipun alam menjadi
sumber pencemar tetapi relatif jarang terjadi dan umumnya berdampak lokal dan
sesaat.
Kegiatan Manusia
Pencemaran lingkungan yang utama berasal dari kegiatan manusia seperti
kegiatan rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian dan transportasi.
Pencemaran tersebut berlangsung terus menerus dan dampaknya juga terus
dirasakan, bahkan beberapa diantaranya berdampak luas atau global. Faktor-faktor
penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil samping perbuatan
manusia meliputi: faktor Industrialisasi, faktor urbanisasi, faktor, faktor cara
hidup, kepadatan penduduk dan faktor perkembangan ekonomi. Faktor-faktor di
atas saling mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi,
maka faktor lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran

lingkungan tidak dapat dihindari. Contoh masing-masing faktor tersebut sebagai


berikut:
Faktor industrialisasi
Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga
menghasilkan barang yang dapat digunakan
Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk
menghasilkan energy
Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama prosesproses di atas
Faktor urbanisasi
Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan sistem transportasi
Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil samping
selama proses-proses di atas
Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan
Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energy
Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan-bahan untuk
hidup
Faktor cara hidup
Penggunaan barang kebutuhan secara berlebihan sehingga terbuang percuma
Tuntutan akan kemewahan
Pemborosan energy
Faktor perkembangan ekonomi
Meningkatnya penggunaan bahan sumber, misal BBM, hasil hutan
Meningkatnya sisa-sisa buangan sebagai hasil sampingan produksi barangbarang kepentingan dalam pabrik dan meningkatnya bahan pencemar
Tabel 1 Aktivitas manusia dan hasil samping yang ditimbulkan
No
.
1.

Jenis aktivitas
Rumah tangga

Hasil samping yang ditimbulkan


Pembuangan kotoran, air kotoran
Sampah
Pencemaran udara

2.

Transportasi

Kebutuhan tempat tinggal, dan lain-lain


Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran Suara
Kecelakaan

3.

Industri dan Pabrik

Kebutuhan tanah untuk jalan, dan lainlain


Pencemaran Udara
Pencemaran Air
Pencemaran tanah
Sampah/sisa-sisa sebagai buangan
Pencemaran panas
Suara/kebisingan

4.

Pertambangan

Kebutuhan tanah, dan lain


Pencemaran udara karena demu
Pencemaran air
Sampah/sisa-sisa sebagai buangan

5.

Pertanian

Kebutuhan tanah, dan lain-lain


Pencemaran Air
Pencemaran tanah
Buagan kotoran
Kebutuhan tanah, dan lain-lain

1.3 Proses pencemaran tanah, udara, dan air.


Proses pencemaran tanah
Tanah dikatagorikan subur apabila tanah mengandung cukup nutrisi bagi
tanaman maupun mikro organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi
memenuhi untuk pertumbuhan. Tanah dapat rusak karena terjadinya pencemaran
tanah.
Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana materi fisik, kimia, maupun
biologis masuk dan merubah alami lingkungan tanah. Pencemaran dapat terjadi
karena kegiatan rutin manusia maupun akibat keceroban, seperti kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan yang tercemar dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan armada pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari

tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Apabibila diklasifikasikan maka pencemaran tanah dapat terjadi karena halhal di bawah ini, yaitu : Pencemaran langsung : Pencemaran ini misalnya terjadi
karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan
pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan
lain-lainnya. Pencemaran melalui air : Air yang tercemar (mengandung bahan
pencemar/polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu
jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran melalui udara :
Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar
yang mengakibatkan tanah tercemar juga.
Bahan-bahan kimia termasuk pestisida dan berbagai bentuk detergen
disamping bermanfaat apabila dipergunakan secara berlebihan akan menimbulkan
berbagai bentuk pencemaran terhadap lingkungan termasuk tanah
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka
ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran
yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di
tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Proses pencemaran udara
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan,
berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur
berbahaya

ke

dalam

udara

atau

atmosfer

bumi.

Unsur-unsur

berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon


monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC),
sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb),
dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga
sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar udara.
Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya
pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan
faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam
contohnya adalah aktifitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan

gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan


yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.

Gambar 1.1 Pencemaran Udara


Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala
aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara
lain :
1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan
rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang
dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen,
keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah
debu.
4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan,
daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap,
debu, dan bau.
5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.

6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral,


dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap
dan gas.
7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan
kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama
adalah gas dan debu radioaktif.
Proses pencemaran air
Saat ini banyak air yang tidak dapat begitu saja digunakan. Tampaknya air itu
bersih, tetapi ternyata banyak mengandung limbah-limbah yang dibuang oleh
manusia. Limbah dapur, deterjen, pestisida, kotoran manusia dan sisa-sisa bahan
kimia lainnya yang mengubah bau air tersebut. Pengotoran sungai oleh pabrik
menyebabkan keracunan pada ikan dan manusia. Perusahaan penyaringan air
minum dapat dipersulit kerjanya sehingga tidak mampu mengalirkan air bersih ke
pemukiman warga.
Pencemaran air umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia. Zat-zat diterjen,
asam belerang, limbah rumah tangga dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan
pabrik-pabrik kimia atau industri yang mengakibatkan kualitas air berkurang
bahkan dapat menyebabkan bahaya bagi hewan maupun bagi tumbuh-tumbuhan.
Berikut dibawah ini merupakan skema proses dari pencemaran air:

Gambar 1.2 Skema Pencemaran Air


Pencemaran air merupakan suatu perubahan kualitas fisik, kimia dan biologi
air yang tidak diinginkan, sehingga dapat menimbulkan kerugian kerena
mempengaruhi sistem kehidupan.
Apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan
melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak
membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air sebenarnya
tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam kenyataannya masih banyak industri
atau

suatu

pusat

kegiatan

kerja

yang

membuang

limbahnnya

ke

lingkunganmelalui sungai, danu atau langsung ke laut. Pembuangan air limbah


secara langsung ke lingkungan inilah yang menjadi penyebab utama pencemaran
air.
1.4 Dampak pencemaran tanah, udara, dan air.
Dampak dari sumber pencemaran tanah, udara, dan air terhadap lingkungan
dan ekosistem. menimbulkan gejala negative bagi lingkungan dan ekosistem itu
sendiri, diantaranya (dalam Gunadi, 2012):
1) Peledakan Hama. Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator.
Karena predator punah, maka . serangga hama akan berkembang tanpa
kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa
species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantasnya, diperlukan
dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin
meningkat.
2) Punahnya Species. Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis
hewan mengalami keracunan, kemudian mati. Berbagai species hewan
memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan.
Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar.
Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar,
ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa

tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan
tersebut akan mati.
3) Pemekatan Hayati. Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai
makanan dan jaring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan
dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut tersebut
dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh ikan . Jika ikan ini
ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam
tubuh manusia. Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh
makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa inggris
dikenal sebagai biomagnification)..
4) Efek Rumah Kaca. Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas
CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di
atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar.
Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga
tidak dapat menyerap CO2
5) Keracunan dan Penyakit. Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan
makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat
mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf,
menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
6) Gangguan Keseimbangan Lingkungan. Punahnya species tertentu dapat
mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaringjaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan
lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
7) Terbentuk Lubang Ozon. Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu
permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan
menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan
spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer
terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung
(tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon,
akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut
berlubang.

8) Kesuburan Tanah Berkurang. Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna


tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk
terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat
menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya, Hendaknya dilakukan
pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem penanaman
berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya
menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
1.5 Pencegahan pencemaran tanah, udara, dan air.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan,
seperti:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan
secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan,
pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah
pencegahan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan
lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-undang
tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh
presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya
AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang
lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit
pengolahan limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan,

pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat
yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat
akan pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan.
Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Astalog. 2015. Cara Pencegahan Pencemaran Lingkungan dalam
http://www.astalog.com/1739/cara-pencegahan-pencemaranlingkungan.html diunduh pada 20 Maret 2016
Blogger. 2009. Pencemaran Tanah dalam
http://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2009/07/pencemarantanah.html#sthash.Tv11MYnr.dpuf diunduh pada 19 Maret 2016
Blogger. 2014 Penyebab Pencemaran Udara dalam
http://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara/

diunduh

pada 20 Maret 2016


Kurniawati, Dwi. 2015. Pencemaran Air dalam
https://dwikurniawati24.wordpress.com/lingkungan/pencemaran-air/
diunduh pada 19 Maret 2016
Blogger. 2012. Sumber Pencemaran Lingkungan dalam
http://ilmulingkungan.com/sumber-pencemaran-lingkungan/ diunduh pada
20 Maret 2016
Gunadi, Irpal dkk. 2012. Psikologi Lingkungan. Universitas Islam Riau

Anda mungkin juga menyukai