SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
ii
HALAMAN PERNYATAAN NON PLAGIAT
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan Tugas
Akhir yang berjudul “Analisis In Silico Senyawa Dalam Berbagai Varietas Beras
(Oryza sativa L.) Pada Reseptor Antioksidan Dengan Metode Docking”
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat, maka saya akan menerima
sanksi yang telah ditetapkan.
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 17330739
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : Maret 2020
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat dan salam tidak lupa pula saya
sampaikan ke pangkuan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat
beliau. Berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak yang telah membantu
sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Analisis In Silico Dalam Berbagai
Varietas Beras (Oryza sativai L.) Pada Reseptor Antioksidan” dapat
diselesaikan. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Farmasi di Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Institut Sains
dan Teknologi Nasional. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Desy Muliana Wenas, M. Si ; Ibu Ritha Widyapratiwi S.Si., MARS., Apt
dan Ibu Dr. Esti Mumpuni, M. Si., Apt selaku dosen pembimbing dengan penuh
kesabaran telah membimbing, memberikan arahan, saran serta dukungan moril
yang sangat berharga dalam proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada berbagai pihak :
1. Dekan Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta, ibu Dr.
Refdanita, M. Si., Apt.
2. Ketua Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi ISTN Jakarta, ibu Jenny
Pontoan, M. Farm., Apt.
3. Pembimbing Akademik Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi ISTN,
Jakarta, Pak Saiful Bahri, M. Si.
4. Seluruh Dosen Farmasi dan Staf Karyawan Program Studi Farmasi, Fakultas
Farmasi ISTN, Jakarta;
5. Kedua orang tua dan adik serta seluruh keluarga yang tidak henti-hentinya
dengan ketulusan cinta selalu mendoakan dan memberikan dukungan,
semangat dan dorongan secara moril dan materil yang tidak terhingga serta doa
nya selama ini;
v
6. Teman sejawat, teman angkatan 2017 konversi genap Fakultas Farmasi dan
semua pihak yang telah memberikan banyak perhatian, inspirasi, semangat
bantuan serta dukungan selama pendidikan, penelitian dan dalam
menyelesaikan studi skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Sampai jumpa dilain kesempatan;
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran sangt penulis harapkan. Tidak ada yang pantas diberikan,
selain balasan dari Allah SWT yang Maha Kuasa untuk kemajuan kita bersama.
Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan di masa yang akan datang.
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Sains Dan Teknologi Nasional, saya yang
bertanda tangan di bawah ini:
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Institut Sains dan Teknologi Nasional berhak menyimpan, mengalih
media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database) softcopy dan
hardcopy, merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Maret 2020
Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
Rice varieties has potential as an antioxidant with free radicals. The research aim to get
candidates for the rice varieties compound that has antioxidant affinity with molecular
docking and to analyze the selectivity of the rice varieties compound with target
proteins (5FIW, 5YTO, 2F8A). The result of the research that rice varieties can repair
the activity of antioxidant on body, to prove this, as a first step can be done with
computational chemistry using molecular docking. Software used for molecular
docking is YASARA, MarvinSketch, PLANTS and VMD. This research used three
different types of comparison compound, that is Vitamin C, Vitamin E and Quercetin.
The validates target protein consist of 3 receptors with PDB codes 5FIW
(Myeloperoxidase), 5YTO (Superoxide Dismutase dan 2F8A (Glutathion peroxidase).
Based on this research compounds that are active have been obtained on each receptors
that is Tocotrienol and Oryzanol at the receptors with PDB code 5FIW and
Proanthocyanidin, Tocotrienol and Oryzanol at the receptors with PDB code 5YTO.
Tocotrienol at receptor with PDB code 2F8A for comparison of vitamin E.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.......................viii
ABSTRAK...........................................................................................................viii
ABSTRACT...........................................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5
2.1 Klasifikasi Beras (Oryza sativa L.)................................................................5
2.1.1 Beras Putih (Oryza sativa L.)..................................................................5
2.1.2 Beras Hitam (Oryza sativa Indica.).........................................................6
2.1.3 Beras Merah (Oryza nivara.)...................................................................6
2.1.4 Komponen Bioaktif Beras Sebagai Antioksidan.....................................7
2.2 Radikal Bebas.................................................................................................8
2.3 Pengertian Antioksidan..................................................................................9
2.3.1 Antioksidan Bahan Alamiah..................................................................10
2.3.2 Flavonoid...............................................................................................10
2.3.3 Antosianin..............................................................................................11
2.3.4 Vitamin C..............................................................................................11
2.3.5 Vitamin E...............................................................................................12
2.3.6 Kuersetin................................................................................................13
2.4 Enzim............................................................................................................14
2.5 Enzim Antioksidan.......................................................................................15
2.5.1 Superoksida Dismutase.........................................................................15
2.5.2 Glutation Peroksidase............................................................................16
2.5.3 Myeloperoksidase..................................................................................18
DAFTAR GAMBAR
1. Apakah 20 senyawa dari 3 jenis varietas beras yaitu beras putih (Oryza sativa L.),
beras hitam (Oryza sativa Indica), dan beras merah (Oryza nivara) memiliki aktivitas
antioksidan pada reseptor (Myeloperoksidase, Superoksida dismutase, Glutation
peroksidase), dengan menggunakan protein target sebagai ligan (5FIW, 5YTO,
2F8A) ?
2. Bagaimana visualisasi ikatan molekul antara senyawa yang aktif sebagai antioksidan
dengan reseptor dan ligan yang digunakan tersebut ?
1. Mendapatkan kandidat senyawa dalam berbagai varietas beras (Oryza sativa L.)
yang memiliki aktivitas antioksidan dengan molecular docking dan menganalisis
selektivitas senyawa dalam berbagai varietas beras (Oryza sativa L.) terhadap enzim
antioksidan dengan protein target (5FIW, 5YTO, 2F8A).
2. Mengetahui aktivitas senyawa dalam berbagai varietas beras (Oryza sativa L.)
sebagai enzim antioksidan dengan protein target (5FIW,5YTO, 2F8A).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophyta
Class : Magnoliopsida
Superorder : Lilianae
Order : Poales
Family : Poaceae
Genus : Oryza
Subdivision : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Order : Poales
Radikal bebas dalam illmu kimia adalah atom atau molekul yang mempunyai satu
atau lebih elektron tak berpasangan pada orbital terluarnya, sedangkan oksidan adalah
atom atau molekul yang bersifat dapat menarik elektron. Oleh karena radikal bebas juga
mempunyai sifat sebagai penarik elektron, maka radikal bebas juga bersifat sebagai
oksidan. Tidak semua oksidan adalah radikal bebas, tetapi semua radikal bebas adalah
oksidan. Oksigen (O2) selama ini dianggap sebagai senyawa yang sangat diperlukan
bagi semua mahkluk hidup, akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Pada satu sisi,
organisme memerlukan O2 untuk kehidupannya akan tetapi pada sisi lain oksigen justru
bersifat racun. Sifat racun dari O2 tersebut didasarkan atas semua mahkluk hidup pada
proses metabolisme yang melibatkan O2 melalui reaksi oksidasi reduksi. Reaksi tersebut
dapat menghasilkan metabolit-metabolit yang bermanfaat maupun yang merugikan.
Metabolit-metabolit tersebut termasuk beberapa senyawa oksigen reaktif yang berupa
oksidan maupun radikal bebas yang dapat berpengaruh jelek sebagai penyebab
timbulnya proses degeneratif, proses penuaan dini maupun terinduksinya proses
keganasan.
Baru pada dekade terakhir diketahui bahwa metabolisme O2 dan proses oksidasinya
pada sel-sel hidup ternyata dapat membentuk senyawa turunan O2 yang bersifat tidak
stabil dan disebut sebagai Senyawa Oksigen Reaktif (SOR) atau Reactive Oxygen
Species (ROS). SOR ini oleh berbagai kalangan ilmiah dipercaya sebagai pemicu
terjadinya berbagai penyakti degeneratif, misalnya penuaan dini, penyakit degeneratif
antara lain, artritis rheumatoid, Parkinson dan Alzheimer, aterosklerosis, diabetes,
radang kronik dan perubahan neoplastik (kanker). Selain berasal dari hasil metabolisme,
senyawa oksidan dan radikal bebas juga dapat berasal dari polusi udara, pencemaran
lingkungan dan logam berat, yang dimetabolisme sebagai senyawa xenobiotik. Senyawa
oksidan, radikal bebas dan polutan-polutan tersebut secara bersama-sama atau sendiri-
sendiri dapat mengganggu kelangsungan hidup sel yang pada akhirnya dapat
menghentikan proses kehidupan organisme (Suhartono, 2016).
a) Memusnahkan radikal bebas yang dihasilkan oleh proses oksidatif. Dalam hal
ini peran dari enzim-enzim seperti superoksida dismutase, katalase dan peroksidase
akan melakukan tugas itu.
b) Mengurangi pembentukan radikal bebas.
c) Mengikat ion logam yang terlibat dalam pembentukan radikal bebas, sehingga
pro-oksidan itu tidak dapat bekerja. Contoh : transferrin, seruloplasmin, albumin.
d) Memperbaiki sasaran.
e) Menghancurkan molekul yang rusak dan menggantinya dengan yang baru.
2.3.2 Flavonoid
Fungsi senyawa flavonoid sangat penting bagi tanaman pada pertumbuhan dan
perkembangannya. Fungsi tersebut seperti penarik perhatian hewan pada proses
penyerbukan dan penyebaran benih, stimulant fiksasi nitrogen pada bakteri
Rhizobium, peningkatan pertumbuhan tabung serbuk sari, serta reabsorbsi nutrisi dan
mineral dari proses penuaan daun senyawa juga dipercaya memiliki kemampuan
untuk pertahanan tanaman dari herbivore dan penyebab penyakit serta senyawa ini
membentuk dasar untuk melakukan interaksi alelopati antar tanaman (Andersen dan
Markham, 2006).
Antosianin merupakan golongan flavonoid dengan tiga atom karbon yang diikat
oleh sebuah atom oksigen untuk menghubungkan dua cincin aromatik benzene (C₆H₆)
di dalam struktur utamanya. Antosianin juga merupakan senyawa turunan polifenol
yang keberadaannya sangat melimpah di alam dengan keanekaragaman dalam berbagai
jenis tumbuhan dan memiliki banyak fungsi fisiologis penting pada setiap organisme
hidup. Antosianin selain bertanggung jawab memberikan warna oranye hingga hitam
pada tumbuhan tingkat tinggi, antosianin juga berperan sebagai pelindung dari adanya
cekaman biotik dan abiotik, serta sebagai foto protektor terhadap radiasi sinar UV-B.
Pemanfaataan antosianin pada tumbuhan lebih banyak dipergunakan dalam bidang
pangan; kesehatan (sediaan farmasi); dan industri (kosmetik) karena tidak memiliki
efek berbahaya. Efektifitas antosianin yang baik untuk menjaga kesehatan dan
menurunkan kadar penyakit kronis yaitu apabila mengonsumsi antosianin pada wanita
antara 19,8 – 64,9 mg dan pada pria sekitar 18,4 – 44,1 mg setiap hari (Priska dkk,
2018).
2.3.4 Vitamin C
Vitamin C dengan nama lain ascorbic acid atau L-Asam askorbat, memiliki
rumus kimia C6H8O6 serta berat molekul 176,13. Vitamin C berbentuk hablur atau
serbuk putih atau agak kuning, oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna
gelap. Dalam keadaan kering, stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. Melebur
pada suhu lebih kurang 190o. Vitamin C mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene.
2.3.5 Vitamin E
Vitamin E adalah vitamin yang larut dengan baik dalam lemak dan melindungi
tubuh dari radikal bebas. Vitamin E juga berfungsi mencegah penyakit hati, mengurangi
kelelahan, membantu memperlambat penuaan karena vitamin E berperan dalam suplai
oksigen ke darah sampai dengan ke seluruh organ tubuh. Vitamin E (tokoferol)
merupakan suatu zat penyapu radikal bebas lipofilik dan antioksidan paling banyak
dialam. Vitamin E berfungsi sebagai pelindung terhadap peroksidasi lemak di dalam
membran. Vitamin E terdiri dari struktur tokoferol, dengan berbagai gugus metil
melekat padanya dan sebuah rantai sisi fitil. Diantara struktur tersebut α-tokoferol
adalah antioksidan yang paling kuat. Vitamin E juga menguatkan dinding pembuluh
kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun.
2.3.6 Kuersetin
Kuersetin merupakan flavonoid golongan flavonol memiliki nama 2-3,4-
dihiroksipenil)-3,5,7-trihidroksil-4H-1-benzopiran-4one. Senyawa ini merupakan
bioflavonoid yang terbentuk dari daridua gugus benzen yang terikat pada cincin
heterocyclicpyrane. Kuersetin merupakan flavonoid yang banyak di jumpai di
alam. Kuersetin sebagai antioksidan dapat melindungi tubuh dari beberapa
penyakit generatif dengan cara menangkap radikal bebas dan menghelat ion
logam transisi .
2.4 Enzim
Enzim adalah suatu katalis biologi atau substansi yang dapat mencepat reaksi
kimia. Berdasarkan mekanisme reaksi yang dikatalisis, The International Union Of
Sebagian besar enzim merupakan protein, tetapi ada pula molekul RNA yang
bersifat katalitik dan dikenal sebagai ribosom. Beberapa enzim memiliki molekul kecil
non-protein atau ion logam yang berpartisipasi dalam pengikatan substrat atau katalisis
reaksi. Komponen ini disebut gugus prostetik, kofaktor, dan koenzim. Jenis dan jumlah
substrat dapat mempengaruhi aktivitas enzim, baik berupa penigkatan aktivitas (induksi
enzim) maupun penurunan aktivitas enzim (inhibisi enzim). Induksi enzim terjadi akibat
peningkatan produksi enzim sedangkan inhibisi enzim terjadi akibat pengikatan
molekul lain baik secara kompetitif maupun non-kompetitif. Inhibitor kompetitif dan
non-kompetitif dibedakan berdasarkan faktor kinetika. Inhibitor kompetitif memiliki
situs aktif yang sama dengan substrat dan peningkatan konsetrasi substrat akan
mengurangi pengaruh inhibisi sedangkan inhibitor non-kompetitif memiliki situs aktif
yang berbeda dengan substrat dan peningkatan kosentrasi substrat tidak akan
berpengaruh pada proses inhibisi. Tanpa adanya enzim kecepatan sebagian reaksi kimia
tidak dapat terukur, bahkan reaksi yang sederhana seperti hidrasi CO₂ dikatalisis oleh
enzim yaitu karbonat anhidrase, pemindahan CO₂ dari jaringan ke darah dan dari darah
ke udara akan kurang sempurna tanpa adanya enzim (Stryer, 2000).
Glutation (GSH) adalah enzim yang mampu menangkap radikal bebas didalam
sel. Glutation diproduksi di dalam dan di luar sel serta di seluruh organ tubuh, disintesis
didalam sel memerlukan beberapa enzim spesifik dalam proses pembentukannya.
Glutation terdiri dari tiga asam amino yaitu sistin, glisin, dan asam glutamat (Yuslianti,
2017).
Glutation yang merupakan substrat enzim berupa senyawa tiol dengan berat
molekul rendah. Glutation terdapat pada hewan, tanaman, dan beberapa bakteri. Enzim
glutation peroksidase merupakan protein dengan berat molekul 80.000 dari empat
subunit yang identik, masing-masing mengandung satu atom selenium pada sisi
aktifnya. Selain mengkatalisis H₂O₂, GPx dapat memecahkan senyawa peroksida
lainnya dengan menggunakan GHS sebagai pendonor hidrogen. Senyawa peroksida
yang dapat dikatalisis olej GPx diantaranya : asam lemak hidroperoksida (contohnya
linoleat dan linolenat, hasil peroksida asam), kolestrol 7ꞵ- hidriperoksida dalam jumlah
sedikit, dan berbagai peroksida sintetik misalnya cumene dan t-butil hidroperoksida,
yaitu senyawa yang sering digunakan sebagai penguji enzim in vitro. Sistem glutation
(glutation, glutation peroksidase dan glutation reduktase) adalah kunci pertahanan tubuh
untuk melawan hidrogen peroksida dan peroksida lainnya. Terdapat empat macam
enzim glutation peroksidase
2.6 Reseptor
Reseptor adalah molekul protein yang secara normal diaktivasi oleh transmitor
atau hormon. Saat ini banyak reseptor yang telah banyak diketahui urutan asam
aminonya. Reseptor obat adalah suatu makro molekul dapat berupa lipoprotein, asam
nukleat yang jelas dan spesifik terdapat dalam jaringan sel hidup, mengandung gugus -
gugus fungsional atau atom - atom terorganisasi. Terdapat empat jenis reseptor utama
yaitu: (Neal, 2006)
1. Agonist (ligand) gated channel terdiri dari subunit protein yang membentuk
pori sentral (misal: reseptor nikotin, reseptor GABA).
Ada 2 metode dalam perancangan senyawa obat baru yang menggunakan penapisan in
silico yaitu: metode yang didasarkan pada senyawa yang diketahui berikatan dengan
target atau dikenal dengan sebutan ligan (Ligand-Based Drug Design/LBDD) dan
berdasarkan struktur maupun reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas suatu
senyawa dalam tubuh (Struktur-Based Drug Design/ SBDD).
Bioinformatika adalah salah satu disiplin ilmu yang melibatkan ilmu biologi,
ilmu komputer, statistika dan teknologi informasi didalamnya (Dimmock, Easton dan
Leppard, 2007). Contoh topik utama bidang ini meliputi basis data untuk mengelola
Interaksi ligan dengan protein terjadi hanya apabila tedapat kecocokan (fit)
bentuk dan volume diantara molekul ligan dan situs aktif atau situs tambat protein
tersebut. Selain itu, gugus-gugus fungsional pada molekul ligan itu harus berada pada
posisi yang memadai dari asam-asam amino yang menjadi pasangannya pada situs aktif
atau situs tambal tersebut (Rosyida, 2016). Kecocokan antara molekul ligan dan situs
aktif atau situs tambat proteinnya adalah demikian spesifik, bagaikan kecocokan lubang
kunci dengan anak kuncinya lock and key. Untuk menuju kecocokan ini, situs aktif atau
situs tambat mendesak pengubahan konformasi ligan. Bersama dengan pengubahan
konformasi tersebut, dibebaskanlah sejumlah energi yang dinamakan energi Gibbs
Dari kecocokan yang telah tercapai, maka konformasi yang dianut oleh molekul
ligan dinamakan konformasi bioaktif (Motiejunas, 2007), sedangkan rangkaian posisi
gugus fungsional yang penting dari ligan pada konformasi bioaktif itu dinamakan
farmakofor (Alvarez, 2005). Metode docking dapat memprediksikan struktur 3D dari
kompleks ligan protein (Foloppe, 2009). Ligan dapat melekat pada binding side protein
sehingga terjadi interaksi antar molekuler. Sebelum melakukan docking perlu dilakukan
validasi internal yaitu validasi RMSD (Root Mean Square Deviation). Validasi RMSD
merupakan validasi dasar dan standar untuk stimulasi docking molekul dengan melihat
kemampuan simulasi untuk mereproduksi pose dan struktur ligan ko-kristal . Fungsi
obyektif yang umumnya digunakan untuk menilai kemampuan ini adalah RMSD.
RMSD menggambarkan penyimpanan (deviasi) jarak pose hasil docking dibandingkan
dengan pose 3D dari ligan target (struktur kode PDB) yang dihitung dan
divisualisasikan dengan menggunakan software untuk visualisasi grafis molekuler
(YASARA dan PYMOL) (Martoprawiro, 1998).
Salah satu aplikasi kimia komputasi yang cukup memadai untuk penemuan obat adalah
PLANTS ( Protein-Ligand ANT System). PLANTS digunakan untuk simulasi docking.
Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di http://tcd.uni-konstanz.de/plants_download/.
2. Aplikasi YASARA
YASARA merupakan aplikasi untuk pemodelan molekul grafis dan simulasi untuk
Windows dikembangkan sejak tahun 1993. Penggunaan antar muka yang intuitif, grafis,
dan pendukung untuk photorealistic graphics, menampilkan autostereoscopic dan
perangkat input, yang didukung oleh PVL (Portable Vector Languange) kerangka
pengembangan baru yang memberikan akses pada perangkat lunak tradisional. PVL
memungkinkan untuk memvisualisasikan protein menjadi protein terbesar sekalipun
dan memungkinkan untuk dilakukannya simulasi secara real-time dengan keakuratan
yang tinggi pada komputer standar sehinngga molekul yang dikerjakan dapat dinamis
Aplikasi ChemSketch atau Marvin sketch merupakan suatu program yang dapat
digunakan untuk menggambarkan dan mengedit struktur, reaksi, atau menghitung
struktur data kimia dengan operasi yang intuifit. Marvinsketch juga dapat menetapkan
stereokimia, charge, valensi, radikal dan isotop untuk setiap atom. Marvin Sketch juga
dapat digunakan untuk penambhan hidrogen dan membuat struktur 2 dimensi dan 3
dimensi. Program ini dapat diunduh secara gratis melalui alamat situs
http://www.chemaxon.com/product/marvin/marvinsketch.
VMD (Visual Molecular Dinamic) adalah program yang didesain untuk memvisualisasi
dan analisis biopolimer seperti protein, asam nukleat, dan membran. VMD dapat
berjalan di atas platform UNIX, Mac OS dan Microsoft Windows. Selain itu VMD juga
dapat memvisualisasi data-data dari dinamika molekular, simulasi dan lainnya. Program
ini dapat diunduh secara gratis melalui https://www.ks.uiuc.edu/Research/vmd.
. Aplikasi Statitistik R
Aplikasi statistik R merupakan suatu aplikasi yang dikembangkan oleh AT&T bell
Laboratories pada tahun 1970, dimana dapat diunduh secara garis di www.r-
project.com. Pada penelitian ini digunakan aplikasi statistik R versi i386 3.0.1 untuk
pengujian “one tailed test” guna mendapatkan p-value. Aplikasi statistik R bersifat
multiflatform, yakni dapat digunakan baik pada sistem operasi Windows.
1. Bahan uji yang digunakan dalam metode molecular docking berupa bahan
virtual dalam data base yaitu :
a. Senyawa uji dalam 3 jenis beras putih (Oryza sativa L.), beras hitam (Oryza
sativa Indica), dan beras merah (Oryza nivara) berdasarkan bioaktifnya
Tocotrienol, Oryzanol I, Oryzanol II, A- Oryzanol I, A- Oryzanol II, A-
Oryzanol III, C- Oryzanol I, C- Oryzanol II, Gamma- Oryzanol I, Gamma-
Oryzanol II, Gamma- Oryzanol III, Gamma- Oryzanol IV dan Gamma-
Oryzanol V pada tabel 3.1
b. Senyawa pembanding (vitamin C, vitamin E dan kuersetin).
c. Enzim (myelopeoksidase), (superoksida dismutase) dan (glutation
peroksidase).
d. Protein target yaitu 5FIW, 5YTO dan 2F8A.
Tabel 3.1 Struktur senyawa varietas beras (Oryza sativa L.) yang diunduh pada
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/
No. Nama senyawa Nama IUPAC Stuktur kimia
1 Peonidin-3- (2S,3R,4S,5S,6R)-2-[5,7-
glucoside dihydroxy-2-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)chromenyli
um-3-yl]oxy-6-
(hydroxymethyl)oxane-
3,4,5-triol
2 Sianidin-3- (2S,3R,4S,5S,6R)-2-[2-
glucoside (3,4-dihydroxyphenyl)-5,7-
dihydroxychromenylium-
3-yl]oxy-6-
(hydroxymethyl)oxane-
3,4,5-triol;chloride
3 Malvidin-3- (2S,3R,4S,5S,6R)-2-[5,7-
glucoside dihydroxy-2-(4-hydroxy-
3,5-
dimethoxyphenyl)chromen
ylium-3-yl]oxy-6-
(hydroxymethyl)oxane-
3,4,5-triol
4 Delphinidin-3- (2S,3R,4S,5S,6R)-2-[5,7-
glucoside dihydroxy-2-(3,4,5-
trihydroxyphenyl)chromen
ylium-3-yl]oxy-6-
(hydroxymethyl)oxane-
3,4,5-triol
5 Pelargonidin-3- (2S,3R,4S,5S,6R)-2-[5,7-
glucoside dihydroxy-2-(4-
hydroxyphenyl)chromenyli
um-3-yl]oxy-6-
(hydroxymethyl)oxane-
3,4,5-triol
7 Proantosianidin (3R)-2-(3,5-dihydroxy-4-
methoxyphenyl)-8-
[(2R,3R,4R)-3,5,7-
trihydroxy-2-(4-
hydroxyphenyl)-3,4-
dihydro-2H-chromen-4-
yl]-3,4-dihydro-2H-
chromene-3,5,7-triol
8 Tocotrienol -methyl-2-[(3E,7E)-4,8,12-
trimethyltrideca-3,7,11-
trienyl]-3,4-
dihydrochromen-6-ol
9 Oryzanol 1 (1R,3S,6R,8S,11R,15S,16S
)-7,7,11,16-tetramethyl-
15-[(2S)-6-methyl-5
methylideneheptan-2-yl]-
6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] (E)-
3-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
11 A-Oryzanol I [7,7,12,16-tetramethyl-15-
(6-methylhept-5-en-2-yl)-
6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] (E)-
3-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
12 A-Oryzanol II [(1S,3R,6S,8R,11S,12S,15
R,16R)-7,7,12,16-
tetramethyl-15-[(2R)-6-
methylhept-5-en-2-yl]-6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] 3-(4-
hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
14 C-Oryzanol I [(1S,3R,6S,8R,11S,12S,15
R,16R)-7,7,12,16-
tetramethyl-15-[(2R)-6-
methyl-5-
methylideneheptan-2-yl]-
6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] 3-(4-
hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
15 C-Oryzanol II [(1S,3R,6S,8R,11S,12S,15
R,16R)-7,7,12,16-
tetramethyl-15-[(2R)-6-
methyl-5-
methylideneheptan-2-yl]-
6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] (E)-
3-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
17 Gamma- [7,7,12,16-tetramethyl-15-
Oryzanol II (6-methylhept-5-en-2-yl)-
6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] 3-(4-
hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
18 Gamma- [(1S,3R,6S,12S,15R,16R)-
Oryzanol III 7,7,12,16-tetramethyl-15-
(6-methylhept-5-en-2-yl)-
6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] (E)-
3-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
20 Gamma- [(1R,3R,6S,8R,11S,12S,15
Oryzanol V R,16R)-7,7,12,16-
tetramethyl-15-[(2R)-6-
methylhept-5-en-2-yl]-6-
pentacyclo[9.7.0.01,3.03,8
.012,16]octadecanyl] (E)-
3-(4-hydroxy-3-
methoxyphenyl)prop-2-
enoate
2. Senyawa pembanding
1 Vitamin C
(2R)-2-[(1S)-1,2-dihydroxyethyl]-3,4-dihydroxy-
2H-furan-5-one
(2R)-2,5,7,8-tetramethyl-2-[(4R,8R)-4,8,12-
trimethyltridecyl]-3,4-dihydrochromen-6-ol
3 Quercetin
2-(3,4-dihydroxyphenyl)-3,5,7-
trihydroxychromen-4-one
. Protein target
Tabel 3.3. Struktur kristal target yang diunduh dari http://www.rcsb.org/ : 5FIW, 1V4S,
5YTO dan 2F8A.
No Kode PDB Struktur
2 5YTO
3 2F8A
.2 Prinsip Percobaan
.6 Metode Penelitian
1. Preparasi Enzim
a. Struktur komplek protein dalam format (.pdb) didapatkan dari Protein Data
Bank (PDB) di download dari situs http://mm.rcsb.org/
b. Dipreparasi kembali dengan program YASARA.
c. Dari prosedur ini dapat diperoleh dua file yaitu protein.mol2 dan
ref_ligand.mol2.
5. Docking Ligand Uji Dengan Visualisasi Interaksi Antara Ligand dan Reseptor
a. Dijalankan aplikasi PLANTS dengan hardware dengan sistem operasi
Windows 64 bit melalui Command Prompt (CMD).
b. Dilakukan docking antara masing – masing ligand senyawa uji menggunakan
program PLANTS.
c. Dari hasil docking diperoleh score docking ligand senyawa uji, nilai ini akan
dibandingkan dengan score docking ligand senyawa pembanding sebagai
kontrol positif.
Diperoleh file.protein.mol2,
ref_ligand.mol2 dan ligand.mol2
Docking interaksi protein dan ligan pada penelitian ini digunakan struktur-
struktur protein yang dapat diunduh pada situs https://www.rcsb.org (Protein Data
Bank) dengan mengetik pada kolom search “Myeloperoxidase”, “Superoxide
dismutase”, dan “Gluthation peroxidase” sehingga akan muncul beberapa kode protein
pada laman tersebut. Jenis enzim yang terdapat pada PDB mencapai ribuan enzim,
pemilihan enzim berdasarkan enzim yang digunakan oleh manusia. Tiga (3) enzim
dipilih dan digunakan sebagai reseptor antioksidan, dimana enzim tersebut berperan
dalam penghambatan radikal bebas. Enzim antioksidan pertama yang dipilih yaitu
5FIW merupakan sktuktur kristal dari enzim manusia MPO (Myeloperoxidase 1,7
Angstroms Resolution). Myeloperoksidase adalah enzim antioksidan yang mengandung
heme disekresi oleh sel-sel fagosit setelah adanya aktivasi dari mekanisme respitory
burst yaitu peningkatan langsung kebutuhan oksigen yang tinggi. MPO berperan pada
subspesies leukosit termasuk neutrofil dan juga makrofag dalam plasma sehingga enzim
MPO dapat mengkatalis reactive oxidant species atau radikal bebas (Suhartono, 2016).
Enzim antioksidan kedua yang dipilih yaitu 5YTO merupakan stukrur kristal
Superoxide dismutase 1 (hSOD1) in complex with a nathalene catechol linked
compound pada manusia yang terdapat interaksi antara enzim dengan unik ligand yaitu
GOL (gliserol). Superoksida dismutase merupakan antioksidan enzimatik yang
dihasilkan oleh rantai transport elektron pada rantai pernapasan sel yang menghasilkan
hidrogen peroksida. Superoksida dismutase terdiri dari MnSOD (mitokondria) dan
Enzim antioksidan ketiga yang dipilih yaitu 2F8A merupakan stuktur kristal
selenocysteine to glycine mutant of human Gluthation peroxidase 1 dengan unik ligand-
nya yaitu MLA (Malonic acid). Glutation peroksidase (GPx) adalah enzim antioksidan
yang mengandung selenium dengan mekanismenya yaitu dapat mengkatalis perubahan
hidrogen peroksida dan oksigen yang dibentuk oleh enzim SOD di dalam sitosol dan
mitokondria (Indrayati, 2014).
Kriteria pemilihan enzim antioksidan yang dapat digunakan dalam metode
molecular docking yaitu struktur dalam bentuk kristal karena bentuknya yang sudah
disesuaikan dengan struktur asli dari respetor serta memiliki nilai resolusi yang baik.
Nilai resolusi atau biasa disebut dengan Root Mean Square Deviation (RMSD) yang
didapatkan dengan validasi reseptor dengan molecular docking.
Setelah divalidasi dipilih reseptor atau enzim antioksidan yang menghasilkan nilai yang
kurang dari 5 Å (Astuti, 2017).
Gambar 4.1 Validasi reseptor 5FIW, hijau = native ligand, merah = hasil docking
terbaik native ligand dengan reseptor.
Gambar 4.3 Validasi reseptor 2F8A, hijau = native ligand, merah = hasil docking
terbaik native ligand dengan reseptor.
Tabel 4.2 Hasil simulasi docking senyawa uji pada enzim (Myloperoxidase) dengan
ligan 5FIW
* = beras merah
* = beras hitam
-80
E I I I I III lI II lI II III
ol ol lI ol lI ol ol IV
ol
V
m
in
i en z a n no zan no nol a no n a no n nol nol n
a r a a a z a z a a a
vit co
t y yz ry yz yz ry yz ry yz yz za yz
-85 Or Or A-O Or - Or -O Or -o or or ry or
To A -
A C C- a a -
a - a - o a -
m m m m m
m m m
Ga G a
G a m
G a m
Ga
-90
-91.33
-95 -93.52
-96.77
-97.96 -98.34 -98.58
-100 -99.07 -98.75
-100.62 -100.3 -100.45 -100.77
-105 -103.47
-106.66
-110
Gambar 4.4 Grafik score docking senyawa uji dan senyawa pembanding pada enzim
(Myloperoxidase) dengan ligan 5FIW.
Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa terdapat tiga belas (13)
senyawa dari ketiga varietas beras yang memiliki aktivitas antioksidan terhadap enzim
antioksidan (Myeloperoxidase) yaitu Tocotrienol (-106,664), Oryzanol I (-100,624),
Oryzanol II (-103,474), A-Oryzanol I (-96,7742), A-Oryzanol II (-99,0692), A-Oryzanol
III (-100,296), C-Oryzanol I (-98,752), C-Oryzanol II (-97,9578), Gamma-oryzanol I (-
100,451), Gamma-oryzanol II (-98,3368), Gamma-oryzanol III (-93,5166), Gamma-
oryzanol IV (-100,772), Gamma-oryzanol V (-98,5826). Nilai score paling tinggi
diperoleh pada senyawa Tocotrineol (-106,664).
No.
Senyawa uji Score Senyawa Score Score ChemPLP Prediksi
ChemPLP pembanding ChemPLP enzim antioksidan aktivitas
senyawa senyawa 5YTO Superoxide
uji pembanding Dismutase 1
(hSOD1)
1. Tocotrienol *** -99,3361 Vitamin C -59,0589 -50,9587 Aktif
2. Oryzanol I *** -93,1578 Vitamin E -89,5478 Aktif
3. Proantocyanidin** -92,4689 Quercetin -75,7114 Aktif
4. Oryzanol II *** -92,353 Aktif
5. A-Oryzanol I *** -89,5816 Aktif
6. A-Oryzanol III *** -89,038 Aktif
7. Gamma-oryzanol II *** -88,028 Inaktif
8. C-Oryzanol I *** -86,5496 Inaktif
9. Gamma-oryzanol IV *** -86,213 Inaktif
10. C-Oryzanol II *** -85,6482 Inaktif
11. A-Oryzanol II *** -84,9369 Inaktif
12. Gamma-oryzanol III *** -84,8365 Inaktif
13. Gamma-oryzanol V *** -84,5999 Inaktif
14. Gamma-oryzanol I *** -84,4231 Inaktif
15. Procyanidin** -84,0381 Inaktif
16. Delphinidin 3- -82,2948 Inaktif
glucoside**
17. Peonidin-3 glucoside** -82,2518 Inaktif
18. Malvidin 3-glucoside** -81,8184 Inaktif
19. Peonidin-3 glucoside** -82,2518 Inaktif
20. Cyanidin-3-glucoside** -81,2318 Inaktif
* = beras merah
* = beras hitam
-96
-98
-100 -99.34
-102
Gambar 4.5 Grafik score docking senyawa uji dan senyawa pembanding pada enzim
(Superoxide Dismutase 1 (hSOD1)) ligan 5YTO.
Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa terdapat enam (6) senyawa
dari ketiga varietas beras yang memiliki aktivitas antioksidan terhadap enzim
antioksidan (Superoxide Dismutase 1 (hSOD1)) yaitu Proantocyanidin (-92,4689),
Tocotrienol (-99,3361), Oryzanol I (-93,1578), Oryzanol II I (-92,353), A-Oryzanol I (-
89,5816), A-Oryzanol III (-89,038). Nilai score paling tinggi diperoleh pada senyawa
Tocotrineol (-99,3361).
Tabel 4.4 Hasil simulasi docking senyawa uji pada enzim (Gluthation Peroxidase 1)
dengan ligan 2F8A
* = beras merah
* = beras hitam
-72
vitamin E Tocotrienol
-73
-74
-75
-76 -75.55
-77
-78
-79
-80
-81
-81.16
-82
Gambar 4.6 Grafik score docking senyawa uji dan senyawa pembanding pada enzim
(Gluthation Peroxidase 1) dengan ligan 2F8A.
Dipilih 20 senyawa bioaktif dalam varietas beras meliputi beras putih (Oryza
sativa L.), beras merah (Oryza nivara) dan beras hitam (Oryza sativa Indica) yang diuji
afinitas terhadap enzim antioksidan dengan ligan 5FIW, 5YTO, dan 2F8A secara in
silico dengan menggunakan metode molecular docking pada aplikasi PLANTS
(Protein- Ligand Ant System). Molecular docking (penambatan molekul) merupakan
penelitian dengan menggunakan komputasi yang bertujuan untuk memperkirakan
interaksi dan aktivitas dari suatu ligand dengan reseptor yang umumnya berupa protein.
Hasil docking dua puluh (20) senyawa dalam ketiga varietas beras (beras putih
(Oryza sativa L.), beras merah (Oryza nivara) dan beras hitam (Oryza sativa Indica)
dengan enzim antioksidan MPO (Myeloperoxidase) dengan ligan 5FIW menunjukkan
kandidat senyawa aktif yang memiliki aktivitas yang lebih baik atau setara dengan
pembandingnya yaitu Vitamin C, Vitamin E dan Quercetin. Tujuan digunakannya
senyawa pembanding ini adalah untuk mengetahui apakah senyawa dalam berbagai
varietas beras memiliki kemampuan sebagai penangkal radikal bebas yang sudah teruji
aktivitasnya sebagai antioksidan. Terdapat tiga belas (13) senyawa yang aktif yaitu pada
golongan oryzanol dan tocotrienol. Dari hasil tabel nilai yang aktif berdasarkan
senyawa uji yaitu tocotrienol dengan best score -106,664, Oryzanol I -100, 624,
Oryzanol II -103, 474, A-Oryzanol I -96,7742, A-oryzanol II -99,0692, A-Oryzanol III
-100,296, C-Oryzanol I -98, 752, C-Oryzanol II -97, 9578, Gamma-Oryzanol I
-100,451, Gamma-Oryzanol II, -98,3368, Gamma-Oryzanol III -93,5166, Gamma-
Oryzanol IV -100,772, Gamma-Oryzanol V – 98,5826. Senyawa uji dikatakan aktif atau
memiliki aktivitas terhadap reseptor apabila memiliki score ChemPLP yang relatif lebih
negatif (kecil) dari native ligand-nya dan dapat dinyatakan lebih baik atau sama dengan
pembandingnya Vitamin C, Vitamin E dan Quercetin. Komposisi steryl ferulate (C-
oryzanol) dari beras Gamma-oryzanol adalah campuran dari steryl ferulat, yang
dibentuk dengan esterifikasi kelompok hidroksil sterol (campesterol, stigmasterol, b-
sitosterol) dengan gugus asam karboksilat dari asam ferulic, sehingga mempengaruhi
sifat antioksidan (Goufo dan Trindade, 2013). Hasil docking berdasarkan tabel tersebut
Hasil docking dua puluh (20) senyawa dalam ketiga varietas beras (beras putih
(Oryza sativa L.), beras merah (Oryza nivara) dan beras hitam (Oryza sativa Indica))
pada enzim antioksidan dengan kode 5YTO, merupakan struktur kristal Superoxide
dismutase 1 (hSOD1) in complex with a nathalene catechol linked compound pada
manusia dari hasil analisis statistik dengan uji t menyatakan bahwa ada enam (6)
senyawa yang mempunyai nilai yang aktif, hal ini menandakan ada aktivitas lebih baik
dari senyawa pembanding. Senyawa aktif tersebut yaitu Proantocyanidin dengan best
score -92,4689, tocotrienol -99,3361, Oryzanol I -93,1578, Oryzanol II -92,353, A-
Oryzanol I -89, 5816, A-Oryzanol III -89,038. Senyawa bioaktif yang menyebabkan
pigmen pada beras adalah antosianin dan proantosianidin yang berpotensi sebagai
antioksidan. Pada beras berpigmen atau berwarna, beras merah bagian aleuronnya
mengandung gen yang memproduksi antosianin (senyawa yang memberi merah atau
ungu), sedangkan pada beras hitam pada aleuron dan endospermia dapat memproduksi
antosianin dengan intensitas tinggi sehingga bewarna ungu pekat mendekati hitam
(Wanti dkk, 2015). Metabolit sekunder utama beras merah adalah proantosianidin
sedangkan beras hitam adalah antosianin (Goufo dan Trindade, 2013).
Hasil docking dua puluh (20) senyawa uji yang dipilih dalam ketiga varietas
beras (beras putih (Oryza sativa L.), beras merah (Oryza nivara) dan beras hitam
(Oryza sativa Indica)) pada enzim antioksidan dengan kode 2F8A stuktur kristal
selenocysteine to glycine mutant of human Gluthation peroxidase 1, tidak terdapat
banyak senyawa yang aktif melainkan hanya tocotrienol. Artinya kebanyakan senyawa
bioaktif dalam varietas beras terhadap enzim glutation peroksidase atau reseptor 2F8A
tidak memiliki aktivitas inhibisi terhadap radikal bebas yang telah di uji berdasarkan
docking dengan senyawa pembandingnya.
Tabel 4.5 Hasil visualisasi dengan VMD pada enzim (Myloperoxidase) dengan ligan
5FIW
Tabel 4.6 Hasil visualisasi dengan VMD pada enzim (Superoxide Dismutase 1
(hSOD1)) dengan ligan 5YTO
Hasil analisis visualisasi dengan software VMD pada tabel 4.6 menunjukkan asam
amino yang diduga berperan penting terhadap afinitas senyawa pada enzim antioksidan
Superoxide dismutase yaitu LEU 84 dan LEU 117 (Leusin), PHE 165 dan PHE 45
(Fenilalanina), HIS 46 dan HIS 48 (Histidin), THR 100 (Treonina), TRP 32 (Triptofan),
Tabel 4.7 Hasil visualisasi dengan VMD pada enzim (Gluthation Peroxidase 1) dengan
ligan 2F8A
Hasil analisis menggunakan software VMD pada tabel 4.7 diperoleh asam amino yang
diduga berperan penting terhadap afinitas senyawa aktif pada enzim antioksidan dengan
kode (2F8A) Gluthation peroxidase yaitu HIS 46 (Histidin) dan VAL 43 (Valin). Hasil
Untuk pengujian statistika pada score docking senyawa uji, digunakan one-
sample T-test. Metode ini digunakan untuk membandingkan antara data yang
berasal dari sampel dan satu nilai acuan, apakah terdapat perbedaan bermakna atau
tidak pada kedua data tersebut yang ditentukan oleh nilai p-value. Jika nilai (P ≥
0,05), maka dikatan senyawa uji dan senyawa pembanding tidak ada perbedaan
signifikan, sehingga dapat dikatakan perbedaan score docking antara kedua senyawa
tersebut tidak menunjukkan adanya perbedaan aktivitas yang bermakna. Namun bila
nilai (P < 0,05), maka dapat dikatakan senyawa uji dan senyawa pembanding
memiliki perbedaan aktivitas yang bermakna.
Tabel 4.8 Hasil statistik senyawa representatif aktif pada enzim (Myeloperoxidase)
dengan ligan 5FIW
Senyawa Senyawa
uji pembanding
1 Tocotrienol*** -106,664 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
2 Oryzanol I*** -100,624 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
3 Oryzanol II*** -103,474 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
4 A-Oryzanol I*** -96,7742 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
5 A-Oryzanol II*** -99,0692 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
6 A-Oryzanol III*** -100,296 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
7 C-Oryzanol I*** -98,752 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
8 C-Oryzanol II*** -97,9578 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
9 Gamma-oryzanol I *** -100,451 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
10 Gamma-oryzanol II*** -98,3368 -91,3345 -90,9675 (P > 0,05)
Tabel 4.9 Hasil statistik senyawa representatif aktif pada enzim Superoxide Dismutase
1 (hSOD1)) dengan ligan 5YTO
Tabel 4.10 Hasil statistik senyawa representatif aktif pada enzim (Gluthation Peroxidase
1) dengan ligan 2F8A
Keterangan :
Nilai p-value < 0,05 maka dinyatakan adanya perbedaan bermakna dengan senyawa
pembanding.
Nilai p-value ≥ 0,05 maka dinyakatan tidak ada perbedaan bermakna dengan senyawa
pembanding.
* = beras putih
* = beras merah
* = beras hitam
Hasil analisis statistik pada tabel 4.8, 4.9, dan 4.10 yaitu pada enzim antioksidan dengan
kode 5FIW, 5YTO, dan 2F8A berdasarkan p-value senyawa uji dan senyawa
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Hasil simulasi docking 20 senyawa dari 3 jenis varietas beras (Oryza sativa L.)
yaitu beras putih (Oryza sativa L.), beras merah (Oryza nivara), dan beras hitam
Ardhie, A.M. (2011). Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan.
Medicianus Scientific Journal of Pharmaceutical Development and Medical
Aplication 24 (1), 4-12
Alvarez, J., and Shoichet, B. (2005). Virtual Screening in Drugs Discovery. CRC Press,
Taylor and France 10 (13), 249-280
Astuti, W. Gunawan, R., dan Lelita, R. (2017) . Studi Docking Molekular Senyawa
Kuersetin, Kalkon Dan Turunannya Sebagai Inhibitor Kanker Payudara MC-7
(MICHIGAN CANCER FOUNDATION-7). Jurnal Atomik, 1(2) 90-196.
Boyle, N.M., Banck M, James C.A, Morley, C. Vandermeersch, T., and Hutchison G.R.
(2001) .Power, Discourses and City Trajectories.Open Babel : An open chemical
toolbox. J Cheminform, 2 (1): 1-14
Dimmock, N.J., Easton, A.J., and Leppard, K.N. (2007) . Introduction of Modern
Virology. Blackwell Publishing. 6th edition USA. 531p : 245-379
Foloppe, N., and Chen, I. (2009) . Conformational Sampling and Energetics of Drug-
Like Molecules. Current Medicinal Chemistry, 16, 3381-3413.
Gareth, Thomas. (2003) . Fundamental of Medicinal Chemistry. Wiley, Inggris 304:
Hal 95-107
Goufo, P., and Trindade, H. (2013) . Rice Antioxidants: Phenolic Acids, Flavonoids,
Anthocyanins, Proanthocyanidins, Tocopherols, Tocotrienols, γ-Oryzanol, and
Phytic Acid. Food Science & Nutrition. Vol. 2 (2): 75–104.
Harti, A.S. (2014). Biokimia Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta. ForVirtual
Screening. 160: Hal 135-150.
Irwin, J.J. (2008) . Community Bencmarks g. J Comput Aided Mol Des. 14(3) , Hal:
193-199
Indrayati, A., Asyarie,S., Suciati, T., dan Retnoningrum, D.S. (2014). Pengaruh Super
Oksidan Dismutase Rekombinan Staphylococcus equerom Terhadap Viabilitas Sel
dan Deposisi Kolagen Pada Sel Fibrolas 3T3 yang dipaparkan UVA. Jurnal
Farmasi Indonesia .ISSN:1693-861EISSN : 2302-4291. Hal: 34-40
Martoprawiro, R. (1998) . Kimia Komputasi. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Press. 14(3): 94-99
Motiejunas, D.,and Wade, R. (2007). Structural, Energeticsn and Dynamic Aspects Of
Ligand-Receptor Interaction. Compr Med Chem. 4(2) : Hal:193-213.
Mumpuni, E. (2019). Skrining Virtual dan Eludasi Moda Ikatan Senyawa dalan Bawang
Putih (Allium sativum L.) sebagai Penghambatan Reseptor Advanced Glycation
End Product. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Fakultas Farmasi Universitas
Pancasila. Jakarta. 17(2). Hal:210-217
Neal, M. J. (2006). At a Galance Farmakologi Medis. Penerbit Erlangga. Jakarta. Edisi
5, hal: 45-47.
Robins, L. (2007). Buku Ajar Patologi. Vol 1, Edisi 7, Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
(191): Hal 56-178.
Rosyida, A., dan Wedyatmo, D. A. (2016). Pemanfaatan Daun Jati Muda untuk
Pewarnaan Kain Kapas pada Suhu Kamar. Arena Tekstil 29 (2): 115 – 124.
Suhartono, E. (2016). Toksisitas Oksigen Reaktif & Antioksidan di Bidang Kedokteran
dan Kesehatan. Yogyakarta : Gosyen Publishing. ISBN 978-602-1107-80-5.
186p: hal 81-113.
Suliartini, R., Gusti, W., Teguh, P., dan Muhidin, M. (2011). Pengujian Kadar
Antosianin Padi gogo Beras Merah Hasil Koleksi plasma Nutfah Sulawesi
Tenggra. J.Crop Agro 4 (2) :43-48.
Stryer, L. (2000). Biokimia Vol.2 Edisi 4. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Vol 2: hal
714-735.
Tian, Y., Wang N.M., Qing, L., and Kai-shun. B. (2018). Bioactive Flavonoids In
Medicinal Plants: Structure, Activity and Biological Fateasian. Journal of
Pharmaceutical Sciences, 13, Hal 12–23.
Vichapong, J., Sookserm, M., Srijesdaruk, V., Swatsitang, P and Srijaranai, S. (2010).
High Performance Liquid Chromatoghraphyc Analysis of Phenolic Compunds
and Their Antioxidant Activities in Rice Varieties. LWT-Food Science
Technology 43: 1325-1330.
Langkah-langkah :
Hilangkan air dengan cara (Edit > Delete > Residu > hilangkan H₂0 di
Sesquence dan Name di Belongs to > all, kemudian tambahkan hidrogen dengan
cara (Edit > Add Hidrogen to All) kemudian disimpan pilih (file > save as YOB
>klik di object tanda * diganti dengan 5FIW dan disimpan di desktop Docking
plants sebagai YOB.
Sama halnya dengan protein 5YTO dan 2F8A disimpan didesktop Docking
plants sebagai YOB.
Untuk protein 2F8A unik ligand nya yaitu MLA seperti gambar dibawah ini
Ref_ligand.mol2 2F8A
1. Jalankan VMD
Klik file-New molecul > klik browse untuk mencari file yang akan divisualisasikan (harus
berbentuk pdb) klik load, dan tutup jendela molecule file browser.
4. Klik Line pada baris kedua sampai berwarna merah > Klik Draw style > ubah
Drawing Method menjadi Lines, Coloring Method menjadi Resname; klik
selection > pada kotak selected atom ketik “same residue as within 4 of resname
UNK” > klik Lines pada baris pertama dan kedua sampai kembali berwarna
hitam.