Anda di halaman 1dari 3

1.

ANTIDIARE

Pendahuluan

Diare merupakan keadaan buang air besar dengan banyak cairan dan merupakan gejala dari
penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lainnya (Tjay dan Rahardja, 2002)

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menguji khasiat antidiare adalah metode “castor
oil– induced diarrhea” atau metode proteksi terhadap diare oleh oleum ricini.
Kelompok obat yang sering kali digunakan pada diare adalah:
1. Antibiotika
2. Zat- zat penekan peristaltik
3. Adstringensia
4. Adsorbensia,
5. Spasmolitika

Tujuan
Mengetahui sejauh mana efek obat antidiare dapat menghambat diare yang disebabkan oleh
induksi oleum ricini pada hewan coba

Bahan, alat dan hewan coba


Bahan :
- Zat aktif antidiare :
1) Sediaan attapulgit
2) Sediaan padat ekstrak daun jambu biji
3) Sediaan karbon aktif
4) Tablet loperamid
- Oleum ricini
- Suspending agent (zat pensuspensi Na.CMC 0,5%)
- Kertas saring
Alat :
 Spuit injeksi 1 mL
 Sonde oral
 Sarung tangan
 Timbangan hewan
 Timbangan analitik
 Alat-alat gelas
Hewan uji :
Hewan percobaan berupa mencit putih jantan Mus musculus sehat bobot 20-30 g dan usia
berkisar minimal 2 bulan.
Prosedur percobaan :
1. 30 menit sebelum penelitian, mencit dipuasakan
2. Mencit diberikan oleum ricini sebanyak 0,5 mL/ekor secara oral
3. 30 menit setelah pemberian oleum ricini, masing-msing mencit diberi perlakuan
menggunakan senyawa uji
4. Dilakukan pengamatan setiap 30 menit selama 5 jam meliputi :
 Saat mulai terjadinya diare
 Konsistensi feses (berlendir/ berair, lembek dan normal)
 Diameter serapan air
 Berat feses
 Frekuensi diare
 Lama terjadinya diare
Cara pengamatan parameter :
1. Diare ditandai dengan buang air besar dimana frekuensinya meningkat dari keadaan
normal dan konsistensi feses yang lebih lembek atau cair
2. Saat mulai terjadinya diare : caranya dengan mencatat waktu mula-mula terjadinya diare
(dalam menit) setelah pemberian oleum ricini
3. Konsistensi feses : caranya dengan melihat feses mencit apakah berdarah, berlendir/
berair, lembek dan normal
4. Diameter serapan air : caranya dengan meletakkan mencit di atas kertas saring setiap 30
menit setelah pemberian oleum ricini, ukur diameter serapan air pada kertas saring
5. Berat feses : caranya dengan menimbang berat feses setiap 30 menit setelah pemberian
oleum ricini (selisih berat kertas saring kosong dengan berat kertas saring berfeses)
6. Frekuensi diare : caranya dengan menghitung berapa kali terjadi diare selama
pengamatan
7. Lama terjadinya diare : caranya dengan mencatat selisih waktu terakhir terjadinya diare
(saat konsistensi feses kembali normal) dengan waktu mula-mula terjadinya diare (saat
konsistensi berlendir/ berair) dalam menit

Pengumpulan data :
Buat tabel hasil masing-masing pengamatan selama 5 jam setiap 30 menit.

Anda mungkin juga menyukai