Urin
merupakan cairan sisa hasil ekskresi ginjal
yang dikeluarkan tubuh melalui proses
urineasi.
Urinalisis
merupakan pemeriksaan specimen urin
yang digunakan untuk mendeteksi dan
mengevaluasi suatu gangguan fungsi
organ/penyakit tertentu.
Jenis - Jenis Urin
● Penanganan spesimen harus menggunakan sarung tangan. Urine dibuang di bak cuci dengan air
mengalir dan wadah dibuang ditempat limbah.
● Pemeriksaan urinalisis dilakukan saat urine masih segar (kurang dari 1 jam) maksimal 2 jam
setelah dikemihkan.
pH 4,5 – 8,5
Glukosa -
Keton -
Darah -
Bilirubin -
Nitrit -
Urobilinogen -
Prosedur Praktikum Analisis
Alat dan Bahan
Urin analyzer Dipstick urin Spesimen urin Rak tabung & Tissue
Tabung reaksi
A. Pemeriksaan Makroskopik
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Sampel urine dimasukkan ke dalam tabung reaksi sampai ¾ penuh.
3. Warna urin diamati (tidak berwarna, kuning muda, kuning tua, kuning bercampur merah, merah
bercampur kuning, merah, coklat kuning bercampur hijau, putih serupa susu).
4. Kejernihan dinyatakan (jernih, agak keruh, keruh, atau sangat keruh). Biasanya urin segar pada
orang normal jernih.
5. Bau urine diperiksa (bau makanan, obat-obatan, atau bau busuk).
6. Hasil dicatat.
B. Pemeriksaan Kimia Urin dengan Urine Analyzer
Feses
merupakan sisa dari proses pencernaan
makanan yang sudah tidak dibutuhkan oleh
tubuh.
Pemeriksan Feses
meliputi pemeriksaan makroskopis dan
mikroskopis .
Prosedur Praktikum Analisis
Alat dan Bahan
A. Pemeriksaan Makroskopik
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Sampel feses dimasukkan ke dalam wadah yang kering.
3. Bentuk, warna dan konsistensi feses diamati (coklat, coklat tua, kuning-coklat, sangat coklat tua,
hitam, abu-abu, hijau atau kuning-hijau, dan merah)
4. Bau feses diperiksa (bau indol, skatol, asam butirat menyebabkan bau normal pada feses, bau
busuk, bau tengik atau asam).
5. Hasil dicatat.
B. Pemeriksaan Mikroskopik Feses
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Sampel feses disuspensikan dengan NaCl 0,9% untuk
mengencerkan sampel feses jika terlalu padat.
3. Sampel feses diambil secukupnya menggunakan
stik/tusuk gigi dan diletakkan pada object glass, kemudian
:
a. Ditambahkan eosin 1-2% sebanyak 1 tetes
untuk melihat protozoa,
b. Ditambahkan lugol 1-2% sebanyak 1 tetes
untuk melihat telur cacing,
c. Ditambahkan asam asetat 10% beberapa tetes
untuk melihat leukosit
d. Ditambahkan NaCl 0,9% untuk melihat unsur-
unsur lain pada feses.