Anda di halaman 1dari 19

Teknik Penanganan Sampel

Urine,Sputum,Feses,dan Sperma
Teknik Penanganan Sampel Urine
● Urinalisis adalah pemeriksaan urine yang memberikan fakta-fakta tentang keadaan ginjal
dan saluran kemih,dan juga mengenai fital berbagai organ dalam tubuh seperti hati,saluran
empedu,pankreas,korteks adrenal dan lain lain.

● Macam macam urine


1. Urine pagi : yaitu urine yang pertama kali dikeluarkan dan ditampung pada pagi hari
setelah bangun tidur.
2. Urine sewaktu : yaitu urine yang dikeluarkan dan ditampung pada satu waktu kapan
saja yang tidak ada waktu penentuan khusus.
3. Urine PP (post prandial) : yaitu urine yang pertama kali dikeluarkan kurang lebih 2
jam setelah makan .
4. Urine 24 jam : yaitu urine yang ditapung dengan cara jam 7 pagi penderita
mengeluarkan urine pertama yang dibuang hingga kandung kemih kosong,lalu urine
berikutnya hingga jam 7 pagi esok harinya dan dicampur dalam satu wadah besar
yang diberi pengawet urine.
Cara Pengambilan Urine
Persiapan alat
1. Botol yang steril
2. Label spesimen
3. Handscoon
4. Larutan antiseptik
5. Kapas sublimat
6. Formulir laboratorium
7. Waslap
8. Sabun dan handuk
Cara Pengambilan Urine Wanita dan Pria
Wanita: laboratorium.
• Pasien harus cuci tangannya dengan sabun
lalu keringkan dengan handuk Pria:
• Bersihkan labia dan vulva menggunakan • Pasien harus cuci tangan dengan sabun lalu
kasa steril dengan arah dari depan keringkan dengan handuk.
kebelakang • Keluarkan urine aliran urine yang pertama
• Selama proses ini berlangsung,labia harus dibuang,urine selanjutnya ditampung dalam
ttap terbuka dan jari tangan jangan wadah steril yang telah disediakan .
menyentuh daerah yang telah dibersihkan. • Pengumpulan urine selesai sebelum aliran
• Keluarkan urine,aliran urine yang pertama urine habis diusahakan urine tidak
dibuang,aliran urine selanjutnya ditampung membasahi bagian luar wadah.
dengan wadah steril yang telah disediakan • Wadah ditutup rapat dan segera dikirim
• Pengumpulan urine selesai sebelum urine kelaboratorium.
habis diusahakan agar urine tidak basah
bagia luar wadah.
• Wadah ditutup rapat dan segera dikirim ke
Pemeriksaan Makroskopis Dan Mikrokospis Urin
Mikroskopis urine adalah pemeriksaan zat yang
Makroskopis urine adalah pemeriksaan keadaan urine terkandung dalam sedimen urine.Bertujuan untuk
secara visual.pemeriksaan yang termasuk dalam mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran
makroskopis urine antara lain:volume,warna,bau,berat kemih,berat ringannya penyakit.
jenis,kejernihan,derajat keasaman(Ph).
1.Homogenkan sampel urine agar sedimen urine
1.Volume:Diukur untuk menentukan adanya gangguan tercampur rata
fungsi ginjal,yaitu kelainan dalam keseimbangan cairan 2.Masukkan 7-8 ml urie yang telah dihomogenkan
kedalam tabung sentrifuge.
tubuh.
3.Sentrifuge urine dengan kecepatan 1500-2000 rpm
2.Warna:Normal warna urine yaitu kuning muda,kuning selama 5 menit.
tua. 4.Tuangkan supernatan searah dengan sedimen satu
3.Kejernihan:urine normal jernil jika abnormal urine agak gerakan cepat,tinggalkan sedikit supernatannya.
keruh,dan sangat keruh. 5.Homogenkan sisa cairan tersebut
4.Bau;Jika ada bau tertentu misalnya amis harus 6.Pipetkan satu tetes sedimen menggunakan piet
dilaporkan. tetes,letakkan pada objek glass,lalu tutup dengan cover
5.Berat jenis:Semakin besar diuresis semakin redah glass.
berat jenis urine begitu juga sebaliknya 7.Amati sedimen tersebut dibawah mikroskop dengan
pembesaran 10x lalu menggunakan pembesaran 40x
PENGAWET URINE
Bahan pengawet yang biasa digunakan untuk mengawetkan urine adalah asam
borat,kloroform,fenol,formalin,toluene,timol.
Kualitas Pengeluaran Sputum
5 kriteria kondisi sputum yaitu: kehijauan/mukopurulen, kental / mukoid serta
• Purulen yaitu kondisi sputum dalam keadaan berjumlah 3 – 5 ml.
kental dan lengket
• Mukopurulen yaitu kondisi sputum dalam
keadaan kental, kuning kehijauan
• Mukoid yaitu kondisi sputum dalam keadaan
berlendir dan kental
• Hemoptisis yaitu kondisi sputum dalam
keadaan bercampur darah
• Saliva yaitu air liur
Cara mengukur kualita sputum yang baik:
• Karakteristik sputum dilihat dari warna,
kekentalan dan jumlah sputum, dikategorikan
baik dan tidak baik
• Dimana sputum berwarna kuning,
Faktor - faktor yang mempengaruhi sputum: Cara pengumpulan sputum:

A. Peradangan disaluran pernafasan atau Persiapan alat pot dahak bersih dan kering,
daerah disekitarnya. Secara umum, kondisi diameter mulut pot kurang lebih 3,5 cm,
sering ada dahak diterongggokan timbul stansparan, dapat menutup dengan erat, bertutup
karena adanya perdangan disaluran ulir minimal 3 ulir, pot kuat dan tida mudah bocor,
pernafasan kita atau didaerah saluran pot dahak harus sudah diberi identitas sessuai
pernafasan pasien.
B. Tenggorokan terkena infeksi atau alergi
terhadap zat asing Waktu pengambilan dahakyang yaitu dahak
sewaktu pertama, dahak dikumpulkan saat datang
pertama ke pasien kes, dahak pagi kumpulkan
pagi hari segera setelah bangun tidur pada hari
kedua, dahak sewaktu kedua dikumpulkan hari
kedua setelah menyerahkan dahak pagi.
Jenis – jenis pemeriksaan sputum: Cara pemeriksaan sputum:

1. Pewarnaan gram 7. Perlengkapan


2. Kultur sputum 8. Persiapan
3. Sensitivitas 9. Perlaksanaan
4. Basil tahan asam [ BTA ] 10. Berikan privasi pasien
5. Sitologi 11. Berikan bantuan yang diperlukan untuk
6. Tes kuantitatif mengumpulkan spesimen
12. Pastikan pasien merasa nyaman
13. Beri label dan bawah spesimen kelab
14. Dokumentasikan semua informasi yang
relevan
Sampel Sputum
Definisi Sputum:

 Sputum Dahak adalah bahan yang dikeluarkan dari paru dan trakea melalui mulut

 Sputum Dahak atau riak adalah sekret yang dibatukkan dan berasal dari
tenggorokan,hidung atau mulut.

 Sputum diambil dari saluran nafas bagian bawah sedangkan sputum yang bercampur
air liur diambil dari tenggorokan.
Feses
● Feses disebut juga dengan tinja , tinja merupakan semua benda / zat yang tidak dipakai
lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dalam tubuh .

● Tinja merupakan satu sumber penyebaran penyakit yang multi kompleks.

● Penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja pada manusia yaitu tipus, disentri, kolera,
bermacam-macam cacing [gelang,kremi,tambang,pita], schistosomiasis.
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaa feses merupakan cara yang dilakukan untuk mengambil feses sebagai bahan
pemeriksaan, yaitu pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur.Jenis makanan serta gerak
peristaltik mempengaruhi bentuk, jumlah maupun konsistensinya.

Pemeriiksaan feses dibagi menjadi tiga macam yaitu


1.Pemeriksaan makroskopik
2. Pemeriksaan mikriskopik
3. Pemeriksaan kimia
Syarat-Syarat pengumpulan sampel untuk pemeriksaan feses

1. Wadah sampel bersih, kedap, bebas urine.


2. Sampel harus diperiksa 30-40 menit sejak dikeluarkan. Jika ada penundaan, simpan
dilemari es.
3. Tidak boleh menelan barium, bismuth dan minyak 5 hari sebelum pemeriksaan
4. Ambil sampel dari bagian yang paling mungkin menunjukkan kelainan. Misalnya, bagian
yang bercampur darah / lendir.
5. Paling baik dari defekasi spontan / rectal toucher sebgai pemeriksaan tinja sewaktu
6. Pasien konstipasi dapat diberihkan saline katarrtik terlebih dahulu
7. Pada kasus oxyuris dapat digunakan metode schoth tape dan onject glass
8. Untuk mengirim tinja, wadah yang baik adalah yang terbuat dari kaca / dari bahan lain
yang tidak dapat ditembus [mis,plastik]. Konsitensi tinja keras, dus karton berlapis
parafin juga boleh dipakai
9. Wadah harus bermulut lebar
Pemeriksaan makroskopis
Pemeriksaan makroskopis terdiri dari pemeriksaan jumlah, pemeriksaan warna,
pemriksaan bau, pemeriksaan konsistensi, pemeriksaan lendir, pemeriksaan darah,
periksaannanah pemeriksaan parasit dan pemeriksaan adanya sisa makanan.

Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis feses terdiri dari pemeriksaan terhadap protozoa, telur cacing,
leukosit, eritrosit, epitel, kristal, makrofag, seragi dan jamur. Dari semua pemeriksaan ini
yang terpenting yang sering diperiksa adalah pemeriksaan terhadap protozoa dan telur
cacing.
Cairan Semen
Pemeriksaan cairan semen

A.Prosedur standar

1. Penampungan dan pengiriman sampel sebaiknya subjec dibekali dengan lembaran


instruksi tertulis yangjelasberhubungan dengan cara koleksi dan transportasi
semen
2. Keamaan dalam penanganan sampel teknisi lab harus berhati-hati terhadap
sampel semen yang mungkin mengandung virus yang berbahaya (HIV, HEPATITIS
dan HERPES)
B. Pemeriksan makroskopis
● Pemeriksaan awal melalui pengamatan fisik sampel
● Pengamatan dilakukan pada suhu kamar, dimana dinilai warna, bau, koabulasi dan likuefaksi, volume,
konsistensi dan ph
1.Warna sperma
Warna sperma yang normal [ mengandung spermatozoa ] adalah putih keabuan / putih mutiara. pada
keadaan azoozspermia / ekstrim olipozoospermia akan berwarna putih jernih

2. Bau sperma
Khas seperti bunga akasia. Bau lainnya seperti amis, busuk dapat dicurigai adanya loukosit [infeksi] atau sebab
lain atau parasit.

3. Koagulasi dan lekuefaksi


Setelah dikeluarkan, semen akan mengalami proses koagulasi.selanjutnya akan mengalami pencairan
[lekuefaksi] menjadi homogen dalam waktu 60 menit

4. Volume
Data diukur dengan gelas ukur / dengan pipet khusus

5. konsistensi(viskositas)
Pengukuran konsistensi dikerjakan dengan menekan keluar sampel lewat jarum 21G. Opservasi bentuk yang
dikeluar berupa tetesan atau benang yang keluar dari ujung jarum .
- Penilaian
Pemerikaaan mikroskopis • Pemeriksaan perlu dilakukan pada beberapa lapang
Dilakukan dengan preparat basah dan preparat harus.
pandang [4-6LPB]. Pergerakan spermatozoa dapat
diklasifikasikan dalam 4 golongan:
1.Perkiraan konsentrasi spermatozoa
a.gerak spermatozoa maju kedepan, cepat dan lurus
secara kasar dilakukan dengan memperkirakan /
b.gerak sprmatozoa maju, lambat / berkelok
menghitungkan jumlah rata-rata spermatozoa pada
c.tidak ada gerak mau kedepan, bergetar di tempat,
beberapa lapang pandang [400kali] dan hasilnya
bergerak melingkar
dikalikan dengan 10 pangkat 5
d. tidak bergerak sama sekalin
2.Pemeriksaan motilitas spermatozoa
- Persiapan
• Satu tetes semen [10-15ml] diteteskan dengan
mikropipet / melalui jarum 21G pada kaca objeck
dan ditutup dengan kaca penutup ukuran
22c22mm
• Preparat diperiksa dibawah mikroskop pada
pembesaran 400kali
Morfologi Sperma
a) Kepala sperma,pada kepala sperma terdapat akrosom yang
berfungsi untuk melindungi kepala sperma.
b) Leher sperma,pada bagian ini banyak megandung
mitokondria,sehingga tempat ini merupakan tempat oksidasi sel
untuk membentuk energi,sehingga sperma dapat bergerak aktif.
c) Ekor sperma,bagian ini merupakan alat gerak sperma menuju
ovum.

Jumlah sperma
• 0 juta/ml : azoospermia
• 0-5 juta/ml : ekstrim oligozoospermia
• <20 juta/m l: oligozoospermia
• .250 juta/ml: polizoospermia

Anda mungkin juga menyukai