Anda di halaman 1dari 52

KONSEP DASAR VALIDASI HASIL PEMERIKSAAN

LABORATORIUM

YANTI RAHAYU
Alasan Utama Pelanggan Meminta Pemeriksaan
Laboratorium

• Memastikan/menunjang diagnosa penyakit


• Memantau perjalanan penyakit
• Memantau efektivitas pengobatan
• Melakukan uji saring dan pencegahan (check up)
DEFINISI
validation
konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan untuk suatu
maksud atau aplikasi tertentu telah dipenuhi
verification
konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan tertentu
telah dipenuhi

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter


tertentu berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa
parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita,
2004).
Menurut Harvey (2000), validasi merupakan suatu proses evaluasi kecermatan
dan keseksamaan yang dihasilkan oleh suatu prosedur dengan nilai yang dapat
diterima.
• Tujuan dari pelaksanaan Validasi Metode Analisa (VMA)
adalah untuk menunjukkan bahwa metode yang digunakan
sesuai dengan tujuan penggunaannya dan selalu memberikan
hasil yang dapat dipercaya.

• Parameter-parameter dan pelaksanannya 1. Accuracy


(Kecermatan) 2. Precision (keseksamaan) 3. Selektivitas
(Spesifisitas) 4. Linearitas dan Rentang 5. Batas Deteksi (Limit
of Detection) dan Batas Kuantitasi (Limit of Quatification) 6.
Ketangguhan metode (ruggedness) 7. Kekuatan (Robustness)
accuracy (Kecermatan)

•Accuracy adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan


hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Accuracy
dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu metode simulasi
(spiked-placebo recovery) atau metode penambahan baku
(standard addition method).
•alam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni
ditambahkan ke dalam plasebo (semua campuran reagent yang
digunakan minus analit), lalu campuran tersebut dianalisis dan
hasilnya dibandingkan dengan kadar standar yang ditambahkan
(kadar yang sebenarnya). • Dalam metode adisi (penambahan
baku), sampel dianalisis lalu sejumlah tertentu analit yang
diperiksa (pure analit/standar) ditambahkan ke dalam sampel,
dicampur dan dianalisis lagi. Selisih kedua hasil dibandingkan
dengan kadar yang sebenarnya (hasil yang diharapkan).
Precision (keseksamaan)
•Precision adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian
antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil
individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara
berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang
homogen. • Presicion diukur sebagai simpangan baku atau
simpangan baku relatif (koefisien variasi). Precision dapat
dinyatakan sebagai repeatability (keterulangan) atau
reproducibility (ketertiruan).
• Repeatability adalah keseksamaan metode jika dilakukan berulang kali
oleh analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu
yang pendek. • Reproducibility adalah keseksamaan metode jika
dikerjakan pada kondisi yang berbeda. Biasanya analisis dilakukan
dalam laboratorium-laboratorium yang berbeda menggunakan
peralatan, pereaksi, pelarut, dan analis yang berbeda pula.

• Selektivitas (Spesifisitas) Selektivitas atau spesifisitas suatu metode


adalah kemampuannya yang hanya mengukur zat tertentu saja secara
cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin
ada dalam matriks sampel. Selektivitas metode ditentukan dengan
membandingkan hasil analisis sampel yang mengandung cemaran,
hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya atau pembawa
plasebo dengan hasil analisis sampel tanpa penambahan bahan-bahan
tadi.
Linearitas dan Rentang
•Linearitas adalah kemampuan metode analisis memberikan
respon proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel.
• Linearitas biasanya dinyatakan dalam istilah variansi sekitar
arah garis regresi yang dihitung berdasarkan persamaan
matematik data yang diperoleh dari hasil uji analit dalam sampel
dengan berbagai konsentrasi analit. • Perlakuan matematik
dalam pengujian linearitas adalah melalui persamaan garis lurus
dengan metode kuadrat terkecil antara hasil analisis terhadap
konsentrasi analit.
•Rentang metode adalah pernyataan batas terendah tertinggi
analit yang sudah ditunjukkan dapat ditetapkan dengan
kecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima
• Limit of Detection (LOD) dan dan Limit of Quatification (LOQ) •
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang
dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan
dibandingkan dengan blangko. • Batas kuantitasi merupakan
parameter pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas
terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi
kriteria cermat dan seksama.
• Ketangguhan metode (ruggedness) • Ketangguhan metode
adalah derajat ketertiruan hasil uji yang diperoleh dari analisis
sampel yang sama dalam berbagai kondisi uji normal, seperti
laboratorium, analisis, instrumen, bahan pereaksi, suhu, hari
yang berbeda, dll. • Ketangguhan metode ditentukan dengan
menganalisis beningan suatu lot sampel yang homogen dalam
lab yang berbeda oleh analis yang berbeda menggunakan
kondisi operasi yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda
tetapi menggunakan prosedur dan parameter uji yang sama.
Kekuatan (Robustness) Untuk memvalidasi kekuatan suatu
metode perlu dibuat perubahan metodologi yang kecil dan
terus menerus dan mengevaluasi respon analitik dan efek
presisi dan akurasi.
PEMERIKSAAN: Serangkaian aktivitas untuk menentukan nilai atau
karakter suatu bahan

CATATAN 1
Dalam beberapa bidang (misalnya mikrobiologi) pemeriksaan
merupakan kegiatan menyeluruh dari sejumlah tes, pengamatan
atau pengukuran.

CATATAN 2
Pemeriksaan Laboratorium yang menentukan nilai bahan disebut
pemeriksaan kuantitatif; pemeriksaan yang menentukan
karakteristik bahan disebut pemeriksaan kualitatif.

CATATAN 3
Pemeriksaan laboratorium juga sering disebut tes atau uji.
Kompetensi Quality
Validator ???
Memahami fungsi, tujuan, aspek teknik analisa
termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan
Memahami quality kontrol dan quality assurance
Memahami prosedure dan system organisasi di lab
Memahami patofisiologi pemeriksaan dan organ-
organ vital tubuh
Mampu memahami hasil analisa secara
komprehensif
MODEL OF PROCESS-BASED QUALITY
MANAGEMENT SYSTEM
CONTINUAL IMPROVEMENT
OF THE QUALITY MANAGEMENT SYSTEM

COSTEMERS COSTEMERS
MANAGEMENT
RESPONSBILITY

SATIS
RESOURCE MEASUREMENT,
FACTION
MANAGEMENT ANALYSIS
AND IMPROVRMRNT

PRODUCT
REQUIRE REALIZATION PRODUCT
MENTS
INPUT
OUTPUT
Input Data
Hasil
Data
Input Hasil

Data Verifikasi

VALIDASI
Goldschmidt “Filter Model” Plebani/Carraro Study of
for Validation of Lab Test Laboratory Errors

Administrative
Validation 60% Pre-analytical
Sample Validation

Technical Validation 15% Analytical

Patient Validation
25% Post-analytical
Clinical Validation

Good Quality Result Poor Quality Result

Sumber : Westgard, Basic Method Validation


Goldschmidt “Filter Model”
for Validation of Lab Test

Tahapan awal dimulai dari


Administrative
Validation seleksi dan permintaan
Sample Validation untuk tes yang tepat,
Pengumpulan informasi
Technical Validation
yang tepat untuk
Patient Validation memahami konteks yang
Clinical Validation
tepat dari tes yang
diminta.Seperti validasi
kondisi pasien yang baik,
Good Quality Result
persiapan yang baik dll

Sumber : Westgard, Basic Method Validation


Goldschmidt “Filter Model”
for Validation of Lab Test

Administrative Yang berhubungan dengan


Validation memperoleh spesimen
Sample Validation yang tepat pada waktu
Technical Validation yang tepat pada pasien
yang tepat, proses yang
Patient Validation
tepat dan transportasi
Clinical Validation sampel, dan penggunaam
yang benar dari sampel
Good Quality Result untuk pengukuran analitik

Sumber : Westgard, Basic Method Validation


Goldschmidt “Filter Model”
for Validation of Lab Test

Harus memperoleh
Administrative jawaban yang tepat
Validation tentang ukuran kualitas
Sample Validation yang diperlukan untuk tes,
Technical Validation validasi akurasi dan presisi
proses pengukuran,
Patient Validation
desain prosedur QC yang
Clinical Validation benar, dan pelaksanaan
pengukuran serta
Good Quality Result prosedur kontrol secara
benar

Sumber : Westgard, Basic Method Validation


Goldschmidt “Filter Model” Memastikan bahwa hasil uji
for Validation of Lab Test yang tepat dengan benar
dilaporkan ke catatan
Administrative pasien yang tepat, serta
Validation memperhitungkan apakah
Sample Validation hasil tes konsisten dengan
Technical Validation
informasi kondisi pasien,
hasil tes lain dari pasien,
Patient Validation variasi yang diharapkan
Clinical Validation pada pasien individu dan
kelompok populasi yang
Good Quality Result sesuai, serta hubungannya
dengaan nilai kritis, dan
konsistensi dengan
populasi pasien
Sumber : Westgard, Basic Method Validation
Goldschmidt “Filter Model”
for Validation of Lab Test
Validasi Klinis berkaitan
Administrative dengan pasien yang
Validation menerima pengobatan
Sample Validation klinis yang tepat
Technical Validation
berdasarkan hasil uji
laboratorium dan jasa.
Patient Validation Validasi klinis melampaui
Clinical Validation apa yang biasanya
dianggap sebagai bagian
Good Quality Result dari validasi dari hasil tes di
AS

Sumber : Westgard, Basic Method Validation


Pendahuluan
Validasi & Verifikasi
• Verifikasi : Tindakan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan, yang
mengacuh pada bakuan mutu yang ditetapkan
• Validasi Hasil : verifikasi yang dilakukan
terhadap hasil laboratorium untuk memastikan bahwa hasil
yang dikeluarkan adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Mengapa Validasi
Diperlukan?
• Jika suatu hasil tes tidak dapat dipercaya,
maka tes menjadi tidak berharga dan
tidak akan digunakan
• ISO 15189 5.7.1
Personel yang berwenang harus secara sistematik
mengkaji ulang hasil pemeriksaan,
mengevaluasinya dengan informasi klinik yang
tersedia berkenaan dengan pasien dan
mengesahkan pengeluaran hasil
Goldschmidt “Filter Model” Plebani/Carraro Study of
for Validation of Lab Test Laboratory Errors

Administrative
Validation 60% Pre-analytical
Sample Validation

Technical Validation 15% Analytical

Patient Validation
25% Post-analytical
Clinical Validation

Good Quality Result Poor Quality Result

Sumber : Westgard, Basic Method Validation


BARANG
BUKTI

DOKUMEN

Dokter,
• Memahami fungsi, tujuan, aspek
teknik analisa termasuk faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil
pemeriksaan
• Memahami prosedure dan system
organisasi di lab
• Memahami patofisiologi pemeriksaan
Kompetens
dan organ-organ vital tubuh i Validator
• Memahami quality kontrol dan
quality assurance
• Mampu memahami hasil analisa
secara komprehensif
Kewenangan
Pengetahuan Validator
Aspek Yang Harus Diperhatikan
Data Dalam Validasi
Bila Terjadi Ketidaksesuaian
Langkah Pengamanan Penyerahan Hasil
Kesimpulan
Landasan patofisiologi pemeriksaan
laboratorium (umum)

Keadaan patologik (radang, trauma, tumor,


kelainan herediter, degeneratif, alergi) akan
menimbulkan perubahan (kualitatif maupun
kuantitatif, langsung maupun tidak langsung)
yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan
laboratorium
Landasan patofisiologi
pemeriksaan laboratorium
(khusus)
Melalui keadaan patologik yang
melatar belakanginya, maka etiologi,
severity, kronisitas, prognosis serta
perkembangan perjalanan penyakitnya
akan dapat diketahui melalui
pemeriksaan laboratorium
Kaitan hasil pemeriksaan
satu dengan lainnya
(baik
inter maupun antar kelompok)
Inter kelompok pemeriksaan hematologi :
Hb indek eritrosit  morfologi
eritrosit

Antar kelompok pemeriksaan :


Hb dan jumlah retikulosit
(hematologi)  bilirubin total dan direk
(kimia klinik)
Keterbatasan hasil pemeriksaan
laboratorium
Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium (pra PEMERIKSAAN,
PEMERIKSAAN maupun paska
PEMERIKSAAN)

Beberapa organ tubuh mempunyai


kapasitas cadangan sehingga kelainan
minimal mungkin belum dapat
terdeteksi
Beberapa catatan tentang
penyakit (1)
Setiap penyakit akan menimbulkan
manifestasi kelainan yang berbeda-beda :
keluhan, tanda, gejala/symptom,
syndroma/ kumpulan gejala khas untuk
suatu penyakit tertentu
Catatan : ada penyakit yang tidak menimbulkan gejala
maupun tanda, dan ada beberapa penyakit yang penyebabnya
berbeda naum tanda dan gejalanya hampir sama
Beberapa catatan tentang
penyakit (2)
Perubahan yang terjadi pada penyakit
merupakan proses dinamik : perubahan
biokimia  perubahan fungsional 
perubahan struktural  komplikasi

Perjalanan penyakit dapat : progresip 


parah  ganas, menetap/stasioner,
remisi/sembuh, eksaserbasi/kambuh
Beberapa catatan tentang hasil
pemeriksaan laboratorium
Sebagai suatu produk teknologi :
dapat dipengaruhi oleh sensitifitas
dan spesifitas analitik  diperlukan
pengetahuan tentang cara kerja alat,
reagensia, metode/ prinsip pemeriksaan
Beberapa catatan tentang hasil
pemeriksaan laboratorium
Sebagai suatu produk proses biologi :
dapat dipengaruhi oleh :
 Persiapan pasien (diet, obat, dsb)
Variabilitas hayati (umur, jenis kelamin, ras,
suku bangsa)
Keadaan khusus (stres, menstruasi, diurnal)
Faktor invitro (stabilitas bahan
pemeriksaan, cara sampling dan
penanganannya)
Beberapa catatan tentang hasil
pemeriksaan laboratorium
Sebagai suatu refleksi dari keadaan patologik :
dapat menggambarkan :
 Perubahan yang terjadi akibat keadaan
patologik tersebut baik sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung
 Penyebab keadaan patologik
 Kronisitas
 Kekambuhan
 Severity, dan keganasan
Beberapa catatan tentang hasil
pemeriksaan laboratorium
Sebagai suatu data, dapat bersifat :
 Kualitatif
 Semi kuantitatif
 Kuantitatif
Sebagai suatu bahan informasi yang perlu di interpretasi,
berkaitan dengan :
 Sistim satuan
 Nilai normal/rujukan
 Cut off value
 Decision level
 Predictive value
 Sensitifitas dan spesifisitas diagnostik
Hal-hal yang dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan laboratorium
Pra analitik
 Indikasi pemeriksaan yang tidak sesuai/salah
 Pasien : persiapan sebelum pemeriksaan (diet,
obat, olah raga, emosi), variabilitas hayati
(umur, jenis kelamin, suku/ras), keadaan
khusus (menstruasi, menopause, diurnal, dsb)
 Sampling : keadaan bahan pemeriksaan (tidak
sesuai dengan permintaan, lysis, keruh, ikterik,
dan lipemik), cara pengambilan,
penampungan, penyimpanan, penanganan,
pengiriman, stabilitas bahan pemeriksaan
 Administrasi (pemberian label, identitas diri
pasien)
Hal-hal yang dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan laboratorium
Analitik
 Preparasi alat : warming up, kalibrasi dan
kebersihan/kontaminasi
 Preparasi reagensia : batas kadaluarsa, bahan pelarut, cara
pelarutan/ pengenceran, reaktivasi bahan kontrol
 Preparasi serum/bahan pemeriksaan : pemisahan serum,
pemakaian antikoagulan/pengawet, pemusingan, tidak
beku ulang
 Pipetasi : kebersihan, teknik pemipetan dan kalibrasi
 Inkubasi : suhu, waktu/lama
 Pengukuran : pemilihan panjang gelombang, pemakaian
faktor, manual/automatik (perhitungan/ pembacaan)
Pasca analitik
 Administrasi : perhitungan, pencatatan/ penyalinan,
pemakaian satuan, salah masuk amplop hasil
Aspek yang harus diperhatikan
Aspek Administratif
Pastikan bahwa tidak ada kesalahan :
• Pencatatan hasil analisa
• Kesalahan penulisan
• Tertukar hasil antar pasien dan antar pemeriksaan
• Penulisan identitas pasien, dokter pengirim, tanggal pemeriksaan.
• Penulisan nilai reference
Aspek Teknis
• Dipastikan bahwa semua proses
mulai dari persiapan pasien sampai
dengan dokumentasi hasil telah
dikerjakan dengan benar.
• Quality kontrol memenuhi syarat
• Delta check memenuhi syarat
Aspek Patofisiologis
• Pemeriksaan Pathologi Klinik sebagaian besar merupakan
pemeriksaan tidak langsung, namun menggunakan analit
pathofisiologis.
• Menilai apakah hasil pemeriksaan relevan dengan informasi
klinik, pathofisiologis dan keterkaitan dengan hasil pemeriksaan
lainnya.
• Perhatian utama diberikan pada hasil pathologis ekstrim dan
hasil tidak sesuai.
Aspek Keterkaitan Hasil
• Hasil pemeriksaan dapat saling
terkait, satu dengan yang
lainnya.
• Bisa digunakan untuk saling
verifikasi
Data yang diperlukan dalam
validasi
• Informasi klinik
• Hasil QC/verifikasi pada proses sebelumnya
• Catatan khusus pada proses/sample pemeriksaan:
• Penyimpangan persiapan pemeriksaan
• Penyimpangan waktu pengambilan, penyimpanan sample
• Pemakaian obat
• Time Step
• Riwayat pemeriksaan sebelumnya (bila tersedia)
• Selalu melakukan konfirmasi pada
hasil yang “diduga” tidak sesuai,
dengan :
• Data primer
• Data proses sebelumnya
• Data QC
• Test ulang untuk konfirmasi dg Bila terjadi
sample primer ketidaksesuaian?
• Riwayat sebelumnya
• Melakukan pengambilan sample
ulang bila perlu
• Komunikasi dengan pasien/klinisi
• Konfirmasi dengan Lab. Lain
Langkah Pengamanan Penyerahan
Hasil
Kesalahan sistemik
Hasil Janggal Pra analitik
Kesalahan acak
ya

Telusuri mutu Kesalahan sistemik


pemeriksaan Analitik
Ada kesalahan ? Kesalahan acak

ya Kesalahan sistemik
Pasca analitik
Telusuri kesesuaian Kesalahan acak
dengan sejarah
pemeriksaan

ya

Telaah kemungkinan ya
diterangkannya Bila perlu
kejanggalan Ulangi Pemeriksaan

tidak

Serahkan Hasil
• Validasi hasil merupakan bagian
dari quality Assurance
• Validasi hasil diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang benar
dan dipertanggungjawabkan
• Aspek yang diperhatikan dalam Kesimpula
validasi hasil adalah n
administratif, teknis,
pathofisiologis, keterkaitan hasil
dan informasi klinis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai