Anda di halaman 1dari 30

Vaksin

Definisi
• Vaksin adalah antigen non-patogen yang
meniru patogen tertentu dalam rangka untuk
memperoleh respon imun seolah-olah
itu adalah patogen yang sebenarnya dalam
tubuh.

Tujuan keseluruhan dari vaksin adalah untuk


membentuk kekebalan thd patogen tertentu.
Imunisasi aktif dan pasif
• Kekebalan thd infeksi MO dapat dicapai dng
imunisasi aktif atau pasif . 
• proses alamiah (transfer dari ibu ke janin atau
oleh infeksi MO sebelumnya) atau dng cara
buatan (injeksi antibodi atau vaksin)imunisasi
pasif
• imunisasi aktifinokulasi dengan mikroba
patogen/komponen antigen dari patogen
(induksi kekebalan tp tdk menyebabkan penyakit)
Imunisasi aktif
• Tujuan imunisasi aktif memperoleh kekebalan
protektif dan memori imunitas. 
• Jika imunisasi aktif sukses, paparan berikutnya respon
imun ↑menghilangkan patogen / mencegah penyakit
• Infeksi alami dengan mikroorganisme, atau diperoleh
artifisial dengan pemberian vaksin. 
• Result : sistem kekebalan tubuh memainkan peran
aktifproliferasi sel T dan B reaktif antigen (hasil
pembentukan sel memori)
• Vaksinasi anak-anak dimulai pada usia 2 bulan.
Mekanisme kerja
vaksin
fagositosis oleh APC
sel dendritik
(mengaktifkan sel T)
sel T helper (sel Th)
Aktivasi sel B

Antibodi Sel
memori
The Importance of the Secondary Immune Response
• Selama respon imun sekunder  tubuh menyerang
patogen lebih cepat & lebih kuat  patogen dibersihkan
dari tubuh sblm memiliki kesempatan utk menyebabkan
infeksi.
Adjuvant
• Adjuvant adalah zat kimia yang dapat ditambahkan
ke vaksin untuk meningkatkan respon kekebalan terhadap
vaksin.
• Ada tiga jenis adjuvant
1. Aluminum Hydroxide and Aluminum Phosphate (Alum)
2. Freund’s Adjuvant
3. Immune Stimulatory Complexes
Aluminum Hydroxide and Aluminum Phosphate
(Alum)
• Alum (garam inorganik) berikatan dng proteinprotein
mengendap (presipitasi)
• Kompleks alum-vaksindisuntikkanterlarut perlahan dan
vaksin akan dilepaskan
• Dapat ditambahkan ekstrak bakteri utk meningkatkan respon
imun
• Yg diperbolehkan utk penggunaan pd manusia
Freund’s Adjuvant
• Vaksin tersuspensi dalam butiran minyak mineralterlepas
perlahan dr butiran minyak stlh diinjeksikan
• Dapat ditambahkan bakteri utk meningkatkan respon imun
• Tidak digunakan pd manusia (berpotensi menimbulkan
inflamasi yg berat)
Immune Stimulatory Complexes
• Struktur spt sangkar terbuka, terdiri dari kolesterol dan
campuran saponin.
• Memungkinkan pengiriman vaksin ke sitosol. Yg akan
menstimulasi respon sel T sitotoksik
• Adjuvan yg digunakan untuk vaksin melawan kanker.
Rute pemberian

Ada 3 rute pemberian berbeda, yi :


Intradermal (intravenous, intramuscular, and
subcutaneous).
Oral
- biasanya dalam bentuk cair
Intranasal.
Booster
Respon imun thd vaksin berpotensi menurun
Diperlukan “booster”, pemberian vaksin ulang utk
menguatkan dan memperpanjang durasi imunitas
Pemberian selama respon primer, akan memperlama
dan memperkuat respon melawan vaksin
Tipe vaksin

Vaksin ada beberapa macam, setiap jenis memiliki


keunikan
Fungsi tiap jenis vaksin, sama, yi membentuk
kekebalan terhadap suatu patogen
Tipe vaksin menurut tujuannya :
1. Vaksin utk melemahkan virus/bakteri
2. Vaksin dengan organisme utuh yg telah dimatikan
3. Toksoid
4. Vaksin dengan molekul permukaan
5. Vaksin anti-idiotipe
Attenuated Virus/Bacteria
Berisi virus / bakteri hidup yg
dilemahkan
MO akan berubah scr genetik maupun
kimia tp tidak patogenik.
Contoh vaksin dengan virus utk yellow
fever ( strain YF17D) yg dilemahkan
Killed Whole Organism
Berisi patogen utuh
yang sudah dimatikan
(dng pemanasan
maupun scr kimia)
Contoh : vaksin Salk
untuk polio (whole
polioviruses, yg diinaktif
dng formaldehid)
Toxoids
Berisi eksotoksin (toksin yg
dihasilkan bakteri) yg
diinaktifkan dengan
pemanassan maupun secara
kimia
Ditujukan utk membentuk
kekebalan thd toksin yg
dihasilkan bakteri tp tidak
selalu membunuh MO
Contoh : Antitoksin
botulinum dan antitoksin
diphtheria.
Surface Molecules
Protein, karbohidrat, dan lipid, ditemukan pada
permukaan patogendiisolasi dan
digunakansbg vaksin.
Protein dapat bekerja tunggal (molekul besar
dan kompleks) enough to be used
Karbohidrat dan lipid membutuhkan hrs
dikonjugasikan dng protein molk besar utk dpt
menjadi imunogenik
Contoh : vaksin hepatitis B (antigen
permukaan)
Anti-Idiotype Vaccines
Vaksin berisi Ab yg diisolasi
dr penderita
Ab diinjeksikan ke dalam
hewan coba yg akan
menghasilkan Ab dengan
antigen binding site mimics
the epitope.
Ab diisolasi dan selanjutnya
diinjeksikan ke individu
sehatAb dengan antigen
binding site yg
samaindividu akan memiliki
kekebalan thd patogen itu.
DNA Vaccines
Vaksin DNA berisi plasmid yg terdiri atas gen utk antigen tertentu.
Setelah diberikan, plasmid diambil oleh sel target dan gen akan
diekspresikandipresentasikan oleh molk MHC kelas I
Chimeric Vaccines
Vaksin Chimeric  biasanya terdiri dari virus yang
dilemahkan & telah direkayasa untuk membawa
antigen dari beberapa jenis patogen.
Misalnya, vaksin demam kuning YF17D telah
direkayasa untuk membawa antigen dari HIV,
berbagai jenis bakteri, malaria, bahkan kanker.
Yang utama dr vaksin chimeric adalah pembentukan
kekebalan terhadap penyakit yang berbeda dengan
satu pemberian.
Metode produksi vaksin
3 metode utama utk produksi vaksin:
 In-vivo
 In-vitro

 Chemical Synthesis

Beberapa vaksin dapat diproduksi


menggunakan salah satu dari tiga metode tp
ada jg vaksin lainnya, hanya dpt dng satu
metode.
In-Vivo
Vaksin diproduksi dalam
organisme hidup
Embrio telur ayam umumnya
yg digunakan, utk produksi
vaksin flu.
Dpt diproduksi dalam tubuh
hewan lab (misal :
mencit)vaksin anti-idiotype.
Bbrp spesies tanaman (misal :
pisang) jg dpt digunakan utk
memproduksi vaksin.
In-Vitro
Digunakan teknologi
rekombinan DNAyeast
cultures, bacterial
cultures, or cell
cultures.
Yg dpt diproduksi dng
metode ini a.l. : vaksin
chimerics, vaksin dng
virus/bakteri yg
dilemahkan
Chemical Synthesis
Vaksin yg menggunakan peptida sintetis serta lipid
terkonjugasi dan polisakarida umumnya diproduksi
dng cara ini.
Biasanya, metode ini digunakan dalam kombinasi
dengan baik in-vivo atau in-vitroproduksi.
Resiko yang berkaitan dengan vaksin

vaksin itu sendiri menyebabkan penyakit (vaksin dng


organisme hidup)
dapat berperilaku sebagai superantigen  dan
lebih merangsang sistem kekebalan tubuh.
Kemungkinan adanya reaksi alergi, terutama vaksin
yang diproduksi dalam embrio telur ayam ataupun
pada tanaman.

Anda mungkin juga menyukai