Ainun
Jariyah
Ardiansyah Yoga Tama
Novita Suryawati
Imunoprofilaktik
Adalah
untuk
Imunisasi
Pengertian
Vaksinasi
Vaksinasi adalah tindakan sengaja memasukkan
agen penyakit (antigen) yang telah dilemahkan
dengan tujuan untuk merangsang pembentukan
daya tahan tubuh (antibodi) terhadap suatu
penyakit tertentu, dan aman untuk tidak
menimbulkan penyakit.
A. Vaksin hidup
Vaksin terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih
antigenik namun tidak patogenik.
Contonya adalah virus polio oral.
karena vaksin diberikan sesuai infeksi alamiah, virus dalam vaksin
akan hidup dan berkembang biak dalam tubuh resipien, sehingga
akan memberikan kekebalan seperti pada infeksi alam.
Vaksin jenis ini lebih efektif dalam menimbulkan respon imun dan
respon imunnya dapat bertahan lebih lama, sehingga pemberiannya
tidak perlu diulang dalam waktu yang cepat.
Keuntungan:
Respon imun yang ditimbulkan lebih cepat
Respon imun yamg dihasilkan dapat bertahan lama
Tidak memerlukan pengulangan dalam waktu yang cepat
Kerugian:
Proses untuk melemahkan bakteri/virus kurang mencukupi
Mutasi ke bentuk wild type
Kontaminasi
Penerima vaksin imunokompromais
Berbahaya bagi vaksinator
Vaksin mati
Vaksin mati biasanya dibuat dari mikroorganisme virulen
dengan agen kimia atau fisik yang digunakan untuk
menghancurkan infektivitas dari mikroorganisme
tersebut dengan tetap mempertahankan
imunogenesitasnya. Vaksin jenis ini memerlukan injeksi
dalam jumlah yang banyak. Vaksin mati jelas tidak
patogenik dan tidak berkembang biak dalam tubuh. Oleh
karena iu diperlukan pemberian beberapa kali.
Keuntungan:
Tidak dapat mutasi ke bentuk wild type
Lebih lama bagi vaksinator
Kerugian:
Respon imun lambat
Memerlukan pengulangan
Kontaminasi
Reaksi alergi atau autoimun
Proses mematikan bakteri/virus kurang memadai
Ajuvan
Frekuensi
pemberian
Frekuensi pemberian juga mempengaruhi respons
imun yang terjadi. Sebagaimana telah kita ketahui,
respons imun sekunder menyebabkan sel efektor
aktif lebih cepat, lebih tinggi produksinya, dan
afinitasnya lebih tinggi. Di samping frekuensi, jarak
pemberian pun akan mempengaruhi respons imun
yang terjadi. Bila vaksin berikutnya diberikan pada
saat kadar antibodi spesifik masih tinggi, maka
antigen yang masuk segera dinetralkan oleh
antibody spesifik tersebut sehingga tidak sempat
merangsang sel imunokompeten.
Cara pemberian vaksin
Cara pemberian vaksin akan mempengaruhi respons
imun yang timbul.
Meningitis
http://desthaatha.blogspot.com/2012/07/bagi
-bagi-materi-kuliah.html
http://bidan-kayuagungsumsel.blogspot.com/2010/06/makalahimunisasi-dan-vaksin-imunisasi.html
http://childrenallergyclinic.wordpress.com/20
09/05/16/imunologi-imunisasi/
A.Aziz Alimul H.2005.Buku Pengantar
IlmuKeperawatan Anak 1 Edisi Pertama