KELOMPOK 3
Dosen Pengampu:
Surtiningsih, SST.,M.Keb
Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Obat Imunologi”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dosen Mata Kuliah
Farmokologi Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan te
ntang Obat Imunologi lain bagi para pembaca dan penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Surtiningsih ,SST., M.Keb., selaku dosen Mata
Kuliah Farmokologi Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang imunitas atau kekebalan
akibat adanya rangsangan molekul asing dari luar maupun dari dalam tubuh manusia.
Manusia memiliki sistem pelacakan dan penjagaan terhadap benda asing yang
dikenal dengan sistem imun, dimana akan melindungi tubuh terhadap penyebab
penyakit, patogen seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Sistem imun
dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang
dapat ditimbulkan bahan dalam lingkungan hidup. Sistem imun dapat dibagi
menjadi sistem imun non-spesifik dan spesifik. Sistem imun non- spesifik
bekerja cepat dan siap mencegah mikroba masuk ke dalam tubuh (Bratawidjaya,
2012). Sistem imun spesifik bekerja spesifik karena respon terhadap setiap jenis
mikroba berbeda dan harus mengenal dahulu jenis mikroba yang akan ditangani. Oleh
karena itu, sistem imun ini bekerja agak lama untuk memberikan perlindungan
(Bratawidjaya, 2012).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Imunologi?
2. Jenis-jenis Vaksin?
3. Pengertian Immunosupresif?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian imunologi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis vaksin.
3. Untuk mengetahui Immunosupresif.
4. Untuk mengetahui Hipersensitivitas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Obat Imunologi
Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian
mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme.
Imunologi biasa disebut juga dengan bidang studi tentang fungsi, kegunaan berserta
gangguan sistem imunitas pada tubuh. Sistem imunitas merupakan tantanan
sekumpulan sel dan protein yang bekerja sama untuk memproteksi tubuh dari
bahaya yang disebabkan oleh mikrorganisme yang berpotensi jahat penyebab
infeksi, dapat berupa virus, bakteri atau fungi. Infeksi virus, bakteri, protozoa,
cacing, atau jamur parasitik yang mencoba masuk kedalam tubuh atau permukaan
tubuh kemungkinan merupakan alasan keberadaan atau adanya sistem imun pada
tubuh manusia (Wantini & Mayadianasari, 2020). Sistem Imun adalah semua
mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankan keutuhan tubuh
sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat di timbulkan berbagai bahan
dalam lingkungan hidup. Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada
organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan
mengidentifikasi dan membunuh patogen. Menurut (Suardana, 2017) dengan
kemajuan imunologi yang telah dicapai sekarang ini, maka konsep imunitas
dapat diartikan sebagai suatu mekanisme yang bersifat faali yang melengkapi
manusia dan binatang dengan suatu kemampuan untuk mengenal suatu zat yang
asing terhadap dirinya, yang selanjutnya tubuh akan melakukan reaksi dalam bentuk
netralisasi, melenyapkan atau memasukkan dalam proses metabolisme yang dapat
menguntungkan dirinya atau menimbulkan kerusakan jaringan tubuh sendiri.
Resistensi bawaan organisme yang masuk ke dalam tubuh sering kali
dilenyapkan dalam waktu beberapa menit atau jam oleh mekanisme bawaan lahir
yang sudah ada, sedangkan organisme lain dapat menghindari mekanisme
tersebut dan bertahan hidup, dan dapat menimbulkan penyakit kecuali bila
dilenyapkan oleh imunitas adaptif (Wantini & Mayadianasari, 2020).
a. Respons Imun Non-spesifik Merupakan imunitas bawaan yang mana respons
terhadap zat asing dapat terjadi walaupun tubuh sebelumnya belum pernah
terpapar oleh zat tersebut. Contoh dari respons imun Nonspesifi seperti
fagositosis. Dalam fagositosis makrofag, neutrofil dan monosit memegang
peranan yang sangat penting. Selain itu, inflamasi juga termasuk respon imun
nonspesifik.
b. Respons Imun Spesifik Merupakan respon imun yang didapatkan akibat
rangsangan antigen tertentu, sebagai akibat tubuh pernah terpapar
sebelumnya. Respons imun spesifik dimulai dengan adanya aktifitas dari
makrofag yang memproses antigen sehingga dapat menimbulkan interaksi
dengan sel-sel imun. Dengan rangsangan antigen yang telah diproses tadi,
sel sistem imun akan berdiferensiasi sehingga menjadi sel yang memiliki
kompetensi imunologik dan mampu bereaksi dengan antigen (Abbas, 2012)
1. Imunisasi aktif
Imunisasi aktif adalah kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh yang
aktif membentuk zat antibodi. Ada 2 macam :
a. Imunisasi aktif alamiah
Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis
diperoleh setelah sembuh dari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatan
Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi
yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
2. Imunisasi pasif
Imunisasi pasif adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh seseorang yang zat
kekebalan tubuhnya didapatkan dari luar. Ada 2 macam :
a. Imunisasi pasif alamiah
Imunisasi pasif alamiah adalah antibodi yang didapatkan seseorang karena
diturunkan oleh ibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika
berada dalam kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan
Imunisasi pasif buatan adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan
serum untuk mencegah penyakit tertentu.
B. Jenis – jenis vaksin
a.Vaksin Polio
Vaksin ini berguna sebagai pencegahan poliomyelitis. Vaksin polio diberikan 4 kali
untuk usia 0, 2, 3, dan 4 bulan.
Berikut adalah dosis vaksin polio berdasarkan usia pasien:
1) Anak-anak
Sebagai imunisasi primer, dosisnya adalah 0,5 ml. Dosis pertama diberikan
kepada bayi sesaat setelah lahir dalam bentuk tetes mulut (OPV). Vaksin
selanjutnya diberikan saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Vaksin booster
diberikan saat anak berusia 18 bulan.
2) Dewasa
Umumnya vaksin polio sudah diberikan pada anak-anak. Namun, pada orang
dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin, bisa diberikan 3 dosis, 0,5 ml
disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM) atau di bawah kulit (subkutan/SC).
Dua dosis pertama diberikan dengan jarak 1–2 bulan, dan dosis ketiga berjarak 6–
12 bulan setelah dosis kedua.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologi yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja
dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh dari infeksi. Jika sistem
kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga
menyebabkan, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat
berkembang dalam tubuh. Jika sistem ini terlalu aktif akan terjadi autoimunitas
seperti alergi atau hipersensitivitas.
B. SARAN
setelah mengetahui teori dasar tentang imunologi, kita diharapkan mampu
meningkatkan atau mempertahankan kekebalan tubuh kita dengan menjalankan
gaya hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai macam infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Fitrianingsih, Dwi. 2009. Farmakologi Obat-Obatan Dalam Kebidanan. Nuha
Medika :Yogyakarta
Abbas, K. A., Lichtmant, A.H., Pillai, S. 2012. Cellular and Molecular Immunologi. Seventh
ed. Philadelphia : W B Saunders Company
Bratawidjaya, K. G. 2012. Imunologi Dasar Edisi 10. Jakarta; Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas
IW Sari 2019
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2172/3/BAB%20II.pdf (Diakses pada 01 April 2022 pukul
19.30)
Zewert,dkk. 2011. Mikrobiologi kedokteran . jakarta: salemba
Kimbal, 1983. Biologi, Jakarta : erlangga
Gorman dkk, 1982. Kimia dan biologi antibiotik laktan, London : academic press
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/IMUNOPATOLOGI.pdf
http://muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id /files/2011/01/Alergi-hipersensitif-diktat1.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43998/3/Josephine_Rahma_G2A009055_Bab2KTI.pdf
http://blog.unnes.ac.id/hamidah/2016/04/28/makalah-imunologi /
http://blog.unnes.ac.id/hamidah/2016/04/28/makalah-imunologi/
http://blog.unnes.ac.id/hamidah/2016/04/28/makalah-imunologi/ (Diakses pada 28 April
2016)