Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Respons Terhadap Paparan Patogen Pertama Dan Kedua
B. Perbedaan Antara Kekebalan Genetik Dan Memperoleh Kekebalan
C. Perbedaan Antara Kekebalan Pasif Dan Kekebalan Aktif
D. Cara Kerja Vasin

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Respon Terhadap Paparan Patogen Pertama Dan Kedua


Antibodi terhadap suatu patogen biasanya tidak memberikan perlindungan terhadap patogen lain
kecuali jika kedua patogen tersebut sangat mirip dengan satu sama lain, seperti sepupu. Setelah tubuh
memproduksi antibodi dalam memberikan respons utama terhadap suatu antigen, tubuh juga
menciptakan sel-sel pengingat yang memproduksi antibodi, yang akan tetap hidup bahkan setelah
patogennya dikalahkan oleh antibodi. Jika tubuh terpapar pada patogen yang sama lebih dari satu kali,
respons antibodi menjadi jauh lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan paparan yang pertama kali
karena sel-sel pengingat ini sudah siap memompa keluar antibodi terhadap antigen tersebut. Hal ini
berarti bahwa jika seseorang terpapar suatu patogen berbahaya di masa depan, sistem imun orang
tersebut akan mampu segera merespons, sehingga memberikan perlindungan terhadap penyakit. Saat
memasuki tubuh kita, patogen atau penyakit baru membawa antigen baru. Tubuh kita perlu membuat
antibodi spesifik untuk setiap antigen baru yang dapat menempel pada antigen dan mengalahkan
patogennya.

B. Perbedaan Antara Kekebalan Genetik Dan Memperoleh Kekebalan

Memperoleh kekebalan dan meningkatan kekebalan bisa dengan melakukan pola hidup sehat seperti
mengkonsmusi banyak buah dan sayuran, karena seseorang tidak mudah sakit jika kita mengkonsumsi
makanan tersebut.lalu ada istirahat yang cukup ,jika istirahat kita tidak cukup otomatis menurun nya
sistem imunitas dan Kekebalan tubuh bersifat dinamis, dapat naik turun. Usia, nutrisi,
vitamin,mineral, hormon, olahraga dan emosi mempengaruhi imunitas tubuh. Kuatnya anti bodi
menandakan seseorang tersebut semakin dewasa. Tetapi, dengan bertambahnya usia bisa juga antibodi
melemah. Melakukan pola hidup sehat dapat menjaga dan memperbaiki system imun tubuh. Hal ini
berarti sehat dengan mengkonsumsi makanan bernutrisi dan berolahraga.
C. Perbedaan Antara Kekebalan Pasif Dan Kekebalan Aktif
Ada 2 jenis kekebalan yaitu :
1. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif yaitu kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu
sendiri. Kekebalan pasif tidak akan bertahan lama karena akan di metabolisme oleh tubuh. (Ranuh,
2005)
Kekebalan pasif dapat terjadi dengan 2 cara yaitu :
1. Kekebalan pasif alamiah atau bawaan
Kekebalan pasif alamiah atau kekebalan pasif bawaan yaitu kekebalan yang diperoleh zat penolak
sehingga proses cepat tetapi tidak bertahan lama, misalnya kekebalan pada janin yang diperoleh dari
ibu.
2. Kekebalan pasif buatan Kekebalan pasif buatan yaitu kekebalan yang diperoleh setelah mendapat
suntikan zat penolak, misalnya pemberian vaksin ATS.

2. Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajang pada antigen seperti
pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih lama karena
adanya memori imunologik (Ranuh, 2005).
Kekebbalan aktif dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Kekebalan aktif alamiah
Kekebalan aktif alamiah yaitu dimana tubuh membuat kekebalan sendiri setelah mengalami atau
sembuh dari suatu penyakit, misalnya penyakit campak.
2. Kekebalan aktif buatan
Kekebalan aktif buatan didapat yaitu dengan pemberian vaksin sehingga akan merangsang tubuh
membentuk antibodi, misalnya vaksin BCG, DPT, Polio, dan lainnya.
D. Cara Kerja Vaksin.
Cara kerja vaksin adalah dengan meniru terjadinya infeksi penyakit itu sendiri Ketika vaksin masuk
ke dalam tubuh lewat suntikan atau oral (obat tetes), sistem imun
akan menganggap vaksin sebagai organisme asing yang akan menyerang tubuh. Sistem
imun akan mengirimkan sel khusus untuk memberantas vaksin. Dari situ, sistem imun akan
mengingat alias membentuk memori atas kejadian tersebut. Hasilnya, sistem kekebalan
tubuh akan selalu bersiap atas serangan penyakit sebenarnya karena sudah “ingat”
organisme mana yang berbahaya dan perlu mereka hilangkan.

Vaksin biasanya memerlukan pemberian dosis selama beberapa kali yang berjarak dalam
hitungan minggu maupun bulan. Jeda waktu ini diperlukan guna mengoptimalkan produksi
antibodi di dalam tubuh dan perkembangan sel pengingat virus, patogen, dan organisme
lainnya penyebab penyakit. Dengan begitu, tubuh berlatih dan berusaha untuk melawan
organisme penyebab penyakit sembari mengingat patogen atau virus tersebut agar bisa
segera dilawan nantinya bila masuk ke dalam tubuh. Kabar baiknya, pemberian imunisasi
akan menurunkan risiko orang-orang terserang penyakit sesuai dengan jenis vaksin yang
Anda dapatkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respon terhadap paparan patogen pertama dan kedua yaitu jika tubuh terpapar pada patogen yang
sama lebih dari satu kali, respons antibodi menjadi jauh lebih cepat dan lebih efektif dibandingkan
paparan yang pertama kali karena sel-sel pengingat ini sudah siap memompa keluar antibodi terhadap
antigen tersebut. Kekebalan pasif yaitu kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh
individu itu sendiri. Kekebalan pasif tidak akan bertahan lama karena akan di metabolisme oleh
tubuh. Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajang pada antigen
seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih lama
karena adanya memori imunologik.
Cara kerja vaksin adalah dengan meniru terjadinya infeksi penyakit itu sendiri. Ketika vaksin masuk
ke dalam tubuh lewat suntikan atau oral (obat tetes), sistem imun akan menganggap vaksin sebagai
organisme asing yang akan menyerang tubuh. Hasilnya, sistem kekebalan tubuh akan selalu bersiap
atas serangan penyakit sebenarnya karena sudah “ingat” organisme mana yang berbahaya dan perlu
mereka hilangkan.

B. Saran
Diharapkan pembaca maupun penulis dapat memahami makalah gangguan sistem integument dan
imunitas dengan tujuan dalam dunia pendidikan tinggi keperawatan upaya menghasilkan tenaga
keperawatan professional yang mampu mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu
pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan perkembangan kehidupan profesi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai