Anda di halaman 1dari 16

IMUNOLOGI

Diajukan Guna Memenuhi M.K Mikrobiologi dan


Parasitologi

Dosen Pengampu : Budi Siswanto, S.Kep, Ners, M.Sc

Disusun oleh :

1. Maulida Julianta (P27905119018)


2. Panji Sonjaya (P27905119024)
3. Yuliantika Solehah (P27905119041)

POLTEKKES KEMENKES BANTEN


Jl. DR. Sitanala, Karang Sari, Kecamatan. Neglasari Kota Tangerang,
Banten 15121
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Kebutuhan
Dasar Manusia dengan judul “Imunologi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 21 Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1. Pengertian Oksigenasi .............................................................................. 2
2.2. Faktor yang Memengaruhi Sistem Pernapasan ........................................ 2
2.3. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi ...................................... 5
2.4. Tindakan Keperawatan dalam Pemenuhan Oksigen ................................ 8
a. Fisisoterapi Dada ...................................................................................... 8
b. Postural drainage ...................................................................................... 9
c. Pengaturan Posisi Fowler dan Semi Fowler ........................................... 12
d. Batuk Efektif .......................................................................................... 14
e. Nafas Dalam ........................................................................................... 16
f. Inhalasi ................................................................................................... 17
g. Pengisapan Lender ................................................................................. 22
h. Memberikan Oksigen ............................................................................. 24
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 29
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Imunologi merupakan ilmu yang luas yang mencangkup penelitian dasar


sampai dengan aplikasi klinis. Imunologi mempelajari antigen,antibodi dan
fungsi pertahanan tubuh penjamu yang diperantarai oleh sel, terutama yang
berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitiv,
alergi dan penolakan jaringan asing.
Imunitas / kekebalan / imunity: merupakan respon spesifik terhadap invasi
organism asing atau substansi lain. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang imunitas atau kekebalan dan reaksi imun dalam tubuh terhadap
antigen.
Manusia dan hewan multiseluler, mempunyai daya faal untuk mengenal
bahan atau substansi yang dianggap diri sendiri (self) dan membedakan dari
yang asing (non self). Dasar sistem imun dalam tubuh yang berusaha untuk
mengeluarkan atau memusnahkan bahan asing atau antigen yang masuk
kedalam tubuh.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja klasifikasi dari kekebalan?

2. Faktor apa saja dari antimikroba dan kekebalan?

3. Apa itu diterminasi antigen?

4. Apa saja klasifikasi dari antigen?

5. Bagaimana struktur dasar immunoglobulin?

6. Bagaimana sistem komplemen immunoglobulin?

7. Bagaimana reaksi imunologi?

8. Apa itu vaksin dan hiversensitivitas?


1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi Kekebalan

Imunitas (kekebalan) adalah kemampuan tubuh untuk menahan atau


menghilangkan benda asing serta sel-sel abnormal. Sistem imunitas
(pertahanan tubuh) adalah sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal,
menghancurkan,serta menetralkan benda - benda asing atau sel-sel abnormal
yang berpotensi merugikan bagi tubuh.

Kekebalan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar:

1. Kekebalan Alamiah (natural immunity)

Imunitas alamiah merupakan imunitas yang diperoleh tanpa didahului


oleh kontak dengan antigen. Imunitas ini bersifat non spesifik yang
meliputi pertahanan terhadap berbagai macam agen
infeksius,contohnya : kulit dan membran mukosa, sel natural killer
(NK), fagositosis, inflamasi dan berbagai macam faktor non spesifik
lainnya. Hal ini bervariasi menurut usia dan aktifitas hormon atau
metabolik. Ada beberapa jenis kekebalan alamiah:

a. Kekebalan Ras (racial immunity)

Telah ditemukan secara statistik bahwa orang kulit berwarna


ternyata lebih peka terhadap penyakit tuberculosis daripada orang
kulit putih.

b. Kekebalan species (species immunity)

Penyakit Leprae dan gonorhae secara alami hanya terdapat pada


manusia dan tidak ditemukan pada binatang. Penyakit tetanus
yang terdapat pada manusia dan kuda, tidak terdapat pada
burung. Penyakit anthrax yang ditemukan pada hewan ternak
tidak terdapat pada anjing dan kucing.
c. Kekebalan individu (personal immunity)

Ditemukan perbedaan kepekaan terhadap satu jenis penyakit pada


beberapa orang didalam satu spesies atau ras.

Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kekebalan alamiah:

a. Umur, contoh: infeksi Rubela pada anak lebih hebat daripada


dewasa.

b. Hormon, contoh: kortikosteroid mampu menekan pembentukan


antibodi.

c. Gizi, contoh: gizi buruk mampu menekan jenis respon imun.

2. Kekebalan Didapat (acquired immunity)


Pada kekebalan yang didapat, pencegahan terjadinya penyakit
ditujukan pada bahan asing yang masuk kedalam jaringan tubuh,
mungkin berupa kuman, virus atau toksin. Bahan asing yang masuk
disebut “antigen” dan terhadap antigen ini dalam tubuh dibentuk bahan
yang disebut “antibodi”.
Antibodi yang termasuk zat imunoglobulin, dapat disuntikkan
kedalam orang lain dan akan memberi proteksi kepada orang lain.
Imunitas diperoleh selama kehidupan berlangsung,bersifat khas
terhadap satu jenis mikrob. Imunitas terdapat 2 kelompok yaitu aktif
dan pasif.
1) Imunitas Aktif
Imunitas aktif diinduksi setelah kontak dengan antigen
(misalnya mikroorganisme atau hasilnya). Kontak ini dapat
berupa infeksi klinis atau sub klinis, imunisasi dengan agen
infeksius yang masih hidup atau sudah mati atau
antigennya, paparan terhadap hasil mikroba (misalnya
toksin, toksoid) atau transplantasi asing. Pada semua
keadaan ini, tubuh penjamu aktif membentuk antibodi dan
sel limfoid yang mampu merespon antigen. Keuntungan
imunitas aktif adalah imunitas bersifat jangka panjang
(berdasarkan memori kontak dengan antigen pertama kali
dan kemampuan merespon lebih cepat dan lebih banyak
ketika terjadi kontak berikutnya dengan antigen yang sama).
Kerugiannya adalah onset imunitas lambat dan
membutuhkan kontak dengan antigen lebih lama atau kontak
ulangan.
a) Kekebalan aktif alamiah:
 Diperoleh sesudah infeksi atau sembuh dari
penyakit atau infeksi subklinik setelah pemaparan
berulang.
 Antigen masuk ke dalam tubuh secara alami,
tubuh membentuk antibodi dan limfosit khusus.
b) Kekebalan Aktif buatan:
 Diperoleh dengan cara menularkan kuman, virus
atau produknya yaitu organisme hidup setelah
dilemahkan, misal melalui vaksin cacar,BCG.
 Organisme mati dengan pemanasan atau fenol
tanpa mengubah struktur antigen misal vaksin
tifoid, vaksin kolera.
 Autovaksin
 Terapi protein non spesifik
 Toksoid
 Antigen diinduksi dalam vaksin, tubuh
membentuk antibodi dan limfosit khusus.
Kekebalan aktif buatan disebut juga vaksinasi atau
imunisasi, merupakan proses introduksi antigen (vaksin)
ke dalam tubuh.
Kekebalan pasif buatan meliputi introduksi antibodi ke
dalam tubuh. Antibodi dalam serum disebut sebagai
antiserum. Komponen serum yang kaya akan antibodi
disebut imune serum globulin atau gamma globulin.
2) Imunitas Pasif
Imunitas pasif diperankan oleh antibodi atau limfosit yang
telah dibentuk sebelumnya di dalam tubuh penjamu yang
lain. Pemberian secara pasif antibodi (dalam antiserum)
terhadap bakteri (misalnya difteria, tetanus, botulisme)
menyebabkan antitoksin tersedia dengan cepat dalam jumlah
berlebih untuk menetralkan toksin. Demikian juga antibodi
terhadap virus tertentu (misalnya rabies, hepatitis A dan B)
dapat diinjeksikan selama masa inkubasi untuk membatasi
multiplikasi virus. Keuntungan utama imunisasi pasif
dengan antibodi yang telah dibentuk selamanya (siap pakai)
adalah tersedianya antibodi dalam jumlah banyak secara
cepat; kerugiannya adalah jangka waktu aksi antibodi yang
pendek dan reaksi hipersensitivitas yang dapat terjadi jika
diberikan antibodi (imonoglubulin) dari spesies lain.
a) Kekebalan Pasif Alamiah:
 Dapat dipindahkan mealui transplacenta, ASI
 Antibodi bersifat sementara
b) Kekebalan Pasif Buatan:
 Diperoleh melalui imunisasi secara pasif
dengan cara menyuntikkan serum binatang
yang telah diimunisasi secara aktif.
 Antibodi bersifat sementara.
 Contoh: serum antitoksin (antidifteri,
antitetanus), serum antibakteri (serum anti
antraks, pneumokokus, meningikokus), serum
konvalescen (diperoleh dari penderita masa
penyembuhan, misal pada pengobatan campak,
poliomielitis, hepatitis).
2.2. Faktor Antimikroba dan Kekebalan
Macam-macam kekebalan, menurut cara diperolehnya zat anti, kekbalan dibagi
dalam:
1. Kekebalan Aktif yaitu kekebalan yang diperoleh, dimana tubuh orang tersebut
aktif membuat zat anti.
Kekebalan aktif dibagi dua, yaitu:
a. Kekebalan aktif alami (Naturally Acquired Active immunity)
Orang ini menjadi kebal setelah menderita penyakitnya. Misalkan: orang
kebal terhadap cacar setelah sembuh dari penyakit cacar.
b. Kekebalan aktif disengaja (Artificially Acquired Active Immunity)
Yaitu kekebalan yang diperoleh setelah orang mendapatkan vaksinasi.
Misalnya: seseorang menjadi kebal terhadap cacar setelah ia
mendapatkan vaksinasi cacar.
2. Kekebalan Pasif yaitu kekbalan yang diperoleh karena orang tersebut
mendapatkan zat anti dari luar.
Kekebalan pasif dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kekebalan Pasif yang diturunkan ( Naturally Acquired Passive
Immunity).
Yaitu kekebalan pada bayi-bayi, karena mendapatkan zat anti
yang diturunkan dari ibunya, ketika ia masih berada didalam kandungan.
Antibodi dari darah ibu, melalui plasenta, masuk kedalam darah si bayi.
Macam dan jumlah zat anti yang didapatkannya bergantung pada macam
dan jumlah zat anti yang dimiliki ibunya.
Kekbalan yang dapat diturunkan antara lain: kekebalan terhadap tetanus,
diphteri, pertusis, thypus, abdominalis. Kekebalan ini biasanya
berlangsung sampai bayi berumur 3-5 bulan karena zat anti ini makin
lama makin berkurang sedangkan si bayi sendiri tidak membuatnya.
b. Kekebalan pasif disengaja (Artificially Acquired Passive Immunity)
Yaitu kekebalan yang diperoleh seseorang, karena orang itu
sengaja diberi zat anti dari luar. Pemberian zat anti ini dapat bersifat
pengobatan (therapeutic) maupun sebagai usaha pencegahan misalnya:
seseorang yang luka karena menginjak paku, karena ia takut menderita
tetanus, ia disuntik ATS (Anti Tetanus Serum), sebagai usaha
pencegahan.
Orang lain yang luka pula, tetapi karena tidak tahu ataupun
karena hal-hal lain tidak di suntik ATS, kemudian demam disertai
kejang-kejang, yaitu suatu gejala penyakit tetanus, maka sekarang
pemberian ATS adalah sebagai usaha pengobatan.
2.3. Diterminasi Antigen
Antigen adalah bahan, yang asing untuk badan, yang didalam manusia atau
organisme multiseluler lain dapat menimbulkan pembentukan antibodi terhdap nya
dan dengan antibodi itu antigen dapat bereaksi secara khas.

2.4. Klasifikasi Antigen


2.5. Struktur Dasar Immunoglobulin
Menurut Porter, struktur dasar Ab sebagai monomer yang tersusun dari 4 rantai
polipeptida yang terdiri dari 2 rantai polipeptida dan tersusun dari rangkaian asam
amino yaitu:
a. 2 rantai “berat” (Heavy chain = H – chain)
b. 2 rantai “ringan” (Light chain = L – chain)
Antara H – chain dan L – chain dirangkai oleh ikatan disulfide (interchain
disulfide bonds) sehingga membentuk monomer simetris dan mempunyai 2 bagian
yaitu F ab dan Fc (Stem Region) maka tampak sebagai bentuk Y yang bersifat
flexible sehingga dapat diasumsikan bentuk T.
Bagian ujung dari lengan Y disebut variable reguion ( V region) yang terdiri dari
asam amino. Ada 2 antigen binding sites pada tiap monomer dan bagian stem
antibody monomer dan bagian bawah dari lengan Y disebut constan region (C
region). Dikenal tipe 5 mayor pada C region sehingga dikenal 5 klas antibodi.
Setiap molekul Ig mempunyai 2 F ab sehingga dapat mengikat 2 determinan
antigen.

2.6. Sistem Komplemen Immunoglobulin


Antibodi (immonoglobulin) merupakan kelas molekul yang dihasilkan oleh sel
plasma (berasal dari limfosit B) dan dibantu oleh limfosit T dan makrofag yang
dirangsang oleh antigen asing. Ada 5 kelas antibodi, yaitu IgG, IgM, IgA, IgD, IgE.
IgG dan IgM terutama berada dalam sirkulasi dan aktif melawan bakteri ekstra
seluler dan virus, sedangkan IgA ada didalam sekresi mukosa dan aktif pada tempat-
tempat tersebut. Antibodi menetralkan langsung pathogen dan produk-produknya
atau merangsang efektor non spesifik seperti fagosit dan sistem komplemen.
Antibodi membantu fagositosis dengan berperan sebagai molekul adaptor antara agen
infeksi dan fagosit. Antibodi meliputi sekitar 20% protein dalam plasma darah.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling


mendasar yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh,
mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ dan sel tubuh.

Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh.
Otak masih mampu mentoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit.
Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi
kerusakan sel otak secara permanen. Selain itu oksigen digunakan oleh sel
tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Kebutuhan Dasar Manusia (Oksigenasi).Euko


Jambusari No 7A: Yogyakarta

Greven, Ruth, 1999, fundamental of nursing: human health and function,


Philadelphia: lippincott. bahasa Cristantie Effendy, Jakarta: EGC

Allen, CarolVestal, 1998,MemahamiProses Keperawatan Dengan


Pendekatan Latihan, alih

Anda mungkin juga menyukai