Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Serta Contoh Isotop, Isobar dan Isoton

Pengertian Serta Contoh Isotop, Isobar dan Isoton – Dalam ilmu kimia dasar, kita akan
menjumpai tiga istilah yakni isotop, isobar dan isoton. Apa itu? Apa maknanya?. Nah, di
halaman ini kita akan membahas ketiga istilah tersebut beserta contoh dan fungsinya.

A. Isotop
Pengertian isotop: Atom-ataom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor
massa yang berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan elektron
sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan dengan isotop.
Contoh isotop dalam atom:

Hidrogen memiliki isotop 1H1, 2H1 (detrium) dan 3H1 (tritium)


Oksigen memiliki isotop 16O8, 17O8 dan 18O8
Karbon memiliki isotop 12C6, 13C6 dan 14C6
Nitrogen memiliki isotop 14N7 dan 15N7
Helium memiliki isotop 3He2 dan 4He2
Klorin memiliki isotop 35Cl17 dan 37Cl17
Besi memiliki isotop 54Fe26, 55Fe26, 56Fe26,57Fe26 dan 58Fe26
Neon memiliki isotop 20Ne10, 21Ne10 dan 22Ne10
Natrium memiliki isotop 22Na11, 23Na11 dan 24Na11
Belerang memiliki isotop 32S16, 33S16, 34S16 dan 36S16
Coba perhatikan sepuluh unsur di atas, meskipun nomor atomnya sama mereka bisa
mempunyai nomor massa yang berbeda. Nomor atom adalah jumlah proton sedangkan nomor
massa merupakan jumlah proton dan elektron. Silahkan lihat bab sebelumnya.
Kegunaan Isotop dalam kehidupan.
Fe-59 dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah di dalam tubuh
Na-24 dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa di dalam tanah, caranya Na-24
dilarutkan dalam air/minyak kemudian dengan menggunakan detektor akan diketahui
kebocorannya. Yang bocor pasti radiasinya lebih banyak. Selain itu juga bisa digunakan untuk
mempelajari peredaran darah manusia.
P-32 dapat digunakan untuk mendeteksi pemakaian pupuk pada tanaman-tanaman.
CO-60 dapat digunakan untuk pengobatan kanker.
I-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan pada kalenjar tiroid.
C-14 daat digunakan untuk mengetahui kecepatan pembentukan senyawa pada proses
fotosintesis. Selain itu, juga digunakan untuk menentukan usia fosil atau benda-beda
bersejarah. Caranya dengan melihat waktu paruh-nya.
O-18 dapat digunakan untuk mengetahui perubahan asam karboksilat dan alkohol menjadi
suatu ester (dengan menggunakan asam sebagai katalisnya). Ini dinamakan proses esterifikasi.
B. Isobar
Pengertian Isobar: unsur atomnya berbeda namun memiliki nomor massa yang sama. Hal ini
dinamakan isobar.
Contoh Isobar

Natrium dan Magnesium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 24Na11 dan 24Mg12
Hidrogen dan Helium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 3H1 dan 3He2
Karbon dan Nitrogen dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 14C6 dan 14N7
C. Isoton
Pengertian Isoton: Unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.

Contoh Isoton

Hidrogen (3H1) dan Helium (3He2) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 2.
Argon (40Ar18) dan Kalsium (42Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
Nitrogen(14N7) dan Karbon (13C6) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 7.
Natrium (23Na11) dan Magnesium (24Mg12) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 12.
Kalium (39K19) dan Kalsium (40Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 20.
Konfigurasi Elektron adalah | Pengertian dan Definisi
Pengertian dan Definisi Konfigurasi Elektron. Konfigurasi Elektron adalah susunan
elektron-elektron pada sebuah atom. Susunan elektron pada sebuah atom
tidak sembarangan tetapi mengikuti pola atau rumus atau kaidah tertentu
yang telah di tetapkan oleh para ahli kimia yang khusus mempelajari
tentang konfigurasi elektron. Pada Ilmu Kimia, diterapkan tiga aturan dasar
atau azas penting yang menjadi dasar penyusunan konfigurasi elektron suatu
atom yaitu prinsip Aufbau, kaidah Hund dan larangan Pauli. Masing-masing prinsip
ini menjelaskan tentang konfigurasi elektron yang mungkin terjadi pada
suatu atom dengan peraturan-peraturan yang mengikat dan harus
terpenuhi.

Konfigurasi elektron pertama kali muncul saat Niels Bohr, pada tahun 1923
mengajukan teori bahwa periodisitas pada sifat-sifat unsur kimia dapat
dijelaskan oleh struktur elektronik atom yang bersangkutan. Teori ini didasarkan
pada model atom Bohr. Pada saat itu, Bohr telah mencetuskan teori konfigurasi
elektronyang memang sangat berbeda dengan yang ada sekarang. Banyak
sekali kelemahan yang menyebabkan konfigurasi elektron Bohr tidak di
gunakan salahsatunya adalah sistem konfigurasi atom Bohr tidak dapat
menjelaskan perubahan spektra atom dalam medan magnet. Sistem
konfigurasi elektron Bohr kemudian di kaji ulang oleh Wolfgang Pauli hingga
kemudian tercetuslah teori larangan pauli.

Seperti halnya partikel elementer lainnya, elektron


juga mempunyai sifat-sifat partikel dan gelombang serta
harus patuh pada hukum mekanika kuantum. Elektron
dapat berpindah dari satu atom ke atom yang lain
dengan mengeluarkan energi atau emisi dalam bentuk
foton. Selain berpindah, satu elektron juga bisa di
gunakan oleh atom yang berbeda sehingga terbentuk
suatu ikatan kimia. Konfigurasi elektron mempunyai
notasi yang bersifat universal sehingga bisa di
mengerti oleh siapa saja dan dimana saja. Notasi
konfigurasi elektron ini berhubungan dengan untaian
label orbital atom yang diberi label dengan hurup s, p,
d, f, g, h,…. Setiap notasi berisi jumlah atom dan label
orbitalnya.

Konfigurasi elektron menggambarkan penyebaran atau susunan elektron dalam


atom. Pengisian elektron pada kulit-kulit atom memenuhi aturan-aturan
tertentu, yaitu:
a. Jumlah maksimum elektron pada suatu kulit memenuhi rumus 2n2, dengan n =
nomor kulit
 Kulit K (n = 1) maksimum 2 . 12 = 2 elektron
 Kulit L (n = 2) maksimum 2 . 22 = 8 elektron
 Kulit M (n = 3) maksimum 2 . 32 = 18 elektron
 Kulit N (n = 4) maksimum 2 . 42 = 32 elektron, dan seterusnya.
b. Pengisian elektron pada orbital suatu atom di mulai dari orbital yang paling rendah
 s adalah label orbital paling rendah
 p adalah label orbital ke dua
 d adalah label orbital ke tiga
 f adalah label orbital ke empat, dan seterusnya
c. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8
Contoh Konfigurasi elektron unsur Stronsium (Sr). Sr mempunyai no Atom 38.
Maka konfigurasi elektronnya adalah sebagai berikut:

Notasi Konfigurasi elektron Sr (Stronsium) dengan


nomor atom 38 adalah sebagai berikut:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p63d104s24p65s2 . Artinya:
 1. Kulit pertama (K) berisi 2 elektron pada orbital s
 2. Kulit kedua (l) berisi 8 elektron, 2 pada orbital s
dan 6 pada orbital p
 3. Kulit ketiga (M) berisi 18 elekton, 2 pada orbital s, 6 pada orbital p dan
10 pada orbital d.
 4. Kulit keempat berisi 10 elektron, 2 pada orbital s, 6 pada orbital p,
 5. Kulit kelima berisi 2 elektron yaitu pada orbital s
Sistem Periodik Unsur

Sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur berdasarkan urutan nomor atom dan
kemiripan sifat unsur-unsur tersebut. Disebut “periodik”, sebagaimana terdapat pola
kemiripan sifat unsur dalam susunan tersebut. Sistem periodik unsur (tabel periodik)
modern yang saat ini digunakan didasarkan pada tabel yang dipublikasikan oleh Dmitri
Mendeleev pada tahun 1869.
Lihat juga materi lainnya:
Teori Atom
Struktur Atom
Tabel Sistem Periodik Unsur

Tabel
periodik unsur modern
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change (5th edition). New York: McGraw Hill)
Format tabel periodik:

Mau dapat diskon hingga Rp200rb utk pembelian Quipper Video? ( Klik Di Sini )
1. Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi nomor atom, lambang
unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak tersebut berurut dari kiri ke kanan
berdasarkan kenaikan nomor atom.
2. Kotak-kotak tersebut tersusun membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan
vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor dari 1 hingga 7. Setiap golongan
diberi nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B. Pada sistem IUPAC baru,
setiap golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur
dalam satu golongan yang sama pada tabel periodik akan memiliki kemiripan sifat.
3. Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan
utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam
transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut
unsur logam transisi dalam.
Sifat-sifat pada sistem periodik unsur:
Sifat logam
Berdasarkan sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam, nonlogam, dan
metalloid. Unsur-unsur logam memiliki sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik,
dapat ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung
melepaskan elektron kepada unsur nonlogam. Unsur-unsur nonlogam memiliki sifat-
sifat: nonkonduktor panas dan listrik, tidak dapat ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan
berwujud gas pada temperatur kamar, cenderung menerima elektron dari unsur logam.
Unsur-unsur metalloid memiliki sifat-sifat seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam
semakin berkurang dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas sistem periodik unsur,
kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada pada “tangga” yang membatasi unsur-
unsur logam dan nonlogam.
Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang
sejajar atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
jari-jari atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung semakin kecil,
sebagaimana pertambahan muatan inti efektif.

Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase
gas untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
energi ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke
elektron terluar bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti berkurang. Dalam
satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi pertama cenderung semakin besar,
sebagaimana pertambahan muatan inti efektif sehingga tarikan oleh inti bertambah.

Mau belajar materi ini dalam bentuk video? ( Klik Di Sini )


Ringkasan sifat-sifat sistem periodik unsur:
jari-jari atom, energi ionisasi, dan sifat logam
(Sumber: Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern
Applications (10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.)
Jari-jari ion
Jari-jari ion adalah jari-jari dari kation atau anion yang dihitung berdasarkan jarak antara
dua inti kation dan anion dalam kristal ionik. Kation (ion bermuatan positif) terbentuk
dari pelepasan elektron dari kulit terluar atom netral sehingga tolakan antar elektron
berkurang, tarikan elektron oleh inti lebih kuat, dan jari-jari dari kation lebih kecil dari
atom netralnya. Anion (ion bermuatan negatif) terbentuk dari penangkapan elektron
pada atom netral sehingga tolakan antar elektron bertambah dan jari-jari dari anion
lebih besar dari atom netralnya. Dalam satu golongan pada sistem periodik unsur, dari
atas ke bawah, jari-jari ion bermuatan sama cenderung semakin besar, sebagaimana
pertambahan kulit elektron. Dalam periode, pada deretan ion isoelektronik (spesi-spesi
dengan jumlah elektron sama dan konfigurasi elektronsama, seperti O2-, F–, Na+, Mg2+,
dan Al3+ dengan 10 elektron), semakin besar muatan kation maka semakin kecil jari-jari
ion, namun semakin besar muatan anion maka semakin besar jari-jari ion.
Jari-jari atom dan ion beberapa unsur dalam satuan pm
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change (5th edition). New York: McGraw Hill)

Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah kuantitas perubahan energi ketika sebuah atom atau ion dalam
fase gas menerima sebuah elektron. Jika kuantitas perubahan energibertanda positif,
terjadi penyerapan energi, sedangkan jika bertanda negatif, terjadi pelepasan energi.
Semakin negatif nilai afinitas elektron, semakin besar kecenderungan atom atau ion
menerima elektron (afinitas terhadap elektron semakin besar). Dalam satu golongan
pada tabel periodik unsur, dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung semakin
kecil, dengan banyak pengecualian. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, sampai
golongan 7A, afinitas elektron cenderung semakin besar, dengan banyak pengecualian.

Nilai afinitas elektron unsur-unsur golongan utama dalam satuan kJ/mol


Elektronegativitas
Elektronegativitas adalah ukuran kemampuan suatu atom dalam sebuah molekul
(keadaan berikatan) untuk menarik elektron kepadanya. Semakin besar
elektronegativitas, semakin mudah atom tersebut menarik elektron kepadanya sendiri.
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, elektronegativitas cenderung semakin kecil.
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan, elektronegativitas cenderung semakin besar.

Anda mungkin juga menyukai