Anda di halaman 1dari 23

Hematinika,

Hemostatika dan
Antikoagulan
Oleh :
Rizki Gilarna, S.farm.,Apt.

Hematinika

Hematinika atau obat-obat pembentuk


darah yaitu obat-obat yang khusus
digunakan untuk merangsang atau
memperbaiki proses pembentukan sel
darah merah (erythropoesis).
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum
tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan
zat besi (membentuk hemoglobin ),
vitamin B12 dan asam folat (membentuk
sel darah merah )

Anemia
adalah keadaan dimana kadar Hb dan
atau eritrosit berkurang. Orang
dikatakan menderita anemi bila kadar
Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria
atau 7 mmol/liter pada wanita.
jenis anemi yaitu
Anemi ferriprive
Anemi megaloblaster

Anemi ferriprive

Disebabkan oleh kekurangan zat


besi, dengan tanda-tanda kadar Hb
dibawah normal (hypochrom),
eritrosit lebih kecil (microcyter).
Anemi ini sering disebut anemi
hypochrom, anemi microcyter atau
anemi sekunder.

Anemi megaloblaster

Disebabkan oleh kekurangan vitamin


B12 atau asam folat, dengan tandatanda sel darah merah membesar
(macrocyter) dengan kadar Hb
normal atau lebih tinggi
(hyperchrom), disebut juga anemi
primer. Dalam keadaan yang lebih
berat disebut anemi pernisiosa

Anemia lainnya

Anemia aplastis, yaitu eritrosit atau unsur


darah lainnya tidak terbentuk. Penyebabnya
antara lain karena faktor keturunan (disebut
juga anemia aplastis primer atau congenital);
rusaknya sumsum tulang akibat efek samping
obat seperti kloramfenikol, karbimazol,
sitostatika (disebut juga anemia aplastis
sekunder).
Anemia haemolitis, yaitu eritrosit dirusak, Hb
dilarutkan dalam serum dan diekskresikan
lewat urin, misalnya pada malaria tropika.

Asam folat

Sumbernya sayuran berwarna hijau,


hati, ragi, buah buahan. Dalam bahan
makanan tersebut asam folat terdapat
dalam senyawa konjugasi
(poliglutamat). Senyawa ini dalam hati
akan diuraikan oleh enzim dan direduksi
menjadi zat aktifnya (tetrahidro folic
acid). Zat ini untuk sintesa DNA dan
RNA serta pembelahan sel.

Asam folat
Penggunaan : terapi anemia
megaloblaster
Efek samping ; jarang terjadi reaksi
alergi.
Dosis : 1-2 x 0,5 mg

Zat besi (Fe)


Penggunaan : animea karena
defisiensi Fe, pendarahan ringan
Efek samping ; iritasi salran cerna,
nausea dll.
Dosis : 3 x 65 mg

Vitamin
B12(Cyanocobalamin)
Penggunaan : animea karena
defisiensi Vitamin
B12(Cyanocobalamin
Efek samping ; reaksi alergi
Dosis : pd defisiensi i.m 0,5-1 mg
seminggu, pemeliharaan 1 mg setiap
2 bulan.

Hemostatika
adalah zat atau obat yang digunakan
untuk menghentikan pendarahan.
Obat-obat ini diperlukan untuk
mengatasi pendarahan.

Hemostatik Lokal
Absorbable haemostatics
Obat golongan ini menghentikan
perdarahan dengan pembentukan suatu
bekuan buatan atau memberikan
jaringan yang mempermudah
pembekuan bila diletakkan langsung
pada luka. Dengan kontak permungkaan
benda asing, trombosit akan pecah dan
membebaskan factor pembekuan.
Termasuk golongan ini spons gelatin dan
selulosa oksida (oksisel).

Astringen
Zat ini bekerja dengan memgendapkan protein
darah sehingga perdarahan dapat
dihentikan. Contoh : Ferri Klorida, Nitras
argenti dan asam tanat.

Koagulan
Dapat menimbulkan hemostasis dengan dua
cara, yaitu dengan mempercepat perubahan
protrombin menjadi trombin dan secara
langsung menggumpalkan fibrinogen.

Vasokonstriktor
Dapat digunakan untuk menghentikan
perdarahan kapiler dan cara
pakainya dengan mengoleskan
kapas yang telah dibasahi dengan
obat ini pada permungkaan luka.
Contoh : Epinefrin, Norepinefrin
dan Vasoprin.

Hemostatik Sistemik

Dengan memberikan transfusi darah,


seringkali perdarahan dapat dihentikan
segera. Hal ini terjadi karena penderita
mendapatkan semua faktor pembekuan darah
yang terdapat dalam darah transfusi.
Keuntungan lainnya ialah perbaikan volume
sirkulasi.
Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi
factor pembekuan darah tertentu dapat
diatasi dengan menggantikan/memberikan
faktor pembekuan yang kurang tersebut.

Fitometadion (vit K1)


Penggunaan : Defesiensi vit K,
perdarahan karena
hiperprotrombinemia, perdarahan
spontan.
Efek samping ; dispenia, nyeri dada
Dosis : 3-4 x 5 mg

Asam tranexamat
Penggunaan : Fibrinolitik sistemik,
fibrinolitik lokal, pendarahan selama
dan sesudah operasi,
Efek samping ; diare, mual, muntah
Dosis : 3-4 x 500 mg

Karbozokrom
Penggunaan : perdarahan pra dan
pasca bedah, perdarahan gaster,
serebral,pulmonal,dll
Efek samping ; hipersensitifitas,
dispepsia, tidak nafsu makan
Dosis : 2-4 x 10 mg

Serbuk faktor VIII


Penggunaan : Hemofilia
Efek samping ; reaksi alergi,
kesemutan pd tangan, mata dan
telinga, penglihatan kabur, sakit
kepala dll.
sedian : botol dosis tunggal 250 iu

Antikoagulansia
Adalah zat-zat yang dapat mencegah
pembekuan darah dan digunakan pada
keadaan dimana terdapat
kecenderungan darah yang meningkat
untuk membeku, misalnya pd trombosis.
Penggunaan: pada aterosklerosis,
profilaksis infark jantung, gangguan
tromboemboli,termasuk tromboflebitis
setelah pembedahan.

Penggolongan
1. zat-zat dengan kerja langsung
Bereaksi dengan tromboplastin shg tdk
terbentuk trombin dan protrombin, cthnya:
Heparin
Efek samping ; pendarahan, rontok rambt,
alergi
Dosis : pd tromboemboli tiap 4 jam i.m 500010.000 ui, profilaksis s.k 5000 ui 1-2 jam
sblm pembedahan.

Cont
Enoxaparin
Efek samping ; sama dgn heparin
Dosis : s.k. 20 mg 2 jam sblm
pembedahan
Nadroparin
Efek samping ; sama dgn heparin
Dosis : profilaksis s.k. 7500 ui 12 jam
sblm dan sesudah pembedahan.

Penggolongan
2. Zat-zat dengan kerja tak langsung
Berperan sebagai antagonis-vitamin k
shg menghalangi faktor pembekuan
darah, antara lain dari protrombin,
cthnya:
Warfarin = dosis 1 x 10-15 mg
Asenokumarol = dosis 1x 8 mg
Fenprokumon = dosis 1x 12 mg

Anda mungkin juga menyukai