KELAS/BAB : XI/HEMATINIKA(HEMOPOETIKA)
GURU PENGAMPU : APRI NURHAYATI, S.Farm
HEMATINIKA/HEMOPOETIKA
Hematinik atau obat pembentuk darah yaitu obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau
memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (entropoesis).
Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat besi, vitamin
B12 dan asam folat.
Zat besi untuk membentuk hemoglobin
Vitamin B12 dan asam folat untuk membentuk sel darah merah
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang (dengan kadar Hb < 8 mmol/L
untuk pria dan < 7 mmol/L untuk wanita).
Jenis anemia:
1. Anemia ferriprive -> anemia disebabkan kekurangan zat besi dengan kadar Hb kurang dari
normal (hipokrom), eritrosit lebih kecil (mikrosit).
2. Anemia megaloblastik -> anemia disebabkan kekurangan vitamin B12/asam folat ditandai sel
darah merah membesar (makrosit) dengan kadar Hb normal atau tinggi (hperkrkom).
3. Anemia pernisiosa -> anemia disebabkan oleh kerusakan lambung sehingga tidak terbentuk
faktor intrinsik yaitu faktor yang diperlukan untuk absorpsi vitamin B 12 (ikatan glukoprotein
dari lambung dan vitamin B12).
4. Anemia lainnya -> anemia yang tidak berhubungan dengan kekurangan zat besi maupun
vitamin
Anemia aplastis -> eritrosit atau unsur darah tidak terbentuk
Penyebabnya antara lain karena faktor keturunan, rusaknya sumsum tulang akibat
efek samping obat seperti kloramfenikol, karbimazol dan obat sitostatika
Anemia hemolitik -> eritrosit dirusak, Hb dilarutkan dalam serum dan diekskresikan
lewat urine
Pengobatan anemia (Antianemia)
a) Asam folat : sumber sayuran hijau, hati, ragi dan buah-buahan. Dalam makanan, asam folat
terdapat dalam senyawa konjugasi (poliglutamat). Asam folat berguna untuk mensistesis DNA
dan RNA serta pembelahan sel. Kebutuhan harian orang dewasa: 400 mcg/hari.
b) Zat besi (Fe) : dalam makanan zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambung
diubah menjadi fero klorida. Kebutuhan harian orang dewasa : 1-2 mg/hari
c) Vitamin B12 : sumbernya makanan hewani seperti hati, daging, telur, susu.
Defisiensi vitamin B12-> nyeri lidah, gejala megaloblastik, degenerasi otak, sumsum tulang
belakang dan depresi psikis. Kebutuhan harian orang dewasa: 2-5 mcg/hari.
Obat-obat Antianemia
1. Sulfas Ferosus (SF)
Spesialite Antianemia
HEMOSTATIK
Adalah zat atau obat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan dan diperlukan untuk
mengatasi perdarahan.
Proses pembekuan darah membutuhkan sekitar 13 faktor, contoh vitamin K, kalsium, fibrinogen, dll.
Pendarahan dapat disebabkan oleh defisiensi salah satu faktor pembekuan darah dan dapat pula
akibat defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati.
Untuk menghindari efek yang lebih buruk, usaha menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan
pemberian hemostatik.
2. Hemostatik sistemik
Dengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan segera. Hal ini
terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam
darah transfusi. Keuntungan lainnya adalah dapat memperbaiki volume sirkulasi.
Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan darah tertentu dapat diatasi
dengan menggantikan/memberikan faktor pembekuan yang kurang tersebut.
Contoh obat:
1) Faktor antihemofilik (faktor VII) -> berguna untuk mencegah atau mengatasi pada
penderita hemofilia A (defisiensi faktor VII) dan penderita yang darahnya mengandung
inhibitor faktor VII
2) Kompleks faktor IX -> sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X serta sejumlah kecil
protein plasma lain. Digunakan untuk pengobatan hemofilia B
Efek samping berupa trombosis, demam, menggigil, sakit kepala dan syok anafilaksis.
3) Human fibrinogen -> sediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen
dalam darah penderita, dan daya pembekuan yang sebenarnya.
4) Vitamin K -> sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk menimbulkan efek,
sebab vitamin K harus merangsang pembentukan darah terlebih dahulu.
5) Asam aminokaproat -> merupakan inhibitor kompetitif dari aktivator plasminogen dan
penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin, dan
faktor pembekuan darah lainnya. Oleh karena itu asam aminokaproat dapat membantu
mengatasi perdarahan berat akibat fibrinolisis yang berlebihan
6) Asm traneksamat -> indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam
aminokaproat tetapi 10 kali lebih kuat dengan efek samping lebih sedikit.
7) Karbazokrom -> dapat memperbaiki permeabilitas kapiler dan untuk mencegah dan
mengobati perdarahan kapiler.
Obat-obat Hemostatik
1. Asam traneksamat
Indikasi : Fibrinolisis pada menoragia, traumatic hyphaemia,
neoplasma tertentu, komplikasi pada persalinan
Berbagai prosedur operasi seperti kandung kemih,
prostatektomi, konisasi serviks, cabut gigi, profilaksis pada
angioedema herediter
Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap asam traneksamat,
penderita pendarahan subarakhnoid, penderita dengan
riwayat tromboembolik, tidak diberikan pada pasien
dengan pembekuan intravaskular aktif, penderita buta
warna
Efek samping : Gangguan pada saluran pencernaan (mula, muntah, diare)
gejala ini akan hilang bila dosis dikurangi, hipotensi jarang
terjadi
Sediaan : Kapsul 250 mg, tablet 500 mg
Dosis : Fibrinolisis lokal : 2-3 kali sehari 1000 mg
Angioneurotk edema herditer : 2-3 kali 1000 mg
2. Karbazokrom natrium
Indikasi : Kecenderungan perdarahan, disebabkan penurunan daya
tahan pembuluh kapiler dan peningatan permeabilitas
kapiler, perdarahan kulit, membesar mukosa dan intima
disebabkan oleh penurunan daya tahan kapiler,
perdarahan dasar mata, pendarahan ginjal, dan
perdarahan abnormal sesudah operasi
Kontra indikasi : Hipersensitif
Efek samping : Gangguan saluran pencernaan, bila terjadi hipersensitif
seperti erupsi hentikan pemakaian
Sediaan : Tablet 10 mg
Dosis : Dewasa : 30-90 mg sehari dibagi dalam 3x pemberian
Dosis dapat diatur sesuai dengan umur dan gejala
Spesialite Hemostatik
MAPEL : FARMAKOLOGI
KELAS/BAB : XI/ANTITROMBOTIK
GURU PENGAMPU: APRI NURHAYATI, S.Farm
ANTITROMBOTIK
Adalah zat yang digunakan untuk pengobatan atau pencegahan trombosis dan emboli.
Pada trombosis terjadi pembentukan suatu trombus, yakni bekuan darah didalam pembuluh yang
berangsur-angsur memperkecil rongga pembuluh dan akhirnya menyumbat pembuluh darah yang
berakibat terbentuknya emboli.
Emboli terjadi akibat penyumbatan arteri kecil atau kapiler akibat embolus, yaitu bekuan darah atau
sumbatan lain (antara lain gelembung udara) yang berasal dari suatu tepat lain dari tubuh, lalu
dibawa oleh aliran darah dan tersendat di kapiler otak atau paru-paru dan kemudian menyumbatnya.
Obat-obat Trombolitik
1) Heparin
Indikasi : Profilaksis trombosis vena, emboli paru-paru dan koagulapati, terapi
infark miokard
Kontra indikasi : Hipertensi berat, tukak lambung usus
Efek samping : Kenaikan konsentrasi transminase, kecenderungan pendarahan
(terutama pada insufisiensi ginjal), pruritus
Sediaan : Injeksi iv dan jelly untuk topikal
2) Alteplase
Indikasi : Terapi trombolitik pada myocardial infraction akut dan pada massive
pulmonery embilism akut dengan haemodynamic instability
Terapi pada ischemic stroke akut
Konta indikasi : Pasien yang mengalami risiko tinggi haemorrhage, pasien yang menerima
antikoagulan oral(warfarin), menunjukkan atau mengalami perburukan
pendarahan, punya riwayat stroke atau kerusakan sususan saraf pusat,
haemorrhage retinopathy, sedang mengalami trauma pada external.
Efek samping : Hipotensi, dermatologi :memerah, gastrointestinal (GI haemorrhage,
nausea, vomiting), hematologi, reaksi alergi(anafilaksis)
Sediaan : injeksi
Spesalite Trombolitik
ANTIHIPERLIPIDEMIK
Antihiperlipidemik (hipolipidemik) adalah golongan obat yang digunakan untuk menurunkan kadar
lipid darah yang melebihi ambang batas normal.
Lipid darah (lipid plasma) terdiri dari lemak-lemak netral (trigliserida), kolesterol (kolesterin), dan
fosfolipid.
Karena lipid tidak larut dalam air, zat tersebut dibawa dalam plasma dari jaringan dengan cara terikat
pada protein. Lipid yang terikat dengan protein plasma disebut lipoprotein.
DIET
Obat-obat Antihiperlipidemik
1. Simvastatin
Indikasi : Hiperlipidemia
Kontra indikasi : Alergi( hipersensitif) terhadap simvastatin, penyakit hati akut,
kehamailan, wanita menyusui
Efek samping : Sakit kepala, konstipasi, nause, flatulen, diare, dispepsia, sakit perut,
fatigue, nyeri dada dan angina, miopathy, ruam kulit, hepatitis,
angioneurotik edema terisolasi
Sediaan : Tablet 5 mg, 10 mg, 20 mg, 40 mg, 80 mg
Dosis : Dosis awal 10 mg/hari sebagai dosis tunggal malam hari
Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai
sedang 5 mg/hari.
Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4
minggu sampai maksimal 40 mg/hari (diberikan malam hari)
Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang
2. Gemfibrozil
Indikasi : Hipertrigliseridermia, hiperlipidemia tipe III
Kontra indikasi : Kehamilan, wanita menyusui, penyakit hati, insufisiensi ginjal
Efek samping : Keluhan abdominal ringan, ruam kulit, kecenderungan terbentuknya batu
empedu
Sediaan : Kapsul 300 mg, kaplet 600 mg
Dosis : Dosis oral dewasa 600mg 2 kali sehari (1200mg/hari) diberikan 1/2
jam sebelum makan pagi dan makan malam
Dosis maintenanace 900-1500 mg/hari
Spesialite Antihiperlipidemik